Transportasi: sepeda

  • Sensasi Mudik Gratis Pakai Kapal Perang TNI AL, Catat Tanggalnya!

    Sensasi Mudik Gratis Pakai Kapal Perang TNI AL, Catat Tanggalnya!

    Surabaya (beritajatim.com) – TNI Angkatan Laut (AL) memperkenalkan inisiatif baru yang menarik untuk memfasilitasi pemudik yang akan merayakan Lebaran tahun ini. Dalam upaya untuk mengurangi beban transportasi dan memberikan alternatif yang nyaman bagi pemudik, TNI AL telah menyiapkan layanan mudik gratis dengan kapal perang.

    Pendaftaran untuk layanan ini tersedia di tiga kota utama: Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Di Jakarta, pemudik dapat mendaftar di Mako Koliniamil, Jalan Raya Pelabuhan Pos 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara itu, di Semarang, pendaftaran dilakukan di Mako Lanal Semarang, Jalan R.E. Martadinata Nomor 12 Tawangsari, Kota Semarang. Dan di Surabaya, pemudik dapat mendaftar di Mako Lantamal V Surabaya, Jalan Laksda M. Nazir Nomor 56 Perak Surabaya.

    Rute perjalanan telah ditetapkan dengan cermat untuk memastikan pemudik sampai ke tujuan dengan tepat waktu. Keberangkatan dari Jakarta dijadwalkan pada tanggal 5 April 2024, dengan perhentian di Semarang pada tanggal 6 April 2024, dan tiba di Surabaya pada tanggal 7 April 2024.

    Sedangkan untuk perjalanan pulang, kapal akan berangkat dari Surabaya pada tanggal 13 April 2024, transit di Semarang pada tanggal 14 April 2024, dan tiba kembali di Jakarta pada tanggal 15 April 2024.

    Meskipun layanan ini disediakan secara gratis, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh para pemudik. Pertama, pemudik diharuskan untuk menyerahkan fotokopi KTP sebagai identifikasi diri. Kedua, fotokopi STNK dan BPKB sepeda motor juga harus diserahkan sebagai persyaratan transportasi.

    Ketiga, pemudik diwajibkan untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mematuhi peraturan dinas selama di kapal. Dan terakhir, pemudik dilarang menggunakan sepeda motor listrik untuk keberangkatan.

    Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi banyak pemudik yang biasanya menghadapi kesulitan dalam mencari transportasi yang nyaman dan terjangkau selama musim mudik.

    Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen TNI AL dalam mendukung kebutuhan masyarakat serta memberikan pelayanan yang optimal dalam berbagai situasi, termasuk saat momen penting seperti perayaan Lebaran. [aje]

  • Emak-emak Meninggal di Jalan Ngastemi Mojokerto

    Emak-emak Meninggal di Jalan Ngastemi Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang emak-emak pengendara sepeda motor Honda Beat nopol S 3592 VW tewas di Jalan Raya Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Senin (25/3/2024). Korban tewas setelah tertabrak sepeda motor Honda CB nopol S 5807 S saat menyebrang.

    Korban adalah emak-emak bernama Kasiani (44) warga Dusun Singopadu RT 12 RW 03, Desa Peterongan, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol S 3592 VW berhenti di bahu jalan sebelah timur menghadap ke utara. Korban yang memboceng putrinya, NDA (15) kemudian menyebrang ke arah utara.

    Di saat yang bersamaan ada sepeda motor Honda CB nopol S 5807 S yang dikendarai Mohammad Jamaludin (20) dari arah utara. Karena jarak yang sudah dekat sehingga korban bertabrak dengan pengendara asal Dusun Gelonggongan RT 24 RW 06, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Akibat benturan keras tersebut korban tewas di lokasi kejadian, sementara pengendara sepeda motor Honda CB nopol S 5807 S mengalami luka ringan. Petugas dari Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menggunakan ambulance PMI Kabupaten Mojokerto ke ruang jenazah RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari. Sementara pengendara sepeda motor Honda CB nopol S 5807 S dievakuasi ke RS Sidowaras Kecamatan Bangsal.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Iptu J Wihandoko mengatakan, kecelakaan lalu-lintas terjadi sekira pukul 12.30 WIB. “Kecelakaan diduga karena faktor manusia. Diduga karena kurang hati-hatinya atau lalainya pengendara sepeda motor Honda Beat nopol S 3592 VW,” ungkapnya.

    Korban pengendara sepeda motor Honda Beat nopol S 3592 VW ketika menyebrang kurang bisa mengantisipasi terhadap arus lalu-lintas dari arah utara atau sekitarnya. Sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang menyebabkan nyawanya melayang. [tin/but]

  • Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Minta Agar Tingkatkan Keamanan Menjelang Idul Fitri

    Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Minta Agar Tingkatkan Keamanan Menjelang Idul Fitri

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sekretaris Dewan, Ridwan menanggapi hilangnya salah satu sepeda motor pegawai harian bernama Rangga. Menurut Ridwan kejadian ini sebagai masukan bagi seluruh pegawai agar tetap berhati-hati.

    Tak hanya itu Ridwan juga mengatakan bahwa akan memberlakukan peraturan baru bagi apra tamu. Peraturan tersebut membatasi para tamu untuk parkir di area belakang area gedung DPRD Kabupaten Pasuruan.

    “Untuk semua tamu yang bawa motor dan mobil tidak boleh bawa motor sampai ke belakang. Saat ini kita sudah siapkan parkiran yang berada di depan, dan itu di khususkan para tamu,” jelasnya.

    Pihaknya juga akan melaporkan kejadian kehilangan ini kepada polisi dan akan membawa sejumlah barang bukti berupa surat dan juga rekaman CCTV. Diketahui disekitaran lokasi kejadian terdapat satu CCTV yang terpasang.

    Menurut rekaman CCTV tersebut terlihat pelaku mulai masuk kedalam area parkir gedung DPRD Kabupaten Pasuruan sekitar pukul 11.56 WIB. Pelaku berboncengan dengan rekannya yang menggunakan pakaian hitam putih masuk langsung kedalam area parkir.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin atas kejadian yang menimpa.pegawai kontrak tersebut. Sehingga dirinya meminta agar mengevaluasi keamanan di sekitaran area gedung DPRD.

    Tak hanya itu, Dion sapaan akrabnya juga berpesan kepada pihak kepolisian agar lebih meningkatkan pengawasannya. Hal ini dikarenakan para pencuri lebih profesional, seperti yang dilakukan pencuri di area parkir gedung DPRD Kabupaten Pasuruan.

    “Saya himbau untuk kepolisian agar lebih meningkatkan keamanan, mengingat menjelang hari raya Idul Fitri. Pencuri sekarang lebih kreatif dan modusnya beragam, seperti yang terekam, pelaku menggunakan pakaian ASN sedangkan temannya pakai seragam pegawai harian,” terang Dion.

    Tak hanya itu, Dion juga mengantisipasi kamanan dibeberapa ruang publik. Seperti halnya puskesmas, dan juga kantor pemerintahan Kabupaten Pasuruan agar lebih berhati-hari lagi. (ada/ted)

  • Kantor DPRD Pasuruan Diobok-obok Maling, Honda Beat PHL Lenyap

    Kantor DPRD Pasuruan Diobok-obok Maling, Honda Beat PHL Lenyap

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kawasan kantor DPRD Kabupaten Pasuruan diobok-obok maling. Alhasil satu unit motor Honda Beat dengan nomor polisi N-3125-VX milik salah satu pegawai harian lepas (PHL) bernama Rangga hilang.

    Menurut keterangan korban, dirinya memarkirkan kendaraannya diparkiran sisi kiri gedung. Saat itu, kendaraan miliknya tak dikunci setir sehingga memudahkan pelaku membawa lari motornya.

    “Biasanya kendaraan aku taruh disana (parkiran sisi kiri) dan aman. Saat itu juga gak aku kunci ganda,” jelas Rangga saat ditanya oleh sejumlah rekannya, Senin (25/3/2024).

    Sementara itu, salah satu saksi yang bernama Budi mengatakan bahwa pelaku mencuri sepeda motor milik korban dengan menggunakan seragam dinas PNS. Budi sendiri mengaku saat kejadian dirinya tertidur didalam mobil dinas.

    Mengetahui ada gerak-gerik orang yang mencurigakan dirinya sempat mengambil gambar pelaku. Tak hanya itu, Budi juga menegor pelaku, namun pelaku langsung melarikan diri.

    “Aku liat waktu itu, pelaku ini diantar sama temannya yang nunggu didepan, dan waktu aku sapa motornya langsung di gas. Pelaku pakai cepana seperti PNS warna coklat dan pakai jaket warna abu,” terangnya.

    Sementara itu sampai tulisan ini dikirimkan, korban masih belum melapor kehilangan kendaraan ini kepada pihak yang berwajib. [ada/aje]

  • Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Jakarta

    Setelah tuntas bersepeda keliling Indonesia, Ari Yami berambisi melanjutkan perjalanannya gowes dari Majalengka di Jawa Barat ke Mekah di Arab Saudi untuk menunaikan umrah. Saat ini dia berada di Thailand dan tetap melanjutkan misinya kendati memasuki bulan Ramadan.

    Terdengar suara azan berkumandang di di latar belakang, ketika saya bercakap dengan Ari pada Selasa (19/03) pukul 15.00 WIB. Kala itu, dia sedang berada di kawasan Masjid Sadao di Thailand. Waktu salat azhar ia manfaatkan untuk rehat sejenak dari menggowes sepedanya.

    Bulan Ramadan tak mengurungkan niatnya tetap bersepeda, melanjutkan misi ke tanah suci Mekah demi melaksanakan umrah. Agar tenaganya tak cepat terkuras, dia menyesuaikan rutinitasnya bersepeda dengan puasa yang sedang dia jalankan.

    “Dikurangin jaraknya, dan porsi gowes-nya. Kalau dari pagi banget, enggak berangkat karena enggak bakal kuat,” tutur Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari biasa bangun pagi untuk melanjutkan perjalanannya. Kadang ia bisa seharian mengayuh pedal dengan dua tas berisi barang bawaan di kedua sisi sepeda. Tas itu penuh dengan peralatan seperti tenda, kompor baju, dan perlengkapan lainnya.

    Selama Ramadan, dia mengawali hari dengan sahur sebelum fajar menyingsing. Dia kemudian beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pada siang hari dan berhenti menjelang waktu berbuka puasa.

    “Kadang buka puasa di masjid, terus ada beberapa dari teman-teman orang Indonesia yang tinggal di Thailand yang suka mengajak buka bersama,” kata Ari.

    Beberapa kali ia sempat singgah di rumah warga Indonesia yang menawarkannya tempat menginap. Namun kebanyakan malam dia habiskan dengan tidur di dalam tenda atau masjid terdekat.

    “Saya bangun dan berangkat tergantung tempatnya. Kalau di masjid misalnya, baru bangun tidur salat subuh, besokannya saya bangun tidur, salat, dan langsung gowes lagi,” kata Ari.

    Layaknya Muslim kebanyakan, menjalankan ibadah umrah adalah salah satu impiannya. Misi itu dia gabungkan dengan kesenangannya bersepeda. Maka, dengan bekal sepeda andalannya dia gowes ke tanah suci Mekah.

    “Saya sebagai Muslim, siapa yang enggak mau menginjakkan kaki di Baitullah, di rumah Allah. Jadi saya berpikir, di Indonesia saja mampu tiga tahun keliling Indonesia di 29 provinsi. Kenapa ke kota suci Mekah saya tidak bisa?” tutur Ari.

    Masih jauh perjalanan yang harus ditempuh Ari demi mencapai tanah suci, diperkirakan dia akan sampai sekitar delapan hingga sembilan bulan lagi.

    “Mungkin dari sekarang itu sekitar 8-9 bulan lagi. Benar-benar sendiri, berdua dengan sepeda.”

    Setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia’

    Pemuda berusia 28 tahun itu mengatakan sejak kecil dia gemar menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.

    Hobi bersepeda baru dia geluti kemudian hari setelah membeli sepeda pada 2020, saat dirinya bekerja sebagai karyawan marketing ponsel di Tangerang. Sejak saat itu, gowes menjadi kebiasaannya sehari-hari.

    “Saya bersepeda dari kostan ke tempat kerja, begitu saja. Dan akhirnya setelah itu resign kerja, setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia,” katanya.

    Namun, suatu saat, terbesit keinginannya untuk berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Itu tak lepas karena minatnya berwisata dan menemukan hal-hal baru beserta pengalaman yang belum pernai dia temui sebelumnya.

    “Dengan sepeda, aku bisa menjangkau ke tempat-tempat yang aku dulu ingin kunjungi.”

    Ari mengaku keinginannya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan keliling Indonesia memang sudah lama terpendam karena ia ingin mengunjungi tempat-tempat di luar sana.

    “Dulu punya mimpi, keinginan untuk travelling jadi semakin terdorong karena sudah penat dan jenuh dengan kerja dan juga karena patah hati,” tutur Ari.

    Ari YamiAri Yami berpose dengan sepedanya di depan Bunderan HI, Jakarta Pusat.

    “Sepeda ini menurut aku adalah pilihan yang tepat untuk seorang traveller minim budget kayak saya. Jadi memilih sepeda karena itu, salah satu alasannya, karena minim budget,” jelas Ari.

    Sebelum bersepeda, Ari sempat berkelana menggunakan motor. Namun, akhirnya dia memilih menggunakan sepeda untuk perjalanannya.

    “Sepedaan itu lebih dapet momennya. Kayak dramanya itu dapet kalau sepedaan itu,” akunya.

    Dengan sepedanya, dia mulai berkelana keliling Indonesia. Sejumlah jenama sepeda terkemuka dan komunitas sepeda di Indonesia mensponsori perjalannya.

    Dia menjelajah setidaknya 29 provinsi, hingga ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua, provinsi di ujung timur Indonesia.

    “Dengan bersepeda, aku bisa akses semua itu. Dengan itu naik kapal dulu dan nanti keliling-keliling di satu pulaunya. Karena berawal dari suka dulu aja, karena suka travelling dan suka hal-hal baru. Suka experience juga,” katanya.

    Baca juga:

    Perjalanannya selama tiga tahun mengayuh sepeda keliling Indonesia membuatnya populer di dunia maya.

    Puluhan ribu warganet mengikuti perjalanannya yang dia abadikan dan bagikan di akun TikTok. Videonya bahkan telah ditonton 4,3 juta kali.

    “Karena saya pagi sampai malam gowes, kontennya tidak bisa yang benar-benar fokus. Tapi sekarang, jika ada hal yang bagus untuk dibuat konten, saya upload saja,” ujar Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari terbiasa bangun pukul 8.00 atau 9.00 waktu setempat, kemudian sarapan sebelum memulai perjalanannya. Ia beristirahat sejenak untuk makan siang dan beribadah salat dalam perjalanan.

    “Nanti baru istirahat makan siang, sekalian salat dzuhur, habis salat dzuhur start lagi mulai lagi jalan sampai mungkin salat azhar, baru azhar mau maghrib. Saat magrib sudah cari tempat tidur lagi begitu,” katanya.

    Gowes ke Mekah kian populer di Indonesia

    Ari bukan satu-satunya pesepeda Indonesia yang menggowes sepedanya demi menunaikah ibadah umrah.

    Glen Fahmi Saimina, ketua Bike2Work, sebuah komunitas berisi pesepeda se-Indonesia, mengatakan paling tidak ada lima orang pesepeda Indonesia selain Ari yang sedang dalam perjalanan ke Mekah.

    “Candaan di komunitas kami itu, mungkin kalau haji itu mesti menunggu enam sampai 10 tahun, kalau dengan sepedaan dalam enam bulan itu bisa sampai,” ujar Fahmi.

    “Itu mungkin yang membuat optimis teman-teman yang berangkat ke Mekah dengan sepedaan,” katanya kemudian.

    Rute yang biasa ditempuh oleh pesepeda menuju Mekah, kata Glen, adalah dengan menyeberang Batam, Singapura, Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan lewat darat ke Thailand, India. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maroko dan Timur Tengah.

    “Itu sih yang jalur favorit,” katanya.

    Meski begitu, ia mengatakan tak semua orang sanggup melakukan perjalanan sepeda jarak jauh karena risikonya cukup besar. Selain medan yang tidak bisa diterka atau masalah lainnya seperti keamanan, fisik dan mental pesepeda juga diuji.

    “Ada satu yang terpaksa pulang karena sepedanya hilang dicuri. Jadi memang bukan hal yang mudah, tapi menjadi tekad dari teman-teman sepeda yang biasa melaksanakan touring jarak jauh,” ungkapnya.

    Baca juga:

    Salah satu tantangan yang disebut oleh Fahmi adalah terblokirnya akses ke daerah Myanmar dan Bangladesh.

    Seringkali, para pesepeda Indonesia membeli tiket pesawat ke negara-negara tetangga di Timur Tengah, seperti Iran atau Oman, sebelum melanjutkan perjalanan dengan mengayuh sepeda.

    Ari sendiri mengaku dirinya tak bisa melintasi Myanmar dan Bangladesh sehingga dia terpaksa membeli tiket pesawat ke India untuk melanjutkan perjalanannya dari sana.

    “Myanmar dan Bangladesh lagi close border karena ada konflik. Jadi tidak bisa masuk, jadi mau enggak mau, opsi saya dari Thailand terbang ke India,” ujarnya.

    Ari memperkirakan bahwa ia akan membutuhkan waktu delapan hingga sembilan bulan untuk sampai di Mekah, Arab Saudi.

    Djoko SetijowarnoSepeda-sepeda yang bisa disewa di Madinah, Arab Saudi.

    Apakah imbauan soal umrah backpacker berdampak bagi pesepeda ke Mekah?

    Pada Februari lalu, pemerintah Arab Saudi mengizinkan warga asing beribadah umrah dengan menggunakan visa turis. Hal itu mempermudah orang-orang yang ingin melakukan umrah mandiri alias umrah backpacker.

    Namun, Kementerian Agama memutuskan untuk melarang umrah backpacker dengan alasan melindungi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

    Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya karena ada aturan-aturan peribadatan yang harus diikuti.

    “Ke Eropa, Jepang, Amerika, kemanapun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umrah berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi,” kata Yaqut kepada media kala itu.

    Maka, menurut dia, umat Muslim Indonesia memerlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umrah.

    ReutersUmat Muslim menyentuh Ka’bah saat umrah di Mekkah, Arab Saudi, pada 18 Desember, 2023.

    Namun demikian, bagi Ari, imbauan itu tidak menjadi penghalang. Sebab, ia sudah melakukan riset sendiri tentang tata cara dan niat yang harus dipersiapkan sebelum ibadah umrah. Ia cukup yakin bisa menjalankannya secara mandiri.

    “Zaman sekarang di YouTube banyak. Kami bisa baca-baca juga langkah-langkah umrahnya apa saja, nanti kami niatnya apa saja. Itu bisa kami lakukan sendiri tanpa harus mengikuti travel agent,” katanya.

    Ari menjadi semakin yakin akan keputusannya karena peraturan baru dari pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan umat Muslim dengan visa turis untuk melaksanakan ibadah umrah.

    Dia juga belajar dari pengalaman teman-teman pesepeda yang pernah berhasil pergi ke Mekah dengan bersepeda dan melakukan umrah.

    “Sudah ada banyak yang orang-orang Indonesia yang gowes ke Mekah, awal-awalnya mereka mengejar Haji. Tapi karena agak sulit juga kalau mengejar Haji, jadi mengejarnya umrah saja,” kata Ari.

    Ari YamiAri Yami mendirikan tanda dekat sepedanya saat ia berada di pinggir pantai.

    Glen dari komunitas Back2Work sependapat. Sebab, pengelana ke Mekah bukan hanya dari Indonesia saja, tapi dari negara-negara lain.

    “Jadi bukan hal yang harus dilarang,” katanya, seraya menambahkan apa yang diutarakan oleh Kementerian Agama menurutnya adalah imbauan.

    “Uniknya mereka yang bersepeda itu mereka melakukan visa on arrival, jadi setiap masuk negara, dia harus lapor ke kedutaan Indonesia di sana.”

    “Jadi setiap negara, dia akan pakai visa on arrival untuk melanjutkan perjalanan. Makanya banyak juga yang sudah sampai, dimudahkan jalur daratnya juga.”

    Harus benar-benar bisa membawa nama negara

    Sarah Walangitang, 60 tahun, seorang pesepeda yang pernah bergabung dalam Srikandi 21, sebuah kelompok pesepeda berisi 21 perempuan yang gowes dari Jepara di Jawa Tengah ke Bandung di Jawa Barat, mengatakan bahwa ia kagum dengan misi Ari Yami untuk gowes ke Mekah.

    Pesepeda yang akrab disapa Simbok itu mengatakan bahwa pesepeda yang melakukan perjalanan ke luar negeri, secara tidak langsung memiliki tanggung jawab sebagai “duta pesepeda Indonesia” di negara yang ia kunjungi.

    “Jadi kita harus tunjukan bahwa pesepeda punya attitude yang baik. Setidaknya harus benar-benar bisa membawa nama negara,” kata Simbok.

    IG: simbok_journeySarah “Simbok” Walangitang sudah bersepeda sejak kecil, namun pensiun setelah 2020 karena pandemi. Ia masih berkeinginan melanjutkan gowesnya keliling Indonesia.

    Ia mengatakan bahwa dirinya saat melakukan gowes, selalu disertai dengan kampanye atau aksi sosial nyata supaya dapat membawa dampak bagi orang-orang yang ia temui.

    “Saya masih utang perjalanan ke Sumatra, ke Kalimantan, ke Sulawesi. Saya anggap utang karena saya memang masih punya niat untuk solorider ke sana. Sambil bawa misi itu tadi, kalau bukan kampanye, bebersih atau apa yang bisa saya lakukan di sana,” ujarnya.

    Ia mengatakan seringkali musuh terbesar pesepeda jarak jauh adalah dirinya sendiri. Sebab, selain sepeda yang handal, modal lain yang dimiliki pesepeda adalah tubuhnya yang harus cukup kuat menempuh perjalanan.

    “Jadi hari ini punya target, sampai [hari] kesekian harus ada di sini. Hari ini harus sekian kilometer. Karena kami egois, saklek dengan target itu akhirnya badan kami kalah,” ungkap Simbok.

    Ari mengatakan bahwa dirinya selalu menjaga kondisi tubuhnya dengan “tidak memforsir” hingga kelelahan. Ia juga mengatakan hal utama yang perlu disiapkan adalah mental yang kuat agar dapat terus bertahan.

    “Percuma kalau kami siapkan sepeda yang bagus, perlengkapan dan peralatan selengkap mungkin. Kalau mentalnya kurang kuat, pasti enggak bakal sampai,” ujar Ari.

    Berita terkait

    Lihat juga Video ‘Kisah Damara, Pelari Disabilitas yang Sukses Kejar Mimpi Jadi Polisi’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jalan Mulus Cor Beton di Kabuh Jombang Makan Korban, Pemotor Tewas

    Jalan Mulus Cor Beton di Kabuh Jombang Makan Korban, Pemotor Tewas

    Jombang (beritajatim.com) – Jalan mulus berbahan cor beton yang menghubungkan Kecamatan Kabuh dengan Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang memakan korban. Seorang pengendara motor tewas usai tabrakan dengan truk, Minggu (24/3/2024) sore.

    Jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan akhir tahun lalu. Sisa-sisa pengerjaan masih nampak di beberapa ruas. Lebar jalan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut mencapai sembilan meter. Pengendara sangat leluasa.

    Pengendara motor yang celaka pada Minggu sore itu adalah Andik Novianto (28), warga Desa Jatigedong Kecamatan Ploso. Awalnya, Andik mengendarai sepeda motor Yamaha Vega S-2042-XK. Dia melaju dari arah selatan ke utara.

    Sesampainya di TKP (Tempat Kejadian Perkara), korban kurang menguasai keadaan ketika jalan menikung tajam ke kiri. Tepatnya di tikungan Desa Kauman Kecamatan Kabuh. Sepeda motor korban masuk ke jalur berlawanan.

    Nahasnya, saat bersamaan melaju kencang truk M-8131-XE yang dikemudikan Mahbubi Rahman (24), warga Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep. Karena jarak sudah dekat kecelakaan keduanya tak terhindarkan. “Pemotor tewas di lokasi,” kata Jumadi (55), saksi mata.

    Kepala Unit Gakkum (Penegakan Hukum) Satlantas Polres Jombang Iptu Anang Setiyanto membenarkan adanya kecelakaan itu. Pihaknya juga sudah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. “Penyebab kecelakaan secara pasti masih kita dalami. Dugaan sementara, pemotor makan jalur saat di tikungan,” pungkasnya. [suf]

  • Diduga Rem Blong, Mobil Sekeluarga Tabrak Warung di Turunan Pacet Mojokerto

    Diduga Rem Blong, Mobil Sekeluarga Tabrak Warung di Turunan Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah mobil Honda Civic Turbo nopol AD 8614 XS menabrak sebuah warung nasi jagung di turunan Deklengan AMD, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (23/3/2024) petang. Mobil berpenumpang lima orang keluarga tersebut diduga mengalami rem blong.

    Mobil yang dikendarai Antonius Yonas Chandra (42) warga Kota Surakarta. Jawa Tengah ini melaju dari arah Batu ke Mojokerto. Mobil berpenumpang empat orang yang merupakan satu keluarga, yang terdiri dari sopir, istri dan tiga orang anak. Sang istri, Lieana Sari Dewi (49) duduk di bangku depan samping sopir.

    Sementara tiga orang anak yakni CMC (14), JRC (7) dan MLC (6) duduk di bangku penumpang di jok belakang. Korban dari arah Batu hendak pulang ke Kota Solo, Jawa Tengah. Namun sampai di lokasi kejadian sekira pukul 17.45 WIB, mobil penumpang satu keluarga tersebut menabrak sebuah warung nasi jagung di sisi barat.

    Tak hanya menabrak sebuah warung, mobil juga menabrak dua sepeda motor yang sedang parkir di depan warung nasi jagung tersebut. Akibat kejadian tersebut kelima korban mengalami luka-luka, sementara warung nasi jagung porak poranda, sedangkan mobil dan dua sepeda motor ringsek.

    Kelima orang korban dievakuasi sejumlah relawan ke IGD RSUD Sumberglagah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto setelah berhasil dievakuasi dari dari dalam mobil. Diduga, kecelakaan tunggal tersebut disebabkan mobil mengalami rem blong saat melintasi turunan.

    Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Mojokerto, Ali Masyhuri mengatakan, kelima orang korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Sumberglagah menggunakan ambulance relawan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    “Suaminya mengalami luka bagian kepala, istrinya patah tulang bagian kaki sebelah kanan. Anak perempuannya yang berusia 14 tahun mengalami luka di bagian kaki dan kepala, anak laki-laki yang usia 7 tahun luka bagian dada dan bahu dan yang usia 6 tahun luka bagian kepala dan bahu,” ungkapnya, Senin (5/3/2024).

    Masih kata Ali, korban satu keluarga tersebut perjalanan dari Batu ke arah Pacet dengan tujuan Solo, Jawa Tengah melalui jalur Cangar. Kendaraan sempat berhenti untuk istirahat di rest area kurang lebih satu jam dan kemudian melanjutkan perjalanan, namun mengalami kecelakaan di lokasi kejadian.

    “Sesampai di turunan Deklengan AMD Desa Pacet, rem kendaraan tiba tiba tidak berfungsi dan sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya hingga menabrak sebuah warung nasi jagung milik Bu Sumarsih dan 2 kendaraan sepeda motor yang berada di sebelah barat jalan,” jelasnya. [tin/aje]

  • Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Simpan Sabu, Tukang Parkir Asal Pasuruan Diamankan Polsek Trowulan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kariono warga Dusun Kluncing RT 002 RW 009, Desa Petungasri Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan diamankan anggota Polsek Trowulan. Pria 45 tahun yang berprofesi sebagai tukang parkir menyimpan narkoba jenis sabu.

    Kanit Reskrim Polsek Trowulan, Iptu Pamto Hadi Saputra mengatakan, pelaku diamankan pada Rabu (20/3/2024) sekira pukul 17.30 WIB. “Pelaku diamankan di sebuah rumah kos yang terletak di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Minggu (23/3/2024).

    Kanit menjelaskan, pada Sabtu (16/3/2024) sekira pukul 10.00 WIB, anggota Unit Reskrim Polsek Trowulan mendapatkan Informasi dari masyarakat jika di tempat kos tersebut sering ada pesta dan transaksi narkoba. Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melaksanakan pemantauan dan penyelidikan.

    “Setelah dilakukan pemantauan dan penyelidikan selama 3 hari, Rabu sekira 17.30 WIB, di TKP petugas melakukan penggeledahan dan berhasil mengamankan 1 pelaku. Dari tangan pelaku didapat barang bukti berupa 3 klip poket sabu berat kotor 11,87 gram. Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Trowulan,” katanya.

    Pelaku berserta barang bukti, lanjut Kanit, dibawa ke Polsek Trowulan guna proses dan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku berupa tiga buah klip poket shabu dengan berat kotor 11,87 gram dalam kemasan plastik klip garis merah di dalam bekas rokok Gajah baru merah.

    “Sert satu unit sepeda motor Honda Beat nopol N 6024 TEU warna hitam dan satu buah helm merk BMC warna merah. Akibat perbuatan pelaku, pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009, tentang narkotika,” jelasnya. [tin/aje]

  • Pasangan Bukan Suami Istri di Bojonegoro Digerebek Warga

    Pasangan Bukan Suami Istri di Bojonegoro Digerebek Warga

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua orang bukan suami istri asal Kabupaten Bojonegoro digrebek warga dan digiring ke kantor balai desa. Peristiwa itu berada di rumah seorang perempuan yang sudah bersuami berinisial WT asal Desa Mayangkawis Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (23/3/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

    Peristiwa penggerebekan itu sempat viral di sejumlah grup media sosial yang sebagian besar dikelola netizen asal Bojonegoro. Dalam video yang viral itu, terlihat dua orang, perempuan dan laki-laki sedang jalan kaki dengan bergandengan tangan. Di belakangnya, sejumlah warga mengiringi.

    Video itu adalah potongan dari aksi warga yang mengarak dua orang bukan suami istri ke kantor balai desa setempat usai digerebek warga. Penggerebekan terjadi, saat warga sekitar rumah mengetahui perempuan berinisial WT yang juga suami dari IR (37) keluar rumah bersama lelaki lain.

    “Sekitar pukul 19.30 WIB, warga yang nongkrong di depan rumah WT, mengetahui bahwa perempuan yang sudah bersuami itu keluar rumah bersama laki-laki lain,” ujar Kapolsek Balen Iptu Sri Windiarto, Minggu (24/3/2024).

    Mengetahui hal itu, warga kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada IR (37) yang merupakan suami sah WT. Baru kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, pasangan bukan suami istri itu pulang dan langsung masuk ke dalam rumah. Warga yang sudah mengintai sejak awal kemudian menunggu hingga sekitar satu jam baru kemudian digerebek.

    “Suaminya kemudian meminta agar membuka pintu, karena tidak ada jawaban kemudian pintu rumah didobrak. Di dalam ruang tamu, ada sepeda motor laki-laki tak dikenal itu dan pemiliknya di dalam kamar,” terang Kapolsek.

    Saat pintu rumah dibuka paksa, kedua orang bukan suami istri itu dalam keadaan yang perempuan sudah berada di ruang tamu dan laki-laki yang belakangan diketahui beridentitas LW (32) asal Desa Pelem Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro berada di dalam kamar. Keduanya memakai pakaian lengkap.

    Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan keduanya, warga kemudian menggiring kedua orang tersebut dengan cara jalan kaki menuju ke Kantor Balai Desa Mayangkawis. “Melihat situasi yang sekiranya akan berakibat kurang kondusif, petugas Polsek Balen membawa kedua orang tersebut ke Kantor Polsek Balen guna penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. [lus/but]

  • BPBD Jatim Dirikan Tenda Pengungsian di Pulau Bawean Gresik

    BPBD Jatim Dirikan Tenda Pengungsian di Pulau Bawean Gresik

    Surabaya (beritajatim.com) – Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menyatakan pihaknya mendirikan tenda pengungsian di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik pasca gempa 6,5 M pada Jumat (22/3/2024). Tepatnya di RS Umar Mas’ud Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.

    Gatot mengungkapkan hingga Sabtu (23/3/2024) pukul 09.07 WIB pagi ini telah terjadi 160 kali gempa susulan. Dia pun meminta masyarakat tetap waspada dan tidak panik.

    “Kami minta masyarakat tidak panik dan tetap mengikuti arahan petugas dan aparat yang berwenang di lapangan. Juga, jangan percaya berita-berita hoax yang berseliweran di sosial media. Ini karena ada video kejadian gempa lama Cianjur yang beredar di tengah masyarakat. Hingga saat ini, gempa tidak berpotensi tsunami. Tetap waspada dan berhati-hati,” tegas Gatot kepada beritajatim.com.

    Perkembangan Kejadian Pasca Gempa Tuban Sabtu, 23 Maret 2023 pukul 06.00 WIB:

    Gempa Bumi – 132 km Timur Laut Tuban (Update)
    Kronologi
    Kekuatan : 6.0 SR
    Tanggal : 22-Maret-2024
    Waktu Gempa : 11:22:45 WIB
    Lintang : 5.74 LS
    Bujur : 112.32 BT
    Kedalaman : 10 Km
    Gempa tidak berpotensi Tsunami.

    -Telah terjadi gempa susulan yang berdurasi selama ±30 detik dengan data seperti berikut,
    Kekuatan : 6.5 SR
    Tanggal : 22-Maret-2024
    Waktu Gempa : 15:52:58 WIB
    Lintang : 5.76 LS
    Bujur : 112.33 BT
    Kedalaman : 10 Km
    Gempa tidak berpotensi Tsunami.

    Gempa Susulan / Aftershock:
    Hingga pkl. 09.07 WIB, telah terjadi gempa susulan sebanyak 160 kali.

    Lokasi
    132 km Timur Laut Tuba

    Korban
    Luka Ringan: 2 jiwa,
    1) Nama: Hasi’ah (P/71)
    Alamat: Ds. Tambak, Kec. Tambak, Kab. Gresik
    Keterangan: Sobek dibagian kepala tertimpa genting roboh

    2) Nama: Mohayaroh (P/28)
    Alamat: Tanah Merah 2-B/7-B, Rt 003/Rw 004, Kel. Tanah Kali Kedinding, Kec. Kenjeran, Kota Surabaya
    Keterangan: Luka dibagian kaki tertimpa material

    Dampak
    Kab. Gresik
    1) Kec. Sangkapura
    a. Ds. Sungairujing
    -Sekolah: 1 unit (SMAN 1 Sangkapura)
    -Kantor Desa: 1 unit (Kantor Desa Sungairujing)
    b. Ds. Kotakusuma
    -Sekolah: 1 unit (SD Muhammadiyah 1)
    c. Ds. Dekatagung
    -Rumah rusak ringan: 3 unit
    d. Ds. Sangkapura
    -Ponpes: 1 unit
    e. Ds. Gunung Teguh
    -Rumah rusak ringan: 15 unit
    -Masjid : 2 unit
    f. Ds. Patarselamat
    -Rumah rusak ringan: 2 unit
    g. Ds. Sawahmulya
    -Rumah sakit rusak: 1 unit
    2) Kec. Tambak
    a. Ds. Telukjatidawang
    -Rumah rusak ringan: 4 unit
    -Rumah rusak berat: 1 unit
    b. Ds. Kelompanggubug
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    -Rumah rusak sedang: 3 unit
    -Rumah rusak berat: 1 unit
    c. Ds. Pekalongan
    -Rumah rusak ringan: 11 unit
    -Rumah rusak sedang: 7 unit
    -Rumah rusak berat: 1 unit
    d. Ds. Tambak
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    e. Ds. Gejeg
    -Rumah rusak sedang: 2 unit
    3) Kec. Duduksampeyan
    a. Ds. Wadak Kidul
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    4) Kec. Gresik
    Gedung perkantoran rusak: 1 unit

    Kab. Tuban
    1) Ds. Glagah, Kec. Soko
    -Rumah rusak berat: 1 unit
    2) Ds. Ngadirejo & Banjararum Kec. Rengel
    -Rumah rusak ringan: 2 unit
    3) Ds. Klampok, Kec. Semanding
    -Kandang ayam: 1 unit
    4) Ds. Dagangan, Kec. Parengan
    -Balai Desa (tidak terpakai) rusak: 1 unit
    5). Ds. Kutorejo, Kec. Tuban
    -Tempat ibadah rusak (Klenteng): 1 unit
    6) Ds. Boncong, Kec. Bancar
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    7) Ds. Lajolor, Kec. Singgahan
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    8) Ds. Palang, Kec. Palang
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    9) Ds. Sumberagung, Kec. Plumpang
    -Kandang: 1 unit
    10) Ds. Kedungrejo, Kec. Kerek
    -Rumah rusak berat: 1 unit

    Kota Surabaya
    1) Ds. Tambakrejo, Kec. Simokerto
    -Rumah sakit: 1 unit (RSUD M. Soewandhie)
    -Rumah rusak ringan : 1 unit
    2) Ds. Mulyorejo, Kec. Mulyorejo
    -Rumah sakit: 1 unit (RS Unair)
    -Sepeda Motor: 2 unit (+)
    3) Kec. Genteng
    a. Ds. Kapasari
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    b. Ds. Ketabang
    -Gedung rusak: 1 unit (Gedung Sawunggaling Jimerto)
    4) Ds. Pacarkeling, Kec. Tambaksari (+)
    -Rumah Sakit: 1 unit (RS Husada Utama)

    Kab. Lamongan
    1) Kec. Karangbinangun
    a. Ds. Blawi
    -Masjid rusak: 1 unit
    -Rumah sakit: 1 unit (RS. Intan Medika)
    b. Ds. Palangan
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    2) Ds. Parengan, Kec. Maduran
    -Kendaraan roda 2: 1 unit
    3) Kec. Glagah
    a. Ds. Konang
    -Rumah rusak ringan: 4 unit
    b. Ds. Karangturi
    -Rumah rusak ringan: 1 unit
    -Balai Desa: 1 unit
    c. Ds. Morocalan
    -Balai Desa: 1 unit

    Kab. Bojonegoro
    1) Ds. Kuncen, Kec. Padangan
    -Kantor desa: 1 unit (Kantor Kecamatan)

    Kab. Pamekasan
    1) Dsn. Masaran, Ds. Panaguan, Kec. Larangan
    -Rumah Rusak Sedang: 1 Unit

    Kab. Sidoarjo (+)
    1) RT 16 / RW 08, Ds. Buncitan, Kec. Sedati
    -Rumah rusak ringan: 1 unit

    Total Dampak Kerusakan
    -Rumah rusak ringan: 52 unit (+)
    -Rumah rusak sedang: 13 unit
    -Rumah rusak berat: 5 unit
    -Sekolah: 2 unit
    -Rumah sakit: 5 unit (+)
    -Ponpes: 1 unit
    -Kantor Desa: 5 unit
    -Tempat ibadah: 3 unit
    -Kandang ternak: 2 unit
    -Gedung: 1 unit
    -Sepeda Motor: 2 unit

    Upaya
    -Pusdalops PB BPBD Prov. Jatim melanjutkan koordinasi dengan Agen Bencana, BMKG, serta Pusdalops PB BPBD Kab./Kota terkait melalui WAG.
    -Pusdalops PB BPBD Prov. Jatim melanjutkan koordinasi dengan Pusat Krisis Kesehaatan Regional Jawa Timur.
    -Personil TRC PB BPBD Prov. Jatim telah berhasil mendirikan tenda pengungsi sebanyak 2 unit di RS. Unair.
    -Agen Bencana dan BPBD Kab./Kota yang terdampak melanjutkan assessment pada wilayah masing-masing.
    -Agen Bencana dan BPBD Kab./Kota yang terdampak melanjutkan menghimbau warga untuk tetap waspada dan berkoordinasi dengan BPBD Prov. Jatim.
    -BPBD Kab. Lamongan mendirikan Tenda Darurat di RS Muhamadiyah Babat untuk mengantisipasi adanya gempa susulan kembali terjadi.
    -BPBD Kab. Gresik mengirimkan personel menuju Pulau Bawean dengan membawa:
    1) 1 Tenda Pengungsi
    2) 100 lembar terpal
    3) 75 Dus Makanan Siap Saji
    4) 2 Unit Motor Trail
    -BPBD Prov. Jawa Timur akan memberikan bantuan menuju Pulau Bawean, Kab. Gresik:
    1) Siap saji 50 dus
    2) Air mineral 50 dus
    3) Terpal 200 lembar
    4) Lauk pauk 50 dus
    5) Sembako 100 paket
    6) Matras 100 pcs
    7) Selimut 200 pcs

    [tok/beq]