TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) memerintahkan pasukan militernya untuk mengerahkan sejumlah drone mata-mata jarak jauh dan berukuran besar ke wilayah Okinawa, Jepang.
Drone mata-mata jenis MQ-4C Triton ini di kerahkan AS ke Okinawa yang terletak dekat Taiwan pada Selasa (8/4/2025).
Hal tersebut diungkap langsung oleh Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani.
Dalam keterangan resmi yang dilansir Japan Times, Nakatani mengklaim bahwa AS telah mengerahkan drone mata-mata AS di wilayah Jepang.
Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa drone Triton akan tiba di Pangkalan Udara AS di Kadena, pulau utama Okinawa, dalam beberapa pekan ke depan.
Nakatani menjelaskan pengerahan sejumlah drone MQ-4C Triton dilakukan Washington untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen aliansi pertahanan AS-Jepang.
Lantaran beberapa tahun terakhir China terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dan sejumlah negara tetangga termasuk Jepang.
Terbaru, Beijing meningkatkan aktivitas militernya dengan menggelar latihan perang besar-besaran di perairan dekat Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan dalam setahun terakhir, sekitar 30 pesawat tempur harus dikerahkan Jepang untuk mencegat sejumlah drone yang diduga berasal dari China.
Menurut harian Yomiuri Shimbun, angka itu jauh lebih tinggi daripada sembilan kali pengerahan sepanjang tahun fiskal 2023 dan empat kali pengerahan pada tahun fiskal 2021.
Alasan tersebut yang mendorong AS untuk memperkuat pengumpulan data intelijen, aktivitas pengawasan dan pengintaian di pulau Okinawa yang merupakan salah satu pangkalan militer AS terbesar di Jepang.
“Untuk memperkuat aktivitas pengumpulan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di sekitar Jepang,” sebut Nakatani.
Spesifikasi Drone Mata-Mata MQ-4C Triton
MQ-4C Triton adalah pesawat terbang tak berawak berkemampuan terbang tinggi berjangkauan jauh (high-altitude long endurance/HALE) yang diproduksi oleh Northrop Grumman
Northrop Grumman, menyebut drone mata-mata itu merupakan pesawat tanpa awak yang mampu mengudara di ketinggian yang tinggi.
Kelebihan lainnya yang dimiliki MQ-4C Triton yakni daya tahan lama, yang mampu beroperasi selama lebih dari 24 jam dan menempuh jarak 13.700 kilometer.
Untuk ukuran, MQ-4C Triton memiliki dimensi panjang 14,5 m, tinggi 4,7 m, rentang sayap 39,9 m, dan berat total 14,6 ton.
Sebagai penggerak MQ-4C Triton menggunakan sebuah mesin turbofan Rolls-Royce AE3007 berdaya 39 kN, sehingga dapat terbang dengan kecepatan maksimum 575 km/jam dan ketinggian terbang maksimum 17.000 m.
Dari kemampuan tersebut maka MQ 4C Triton sangat luar biasa dalam mendukung misi pengintaian maritim jarak jauh.
Memainkan misi pengintaian strategis untuk kebutuhan SAR serta intelijen
Meski MQ 4C Triton tidak bisa melakukan serangan dengan rudal atau senjata presisi lain, namun MQ 4C Triton dibekali dengan teknologi intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR).
(Tribunnews.com / Namira)