Transportasi: Toyota Innova

  • Penggeledahan Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi Berlangsung 4 Jam

    Penggeledahan Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi Berlangsung 4 Jam

    Bekasi, Beritasatu.com –  Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Perumahan Villa Taman Kartini, Blok G3 Nomor 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2024). Penggeledahan berlangsung selama hampir empat jam, yang dimulai sejak pukul 14.45 WIB.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di lokasi, sejumlah penyidik KPK terlihat keluar dari rumah Hasto sekitar pukul 18.20 WIB dengan mengenakan rompi khas.

    Mereka langsung memasuki delapan mobil Toyota Innova hitam yang terparkir di depan rumah. Salah satu penyidik membawa koper besar yang diduga berisi barang bukti hasil penggeledahan.

    Penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto diawali dengan masuknya tim penyidik yang membawa koper besar. Pada pukul 15.59 WIB, tiga penyidik KPK terlihat keluar untuk memeriksa bagian dalam dan luar mobil Toyota Vellfire berpelat nomor B 1990 KZM yang terparkir di garasi.

    Pemeriksaan tersebut berlangsung sekitar 2-3 menit sebelum mereka kembali ke dalam rumah. Selama proses penggeledahan, delapan mobil Toyota Innova hitam terparkir di depan rumah Hasto Kristiyanto.

    Penjagaan dilakukan secara ketat oleh Satgas Cakra Buana dan sejumlah personel kepolisian bersenjata laras panjang. Kuasa hukum PDI Perjuangan turut mendampingi jalannya penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto.

  • KPK Bawa Satu Koper Usai Geledah Rumah Hasto Kristiyanto di Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Januari 2025

    KPK Bawa Satu Koper Usai Geledah Rumah Hasto Kristiyanto di Bekasi Megapolitan 7 Januari 2025

    KPK Bawa Satu Koper Usai Geledah Rumah Hasto Kristiyanto di Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa satu buah koper dari kediaman Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto usai melakukan penggeledahan, Selasa (7/1/2025).
    Adapun penggeledahan dilakukan di kediaman Hasto di Perumahan Villa Taman Kartini, Jalan Graha Asri VI Blok G3 Nomor 18, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
    Pantauan
    Kompas.com,
    penyidik KPK keluar dari kediaman Hasto pukul 18.20 WIB.
    Terlihat satu buah koper berwarna biru tua dibawa petugas, lalu dimasukkan ke mobil Innova berwarna hitam.
    Setelahnya, delapan mobil yang membawa belasan penyidik KPK bertolak dari lingkungan rumah Hasto.
    Diberitakan sebelumnya, KPK menggeledah rumah Hasto pada Selasa (7/1/2025).
    “Betul saat ini sedang ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik untuk perkara dengan tersangka HK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Senin.
    Tessa mengatakan, KPK akan segera menyampaikan perkembangan terkait kegiatan penggeledahan tersebut.
    “Untuk perkembangan lebih lanjut akan disampaikan, bila kegiatan sudah selesai,” ujarnya.
    KPK telah menetapkan Hasto Kristiyanto (HK) sebagai tersangka dalam kasus suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
    Penetapan ini berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tertanggal 23 Desember 2024.
    Selain itu, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka karena diduga merintangi penyidikan atau
    obstruction of justice
    (OOJ) dalam kasus Harun Masiku.
    “Penyidik menemukan adanya bukti keterlibatan saudara HK yang bersangkutan selaku Sekjen PDI Perjuangan dan saudara DTI selaku orang kepercayaan saudara HK dalam perkara dimaksud,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (24/12/2024) petang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penggeledahan Rumah Hasto Kristiyanto, 3 Penyidik KPK Periksa Satu Kendaraan di Garasi

    Penggeledahan Rumah Hasto Kristiyanto, 3 Penyidik KPK Periksa Satu Kendaraan di Garasi

    Bekasi, Beritasatu.com – Sebanyak tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa satu kendaraan yang berada di garasi rumah Hasto Kristiyanto dalam penggeledahan pada hari ini, Selasa (7/1/2025).

    Kediaman sekretaris jenderal (sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di Perumahan Villa Taman Kartini, Blok G Nomor 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Penggeledahan dimulai sejak pukul 14.45 WIB dengan sejumlah penyidik yang membawa koper berukuran besar masuk ke dalam rumah Hasto. Hingga pukul 15.59 WIB, tiga penyidik KPK dengan rompi khas terlihat keluar rumah dan memeriksa bagian dalam serta luar mobil Toyota Vellfire berpelat nomor B 1990 KZM yang terparkir di garasi. Pemeriksaan mobil berlangsung sekitar 2-3 menit sebelum ketiganya kembali masuk ke dalam rumah.

    Di lokasi, telihat delapan mobil Toyota Innova terparkir di depan rumah Hasto. Penggeledahan mendapat penjagaan ketat dari Satgas Cakra Buana serta sejumlah personel kepolisian bersenjata laras panjang. Tim kuasa hukum Hasto Kristiyanto turut mendampingi proses tersebut.

    Hingga pukul 17.20 WIB, belum ada keterangan resmi yang disampaikan dari KPK terkait penggeledahan di rumah Hasto Kristiyanto.

    Sebelumnya, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika membenarkan penggeledahan di rumah pribadi Hasto Kristiyanto di Bekasi hari ini. Penggeledahan terkait kasus dugaan suap penetapan anggota DPR periode 2019-2024 serta dugaan perintangan penyidikannya.

    “Betul saat ini sedang ada kegiatan penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik untuk perkara dengan tersangka HK. Update terbaru rumah pribadi saudara HK (digeledah),” kata Tessa, Selasa (7/1/2025).

    Hasto turut terjerat dalam dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku. Dia diduga melakukan sejumlah perbuatan yang menghambat penyidikan KPK dalam kasus dimaksud.

    Lebih lanjut Tessa memastikan setiap perkembangan kasus Hasto Kristiyanto ini akan segera disampaikan. “Untuk perkembangan lebih lanjut akan disampaikan, bila kegiatan sudah selesai,” ujar Tessa.

    Dalam kasus ini, KPK sempat menyebut Hasto Kristiyanto bersama dengan Harun Masiku dan kawan-kawan diduga menyuap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022, Wahyu Setiawan serta Agustiani Tio pada Desember 2019 lalu. Suap diberikan agar Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR periode 2019-2024.

    Hasto Kristiyanto kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku. Dia diduga berupaya keras agar Harun Masiku menjadi anggota DPR periode 2019-2024 lewat mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

    Hasto Kristiyanto juga menjadi tersangka kasus perintangan penyidikan atau menghalangi upaya KPK menyidik Harun Masiku dalam perkara suap proses PAW anggota DPR.

  • Jejak Karier Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Pelabuhan Belawan Medan Tewas Kecelakaan di Tol – Halaman all

    Jejak Karier Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Pelabuhan Belawan Medan Tewas Kecelakaan di Tol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Sumatra Utara (Sumut) berduka lantaran Wakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Iwan Kurnianto tewas kecelakaan pada Minggu (5/1/2025) dinihari.

    Korban sempat menjalankan tugasnya mengecek Pos Pengamanan di wilayah Marelan, Medan, Sumut.

    Dalam perjalanan pulang. mobil yang dikemudikan Briptu Diki Dermawan menabrak truk di ruas jalan Tol Belawan, tepatnya di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan.

    Kompol Iwan Kurnianto sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, namun nyawanya tak tertolong.

    Sementara istrinya, Yanti mengalami luka robek di bagian dahi dan atas pelipis.

    Diduga Briptu Diki Dermawan mengantuk saat mengemudikan mobil sehingga menabrak truk di depannya.

    Diketahui, Kompol Iwan Kurnianto baru empat bulan menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan setelah dilantik pada September 2024 lalu.

    Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kabag Ops di Polres Pelabuhan Belawan, Kapolsek Beringin dan Kapolsek Mardinding.

    Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, mengaku kehilangan setelah mendapat kabar Kompol Iwan Kurnianto tewas kecelakaan.

    “Kompol Iwan adalah sosok yang penuh dedikasi dan pengabdian terhadap tugas. Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh seluruh keluarga besar Polri,” ucapnya, Minggu.

    Irjen Pol Whisnu Hermawan mendatangi rumah duka dan mengucapkan rasa belasungkawa ke keluarga korban.

    “Kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melalui masa-masa sulit ini.”

    “Kami akan terus mendampingi keluarga almarhum. Ini adalah bentuk penghargaan kami terhadap pengabdian beliau yang luar biasa selama ini,” imbuhnya.

    Detik-detik Kecelakaan

    Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, menjelaskan mobil bernopol B 120 ATH menabrak truk di depannya dan sempat terseret.

    “Mobil truk ini berjalan dari arah Medan menuju Belawan, sedangkan mobil Innova yang dikemudikan Diki bersama Wakapolres Belawan dan istrinya berjalan dari arah yang sama,” paparnya, Senin (5/1/2025), dikutip dari TribunMedan.com.

    Truk berwarna hijau tersebut dihentikan warga dan rombongan yang ada di dalam mobil langsung dievakuasi.

    Kompol Iwan Kurnianto meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

    Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, mengatakan korban sempat mengecek anggota di Pospam Marelan.

    “Almarhum sempat mengambil apel untuk mengecek piket. Kemudian dilanjutkan pengecekan pos pam operasi lilin, kemudian melaksanakan pengecekan lagi di Medan Labuhan,” terangnya.

    Korban dan rombongan kemudian pulang ke rumah dinasnya di dekat Mapolres Pelabuhan Belawan.

    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya.” 

    “Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” jelasnya.

    Sopir mobil mengalami luka robek di tangan serta hidung, sedangkan istri korban kondisinya kritis.

    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala.” 

    “Pada waktu itu almarhum bersama istri kebetulan istrinya ikut ngecek pos pam. Ibu juga masih perawatan karena kritis,” tuturnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Wakapolres Pelabuhan Belawan Tewas Dalam Kecelakaan Saat Pulang Dinas Bareng Istri dan Sopir

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah) (Kompas.com/Goklas Wisley)

  • Detik-detik Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas, Mobil Ringsek Tabrak Truk – Halaman all

    Detik-detik Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas, Mobil Ringsek Tabrak Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Medan – Kecelakaan maut terjadi di Tol Belawan, tepatnya di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, yang mengakibatkan tewasnya Wakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Iwan Kurnianto.

    Insiden ini terjadi pada Minggu dinihari, 5 Desember 2025.

    Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, saat kejadian, Kompol Iwan Kurnianto bersama sopirnya, Briptu Diki Dermawan, dan istrinya, Yanti, sedang melaju menggunakan mobil Toyota Kijang Innova dengan pelat nomor B 120 ATH menuju arah Belawan.

    Tiba-tiba, mobil truk dengan nomor BK 8177 XE yang dikemudikan oleh Jonson Marihot Sianturi datang dari arah gerbang Tol KIM.

    “Mobil korban berada di belakang dan langsung menabrak truk berwarna hijau tersebut,” jelas Hadi kepada Tribun Medan pada Senin, 5 Desember 2025.

    Akibat tabrakan tersebut, mobil Innova terseret dan menempel di belakang truk.

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut segera mengejar dan mengadang truk pelaku.

    Setelah kecelakaan, para korban langsung dievakuasi.

    Kompol Iwan Kurnianto dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

    Sementara itu, Briptu Diki Dermawan mengalami luka pada hidung dan bagian tangan serta kaki, sedangkan Yanti mengalami luka robek di dahi dan tangan sebelah kiri.

    Jabatan Terakhir

    Kompol Iwan Kurnianto baru saja dilantik sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan pada 21 September 2024.

    Acara serah terima jabatan dipimpin oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, dan dihadiri oleh pejabat utama Polres serta seluruh personel.

    Sebelum menjabat sebagai Wakapolres, Kompol Iwan Kurnianto juga pernah menjabat sebagai Kabag Ops di Polres Pelabuhan Belawan serta Kapolsek Beringin dan Kapolsek Mardinding.

    (Tribun-Medan.com/Alfiansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jejak Karier Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Pelabuhan Belawan Medan Tewas Kecelakaan di Tol – Halaman all

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Belawan yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Belmera Medan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto tewas usai melaksanakan tugas pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera, Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025).

    Ia meninggal dunia setelah kendaraan yang ditumpanginya bersama sang istri mengalami kecelakaan menabrak dump truk di Tol Balmera Minggu dini hari.

    Berdasarkan penelusuran Kompol Iwan Kurnianto diketahui menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan sejak 21 September 2024.

    Berikut sosok Kompol Iwan Kurnianto yang berhasil dihimpun Tribunnews.com:

    Kompol Iwan Kurnianto lahir di Kabupaten Deli Serdang pada 27 Desember 1974.

    Ia menempuh pendidikan umum dari SD hingga SMA di Percut Sei Tuan, Sumatera Utara.

    Ia lulus SMA pada tahun 1993. 

    Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Bintara (Seba) dan lulus tahun 1995.

    Setelah berkarir sebagai bintara polisi, ia pun mengikuti pendidikan kepolisian Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) pada 2007.

    Berkarir menjadi perwira polisi, ia pun mulai menempati sejumlah jabatan penting.

    Tercatat ia pernah menjadi Kanit P3D Polres Delis Serdang pada tahun 2010.

    Tak berselang lama, ia pun mendapatkan amanah menjadi Kasipropam Polres Deli Serdang pada tahun 2010.

    Setelah itu, ia ditarik ke Polda Sumatera Utara menjadi perwira pertama di Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut pada 2017.

    Pada 2019, ia dipercaya menja Kaurpamkol Subbadoamkolsik Yanma Poda Sumut.

    Setahun kemudian pada 2020, ia dipercaya menjadi Kasubbagpamko LSIK Yanma Polda Sumut.

    Setelahnya pada 2023, ia dipercaya menjadi Kabagops Polres Pelabuhan Belawan dan Pada September 2024 ia pun dilantik menjadi Wakapolres Pelabuhan Belawan.

    Selain itu, Kompol Iwan Kurnianto pun tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang dan Kapolsek Mardinding di wilayah hukum Polres Tanah Karo.

    Kronologis Kecelakaan yang Menewaskan Kompol Iwan Kurnianto

    Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengungkap kronologis yang menewaskan Kompol Iwan Kurnianto pada Minggu (5/1/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa bermula saat Kompol Iwan mengecek pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Pospam Marelan.

    Saat itu, istri Kompol Iwan ikut mendampingi karena di rumah tidak ada orang.

    Selepas melakukan apel malam pada pukul 23.00 WIB, Kompol Iwan Kurnianto pun hendak pulang ke rumah dinasnya di dekat Mapolres Pelabuhan Belawan.

    Iwan berkendara bersama istrinya, Yanti (48) dan anggota Polri yang merupakan ajudannya Briptu Diki Darmawan.

    Saat itu, Briptu Diki Darmawan yang berada di balik kemudi mengendaru mobil Toyota Innova dengan pelat B 120 ATH.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya. Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” kata AKBP Janton Silaban dikutip dari kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Menurut Kapolres, mobil truk tersebut yang melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan tersebut tak menyadari bila ada mobil yang tersangkut di belakangnya.

    Hingga akhirnya ada saksi yang mengetahui hal tersebut.

    “Saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” ujar Kapolres.

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” ucapnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala,” ucap Janton.

    Jenazahnya pun langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

    “Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” ucapnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Kini jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    (Tribunnews.com/ kompas.com/ tribunmedan.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • Kronologis Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Kecelakaan di Medan, Mobil Tabrak Truk – Halaman all

    Kronologis Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Kecelakaan di Medan, Mobil Tabrak Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Wakil Kepala Polres atau Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto meninggal duni akibat kecelakaan di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera, Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025).

    Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengungkap kronologis yang menewaskan Kompol Iwan Kurnianto pada Minggu dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa bermula saat Kompol Iwan mengecek pengamanan libur Natal dan Tahun Baru di Pospam Marelan.

    Saat itu, istri Kompol Iwan ikut mendampingi karena di rumah tidak ada orang.

    Selepas melakukan apel malam pada pukul 23.00 WIB, Kompol Iwan Kurnianto pun hendak pulang ke rumah dinasnya di dekat Mapolres Pelabuhan Belawan.

    Iwan berkendara bersama istrinya, Yanti (48) dan anggota Polri yang merupakan ajudannya Briptu Diki Darmawan.

    Saat itu, Briptu Diki Darmawan yang berada di balik kemudi mengendaru mobil Toyota Innova dengan pelat B 120 ATH.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya. Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” kata AKBP Janton Silaban dikutip dari kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Menurut Kapolres, mobil truk tersebut yang melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan tersebut tak menyadari bila ada mobil yang tersangkut di belakangnya.

    Hingga akhirnya ada saksi yang mengetahui hal tersebut.

    “Saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” ujar Kapolres.

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” ucapnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala,” ucap Janton.

    Jenazahnya pun langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

    “Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” ucapnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Kini jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto

    Kompol Iwan Kurnianto kelahiran 1974. Sehingga usianya saat ini 50 tahun.

    Iwan memiliki satu istri bernama Yanti, berusia 48 tahun.

    Iwan Kurnianto sebelumnya menjabat Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan.

    Sejak September 2024, Iwan Kurnianto menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan, Polda Sumut.

    Sebelum bertugas di Polres Pelabuhan Belawan, Iwan Kurniawan juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang. 

    Selain itu, perwira menengah Polri itu pernah menjadi Kapolsek Mardinding, wilayah hukum Polres Tanah Karo.

     

    (tribunmedan.com/ kompas.com/ Goklas Wisely)

    Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • Jejak Karier Kompol Iwan Kurnianto, Wakapolres Pelabuhan Belawan Medan Tewas Kecelakaan di Tol – Halaman all

    Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurnianto Tewas Dalam Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Wakil Kepala Kepolisian Resort atau Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Iwan Kurnianto meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa atau Tol Belmera KM 8,500 Jalur A, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/1/2025) dini hari pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi saat Kompol Iwan Kurnianto bersama istri, Yanti (48) hendak kembali ke asrama setelah menjalankan tugas mengecek pos pengamanan di Medan Marelan dan memimpin apel arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Sabtu (4/1/2025) pukul 23.00 WIB.

    Kompol Iwan bersama istri menumpang mobil Toyota Innova nomor Polisi B 120 ATH yang dikendarai ajudannya Briptu Diki Dermawan.

    Mobil awalnya melaju di jalan tol dari arah Medan menuju belawan.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menabrak dump truck BK 8177 XE yang berada di depannya.

    Akibatnya mobil yang ditumpangi Kompol Iwan menempel di belakang truk dan terseret sampai Tol Balmera KM0,200 Jalur B Kelurahan Belawan Bahari.

    “Mobil truk tersebut awalnya melaju dari Kawasan Industri Medan (KIM) ke arah Belawan, saksi melihat bahwa ada sebuah mobil yang menempel di belakang truk tersebut,” kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban kepada Tribun-medan, Minggu (5/1/2025).

    Ia menjelaskan, saat itu saksi melihat kejadian tersebut dan meneriaki sopir truk untuk berhenti saat memasuki Gardu 12, kemudian mengadang truk tersebut.

    “Sopir truk tetap melaju dan hampir menabrak pengendara lain, kemudian saksi  melapor ke Sentral Komunikasi (SENKOM) melalui HT,” sebutnya.

    “Selanjutnya diarahkan ke Petugas Patroli dan Petugas Patroli memberhentikan sopir truk tersebut di KM 0.200,” sambungnya.

    Janton menyampaikan, setelah kejadian petugas dan warga pun langsung mengevakuasi para korban yang mengalami kecelakaan.

    “Korban (Kompol Iwan Kurnianto) meninggal di rumah sakit Bhayangkara Medan. Untuk korban Diki Darmawan, mengalami luka pada hidung dan luka pada bagian tangan dan kaki,” ucapnya.

    “Istri almarhum atas nama Yanti mengalami luka robek di bagian dahi kepala dan tangan sebelah kiri,” lanjutnya.

    Istri dan ajudan Kompol Iwan yang mengalami luka berat menjalani perawatan di RS PHC Belawan.

    Sementara, jenazah Kompol Iwan kini telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan Wakapolres tersebut.

    Sosok Kompol Iwan Kurnianto

    Kompol Iwan Kurnianto kelahiran 1974. Sehingga usianya saat ini 50 tahun.

    Iwan memiliki satu istri bernama Yanti, berusia 48 tahun.

    Iwan Kurnianto sebelumnya menjabat Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan.

    Sejak September 2024, Iwan Kurnianto menjabat sebagai Wakapolres Pelabuhan Belawan, Polda Sumut.

    Sebelum bertugas di Polres Pelabuhan Belawan, Iwan Kurniawan juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang. 

    Selain itu, perwira menengah Polri itu pernah menjadi Kapolsek Mardinding, wilayah hukum Polres Tanah Karo.

     

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Wakapolres Belawan Kompol Iwan Kurniawan Tewas Kecelakaan di Tol Belmera, Istri Luka Berat

  • 3
                    
                        Wakapolres Pelabuhan Belawan Meninggal Usai Mobilnya Tabrak Truk, Istri Kritis 
                        Medan

    3 Wakapolres Pelabuhan Belawan Meninggal Usai Mobilnya Tabrak Truk, Istri Kritis Medan

    Wakapolres Pelabuhan Belawan Meninggal Usai Mobilnya Tabrak Truk, Istri Kritis
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Wakil Kepala Polres
    Pelabuhan Belawan
    , Kompol Iwan Kurnianto, meninggal usai mengalami kecelakaan di Jalan Tol Belmera, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
    Kepala Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengatakan, kecelakaan itu terjadi pada Minggu (5/1/2025) sekitar pukul 00.33 WIB.
    Terkait kronologi, mulanya Iwan mengecek anggota di Pospam Marelan. Setelah itu, Iwan beranjak pulang ke rumah dinasnya dekat Polres Pelabuhan Belawan.
    Iwan berkendara bersama istrinya, Yanti (48) dan dan anggota Polri, Diki Darmawan, yang mengemudikan mobil Toyota Innova dengan plat B 120 ATH.
    “Setibanya di Km 8,250, mobil Iwan menabrak truk yang ada di depannya,” kata Janton kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon.
    “Mobilnya sampai tersangkut di bagian bawah truk dan terseret sampai ke Km 0,200,” tambahnya.

    Akibat kejadian itu, Diki mengalami luka robek di tangan kiri serta hidung dan mulutnya mengeluarkan darah.
    Sedangkan Yanti mengalami luka robek di bagian dahi dan atas pelipis.
    “Untuk rekan saya, Iwan meninggal dunia di lokasi. Dia mengalami luka robek di bagian dahi kepala,” ucap Janton.
    Kini, jenazah Iwan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sementara Yanti dan Diki menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Columbia Asia Medan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Fakta Menarik tentang Hakim Eko Aryanto yang Perlu Anda Ketahui

    7 Fakta Menarik tentang Hakim Eko Aryanto yang Perlu Anda Ketahui

    loading…

    Hakim Eko Aryanto sedang menjadi sorotan banyak pihak usai memberikan vonis ringan kepada Harvey Moeis. FOTO/DOK. PN JAKARTA PUSAT

    JAKARTA – Hakim Eko Aryanto menjadi sorotan setelah menjatuhkan vonis yang dianggap ringan kepada Harvey Moeis dalam kasus korupsi tata niaga timah. Vonis tersebut memicu diskusi di masyarakat tentang integritas penegakan hukum.

    Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang Eko Aryanto, yang tidak hanya berkaitan dengan keputusan kontroversialnya, tetapi juga perjalanan karier dan kekayaannya.

    1. Profil Singkat Hakim Eko Aryanto

    Eko Aryanto, S.H., M.H adalah seorang hakim senior di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lahir di Malang, Jawa Timur, pada 25 Mei 1968, Eko Aryanto telah mengabdi dalam dunia hukum selama lebih dari tiga dekade. Ia meraih gelar sarjana hukum pidana dari Universitas Brawijaya pada 1987, gelar magister hukum dari IBLAM School of Law pada 2002, dan gelar doktor ilmu hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada 2015.

    2. Karier Panjang di Dunia Peradilan

    Perjalanan karier Eko dimulai di pengadilan negeri dan terus berkembang hingga ia menjabat sebagai ketua pengadilan di berbagai wilayah, termasuk Pandeglang pada 2009 dan Tulungagung pada 2017. Dengan pengalamannya menangani berbagai kasus penting, Eko Aryanto dikenal sebagai hakim yang berdedikasi tinggi.

    3. Punya Harta Kekayaan 2 Miliar

    Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada Januari 2024 untuk periode 2023, Eko Aryanto memiliki kekayaan senilai Rp2,82 miliar. Berikut rincian asetnya:
    Tanah dan Bangunan: Sebidang tanah dan bangunan seluas 200 m²/100 m² di Malang senilai Rp1,35 miliar.
    Kendaraan Bermotor: Lima unit kendaraan, termasuk mobil Honda Civic Sedan 2013, Toyota Innova Reborn 2016, dan dua sepeda motor Kawasaki, dengan total nilai Rp910 juta.
    Harta Bergerak Lainnya: Senilai Rp395 juta.
    Kas dan Setara Kas: Rp165,981 juta.

    4. Vonis Kontroversial untuk Harvey Moeis

    Dalam kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan kerugian negara hingga Rp271 triliun, Eko Aryanto menjatuhkan hukuman 6,5 tahun penjara kepada Harvey Moeis, lebih ringan dari tuntutan jaksa sebesar 12 tahun. Selain itu, Harvey juga dikenakan denda Rp1 miliar dan wajib membayar uang pengganti Rp210 miliar.

    5. Alasan di Balik Vonis Ringan

    Keputusan vonis ringan ini menimbulkan gejolak di masyarakat. Majelis hakim yang dipimpin Eko Aryanto mempertimbangkan faktor-faktor meringankan seperti sopan santun terdakwa selama persidangan, tanggungan keluarga, dan status terdakwa yang belum pernah dihukum sebelumnya. Hal ini memicu kritik bahwa pertimbangan tersebut tidak sebanding dengan besarnya kerugian negara.

    6. Pandangan Publik terhadap Keputusan Eko Aryanto

    Masyarakat menilai vonis tersebut tidak memberikan efek jera terhadap pelaku korupsi. Banyak yang mempertanyakan integritas lembaga peradilan dan menuntut reformasi hukum agar keadilan benar-benar ditegakkan tanpa memihak.

    7. Rekam Jejak Kasus yang Ditangani

    Selain kasus Harvey Moeis, Eko Aryanto memiliki pengalaman menangani berbagai perkara penting selama kariernya. Namun, kasus ini menjadi salah satu yang paling disorot, menempatkannya dalam pusat perhatian publik dan media.

    Dengan perjalanan karier yang panjang dan kekayaan yang cukup signifikan, Eko Aryanto tetap menjadi figur yang memengaruhi wajah peradilan Indonesia. Keputusan-keputusannya akan terus menjadi tolok ukur dalam menilai keadilan di negeri ini.

    (abd)