Transportasi: Toyota Innova

  • Jadi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook, Harta Nadiem Makarim Sentuh Rp 600 Miliar – Page 3

    Jadi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook, Harta Nadiem Makarim Sentuh Rp 600 Miliar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, resmi ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi laptop chromebook.

    “Dari hasil pendalam keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang ada sore ini telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” ungkap Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam jumpa pers di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025). 

    Mengutip laporan harta kekayaan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (4/9/2025), Nadiem Makarim melaporkan kekayaannya pada 22 Februari 2025 saat akhir menjabat sebagai menteri di kabinet.

    Dalam laporan tersebut, Nadiem tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 600,64 miliar. Jumlah ini diperoleh dari akumulasi berbagai aset, mulai dari tanah dan bangunan, alat transportasi, surat berharga, hingga kas setara kas, dikurangi dengan total utang.

    Rinciannya, Nadiem memiliki tanah dan bangunan dengan nilai sekitar Rp 57,79 miliar, yang tersebar di Rote Ndao, Gianyar, hingga Jakarta Selatan. Ia juga melaporkan kepemilikan dua mobil baru keluaran 2024, yakni Toyota Alphard 2.5 Hybrid senilai Rp 1,71 miliar dan Toyota Innova Zenix 2.0 senilai Rp 536 juta.

    Selain itu, ia mengantongi surat berharga senilai Rp 926,09 miliar serta kas setara kas mencapai Rp 77,08 miliar. Namun, Nadiem juga tercatat memiliki kewajiban berupa utang sebesar Rp 466,23 miliar.

     

  • Intip Garasi Nadiem Makarim yang Ditetapkan Tersangka Korupsi Laptop

    Intip Garasi Nadiem Makarim yang Ditetapkan Tersangka Korupsi Laptop

    Jakarta

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Menilik harta Nadiem, berikut ini garasinya.

    Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Nadiem terakhir kali menyampaikan hartanya pada 22 Februari 2025 khusus akhir menjabat sebagari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Nadiem memiliki total kekayaan sebesar Rp 600.641.456.655 (Rp 600 miliaran).

    Isi Garasi Nadiem Makarim

    Dari jumlah harta tersebut, sebanyak Rp 2.247.400.000 (Rp 2,2 miliaran) merupakan alat transportasi dan mesin. Ada dua mobil yang didaftarkan Nadiem, antara lain:

    1. Mobil Toyota Alphard 2.5 Hybrid tahun 2024, nilainya mencapai Rp 1.710.800.000
    2. Mobil Toyota Innova Zenix 2.0 Tahun 2024, nilainya mencapai Rp 536.800.000

    Tidak ada daftar sepeda motor ataupun kendaraan lain yang dilaporkan Nadiem.

    Nadiem ditetapkan tersangka

    Di luar soal harta kekayaan, Nadiem tengah jadi sorotan usai ditetapkan tersangka pengadaan laptop Chromebook oleh Kejagung. Usai ditetapkan sebagai tersangka, Nadiem langsung ditahan di Rutan Salemba.

    “Untuk kepentingan penyidikan, tersangka NAM, akan dilakukan penahanan di rutan selama 20 hari ke depan sejak hari ini 4 September 2025 bertempat di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).

    Sebagai informasi, sebelumnya Nadiem telah dua kali diperiksa dalam kasus tersebut. Nadiem diperiksa pertama kalinya pada Senin (23/6) lalu, yang berlangsung sekitar 12 jam. Kemudian, Nadiem kembali diperiksa pada Selasa (15/7) selama sekitar 9 jam.

    Kejagung sendiri sudah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019-2022. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun.

    (riar/dry)

  • 8
                    
                        Hakim Singgung Gaya Hidup Panitera PN Jakut, Hobi Main Golf hingga Sewa Rumah Mewah
                        Nasional

    8 Hakim Singgung Gaya Hidup Panitera PN Jakut, Hobi Main Golf hingga Sewa Rumah Mewah Nasional

    Hakim Singgung Gaya Hidup Panitera PN Jakut, Hobi Main Golf hingga Sewa Rumah Mewah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Majelis hakim mencecar gaya hidup Panitera Muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Wahyu Gunawan, yang diketahui memiliki banyak aset dan hobi bermain golf.
    Hal ini terjadi saat istri Wahyu, Deilla Dovianti, menjadi saksi dalam sidang penanganan perkara kasus korupsi suap hakim yang memberikan vonis onslag atau vonis lepas kepada korporasi
    crude palm oil
    (CPO) atau bahan baku minyak goreng (migor).
    “Suami hobi main golf. (Deilla selaku istri) dibelikan mobil Innova Zenix,” ujar Hakim Anggota Adek Nurhadi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).
    Awalnya, Deilla enggan mengakui bahwa Wahyu pernah membelikannya mobil.
    Namun, dalam salah satu berita acara pemeriksaan (BAP) terungkap bahwa pada tahun 2024, Wahyu pernah membeli satu mobil Innova Zenix dan atas nama Deilla.
    Wahyu dan Deilla diketahui menikah pada Maret 2023.
    Deilla menyebutkan bahwa sebelum menikah, Wahyu memang sudah memiliki beberapa aset, salah satunya motor merek Harley Davidson.
    Namun, ia mengaku tidak tahu berapa harga motor gede tersebut.
    Setelah menikah, Deilla mengaku tinggal bersama Wahyu di sebuah rumah di perumahan di Cilincing, Jakarta Utara.
    Deilla mengaku bahwa mereka masih mengontrak di rumah ini.
    Namun, per tahunnya, uang sewa mereka menyentuh Rp 100 juta.
    Hakim Anggota Andi Saputra juga sempat mencecar Deilla terkait gaya hidup mereka berdua.
    “Tahu gaji suami berapa sebulan?” tanya Hakim Andi.
    Deilla mengaku tidak tahu pasti gaji suaminya.
    Namun, ia mengaku diberikan nafkah senilai Rp 5 juta per bulan oleh Wahyu.
    Uang ini digunakannya untuk memenuhi kebutuhan rumah, termasuk membiayai hidup dua anak mereka.
    Ketika dicecar hakim, Deilla menjelaskan bahwa sehari-harinya, Wahyu beraktivitas menggunakan mobil Innova Zenix.
    “Suami punya Harley, saudara dikasih (per bulan) Rp 5 juta, enggak masalah?” tanya hakim lagi.
    Deilla mengaku tidak pernah mempermasalahkan ketimpangan ini.
    “Suami kan PNS, ada aset, harta kekayaan, anda enggak pernah nanya?” tanya Hakim Andi lagi.
    “Saya enggak pernah menanyakan,” jawab istri Wahyu ini.
    Dalam perkara ini, jaksa mendakwa lima orang hakim dan pegawai pengadilan menerima suap dari kuasa hukum tiga korporasi sawit untuk menjatuhkan vonis bebas dalam kasus korupsi terkait ekspor CPO.
    Rinciannya, eks Wakil Ketua PN Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta didakwa menerima Rp 15,7 miliar; Panitera Muda nonaktif PN Jakarta Utara, Wahyu Gunawan, menerima Rp 2,4 miliar.
    Sementara itu, Djuyamto selaku ketua majelis hakim menerima Rp 9,5 miliar, sedangkan dua hakim anggota, Ali Muhtarom dan Agam Syarif Baharudin, masing-masing menerima Rp 6,2 miliar.
    Tiga korporasi tersebut adalah Permata Hijau Group yang terdiri dari PT Nagamas Palmoil Lestari, PT Pelita Agung Agrindustri, PT Nubika Jaya, PT Permata Hijau Palm Oleo, dan PT Permata Hijau Sawit.
    Kemudian, Wilmar Group yang terdiri dari PT Multimas Nabati Asahan, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.
    Lalu, Musim Mas Group yang terdiri dari PT Musim Mas, PT Intibenua Perkasatama, PT Mikie Oleo Nabati Industri, PT Agro Makmur Raya, PT Musim Mas-Fuji, PT Megasurya Mas, dan PT Wira Inno Mas.
    Pada akhirnya, majelis hakim menjatuhkan vonis lepas terhadap tiga korporasi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Sita 15 Mobil Milik Anggota DPR Satori, Intip Isi Garasinya

    KPK Sita 15 Mobil Milik Anggota DPR Satori, Intip Isi Garasinya

    Jakarta

    Anggota DPR RI Satori telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebanyak 15 unit mobil milik Anggota DPR RI itu disita.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 15 unit mobil milik satori. Mobil itu disita di kawasan Cirebon, Jawa Barat.

    “Bahwa sejak hari kemarin dan hari ini, penyidik telah melakukan penyitaan terhadap 15 kendaraan roda empat berbagai jenis milik saudara S (Satori). Penyitaan dilakukan di beberapa lokasi, sebagian dari showroom yang telah dipindahkan ke tempat lain,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo seperti dikutip detikNews.

    “Penyidik masih akan terus menelusuri aset-aset lain yang diduga terkait atau merupakan hasil dari dugaan tindak pidana korupsi ini yang tentunya dibutuhkan dalam proses pembuktian maupun langkah awal untuk optimalisasi asset recovery,” sebutnya.

    Adapun 15 mobil yang disita KPK antara lain:

    – Fortuner 3 unit
    – Pajero 2 unit
    – Camry 1 unit
    – Brio 2 unit
    – Innova 3 unit
    – Yaris 1 unit
    – Expander 1 unit
    – HR-V 1 unit
    – Alphard 1 unit

    Isi Garasi Satori

    Di sisi lain, isi garasi Satori yang disampaikan ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tidak sampai 15 unit. Berdasarkan LHKPN yang disampaikan Satori terakhir kali pada 19 Maret 2025 untuk laporan periodik 2024, Satori hanya memiliki dua unit mobil.

    LHKPN Satori hanya mendata dua mobil, yaitu Innova dan Pajero. Nilainya tercatat hanya Rp 525 juta. Berikut isi garasi Satori berdasarkan LHKPN:

    Toyota Innova Tahun 2016, hasil sendiri senilai Rp 200 jutaMitsubishi Pajero Tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 325 juta.

    Total harta kekayaan Satori mencapai Rp 9.424.064.612 (Rp 9 miliaran). Itu terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, serta kas dan setara kas.

    Kasus Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

    KPK mengumumkan tersangka dalam kasus penyaluran dana CSR BI dan (OJK). Anggota DPR RI Satori menjadi salah satu tersangka.

    Disebutkan, Komisi XI DPR memiliki kewenangan terkait penetapan anggaran untuk BI dan OJK. BI dan OJK sepakat memberikan dana program sosial kepada masing-masing anggota Komisi XI DPR RI untuk 10 kegiatan per tahun dari BI dan 18 sampai 24 kegiatan dari OJK per tahun.

    Kesepakatan itu disebut dibuat seusai rapat kerja Komisi XI DPR bersama pimpinan BI dan OJK pada November 2020, 2021, dan 2022. Rapat itu digelar tertutup.

    Dana itu diberikan kepada anggota Komisi XI DPR untuk dikelola lewat yayasan masing-masing anggota Komisi XI DPR saat itu. Penyaluran itu dibahas lebih lanjut oleh tenaga ahli masing-masing anggota Komisi XI DPR dan pelaksana dari OJK dan BI.

    Singkat cerita, uang tersebut dicairkan. KPK menduga Heri Gunawan dan Satori tidak menggunakan uang itu sesuai ketentuan.

    (rgr/din)

  • KPK Sita 15 Mobil Milik Satori, Anggota DPR Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    KPK Sita 15 Mobil Milik Satori, Anggota DPR Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 15 mobil milik Satori, tersangka kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan mobil-mobil milik Satori, yang merupakan anggota DPR RI Komisi XI, tersebut disita KPK di Cirebon, Jawa Barat.

    “Bahwa sejak hari ini kemarin dan hari ini, penyidik telah melakukan penyitaan terhadap 15 kendaraan roda empat berbagai jenis milik saudara S [Satori]. Penyitaan dilakukan di beberapa lokasi, sebagian dari showroom yang telah dipindahkan ke tempat lain,” katanya, dikutip Rabu (3/9/2025).

    Penyidik, kata Budi, terus menelusuri aset lainnya yang berkaitan dengan perkara ini untuk mengumpulkan barang bukti.

    “Penyidik masih akan terus menelusuri aset-aset lain yang diduga terkait atau merupakan hasil dari dugaan tindak pidana korupsi ini yang tentunya dibutuhkan dalam proses pembuktian maupun langkah awal untuk optimalisasi asset recovery,” jelas Budi.

    Diketahui, selain Satori, KPK telah menetapkan tersangka lainnya bernama Heri Gunawan (HG) yang merupakan mantan anggota DPR sama seperti Satori. 

    “Penyidik telah menemukan sekurang-sekurangnya dua alat bukti yang cukup dan kemudian dua hari ke belakang menetapkan dua orang tersangka sebagai berikut yaitu HG anggota Komisi XI periode 2019-2024, kemudian ST [Satori] anggota Komisi XI periode 2019-2024,” Kata Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, saat konferensi pers, Kamis (7/8/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan HG menerima total Rp15,86 miliar dengan rincian; Rp6,26 miliar dari BI melalui kegiatan Program Bantuan Sosial Bank Indonesia; Rp7,64 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; serta Rp1,94 miliar dari Mitra Kerja Komisi XI DPR RI lainnya.

    Asep menjelaskan HG diduga melakukan dugaan tindak pidana pencucian uang, dengan memindahkan seluruh uang yang diterima melalui yayasan yang dikelolanya, ke rekening pribadi melalui metode transfer. 

    HG kemudian meminta anak buahnya untuk membuka rekening baru, yang akan digunakan menampung dana pencairan tersebut melalui metode setor tunai. 

    “HG menggunakan dana dari rekening penampung untuk kepentingan pribadi, diantaranya; pembangunan rumah makan; pengelolaan outlet minuman; pembelian tanah dan bangunan, hingga pembelian kendaraan roda empat,” jelasnya.

    Lalu, tersangka berinisial ST menerima total Rp12,52 miliar yang meliputi Rp6,30 miliar dari BI melalui kegiatan Program Bantuan Sosial Bank Indonesia, Rp5,14 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan, dan Rp1,04 miliar dari Mitra Kerja Komisi XI DPR RI lain.

    Sama seperti HG, ST menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan pribadi seperti deposito, pembelian tanah pembangunan showroom, pembelian kendaraan roda dua, dan aset lainnya.  

    ST melakukan rekayasa perbankan dengan cara meminta salah satu bank menyamarkan penempatan deposito sehingga pencairan tidak teridentifikasi di rekening koran. 

    Adapun, para tersangka disangkakan telah melanggar Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. 

    Pasal 64 ayat (1) KUHP; serta Tindak Pidana Pencucian Uang Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 55 ayat 1 ke-(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. 

    Beberapa dari 15 unit kendaraan roda empat atau mobil milik anggota DPR RI Satori yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan korupsi dalam penyaluran dana tanggung jawab perusahaan (CSR) Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan di Cirebon, Jawa Barat, Senin dan Selasa (1-2/9/2025). (ANTARA/HO-KPK)

    Rincian 15 unit mobil milik Satori yang disita KPK

    3 unit Fortuner

    2 unit Pajero 

    1 unit Camry

    2 unit Brio

    3 unit Innova

    1 unit Yaris

    1 unit Expander

    1 unit HRV

    1 unit Alphard 

  • KPK Sita 15 Unit Mobil dari Anggota DPR Satori Terkait Kasus CSR BI-OJK
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 September 2025

    KPK Sita 15 Unit Mobil dari Anggota DPR Satori Terkait Kasus CSR BI-OJK Nasional 2 September 2025

    KPK Sita 15 Unit Mobil dari Anggota DPR Satori Terkait Kasus CSR BI-OJK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 15 unit mobil milik Anggota DPR RI Satori selama periode Senin (1/9/2025) hingga Selasa (2/9/2025).
    Penyitaan ini dilakukan KPK terkait dengan kasus dugaan korupsi dana
    corporate social responsibility
    (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2020-2023.
    “Bahwa sejak hari kemarin dan hari ini, penyidik telah melakukan penyitaan terhadap 15 kendaraan roda empat berbagai jenis milik Sdr. S (Satori),” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Selasa.
    Rincian lima belas mobil tersebut di antaranya Fortuner (3 unit), Innova (3 unit), Pajero (2 unit), Brio (2 unit), Camry (1 unit), Yaris (1 unit), Xpander (1 unit), HRV (1 unit), dan Alphard (1 unit).
    Budi mengatakan, penyitaan kendaraan tersebut dilakukan di Cirebon, Jawa Barat, salah satunya dari
    showroom
    yang telah dipindahkan ke tempat lain.
    “Cirebon,” ujar dia.
    Budi juga mengatakan, penyidik masih menelusuri aset-aset lain yang diduga terkait dengan hasil dari dugaan tindak pidana korupsi ini.
    “Yang tentunya dibutuhkan dalam proses pembuktian maupun langkah awal untuk optimalisasi
    asset recovery
    ,” ucap dia.
    Sebelumnya, KPK menetapkan dua Anggota DPR RI, Heru Gunawan dan Satori, sebagai tersangka terkait kasus dana CSR BI-OJK Tahun 2020-2023, pada Kamis (7/8/2025).
    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan dua alat bukti yang cukup.
    “Menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu HG (Heri Gunawan) selaku Anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 dan ST (Satori) selaku Anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024,” kata Asep, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
    Asep menuturkan, perkara ini bermula dari Laporan Hasil Analisis (LHA) PPATK dan pengaduan masyarakat.
    KPK menduga, yayasan yang dikelola Heri Gunawan dan Satori telah menerima uang dari mitra kerja Komisi XI DPR RI, yaitu Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
    Namun, keduanya diduga tidak melaksanakan kegiatan sosial sebagaimana dipersyaratkan dalam proposal permohonan bantuan dana sosial tersebut.
    Atas perbuatannya, Heri Gunawan dan Satori disangkakan melanggar Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.
    Tak hanya itu, keduanya juga dikenakan pasal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Segini Harga Pasaran Kijang Innova Zenix Hybrid Bekas Tahun 2023

    Segini Harga Pasaran Kijang Innova Zenix Hybrid Bekas Tahun 2023

    Jakarta

    Kijang Innova Zenix hybrid bekas bisa didapatkan mulai Rp 350 jutaan. Berikut ini harga pasaran Kijang Innova Zenix hybrid keluaran tahun 2023.

    Kijang Innova Zenix masih jadi salah satu model terpopuler di Tanah Air. Mobil barunya laris, harga mobil bekasnya pun masih terbilang cukup tinggi. Kisaran harganya mulai Rp 300 juta ke atas bahkan ada yang menawarkan Rp 500 jutaan. Namun kebanyakan menawarkan pada rentang harga Rp 450-500 jutaan. Harga itu tentu tergantung dari tipe dan juga jarak tempuhnya.

    Kisaran Harga Kijang Innova Zenix Hybrid bekas tahun 2023

    Dikutip laman jual mobil bekas online, ada Kijang Innova Zenix G Hybrid dengan jarak tempuh 61.000 km. Mobil ini ditawarkan seharga Rp 350 juta. Dengan harga segitu, status pajaknya masih aktif hingga tahun 2026. Bila jarak tempuhnya lebih rendah, harganya juga lebih tinggi. Untuk model yang sama, dengan jarak tempuh 38.000 km, Innova Zenix G Hybrid ditawarkan seharga Rp 375 juta.

    Kalau mau yang tipenya lebih tinggi lagi, ada Innova Zenix Q Hybrid TSS dengan jarak tempuh 35.000 km. Kondisinya diklaim masih mulus dan dibuka dengan harga Rp 460 juta. Pajaknya pun masih aktif hingga Juli 2026. Meski tipenya sama, ada juga yang menawarkan model serupa dengan harga lebih tinggi yaitu Rp 488 juta. Dengan harga segitu, jarak tempuh mobil baru 20.000 km.

    Ada juga Innova Zenix Hybrid seken tahun 2023 dibanderol Rp 500 jutaan. Kondisinya disebut masih mulus dan odometernya baru sekitar 30.000 km. Model serupa dengan odometer 21.000 km juga ditawarkan dengan harga Rp 500 jutaan. Sebagai informasi, Kijang Innova Zenix Hybrid paling murah untuk tipe G Hybrid dijual seharga Rp 473,4 juta. Sementara itu, tipe tertinggi berupa Q CVT TSS harga barunya Rp 620 jutaan.

    Nah itu tadi kisaran harga Innova Zenix Hybrid seken. Kalau mau tahu lebih pastinya, kamu bisa mengunjungi dealer mobil bekas terdekat.

    Kijang Innova Masih Banyak Diburu

    Untuk diketahui, di pasar mobil bekas, Kijang Innova merupakan salah satu model yang masih dicari. Direktur OLXMobbi Agung Iskandar mengungkap model mobil MPV memang masih banyak digandrungi orang Indonesia. Sebab mobil cocok untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia baik untuk mobilitas sehari-hari ataupun dipakai perjalanan jauh.

    “Karakteristik kabin yang luas dan nyaman tidak hanya menawarkan fungsionalitas, tetapi juga mampu memenuhi aspek emosional kekeluargaan dan kebersamaan saat bepergian,” jelas Agung belum lama ini.

    (dry/rgr)

  • Bocoran Spesifikasi Toyota Veloz Hybrid, Segini Efisiensi BBM-nya

    Bocoran Spesifikasi Toyota Veloz Hybrid, Segini Efisiensi BBM-nya

    Jakarta

    Toyota dipastikan bakal meluncurkan Veloz Hybrid di Indonesia. Kehadiran Veloz Hybrid melengkapi varian mobil hybrid rakitan lokal Toyota Indonesia yang sebelumnya sudah ada model seperti Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Lantas seperti apa bocoran spesifikasi Veloz Hybrid?

    Dari segi efisiensi bahan bakar, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengatakan, efisiensi bahan bakar Veloz Hybrid akan sama dengan Yaris Cross HEV.

    “Efisiensi bahan bakar lebih baik. Kira-kira hampir mirip dengan Toyota Yaris Cross (HEV),” ujar Nandi kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Toyota Yaris Cross HEV Foto: detikOto/detik.com

    Sebagai informasi, Yaris Cross HEV meluncur di Indonesia pertama kali pada Mei 2023. Dan berdasar pengetesan internal Toyota Yaris Cross HEV di Jepang, setiap satu liter bensin bisa mencapai jarak 30 km. Artinya, konsumsi bahan bakar calon Veloz Hybrid kemungkinan besar bisa menyentuh angka 30 km per liter juga.

    Sinyalemen lain yang diinformasikan oleh Nandi adalah, Veloz Hybrid bakal memiliki desain yang berbeda juga baterai yang berbeda. Karena itu, akan dibuat line produksi baru.

    “(Investasi) pasti nambah, tapi kita belum tahu. Nanti pas kita acara event (peluncuran Veloz Hybrid) kita sampaikan (nilai investasinya). Pastinya kita akan buat line produksi baterainya kan, kemudian perubahan modelnya, kemudian future-nya kita juga punya kerja sama untuk pembuatan baterai,” sambung Nandi.

    Sebelumnya kemunculan Veloz Hybrid dikuatkan sebuah kode NJKB yang tercantum di Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2024.

    Dalam dokumen tertera kode W102RE-LBVFJ1.5 Q HV CVT dan W 102RE-LBVEJ1.5 0 HV CVT TSS yang mengacu ke Veloz Hybrid. Kode awalan W102RE merupakan kode buat produksi Veloz.

    Kemudian HV diyakini singkatan dari ‘Hybrid Vehicle’. Sementara CVT berarti jenis transmisi, yaitu Continuously Variable Transmission, dan TSS sebagai singkatan fitur Toyota Safety Sense.

    Sebelumnya Toyota Indonesia sudah memiliki dua jagoan mobil hybrid yang dirakit secara lokal, yakni Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Dan terbukti, kedua model itu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

    (lua/din)

  • Bakal Rakit Veloz Hybrid, Toyota Indonesia Siapkan Investasi Baru

    Bakal Rakit Veloz Hybrid, Toyota Indonesia Siapkan Investasi Baru

    Jakarta

    Toyota Indonesia dikabarkan bakal memproduksi Veloz Hybrid dalam waktu dekat ini. Toyota mengatakan, kehadiran Veloz Hybrid di lini produksi mereka akan menambah investasi baru Toyota di Indonesia.

    “(Investasi) pasti nambah, tapi kita belum tahu. Nanti pas kita acara event (peluncuran Veloz Hybrid) kita sampaikan (nilai investasinya),” ujar Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Nandi menambahkan, investasi baru dibutuhkan karena selain menambah line produksi, juga akan ada fasilitas buat perakitan baterai Veloz Hybrid.

    “Pastinya kita akan buat line (produksi) baterainya kan, kemudian perubahan modelnya, kemudian future-nya kita juga punya kerja sama untuk pembuatan baterai,” sambung Nandi.

    Sejauh ini belum diketahui kapan waktu pastinya peluncuran Veloz Hybrid di Indonesia. Tahun ini Toyota bakal meluncurkan terlebih dahulu model mobil lstrik mereka, bZ4X, yang sudah dirakit secara lokal di Indonesia.

    “bZ4X (lokal) tahun ini (peluncurannya). Veloz (Hybrid) nanti kita kasih tahu lagi kepastiannya,” terang Nandi.

    Sebelumnya kemunculan Veloz Hybrid dikuatkan oleh sebuah kode NJKB yang tercantum di Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2024.

    Dalam dokumen tertera kode W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W 102RE-LBVEJ 1.5 0 HV CVT TSS yang mengacu ke Veloz Hybrid. Kode awalan W102RE merupakan kode produksi untuk Veloz.

    Kemudian HV diyakini singkatan dari ‘Hybrid Vehicle’. Sementara CVT berarti jenis transmisi, yaitu Continuously Variable Transmission, dan TSS sebagai singkatan dari fitur Toyota Safety Sense.

    Sebelumnya Toyota Indonesia sudah memiliki dua jagoan mobil hybrid yang dirakit secara lokal, yakni Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Dan terbukti, kedua model itu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

    (lua/din)

  • Daftar Harga Mobil Hybrid Toyota, Mulai dari Rp 400-an Juta

    Daftar Harga Mobil Hybrid Toyota, Mulai dari Rp 400-an Juta

    Jakarta

    Elektrifikasi kendaraan tidak hanya milik mobil listrik, mobil hybrid juga bisa menjadi solusi untuk masyarakat yang hendak memiliki kendaraan ramah lingkungan. Soalnya memilih mobil hybrid bisa menjadi solusi juga untuk menekan emisi gas buang terutama saat macet mengadang.

    “Kendaraan elektrifikasi (xEV) varian hybrid menjadi andalan, karena masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga lingkungan dengan mengendarai Hybrid EV (HEV) yang terbukti rendah emisi dan hemat bensin, tanpa mengubah kebiasaan mengemudi pemiliknya, serta cocok dengan ekosistem di Indonesia,” tutur Yagimin, Chief Marketing Auto2000.

    Nah berikut daftar mobil Hybrid Toyota yang ditawarkan dan daftar harga mobil hybrid Toyota.

    Line Up Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota

    1. Kijang Innova Zenix HEV

    Toyota Kijang Innova Zenix HEV Q Modellista yang dibawa tim detikOto untuk Ekspedisi Oto Jalur Mudik Jakarta-Jogja Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Mobil hybrid terlaris di Indonesia ini kembali tampil sebagai ujung tombak penjualan Auto2000 di ajang GIIAS 2025. Khususnya karena produk lokal ini memperoleh insentif PPnBM 3% bersama Yaris Cross HEV sehingga harganya makin kompetitif.

    Hybrid EV ini menggunakan TNGA 2.0L M20A-FXS 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i bertenaga 152 PS pada 6.000 rpm dan torsi 19,1 Kgm pada 4.400-5.200 rpm. Diperkuat motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 21 Kgm dengan tenaga gabungan 186 PS pada sistem.

    Efisiensi penyaluran tenaga membuatnya sanggup mencatatkan konsumsi bensin seirit 19,2 km/liter berdasarkan pengujian sebuah media otomotif. AutoFamily tidak perlu merogoh dompet lebih dalam untuk biaya operasional, termasuk membuang waktu untuk sering antre di pom bensin.

    Mobil yang dipajang memakai body kit Modellista dengan sentuhan pada eksterior, seperti gril, bumper depan, side skirt, dan spoiler belakang. Satu unit lagi memakai body kit Toyota Customization Option (TCO) yang memungkinkan pelanggan untuk mempersonalisasi mobil dengan aksesoris resmi.

    2. Yaris Cross HEV

    Cek jalur mudik Pantura 2024 bersama Toyota Yaris Cross Hybrid Foto: detikOto/detik.com

    SUV Kompak ini juga makin diminati di pasaran. Alasannya, Yaris Cross HEV dikenal sangat hemat bensin, di mana pengujian sebuah media otomotif nasional mencatatkan angka 31 km/liter. Dengan isi full sekitar 35 liter, AutoFamily dapat berkendara lebih dari 1.000 km.

    Belum lagi penampilannya yang sporty berkat penyematan GR Parts di beberapa aksen luar, serta panoramic roof yang membuatnya kian berkelas dan nyaman. Meskipun kompak, Yaris Cross HEV tetap lapang untuk membawa 5 penumpang tanpa berdesakan.

    Power Back Door with Kick Sensor yang pertama di kelasnya, makin mempermudah akses pengemudi terhadap barang bawaan. Terkecil di kelasnya, radius putar 5,2 meter membuat SUV ini sanggup bermanuver dengan mudah di area terbatas seperti u-turn atau lokasi parkir.

    Urban SUV ini dilengkapi dengan Electric Parking Brake (EPB) with Auto Brake Hold, 6-airbags, rem ABS+EBD+BA, Parking Sensor, Emergency Stop Signal, Hill Start Assist (HSA), Vehicle Stability Control (VSC), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Blind Spot Monitor (BSM), dan Panoramic View Monitor. Teknologi Toyota Safety Sense (TSS) memaksimalkan keamanan penumpang dan orang di sekitar mobil.

    3. Alphard HEV dan Vellfire HEV

    Perkenalkan Toyota Vellfire Hybrid Foto: Rifkianto Nugroho

    Kedua Premium Luxury MPV ini menggunakan hybrid engine A25A-FXS 2.487 cc 4-silinder bertenaga 140 kW pada 6.000 rpm dan torsi 239 Nm pada 4.300-4.500 rpm. Teknologinya mampu mereduksi ukuran dan berat serta ditingkatkan efisiensinya, sehingga powerful dan hemat bensin, yang kemudian disalurkan lewat transmisi CVT yang smooth dan responsif ke roda depan.

    Keduanya juga memperoleh begitu banyak sentuhan inovasi, sehingga tidak hanya memberikan kenyamanan berkendara terbaik, MPV ini juga memperkuat positioning-nya di segmen luxury vehicle yang sangat eksklusif. Platform Toyota New Global Architecture (TNGA) memiliki target pengurangan noise vibration harsh (NVH) yang tinggi untuk menjamin kualitas berkendara terbaik di kelasnya.

    Peredam kejut yang secara mekanis menyesuaikan gaya redam berdasarkan frekuensi getaran yang ditransmisikan dari permukaan jalan, memberikan keuntungan ganda: kemampuan manuver dan stabilitas yang unggul, dan menyerap getaran kecil yang tidak diinginkan. Atensi pada detail yang kompleks ini sanggup meredam getaran sekitar 30% dibandingkan pendahulunya.

    4. New Corolla Altis HEV GR Sport

    Ilustrasi Toyota All New Corolla Altis Hybrid Foto: Pool (Toyota)

    Sedan hybrid sporty Corolla Altis HEV GR Sport secara resmi launching di event GIIAS 2025. Mobil ini dilengkapi dengan bumper depan dan spoiler belakang yang dirancang ulang untuk aerodinamika yang lebih baik dan stabilitas berkendara.

    Garis desain eksterior New Corolla Altis tetap menonjolkan gaya yang mapan dan berwibawa, didukung dimensi kendaraan yang lebih luas dan lebih rendah sehingga menonjolkan stabilitas yang kuat. Desain kabin luas dan lapang merupakan signature platform TNGA.

    Interior sporty berwarna hitam dengan aksen merah, dilengkapi dengan jok yang dilapisi campuran Black Plain Suede dan Red Perforated Suede. Electronic Power Steering (EPS) yang telah di-tuning langsung oleh GR untuk memberikan kendali yang lebih presisi dan kenyamanan maksimal di berbagai kondisi jalan.

    Hybrid engine 2ZR-FXE 1.798 cc 4-silinder Dual VVT-i menghasilkan daya 95 PS pada 5.200 rpm dan torsi 14,5 Kgm pada 4.000 rpm. Motor listriknya mampu menghasilkan daya 72 PS dan torsi 16,62 Kgm ke roda depan. Semua varian memperoleh benefit penting dari teknologi TSS.

    “Toyota melalui Auto2000 memahami kebutuhan customer di Indonesia dengan menghadirkan sederet mobil hybrid yang cocok dalam kebutuhan mobilitas di Indonesia. Hadir lebih Dekat, Nyaman dan Lengkap melalui inisiatif Life is Easy Auto2000 memberikan kemudahan dalam kepemilikan mobil hybrid Toyota AutoFamily,” tambah Yagimin.

    Harga Mobil Hybrid Toyota per Agustus 2025

    Daftar Harga Mobil Hybrid di Auto2000

    1. Corolla Altis

    – COROLLA ALTIS 1.8L HYBRID A/T (Premium Color): Rp 637.500.000

    – COROLLA ALTIS 1.8L HYBRID A/T: RP 637.500.000

    – COROLLA ALTIS 1.8L HYBRID A/T (Premium Color): Rp 640.600.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID A/T: Rp 579.000.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID A/T: Rp 579.000.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID A/T (Premium Color): Rp 582.000.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID GR-S A/T: Rp 623.000.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID GR-S A/T (Dual Tone): Rp 626.600.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID GR-S A/T (Premium Color) (Dual Tone): Rp 628.100.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID A/T: Rp 603.800.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID A/T (Premium Color): Rp 606.900.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID GR-S A/T: Rp 643.100.000

    – COROLLA CROSS 1.8 HYBRID GR-S A/T (Premium Color): Rp 648.200.000

    2. Toyota Camry

    – CAMRY 2.5 L A/T HYBRID: Rp 957.700.000

    – CAMRY 2.5 L A/T HYBRID (Premium Color): Rp 960.800.000

    – CAMRY 2.5 L A/T HYBRID: Rp 973.300.000

    – CAMRY 2.5 L A/T HYBRID (Premium Color): Rp 976.400.000

    3. Toyota Yaris Cross

    – YARIS CROSS 1.5 S GR CVT TSS: Rp 425.800.000

    – YARIS CROSS 1.5 S GR CVT TSS (Premium Color): Rp 428.800.000

    – YARIS CROSS 1.5 S HV CVT TSS: Rp 437.300.000

    – YARIS CROSS 1.5 S HV CVT TSS (Premium Color): Rp 439.700.000

    – YARIS CROSS 1.5 S HV CVT TSS 2 TONE: Rp 441.200.000

    – YARIS CROSS 1.5 S HV CVT TSS 2 TONE (Premium Color): Rp 442.200.000

    -YARIS CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS: Rp 446.700.000

    – YARIS CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS (Premium Color): Rp 449.100.000

    – YARIS CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS 2 TONE: Rp 450.600.000

    – YARIS CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS 2 TONE (Premium Color): Rp 451.700.000

    4. Toyota New Vellfire dan New Alphard

    – NEW VELLFIRE 2.5 VIP HYBRID CVT: Rp 1.868.100.000

    – NEW VELLFIRE 2.5 VIP HYBRID CVT (Premium Color): Rp 1.871.600.000

    – NEW ALPHARD 2.5 X CVT: Rp 1.425.500.000

    – NEW ALPHARD 2.5 X CVT (Premium Color): Rp 1.429.000.000

    – NEW ALPHARD 2.5 G CVT: Rp 1.647.900.000

    – NEW ALPHARD 2.5 G CVT (Premium Color): Rp 1.651.400.000

    – NEW ALPHARD 2.5 HYBRID CVT: Rp 1.733.000.000

    – NEW ALPHARD 2.5 HYBRID CVT (Premium Color): Rp 1.736.600.000

    5. Toyota Innova Zenix

    – INNOVA ZENIX 2.0 G HV CVT: Rp 473.400.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 G HV CVT (Premium Color): Rp 476.300.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Modelista CVT: Rp 547.100.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Modelista CVT (Premium Color): Rp 550.000.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Non Modelista CVT: Rp 537.100.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Non Modelista CVT (Premium Color): Rp 540.100.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Modelista CVT Non RSE (Non-Premium Color): Rp 538.700.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV Modelista CVT Non RSE (Premium Color): Rp 541.600.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV CVT Non Modelista Non RSE (Non-Premium Color): Rp 528.800.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 V HV CVT Non Modelista Non RSE (Premium Color): Rp 531.700.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Modelista CVT TSS: Rp 625.300.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Modelista CVT TSS (Premium Color): Rp 628.200.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Non Modelista CVT TSS: Rp 615.400.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Non Modelista CVT TSS (Premium Color): Rp 618.300.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Modelista CVT TSS Non RSE (Non-Premium Color): Rp 617.000.000

    – INNOVA ZENIX 2.0 Q HV Modelista CVT TSS Non RSE (Premium Color): Rp 620.000.000

    (lth/din)