Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump sukses merebut kembali Gedung Putih dengan kemenangan telak pada pemilu presiden Amerika Serikat (AS) yang digelar pada Rabu (6/11/2024) kemarin. Trump berhasil mendapatkan lebih dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang, setelah merebut tiga negara bagian media pertempuran dari Demokrat, yakni Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, dan beberapa wilayah lainnya.
Pengusaha pun buka suara ihwal kemenangan Trump. Sebab, Trump sebagai Presiden AS dinilai akan memberikan dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dunia. Pengusaha menanti kebijakan ekonomi Trump. Setidaknya ada 3 yang jadi sorotan pengusaha.
“Ya tentunya kami melihat apapun yang berkaitan dan terjadi di negara super power, pasti sedikit banyaknya akan berdampak kepada kita. Kita tunggu saja kebijakan fiskal dan moneter yang akan dilakukan oleh Trump,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/11/2024).
Selain itu, Roy berharap agar nantinya Trump tidak jadi memberlakukan penambahan tarif bea masuk pasar AS sebesar 10% hingga 20% pada semua impor, dengan pungutan yang jauh lebih tinggi pada impor dari China.
“Karena kalau (tarif) ditingkatkan maka terjadi penurunan produktivitas, sebab penurunan daripada pemesanan (terjadi) karena besarnya tarif,” tukasnya.
Dia mengatakan, kebijakan fiskal dan moneter yang diambil AS ke depannya berpotensi memberikan dampak pada nilai tukar dari sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
“Misalnya menaikkan suku bunga atau mempertahankan suku bunga di Amerika kan menjadi acuan ya, suku bunga The FED. Nah ini tentu perlu dilihat dampaknya juga kepada negara-negara yang mensupport kebutuhan produk-produk dari, misalnya dari Indonesia kepada Amerika,” terang dia.
“Jadi kalau misalnya dolar ditahan terus, the FED-nya tahan terus, ya dolarnya lari balik pulang ke sana, ke Amerika, rupiah kita melemah, dan ketika rupiah melemah produksinya juga melemah,” sambungnya.
Foto: Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabila)
Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabila)
(dce)