Umeak Potong Jang, Rumah Panggung Tradisional Suku Rejang di Bengkulu

Umeak Potong Jang, Rumah Panggung Tradisional Suku Rejang di Bengkulu

Liputan6.com, Bengkulu – Rumah panggung tradisional Suku Rejang bernama Umeak Potong Jang menyimpan kekayaan arsitektur vernakular Sumatera. Rumah adat Umeak Potong Jang menggunakan bubungan melintang dan ukiran bernilai filosofis.

Mengutip dari berbagai sumber, sebagai arsitektur vernakular, Umeak Potong Jang merepresentasikan gaya bangunan yang lahir dari kebutuhan dan budaya masyarakat Suku Rejang di Bengkulu. Rumah panggung tradisional ini dibangun dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal dan mengikuti teknik konstruksi turun-temurun, menciptakan bentuk arsitektur yang khas dan beradaptasi dengan lingkungan setempat.

Struktur bangunan ini dirancang untuk menyesuaikan kondisi geografis daerah pegunungan. Bangunan terdiri dari tiga bagian utama sesuai filosofi masyarakat Rejang.

Berendo (teras depan) berfungsi sebagai ruang publik untuk menerima tamu. Ruang tengah menjadi area privat keluarga, sementara pemenyap (loteng) digunakan menyimpan benda berharga.

Seluruh struktur dibangun tanpa paku menggunakan sistem pasak dan ikat. Material utama berasal dari kayu medang dan bambu yang tahan lama.

Tinggi kolom rumah panggung bervariasi antara 1,5-2 meter yang berfungsi sebagai proteksi dari binatang buas dan banjir. Dinding dan bagian atap dihiasi ukiran motif flora seperti kembang delapan.