Transportasi: Toyota Vios

  • Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Puslabfor Polri Diterjunkan Periksa Mobil Pensiunan TNI yang Ditemukan di Laut Dermaga Marunda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mobil yang ditumpangi Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Oestevan telah ditemukan dari dalam laut di Dermaga Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara pada Sabtu, 18 Januari 2025. Saat ini, kepolisian akan memeriksa mobil tersebut untuk mendalami kasus kematian Hendrawan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pemeriksaan mobil pensiunan jenderal TNI itu melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.  

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob,” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan akan berfokus pada kondisi mobil pensiunan jenderal BIN tersebut. Sementara untuk hasilanya baru akan disampaikan setelahnya.

    “Ini masih berproses,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya.

    Mobil tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah Hendrawan Oestevan di kawasan Pelabuhan Marunda di KCN di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mobil tersebut bermerek Toyota Vios warna hitam dengan nomor polisi B 1606 LB.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, kami menghaturkan rasa syukur ya. Selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri ya,” ujar Ade Ary.

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, mobil tersebut ditemukan petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok.

    “Dan proses pendalaman peristiwa ini dilakukan oleh tim gabungan Polres dan Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

     

  • Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di  Marunda

    Polisi periksa mobil purnawirawan TNI yang ditemukan di Marunda

    pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memeriksa mobil yang diduga milik jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditemukan di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil oleh tim Puslabfor Mabes Polri didampingi oleh penyidik dari Subdit Resmob Polda Metro Jaya, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Senin.

    Ade Ary menjelaskan pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi dari kendaraan tersebut sebelum peristiwa yang menewaskan Hendrawan.

    “Akan dilakukan pendalaman, pemeriksaan terkait kondisi mobil. Ini masih berproses, ” ucapnya.

    Kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, kami menemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta menjelaskan mobil yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara ditemukan dengan kondisi terbalik di dalam lumpur.

    “Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil tersebut dalam kondisi terbalik di dalam lumpur,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/1).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

    3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Mobil purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan telah ditemukan di Perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025), pukul 08.55 WIB

    Mobil itu tepatnya ditemukan pada radius sekitar 5 meter dari bibir dermaga, sekitar 6 meter dari atas permukaan air.

    Jenazah  Hendrawan Ostevan ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil 8 hari sebelumnya atau pada Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda.

    Berdasarkan kamera CCTV, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Penyebab kematian Hendrawan Ostevan masih misterius

    Soal penyebab meninggalnya Hendrawan Ostevan masih misterius.

    Polisi belum memberikan keterangan resmi soal itu.

    Apakah pensiunan jenderal TNI itu diduga bunuh diri atau telah meninggal sebelum mobilnya meluncur bebas masuk ke laut.

    Kaca mobil bisa jadi petunjuk

    Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, melihat mobil kaca yang pecah jadi petunjuk mengungkap penyebab meninggalnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.

    Menurut Adrianus, pecahnya kaca menjadi jawaban mengapa jenazah Hendrawan ditemukan mengapung.

    Sehingga jenazah tidak terkunci di dalam mobil.

    Jika almarhum berniat mengakhiri nyawanya sendiri dengan bunuh diri, Adrianus memperkirakan seharusnya jenazah tetap berada di dalam mobil.

    Kemungkinan itu terbuka sebab bisa saja almarhum keluar dari dalam mobil bukan karena disengaja.

    Melainkan karena kaca yang pecah membuat jenazah bisa mengapung.

    “Itu memungkinkan jenazah korban keluar dan mengapung.”

    “Tadinya saya berpikir kalau ini adalah satu tindakan bunuh diri, maka dia tidak akan keluar dari mobilnya dan tidak akan tubuhnya mengapung.”

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung,” kata Adrianus di Kompas TV, Sabtu (19/1/2025).

    Hasil autopsi menentukan penyebab

    Namun untuk memastikan penyebab kematian karena bunuh diri atau tidak, masih ada hal lain yang masih bisa menjadi petunjuk yakni hasil autopsi.

    Adrianus mengatakan jika menerjunkan mobil ke laut menjadi cara mengakhiri hidup maka seharusnya, Hendrawan masih bernapas saat masuk ke dalam air.

    Kemungkinan lainnya selain dugaan bunuh diri

    Kemungkinan lain bisa saja terjadi, Hendrawan sudah meninggal sejak dalam mobil yang melaju terjun ke laut.

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung.”

    “Berdasarkan rekaman kamera pengintai pertama yang diterima TribunJakarta.com, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.”

    “Rekaman itu memperlihatkan bahwa mobil yang dikendarai korban melaju dalam kecepatan sedang di dermaga yang memang ketika itu masih sepi,” paparnya.

    Analisis ketiga

    Analisis ketiga Adrianus yakni lokasi tewasnya Hendrawan juga menjadi petunjuk.

    “Kalau lihat dari lokasi, tentu ini bukan lokasi yang gampang dicapai sembarang orang.”

    “Kalau ini adalah tindakan bunuh diri, maka ini adalah bunuh diri yang intensional,” ujarnya.

    Terlihat keadaan di dermaga KCN Marunda pada saat kejadian cukup terang.

    Mobil melaju dengan lampu menyala, dari sisi barat menuju ke sisi timur dermaga.

    Mobil itu melaju lurus dan tiba-tiba terlihat terjatuh ke lautan.

    Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV kedua, terlihat posisi terceburnya mobil yang dikendarai Hendrawan berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil itu tampak melaju lurus ke arah laut, sementara di sisi kanannya sebenarnya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Dalam video rekaman CCTV kedua itu juga terekam bahwa mobil tak lagi terlihat setelah terjatuh secara mendadak di belakang kapal tongkang.

    Penyebab Kaca Pecah

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan mobil itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil berpelat nomor B 1606 LB itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya, jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” papar Desiana.

    Desiana menduga, pecahnya kaca mobil tersebut karena benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.

    “Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah,” kata Desiana.

     

     

     

  • 5 Mobil Bekas Harga di Bawah 100 Juta dengan Perawatan Murah, Cocok untuk Keluarga Muda

    5 Mobil Bekas Harga di Bawah 100 Juta dengan Perawatan Murah, Cocok untuk Keluarga Muda

    GELORA.CO –  Jika Anda mencari mobil bekas berkualitas dengan anggaran terbatas, Anda tidak sendirian. Di Indonesia, banyak orang beralih ke mobil bekas sebagai solusi ekonomis untuk memiliki kendaraan pribadi.

    Dengan anggaran di bawah 100 juta, Anda masih bisa mendapatkan mobil bekas yang layak pakai dan memiliki biaya perawatan yang murah.

    Mobil Bekas Harga di Bawah 100 Juta dengan Perawatan Murah

    Berikut adalah daftar 5 mobil bekas yang cocok untuk Anda pertimbangkan.

    1. Toyota Corolla Altis 2007

    Toyota Corolla Altis 2007 adalah pilihan populer untuk mobil bekas dengan harga di bawah 100 juta. Mobil ini terkenal akan kenyamanan dan kualitasnya yang tahan lama.

    Keunggulan:

    Mesin 1.800 cc yang bertenaga dan efisien.Interior yang luas dan nyaman.Spare part mudah didapat dan terjangkau.

    Biaya Perawatan: Dengan banyaknya bengkel resmi dan non-resmi, biaya servis Corolla Altis 2007 relatif murah. Rata-rata biaya perawatan berkala mulai dari Rp500.000 hingga Rp1.500.000, tergantung jenis servisnya.

    2. Toyota Vios (2005-2010)

    Toyota Vios dikenal sebagai sedan kecil yang ekonomis. Mobil ini sangat diminati oleh pengemudi yang mengutamakan konsumsi bahan bakar yang hemat.

    Keunggulan:

    Mesin 1.500 cc yang handal dan irit.Dilengkapi fitur keselamatan seperti ABS pada varian tertentu.Banyak digunakan sebagai mobil taksi sehingga performanya telah terbukti.

    Biaya Perawatan: Suku cadang Vios tersedia dengan harga terjangkau. Biaya perawatan berkala biasanya berkisar antara Rp400.000 hingga Rp1.200.000. Mobil ini juga cocok untuk pemula karena perawatannya sederhana.

    3. Honda Jazz IDSI (2004-2007)

    Honda Jazz IDSI merupakan hatchback yang sangat populer di pasar mobil bekas. Desainnya yang stylish dan kabinnya yang lapang membuatnya menjadi pilihan ideal untuk keluarga kecil.

    Keunggulan:

    Konsumsi bahan bakar sangat irit, bisa mencapai 15-18 km/liter.Fleksibilitas kabin dengan kursi yang dapat dilipat penuh.Nilai jual kembali yang stabil.

    Biaya Perawatan: Biaya servis rutin Honda Jazz IDSI relatif rendah, mulai dari Rp400.000 hingga Rp1.500.000. Honda juga memiliki jaringan bengkel luas yang mempermudah pemilik mobil dalam hal perawatan.

    4. Suzuki Swift (2005-2010)

    Suzuki Swift dikenal dengan desainnya yang kompak dan sporty. Meskipun kecil, mobil ini memiliki performa yang andal untuk penggunaan sehari-hari.

    Keunggulan:

    Desain menarik yang tetap terlihat modern.Mesin responsif dan cocok untuk jalanan perkotaan.Handling yang baik, memberikan kenyamanan saat berkendara.

    Biaya Perawatan: Suzuki Swift memiliki biaya servis yang cukup ramah di kantong. Perawatan rutin bisa dilakukan dengan biaya mulai dari Rp400.000 hingga Rp1.200.000. Harga suku cadang aftermarketnya juga kompetitif.

    5. Daihatsu Xenia (2007-2010)

    Daihatsu Xenia adalah pilihan favorit untuk mobil keluarga. Dengan kapasitas tujuh penumpang, mobil ini menawarkan kenyamanan dengan harga terjangkau.

    Keunggulan:

    Mesin 1.000-1.300 cc yang hemat bahan bakar.Ruang kabin dan bagasi yang luas.Harga jual kembali stabil di pasar mobil bekas.

    Biaya Perawatan: Perawatan Daihatsu Xenia sangat terjangkau karena banyaknya suku cadang yang tersedia di pasaran. Biaya perawatan rutin berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.

    Tips Membeli Mobil Bekas

    Membeli mobil bekas membutuhkan ketelitian agar Anda mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:

    Periksa Riwayat Kendaraan – Pastikan kendaraan memiliki riwayat servis yang jelas dan bebas dari kecelakaan besar.Cek Kondisi Mesin – Lakukan test drive untuk memastikan kondisi mesin, transmisi, dan suspensi masih dalam kondisi baik.Pilih Dealer atau Penjual Terpercaya – Beli dari sumber yang terpercaya untuk menghindari risiko penipuan.Perhatikan Harga Pasar – Lakukan riset harga agar Anda mendapatkan mobil bekas dengan harga wajar.

    Mobil bekas di bawah 100 juta dengan perawatan murah adalah solusi cerdas bagi Anda yang ingin memiliki kendaraan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

    Dari Toyota Corolla Altis 2007 hingga Daihatsu Xenia, kelima mobil di atas menawarkan kenyamanan, performa, dan efisiensi dengan biaya operasional yang ekonomis. Jangan lupa, pastikan untuk melakukan inspeksi menyeluruh sebelum membeli agar Anda mendapatkan mobil bekas terbaik sesuai kebutuhan.

    Dengan pilihan ini, memiliki mobil pribadi kini bukan lagi sekadar mimpi, bahkan dengan budget di bawah 100 juta.

  • Mobil Brigjen Purn TNI Hendra Hendrawan Ditemukan di Dasar Laut Marunda, Tak Jauh dari Penemuan Jenazah

    Mobil Brigjen Purn TNI Hendra Hendrawan Ditemukan di Dasar Laut Marunda, Tak Jauh dari Penemuan Jenazah

    Fajar.co.id, Jakarta — Setelah 8 hari operasi, pencarian mobil Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan akhirnya membuahkan hasil.

    Tim gabungan dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok menemukan mobil di dasar laut.

    Benda tersebut ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Tepatnya di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    “Bahwa sekira jam 10 pagi ini telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai oleh Brigjen TNI Purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia, mobil Toyota Vios B 1606 LB. Upaya pencarian tim gabungan membuahkan hasil,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (18/1).

    Petugas di lapangan kini telah mengevakuasi mobil tersebut. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan guna mencari alat bukti terkait kematian korban.

    “Selanjutnya mobil akan dilakukan pemeriksaan laboratoris, pendalaman oleh Puslabfor Polri,” jelas Ade.

    Sebelumnya, polisi menyampaikan bahwa rekaman CCTV di lokasi tersebut menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobil Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB. Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda.

    ”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” terang perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu.

    Belum diketahui pasti alasan korban berkendara sampai ujung dermaga. Yang pasti, kata Ade Ary, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban melalui Tim Gakkum Ditpolairud Polda Metro Jaya. Sebelumnya, Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi membenarkan informasi temuan jenazah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir brigjen. (jpg)

  • Detail Penemuan Mobil Brigjen TNI Purn Hendrawan di Marunda, Jakarta Utara – Halaman all

    Detail Penemuan Mobil Brigjen TNI Purn Hendrawan di Marunda, Jakarta Utara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mobil milik Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan ditemukan oleh tim penyelam Basarnas Special Group (BSG) di perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu, 18 Februari 2025.

    Penemuan ini terjadi setelah tiga hari pencarian intensif.

    Penemuan Mobil

    Tim penyelam menemukan mobil dalam kondisi terbalik di dalam lumpur di Dermaga KBN Marunda pada pukul 08.55 WIB, dengan lokasi penemuan sekitar 5 meter dari bibir dermaga dan 6 meter dari permukaan air.

    Mobil dievakuasi dengan mengikat tali pada roda dan sasis kendaraan, lalu diangkat menggunakan crane.

    Proses evakuasi berlangsung hampir dua jam dan berhasil diangkat pada pukul 10.58 WIB.

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, menyatakan Kondisi mobil sudah mengalami kerusakan di berbagai bodi dan kaca kendaraan pecah.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada korban lain di dalam mobil tersebut.

    “Akhirnya siang ini (kemarin) kendaraan tersebut sudah kami temukan setelah 3 hari pencarian dan kita angkat ke atas menggunakan crane,” katanya kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Setelah dievakuasi, mobil diserahkan kepada tim penyidik dari Polda Metro Jaya untuk pengembangan lebih lanjut.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan ini terjadi pada Kamis, 9 Februari 2025, dan terekam dalam CCTV yang terpasang di dermaga.

    Rekaman menunjukkan mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai Hendrawan melaju di dermaga dengan kecepatan sedang sebelum tiba-tiba terjatuh ke laut.

    Saksi dari rekaman CCTV kedua menunjukkan, posisi mobil yang tercebur berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil melaju lurus ke arah laut sementara di sisi kanannya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Penemuan Jenazah

    Jenazah Brigjen TNI Purn Hendrawan ditemukan mengapung di laut Marunda pada Jumat, 10 Februari 2025, oleh nelayan.

    Jenazah tersebut kemudian dilaporkan kepada petugas Direktorat Polairud Polda Metro Jaya dan selanjutnya diautopsi sebelum dimakamkan oleh keluarga.

    Polisi memastikan bahwa mayat yang ditemukan adalah Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan, mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dengan jabatan terakhir sebagai Tim Ahli Deputi.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kepala SAR Ungkap Dugaan Penyebab Mobil Purn TNI Hendrawan Ditemukan dalam Keadaan Kacanya Pecah – Halaman all

    Kepala SAR Ungkap Dugaan Penyebab Mobil Purn TNI Hendrawan Ditemukan dalam Keadaan Kacanya Pecah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mobil purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan berhasil ditemukan di perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025).

    Mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB milik almarhum ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, pun mengungkapkan dugaan penyebab kaca mobil tersebut pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi, Sabtu, dilansir Tribun Jakarta.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak lima meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil Toyota Vios itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan kira-kira sedalam enam meter.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya.” 

    “Jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” terangnya.

    Desiana menduga, kaca mobil itu pecah karena terjadi benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.

    “Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah” ujar Desiana.

    Adapun mobil itu ditemukan setelah Basarnas melakukan pencarian di laut Marunda selama tiga hari.

    Dalam prosesnya, penyelam dari BSG turun ke laut pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB.

    Pada 08.55 WIB, penyelam akhirnya menemukan keberadaan mobil tersebut.

    Mobil diangkat dengan menggunakan alat berat crane dari dermaga pada pukul 10.48 WIB.

    Sekitar 15 menit, mobil itu akhirnya bisa dipindahkan ke atas dermaga.

    Sebagaimana diketahui, detik-detik jatuhnya mobil yang dikendarai Hendrawan Ostevan di laut Marunda juga terekam dalam CCTV yang terpasang di dermaga.

    Dalam rekaman itu, terlihat bagaimana mobil yang dikendarai korban melaju di dermaga sampai akhirnya terjatuh ke perairan.

    Sementara itu, jenazah Hendrawan yang merupakan eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil, Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah korban mulanya ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda yang kemudian melaporkan kasus itu ke petugas Direktorat Polairud Polda Metro Jaya.

    Dari situ, jenazah Hendrawan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk diautopsi dan disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan keluarga.

    Hasil identifikasi jenazah, polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Kaca Mobil Pensiunan Brigjen TNI di Laut Marunda Pecah, Kepala SAR Ungkap Dugaan Penyebabnya.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

  • Kepala SAR Ungkap Dugaan Penyebab Mobil Purn TNI Hendrawan Ditemukan dalam Keadaan Kacanya Pecah – Halaman all

    Mobil Toyota Vios Anggota BIN Hendrawan Ostevan Terendam Lumpur di Kedalaman 6 Meter – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil pensiunan TNI berpangkar Brigjen yang juga anggota BIN Hendrawan Ostevan terendam lumpur di kedalaman 6 meter perairan Marunda, Jakarta Utara. 

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengungkap dugaan penyebab kaca kobil Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan pecah.

    Mobil Toyota Vios milik almarhum ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) pagi di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Desiana mengatakan, mobil itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil berpelat nomor B 1606 LB itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur.”

     “Jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya. Kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” papar Desiana.

    Desiana menduga, pecahnya kaca mobil tersebut karena benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.

    Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah” kata Desiana.

    Mobil milik korban Hendrawan ditemukan setelah tiga hari proses pencarian yang dilakukan Basarnas di laut Marunda.

    Dalam prosesnya, penyelam dari BSG turun ke laut pukul 8.00 WIB, Sabtu pagi.

    Kemudian, 55 menit kemudian, pada pukul 8.55 WIB penyelam akhirnya menemukan keberadaan mobil itu.

    Menggunakan alat berat crane dari dermaga, mobil diangkat pada pukul 10.48 WIB dan sekitar 15 menit kemudian akhirnya bisa dipindahkan ke atas dermaga.

    Detik-detik terjatuhnya mobil yang dikendarai almarhum Hendrawan Ostevan ke laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, juga terekam dalam rekaman CCTV yang terpasang di dermaga.

    Mobil Toyota Vios B 1606 LB yang dikemudikan Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan dievakuasi dari dasar laut perairan Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025). (Kolase Tribunnews/Ist)

    Dalam rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi terlihat bagaimana mobil yang dikendarai korban melaju di dermaga sampai akhirnya terjatuh ke perairan.

    Berdasarkan rekaman kamera pengintai pertama yang diterima TribunJakarta.com, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dinihari.

    Rekaman itu memperlihatkan bahwa mobil yang dikendarai korban melaju dalam kecepatan sedang di dermaga yang memang ketika itu masih sepi.

    Terlihat keadaan di dermaga KCN Marunda pada saat kejadian cukup terang.

    Mobil Toyota Vios warna hitam tersebut melaju dengan lampu menyala, dari sisi barat menuju ke sisi timur dermaga dan berjalan lurus dan tiba-tiba terlihat terjatuh ke lautan.

    Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV kedua, terlihat posisi terceburnya mobil yang dikendarai Hendrawan berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil itu tampak melaju lurus ke arah laut, sementara di sisi kanannya sebenarnya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Dalam video rekaman CCTV kedua itu juga terekam bahwa mobil tak lagi terlihat setelah terjatuh secara mendadak di belakang kapal tongkang.

    Jenazah Hendrawan yang juga diketahui merupakan eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) baru ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil pada Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah Hendrawan awalnya ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda yang kemudian melaporkan kasus itu ke petugas Direktorat Polairud Polda Metro Jaya.

    Dari situ, jenazah Hendrawan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk diautopsi dan disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan keluarga.

    Hasil identifikasi jenazah, polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

    Sempat Nyetir Mobil ke Sejumlah Tempat Sebelum Tercebur di Marunda

    Brigadir Jenderal (Brigjen), Hendrawan Ostevan (75), sempat berkendara ke sejumlah wilayah sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Marunda pada Kamis (9/1/2024) dini hari.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy mengungkapkan, Hendrawan bertolak dari rumahnya di Tebet, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil Toyota Vios.

    “Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, ke Tangerang. Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” ujar Ressa saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).

    Lokasi evakuasi mayat pensiunan TNI Brigardir Jendral Hendrawan Ostevan (75) di perairan Marunda, Jakarta Utara, Minggu (12/1/2025).(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, kendaraan Hendrawan melaju dari arah Cilincing lalu memasuki dermaga KCN Marunda pada Kamis dini hari.

    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nomor polisi B 1606 LB masuk ke dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” kata dia.

    Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Pol Joko Sadono mengungkapkan, Hendrawan saat itu berkendara seorang diri.

    “Dari CCTV E-TLE didapat korban berkendara sendiri mengarah ke Cilincing pada 9 Januari dini hari. CCTV di KCN didapatkan kendaraan yang diduga milik korban berkendara sendirian,” ungkap Joko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2024).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas luka pada jasad korban. Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab kematian Hendrawan. 

    Mayat laki-laki yang belakangan diketahui bernama Hendrawan Ostevan (75) ditemukan tewas mengambang di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025).

    Saat mengevakuasi korban, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

     

    Laporan Reporter: Gerald Leonardo Agustino | Sumber: Tribun Jakarta

  • Mobil Brigjen TNI Purnawirawan Hendrawan Ditemukan di Dalam Lumpur dengan Kondisi Seluruh Kaca Pecah – Halaman all

    Mobil Brigjen TNI Purnawirawan Hendrawan Ditemukan di Dalam Lumpur dengan Kondisi Seluruh Kaca Pecah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Mobil Toyota Vios milik mantan anggota TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (75) akhirnya ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) pagi di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Mobil sedan warna hitam tersebut akhirnya ditemukan petugas Basarnas setelah dilakukan pencarian sejak Senin lalu.

    Adapun jasad Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (75) ditemukan nelayan dalam kondisi mengapung di perairan Pelabuhan Marunda kawasan PT KCN pada Jumat (10/1/2025).

    Sementara, dari rekaman CCTV diketahui Hendrawan Ostevan memasuki kawasan PT KCN Marunda dan tercebur pada  Kamis dini hari, 9 Januari 2025 atau lebih satu pekan yang lalu.

    Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan, mobil berpelat nomor B 1606 LB itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya, jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” papar Desiana.

    Mobil milik korban Hendrawan ditemukan setelah tiga hari proses pencarian yang dilakukan Basarnas di laut Marunda.

    Dalam prosesnya, penyelam dari BSG turun ke laut pukul 8.00 WIB, Sabtu pagi.

    Kemudian, 55 menit kemudian, pada pukul 8.55 WIB penyelam akhirnya menemukan keberadaan mobil itu.

    Menggunakan alat berat crane dari dermaga, mobil diangkat pada pukul 10.48 WIB dan sekitar 15 menit kemudian akhirnya bisa dipindahkan ke atas dermaga.

    Melaju dengan Kecepatan Tinggi Sebelum Jatuh ke Perairan Marunda

    Detik-detik terjatuhnya mobil yang dikendarai almarhum Hendrawan Ostevan ke laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, juga terekam dalam rekaman CCTV yang terpasang di dermaga.

    Dalam rekaman itu, terlihat bagaimana mobil yang dikendarai korban melaju di dermaga sampai akhirnya terjatuh ke perairan.

    Berdasarkan rekaman kamera pengintai pertama yang diterima TribunJakarta.com, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dinihari.

    Rekaman itu memperlihatkan bahwa mobil yang dikendarai korban melaju dalam kecepatan sedang di dermaga yang memang ketika itu masih sepi.

    Terlihat keadaan di dermaga KCN Marunda pada saat kejadian cukup terang.

    Mobil melaju dengan lampu menyala, dari sisi barat menuju ke sisi timur dermaga.

    Mobil itu melaju lurus dan tiba-tiba terlihat terjatuh ke lautan.

    Jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan saat dievakusi usai ditemukan mengambang di perairan Marunda Jakarta Utara (Tribunnews/Reynas Abdila)

    Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV kedua, terlihat posisi terceburnya mobil yang dikendarai Hendrawan berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil itu tampak melaju lurus ke arah laut, sementara di sisi kanannya sebenarnya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Dalam video rekaman CCTV kedua itu juga terekam bahwa mobil tak lagi terlihat setelah terjatuh secara mendadak di belakang kapal tongkang.

    Jasad Korban Ditemukan Nelayan

    Jenazah Hendrawan yang juga diketahui merupakan eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) baru ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil pada Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah Hendrawan awalnya ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda yang kemudian melaporkan kasus itu ke petugas Direktorat Polairud Polda Metro Jaya.

    Dari situ, jenazah Hendrawan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk diautopsi dan disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan keluarga.

    Hasil identifikasi jenazah, polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

  • Tim Penyelam Basarnas Temukan Mobil Purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan pada Kedalaman Enam Meter – Halaman all

    Tim Penyelam Basarnas Temukan Mobil Purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan pada Kedalaman Enam Meter – Halaman all

    Sekitar pukul 10.48 WIB kendaraan pun berhasil diangkat menggunakan crane dari dalam permukaan air dengan kondisi sudah mengalami kerusakan

    Tayang: Sabtu, 18 Januari 2025 19:12 WIB

    Istimewa

    Mobil Toyota Vios B 1606 LB yang dikemudikan Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan dievakuasi dari dasar laut. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil diduga milik purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan dalam kondisi terbalik di dalam lumpur Dermaga KBN Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Kendaraan roda empat tersebut ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 08.55 WIB pada radius sekitar 5 meter dari bibir dermaga dan kedalaman sekitar 6 meter dari atas permukaan air.

    Kemudian mobil tersebut dievakuasi dengan cara mengikat tali di roda dan sasis kendaraan untuk selanjutnya diangkat ke permukaan menggunakan crane.

     

    Sekitar pukul 10.48 WIB kendaraan pun berhasil diangkat menggunakan crane dari dalam permukaan air dengan kondisi sudah mengalami kerusakan di berbagai bodi mobil dan kaca kendaraan tersebut sudah pecah.

    “Akhirnya siang ini kendaraan tersebut sudah kami temukan setelah 3 hari pencarian dan kita angkat ke atas menggunakan crane.” tegas Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Dirinya juga mengatakan bahwa setelah dilakukan pengecekan tidak ada korban lain di dalam mobil tersebut dan selanjutnya diserahterimakan kepada tim penyidik dari Polda Metro Jaya untuk pengembangan selanjutnya. 

    “Maka dengan ini operasi SAR terhadap korban kecelakaan mobil yang tercebur di Dermaga KBN Marunda kami tutup.” tutur Desiana.

    Sebelumnya kendaraan mobil jenis Vios terlihat menceburkan diri pada kamis (9/1) sekitar pukul 00.40 WIB di Dermaga KBN Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

    Basarnas mencari mobil tersebut atas permintaan dari Polda Metro Jaya untuk memastikan ada tidaknya lagi korban di dalam kendaraan tersebut, setelah jenazah korban pertama ditemukan pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini