Ia menambahkan, simbol tersebut digunakan sebagai pembeda dengan kelompok yang disebutnya keledai, yang menurutnya menggambarkan kebodohan dan pengulangan kesalahan.
“Keledai adalah binatang dungu yang jatuh di lubang yang sama. Nah, rombongan Roy Panci sudah saya sebut. Mereka adalah binatang keledai yang jatuh di lubang yang sama,” katanya.
Firdaus juga menyerukan kepada masyarakat untuk membentuk cabang Termul di berbagai daerah dengan menggunakan logo resmi yang dapat diunduh dari akun media sosial pribadinya.
Ia menegaskan, gerakan ini bukan untuk memecah belah bangsa, melainkan untuk menghadang upaya provokasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
“Kita bukan memprovokasi agar anak bangsa pecah, tetapi menjaga stabilitas nasional dari provokasi-provokasi yang dilakukan oleh oknum yang mengaku ahli, padahal tidak punya legalitas,” tandasnya.
Sebelumnya, sebuah video kunjungan Roy Suryo bersama timnya ke makam keluarga Jokowi viral di media sosial.
Dalam tayangan itu, tampak juga Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, yang turut hadir di lokasi.
Tifa mengaku kunjungan itu dilakukan bersama tim hukum mereka sebagai bagian dari upaya pencarian fakta terkait asal-usul keluarga Jokowi.
“Ada tim kuasa hukum kami juga, saya dan mas Roy. Ini juga lengkap kita tim mencari fakta gitu yah,” kata Tifa dalam video yang beredar.
Ia juga menyebut ada kejanggalan terkait bentuk dan lokasi makam keluarga Jokowi.
“Kemudian ada yang menarik, jadi dari sisi ini (menunjuk), ini kan bentuk makam yang tidak lazim. Bahkan untuk orang Jawa sekalipun,” ucapnya.
