Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya…
Tim Redaksi
MAKASSAR, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota
Makassar
menghadapi kendala dalam menyalurkan bantuan kepada warga di kawasan Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, yang terdampak banjir.
Banyak warga masih bertahan di rumah mereka meskipun banjir telah mencapai ketinggian lebih dari 2 meter sejak Jumat (20/12/2024).
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Makassar, Andi Pangerang Nur Akbar, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan kelurahan untuk mendata jumlah pengungsi yang belum terjangkau bantuan.
“Karena ada memang yang terdampak banjir tapi belum meninggalkan rumah, ini sulit yang kita deteksi. Pada intinya, Dinsos mempersiapkan untuk mem-
back up
dapur umum untuk bantuan makanan,” ucap Andi Pangerang saat diwawancarai di kawasan Blok 8 Perumnas Antang, Minggu (22/12/2024).
Kompas.com/Reza Rifaldi Kondisi puluhan rumah warga yang terendam banjir di kawasan Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (22/12/2024).
Andi menambahkan bahwa bantuan makanan yang disiapkan berupa makanan siap saji yang sesuai dengan kebutuhan gizi para pengungsi.
“Bentuknya makanan siap saji, sehingga tidak lagi proses panjang. Siap saji ini nanti di-
drop
ke kecamatan dan didistribusikan lewat kelurahan. Kita sudah siapkan 1.700 porsi untuk makan pagi, siang, dan malam,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa pendataan terhadap warga yang terdampak banjir masih terkendala.
“Ini sebagai informasi dan edukasi bagi masyarakat, jika ingin dilayani dengan maksimal dan optimal oleh pemerintah, diharapkan agar menyatu ke titik posko pengungsian yang telah ditentukan. Karena kita mudah memberikan bantuan dan mendata, ini penting,” ujar Akhmad.
Akhmad juga menambahkan bahwa banyak warga yang tetap bertahan di rumah karena takut barang berharga mereka hilang.
“Evakuasi ada terkendala karena masih ada warga yang bertahan di rumahnya karena alasan keamanan, sedangkan teman-teman dari Polri sudah memberikan jaminan keamanan. Nanti malam juga akan ada patroli,” ungkapnya.
Sebelumnya, puluhan warga di kawasan Blok 8 Perumnas Antang mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka terpaksa swadaya di antara sesama pengungsi.
Pantauan
Kompas.com
pada Minggu (22/12/2024) siang menunjukkan bahwa para pengungsi hanya mampu membuat tenda seadanya sebagai tempat perlindungan.
Meskipun pemerintah setempat telah mendirikan beberapa posko pengungsian, banyak warga yang terpaksa membuat posko pengungsian mandiri karena kondisi posko yang penuh dan padat.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.