Viral Temuan ‘Jebakan Batman’ Berupa Benang di Jembatan Suramadu , Polisi : Senar Sisa Pemancing

Viral Temuan ‘Jebakan Batman’ Berupa Benang di Jembatan Suramadu , Polisi : Senar Sisa Pemancing

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Dalam sepekan terakhir, postingan sebuah video pernyataan ‘Jebakan Batman’ dari seorang pria berseragam warna merah layaknya petugas Jembatan Suramadu, memantik kegaduhan dan keresahan masyarakat khususnya para pelintas jembatan penghubung Pulau Madura-Pulau Jawa itu. 

Kalimat ‘Jebakan Batman’ dari mulut pria itu mengacu pada temuan seutas senar nilon yang terikat pada pipa pagar pembatas jalur motor dari arah Madura tujuan Surabaya.

Seorang pria perekam turut menimpali dengan beberapa kalimat bernada serupa.

Berikut kutipan lengkap dalam video berdurasi 1 menit itu;   

‘Seukuran leher, di (jalur) roda dua dari Madura ke Surabaya Ada jebakan batman, seukuran leher. positif ya, hati-hati saudara-saudara kalau lewat Suramadu. Iki nek kennek uwong lha yo tibo (Ini kalau kena orang ya jatuh), nylon ini, tidak akan putus. Kalau terjerat ke kulit bisa terluka’.

Kemudian pria si perekam menambahkan, ‘Terima kasih bapak, sudah menyelamatkan masyarakat. Banyak-banyak berdoa, supaya selamat sampai tujuan, tetap waspada’.

Video tersebut kemudian mewarnai linimasa media sosial dengan beragam keterangan. Salah satunya, ‘Hati-hati, dua pria ini menemukan dua tali diduga akan dijadikan modus baru pembegalan motor di Jembatan Suramadu’.

Menyikapi hal itu, Satlantas Polres Bangkalan melakukan penyisiran di sepanjang jalur roda dua tujuan Surabaya, Senin (6/1/2025).

Penyisiran yang dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto juga menemukan benang yang serupa. Seperti dalam video seorang pria yang menyebutnya dengan ‘Jebakan Batman’.

“Perlu saya jelaskan terkait temuan senar di jalur roda dua yang ditemukan petugas jembatan, dugaan kami itu adalah senar yang ditinggalkan oleh pemancing,” tegas Diyon kepada sejumlah awak jurnalis dari atas Jembatan Suramadu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satlantas Polres Bangkalan merespon maraknya para pemancing memadati jalur sepeda motor di atas Jembatan Suramadu pada 20 Juli 2024 lalu.

Pihaknya kepolisian kala itu menyebutkan, warga pemancing ikan dari atas Jembatan Suramadu jumlahnya berkisar antara 80 hingga 100 orang.

Selain membubarkan para pemancing, pihak kepolisian yang kala itu masih dipimpin Kasat Lantas AKP Grandika Indera Waspada juga menyita sedikitnya 32 unit sepeda motor karena tidak dilengkapi dokumen kendaraan bermotor.    

“Tadi pun kami juga melakukan penyisiran dan sempat menemukan sisa-sisa senar yang masih tertambat di pipa-pipa pagar pembatas di jalur motor tujuan Surabaya,” jelas Diyon.

Meski demikian, lanjutnya, Satlantas Polres Bangkalan tetap melakukan langkah preventif melalui rangkaian patroli dan penyisiran di sepanjang Jembatan Suramadu maupun akses menuju Suramadu sisi Madura.

“Biasanya kami laksanakan setiap dua jam, namun kami akan tingkatkan setiap satu jam sekali. Saya perintahkan kepada anggota saya untuk mengintensifkan pelaksanaan patroli di atas Jembatan Suramadu. Harapan kami pelintas jembatan merasa aman dan nyaman saat berkendara,” pungkasnya. 

Pernyataan ‘Jebakan Batman’ yang dilontarkan pria melalui rekaman video mendapat respon tegas dari salah seorang tokoh masyarakat Bangkalan, H Fathurrahman Said.

Menurutnya, temuan sisanya senar pancing dengan sebutan ‘Jebakan Batman’ memberikan konotasi bahwa orang Madura itu tukang jerat. tukal begal, tukang bunuh, dan tukan merampas hak orang lain.

“Ini sangat menyakitkan bagi kami warga Madura. Jadi tolong dari pihak pemerintah bisa memberikan klarifikasi khususnya aparat hukum dan Pemkab Bangkalan,” tegas pria yang akrab disapa Jumhur Saros itu.

Selain itu, lanjutnya, ia meminta kesadaran masyarakat untuk bisa memberikan penjelasan secara formil bahwa itu bukan perbuatan yang disengaja untuk menjerat, membegal atau membunuh orang.  

Jimhur menambahkan, masyarakat Madura termasuk Kabupaten Bangkalan saat ini tengah berupaya secara perlahan menghapus stigma ataupun segala tindak dan perbuatan yang berujung mendiskreditkan masyarakat Madura.     

“Sebenarnya hal ini harus diklarifikasi dari awal, kenapa ada tali seperti itu?. Itu sebenarnya sisa-sisa dari orang memancing beberapa waktu lalu yang banyak bertebaran di pinggir jalur motor. Namun setelah ada penyisiran oleh pemerintah khususnya polisi, akhirnya diobrak-abrik dan menyisakan senar pancing,” pungkas Jimhur.