Viral Peserta Protes Ogoh-ogoh Banjar Bualu Juara 2, Ini Penampakan Juara 1

Viral Peserta Protes Ogoh-ogoh Banjar Bualu Juara 2, Ini Penampakan Juara 1

Viral Peserta Protes Ogoh-ogoh Banjar Bualu Juara 2, Ini Penampakan Juara 1

TRIBUNJATENG.COM- Viral perdebatan juara 1 dan juara 2 Lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Badung yang bertajuk Bhandana Bhuhkala Festival 2025.

Tidak hanya terjadi keributan saat pengumuman, keributan juga terjadi di dunia maya.

Sebagai informasi, pada Minggu (16/3/2025) acara berakhir dengan gelombang protes dari peserta terhadap penilaian juri lomba.

Puluhan anggota Seka Teruna Pratyaksa, Banjar Bualu, Kelurahan Benoa menggeruduk juri lomba untuk mengetahui kriterian lombanya seperti apa.

Mereka merasa karya mereka layak mendapatkan juara 1.

JUARA 2 OGOH-OGOH 2025 –  Ogoh-ogoh yang bertajuk ‘Tatwating Kalisangara’ memperoleh juara 2 dalam Lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Badung yang bertajuk Bhandana Bhuhkala Festival 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Gede Eka Sudarwitha mengatakan bahwa tim juri tidak akan menganulir penilaiannya.

 Namun dari arahan pak Bupati, ogoh-ogoh dari Seka Teruna di Banjar Bualu selain juara umum 2, mereka juga memenangkan juara katagori terfavorit sehingga dibolehkan mengajukan dana kegiatan untuk seka terunanya. 

Jadi, Ogoh-ogoh yang bertajuk ‘Tatwating Kalisangara’ memperoleh dua kemenangan yakni juara umum 2 dan Ogoh-ogoh terfavorit.

Sebagai informasi, karya dari ST. Tunas Remaja, Banjar Umahanyar Penarungan, berhasil meraih juara 1.

Jika dilihat dalam tampilan video, ogoh-ogoh yang berada di mulut katak terlihat seperti hidup dan membuat banyak netizen kagum dengan pergerakan bola matanya.

Ogoh-ogoh karya dari ST. Tunas Remaja, Banjar Umahanyar Penarungan, berhasil meraih juara 1.

Ogoh-ogoh yang dipentaskan kali ini mengangkat tema “Kungkang Siwa” atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Kodok atau dalam cerita Bali disebut Arja Godogan. Tema ini terinspirasi dari kisah legenda Bali yang dikenal dengan nama Arja Godogan.

Dalam cerita tersebut, seorang pasangan suami istri yang lama mendambakan anak akhirnya dianugerahi seorang anak oleh Dewa Siwa. Namun, anak tersebut lahir dalam bentuk kodok atau godogan.

Berikut hasil ekstraksi teks dari gambar yang Anda unggah:

Setelah tumbuh, kodok ini diberikan anugerah kesaktian, namun untuk bisa berubah menjadi manusia, ia harus menemukan cinta sejatinya, seorang putri anak raja.

Perjalanan cinta kodok ini penuh rintangan. Ia harus melewati berbagai ujian untuk mendapatkan restu dari sang raja. 

Bahkan, kodok tersebut sempat dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong oleh sang raja yang tidak merestui hubungan mereka.

Namun, berkat anugerah Dewa Siwa, kodok itu kembali hidup. Desa atau wilayah kerajaan tempat sang raja memerintah pun dilanda musibah dan wabah-wabah misterius. 

Setelah sang raja mencari paranormal, diketahui bahwa musibah tersebut disebabkan oleh tindakan sang raja yang membunuh kodok yang diberi anugerah oleh Dewa Siwa. Akhirnya, sang raja pun meminta maaf dan merestui hubungan mereka.

(*)