Transportasi: sepeda

  • Baru 10 Menit Masuk Pasar, Motor Emak-emak di Ponorogo Raib

    Baru 10 Menit Masuk Pasar, Motor Emak-emak di Ponorogo Raib

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus pencurian sepeda motor (Curanmor) terjadi lagi di Kabupaten Ponorogo. Sepeda motor milik emak-emak yang baru ditinggal 10 menit masuk ke pasar, raib dibawa kabur oleh pelaku curanmor.

    Beruntung, dengan hitungan beberapa jam saja, pihak kepolisian bisa mengungkap kasus tindak pidana tersebut. Pelaku curanmor pun berhasil ditangkap dan diamankan ke Mapolres Ponorogo.

    Kejadian kasus pencurian itu terjadi di Pasar Desa Wringinanom Kecamatan Sambit Ponorogo. Kronologis berawal saat korban yang bernama Annisa Rusita Dewi (30), warga sesuai dengan alamat KTP di Desa Selur Kecamatan Ngrayun itu, ke Pasar Desa Wringinanom dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam.

    Sesampainya di pasar, sepeda motor pun langsung diparkir. Sayang pada saat itu, korban lupa mengambil kunci, sehingga kunci kontak itu masih menancap di sepeda motor. Selain kunci yang masih menancap, di dalam jok, juga tersimpan STNK sepeda motor tersebut.

    Baru 10 menit masuk ke dalam pasar, dan akan kembali ke parkiran motornya, korban dikejutkan dengan sepeda motornya yang sudah tidak ada di tempatnya. Korban pun berusaha mencari dan menanyakan ke warga sekitar, namun tidak ada yang mengetahuinya. Hingga akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

    Selang beberapa jam dari kejadian itu, pihak kepolisian pun berhasil menangkap pelaku curanmor itu. Pelaku bernama Teguh Wiyono (32), warga Desa Kupuk Kecamatan Bungkal Ponorogo. Keberhasilan petugas kepolisian menangkap pelaku setelah korps Bhayangkara itu menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Polisi pun mendapatkan informasi  pelaku dan keberadaan sepeda motor yang dicuri.

    Penangkapan pelaku curanmor oleh kepolisian itu dibenarkan oleh Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo. Mantan Kapolres Kota Madiun itu menyebut bahwa pelaku sudah diamankan dan saat ini dimintai keterangan oleh penyidik.

    “Pelaku sudah kita amankan dan saat ini sedang kita mintai keterangan,” ungkap Anton, Rabu (27/12/2023).

    Dari pengakuannya, pelaku mengaku baru pertama kali ini melakukan tindak pidana pencurian. Tidak langsung percaya, petugas terus melakukan pengembangan. Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com pelaku sempat menyembunyikan sepeda motor curiannya di wilayah Kecamatan Mlarak.

    Setelah aman menyembunyikan sepeda motor curian itu, pelaku kembali ke TKP untuk mengambil sepeda motor miliknya yang sempat ditinggal.

    “Sebelum diamankan petugas, pelaku diamankan oleh warga sekitar TKP,” pungkasnya. (End/Aje)

  • Warga Pantura Sampang Korban Penembakan Jalani Operasi

    Warga Pantura Sampang Korban Penembakan Jalani Operasi

    Sampang (beritajatim.com) – Muarah, warga Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang atau kawasan Pantura korban penembakan menjalani operasi sebanyak dua kali.

    Operasi dijalankan setelah Muarah dirawat secara intensif di RSUD dr Soetomo Surabaya.

    Kasatreskrim Polres Sampang, Iptu Edi Eko Purnomo saat dikonfirmasi melalui jaringan telepon mengaku masih melalukan penyelidikan.

    “Masih kita lakukan penyelidikan dan terus kita proses untuk mengungkap kasus penembakan tersebut,” ujar Edi, Selasa (26/12/2023).

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, Muarah (50) menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal di Dusun Mandemam Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (22/12/2023) kemarin.

    Saat kejadian, ada salah satu warga yang melihat pelaku penembakan itu mengunakan sepeda motor Honda PCX lengkap dengan helm dan memakai masker. Usai melakukan penembakan, para pelaku tersebut lantas kabur.

    Kapolsek Banyuates, AKP Rochim Soenyoto melalui Kanitreskrim Aipda Dedi Kurdiyanto membenarkan adanya kejadian penembakan warga setempat oleh orang tak dikenal.

    “Kami masih melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap motif dibalik penembakan tersebut serta memburu pelaku,” tandasnya. [sar/beq]

  • Keluarga Ungkap Kronologi Tewasnya Musisi Surabaya

    Keluarga Ungkap Kronologi Tewasnya Musisi Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com)-  Keluarga musisi Surabaya akhirnya angkat bicara. Istri sang drummer bernama Yiska Yulia mengungkapkan kronologi lengkap tewasnya William Adolf Refly yang diduga keracunan usai mengkonsumsi minuman beralkohol (minol) di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya.

    Ditemui Beritajatim.com di kamar Jenazah RSUD dr. Soetomo, wanita yang akrab dipanggil Yiska ini menjelaskan bahwa suaminya saat itu menjadi penampil di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023) malam. Ia tampil bersama dengan 3 korban lainnya yaitu Reza, Mitra dan Indro (sound engineering). Dua nama terakhir saat ini masih dirawat intensif di RSUD dr. Soetomo karena kondisinya kritis.

    Saat itu, keempat korban juga mengkonsumsi alkohol bersama dengan 4 teman lainnya. Total, ada 8 orang yang ikut minum alkohol. Dari keterangan Yiska, 8 orang itu membeli 2 botol vodka, 1 botol rum putih, dan perasa cranberries dari seorang bartender bernama Arnold. Pembelian itu dilakukan secara undertable atau tidak melalui kasir Cruz Lounge Bar Vasa Hotel.

    “Semua minuman itu disajikan dengan menggunakan pitcher water dan diracik oleh Arnold yang juga bekerja sebagai bartender disitu,” kata Yiska, Selasa (26/12/2023) dini hari.

    Minuman berasa aneh

    Seorang anggota band berinisial ST merasakan bahwa minuman yang disediakan tidak normal. ST pun menggunakan gelas sloki untuk minum, sedangkan 7 orang lainnya termasuk Refly, Reza, Mitra, dan Indro menggunakan gelas whisky. Dari cerita ST, rasa minuman racikan Arnold yang ditaruh pitcher water ketiga semakin aneh. Saat itu, Reza dan Refly sudah mabuk berat.

    Refly lantas pulang ke rumahnya di Simokerto. Sementara, Reza harus dibopong dan diantarkan teman bandnya untuk pulang. Yiska menjelaskan bahwa suami tercintanya itu pulang dengan mengendarai sepeda motor sendirian. Sesampainya di rumah, Refly sempat mengeluh bahwa badannya terasa tidak enak. Pikiran Yiska saat itu suaminya merasa tidak enak badan karena terlalu mabuk.

    “Namun di hati kecil saya merasa aneh. Karena selama saya mengenal Refly, dia selalu tahu batasan untuk tubuhnya sehingga ga pernah saya lihat mabuk seperti terakhir kemarin,” imbuh gadis berambut gelombang itu.

    Kondisi Memburuk, Jumlah Leukosit tak Normal

    Refly sempat beberapa kali muntah. Saat itu kondisinya sudah lemas. Namun, ia sempat bekerja sebagai pemukul drum pada Sabtu (23/12/2023) malam. Anehnya, Refly pulang cepat. Ia kembali pulang ke rumah pada pukul 19.00 dengan kondisi yang lemas.

    “Sempat muntah terakhir itu di kresek dan saya simpan. Sekarang sudah saya berikan ke dokter untuk diperiksa,” tutur Yiska.

    Kondisi Refly kian memburuk. Ia tidak bisa diajak berkomunikasi. Minggu (24/12/2023) dini hari, Refly dibawa ke RS Adi Husada oleh istrinya. Yiska lantas mendengar kabar bahwa Reza meninggal dunia pada pukul 04.00. Yiska semakin panik. Ia hanya bisa berdoa untuk suaminya. Namun takdir berkehendak lain. Refly menyusul Reza berpulang ke rumah tuhan pada pukul 09.00.

    “Dari hasil pemeriksaan dokter jumlah leukosit suami saya tidak normal,” kata Yiska.

    Sebenarnya, Yiska sudah mengikhlaskan kepergian suaminya. Ia pun sudah menaruh jenazah suami tercintanya itu di dalam peti dengan dibalut es kering untuk memperlambat pembusukan kerena pemakaman baru diagendakan akan dilakukan pada hari ini Selasa (26/12/2023) pagi. Namun, pada Senin (25/12/2023) siang, anggota Polsek Sukomanunggal dan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya datang ke rumah Yiska. Polisi meminta agar jenazah Refly diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

    Apalagi, ada dugaan bahwa Refly meninggal dunia karena keracunan. Ia harus menerima kenyataan bahwa jenazah suaminya akan diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Pantauan Beritajatim.com di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo pada Selasa (26/12/2023) dini hari, jenazah Refly baru di otopsi pukul 01.00. Tampak anggota inafis dan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan pemeriksaan bersama dengan dokter forensik di RSUD dr. Soetomo. Diperkirakan, autopsi akan baru selesai pada pukul 14.00 hari ini. (Ang/Aje)

  • Demi Judi Slot Pria di Bangkalan Nekat Curi Motor

    Demi Judi Slot Pria di Bangkalan Nekat Curi Motor

    Bangkalan (beritajatim.com) – 3  orang pria di Bangkalan diantaranya pencuri sekaligus penadah hasil curian kendaraan bermotor, diamankan oleh Satreskrim Polres setempat. Hal ini karena pria tersebut nekat mencuri sepeda motor demi judi slot.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, tiga orang tersebut mempunyai peran yang berbeda, sebab dua pemetik yakni M (38) dan BA (23) warga Desa/Kecamatan Socah, Bangkalan. Mereka melakukan pencurian di salah satu rumah di Desa Sembilangan.

    “Si korban kemudian melapor ke kami disertai dengan bukti rekaman CCTV,” terangnya, Minggu (24/12/2023).

    [irp]

    Dari rekaman CCTV tersebut, polisi mendalami kasus pencurian itu dan berhasil meringkus pelaku di rumahnya. Saat ditangkap, mereka mengaku telah menjual hasil curiannya itu sebesar Rp 2,5 juta pada penadah berinisial R (43) warga Desa Karang Duwak, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

    “Mereka bertemu penadah di Facebook karena pelaku M memposting motor curiannya di media sosial,” imbuhnya.

    Usai menangkap keduanya, polisi mengejar R dan berhasil ditangkap di rumahnya. Saat digeledah, polisi menemukan barang bukti sebanyak 9 sepeda motor tanpa surat yang diduga diperoleh dari hasil kejahatan.

    “Penadah ini juga menjual barangnya melalui Facebook,” tambahnya.

    Dari keterangan pelaku M pada polisi, ia nekat mencuri untuk memenuhi kebutuhannya bermain judi slot bukan untuk kebutuhan hidup.

    “Dia mencuri untuk main judi slot sementara untuk kebutuhan anak istrinya ia meminta uang dari orang tuanya,” tandasnya. (Sar/Aje)

  • Polres Sumenep Amankan 17 Sepeda Motor Knalpot ‘Brong’

    Polres Sumenep Amankan 17 Sepeda Motor Knalpot ‘Brong’

    Sumenep (beritajatim.com) – Satlantas Polres Sumenep mengamankan 17 sepeda motor yang menggunakan knalpot ‘brong’ atau tidak sesuai standar.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menjelaskan, sepeda motor yang menggunakan knalpot brong itu diamankan saat aksi balap liar di beberapa lokasi. Diantaranya Jl. Raya Lingkar Timur, Lingkar Barat, Lingkar Utara, dan Jalan Diponegoro.

    “Menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini, kami nengintensifkan patroli dan razia. Sasarannya termasuk balap liar yang dilakukan anak-anak muda di kawasan Kota,” katanya, Minggu (24/12/2023).

    Ia mengungkapkan, pihaknya juga menerima pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan aksi balap liar. Apalagi cukup banyak yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong yang suaranya cukup mengganggu.

    “Untuk memberikan efek jera, kami menindak pengguna knalpot brong. Sepeda motornya kami angkut ke Polres. Kalau mau mengambil sepeda motornya, harus terlebih dahulu mengganti dengan knalpot standar,” papar Widiarti.

    Ia mengatakan Polres Sumenep sebelumnya telah menyampaikan kepada para kepala desa untuk membantu mengantisipasi terjadinya balap liar. Apabila di wilayahnya terdapat kegiatan balap liar, diminta segera melaporkan kepada pihak kepolisian.

    “Balap liar ini meresahkan warga. Selain itu juga mengganggu kenyamanan lingkungan dan membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengendara lain,’ ujarnya.

    Ia berharap agar para orang tua juga mengingatkan dan mengawasi putranya agar tidak terlibat dalam aksi balap liar dengan kenalpot brong. “Balap liar di jalan raya ini pasti mengganggu pengguna jalan yang lain. Apalagi menggunakan knalpot brong. Ini juga menganggu istirahat warga sekitar lokasi, karena kejadiannya pasti larut malam hingga dini hari. Saatnya orang beristirahat,” papar Widiarti.

    Sementara Lurah Bangselok M. Fajar Hidayat terlihat turun langsung membantu petugas kepolisian mengamankan wilayahnya dari aksi balap liar. Lurah Bangselok juga membantu meredam aksi provokasi pelaku balap liar, hingga polisi mengamankan pelaku dan membawa ke Polres.

    “Bagi saya, kekompakan adalah kekuatan. Jadi ketika ada kerja tim dan kolaborasi termasuk dengan aparat kepolisian, hal-hal yang sepertinya tidak mungkin dicapai pasti bisa dicapai. Itu yang diharapkan dari warga masyarakat Bangselok. Bekerja sama dan berkolaborasi dengan instansi terkait, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan,” ucapnya. [tem/but]

  • 3 Pelaku Penusukan Warga Surabaya Sempat Pesta Miras di Lebak Timur

    3 Pelaku Penusukan Warga Surabaya Sempat Pesta Miras di Lebak Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku penusukan warga Surabaya sempat pesta miras (minuman keras) di Lebak Timur. Perlu diketahui, pada Rabu (20/12/2023) petang lalu, warga Lebak Timur bernama Edi Santoso ditusuk tetangganya sendiri di depan anak kandungnya yang masih berumur 10 tahun.

    Supri (36) warga Lebak Timur mengatakan bahwa pelaku Aji, Arif, dan satu lainnya yang belum diketahui identitas sempat pesta miras dari pagi hari. Ia juga sempat menegur para peserta pesta miras untuk berhenti.

    “Ada 8 orang termasuk 3 pelaku. Sudah saya suruh bubar namun tidak dihiraukan,” kata Supri, Minggu (24/12/2023).

    Supri lantas mengetahui ada penusukan pada pukul 18.00 petang. Ia bersama warga Lebak Timur sudah mendatangi rumah-rumah para peserta miras. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa ketiga pelaku akan melakukan penusukan.

    Kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Tambaksari dengan LP/488/B/XII/2023/JATIM/RESTABES SBY/SEK. TBSR, tertanggal 20 Desember 2023. Akibat kejadian itu, putri korban yang berumur 10 tahun trauma. Ia tidak mau pulang ke rumah dan selalu menangis ketika bertemu orang yang tidak dikenal. Korban bernama Edi Santoso juga mengalami 3 luka tusuk di perut, 1 luka sayat di tangan kanan, dan luka gores di leher karena korban sempat dijerat dengan kawat.

    Hari (35) salah satu warga yang ikut menyelamatkan Edi menceritakan, saat itu ia sedang berada di depan rumah menyapu halaman. Saat itu, ia melihat ada 3 orang yang berboncengan mengenakan satu motor Honda Vario. Ia pun sempat didatangi dua pelaku bernama Aji dan Arif dan menanyakan apakah Edi ada dirumah. Sedangkan, satu pelaku lainnya berjaga di sepeda motor dengan kondisi motor masih menyala.

    “Ya saya ga kepikiran apa-apa mas. Saya bilang ada. Terus Aji dan Arif masuk kerumah Edi,” kata Hari saat diwawancarai Beritajatim.com, Minggu (24/12/2023). [ang/but]

  • 3 Pelaku Penusukan Warga Surabaya Sempat Pesta Miras di Lebak Timur

    Warga Surabaya Ditusuk Tetangga di Depan Anaknya 

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang warga Surabaya, alamat Lebak Timur, ditusuk pisau di depan anaknya yang masih berumur 10 tahun oleh tetangganya sendiri, Rabu (20/12/2023) kemarin. Dalam kejadian itu, korban Edi Santoso mengalami 3 luka tusuk di perutnya. Beruntung nyawa Edi masih bisa diselamatkan.

    Hari (35) salah satu warga Lebak Timur yang ikut menyelamatkan Edi menceritakan, saat itu ia sedang berada di depan rumah menyapu halaman. Dia melihat ada 3 orang yang berboncengan mengenakan satu motor Honda Vario.

    Ia pun sempat didatangi dua pelaku bernama Aji dan Arif dan menanyakan keberadaan Edi ada di rumah. Sedangkan, satu pelaku lainnya berjaga di sepeda motor dengan kondisi motor masih menyala.

    “Ya saya ga kepikiran apa-apa. Saya bilang ada. Terus Aji dan Arif masuk ke rumah Edi,” kata Hari saat diwawancarai Beritajatim.com, Minggu (24/12/2023).

    Hanya berselang 5 menit, Hari mendengar suara teriakan anak korban. Ia pun langsung menuju lokasi.

    Saat itu Aji dan Arif langsung melarikan diri bersama pelaku satu lainnya. Hari lantas berfokus untuk menyelamatkan korban.

    “Saya langsung berusaha mencari pertolongan,” imbuh Hari.

    Akibat kejadian ini, anak korban mengalami trauma dan tidak mau pulang ke rumahnya. Sedangkan Edi Santoso harus dirawat di rumah sakit Soewandhi selama 3 hari.

    Selain luka tusuk, Edi mengalami luka sayat di tangan kanan dan luka gores di leher karena sempat dijerat dengan kawat.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Aman Hasta menyatakan bahwa saat ini petugas sedang memburu pelaku. “Saat ini sudah kami kejar pelakunya,” tegas Aman Hasta. [ang/but]

  • Masuk Penjara 5 Kali, Bandit Curanmor Surabaya Belum Kapok

    Masuk Penjara 5 Kali, Bandit Curanmor Surabaya Belum Kapok

    Surabaya (beritajatim.com) – Sudah masuk penjara selama 5 kali, Bandit Curanmor Surabaya belum kapok. Ia kembali mencuri sepeda motor di Taman Persahabatan Jl. Sulawesi Nomor 67, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Kamis (07/12/2023). Akibatnya, pria bernama Wanto (35) harus diborgol dan digelandang ke Polsek Wonokromo.

    Kapolsek Wonokromo, Kompol Dwi Djatmiko mengatakan bahwa Wanto pernah dipenjara karena kasus jambret pada tahun 2010 di Polsek Genteng. Saat itu ia masih berumur 22 tahun. Kemudian Wanto kembali dipenjara karena kasus yang sama pada tahun 2012 di sel tahanan Polrestabes Surabaya. Pada tahun 2014, ia kembali dipenjara karena kasus jambret di Polsek Simokerto. Belum kapok juga, ia kembali dihukum penjara pada tahun 2016 di Polsek Mulyorejo karena kasus jambret.

    “Terakhir Wanto kembali ditahan karena kasus Curanmor di tahun 2020 di Polrestabes Surabaya selama 10 bulan. Ini kita kembali tangkap karena kasus Curanmor di Polsek Wonokromo,” kata Dwi Jatmiko, Sabtu (23/12/2023).

    Penangkapan Wanto bermula dari laporan masyarakat yang kehilangan motor di Taman Persahabatan. Anggota kepolisian pun langsung melakukan olah TKP dan mengamankan CCTV di sekitar lokasi. Dari rekaman CCTV, Wanto beraksi dengan temannya yang belakangan diketahui berinisial AS dan YP. “Tidak butuh waktu lama, petugas lantas mengamankan tersangka Wanto di rumahnya di Rusun Sumbo. Saat itu, ia sedang tidur,” imbuh Dwi Jatmiko.

    Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pengejaran kepada AS dan YP. Dari pengakuan Wanto, komplotan berisi 3 orang ini saling bergantian dalam melakukan aksinya. Ada yang bertugas untuk mengamati situasi dan bagian eksekusi. Ketika berhasil mencuri motor, mereka akan menjual hasil curiannya ke seorang penadah di Surabaya Utara dengan harga Rp 3 juta. “Masing-masing mendapatkan Rp 1 juta. Alasan mencuri karena keterbatasan ekonomi,” pungkas Dwi Jatmiko.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Wanto dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun. (ang/kun)

  • Arena Judi Sabung Ayam di Kediri Digerebek, Pejudi Kabur

    Arena Judi Sabung Ayam di Kediri Digerebek, Pejudi Kabur

    Kediri (beritajatim.com) – Petugas Polsek Ngadiluwih melakukan penggerebekan arena perjudian sabung ayam di Desa Dukuh, pada Sabtu (16/12/2023). Sayangnya tidak ada satupun pejudi yang berhasil diringkus.

    “Awalnya kita mendapatkan informasi keresahan dari masyarakat adanya perjudian sabung ayam,”terang Kapolsek Ngadiluwih Iptu Agung Saifudin, pada Jumat (22/12/2023).

    Dari laporan tersebut, petugas langsung melakukan penyelidikan dan ternyata benar. Di lokasi tersebut ada perjudian sabung ayam.

    Petugas yang datang menuju ke lokasi menggunakan mobil patroli sambil menyalakan suara sirine. Alhasil para pengunjung di lokasi tersebut semburat kabur melarikan diri.

    “Saat kami penggerebekan, para pengunjung di lokasi tersebut kabur melarikan diri. Karena lokasi sangat jauh dan kemungkinan pengunjung mengetahui ada sirine mobil Polisi akhirnya mereka kabur,”tutur Iptu Agung.

    Petugas di lokasi tersebut hanya menyita 26 unit sepeda motor, ayam jago 4 ekor, 1 kurungan, 1 bak, 2 jam dinding, kursi duduk 15, dan 1 spon.

    “Barang bukti kita amankan di Polsek Ngadiluwih. Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan pelaku perjudian sabung ayam,”jelasnya.

    Diungkapkan Kapolsek Ngadiluwih, untuk kendaraan sepeda motor akan diserahkan kepada pemiliknya. Dengan syarat, para pemilik itu membawa dokumen asli kendaraan tersebut.

    “Kita serahkan secara gratis kendaraan tersebut dengan membawa KTP, STNK dan BPKB. Selain itu juga syaratnya harus mendapatkan tanda tangan dari pihak pemerintah desa,”ungkap Iptu Agung.

    “Selanjutnya juga dilengkapi dengan rekomendasi dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Kenapa, harus juga membawa rekomedasi dari pemerintah desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa kita bisa tahu bahwa yang mengambil warga binaannya,”tambahnya.

    Disampaikan Kapolsek Ngadiluwih, kepada para masyarakat yang mengetahui adanya segala bentuk perjudian maupun tindak pidana lainnya yang ada di wilayah hukum Polsek Ngadiluwih agar melapor ke pihak kepolisian setempat.

    “Kami juga melakukan pemasangan banner imbauan larangan adanya bentuk perjudian. Kami juga mengimbau kepada masyarakat bila mengetahui adanya segala bentuk perjudian segera melapor ke pihak yang berwajib,”ucap Iptu Agung. [nm/ted]

  • Warga Sumenep Berlibur Nataru, Barang Berharga Boleh Dititipkan di Polsek

    Warga Sumenep Berlibur Nataru, Barang Berharga Boleh Dititipkan di Polsek

    Sumenep (beritajatim.com) – Bagi warga Sumenep yang punya rencana untuk berlibur saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), tidak perlu lagi khawatir dengan barang-barang berharganya. Karena warga boleh menitipkan barang berharganya di Polsek setempat.

    “Silahkan bagi warga Sumenep yang akan mudik atau meninggalkan rumah saat libur akhir tahun, bisa menitipkan barang berharganya di Polsek. Sepeda motor misalnya, bisa diparkir di Polsek. Atau barang berharga lainnya,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko, Kamis (21/12/2023).

    Ia menjelaskan, nanti bagi warga yang menitipkan barang, akan dibuatkan berita acara penitipan. Anggota siap untuk menjaga barang yang dititipkan itu.

    “Termasuk penjagaan rumah juga akan dilakukan anggota, dengan patroli rutin. Jadi sampaikan saja kalau rumah di jalan ini kosong karena pemilik rumah ke luar kota,” terang Kapolres.

    Lebih lanjut ia menerangkan, Polsek juga ‘disulap’ menjadi tempat istirahat sementara bagi warga yang kelelahan perjalanan dari luar kota. “Di Polsek kami sediakan velbed untuk warga yang ingin istirahat, juga ada snack. Ini semua agar warga yang singgah untuk beristirahat di Polsek bisa merasa nyaman,” ujarnya.

    Jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan Nataru sebanyak 215 orang. Kemudian di ‘back up’ anggota TNI dan instansi samping seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, serta stakeholder lainnya.Operasi Lilin 2023 digelar selama 12 hari. Dimulai sejak 22 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024. (tem/kun)