Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Upaya Yayasan Selesaikan Persoalan Universitas Bandung: Jual Gedung hingga Kerjasama Investasi Bandung 7 Januari 2025

Upaya Yayasan Selesaikan Persoalan Universitas Bandung: Jual Gedung hingga Kerjasama Investasi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Januari 2025

Upaya Yayasan Selesaikan Persoalan Universitas Bandung: Jual Gedung hingga Kerjasama Investasi
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com

Yayasan Bina Administrasi
(YBA) yang menaungi
Universitas Bandung
tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi berbagai persoalan keuangan yang dihadapinya.
Berbagai langkah diambil, mulai dari memasarkan salah satu gedung kampus hingga menjajaki kerjasama dengan investor untuk membantu menutupi beban operasional.
Ketua Yayasan Bina Administrasi, Uce Karna Suganda, mengungkapkan bahwa pendapatan yayasan saat ini sangat minim, hanya mengandalkan Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) dari ratusan mahasiswa di fakultas yang masih aktif.
“Berbagai upaya dilakukan guna mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi, bahkan ada rencana menjual aset gedung salah satu kampus di wilayah Ciwastra, Kota Bandung, Jawa Barat, seharga Rp 25 miliar,” ujarnya di kantor LLDIKTI Kaar, Selasa (7/1/2025).
“Tapi ya kita berusaha. Kalau mengandalkan ini paling jual mobil, jual aset. Kita juga menawarkan untuk satu solusi itu menjual gedung kampus,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun sudah ada tawaran untuk gedung tersebut, hingga saat ini belum ada transaksi yang terwujud.
Hasil dari
penjualan gedung
diharapkan dapat digunakan untuk membayar tunggakan gaji staf dan dosen, serta untuk pengembangan universitas ke depan.
Jika penjualan berhasil, Yayasan Bina Administrasi berencana memusatkan perkuliahan di kampus Universitas Bandung yang berlokasi di Jalan Muararajeun, Kota Bandung.
“Tapi sekarang kita sudah tawarkan ke beberapa investor. Biar dicicil juga yang penting gaji terbayar. Itu aja. buat gaji aja,” tambahnya.
Uce optimistis bahwa penjualan gedung kampus di wilayah Ciwastra dapat memenuhi seluruh kebutuhan operasional, termasuk gaji dan pesangon karyawan di tiga program studi yang saat ini dibekukan.
“Rencana kalau kampus terjual kita beresin (gaji karyawan di prodi yang dibekukan), mereka dipensiunkan terus dikasih pesangon,” jelasnya.
Selain menjual gedung, kerjasama penggabungan dengan yayasan lain juga menjadi opsi yang dipertimbangkan.
Uce menyebutkan bahwa ada satu yayasan yang memiliki konsep menarik untuk mengembangkan Universitas Bandung menjadi lebih internasional.
Yayasan tersebut beroperasi di Bali, Cirebon, dan Bandung.
“Jadi dua yayasan bergabung. Ini nanti akan mengoperasikan Universitas Bandung internasional,” katanya.
Saat ini, Uce juga menyampaikan bahwa beberapa investor dari Korea dan Malaysia menunjukkan ketertarikan untuk melakukan investasi.
Uce menegaskan bahwa meskipun menghadapi kritik dan hujatan, ia tetap berkomitmen untuk memperjuangkan nasib Universitas Bandung.
“Saya baru awal 2003 sebetulnya. ‘katempuhan buntut maung’ (mendapat kesulitan akibat kesalahan yang dilakukan orang lain). Tapi ya gak apa-apa saya dihujat, gak apa-apa. Yang penting saya tetap berjuang. Kalau bangunan kampus terjual cepat udah selesai (persoalannya),” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.