Dimi (10) warga Jogonalan, Klaten, menceritakan dia bersama neneknya berangkat dini hari demi bisa bermain di Pantai Sepanjang sebelum ramai. Saat ombak sedang bagus untuk berenang, ia tiba-tiba berteriak keras karena kakinya terasa panas seperti terbakar dan muncul bercak merah. Dia kemudian di bawa ke pos SAR setempat.
“Aku cuma main sebentar, terus kayak ada tali yang melilit kaki dan rasanya panas banget,” kata Dimi sambil memegangi kakinya yang masih memerah.
Bahkan, ada wisatawan lain yang sampai pingsan akibat reaksi alergi parah terhadap racun ubur-ubur. Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kejadian serupa juga menimpa Lalita, wisatawan asal Semarang, yang datang bersama keluarganya untuk menikmati pasir putih Pantai Kukup. Saat putranya sedang bermain air, tiba-tiba menangis histeris karena kakinya memerah dan bengkak. Dia langsung buru-buru membawa anaknya ke pos SAR untuk mendapatkan pertolongan cepat dari petugas.
Data SAR Satlinmas Korwil 2 Yogyakarta, sebagian besar korban sengatan ubur-ubur adalah anak-anak yang sedang bermain di air dangkal tanpa alas kaki.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311190/original/023722400_1754830835-IMG_093240.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)