Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

UI Bekali Ahli Gizi Puskesmas di Tangsel Data Analitik Guna Meningkatkan Public Values

UI Bekali Ahli Gizi Puskesmas di Tangsel Data Analitik Guna Meningkatkan Public Values

loading…

Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan kepada puluhan ahli gizi di Tangerang Selatan (Tangsel). Foto/istimewa

TANGSEL – Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan kepada puluhan ahli gizi di Tangerang Selatan (Tangsel). Dalam pelatihan tersebut, tim UI memberikan materi tentang proses olah data analitik dan kaitannya dengan peningkatan public value.

Pelatihan berjudul “Workshop Data Analitik untuk Nutrisionis Puskesmas: Monitoring Stunting di Tangerang Selatan” ini merupakan pengabdian masyarakat (pengmas) dari Program Pendidikan Vokasi UI yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tangsel, Pusdiklat PKU Muhammadiyah, serta STIKES Banten. Kegiatan ini dipimpin Ketua Pengabdi Wahyu Nofiantoro yang diselenggarakan selama dua hari di laboratorium komputer STIKES Banten.

Pengabdi dari Fakultas Ilmu Administrasi UI Kusnar Budi dan Fitria Ariyanti memberikan materi mengenai Peningkatan Public Value, Adaptasi dari: Creating Public Value yang dikemukakan oleh Mark Moore sejak 1995. Setidaknya terdapat 3 strategi untuk peningkatan public value yaitu, fokus pada penguatan lingkungan otoritas (Legitimacy & Support), lingkungan karya (operational capacity), dan lingkungan tugas (public values).

“Lingkungan otoritas bisa berupa legitimasi pimpinan di organisasi, lingkungan karya berupa kapabilitas operasional, dan lingkungan tugas adalah fungsi/peran organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarya, Sabtu (28/12/2024).

Pemenuhan ketiga strategi ini pasti tidaklah mudah. Setidaknya ada 3 tantangan yang harus dihadapi. Ketiga tantangan ini adalah meningkatkan kapasitas untuk membuat kebijakan yang memberi nilai manfaat bagi masyarakat; mendapatkan dukungan untuk membuat kebijakan yang memberi nilai manfaat bagi masyarakat; dan memikirkan kembali nilai manfaat bagi masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini maka, dibutuhkan fokus pada tujuan utama agar bisa mencapai target yang diinginkan. Hal ini sejalan dengan materi yang dikemukakan oleh Wahyu Nofiantoro, yang mengatakan “4DX membantu kita memfokuskan energi pada tujuan utama dan memastikan pelaksanaan program yang konsisten dan terukur”.

Dalam buku “The 4 Disciplines of Execution” oleh Chris McChesney, Sean Covey, dan Jim Huling menyatakan terdapat beberapa penyebab kegagalan untuk mengimplemetasikan strategi, yaitu kejelasan tujuan, kurangnya komitmen, akuntabilitas.

Dalam mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan konsisten melakukan The 4 Disciplines of Execution (4DX) yang berfokus pada hal-hal yang sangat penting, bertindak berdasarkan tujuan yang terukur, membuat strategi yang menarik, dan menciptakan akuntabilitas – para pemimpin dapat menghasilkan terobosan yang baru.