TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video BBPOM di Semarang Beri Penghargaan 34 Sekolah dengan Program PJAS Aman.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang memberikan penghargaan kepada 34 sekolah yang telah berhasil menerapkan Program Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.
Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Hotel Patra Semarang & Convention, dengan mengundang sekolah terkait dan dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah serta Anggota DPRD Jateng Dwi Adi Agung Nugroho, Kamis (28/11/2024).
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya hadir secara daring mengungkapkan, program PJAS Aman penting dalam menjaga keamanan pangan bagi anak-anak di sekolah.
Dia menyebutkan, BBPOM di Semarang telah melaksanakan intervensi PJAS lebih dari 10 tahun.
Tahun 2024, intervensi PJAS dilaksanakan ke sebanyak 16 sekolah di berbagai kabupaten/kota dengan tujuan menurunkan penggunaan bahan berbahaya dalam pangan jajanan anak.
“Dari tahun-tahun sebelumnya kami monitoring dan pengawalan, Alhamdulillah output dari kegiatan PJAS ini adalah sertifikat sekolah dengan PJAS Aman. Sertifikat PJAS Aman menunjukkan bahwa sekolah tersebut telah menerapkan standar keamanan pangan yang baik,” terang Lintang.
Lintang menekankan, meskipun program ini telah berjalan cukup lama, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawalan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan PJAS.
Terlebih di tahun 2025 mendatang, makan bergizi gratis menjadi salah satu program nasional, menurutnya berkaitan erat dengan PJAS.
“Kami berharap sekolah-sekolah lain yang diintervensi semakin meningkat. Saat ini, hanya 1-2 persen sekolah di Jawa Tengah yang mendapatkan sertifikat PJAS Aman, sehingga perluasan program ini sangat penting,” tambahnya.
Lintang di sisi itu mengajak komite sekolah dan Puskesmas untuk berkomitmen dalam menjaga program PJAS Aman melalui intervensi berkelanjutan.
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan lebih banyak sekolah akan terdorong untuk mengikuti jejak sekolah-sekolah yang telah berhasil mendapatkan sertifikat.
“Artinya, kalau sudah mendapat sertifikat PJAS Aman, siap dalam pelaksanaan program makan siang bergizi dan lainnya terkait keamanan pangan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada BBPOM di Semarang yang memberikan manfaat kepada sekolah-sekolah di Jawa Tengah, termasuk dalam penerapan PJAS Aman.
Ia menjelaskan, penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang menerapkan PJAS Aman, sejalan dengan program Presiden RI mengenai gerakan makan bergizi.
Menurutnya, kesehatan anak merupakan modal utama untuk belajar, dan menjaga kesehatan adalah langkah awal dalam mengawal generasi emas.
“Pintu kesehatan yang pertama adalah makanan. Makanan yang bergizi adalah motor penggerak anak-anak untuk belajar dan beraktivitas,” ujar Uswatun.
Dia juga menekankan bahwa jika jumlah penerima manfaat dari program ini ditambah, dampaknya akan jauh lebih baik.
Oleh karena itu, Uswatun juga menyarankan agar sertifikat PJAS Aman dapat ditambah, dengan catatan perlu adanya alokasi anggaran yang memadai.
“Tentu perlu ada anggaran yang harus dialokasikan untuk ke sana. Kalau ditambah alokasinya, pasti siap termasuk SDM-nya juga diperlukan, karena tidak bisa hanya kuantitas, tetapi juga kualitas,” jelasnya.
Dwi Adi Agung Nugroho turut memberikan apresiasi kepada BBPOM di Semarang yang telah memberikan penghargaan bagi sekolah yang menerapkan PJAS Aman.
Ia pada kesempatan itu menyoroti bahwa masih minimnya sekolah di Jateng yang mendapatkan sertifikat PJAS Aman, perlu untuk diperjuangkan bersama guna meningkatkan kualitas jajanan di sekolah.
“Permasalahan jajanan di sekolah memang perlu kita perhatikan lebih dalam dan lebih cepat karena sulit untuk memastikan kualitas, baik dari sisi kualitas makanan maupun dari sisi kesehatan untuk jajanan anak sekolah,” ungkapnya.
Sekolah penerima penghargaan PJAS Aman mengucapkan terima kasih kepada BBPOM di Semarang.
Satu di antara penerima adalah SMA N 1 Banjarnegara. Kepala Sekolah, Sudarto mengungkapkan, BBPOM di Semarang sebelumnya telah mengadakan sosialisasi kepada pihak sekolah, yang mencakup berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi, bimbingan teknis, pemantauan, hingga pelaporan kegiatan PJAS yang dilaksanakan untuk meraih sertifikat PJAS Aman.
Sudarto mengungkapkan, sekolah tersebut berkomitmen menerapkan Program Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman melalui serangkaian sosialisasi yang melibatkan seluruh warga sekolah, termasuk siswa, guru, dan pengelola kantin.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan pangan jajanan yang aman dan berkualitas bagi siswa.
Adapun selain sosialisasi, kata dia, pemantauan secara berkala dilakukan dengan mengundang Puskesmas sebagai mitra dalam pengawasan kantin sehat dan pelaksanaan PJAS Aman.
“Tentunya perlu kerja sama dari berbagai pihak, terutama pengelola kantin sebagai penyedia. Sosialisasi kepada semua elemen di sekolah juga sangat menentukan sebagai pengguna, supaya bisa benar-benar melaksanakan PJAS Aman,” ungkapnya. (Adv)