Jakarta, CNBC Indonesia – Titik terang terkait pelaku dari penembakan CEO unit asuransi UnitedHealth Brian Thompson pekan lalu di New York, Amerika Serikat (AS) mulai terungkap. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepolisian Kota dan Wali Kota Eric Adams.
Dalam sebuah pengumuman, akhir pekan, Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch mengatakan bahwa polisi telah mengumpulkan sejumlah besar bukti, termasuk sidik jari, bukti DNA, dan rekaman kamera yang memperlihatkan pergerakan tersangka di seluruh kota. Pelaku sendiri diyakini telah keluar dari New York.
“Kami memiliki video dia memasuki Terminal Bus Otoritas Pelabuhan. Kami tidak memiliki video dia keluar, jadi kami yakin dia mungkin naik bus,” timpal Kepala Detektif Departemen Kepolisian New York Joseph Kenny kepada CNN International, dikutip Senin (9/12/2024).
“Bus-bus itu adalah bus antar negara bagian. Itu sebabnya kami yakin dia mungkin telah meninggalkan Kota New York,” tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wali Kota New York Eric Adams. Ia menyebut pihak berwenang sudah sangat dekat dengan penangkapan pelaku. Namun ia tidak mengungkap nama dari penembak tersebut.
“Kami tidak ingin merilisnya sekarang. Jika Anda melakukannya, pada dasarnya Anda memberi petunjuk kepada orang yang kami cari dan kami tidak ingin memberinya keuntungan sama sekali. Biarkan dia terus percaya bahwa dia bisa bersembunyi di balik topeng,” ujarnya kepada New York Post.
“Kami mengungkap wajahnya,” lanjutnya, mengacu pada foto dan video kamera keamanan yang dirilis setelah pembunuhan itu.
“Kami akan mengungkap siapa dia dan kami akan membawanya ke pengadilan.”
Thompson, 50 tahun, yang menjadi CEO unit asuransi UnitedHealth pada bulan April 2021, ditembak dari belakang pada Rabu lalu sekitar pukul 06.45 pagi. Pembunuhan itu terjadi tepat sebelum konferensi investor tahunan perusahaan di hotel Hilton di Sixth Avenue.
Rekaman video keamanan menunjukkan penembak di belakang Thompson, mengangkat pistolnya, dan menembaki punggungnya. Thompson, seorang ayah dua anak yang sudah menikah, menderita luka tembak di punggung serta kakinya dan dinyatakan meninggal di rumah sakit tak lama setelah serangan itu.
Penembakan itu memicu perburuan besar-besaran terhadap pria bersenjata itu. Pria tersebut dilaporkan melarikan diri dengan berjalan kaki sambil mengenakan jaket bertudung, balaclava, dan ransel abu-abu sebelum menaiki sepeda listrik dan mengendarainya ke Central Park.
Polisi mengatakan, keadaan serangan itu menunjukkan bahwa serangan itu direncanakan dan direncanakan sebelumnya. Rekaman video menunjukkan pria bersenjata itu mengabaikan pejalan kaki lain sambil tampak menunggu Thompson. Motif penembakan itu belum diketahui.
Polisi New York telah menawarkan hadiah US$ 10.000 (Rp 158 juta) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan penembak. FBI kemudian telah menambahkan US$ 50.000 (Rp 792 juta) untuk hadiah itu.
Sementara itu, UnitedHealth yang dipimpin Thompson sejak 2021 adalah perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS. Perusahaan itu menyediakan manfaat bagi puluhan juta warga Amerika, yang membayar lebih banyak untuk perawatan kesehatan daripada warga di negara lain mana pun.
(sef/sef)