TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Puluhan foto selebriti dan tokoh ternama terpajang di dinding restoran Sambal Seruit Buk Lin, menandai popularitasnya sebagai ikon kuliner khas Lampung.
Dari Vincent Rompies, Zaskia Sungkar, Shireen Sungkar, Boy William, Charly Vam Houten, band Fourtwenty, dan Kangen band hingga Rocky Gerung, banyak wajah terkenal yang pernah mencicipi kelezatan seruit khas Lampung di sini.
Di bulan Ramadan, restoran ini semakin diserbu pelanggan.
Bahkan, bagi yang ingin berbuka puasa di Seruit Buk Lin, reservasi menjadi keharusan.
“Kalau bulan puasa, ramai, wajib reservasi. Kalau enggak, sulit dapat meja,” ujar Fadly, General Manager Seruit Buk Lin, saat ditemui, Jumat (21/3/2025) malam.
Rahasia Kelezatan Sambal Seruit Buk Lin
Aroma sambal terasi yang menggoda, sensasi pedas yang menyengat, dan gurihnya ikan seluang yang renyah berpadu sempurna dalam satu cobek batu.
Itulah sambal seruit, makanan khas Kota Bandar Lampung yang kini semakin populer, terutama di Seruit Buk Lin—restoran yang selalu dipadati pelanggan saat bulan Ramadan.
Tim liputan mudik Tribunnews berkesempatan mampir ke restoran Sambal Seruit Buk Lin, di Jalan Ir. H. Juanda, Pahoman, Engal, Kota Bandar Lampung, pada Jumat (21/3/2025) malam.
Saat itu suasana Seruit Buk Lin begitu ramai.
Hampir setiap meja penuh oleh pelanggan yang menikmati sajian khas ini selepas berbuka puasa.
Bukan tanpa alasan restoran ini begitu diburu.
Rasa otentik dan resep turun-temurun membuat sambal Seruit Buk Lin menjadi ikon kuliner khas Lampung yang digemari warga lokal hingga selebriti.
Apa yang membuat sambal seruit di sini begitu istimewa?
Sambal seruit terbuat dari sambal terasi yang dicampur dengan sejumlah bahan.
Di antaranya, fermentasi daging durian atau tempoyak, terong, ikan seluang, dan daging ikan patin.
Semua bahan-bahan itu diaduk hingga menyatu dengan sambal seruit yang ditempatkan di atas cobek batu.
Seruit Buk Lin menggunakan bahan-bahan khas yang menciptakan harmoni rasa yang unik:
Sambal terasi tanpa tomat – Rasa pedasnya lebih tajam dan khas.
Rampai (cabai hijau kecil khas Sumatera) – Memberi sensasi segar dan pedas alami.
Tempoyak – Memberikan rasa asam manis yang menggugah selera.
Ikan seluang goreng krispi – Menambah tekstur gurih saat disantap.
Ikan patin suwir.
Semua bahan ini dicampur dan diaduk langsung di atas cobek batu, menciptakan tekstur dan cita rasa yang khas.
“Sebelum dicampur menu lain, ini sebenarnya hanya sambal terasi saja.”
“Tapi yang bikin beda, sambalnya tidak menggunakan tomat, tapi pakai rampai,” jelas Fadly.
Saat mencicipinya, ada sensasi pedas yang menggigit, lalu disusul dengan rasa gurih dari ikan seluang dan semburat asam manis khas tempoyak.
Untuk melengkapi pengalaman bersantap, seruit ini disajikan dengan lalapan segar seperti daun kemangi dan ketimun.
Perjalanan Panjang Ellynawati Bangun Sambal Seruit Buk Lin
Popularitas Seruit Buk Lin tak hanya di kalangan warga lokal, tetapi juga pemudik dan wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Lampung.
Fadly pun menyarankan, untuk masyarakat yang hendak berbuka puasa di restoran Seruit Buk Lin harus melakukan reservasi.
Pasalnya, warung makan yang berdiri sejak tahun 2022 ini kerap diserbu warga.
Keberhasilan Seruit Buk Lin ini tidak datang dalam sekejap.
Ellynawati, pemilik restoran, mengaku telah empat kali berganti usaha sebelum akhirnya menemukan kesuksesan dengan seruit.
“Saya sudah tiga kali gonta-ganti usaha kuliner.”
“Jatuh bangun, gagal, tapi saya terus mencoba,” kenang Ellynawati.
Bagi Ellynawati, kegagalan adalah bagian dari perjalanan.
“Saya merasakan jatuh bangunnya, sampai akhirnya yang keempat ini, Seruit Buk Lin yang berhasil sampai saat ini,” ucapnya.
“Yang penting itu kita tidak meratapi kegagalan, tapi mencoba lagi, coba terus,” tambahnya.
Kini, kerja kerasnya terbayar.
“Saya bangga sambal seruit ini bukan hanya dikenal di Lampung, tapi orang-orang dari kota lain juga tahu dan bisa mencicipi,” tuturnya.
Ia bahkan didapuk sebagai Duta Seruit oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung karena dianggap sebagai pelopor dalam mengenalkan makanan khas daerah ini ke skala nasional.
“Sambal Seruit Buk Lin dianggap sebagai pelopor sambal seruit, makanan khas Kota Bandar Lampung.”
“Dari situ diharapkan bisa mengembangkan UMKM lainnya, terutama usaha sambal seruit,” jelasnya.
Saat ini, restoran Seruit Buk Lin memiliki dua cabang, yakni cabang Pahoman dan cabang Korpri yang berlokasi di kawasan Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung.
Saksikan video lengkap liputannya hanya di kanal YouTube Tribunnews.(*)