Transportasi: sepeda

  • Pencuri HP di Warung Sate Lamongan Dibekuk Polisi

    Pencuri HP di Warung Sate Lamongan Dibekuk Polisi

    Lamongan (beritajatim.com) – Seorang pencuri HP (handphone) berhasil dibekuk oleh Tim Jaka Tingkir Satreskrim Polres Lamongan. Aksi pencuri tersebut terekam CCTV saat menggasak HP di warung sate Jalan Raya Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro.

    Diketahui, pelaku yang nekat mencuri hape tersebut berinisial S, warga asal Dusun Sampangan, Desa Tukerto, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan. Pelaku dibekuk polisi di rumahnya tanpa perlawanan.

    Kasi Humas Polres Lamongan IPDA Anton Krisbiantoro mengatakan, saat ini pelaku diamankan ke Mapolres Lamongan beserta barang bukti. Pelaku harus rela dijebloskan ke bui untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Iya, pelaku sudah diamankan beserta barang bukti di Mapolres Lamongan,” kata Anton, saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

    Anton menjelaskan, pencurian itu terekam CCTV pada Minggu (17/9/2023). Dalam rekaman, pelaku tampak menyatroni warung sate setempat. Lalu saat pemilik atau korban melayani pembeli, pelaku tiba-tiba saja nyelonong masuk menuju ke meja kasir.

    Sesampainya di meja kasir, pelaku langsung menggondol HP Redmi 8 milik korban yang kala itu tergeletak di atas meja. Setelah berhasil menggasak ponsel, pelaku menyembunyikannya di saku celananya dan langsung kabur mengendarai sepeda motor Suzuki spin warna biru.

    BACA JUGA:
    Gasak Motor di Lamongan Pagi Hari, Sorenya Babak Belur

    “Kejadian itu dilaporkan oleh korban ke petugas kepolisian dan ditindaklanjuti oleh Tim Jaka Tingkir Satreskrim Polres Lamongan,” kata Anton.

    Berbekal laporan dan rekaman CCTV, ungkap Anton, petugas tak butuh waktu lama untuk memburu keberadaan pelaku. Polisi gerak cepat dan langsung menangkap pelaku di rumahnya. “Setelah dilakukan interogasi, pelaku memang mengakui telah melakukan pencurian di warung sate,” beber Anton.

    Usut punya usut, ternyata pelaku tak sekali ini saja melakukan pencurian. Dia pernah melakukan aksi serupa di Pasar Sidoharjo pada Senin, (28/8/2023). “Pelaku sebelumnya juga mencuri tas warna merah milik salah satu pedagang ikan yang sedang tertidur. Aksinya juga terekam CCTV dan viral di media sosial,” tandas Anton. [riq/suf]

  • Warga di Jombang Tangkap Maling Motor, Pelaku Babak Belur

    Warga di Jombang Tangkap Maling Motor, Pelaku Babak Belur

    Jombang (beritajatim.com) – Warga di Desa Sembung Kecamatan Perak Kabupaten Jombang menangkap pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Pelaku menggondol motor yang sedang terparkir di tanggul sawah setempat.

    “Pelaku beraksi seorang diri. Saat menggondol motor dari tanggul sungai, ketahuan pemilik. Kemudian dikejar dan ditendang oleh pemilik tadi. Lalu berteriak maling-maling. Warga langsung berkumpul dan menghajarnya,” ujar Khoirul  Huda, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Sembung, Selasa (26/9/2023).

    Khoirul menjelaskan, pencurian motor tersebut terjadi Senin (25/9/2023) pagi. Saat itu, seorang petani bernama Sobirin (42), sedang ke sawah. Dia memarkir sepeda motor Honda Supra S 6581 WH di atas tanggul. Sobirin kemudian turun ke sawah.

    Namun Shobirin lupa, kunci kendaraan tersebut masih menempel. Saat asyik bekerja, Shobirin melihat sepeda motor tersebut digondol oleh seorang pemuda. Sontak saja, Shobirin berlari mengejar. Nafasnya naik turun.

    Beruntung dia berhasil mengejar. Lalu menendang pelaku hingga terjatuh. Seiring dengan itu, petani ini berteriak maling-maling sembari meminta bantuan. Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut ikut membantu. Mereka beramai-ramai menuju lokasi.

    BACA JUGA:
    Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Karena emosi, warga pun menghajar pelaku hingga babak belur. Pukulan dan tendangan mendarat di tubuh pelaku. Bahkan pelaku nyaris dibakar. Namun hal tersebut berhasil dicegah oleh perangkat desa. Pelaku kemudian dibawa ke balai desa.

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku bernama Tono (32), warga Jambersari Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. “Kami geledah tas pelaku. Isinya, tiga buah ponsel (telepon seluler), charger, serta silet. Mengakunya dia dari Malang. Pelaku langsung kita serahkan ke Polsek Perak,” ujar Khoirul sembari menunjukkan lokasi pencurian. [suf]

  • Komnas PA Jatim: Kasus Penusukan Mata Anak SD di Gresik Banyak Kejanggalan

    Komnas PA Jatim: Kasus Penusukan Mata Anak SD di Gresik Banyak Kejanggalan

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua komisi nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) Jawa Timur Febri Kurniawan Pikulun mengungkap adanya banyak kejanggalan dalam penyelidikan kasus penusukan mata seorang siswa SD di Gresik yang mengalami kebutaan. Korban (SAH) hingga saat ini masih trauma.

    Kejanggalan tersebut diungkapkan Febri seusai hasil pers release yang disampaikan Polres Gresik beserta pihak rumah sakit Ibnu Sina yang melakukan pemeriksaan pada mata korban SAH.

    Sebagaimana release yang disampaikan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyebutkan, hasil recovery data pada digital video recorder (DVR) CCTV sekolah tidak sepenuhnya membantu. Diketahui, CCTV sekolah terakhir aktif pada 1 Juni 2023, lebih dari sebulan sebelum dugaan kekerasan terjadi.

    Polres Gresik pun sudah menerima hasil recovery data dari tim Laboratorium Forensik Polda Jatim.

    ”Kami belum menemukan bukti adanya penghapusan file,” ungkap Adhitya.

    Meski demikian, pihaknya tidak serta-merta menghentikan proses penyidikan. Untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, Satreskrim Polres Gresik terus memeriksa saksi-saksi.

    ”Total ada 47 saksi yang sudah kami mintai keterangan. Namun, sampai saat ini belum ada yang mengetahui atau melihat secara langsung dugaan peristiwa kekerasan yang dialami SAH,” jelasnya.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Komnas PA Jatim Febri Kurniawan Pikulun mengatakan jangan sampai kasus ini dihentikan, meski faktanya sampai saat ini pelaku yang melakukan penusukan belum ditemukan.

    Namun, terbaru pihaknya sudah mengantongi bukti petunjuk dari keluarga korban berupa rekaman yang mana pelaku yang melakukan penusukan mata pada SAH adalah siswi kelas empat di sekolah yang sama.

    ” Jadi saat ditunjukkan foto siswa kelas empat secara keseluruhan, korban mampu menunjuk pelaku, ini sudah kita sampaikan pada teman-teman tim penyidik untuk ditindaklanjuti,” ujar Febri, Selasa (26/9/2023).

    Febri pun menunjukan sebuah rekaman video perbincangan ibu korban dengan korban.

    “Sopo sing nyeluk pean (siapa yang manggil kamu)? Kelasa piro se (kelas berapa sih),” tanya ibu korban dalam rekaman video tersebut.

    Ibu korban yang terlihat penasaran, menanyakan pelaku murid kelas berapa. SAH menjawab bahwa pelaku adalah siswa kelas 4.

    Pada video itu terlihat SAH sambil bermain saat ditanyai oleh ibunya. Kemudian SAH disodorkan foto sekelompok anak-anak. Ia diminta menunjukkan siapa pelakunya.

    “Sing iki bu (yang ini bu),” jari telunjuk mungilnya mengarah ke gambar seorang anak yang berdiri paling pojok sebelah kiri.

    Ibu korban lanjut bertanya. “Lha kenapa selama ini kakak kok gak ngaku,” lanjut ibu korban.

    Dari video tersebut diketahui, saat di sekolah SAH pernah diminta menunjukkan siapa pelakunya. Namun ia tidak berani menunjuknya.

    “Arek e masuk sekolah kak (anaknya masuk sekolah). Kok gak takut ya,” tanya ibunya lagi.

    SAH menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah pertanyaan polos. “Lha takut lapo (takut kenapa),” tanya bocah 8 tahun tersebut.

    “Yo wedi lek habis nyubles kamu (ya takut karena habis nyolok kamu,” jawab sang ibu.

    Dengan polosnya juga SAH bercerita, setelah matanya dicolok, jantungnya berdebar. Mungkin maksudnya adalah dia ketakutan.

    SAH menyebutkan, anak yang melakukan kekerasan fisik kepada dirinya, terkadang naik sepeda listrik saat ke sekolah.

    “Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor beat ambek sepeda motor vario (kalau diantar ibu-nya, pelaku naik motor beat atau vario),” ungkapnya.

    Diakhir video ibu korban bersyukur karena anaknya sudah bisa menceritakan dan mengakui siapa yang mencederai mata anaknya.

    “Alhamdulillah kakak wes wani ngomong (kakak sudah berani cerita). Gak oleh takut nak (tidak boleh takut nak), iki cek ndang selesai (ini biar cepat selesai),” pesan ibunya.

    Diberitakan sebelumnya, SAH, gadis kecil siswi SDN 236, Menganti-Gresik, mengalami kebutaan. Pandangan mata sebelah kanannya menjadi gelap gulita, usai dicolok dengan tusuk pentol.

    Hal tersebut dialami bocah 8 tahun itu, pada 7 Agustus 2023 lalu. Kejadian ini ramai diperbincangkan. Pasalnya, pelaku adalah kakak kelasnya.

    Dugaan penganiayaan itu menjadi kejadian yang memilukan. Terutama didunia pendidikan. Kejadiannya pun di kawasan sekolah. [uci/ted]

  • Satlantas Polres Bantul Melayani Pembuatan SIM D untuk Warga Difabel

    Satlantas Polres Bantul Melayani Pembuatan SIM D untuk Warga Difabel

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Satlantas Polres Bantul berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga penyandang disabilitas dengan memfasilitasi pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) D, yang setara dengan SIM C.

    SIM D memungkinkan penyandang disabilitas untuk mengemudikan sepeda motor, sementara SIM D1 digunakan untuk mengemudikan mobil. Ini merupakan langkah positif dalam memberikan aksesibilitas kepada mereka yang membutuhkan.

    Pada Jumat, 22 September 2023, sekitar 30 warga penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul mengikuti ujian SIM D di Kantor Satpas setempat. Sebanyak 27 orang mendapatkan SIM baru, sementara tiga orang lainnya memperpanjang SIM mereka. Sebelum mengikuti ujian SIM, para peserta juga menjalani tes kesehatan dan psikologi di RS Bhayangkara Polda DIY.

    Proses pengujian melibatkan berbagai tahap, termasuk tes kesehatan, tes psikologi, tes teori, dan tes praktik, sesuai dengan ketentuan ST Kapolri Nomor: ST/1983/IX/YA.11/2022. Para penyandang disabilitas dapat mengajukan permohonan SIM dengan menggunakan kendaraan yang sudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Meskipun prosesnya telah dipermudah, pemohon SIM berkebutuhan khusus tetap harus memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani dengan menunjukkan surat keterangan dari dokter dan psikolog yang berlaku.

    BACA JUGA:
    Tim PKM Unesa Latih Difabel untuk Bisnis Digital Bangun Kemandirian Ekonomi

    Dalam upaya mendukung program ini, Polres Bantul memberikan fasilitas biaya pembuatan SIM secara gratis, kecuali untuk tes kesehatan. Selain itu, fasilitas di Polres Bantul telah disesuaikan agar dapat diakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas, termasuk fasilitas seperti guiding block, tempat parkir khusus disabilitas, tempat duduk yang nyaman, dan kendaraan khusus.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program Polda DIY yang bertujuan untuk memfasilitasi penyandang disabilitas dalam mendapatkan SIM D. Hal ini sejalan dengan arahan Kapolda DIY saat mengadakan Jumat Curhat tentang penyandang disabilitas di Yogyakarta pada tanggal 8 September 2023. Satlantas Polres Bantul berharap bahwa upaya ini dapat membantu penyandang disabilitas dalam memperoleh SIM D dan meningkatkan mobilitas mereka. [aje/suf]

    Untuk memperoleh SIM D, pemohon harus memenuhi beberapa syarat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993, antara lain:

    Mengajukan permohonan tertulis.
    Mampu membaca dan menulis.
    Memiliki pengetahuan tentang peraturan lalu lintas dan teknik dasar berkendara.
    Memiliki usia minimal 17 tahun.
    Mahir dalam mengemudikan kendaraan bermotor.
    Menunjukkan kondisi jasmani dan rohani yang sehat.
    Lulus ujian teori dan ujian praktik.

  • Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus pencurian di wilayah Jombang terus saja terjadi. Kali menimpa Yusuf Abdi (43), warga Jl Veteran Desa Miagan Kecamatan Mojoagung. Sepeda motor Honda Vario milik korban amblas digondol pelaku, Sabtu (23/9/2023) dini hari.

    Kasus pencurian ini merupakan yang keempat dalam seminggu terakhir ini. Sebelumnya, terjadi di Desa Sebani Kecamatan Sumobito dan Desa Mancar Kecamatan Peterongan. Kemudian terakhir, di Musala Dusun Medeleg Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang.

    Seluruh kejadian itu terekam CCTV dan sudah dilaporkan kepada pihak berwajib. Hanya saja, seluruh pelaku belum tertangkap. Pencurian di Desa Sebani, pelaku berhasil membawa kabur satu unit sepeda motor Honda Beat dengan plat nomor S 6560 OC.

    Sedangkan di Desa Mancar Kecamatan Peterongan, pelaku membawa menggasak sepeda motor Honda Vario nopol BD 4889 ID. Kemuduan pada Rabu (20/9/2023) dini hari, komplotan maling menjebol kotak amasal Musala Dusun Medeleg.

    Pencurian di Desa Miagan Kecamatan Mojoagung, pelaku berjumlah dua orang dan terekam CCTV milik korban. Dalam rekaman tersebut nampak dua orang berboncengan motor matic. Keduanta berjaket. Awalnya, mereka berhenti di jembatan yang ada di depam rumah korban.

    BACA JUGA:
    Jombang Jadi ‘Surga’ Bagi Pelaku Kriminal

    Pelaku tidak langsung masuk rumah korban. Namun duduk-duduk dulu di jembatan sembari melihat situasi. Nah, ketika siasana sepi, pria yang berjaket masuk. Sedangkan satu pelaku lagi mengawasai situasi. Sejurus kemudian pria berjaket keluar sembari menggelandang sepeda motor Vario S 5009 OL.

    “Kami tahunya tadi pas bangun tidur. Karena sepeda motor Vario tidak ada di tempat semula. Lalu kami lihat rekaman CCTV. Ternyata sekitar pukul 02.40 dini hari ada maling yang masuk rumah,” ujar Ana Ida Fatmawati (41), istri dari Yusuf Abdi.

    “Pelaku kemudian menyeberang ke arah barat. Pelaku masuk dengan cara merusak gerbang. Pelaku pakai topi dan berjaket. Atas kejadian tersebut kami sudah melaporkan ke Polsek Mojoagung,” ujarnya sembari menunjukkan surat bukti laporan. [suf]

  • Viral, Maling Motor di Masjid Agung Bangkalan

    Viral, Maling Motor di Masjid Agung Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Viral di media sosial pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Masjid Agung, Kabupaten Bangkalan. Aksi itu terekam oleh kamera CCTV dari sudut masjid.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pemuda berbaju muslim dan mengenakan sarung berada di masjid. Tak lama kemudian, ia berjalan ke arah parkiran. Dia berusaha membobol kunci sepeda motor milik jamaah.

    Sebelum berhasil membobol motor matic berwarna merah tersebut, ia terlihat memperhatikan kondisi sekitar. Karena merasa aman ia berhasil membawa kabur kendaraan milik jemaah.

    Salah satu jamaah Masjid Agung, Mustofa mengatakan bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut melalui rekaman CCTV yang tersebar di Medsos. Setelah kejadian tersebut dirinya mengaku khawatir jika memarkir motor di Masjid Agung Bangkalan.

    “Sebagai warga, kami berharap adanya pengelolaan parkir, supaya jemaah bisa beribadah dengan tenang,” terangnya, Jumat (22/9/2023).

    BACA JUGA:
    Warga Tangkap Spesialis Curanmor di Sekitar UTM Bangkalan

    Tak hanya itu, ia juga mengaku tidak keberatan jika pihak masjid menerapkan parkir berbayar. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi kejadian serupa dan bisa maksimal dalam melakukan pengamanan kendaraan jemaah masjid.

    “Kalaupun harus bayar parkir, tidak masalah asalkan keamanan kendaraan kami terjamin,” tandasnya. [sar/suf]

  • Jombang Jadi ‘Surga’ Bagi Pelaku Kriminal

    Jombang Jadi ‘Surga’ Bagi Pelaku Kriminal

    Jombang (beritajatim.com) – Jombang menjadi tempat yang aman bagi pelaku kiriminal. Kasus pencurian marak di beberapa kecamatan. Semuanya belum ada yang terangkap. Terbaru komplotan maling menggasak kotak amal di masjid di Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang, Rabu (20/9/2023).

    Pelaku yang berjumlah dua orang sempat terekam CCTV (Close Circuit Television). Dalam rekaman itu, pertama yang tampak adalah satu orang berjaket. Dia mendatangi halaman musala, kemudian mencoba membongkar kotak amal yang ada di teras musala. Namun gagal.

    Sejurus kemudian datang satu pelaku lagi membantu. Namun sasaran mereka ke kotak amal yang menempel di tembok. Pelaku kemudian mengeluarkan gunting besi. Dia memotong gembok. Lalu menguras uang yang ada di kotak amal tersebut. Berhasil.

    Namun aksi mereka kepergok warga. Selanjutnya, warga mengejar dua pencuri tersebut beramai-ramai. Pencuri kabur naik motor Honda Vario melewati sawah. Pencuri tersebut berhasil lolos. “Tidak bisa tertangkap, pelaku lolos lewat sawah,” kata Naim, warga setempat.

    Sehari sebelumnya pencurian kotak amal juga terjadi di Desa Genukwatu Kecamatan Ngoro. Lagi-lagi aksi komplotan itu terekam dalam kamera CCTV. Kemudian sehari sebelumnya juga terjadi pencurian sepeda motor (curanmor) di Desa Sebani Kecamatan Sumobito. Kali ini yang menjadi sasaran adalah rumah warga.

    BACA JUGA:
    Pencurian Sepeda Motor oleh Pria Berambut ‘Semiran’ di Jombang

    Tindakan pencurian ini terekam CCTV (Close Circuit Television) yang terpasang di rumah tersebut. Dalam rekaman video, terlihat seorang pria berjaket warna krem dengan postur tubuh tinggi masuk melalui pagar rumah. Ciri khasnya adalah rambut bercat kuning yang mencolok. Selanjutnya, pelaku membawa keluar sepeda motor Honda Beat dengan plat nomor S 6560 OC.

    Kapolsek Sumobito, AKP Sulaiman, telah mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari korban. Untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut, polisi juga tengah mempelajari rekaman CCTV yang tersedia. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian sekitar Rp 13 juta.

    “Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Kami juga telah mengantongi ciri-ciri pelaku. Kejadiannya Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 04.30 WIB dini hari,” ungkap Sulaiman.

    BACA JUGA:
    Bukannya Salat, Pria di Jombang ke Masjid Malah Curi Sepeda

    Sementara itu pada Jumat (15/9/2023) dini hari. Rumah salah satu warga disatroi komplotan maling. Mereka berhasil menggondol sepeda motor Honda Vario nopol BD 4889 ID. Ironis, semua kejadian itu belum ada yang terungkap.

    Pada Rabu (20/9/2023) juga terjadi pencurian speedometer mobil milik warga Desa Menganto Kecamatan Mojowarno. Pelaku membobol mobil, lalu menggondol speedometer tersebut. Lagi-lagi, pelaku melenggang dengan aman.

    Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto tidak merespon upaya wartawan untuk melakukan konfirmasi. Meski ponsel Kasat Reskrim berdering, namun Aldo tidak mengangkat telepon tersebut. [suf]

  • Bandit Curanmor Beralmamater Kampus di Surabaya Ditangkap Polisi

    Bandit Curanmor Beralmamater Kampus di Surabaya Ditangkap Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor beralmamater kampus di Surabaya ditangkap polisi. Dua bandit yang ditangkap adalah Arifin (25) dan Bakri (25) warga Sawah Pulo. Keduanya sengaja menggunakan almamater perguruan tinggi swasta warna biru di wilayah Sukolilo untuk mengelabui warga sekitar kos tempat operasinya.

    Kapolsek Sukolilo, Kompol M Sholeh mengatakan kedua pelaku merencanakan aksi pencuriannya dengan sempurna. Mereka selalu menggunakan jas almamater agar tidak dicurigai masyarakat. Semua aksi pencurian kedua pemuda Sawah Pulo itu dilakukan di wilayah Sukolilo. Sama dengan tempat Kampus yang mereka pinjam jas almamaternya.

    “Mereka telah 5 kali mencuri di Sukolilo. Mereka ga berani di luar Sukolilo karena pede dengan penyamaran ala mahasiswa salah satu PTS di Surabaya yang juga ada di Sukolilo,” ujar Kompol M Sholeh, Rabu (20/09/2023).

    Baca Juga: Selama 9 Tahun Unisma Pecahkan 11 Rekor MURI, Terbaru Saat Oshika Maba 2023

    Penangkapan kedua bandit ini bermula dari laporan korban bernama Tama. Ia kehilangan sepeda motornya di kos Jalan Keputih gang Makam pada Rabu (09/09/2023) kemarin. Setelah serangkaian penyelidikan, didapati rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi.

    10 hari kemudian, tepatnya tanggal 19 September 2023 sore, Arifin dan Bakri kembali berputar-putar mencari mangsa baru di wilayah Gebang, Sukolilo. Kedua bandit curanmor beralmamater itu tak sadar bahwa petugas Polsek Sukolilo sudah memburu keduanya.

    Di Jalan Gebang Wetan, kedua pelaku diberhentikan oleh anggota Reskrim Polsek Sukolilo. Kedua pelaku sempat berkilah jika mereka adalah mahasiswa yang hendak menjemput temannya. Petugas kepolisian langsung melakukan penggeledahan dan menemukan 1 kunci T, 3 anak kunci, 1 kunci magnet, 1 kunci L perusak gembok.

    Baca Juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kabupaten Mojokerto

    “Kami memang sudah memperkirakan akan kembali lagi. Karena dari beberapa informasi masuk, mereka selalu menggunakan modus yang sama dan hanya beraksi di Sukolilo,” imbuh Sholeh.

    Dari data kepolisian, kedua pelaku sudah pernah ditahan di Polrestabes Surabaya dan baru keluar penjara pada Agustus 2022 kemarin. Mereka mengaku bahwa tiap motor hasil curiannya dijual ke penadah di Madura dengan harga Rp4.5 juta.

    “Penadah berinisial IS sudah kami kantongi identitasnya dan ini masih pengejaran,” pungkas Sholeh.

    Baca Juga: Cak Imin Apresiasi Komitmen TNI Jaga Netralitas Pemilu 2024

    Sementara itu, Arifin mengaku jas almamater yang dikenakan untuk mengelabui warga itu berasal dari bekas milik kakaknya. Walaupun pernah dipenjara, ia tidak kapok untuk kembali melakukan pencurian.

    “Biar ga ketangkep lagi pak. Pakai cara baru nyamar jadi mahasiswa,” tutup Arifin. (ang/ian)

  • Pengendara Tanpa Helm Dominasi Pelanggaran di Gresik

    Pengendara Tanpa Helm Dominasi Pelanggaran di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2023 di wilayah Kabupaten Gresik telah berakhir. Dari hasil operasi tersebut, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm mendominasi jenis pelanggaran.

    Dalam dua pekan Operasi Zebra Semeru 2023 digelar, Satlantas Polres Gresik mencatat ada 6.529 pelanggar yang terjaring operasi. Jumlah tersebut diambil dari penindakan secara manual, Incar, maupun E-Tle.

    “Pelanggaran yang paling sering ditemui yakni tidak menggunakan helm SNI. Serta melanggar aturan rambu-rambu lalu lintas,” ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Mulya Sugiharto, Selasa (19/09/2023).

    Peraturan yang dimaksud lanjut dia, yakni laju kendaraan melawan arus, melanggar alat pemberi isyarat lalulintas (APIL). Bahkan, sebagian diantaranya dilakukan oleh anak berusia di bawah umur.

    “Tentu sangat membahayakan. Bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan,” tutur Alumnus Akpol 2013 itu.

    Meski demikian, kata Mulya Sugiharto, selama melakukan operasi, pihaknya tidak serta-merta memberikan sanksi tilang. Namun, terus berupaya melakukan himbauan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan kesadaran tertib berkendara.

    “Tercatat, sebanyak 14.993 teguran simpatik dilayangkan terhadap para pelanggar. Upaya preventif dengan memberikan teguran. Berharap agar tidak melakukan pelanggaran lagi,” paparnya.

    BACA JUGA:

    Warga Sooko Gresik Sumringah Rumahnya Direhabilitasi Gratis

    Selain berfokus pada pelanggaran, pihaknya juga berupaya terus menekan angka kecelakaan. Salah satunya dengan membagikan helm gratis kepada para pengendara.

    “Pemberian helm SNI kepada penguna yang tidak memakai helm standar SNI sebagai simbol agar pengguna jalan lebih tertib dan terhindar dari kecelakaan yang fatal,” pungkasnya. [dny/but]

  • Satlantas Polres Sumenep Ngopi Bareng Sopir Truk, Minta Tak Angkut Material Lebihi Kapasitas

    Satlantas Polres Sumenep Ngopi Bareng Sopir Truk, Minta Tak Angkut Material Lebihi Kapasitas

    Sumenep (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep ‘ngopi bareng’ para sopir truk di warung kopi Jl. Arya Wiraraja. Sambil ngobrol dan minum kopi, anggota Satlantas mensosialisasikan tertib berlalulintas. Sosialisasi tersebut dipimpin Kanit Turjawali Aiptu Jaelani bersama Kanit Dikyasa Bripka Nova Aprianto.

    “Kami meminta para sopir agar saat memuat material harus pakai terpal dan jangan mengangkut muatan melebihi kapasitas,” kata Kanit Turjawali, Aiptu Jaelani, Selasa (19/09/2023).

    Ia mencontohkan pengangkutan pasir maupun batu, agar menutup muatannya dengan terpal sehingga tidak berceceran, karena dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan pengendara lainnya. “Kalau tidak ditutup terpal, muatannya bisa tumpah dan berceceran di jalan. Ini tentu saja membahayakan keselamatan pengendara lainnya,” ujarnya.

    Selain muatan pasir dan batu, ia juga meminta agar truk pengangkut garam pun menggunakan terpal untuk menutupi muatannya. Karena apabila muatan garam berceceran di jalan, maka akan menyebabkan jalan menjadi licin. “Ini bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor yang melintas,” terangnya.

    Tidak hanya itu, lanjut Jaelani, truk pengangkut hasil tambang galian C juga dikeluhkan warga, telah menyebabkan jalan rusak dan bergelombang. Apalagi jika berat muatannya melebihi kapasitas.

    “Ini sudah sering dikeluhkan masyarakat. Karena itu, kami berharap dengan himbauan dan teguran ini, para pengusaha tambang galian C dan garam maupun sopir angkutannya bisa mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya tentang muatan jalan,” tandasnya. (tem/kun)

    BACA JUGA: Perolehan Medali Sumenep di Porprov Jatim Tak Sesuai Target, Bupati Minta Cabor Selektif Pilih Atlet