Jakarta, CNN Indonesia —
Kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono meminta KPU menggelar pemungutan suara ulang di daerah yang banyak warganya tak menerima formulir C6 sebagai undangan pencoblosan.
“Kita menuntut ke KPU untuk melakukan PSU di semua TPS yang di dalamnya banyak warga yang tak dapat undangan. Padahal warga tersebut ada di dalam DPT yang dikeluarkan KPU,” kata Sekretaris tim pemenangan RIDO, Basri Baco di Kantor DPD Golkar Jakarta, Senin (2/12).
Basri menuding KPU bekerja tak profesional dalam menyelenggarakan pilkada. Salah satunya ialah bermasalahnya pembagian formulir C6 ke pemilih.
Ia pun menyebut karena itulah kemudian hak rakyat untuk memilih calon pemimpinnya menjadi berkurang.
“Ini artinya apa, tidak becusnya para penyelenggara pilkada, tidak profesional para penyelenggara pilkada khususnya PPS dan KPPS,” ujar dia.
Selain itu, Basri juga mengungkap bahwa data pemilih yang digunakan KPU tidaklah akurat.
Ia menyebut warga yang sudah meninggal masih masuk dalam daftar pemilih.
“Meninggal bukan satu dua hari, satu dua minggu bahkan 1,2,3 tahun. ini hampir berlaku di semua TPS,” ucap dia.
Atas seluruh dugaan itu, kubu RK-Suswono pun berniat melaporkan KPU Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
“Mengenai tidak profesionalitasnya KPU dalam menjalankan tupoksinya dalam pilkada kemarin,” ujarnya.
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]