TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Berikut ini video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura
Aksi tawuran antar kelompok remaja di Kendal berakhir tragis.
Satu orang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Soewondo Kendal.
Video korban seusai tawuran pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, nampak korban terkapar bersimbah darah di tengah jalan Pantura Jambearum Kendal.
Korban yang mengenakan celana panjang, jaket dan helm sesekali berusaha bangun namun tak berdaya.
Sementara itu, di sebelah kaki korban terdapat celurit panjang yang diduga dilakukan untuk tawuran.
Informasi yang dihimpun, aksi tawuran terjadi di jalan Pantura Bugangin sampai Jambearum Kendal, Sabtu (18/1/2025) dini hari.
Peristiwa tawuran ini bermula di sekitar daerah Bugangin, tepatnya di dekat makam. Kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran saling mengejar dan berhamburan.
Sebagian melarikan diri ke arah barat, sementara sebagian lainnya berlari ke arah utara melewati samping makam Bugangin.
Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut menyebutkan, tawuran itu dimulai sekitar pukul 03.30 WIB, ditandai dengan suara petasan dan teriakan para pelaku.
Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga ke depan Ruko Aqiqoh Nurul Hayat, Desa Jambearum Patebon, di mana salah satu pelaku akhirnya tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah celurit sepanjang sekitar 150 cm dan sepeda motor dengan nomor polisi H-6657-BLD yang diduga milik salah satu pelaku tawuran.
“Njih benar, tadi malam ada tawuran di Jambearum,” kata Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025).
Rasban menerangkan, korban berinisial S (18) yang merupakan remaja dari Desa Korowelang Anyar, Kecamatan Cepiring.
Korban akhirnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Ia mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam di bagian paha, dan tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat.
Saat ini, polisi masih memburu pelaku tawuran tersebut.
“Iya korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Pelaku lain masih dicari,” ungkapnya.
Warga Perumda Kendal, Adang mengungkapkan tawuran dan balap liar kerap terjadi di sepanjang jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum.
“Biasanya kalau tidak tawuran, ya ada balap liar antara Bugangin sampai Jambearum, terutama pada malam Jumat dan Sabtu,” katanya.
Meski petugas kepolisian telah sering melakukan patroli, kelompok remaja tersebut tampaknya selalu mencari waktu yang tepat saat tidak ada patroli untuk melancarkan aksinya.
“Saya sebenarnya sudah sering laporkan ke polisi, tapi kadang remajanya yang suka menghindar pas ada razia, terus kemudian balik lagi di lain waktu,” paparnya. (ags)