Transportasi: Toyota Fortuner

  • Bus Tiba-Tiba Oleng Tabrak Fortuner dan Gerbang Tol, 33 Orang Luka

    Bus Tiba-Tiba Oleng Tabrak Fortuner dan Gerbang Tol, 33 Orang Luka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah bus yang mengangkut rombongan turis asal Rusia mengalami kecelakaan di Pattaya, Thailand, Kamis (2/1/2025). Dalam insiden itu, dilaporkan ada 33 orang yang terluka.

    Mengutip Pattaya Mail, kejadian bermula saat bus mulai mendekati gerbang tol. Nampak bus tiba-tiba hilang kendali. Bus kemudian menabrak sebuah mobil SUV Toyota Fortuner yang sedang berada di antrian pembayaran dan juga menghantam sebuah gardu tol.

    “Toyota Fortuner melambat untuk melewati gerbang tol ketika bus, yang melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba berpindah jalur. Bus kehilangan kendali, menyebabkan kecelakaan dan kepanikan yang meluas,” kata seorang petugas bernama Addy Yoosamran.

    Pengemudi, yang diidentifikasi sebagai Sayan Kumpitak, 74 tahun, mengangkut 42 orang, termasuk dirinya sendiri, dari Koh Samet di Provinsi Rayong ke Pattaya. Rekaman kamera keamanan menunjukkan bus melaju kencang saat berpindah jalur dari gerbang tol yang tertutup ke gerbang tol yang terbuka, yang menyebabkan tabrakan.

    Foto: 33 orang terluka setelah bus wisata Rusia menabrak pintu tol Pattaya. (Reuters TV)
    33 orang terluka setelah bus wisata Rusia menabrak pintu tol Pattaya. (Reuters TV)

    Letnan Polisi Nattapol Ritthirong dari Divisi Kepolisian Jalan Raya 1 memeriksa lokasi kejadian dan mengumpulkan bukti CCTV. Investigasi awal menunjukkan bahwa rem blong mungkin menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

    “Di antara korban luka, enam dilaporkan dalam kondisi serius, sementara 27 mengalami luka ringan. Korban luka termasuk 30 penumpang bus dan tiga penumpang Toyota Fortuner,” timpal Unit Penyelamatan dari Sawang Boriboon Thammasathan Pattaya.

    “Kebocoran bahan bakar dari bus meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan, yang menyebabkan evakuasi penumpang dengan cepat,” ucapnya.

    (tps/wur)

  • Belum Naik, Ini Daftar Harga Mobil Toyota OTR Jakarta Januari 2025

    Belum Naik, Ini Daftar Harga Mobil Toyota OTR Jakarta Januari 2025

    Jakarta

    Harga mobil Toyota belum mengalami ubahan per 3 Januari 2025. Berikut ini harga lengkap mobil Toyota.

    Toyota belum melakukan penyesuaian terhadap harga mobilnya di Indonesia. Ditelusuri detikOto dalam laman resmi Toyota Astra Motor, harga mobil Toyota (OTR Jakarta) belum mengalami ubahan.

    Daftar Harga Mobil Toyota

    Harga yang tertera masih berdasarkan harga per 1 Oktober 2024. Berikut ini daftar lengkap harga mobil Toyota yang berlaku saat ini untuk OTR Jakarta, Bekasi, dan Banten.

    MPV

    Toyota Calya: Rp 167.300 000- Rp 190.000.000Toyota Avanza: Rp 239.700.000 – Rp 276.700.000Toyota Veloz: Rp 292.200.000 – Rp 340.400.000Toyota Kijang Innova Reborn: Rp 384.100.000 – Rp 431.900.000Toyota Voxy: Rp 621.700.000 – Rp 624.700.000Toyota Kijang Innova Zenix Bensin: Rp 430.400.000 – Rp 481.934.000Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: Rp 482.154.000 – Rp 637.464.000Toyota Alphard Bensin: Rp 1.407.300.000 – Rp 1.630.300.000Toyota Alphard Hybrid: Rp 1.710.800.000 – Rp 1.714.300.000Toyota Vellfire Hybrid: Rp 1.844.200.000 – Rp 1.847.700.000

    Hatchback

    Toyota GR Yaris: Rp 1.150.000.000 – Rp 1.198.000.000Toyota Yaris GR Sport: Rp 341.400.000 – Rp 352.200.000Toyota Agya (LCGC): Rp 170.900.000 – Rp 194.400.000Toyota Agya GR Sport: Rp 243.000.000 – Rp 261.800.000

    SUV

    Toyota Raize: Rp 238.700.000 – Rp 312.000.000Toyota Fortuner 2.4: Rp 573.700.000 – Rp 591.300.000Toyota Fortuner 2.7: Rp 608.400.000 – Rp 628.300.000Toyota Fortuner 2.8: Rp 634.900.000 – Rp 766.700.000Toyota Fortuner GR Sport (2.8): Rp 756.100.000 – Rp 766.700.000Toyota Rush GR Sport: Rp 284.400.000 – Rp 310.450.000Toyota Yaris Cross: Rp 353.900.000 – Rp 432.200.000Toyota Yaris Cross Hybrid: Rp 443.127.000 – Rp 454.950.000Toyota Corolla Cross GR Sport Hybrid: Rp 608.400.000Toyota Corolla Cross Hybrid: Rp 568.200.000 – Rp 608.400.000Toyota Land Cruiser: Rp 2.583.900.000 – Rp 2.656.000.000

    Sedan

    Toyota Vios: Rp 369.900.000 – Rp 383.100.000Toyota Corolla Altis: Rp 575.100.000 – Rp 578.100.000Toyota Corolla Altis Hybrid: Rp 629.200.000 – Rp 632.200.000Toyota GR 86: Rp 1.016.800.000 – Rp 1.054.000.000Toyota GR Supra: Rp 2.237.600.000Toyota Camry: Rp 809.800.000 – Rp 945.400.000

    Komersial

    Toyota Hilux Rangga: Rp 188.700.000 – Rp 372.500.000Toyota Hilux Double Cabin: Rp 481.800.000 – Rp 532.750.000Toyota Dyna: Rp 487.700.000 – Rp 491.700.000Toyota Hiace Premio: Rp 659.700.000Toyota Hiace Commuter: Rp 564.800.000Toyota Hilux Single Cabin: Rp 407.800.000

    Itu tadi daftar harga mobil Toyota. Kemungkinan besar, harga mobil Toyota akan mengalami kenaikan imbas dari penerapan PPN 12 persen. Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengungkap jenis barang di segmen kendaraan bermotor yang terimbas dari kenaikan PPN adalah kendaraan yang dibebankan PPnBM. Diketahui seluruh model mobil Toyota saat ini dibebankan PPnBM.

    “Barang kena pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak berupa harga jual atau nilai impor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor dan selain kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan,” demikian bunyi aturan di Peraturan Menteri Keuangan nomor 131 tahun 2024 yang mengatur soal PPN 12 persen.

    (dry/din)

  • Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

    Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

    Jakarta

    Sepanjang tahun ini, ada sejumlah berita detikOto yang disimak banyak pembaca. Misalnya, artikel berjudul ‘Mau Panjang Umur? Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Jalan Tol’ dan ‘Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas’ yang menjadi berita terpopuler selama Juni 2024.

    Berita pertama, artikel ‘Mau Panjang Umur? Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Jalan Tol’ membahas soal mobil SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner yang kerap dipacu kencang di jalan tol. Padahal, kendaraan dengan ground clearance tinggi dan suspensi nyaman berbahaya untuk kebut-kebutan.

    SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner memiliki bantingan suspensi yang nyaman. Kondisi tersebut biasanya membuat mobil berisiko limbung hingga menyebabkan kehilangan keseimbangan saat dipacu dengan kecepatan tinggi.

    “Kalau suspension empuk maka limbung, suspension stabil cenderung lebih keras. Tapi banyak produk after market bisa menyempurnakan ini,” kata instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian kepada detikOto.

    Kondisi Mitsubhisi Pajero, usai mengalami kecelakaan tunggal saat dibawa ke Sat Lantas Polresta Solo, Senin (19/2/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

    Selain itu, dimensi kendaraan juga dapat mempengaruhi keseimbangan mobil saat ngebut di jalan tol. Menurut Reza, makin tinggi dari permukaan maka titik beratnya juga makin tinggi.

    “Maka risiko terguling ada. Ini kayak bawa barang tapi di atas kepala. Makanya ada peringatan di setiap SUV baca buku manual di sun visor biasanya,” ungkapnya.

    Selain itu, mobil SUV ladder frame 2WD yang biasanya menggunakan penggerak roda belakang, menurut Reza, cenderung oversteer. Hal itu juga menjadi kombinasi yang membahayakan.

    “Dan dengan bobot dan torsi serta konstruksi SUV ini memang idealnya 4WD agar ada penggerak pendorong. Saat limbung dan slip bagian belakang ada ban depan yang menarik. Saat limbung dan slip bagian belakang ada ban depan yang menarik. Ban juga pengaruh karena dia bagian terakhir yang menapak pada permukaan jalan. Bisa dia juga sebagai suspension. Sayangnya di Indonesia 4WD ini masih dianggap barang mewah dengan pajak tinggi padahal ini bicara POV keselamatan,” jelas Reza.

    Tak cuma itu, reflek pengendara juga harus cekatan agar tidak terjadi kecelakaan. Jangan sampai reflek pengendara justru menjadi bumerang yang membuat mobil terguling.

    “Saat mobil miring ke kiri pasti biasanya naluri putar setir ke kanan. Ini malah jadi obstacles dan terguling. Untuk menormalkan arahkan setir ke sisi kemiringan. Dalam hal ini putar setir arah kiri bukan di-counter. Tidak boleh melakukan counter steering ekstrem pada kecepatan tertentu dan sebagainya,” urainya.

    “Jadi Fortuner dan Pajero memang perlu pemahaman pengemudi. Ada risiko dari kendaraannya maka mitigasinya pengemudi harus antisipasi dan belajar. Mudah belajarnya bacalah buku manual. Ada semua di situ bahkan ketika dalam kondisi darurat. Termasuk (penggunaan mode penggerak) 4H (pada SUV 4×4) itu boleh kapan saja dan (mengalihkan mode dari) 2H ke 4H tidak perlu berhenti,” kata dia menambahkan.

    Lihat juga Video ‘CCTV: Aksi Pencurian Mobil Ambulans Klinik di Pasuruan’:

    (Halaman berikutnya: Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas)

  • Bukan Avanza, Mobil Ini Jadi Raja Baru Jalanan di Indonesia

    Bukan Avanza, Mobil Ini Jadi Raja Baru Jalanan di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Toyota Avanza, dulu sempat mendapatkan gelar ‘Mobil Sejuta Umat’ dari masyarakat Indonesia, karena tingkat penjualannya menjadi yang tertinggi sejak 2006. Namun, kini gelar itu tergeser oleh merek mobil lainnya.

    Mobil yang menggeser gelar Toyota Avanza itu ialah Toyota Innova. Per Oktober 2024, Innova menjadi mobil terlaris dengan penjualan lebih tinggi, yakni 5.693 unit, lalu bertambah menjadi 5.908 unit pada November 2024.

    Bila merunut ke belakang, pada 2023 sebetulnya Innova sudah menjadi raja jalanan mengalahkan mobil langganan jawara seperti Toyota Avanza dan Honda Brio.

    Meski begitu, pada November 2024, posisi penjualan Avanza masih di bawah Innova dengan penjualan 5.694 unit, diikuti mobil terlaris pada masa awal pandemi Honda Brio yang menjual 4.538 unit.

    Sementara itu, kendaraan listrik MPV BYD M6 yang sempat masuk 10 besar pada bulan lalu, kini merosot ke posisi 11 dengan terjual 1.770 unit.

    Berikut ini rincian mobil terlaris per November 2024:

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 5.908 unit

    2. Toyota Avanza: 5.694 unit

    3. Honda Brio (RS dan Satya): 4.538 unit

    4. Toyota Calya: 3.932 unit

    5. Daihatsu Gran Max pikap: 3.010 unit

    6. Suzuki Carry pikap: 2.451 unit

    7. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.280 unit

    8. Toyota Rush: 2.152 unit

    9. Daihatsu Sigra: 2.071 unit

    10. Honda WR-V: 1.784 unit

    11. BYD M6: 1.770 unit

    12. Toyota Agya: 1.575 unit

    13. Honda HR-V: 1.480 unit

    14. Toyota Raize: 1.394 unit

    15. Daihatsu Terios: 1.377 unit

    16. Daihatsu Gran Max (Blind Van dan Minibus): 1.268 unit

    17. Mitsubishi Triton: 1.265 unit

    18. Daihatsu Ayla: 1.246 unit

    19. Toyota Fortuner: 1.160 unit

    20. Mitsubishi Pajero Sport: 917 unit

    (hsy/hsy)

  • SPKLU buat Parkir, Eh Mobil Bensin Malah Ikutan

    SPKLU buat Parkir, Eh Mobil Bensin Malah Ikutan

    Jakarta

    Pemerintah sedang mendorong penggunaan mobil listrik namun perlu edukasi penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebab muncul fenomena stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang malah dijadikan tempat ‘numpang’ parkir.

    Baru-baru ini muncul SPKLU yang seharusnya untuk pengisan ulang daya mobil listrik malah dipakai parkir pengguna Toyota Fortuner. Video ini diunggah akun media sosial X dan Thread @innovacommunity. Terlihat satu unit Toyota Fortuner parkir di SPKLU milik PLN. Padahal sudah terpampang jelas plang informasi khusus kendaraan listrik.

    “SPKLU = Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Artinya, tempat charging atau ngisi kendaraan buat masyarakat. Artinya lagi, klo bukan kendaraan listrik dan gk lg charging, JANGAN PARKIR DI SITU,” tulis @innovacommunity.

    Bukan cuma mobil bensin saja, pengguna mobil listrik yang memang punya hak memakai SPKLU perlu diedukasi soal tempat parkir. Terutama perilaku pengendara yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

    Tak jarang banyak pengendara mobil listrik yang menggunakan SPKLU cuma dijadikan tempat parkir daripada mengisi daya kendaraan listrik. Atau saat baterai mobil sudah dicas penuh, pemiliknya tidak buru-buru memindahkan ke tempat parkir lain.

    SPKLU merupakan tempat mengisi daya ulang baterai, bukan lokasi parkir. Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyayangkan perilaku menyebalkan ini jika terus dibiarkan.

    “Ini memang masalah yang menyebalkan dan mengganggu pengguna BEV yang benar-benar membutuhkan SPKLU. Keberadaan mobil bensin yang parkir di slot SPKLU dan juga BEV yang sudah selesai mengisi daya tapi tidak segera dipindahkan jelas menunjukkan kurangnya kesadaran dan etika dari para pengguna tersebut. Tindakan ini tidak hanya egois, tapi juga menghambat perkembangan ekosistem BEV (battery electric vehicles) di Indonesia,” kata Yannes kepada detikOto, Jumat (27/12/2024).

    DetikOto sudah menghubungi Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto untuk dimintai konfirmasi dan upaya pencegahan SPKLU supaya tidak dipakai parkir mobil. Namun hingga berita ini dimuat yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Faktanya keluhan mengenai fasilitas SPKLU yang disalahgunakan telah menjadi obrolan sejak beberapa bulan terakhir.

    “Kami ngobrol-ngobrol sama mitra, itu juga problemnya. (Ramai) bukan karena antrean tapi dijadikan tempat parkir. Itu mungkin bisa menjadi masukan untuk kami,” ujar Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani di Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Ada sejumlah pemilik mobil listrik yang membiarkan kendaraannya di SPKLU saat baterainya sudah terisi penuh. Ririn menjelaskan, notifikasi ‘baterai selesai terisi’ sebenarnya muncul di aplikasi, namun tak semua kustomer mematuhinya.

    “Kami kembangkan misalnya (notifikasi) pengisian sudah selesai, gitu ya. Sudah ada di PLN mobile. Tapi masalahnya orangnya mau atau nggak. Masukan-masukan itu sebagai perbaikan customer experience, kita akan pertimbangkan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai kebiasaan pengguna mobil listrik yang menumpang parkir di SPKLU tanpa melakukan pengecasan. Salah satunya dibahas di grup Facebook BYD Indonesia.

    Salah satu pengguna mobil listrik BYD mengaku kesulitan saat akan mengecas mobilnya di SPKLU. Sebab, ada mobil listrik lain yang menumpang parkir di lokasi tersebut tanpa melakukan pengecasan.

    Bahkan, keluhan yang sama muncul di grup Facebook lain bernama EV Charging Indonesia Wall Of Shame. Penghuni grup tersebut mengeluh, ada yang meninggalkan mobilnya di SPKLU dan masih tercolok meski baterai sudah 100 persen.

    Yannes mengimbau pentingnya edukasi terkait penggunaan SPKLU. Para pemilik mobil yang cuma ‘numpang’ parkir di SPKLU bisa menghambat pengguna mobil listrik yang benar-benar ingin mengisi daya ulang baterai.

    “Kita tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran individu pengguna mobil ICE yang abai, termasuk pengguna BEV yang egois tersebut,” kata Yannes.

    “Perlu ada sistem yang lebih baik untuk mengatur penggunaan SPKLU ini. Edukasi yang gencar tentang etika penggunaan SPKLU harus terus dilakukan oleh semua stakeholder terkait, dibarengi dengan pengawasan yang lebih ketat dari SDM yang ditugaskan di setiap area charging station tersebut dan tampaknya perlu dipersiapkan penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar,” jelasnya lagi.

    (riar/lua)

  • Anggota DPR Satori Diperiksa KPK Terkait Dana CSR BI, Punya Utang Rp 3,5 Miliar Bisa Lunas dalam Setahun – Page 3

    Anggota DPR Satori Diperiksa KPK Terkait Dana CSR BI, Punya Utang Rp 3,5 Miliar Bisa Lunas dalam Setahun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksan sejumlah pihak dalam lanjutan penyelidikan kasus dugaan penyalahgunaan dana CSR Bank Indonesia. Salah satunya, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Satori yang ikut diperiksa.

    Diketahui, Satori diperiksa KPK terkait kasus tersebut pada 27 Desember 2024, kemarin. Ternyata, Satori punya harta kekayaan mencapai Rp 9,4 miliar.

    Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Sabtu (28/12/2024), Satori punya harta Rp 9.496.759.468. Ini mengacu pada LHKPN periode 2023 yang dilaporkan pada 22 Maret 2024.

    Sebagai rinciannya, Satori punya harta berupa tanah dan bangunan dengan total Rp 8.780.572.000 yang tersebar pada 12 lokasi di Cirebon, 1 lokasi di Majalengka, hingga 1 lokasi di Jakarta Barat.

    Berikutnya, mantan anggota legislatif DPRD Jawa Barat ini memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 525.000.000 terdiri dari satu unit mobil Toyota Fortuner dan satu unit mobil Toyota Inova.

    Berikutnya, Satori punya harta bergerak lainnya senilai Rp 7.000.000, Kas dan Setara Kas senilai Rp 184.187.468. Dia juga tercatat tidak memiliki utang.

    Harta Melambung dan Utang Lunas

    Jika dibandingkan dengan LHKPN tahun 2022, harta Satori mengalami kenaikan sekitar Rp 1,39 miliar dalam satu tahun. Pada LHKPN 2022, Satori punya harta kekayaan sebanyak Rp 8.102.514.358 atau Rp 8,1 miliar.

    Secara singkat, harga tanah dan bangunan sebesar Rp 8,7 miliar. Alat trabsportasi dan mesin senilai Rp 575 juta. Harta bergerak lainnya Rp 7 juta, surat berharga Rp 2.000.000. Kas dan setara kas sebesar Rp 239,9 juta.

    Secara total Satori punya harta sebanyak Rp 11,6 miliar.

    Pada 2022, dia tercatat memiliki utang sebesar Rp 3.500.000 atau Rp 3,5 miliar, sehingga total harta kekayaannya mencapai Rp 8,1 miliar.

  • SPKLU buat Parkir, Eh Mobil Bensin Malah Ikutan

    Waduh! SPKLU Malah Dipakai Parkir

    Jakarta

    Lagi ramai di media sosial, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang seharusnya untuk pengisan ulang daya mobil listrik malah dipakai parkir pengguna Toyota Fortuner.

    Video ini diunggah akun media sosial X dan Thread @innovacommunity. Terlihat satu unit Toyota Fortuner parkir di SPKLU milik PLN. Padahal sudah terpampang jelas plang informasi khusus kendaraan listrik.

    “SPKLU = Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Artinya, tempat charging atau ngisi kendaraan buat masyarakat. Artinya lagi, klo bukan kendaraan listrik dan gk lg charging, JANGAN PARKIR DI SITU,” tulis @innovacommunity.

    Mungkin ada yg belum tahu apa itu SPKLU ?

    SPKLU = Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.

    Artinya, tempat charging atau ngisi listrik kendaraan buat masyarakat umum.

    Artinya lagi, klo bukan kendaraan listrik dan gk lg charging, JANGAN PARKIR DI SITU. pic.twitter.com/FNJVqpNEAO

    — Innovacommunity (@innovacommunity) December 27, 2024

    DetikOto sudah menghubungi Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto untuk dimintai konfirmasi dan upaya pencegahan SPKLU supaya tidak dipakai parkir mobil. Namun hingga berita ini dimuat yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Faktanya keluhan mengenai fasilitas SPKLU yang disalahgunakan telah menjadi obrolan sejak beberapa bulan terakhir.

    “Kami ngobrol-ngobrol sama mitra, itu juga problemnya. (Ramai) bukan karena antrean tapi dijadikan tempat parkir. Itu mungkin bisa menjadi masukan untuk kami,” ujar Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani di Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Masalahnya, SPKLU jadi tempat parkir juga dilakukan mobil listrik. Sejumlah pengguna mobil listrik membiarkan kendaraannya di SPKLU saat baterainya terisi penuh.

    Pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu mengatakan fenomena tersebut belakangan marak terjadi di Indonesia. Dia berharap, ada tindakan tegas untuk mereka yang menyalahgunakan SPKLU sebagai fasilitas umum.

    “Fenomena penyalahgunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi,” kata Yannes.

    “Salah satunya adalah penegakan aturan yang lebih tegas. Misalnya, menetapkan waktu maksimal pengisian daya di SPKLU selama 2-3 jam dan memberikan denda bagi pengguna yang melanggar aturan, seperti memarkir kendaraan terlalu lama setelah mereka selesai mengisi daya setelah baterai EV-nya penuh,” tutur Yannes.

    “Selain itu, penerapan sistem booking untuk penggunaan SPKLU dapat membantu pengguna merencanakan waktu pengisian daya dengan lebih baik,” kata dia menambahkan.

    (riar/din)

  • Fortuner-Innova Diesel ‘Minum’ Solar tapi Jarang Purging? Ini Dampaknya

    Fortuner-Innova Diesel ‘Minum’ Solar tapi Jarang Purging? Ini Dampaknya

    Jakarta

    Fortuner dan Innova Diesel masih aman bila ‘menenggak’ solar subsidi. Namun harus sering purging. Kalau tidak, apa dampaknya?

    Solar subsidi masih digunakan oleh mobil berbahan bakar diesel. Tak cuma truk atau bus, mobil seperti Toyota Fortuner dan Kijang Innova diesel juga terlihat masih ada yang menggunakan BBM bersubsidi itu.

    Sejatinya, pada buku panduan manual, Toyota Fortuner maupun Kijang Innova diesel, mobil itu disarankan untuk ‘menenggak’ bahan bakar rendah sulfur. Terlebih untuk model yang sudah mengusung teknologi Euro 4.

    Untuk Fortuner diesel model Euro 4 dianjurkan menggunakan bahan bakar diesel 50 ppm atau kurang sulfur. Angka cetane-nya 48 atau lebih tinggi. Begitupun dengan Innova Reborn diesel yang mengusung sistem DPF, dianjurkan pakai BBM degan kandungan sulfur 10 ppm atau kurang sulfur.

    “Kendaraan dengan sistem DPF: Jangan menggunakan bahan bakar diesel yang mengandung kandungan sulfur di atas 10 ppm. Penggunaan berulang dari bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur di atas 10 ppm dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan sistem exhaust dan mempengaruhi daya tahan kendaraan Anda,” begitu bunyi penjelasan di buku panduan Innova Reborn diesel.

    Lalu bagaimana kalau Innova dan Fortuner diesel itu justru mengkonsumsi solar subsidi yang punya kandungan sulfur 2.500 ppm? Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono menuturkan, tak ada masalah dengan mesin Fortuner dan Innova diesel. Dengan catatan, ada perawatan purging yang dilakukan saat servis berkala.

    “Kalau bisa tiap servis. Kalau di sini (Auto2000) kita sampaikan ke pelanggan ini wajib purging,” kata Wahono saat ditemui di kantornya belum lama ini.

    Wahono menjelaskan, dengan purging kotoran ataupun endapan sisa bahan bakar solar itu bisa dibersihkan. Kalau tidak dilakukan, injektor akan mampet. Kalau sudah mampet dan sulit dibersihkan, maka harus ganti injektor baru. Padahal harga injektor cukup mahal, di atas Rp 10 jutaan.

    “Nggak mahal kok, Rp 250 ribuan lah kurang lebih, bayar bahannya aja jasanya gratis. Kalau itu dilakukan aman walaupun pakai solar. Tapi kalau nggak, injektor mampet harus ganti,” lanjut Wahono.

    (dry/din)

  • Fortuner-Innova Diesel Dikasih ‘Minum’ Solar Subsidi? Harus Sering Begini

    Fortuner-Innova Diesel Dikasih ‘Minum’ Solar Subsidi? Harus Sering Begini

    Jakarta

    Fortuner-Innova Reborn diesel kamu sering dikasih solar subsidi? Lebih baik sering melakukan treatment purging supaya injector tak terhambat.

    Solar subsidi merupakan satu jenis bahan bakar yang masih digunakan pengendara mobil diesel di Tanah Air. Tak bisa dipungkiri, harga jualnya paling murah ketimbang bahan bakar diesel lainnya. Solar atau biosolar saat ini dijual Rp 6.500 per liter.

    Di sisi lain kandungan sulfur pada bahan bakar jenis solar subsidi cukup tinggi. Dalam catatan detikOto, kandungan sulfur solar subsidi itu 2.500 ppm. Padahal secara standar internasional, kandungan sulfur pada bahan bakar adalah 50 ppm atau lebih rendah. Penggunaan BBM dengan sulfur tinggi tentu mempengaruhi performa mesin.

    Harus Sering Purging

    Contohnya bila kamu menggunakan solar subsidi di mobil sekelas Fortuner ataupun Innova Reborn diesel maka ada perlakuan khusus yang harus dilakukan supaya injektor tak cepat rusak. Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono menjelaskan, sejatinya solar subsidi masih aman digunakan pada mobil-mobil Toyota seperti Fortuner ataupun Innova diesel. Tapi, pemilik kendaraan disarankan melakukan purging supaya endapan sulfur bisa dihilangkan.

    “Aman di komponen (mesin) dengan catatan harus ada treatment khusus. Misalkan di injektor, pernah dengar purging, itu wajib dilakukan. Kalau bisa tiap servis, kalau di sini kita sampaikan ke pelanggan ini wajib purging,” terang Wahono saat ditemui di kantornya belum lama ini.

    Wahono mengungkap ada beberapa kasus pengguna solar subsidi, malah membuat injektor mobil jadi mampet. Kasus ini ditemui pada kendaraan dengan usia tiga tahun ke atas.

    “Sementara harga injektor kan mahal. Jadi purging itu pembersihan kerak-kerak tadi, sulfur-sulfurnya nanti bisa hilang. Setiap servis berkala, (dibersihkan) pakai obat lah ya,” beber Wahono.

    Meski begitu, pengendara Innova maupun Fortuner tak disarankan menggunakan bahan bakar rendah sulfur tersebut. Untuk menjaga performa mesin sekaligus rendah emisi, disarankan menggunakan bahan bakar diesel yang sulfurnya lebih rendah.

    “Untuk dapat emisi Euro 4 itu wajib pakai BBM-nya yang angka cetanenya tinggi, minimal Dexlite lah. Tetapi, gimana kalau dipakainya solar biasa? Kalau Toyota masih aman, kan ada beberapa merek yang nggak bisa saya sebut engine lamp-nya nyala segala macam. Kalau Toyota masih bisa, tapi pengaruh nggak performance? Pengaruh pasti, tenaganya pasti berkurang,” kata Wahono.

    Jenis BBM untuk Innova Reborn Diesel dan Fortuner Diesel

    Sebagai informasi tambahan, dikutip dari buku panduan manual Toyota Fortuner, untuk versi diesel model Euro 4 dianjurkan menggunakan bahan bakar diesel 50 ppm atau kurang sulfur. Angka cetanenya 48 atau lebih tinggi. Begitupun dengan Innova Reborn diesel yang mengusung sistem DPF, dianjurkan pakai BBM dengan kandungan sulfur 10 ppm atau kurang sulfur.

    “Kendaraan dengan sistem DPF: Jangan menggunakan bahan bakar diesel yang mengandung kandungan sulfur di atas 10 ppm. Penggunaan berulang dari bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur di atas 10 ppm dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan sistem exhaust dan mempengaruhi daya tahan kendaraan Anda,” begitu bunyi penjelasan di buku panduan Innova Reborn diesel.

    (dry/din)

  • 4 Fakta Terkini Penggeledahan Kantor Bank Indonesia oleh KPK

    4 Fakta Terkini Penggeledahan Kantor Bank Indonesia oleh KPK

    Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Bank Indonesia (BI) pada Senin malam, 15 Desember 2024. Penggeledahan ini dilakukan terkait penyelidikan dugaan penyalahgunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR). 

    Berikut empat fakta terbaru seputar kasus yang tengah menjadi perhatian publik ini:
    1. Penggeledahan KPK Dilakukan pada Senin Malam
    Tim penyidik KPK mulai melakukan penggeledahan di Kantor Bank Indonesia pada 15 Desember 2024. Proses ini dilakukan untuk mencari bukti terkait dugaan korupsi penggunaan dana CSR.

    “Ya benar tim dari KPK semalam melakukan geledah di Kantor BI,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Selasa 17 Desember 2024.
    2. KPK Selidiki Penyelewengan Dana CSR
    KPK mencurigai adanya penyalahgunaan dana CSR di BI yang tidak digunakan sesuai peruntukannya. Dana yang semestinya untuk kepentingan sosial, seperti pembangunan fasilitas publik, diduga dialihkan untuk kepentingan pribadi.

    “Yang menjadi masalah adalah ketika dana CSR itu tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya,” jelas Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu.

    Baca juga: Terungkap Modus Curang Pejabat di LHKPN, Harga Fortuner Ditulis Rp6 Juta

    3. Modus: Dana Tak Sesuai Peruntukan
    Kasus ini pertama kali mencuat pada September 2024, ketika KPK mendeteksi alokasi dana CSR yang tidak transparan. Sebagian anggaran disebut tidak digunakan sesuai rencana proyek, melainkan untuk kepentingan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    “Kalau itu digunakan misalnya untuk bikin rumah ya bikin rumah, bangun jalan ya bangun jalan, itu enggak jadi masalah. Tapi, menjadi masalah ketika tidak sesuai peruntukan,” tegas Asep.
    4. Proses Hukum Berlanjut, Tersangka Belum Diungkap
    KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus ini, namun identitas mereka belum diumumkan. Penyidik memastikan pengumuman akan dilakukan bersamaan dengan langkah hukum seperti penangkapan dan penahanan.

    Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Bank Indonesia (BI) pada Senin malam, 15 Desember 2024. Penggeledahan ini dilakukan terkait penyelidikan dugaan penyalahgunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR). 
     
    Berikut empat fakta terbaru seputar kasus yang tengah menjadi perhatian publik ini:

    1. Penggeledahan KPK Dilakukan pada Senin Malam

    Tim penyidik KPK mulai melakukan penggeledahan di Kantor Bank Indonesia pada 15 Desember 2024. Proses ini dilakukan untuk mencari bukti terkait dugaan korupsi penggunaan dana CSR.
     
    “Ya benar tim dari KPK semalam melakukan geledah di Kantor BI,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Selasa 17 Desember 2024.

    2. KPK Selidiki Penyelewengan Dana CSR

    KPK mencurigai adanya penyalahgunaan dana CSR di BI yang tidak digunakan sesuai peruntukannya. Dana yang semestinya untuk kepentingan sosial, seperti pembangunan fasilitas publik, diduga dialihkan untuk kepentingan pribadi.
    “Yang menjadi masalah adalah ketika dana CSR itu tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya,” jelas Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu.
     
    Baca juga: Terungkap Modus Curang Pejabat di LHKPN, Harga Fortuner Ditulis Rp6 Juta

    3. Modus: Dana Tak Sesuai Peruntukan

    Kasus ini pertama kali mencuat pada September 2024, ketika KPK mendeteksi alokasi dana CSR yang tidak transparan. Sebagian anggaran disebut tidak digunakan sesuai rencana proyek, melainkan untuk kepentingan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
     
    “Kalau itu digunakan misalnya untuk bikin rumah ya bikin rumah, bangun jalan ya bangun jalan, itu enggak jadi masalah. Tapi, menjadi masalah ketika tidak sesuai peruntukan,” tegas Asep.

    4. Proses Hukum Berlanjut, Tersangka Belum Diungkap

    KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus ini, namun identitas mereka belum diumumkan. Penyidik memastikan pengumuman akan dilakukan bersamaan dengan langkah hukum seperti penangkapan dan penahanan.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)