Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri upacara pelantikannya pada 20 Januari 2025 mendatang.
Sekretaris pers Trump, Karoline Leavitt, mengonfirmasi undangan tersebut dalam sebuah pernyataan. Leavitt mengatakan undangan Trump ke Xi sebagai upaya memperkuat hubungan antara kedua negara.
“Ini adalah contoh Presiden Trump yang menciptakan dialog terbuka dengan para pemimpin negara, yang bukan hanya sekutu kita, tetapi juga kompetitor kita,” kata Leavitt, dikutip Al Jazeera.
Para pengamat mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang Presiden China, untuk menghadiri pelantikan Presiden AS, mengingat “hubungan dingin” kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
“Ini sandiwara politik, tidak lebih. Kepala negara lain, apalagi Xi Jinping, tidak menghadiri pelantikan presiden AS,” kata pengamat China di Pusay Studi Strategis dan Internasional Washington, Scott Kennedy, kepada Reuters.
Selain itu para pengamat juga mengatakan Xi tidak mungkin menerima undangan tersebut.
Juru bicara kementerian Luar Negeri China juga sudah buka suara terkait undangan Trump.
“Saat ini saya belum punya informasi apa pun untuk dibagikan,” kata jubir Kemlu China, Mao Ning.
Xi dan Trump pernah berselisih di masa lalu. Selama masa jabatan pertama Trump tahun 2017-2021, dia memulai perang dagang dengan China yang menyebabkan kedua negara saling menjatuhkan tarif impor tinggi.
Trump juga terlibat perang kata-kata dengan pemerintah Xi selama pandemi Covid-19, yang ia sebut sebagai “virus China”. Kala itu Trump menuntut China bertanggung jawab atas penyebaran virus itu. Sementara China mengecam tuduhan Trump tidak berdasar.
(dna/dna)