Jakarta, Beritasatu.com – Makanan mengandung babi masih banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, meskipun terbatas oleh faktor keagamaan dan budaya. Namun, apa efek samping saat mengonsumsi babi?
Daging babi memang dikenal memiliki berbagai kandungan gizi yang penting, seperti protein, zat besi, dan vitamin B kompleks.
Namun, efek samping makan babi juga tidak bisa diabaikan, terutama jika dikonsumsi dalam kondisi tidak matang atau diolah secara tidak higienis.
Kandungan Nutrisi dalam Daging Babi
Daging babi atau pork yang umumnya berasal dari peternakan, memiliki sejumlah nutrisi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram daging babi, terkandung:
Protein: 25,7 gram.Lemak: 20,8 gram.Kalsium: 22 mg.Zat besi: 1,29 mg.Fosfor: 226 mg.Vitamin B1: 0,7 mg.Vitamin B6: 0,391 mg.Vitamin B12: 0,54 mcg.Kolesterol: 94 mg.
Dan sejumlah nutrisi lain seperti kalium, magnesium, zinc, kolin, serta asam lemak jenuh. Meskipun demikian, di balik nutrisinya, makanan mengandung babi juga membawa risiko kesehatan yang cukup serius.
Salah satunya adalah potensi infeksi parasit seperti trikinosis dan taeniasis, yang bisa terjadi jika daging tidak dimasak dengan sempurna. Infeksi dari larva cacing ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, demam, dan komplikasi sistemik lainnya.
Selain itu, efek samping makan babi lainnya adalah risiko penyakit hati. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging babi bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan liver.
Daging babi juga berpotensi menjadi media penyebaran virus Hepatitis E, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setengah matang. Hepatitis E sangat berbahaya bagi ibu hamil dan individu dengan sistem imun yang lemah.
Tak hanya itu, konsumsi lemak jenuh berlebih dari daging babi dapat memicu peningkatan kadar kolesterol LDL yang berbahaya, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bahkan, beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging babi dengan gangguan neurologis seperti multiple sclerosis, akibat adanya kandungan prion yang dapat merusak jaringan saraf.
Daging babi memang memiliki manfaat gizi, tetapi konsumsinya harus disertai kewaspadaan tinggi terhadap berbagai risiko. Makanan mengandung babi yang tidak diolah dengan benar bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.
