Transportasi: sepeda

  • Terpengaruh Alkohol, Tiga Pemuda Pasuruan Ini Nekat Maling Tapi Ketangkap Warga

    Terpengaruh Alkohol, Tiga Pemuda Pasuruan Ini Nekat Maling Tapi Ketangkap Warga

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tiga pemuda asal Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan dibekuk Polres Pasuruan Kota. Hal ini dikarenakan ketiga pemuda tersebut telah melakukan aksi pencurian dan kekerasan.

    Diketahui ketiga tersangka itu berinisial MA (29), MM (24), dan MUD (19). Menurut keterangan korban KH yang juga merupakan pegawai Cafe Jalan Tengah yang berada di Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Saat itu KH yang merupakan seorang securiti cafe sedang berjaga dan duduk didalamnya. Namun tiba-tiba korban didatangi oleh tiga orang yang tak dikenal dengan menggunakan kendaraan vixion.

    Baca Juga: Pemuda Milenial Ponorogo Syukuran, Mas Gibran Berpeluang Maju Pilpres 2024

    “Tiga orang itu datang lalu menanyakan keveradaan salah seorang pegawai, namun pegawai tersebut sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Saat memepet korban salah satu tersangka juga membawa satu batu berukuran besar,” kata Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaedi, Senin (16/10/2023).

    Junaedi menceritakan lebih lanjut, setelah dipepet, KH langsung lari keluar cafe dan berteriak minta tolong. Alhasil ketiga tersangka tersebut ikut lari kocar-kacir dan membawa sepeda motornya ke arah selatan.

    Namun usahanya itu sia-sia dikarenakan warga berhasil menangkap dua dari tiga tersangka. Saat berhasil diamankan, tersangka sempat diamuk oleh warga dan diikatnya.

    Baca Juga: Pendemo dan Polisi Bentrok di Stadion Jombang

    “Setelah dua orang temannya tertangkap, satu tersangka dengan inisial MA menyerahkan diri ke Polres Pasuruan Kota. Saat ini ketiga tersangka sudah diamankan di Polres Pasuruan Kota untukdimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.

    Sedangkan untuk korvan KH saat ini mengalami trauma dikarenakan adanya ancaman oleh pelaku pada saat kejadian. (ada/ian)

  • Polisi Ciduk Muda-mudi Pesta Miras di Trotoar Jombang

    Polisi Ciduk Muda-mudi Pesta Miras di Trotoar Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polisi menciduk sekelompok muda-mudi yang sedang pesta miras (minuman keras) di trotoar Jl KH Wahid Hasyim Jombang saat razia gabungan pada Sabtu hingga Minggu (15/10/2023) dini hari. Anak-anak muda ini berjumlah tujuh orang.

    Selanjutnya, mereka digelandang ke kantor polisi guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selain itu, polisi juga menyita lima botol ukuran 500 ml berisi arak. Razia gabungan yang dipimpin Wakapolres Jombang Kompol Hari kurniawan ini juga menyasar pelanggar lalu lintas.

    Korps berseragam coklat menyisir jaluir kota hingga kawasan perbatasan Kecamatan Perak dan Diwek. “Razia gabungan ini menindaklajuti arahan Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi agar menjaga situasi kamtibmas menjelang tahapan Pemilu damai,” ujar Hari, Senin (16/10/2023).

    Hari menjelaskan, pihaknya menggelar patroli gabungan dan menindak tegas pengguna knalpot brong yang kebisingan suaranya sangat menggangu masyarakat. Terutama mengganggu pasien di RSUD Jombang. Polisi juga menindak pengendara yang berboncengan tiga tanpa helm.

    BACA JUGA:
    Polres Jombang Sita 48 Motor Knalpot Brong dan 8 Orang Pesta Miras

    Walhasil, dalam razia tersebut tim gabungan menjaring 19 sepeda motor yang menggunakan knalpot brong atau knalpol bising. “Seluruh pelanggar kita tindak sesuai dengan aturan. Untuk yang pesta miras kita jerat Tipiring (Tindak Pidana Ringan),” ujar Hari. [suf]

  • Polisi Gadungan Sasar Pemain Judi Online di Warung Kopi Surabaya

    Polisi Gadungan Sasar Pemain Judi Online di Warung Kopi Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi gadungan menyasar pemain judi online di warung kopi Surabaya. Mereka adalah S (40), MR (35) dan N (28). Ketiganya lalu diamankan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (09/10/2023). Dalam menjalankan aksinya, mereka bertiga mengandalkan borgol imitasi yang mereka beli di toko.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Herlina mengatakan bahwa ketiga tersangka mencari para pemain judi online di warung-warung. Mereka bertiga mengaku sebagai polisi dan langsung melakukan pengecekan kepada handphone sejumlah pengunjung warung yang ketahuan bermain judi.

    “Tersangka bahkan menuduh sejumlah orang di warung kopi bermain judi online dan melakukan pemerasan,” ujar Herlina, Minggu (15/10/2023).

    Baca Juga: Kualitas Udara Memburuk Akibat Kemarau, Ratusan Balita di Blitar Terserang ISPA

    Selain melakukan pemerasan kepada para pemain judi online, ketiga polisi gadungan itu juga menyita handphone dengan alasan sebagai alat bukti. Padahal, handphone yang mereka sita juga dijual kembali oleh ketiga tersangka.

    “Barang bukti yang disita penyidik, diantaranya berupa dua sepeda motor, satu borgol, tiga kaos lengan pendek, serta tiga buah handphone,” imbuh Herlina.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Muhammad Prasetyo menjelaskan bahwa mereka bertiga terbiasa melakukan operasinya di wilayah hukum Polres Perak. Anggota polisi yang sudah menerima informasi dari masyarakat terkait adanya 3 polisi gadungan langsung melakukan pendalaman. Anggota kepolisian lantas mendapatkan informasi bahwa 3 polisi gadungan sedang melancarkan aksinya di sebuah warung di Kalianak.

    “Lalu di Jalan Kalianak, pelaku mengatakan ‘berhenti, kami dari kepolisian’, dan melakukan penggeledahan meminta handphone korban untuk diperiksa apakah terdapat aplikasi judi online atau tidak. Nah itu kita tangkap langsung,” katanya.

    Baca Juga: Mobil Kiai di Sampang Terbakar, Diduga Dibakar Orang Misterius

    Dari hasil interogasi, mereka telah beraksi 4 kali di wilayah hukum Polres Perak. Saat ini petugas kepolisian masih mengejar 2 tersangka lainnya yang berhasil kabur.

    “Sekali beraksi 5 orang. Namun yang di Kalianak kemarin hanya 3. Jadi yang 2 masih kita kejar,” tutup Muhammad Prasetyo. (ang/ian)

  • Kelabuhi Polisi, Sabu-sabu di Jombang Dikemas dalam Bungkus Permen

    Kelabuhi Polisi, Sabu-sabu di Jombang Dikemas dalam Bungkus Permen

    Jombang (beritajatim.com) – Untuk mengelabuhi polisi, pengedar sabu-sabu di Jombang mengemas kristal haram tersebut dalam bungkus permen. Namun upaya tersebut terendus oleh petugas. Pelaku pun dibekuk tanpa perlawanan.

    Pengedar sabu tersebut bernama Samsul Arifin (31), asal Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Dari tangannya, polisi menyita narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 23 paket dengan jumlah keseluruhan 27 gram.

    “Adapun rincian dari 23 paket sabu-sabu itu yakni 19 paket dibungkus bekas jajan Siip, 3 paket dibungkus wadah permen Kopiko dan permen Kiss serta satu paket kemasan plastik klip,” ujar Kasatresnarkoba Polres Jombang, AKP Komar Sasmito, Minggu (15/10/2023).

    Komar menjelaskan, pengungkapan kasus tersebut dari pengembangan jaringan pada kasus sebelumnya. Nah, dari pengembangan tersebut muncul nama Samsul Arifin. Lalu, korps berseragam coklat melakukan penyelidikan, dan didapatkan informasi jika Samsul akan transaksi sabu-sabu di wilayah Jombang.

    Informasi masyarakat ini bukan isapan jempol. Benar saja, pada Senin 2 Oktober 2023, Samsul ke Desa Plandi Kabupaten Jombang diduga hendak transaksi sabu. Pada saat yang sama polisi melakukan pengintaian hingga akhirnya dilakukan penyergapan.

    BACA JUGA:
    Polres Jombang Sita 6,5 Gram Sabu dari Seorang Pengedar

    Awalnya, Samsul mengelak tuduhan petugas. Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan tubuh dan barang bawaan Samsul. Hasilnya ditemukan 23 paket sabu-sabu siap untuk dijual kepada pelanggannya. Samsul tak bisa berkutik.

    Selain mengamankan puluhan paket sabu-sabu, petugas juga menyita 1 plastik klip di dalamnya berisi 5 butir pil ekstasi jenis inek, 2 buah unit HP serta 1 Unit sepeda motor merek Honda Genio warna hitam yang dipakai sebagai sarana.

    “Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) dan atau pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman minimal lima tahun penjara,” pungkas perwira polisi asal Surabaya ini. [suf]

  • Tabrak Pemotor, Pengemudi Kondisi Mabuk Terancam Hukuman Maksimal Satu Tahun

    Tabrak Pemotor, Pengemudi Kondisi Mabuk Terancam Hukuman Maksimal Satu Tahun

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pengemudi mobil Honda Jazz nopol AD 1982 GE berinisial EK (25) Warga Desa Sukorejo Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro yang menabrak pemotor di Jalan Brigjen Sutoyo turut Desa Sukorejo pada Selasa (10/10/2023) malam masih diperiksa.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro Ipda Ahmad Adhi Kiswanto mengatakan, insiden kecelakaan antara pengemudi mobil dengan pemotor itu masih proses penyidikan. Sejumlah pihak yang terlibat dalam kecelakaan masih diperiksa. Dalam kasus itu belum ada yang ditetapkan tersangka.

    “Penyidik masih melakukan penyidikan, tetapi sudah ada mengarah pada tersangkanya,” ujar Adhi, Jumat (13/10/2023).

    Baca Juga: Ketemu Relawan Ganjar, Mantan Kapolda Jawa Timur: Jatim Menang Total!

    Dalam penyidikan itu, ditemukan fakta menyebutkan ke arah Pasal 310 ayat 2 Undang-undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) karena lalai yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang.

    “Dalam undang-undang itu ancaman hukuman maksimal 1 tahun penjara. Denda paling banyak Rp2 juta,” jelasnya.

    Sementara dalam insiden kecelakaan itu korban, satu orang masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Bojonegoro karena korban mengalami retak dibagian kaki kanan. Korban yang mengalami luka ringan itu, pembonceng dengan inisial MF (36) asal kelurahan Mojokampung Kecamatan Bojonegoro.

    Baca Juga: Manajemen PSMP Tunjuk Pemain Era Galatama Lulut Kistono Sebagai Pelatih Kepala

    “Sedangkan untuk yang mengendarai sepeda motor inisial PWT (39) asal Desa Bendo Kecamatan Kapas sudah pulang karena hanya mengalami luka lecet-lecet,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan Honda Jazz yang diduga menabrak pengendara motor Honda Supra X Nopol S 2637 BW itu terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, pada Selasa (10/10/2023) di Jalan Brigjen Sutoyo turut Desa Sukorejo Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

    Pengemudi kendaraan Honda Jazz nopol AD 1982 GE berinisial EK (25) Warga Desa Sukorejo Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro diduga sedang mabuk setelah minum-minuman keras. Kemudian mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi hingga terjadi kecelakaan.

    Baca Juga: Diduga Pukul Istri, Seorang Dokter Gigi Diadili

    “Pengemudi Honda Jazz berjalan dengan kecepatan tinggi dari arah barat ke timur. Kemudian terlalu mengambil haluan ke kanan. Kemudian menabrak sepeda motor yang berjalan berlawanan arah,” jelasnya.

    Karena jarak antarkedua kendaraan tersebut sudah dekat dan pengemudi mobil mengemudikan dengan kecepatan tinggi sehingga kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Akibat kejadian tersebut, kedua korban yang mengendarai sepeda motor mengalami luka-luka dan dirawat di RS Bhayangkara Bojonegoro. [lus/ian]

  • Cerita Kepanikan Warga Israel yang Keluarganya Dibawa Hamas ke Gaza

    Cerita Kepanikan Warga Israel yang Keluarganya Dibawa Hamas ke Gaza

    Jakarta

    Banyak keluarga berbicara tentang kepanikan luar biasa yang mereka rasakan saat mengetahui orang yang mereka cintai mungkin disandera oleh Hamas, setelah kelompok milisi tersebut menyerang Israel.

    Militer Israel menduga puluhan orang, termasuk warga negara asing, telah ditangkap sebagai tawanan di Gaza. Berikut ini beberapa kisah mereka.

    ‘Saya berusaha untuk tetap tenang’

    Firasat pertama Yoni Asher bahwa keluarganya berada di Gaza dia rasakan setelah melacak ponsel istrinya.

    Istrinya, Doron, dan dua anak mereka Raz, 5 tahun, dan Aviv, 3 tahun, sedang menginap bersama kerabat di dekat perbatasan Gaza ketika Hamas menyerang.

    Yoni mengatakan kepada BBC: “Sabtu, sekitar pukul 10:30 pagi, adalah panggilan telepon terakhir ketika saya berbicara dengan istri saya. Dia memberi tahu saya bahwa Hamas telah masuk ke dalam rumah.

    “Mereka berada di ruangan yang aman dan terlindungi, lalu sambungan telepon terputus. Kemudian, saya berhasil menemukan lokasi ponselnya dan ia berada di dalam Gaza.

    Belakangan pada hari itu, ketakutan terburuknya tampaknya terbukti benar ketika dia mengenali keluarganya yang secara singkat terlihat dalam video orang-orang yang dimuat ke bagian belakang truk.

    “Saya tidak tahu akan berapa lama atau dalam kondisi apa mereka ditahan, tapi seperti Anda tahu, situasinya terus memburuk.”

    Untuk saat ini, seperti banyak keluarga lainnya, yang bisa dilakukan Yoni hanyalah berharap.

    “Saya mencoba untuk tetap tenang. Saya ingin percaya ada kontak antara diplomat yang sedang bernegosiasi atau semacamnya, tapi kami tidak tahu apa-apa – itu adalah yang tersulit.”

    ‘Ada harapan untuk percaya bahwa mereka masih hidup’

    Ido Dan mengamati kengerian yang terjadi pada hari Sabtu melalui grup WhatsApp keluarganya.

    “Dia mengucapkan selamat tinggal. Dia mengirimkan tanda hati dan berkata: ‘Aku cinta kalian semua. Aku tidak yakin kita akan selamat dari ini,’” kata Ido, terisak saat dia mengingat kembali pesan-pesan yang dikirim.

    Sepupunya, Hadas, yang tinggal di Nir Oz, sebuah kibbutz (permukiman) di sebelah Gaza, terus memberikan informasi terbaru kepada keluarganya dari dalam tempat perlindungan serangan udara. Dia berlari ke sana setelah sirene berbunyi yang memperingatkan adanya tembakan roket.

    Pagi-pagi sekali, dia menulis bahwa dia mendengar orang-orang bersenjata berteriak dalam bahasa Arab.

    “Sesuatu yang menakutkan sedang terjadi di sini, katanya kepada grup WhatsApp keluarga, menjabarkan teriakan anggota kibbutz lainnya.

    “Dia berkata: ‘Di sini seperti Holokaus. Mereka membunuh semua orang’,” kata Ido. “Dan kemudian pada pukul 09:00 sambungannya terputus. Baterainya habis.”

    Hadas berhasil selamat – dengan mengganjal pintu tempat persembunyiannya.

    Namun saat malam tiba, baru jelas bahwa lima anggota keluarganya hilang: dua anak Hadas dan mantan suaminya ayah mereka serta keponakannya dan ibunya yang berusia 80 tahun, bibi Ido, Carmella.

    Petunjuk utama atas apa yang terjadi adalah sebuah video yang muncul di media sosial. Video itu tampaknya memperlihatkan Erez, putra Hadas yang berusia 12 tahun, dibawa oleh orang-orang bersenjata ke Gaza.

    Baca juga:

    “Ada harapan untuk percaya bahwa mereka masih hidup, kata Ido, yang tinggal di dekat Tel Aviv. Tapi dia sangat ketakutan.

    “Bibi saya kehabisan obat-obatannya,” katanya kepada saya. “Sementara anak-anak, kami tidak tahu bagaimana mereka pergi ke toilet, bagaimana mereka makan.

    Keluarga Ido berusaha mencari informasi dari kontak mereka dan tidak mendapat banyak bantuan dari pihak berwenang Israel.

    “Saya tidak menyalahkan siapa pun karena ini adalah situasi yang luar biasa, kata Ido. “Saat ini sedang ada kabut tebal, tapi kita tidak bisa menunggu sampai ia hilang. Setiap jam berarti.”

    Dengan adanya laporan mengenai perundingan sandera yang dimediasi oleh Qatar, Ido punya pesan untuk Hamas tentang keluarganya: “Keluarkan saja mereka dari konfrontasi ini, ini bukan untuk anak-anak, ini bukan untuk lansia,” katanya.

    “Saya rasa tidak ada etika perang yang tidak dilanggar di sini. Bahkan perang pun ada aturan, etika, dan batasannya.

    ‘Terdengar seperti film horor’

    Noam Sagi mengatakan hatinya pilu ketika media Palestina mulai menyiarkan berita dari depan rumah ibunya yang berusia 74 tahun, sekitar 400 meter dari perbatasan Gaza.

    Pada Sabtu sore, tentara Israel memasuki properti nenek enam cucu, Ada Sagi, dan menemukan noda darah tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan perempuan tua tersebut, jelasnya.

    Berbicara kepada program BBC Radio 4, Sagi yang tinggal di London mengatakan asumsinya adalah ibunya, yang mengajar bahasa Arab, termasuk di antara mereka yang diculik.

    “Kita berbicara tentang seseorang, berusia 74 tahun, yang masuk ke ruang aman dan [sekarang] dia tidak ada di sana, katanya.

    “Dia tidak ada dalam daftar orang mati, dia tidak ada dalam daftar orang yang terluka, dan komunitasnya kecil maksimal 350 orang dan mereka saling mengenal, jadi mereka telah mengidentifikasi semua orang.

    Masyarakat melaporkan bahwa orang tua dan anak-anak telah diculik, menurut Sagi, yang mengatakan tidak ada konfirmasi resmi mengenai keberadaan ibunya. Dia menunjukkan bahwa ibunya tidak bisa berlari jauh, karena baru-baru ini menjalani operasi pinggul.

    “Ini benar-benar surreal, terdengar seperti film horor, sulit dibayangkan,” lanjut Sagi.

    “Bayangkan sebuah daerah pedesaan yang indah di Inggris dan orang-orang sedang menjalani hidup mereka dan kemudian Anda diculik dari rumah Anda.

    “Rasanya tidak nyata… rasanya tidak manusiawi… sangat menyedihkan untuk berpikir bahwa ini bisa terjadi.

    “Bahkan dalam perang pun ada aturannya, dan kita bicara tentang pria berusia 20-an dan 30-an yang datang ke rumah seorang perempuan tua dan menculiknya serta tetangganya.”

    Dia menambahkan bahwa dia khawatir akan kondisi ibunya yang membutuhkan pengobatan.

    Baca juga:

    Istrinya, Michal, yang juga berbicara kepada BBC, mengatakan Ada punya alergi.

    “Tanpa obat-obatannya, kami tidak tahu berapa lama dia akan bertahan, katanya. “Saya berusaha untuk tidak memikirkan skenario negatif, itu sulit dibayangkan.”

    Sagi, yang yakin dia akan bertemu ibunya lagi, mengatakan dia telah menantikan ibunya di London minggu depan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-75.

    Dia menjabarkannya sebagai perempuan yang sangat kuat, inspiratif dan fenomenal, menambahkan bahwa dia memercayainya untuk “menghadapi situasi ini”.

    ‘Tidak ada yang tersisa’

    Sharone Lifschitz mengatakan ayahnya percaya bahwa hubungan antara Israel dan Palestina bisa berjalan baik. (BBC)

    Sharone Lifschitz, yang juga tinggal di London, mengatakan orang tuanya yang lanjut usia berasal dari komunitas yang sama dengan Ada Sagi, di dekat Gaza.

    “Mereka [para anggota milisi] membakar rumah-rumah untuk menakut-nakuti orang, katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang mencoba berlindung dari serangan tersebut di sebuah ruangan yang aman.

    “Tempat ini telah hancur total. Sepertinya tidak ada yang tersisa.”

    Seperti Ada Sagi, ayah Lifschitz berbicara bahasa Arab dan menghabiskan masa pensiunnya dengan mengantar warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis ke rumah sakit.

    “Dia percaya pada kemanusiaan dan dia yakin akan membuat segala sesuatunya berjalan baik bagi semua orang.”

    Lifschitz mengatakan ada “banyak kekuatan” yang berusaha memastikan Israel dan Palestina tetap terpecah dan kedua belah pihak perlu mengingat bahwa satu sama lain adalah manusia.

    “Saya mengharapkan perdamaian. Saya berharap mereka [orang tuanya] kembali dengan selamat.”

    ‘Tidak sadarkan diri di dalam mobil’

    Turis Jerman Shani Louk sedang menghadiri festival di dekat perbatasan Gaza ketika milisi Hamas menyerbu daerah tersebut, melepaskan tembakan dan membuat pengunjung pesta yang ketakutan melarikan diri melalui gurun.

    Ibunya, Ricarda, mengatakan dia melihat video Shani setelah dia diculik.

    Sambil memegang foto remaja berusia 20 tahunan di ponselnya, dia mengatakan dalam video media sosial bahwa putrinya telah “diculik bersama sekelompok turis di Israel selatan oleh Hamas Palestina”.

    “Kami dikirimi video yang menunjukkan dengan jelas putri kami tidak sadarkan diri di dalam mobil bersama warga Palestina dan mereka berkendara di sekitar Jalur Gaza, katanya.

    “Saya meminta Anda mengirimkan bantuan atau berita apa pun kepada kami. Terima kasih banyak.”

    Baca juga:

    Peserta festival musik lainnya yang hilang dan diyakini diculik adalah warga negara Israel kelahiran China, Noa Argamani, demikian laporan surat kabar South China Morning Post yang mengutip kedutaan Israel di Beijing.

    Rekaman video yang belum diverifikasi menunjukkan perempuan berusia 25 tahun itu dibawa di belakang sepeda motor kelompok milisi sambil berteriak, “Jangan bunuh saya!”

    ‘Itu nenek saya di sana’

    “Dia seorang nenek yang luar biasa, dia seorang perempuan yang sangat positif, seorang perempuan yang sangat lucu, demikian Adva Adar menjabarkan neneknya yang berusia 85 tahun, Yaffa Adar.

    “Itu nenek saya di sana!” katanya dalam satu postingan Facebook setelah melihatnya diarak di jalanan Gaza dengan mobil golf.

    Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Adar mengatakan dia khawatir dengan kondisi neneknya yang tidak membawa obat, dan dia tidak tahu berapa lama perempuan lansia itu bisa bertahan hidup.

    Orang Thailand yang hilang

    Sebagian dari mereka yang diculik adalah pekerja Thailand yang bekerja di daerah dekat perbatasan Gaza yang diserbu oleh militan Hamas.

    Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan 11 warga negaranya hilang.

    Wanida Maarsa mengatakan kepada BBC Thai bahwa suaminya Anucha Angkaew – yang bekerja di perkebunan alpukat selama hampir dua tahun – adalah salah satu dari mereka yang ditawan oleh Hamas.

    Dia muncul dalam video yang dirilis Hamas pada akhir pekan. “[Pria dalam video itu] benar-benar dia,” katanya.

    “Saya belum bisa menghubunginya sejak pukul 02:00 waktu Bangkok [19:00 GMT pada hari Jumat]. Saya berbicara dengannya tepat sebelum putri kami tidur, tambah Wanida.

    Nama tujuh warga Thailand lainnya yang hilang telah disebutkan oleh kementerian yaitu Pongsathorn (laki-laki), Komkrit Chombua (laki-laki), Kiattisak Patee (laki-laki), Manee Jirachart (laki-laki), Nuttaporn Ornkaew (laki-laki), Sasiwan Pankong (perempuan) dan Boonthom Pankong (laki-laki).

    Lihat juga Video: Gaza Gelap Gulita, Israel Terus Lancarkan Serangan

    (ita/ita)

  • Tabrak Bus Wali Songo, Pelajar SMP di Kediri Meninggal

    Tabrak Bus Wali Songo, Pelajar SMP di Kediri Meninggal

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pelajar SMP di Kediri meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak Bus Wali Songo.

    Pelajar malang itu bernama Muhammad Rasya Maulana (14) warga Dusun Oro Oro Ombo, Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

    Sepeda motor Honda Vario nopol AG 5901 AAN yang dikendarai Rasya menabrak Bus Wali Songo Nopol AG 7607 TA di Jalan Argo Wilis, Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

    Kapolsek Semen AKP Ni Ketut Suarningsih mengatakan, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Selasa (10/10/2023) sekitar jam 17.00 WIB.

    Kejadian bermula saat korban sepeda motor Honda Vario Nopol 5901 AAN melaju dari arah Timur.

    Baca Juga : Pemkot Kediri Latih Hantaran Pelaku UMKM, Tujuannya Bagus

    Sampai di lokasi kejadian, Rasya hendak mendahului sepeda motor yang membawa rumput.

    Karena tidak bisa menguasai kendaraan, Rasya menabrak bus yang melaju dari arah berlawanan. Diketahui bus Mitsubishi Canter Nopol AG 7607 TA dikemudikan oleh Nurlaili (31).

    Akibatnya, pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian. Kasus kecelakaan maut pelajar ini diambil alih oleh Satlantas Polres Kediri Kota. [nm/ted]

  • Kronologi Serangan Festival Musik Israel Berdasarkan Bukti Video-Foto

    Kronologi Serangan Festival Musik Israel Berdasarkan Bukti Video-Foto

    Jakarta

    Sean Seddon, Joshua Cheetham, dan Benedict Garman

    BBC News

    Peringatan: Artikel ini memuat detail yang dapat mengganggu kenyamanan Anda

    Video-video yang diabadikan sebelum kengerian dimulai, menunjukkan festival musik Supernova berlangsung seperti festival lainnya anak-anak muda berjoget sampai subuh.

    Menurut beberapa keterangan saksi mata, terdapat setidaknya 4.000 orang yang hadir. Dari rekaman video, kebanyakan tampak berusia di bawah 30 tahun.

    Mereka berkumpul di satu wilayah terpencil di Israel selatan untuk acara akbar yang menjanjikan tarian, musik, seni, dan minum-minum di lokasi rahasia.

    Para pemilik tiket diberi tahu menjelang waktu pembukaan festival, untuk berangkat ke sebuah lokasi di utara Re’im kibbutz, sekitar 6km dari timur Gaza.

    BBC

    Dan memang, ada banyak wajah yang tampak berbahagia dalam video yang diunggah pada pukul 07:22 waktu setempat. Rekaman video menunjukkan para hadirin festival tertawa dan berjoget di bawah cahaya pagi yang masih temaram.

    Namun di atas kepala mereka, awan hitam kecil dari sinyal asap menandai awal dari teror.

    Kepulan asap tersebut tampak seperti gumpalan asap yang ditinggalkan oleh rudal defensif yang digunakan oleh militer Israel untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza.

    Selama beberapa jam setelah itu, Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel.

    BBC Verify mencoba merekonstruksi kejadian pada festival musik itu menggunakan kiriman video dan media sosial yang telah diverifikasi serta teknologi pengenalan wajah.

    Beberapa penonton festival dapat terlihat di video yang sama melihat ke arah gumpalan awan gelap di atas kepala mereka. Penonton lain tidak menyadari apa-apa dan terus berjoget.

    Dalam video lain yang diunggah tak lama setelah itu, musik telah berhenti.

    Orang-orang mulai melarikan diri dari lokasi festival beberapa kelihatan panik, lainnya mencari perlindungan, dan ada yang berjalan santai ke pintu keluar.

    Tidak jauh dari sana di perbatasan Gaza, fase serangan berikutnya telah dimulai.

    ‘Mereka ada di mana-mana’

    Tidak jelas berapa menit yang berlalu antara tembakan roket dan kedatangan orang-orang bersenjata, namun keterangan saksi mata mengindikasikan semuanya terjadi begitu cepat.

    “Ada roket, lalu mereka mulai menembak. Ia datang dari berbagai arah, dan menjadi semakin keras dan semakin keras,” kata Gilad Karplus, 31 tahun, yang bekerja sebagai terapis pijat di festival itu, kepada BBC.

    “Saya melihat orang-orang berjatuhan. Dan ketika kami melihat itu, kami melompat ke dalam jip dan tancap gas ke arah lapangan.”

    Baca juga:

    Sebuah Instagram story yang diunggah oleh seorang perempuan menunjukkan roket-roket di langit dan orang-orang meninggalkan lokasi.

    “Kami pergi lewat jalan utama tetapi tidak lama setelah itu seseorang mulai berteriak bahwa teroris menembaki orang,” tulisnya kepada para pengikutnya.

    “Tetapi setelah dua menit, dari arah lain [kami] menyadari bahwa ada lebih banyak teroris di sana juga.

    Tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti apakah para anggota milisi tahu festival tersebut berlangsung di lokasi tersebut atau tidak namun mereka pasti mendengar suara musik bergema di area pedesaan yang tenang.

    Kami juga mengetahui bahwa, entah mereka menemukan lokasi tersebut secara sengaja atau tidak, para anggota milisi datang dengan persiapan untuk berperang.

    Gili Yoskovich mengatakan kepada BBC News pada akhir pekan bahwa para militan “berada di mana-mana dengan senjata otomatis” dan dia mendengar lebih banyak senjata diturunkan dari sebuah van.

    Semua laporan mengatakan bahwa kamp tersebut secara efektif dikepung serta jalan masuk dan keluar dari lokasi tersebut diblokir.

    Para festival berlarian ke segala arah, namun beberapa masih berada dalam jangkauan orang-orang bersenjata.

    BBC

    Gilad, yang pernah bertugas di tentara Israel, mengatakan: “Kami tahu mereka mungkin akan memblokir jalan. Saya cukup yakin banyak orang terbunuh di jalan tersebut.

    “Kami melaju ke lapangan dan berusaha bersembunyi dari mereka setelah itu kami masuk lebih dalam ke lapangan dan kemudian mereka mulai menembakkan senapan sniper ke arah kami dari berbagai tempat dan juga artileri berat.

    Saat berjalan menuju tempat yang dia harap aman, Gilad berkata dia melihat sebuah kendaraan militer Israel.

    “Kami melaju dengan sangat lambat dan begitu kami sampai di sana, kami melihat ia telah terkena rudal anti-tank atau semacamnya.

    Tidak ada tanda-tanda tentara yang pernah berada di dalamnya.

    Pembantaian yang tertangkap oleh kamera

    Selagi beberapa orang melarikan diri ke ladang dan gurun, para militan secara sistematis berkeliaran di area festival dan membunuh siapa pun yang terlihat.

    Rekaman kamera dasbor dengan penanda waktu pada pukul 09:23, diambil dari mobil yang diparkir, menunjukkan tiga pria bersenjata yang ikut serta dalam pembantaian tersebut.

    Dalam adegan pembuka rekaman, terlihat sesosok tubuh tak bergerak tergeletak meringkuk di samping mobil.

    Seorang anggota milisi yang bersenjatakan senapan otomatis kemudian terlihat memerintahkan seorang pria yang berlumuran darah agar tiarap di tanah, sebelum menarik bagian belakang kausnya dan membawanya melewati pandangan kamera. Tidak diketahui apakah dia selamat.

    Dan kemudian sosok di dekat mobil mulai bergerak. Pria yang tampaknya sedang berpura-pura mati itu mulai bangun. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat apakah situasi aman.

    Itu kesalahan yang fatal.

    Beberapa detik kemudian, militan lain berlari mendekatinya dan menembak kepalanya dari jarak dekat, lalu berjalan pergi.

    Di bagian selanjutnya dari rekaman yang sama, muncul sekelompok pria. Hanya satu yang bersenjata mereka tampaknya ada di sana untuk menjarah. Mereka terlihat mengobrak-abrik saku korban di dekat mobil, dan memeriksa koper di kendaraan lain yang diparkir.

    Namun, mereka menemukan lebih dari sekadar barang bawaan. Dua orang, seorang pria dan seorang wanita, yang bersembunyi di dalam mobil ditemukan dan dibawa pergi.

    Wanita yang dibawa tiba-tiba muncul kembali dua menit kemudian. Dia melompat dan melambaikan tangannya ke udara. Dia pasti mengira bantuan sudah dekat – pada saat itu, Pasukan Pertahanan Israel telah memulai upaya mereka untuk menghalau serangan tersebut.

    Namun beberapa detik kemudian dia terjatuh ke lantai seiring peluru memantul di sekelilingnya. Kami tidak tahu apakah dia selamat.

    Baca juga:

    BBC telah menganalisis rekaman tersebut dan menampilkan gambar dari orang-orang bersenjata yang tampak melalui alat pengenalan wajah.

    Foto tersebut mencocokkan salah satu wajah dengan gambar seorang pria berseragam polisi yang dipajang di situs web kota Nuseirat di Gaza.

    Kami membandingkannya melalui perangkat lunak Amazon Recognition dan mendapatkan skor kesamaan antara 94-97% (namun, beberapa aktivis telah menyuarakan kekhawatiran bahwa wajah orang-orang non-kulit putih dapat keliru diidentifikasi pada alat pengenalan wajah).

    Wajah tiga militan yang ikut serta dalam serangan – perangkat pengenalan wajah telah mencocokkan orang di tengah dengan foto seorang pria yang mengenakan seragam polisi di Gaza. (BBC)

    Baca juga:

    Ratusan jenazah ditemukan di lokasi festival

    Di seluruh lokasi festival, adegan-adegan brutal ini terulang berkali-kali.

    Lebih dari 260 mayat dilaporkan telah ditemukan dari lokasi tersebut, menurut agensi penyelamat Zaka.

    Rekaman seluler dan drone memperlihatkan skala serangan Hamas, dengan jalan menuju lokasi dipenuhi mobil-mobil yang gagal melewati hujan peluru.

    Festival ini telah menjadi zona perang – dan bagi sebagian orang, mimpi buruk terus berlanjut.

    Hamas mengklaim telah menyandera beberapa orang dari lokasi tersebut, dan Israel mengatakan sekitar 100 orang dari seluruh negeri ditahan di Gaza.

    Salah satu video paling mengerikan yang muncul dari festival tersebut adalah seorang perempuan yang disebut di media sosial sebagai Noa Argamani.

    Dalam rekaman yang diunggah ke media sosial oleh Hamas, perempuan itu terlihat digiring ke belakang sepeda motor oleh para militan sambil menangis dan berteriak, seraya mengulurkan tangan kepada seorang pria yang ditahan. Pria itu hanya bisa memperhatikan saat si perempuan dibawa ke kejauhan.

    Rekaman yang mengklaim menunjukkan bahwa perempuan itu masih hidup di Gaza telah beredar secara online tetapi belum jelas apakah video itu asli.

    Keluarganya, dan keluarga orang lain yang diculik dari festival tersebut, masih menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai dan masih belum jelas apa yang akan dilakukan pemerintah Israel untuk mendapatkan mereka kembali.

    Lihat Video: 140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

    (ita/ita)

  • Terancam 9 Bulan, Pelaku Pamer Alat Kelamin di Mojokerto Tak Ditahan

    Terancam 9 Bulan, Pelaku Pamer Alat Kelamin di Mojokerto Tak Ditahan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pelaku pamer alat kelamin, GDP (26), dijerat pasal 281 KUHP dan Pasal 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Lantaran ancaman sembilan bulan, pelaku tak ditahan.

    Warga Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto ini diamankan di rumah mertuanya pada, Kamis (5/10/2023). Pelaku diringkus anggota Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto setelah korban menyebarkan video aksi pelaku di grup media sosial (medsos) Facebook (FB) Info Lantas Mojokerto.

    Waka Polres Mojokerto, Kompol Afner Nixon Bernandus Pangaribuan mengatakan, pelaku dijerat Pasal 281 KUHP dan Pasal 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan dan denda Rp10 juta.

    “Motifnya kepuasan seksual, kami akan konsultasikan kepada ahlinya terkait permasalahan ini. Apakah ada kelainan seksual tapi dugaan awal seperti itu. Kami tidak melakukan penahanan karena dibawah satu tahun (ancaman). Baru sekali ini (pengakuan pelaku), kami coba akan melakukan pengembangan,” jelasnya, Senin (9/10/2023).

    Penangkapan pelaku setelah postingan korban di Facebook (FB) di grup “INFO LANTAS MOJOKERTO” viral dan mendapatkan perhatian banyak dengan netizen. Polres Mojokerto melakukan patroli cyber dan mengetahui adanya postingan tersebut sehingga Tim Resmob diterjunkan bersama Polsek Puri.

    BACA JUGA:
    Terduga Pelaku Pamer Kelamin ke Pelajar di Mojokerto Berhasil Diringkus

    “Diamankan di rumah mertuanya, kita kan mencatat plat nomor kendaraannya dan kita lacak. Iya sudah memiliki istri, ditangkap di rumah nertuanya, korban dua orang berboncengan. Sama-sama berstatus pelajar, sementara baru dua korban. Kita akan melakukan pengembangan jika nanti ada laporan lain akan kita cek,” tegasnya.

    Aksi pelaku dilakukan Jalan Raya Medali, Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto pada, Senin (2/10/2023) sekira pukul 15.00 WIB. Korban dua orang, NZM (15) dan SFNH (15) sedang perjalanan pulang dari sekolah naik sepeda motor berboncengan dari sekolah.

    “Tiba-tiba di pertengahan jalan tepatnya di Jalan Raya Desa Medali, Kecamatan Puri, ada seorang laki-laki memakai masker hitam jaket hitam helm bogo hitam dan sepeda motor Scoopy mendekati korban lewat jalur kiri. Korban yang sedang berboncengan di dekati pelaku yang mengendarai sepeda motor,” ujarnya.

    Pelaku mengendarai sepeda motor Honda Scoopy nopol S 2210 NBX warna hijau lumut tersebut dengan posisi tangan kanan memegang setir sepeda dan tangan kirinya memegang kemaluannya sambil senyum-senyum. Korban merasa takut dan mempercepat kecepatan sepeda, namun pelaku mengikuti.

    “Pelaku mengikuti laju sepeda motor korban sambil masih dalam keadaan tangan kiri mengocok kemaluannya. Kejadian kejar-kejaran tersebut berlangsung selama berapa menit sampai korban mencapai terowongan Dusun Genengan, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri hingga korban ketakutan dan menangis,” tuturnya.

    Dia kemudian berhenti mengejar dan terlihat dari spion sepeda motor korban, pelaku tersebut membenarkan celananya. Kedua korban melanjutkan perjalanan sambil masih dalam keadaan ketakutan dan atas saran teman-teman korban di sekolah, kejadian tersebut dibagikan ke media sosial (medsos).

    BACA JUGA:
    Ibu-ibu di Mojokerto Didatangi Lelaki Pamer Alat Kelamin

    “Barang bukti yang diamankan berupa satu potong jaket hitam bertuliskan THE BOZEL, satu buah helm hitam bertuliskan CARGLOSS dan sepeda Motor merek Honda Scoopy nopol S 2210 NBX warna hijau lumut,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pelaku pamer alat kelamin di Mojokerto berhasil diringkus anggota Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto. Pelaku berhasil diringkus setelah aksinya memamerkan alat kelaminnya ke pelajar di Mojokerto viral di grup media sosial (medsos) Facebook (FB) Info Lantas Mojokerto.

    Aksi pelaku viral di medsos setelah korban memposting foto terduga pelaku ketika sedang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy nopol S 2210 NBX warna hijau lumut. Informasi pencarian terduga pelaku tersebut diposting pemilik akun Zahrah Nafilah yang berhasil dikomentari 1.570, 11 kali dibagikan dan mendapat like sebanyak 1.777. [tin/suf]

  • Cara Hamas Melakukan Serangan Mendadak yang Tak Diduga Siapa Pun

    Cara Hamas Melakukan Serangan Mendadak yang Tak Diduga Siapa Pun

    Jakarta

    Banyak warga Israel tengah tertidur lelap ketika peristiwa itu terjadi.

    Hari Sabtu (07/10) lalu adalah hari raya Sabat Yahudi, yang berarti banyak keluarga Israel akan menghabiskan waktu bersama di rumah atau di sinagoga. Sebagian lainnya bertemu dengan kawan-kawan mereka.

    Namun, ketika fajar mulai menyingsing, sejumlah roket menghujani wilayah Israel, menandakan dimulainya serangan dengan skala dan koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Selama bertahun-tahun, Israel telah memperkuat penghalang di perbatasan antara wilayahnya dan sebagian wilayah Palestina di Gaza. Dalam beberapa jam, terungkap bahwa penghalang itu mudah ditembus.

    BBC News telah menganalisis rekaman yang diambil oleh kelompok milisi dan warga sipil untuk mengetahui bagaimana Hamas mengoordinasikan serangan paling kompleks yang mereka lakukan dari Gaza.

    Roket menandakan dimulainya serangan

    Pada pukul 06:30 waktu setempat, roket mulai menghujani kota.

    Roket-roket itu sering kali kesulitan menghindari sistem pertahanan Kubah Besi yang canggih milik Israel – namun ribuan roket ditembakkan dalam waktu singkat untuk melumpuhkannya.

    Skala serangan ini menunjukkan perencanaan yang matang selama berbulan-bulan. Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 5.000 peluru pada gelombang pertama (Israel mengatakan jumlahnya setengah dari jumlah tersebut).

    Sirene serangan udara mulai terdengar hingga Tel Aviv – sekitar 60km dari Gaza – dan Yerusalem barat. Asap tampak membubung di atas kota-kota yang terkena serangan roket secara langsung.

    Ketika roket terus menerus diluncurkan, kelompok milisi berkumpul di tempat yang mereka rencanakan untuk menembus perbatasan Gaza yang dijaga ketat.

    Meskipun Israel menarik pasukan dan pemukimnya keluar dari Gaza pada 2005 silam, Israel masih mengontrol wilayah udara, perbatasan dan garis pantai.

    Selain patroli militer rutin di sekeliling perimeter – yang berupa tembok beton di beberapa tempat dan pagar di tempat lain – terdapat juga jaringan kamera dan sensor untuk mencegah serangan.

    Namun dalam beberapa jam, penghalang itu telah ditembus berulang kali.

    BBC

    Bagaimana Hamas menembus perbatasan?

    Sejumlah anggota Hamas mencoba melewati penghalang di perbatasan, termasuk terbang di atasnya dengan paralayang (rekaman yang tidak diverifikasi menunjukkan setidaknya tujuh orang melayang di atas Israel) dan dengan perahu.

    Militer Israel mengatakan mereka telah menggagalkan dua upaya Hamas untuk menyeberang ke Israel dengan mendaratkan kapal di pantai.

    Namun yang membedakan serangan ini adalah beberapa serangan terkoordinasi dan langsung pada titik-titik perlintasan penghalang.

    Baca juga:

    Pada 05.50 waktu setempat, akun Telegram yang terafiliasi dengan organisasi sayap Hamas mengunggah gambar pertama dari darat, yang diambil di Kerem Shalom – penyeberangan paling selatan Gaza.

    Mereka menunjukkan para milisi menyerbu sebuah pos pemeriksaan dan dua jenazah tentara Israel yang berlumuran darah di tanah.

    Gambar lain menunjukkan setidaknya lima sepeda motor, masing-masing membawa dua milisi bersenjatakan senapan, melewati lubang di bagian pagar kawat pembatas yang sudah mereka potong sebelumnya.

    Di bagian perbatasan dengan sedikit penjagaan, sebuah buldoser tampak sedang menghancurkan pagar kawat berduri.

    Sejumlah orang yang tampaknya tidak bersenjata berkumpul di sana, dan beberapa mulai berlari melewati celah tersebut.

    Di Erez – titik terjauh di utara penyeberangan Gaza, sekitar 43,4 km dari Kerem Shalom – Hamas mengerumuni penyeberangan lainnya.

    Rekaman video tentang peristiwa itu diunggah di salah satu saluran propaganda kelompok tersebut.

    Video tersebut menunjukkan ledakan di penghalang beton, yang berfungsi sebagai sinyal untuk memulai serangan, dan seorang milisi kemudian terlihat melambaikan tangan ke sekelompok pejuang menuju lokasi ledakan.

    Delapan pria yang mengenakan rompi antipeluru dan membawa senapan berlari menuju pos pemeriksaan yang dijaga ketat dan menembaki pasukan Israel.

    Kemudian dalam video tersebut, jenazah tentara Israel terlihat tergeletak di lantai saat para milisi pergi dari satu ruangan ke ruangan lain. Mereka tampak jelas sangat terorganisir dan terlatih.

    Baca juga:

    Gaza memiliki tujuh pos perbatasan resmi – enam di antaranya dikuasai Israel, satu pos penyeberangan ke Mesir dikuasai oleh Kairo.

    Namun dalam waktu beberapa jam, Hamas telah menemukan cara untuk memasuki wilayah Israel melalui pos perbatasan tersebut.

    Serangan mencapai jauh ke dalam wilayah Israel

    Anggota Hamas keluar dari Gaza ke segala arah. Kini kita mengetahui dari pihak berwenang Israel bahwa mereka menyerang 27 lokasi berbeda, tampaknya dengan perintah untuk membunuh di tempat.

    Daerah terjauh yang ditembus Hamas adalah kota Ofakim, yang terletak 22,5 km di timur Gaza. Peta di bawah menunjukkan berbagai wilayah yang mereka capai.

    BBC

    Di Sderot, milisi tampak berdiri di belakang mobil bak terbuka yang berkendara melewati kota, yang terletak sekitar 3 km di timur Gaza.

    Sekitar belasan milisi bersenjata tampak menyebar melalui jalan-jalan kosong di Ashkelon, tepat di sebelah utara penyeberangan Erez yang baru saja diserbu.

    Pemandangan serupa terjadi di Israel selatan dan warga sipil diperintahkan oleh militer untuk bersembunyi di dalam rumah.

    Di sebuah festival musik yang digelar di dekat Re’im, sejumlah pria bersenjata menembaki sekelompok anak-anak muda pengunjung festival yang berkumpul di gurun pasir itu.

    Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bagaimana para milisi berkendara dalam sebuah mobil van yang penuh dengan senjata dan menghabiskan tiga jam di daerah tersebut untuk mencari sasaran warga Israel lainnya.

    Tentara dan warga sipil disandera

    Kita sekarang tahu bahwa sejumlah sandera diambil dari festival dan lokasi lainnya, kemudian dibawa ke Gaza. Israel mengatakan 100 orang – tentara dan warga sipil – telah diculik.

    Rekaman video yang diambil di kota Be’ri dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan sekitar empat warga sipil dibawa pergi secara paksa oleh milisi.

    Beberapa video yang beredar secara daring menunjukkan warga Israel, beberapa di antaranya terluka parah, diarak di jalan-jalan Gaza yang padat.

    Kekejaman lain – yang belum dapat diverifikasi oleh BBC – dan terlalu gamblang untuk dipublikasikan juga terekam kamera, termasuk seorang pengendara motor yang diseret keluar dari mobilnya dan tenggorokannya digorok. Ada juga jenazah warga sipil dan tentara yang diarak.

    Selain menargetkan komunitas Israel, Hamas juga menyerang dua lokasi militer: sebuah pangkalan di Zikim dan satu lagi di Re’im.

    Rekaman video yang diambil dari dekat Re’im menggambarkan situasi setelah serangan, dengan beberapa mobil yang terbakar tersebar di sepanjang jalan menuju pangkalan. Tidak jelas berapa banyak orang yang tewas dalam pertempuran tersebut.

    Kanal media sosial Hamas berulang kali membagikan foto-foto jenazah tentara Israel. BBC News belum dapat memverifikasi foto-foto ini.

    Hanya dalam waktu beberapa jam setelah serangan roket, ratusan warga Israel meninggal dunia dan itu terjadi dengan cara yang tak pernah terpikirkan oleh siapa pun.

    Bantuan mulai berdatangan di wilayah selatan yang dilanda bencana dalam hitungan jam. Namun Hamas, untuk sementara waktu, berhasil mengendalikan sebagian wilayah di luar Gaza.

    Kecepatan dan ketepatan waktu serangan mendadak ini telah mengejutkan Israel. Pertanyaan tentang bagaimana hal ini bisa terjadi akan ditanyakan selama bertahun-tahun.

    Pada siang hari setelah serangan itu bergulir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan: “Kita sedang berperang.”

    (ita/ita)