Unggah dan “bully” orang sedang makan tidak etis

Unggah dan “bully” orang sedang makan tidak etis

Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menilai tindakan mengunggah foto dan video orang sedang makan, kemudian merundungnya (bullying) sebagai perilaku yang sangat tidak etis.

“Menguggah dan menyebarluaskan orang yang sedang makan itu pelanggaran privasi, apalagi subjeknya seorang pejabat negara,” kata Lukman di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan untuk menanggapi menyebarluasan foto dan video Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dan dilanjutkan dengan merundurungnya.

Sebagai politisi, Lukman merasa risi dengan fenomena perundungan yang sampai masuk ke ruang privat seseorang.

Dia khawatir, kalau hal seperti itu dibiarkan berulang dan lama-lama dianggap biasa sehingga akan menihilkan etika di ruang publik.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Perilaku seperti itu tidak elok kalau menganggap hal itu sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. “Itu cara murahan yang dipakai untuk mendegradasi citra seorang tokoh,” ujarnya.

Lukman juga menyesalkan penggiringan opini yang bisa merusak tradisi “hidang atau sajian semuanya” di rumah makan Padangndan tradisi “meuhidang” di Aceh yang dasarnya adalah sikap tulus masyarakat untuk menghormati tamu.

Tradisi “hidang” dan “meuhidang” di Sumatera mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan dalam masyarakat.

Lukman mengingatkan bahwa menggiring opini masyarakat dengan mengkaitkan kebiasaan itu sebagai pesta-pora dan makan berlebihan akan mencederai tradisi.

“Tempatkan persepsi sesuai konteksnya. Pahami dan hormati adat istiadat dan tradisi yang ada di masyarakat kita,” kata dia.

Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim. ANTARA/Dokumentasi pribadi (H)

Akhir-akhir ini ramai di media sosial tentang Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat berada di Aceh untuk meninjau langsung korban bencana banjir bandang dan longsor.

Berawal dari unggahan Instagram Sate Tubaka yang membagikan video Zulkifli Hasan dengan makan dalam suasana santai sebagai bentuk terima kasih pemilik rumah makan, namun berkembang menjadi sasaran serangan netizen.

Isu itu kemudian menyebar luas dan melebar kemana-mana dengan semakin banyaknya orang atau akun yang ikut menanggapi. Yang muncul bukan hanya kritik dan komentar saja, muncul pula caci-maki.

Meski begitu, Zuhas sampai saat ini memilih tak menanggapi secara langsung apa yang berkembang di ruang digital.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.