Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Trump Ultimatum Hamas, Desak Bebaskan Sandera Atau Timur Tengah Bakal Berubah Jadi Neraka – Halaman all

Trump Ultimatum Hamas, Desak Bebaskan Sandera Atau Timur Tengah Bakal Berubah Jadi Neraka – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih AS ke-47 Donald Trump memperingatkan bahwa “neraka akan pecah”  di Timur Tengah.

Dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida,  Trump menegaskan apabila Hamas tidak segera membebaskan sandera sebelum 20 Januari, saat ia akan dilantik sebagai Presiden Baru AS maka Timur Tengah akan berubah menjadi neraka.

“Neraka akan pecah. Jika para sandera itu tidak kembali, saya tidak ingin merusak negosiasi Anda,” kata Trump mengutip CNBC International.

“Jika kesepakatan ini tidak dilakukan dan mereka tidak kembali pada saat saya menjabat, semua neraka akan pecah di Timur Tengah,” imbuh Trump

Ancaman ini dilontarkan Trump menanggapi pertanyaan tentang status negosiasi dengan Hamas mengenai pembebasan sandera Amerika oleh mereka.

Trump tidak menyebutkan tindakan apa yang akan diambilnya jika para sandera tidak dibebaskan.

Sementara itu ketika diminta menjelaskan maksudnya pada konferensi pers, Trump menolak.

“Apakah saya harus menjelaskannya kepada Anda? Semua akan kacau jika para sandera itu tidak kembali,” Tegas Trump. 

“Mereka (Hamas-red) seharusnya memulangkan para sandera sejak lama mereka seharusnya tidak pernah menculik para sandera. Seharusnya tidak pernah ada serangan 7 Oktober. Orang-orang melupakan hal itu, tapi memang ada dan banyak orang dibunuh,” tambahnya.

Beberapa pengamat kemudian menafsirkan pernyataan Trump sebagai ancaman kemungkinan intervensi militer AS di Gaza.

Sebagai informasi, hampir 100 sandera diyakini masih ditawan di Gaza, dengan beberapa di antaranya diduga telah meninggal.

Sebelumnya Trump telah menugaskan Steven Charles Witkoff yang merupakan utusan khusus untuk Timur Tengah untuk bertandang ke Kawasan tersebut.

Adapun kunjungan itu digelar Witkoff bersama Qatar dan Mesir guna mewujudkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas.

Hamas Sepakat Lepaskan 34 Sandera

Merespon ancaman Trump, kelompok Hamas sepakat untuk membebaskan 34 sandera dalam tahap pertama.

Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Hamas, pada Minggu, 5 Januari 2025.

Sejauh ini belum terungkap nama-nama sandera yang akan dibebaskan Hamas di tahap pertama.

Namun dalam pertukaran awal sandera yang akan dikembalikan mencakup seluruh perempuan, anak-anak, lansia, dan para sandera yang sakit, yang masih ditahan di Gaza.

Sebagai imbalannya, Hamas meminta Israel membebaskan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Perjanjian tersebut juga menetapkan pembentukan gencatan senjata permanen , penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan rehabilitasi menyeluruh di Jalur Gaza.

Tak hanya itu dalam perjanjian tersebut Hamas juga meminta Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza segera .

(Tribunnews.com / Namira Yunia)