Transportasi: sepeda

  • Kabur Dikejar Polisi, Terduga Maling Motor di Mojokerto Diringkus Warga

    Kabur Dikejar Polisi, Terduga Maling Motor di Mojokerto Diringkus Warga

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga di Jalan Kelud, Perumnas Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto berhasil meringkus dua pemuda yang diduga merupakan maling motor, Kamis (18/4/2024). Keduanya diringkus warga saat hendak bersembunyi dari kejaran polisi.

    Saat itu, sekitar pukul 07.23 WIB salah satu warga Jalan Kelud, Mahmud (54) berpapasan demhan terduga pelaku yang berlari sembari menarik nafas panjang hendak bersembuyi di sekitar gang. Saat diinterogasi warga tersebut, terduga pelaku justru ketakutan dan berusaha bersembunyi.

    Melihat gelagat yang mencurigakan dari terduga pelaku, bersama warga lain langsung mengepung terduga pelaku yang hendak bersembunyi di balik pohon. Tak berselang lama, petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota datang dan langsung membekuk terduga pelaku.

    Di saat yang bersamaan, satu terduga pelaku lain juga diringkus warga Jalan Kelud yang bersembunyi di dalam rumah. Kedua terduga pelaku akhirnya berhasil diamankan dan dibawa petugas ke Polres Mojokerto Kota. Dari keterangan sementara, kedua terduga pelaku diduga baru saja mencuri dua motor.

    Yakni di salah satu rumah warga di kawasan Jagalan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dan di minimarket di kawasan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Keduanya sempat terpergok petugas saat mengendarai motor Honda Vario warna hitam dan putih hasil curian.

    Seorang warga menunjukkan lokasi peringkusan dua terduga maling motor.

    Sepeda motor tersebut lantas digeletakkan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan mereka melarikan diri. Saat keduanya dikejar oleh petugas, keduanya lari ke Jalan Kelud dan kepergok warga saat hendak bersembunyi di dua tempat berbeda.

    ”Sempat bersender di tembok rumah saya. Saya tanya, ternyata dia (terduga pelaku) mau sembunyi. Terus dari jauh ada warga yang meneriaki kalau ada maling. Dari situ pelaku mau sembunyi, terus saya kejar. Lima menit setelah itu, ada petugas datang,” ungkap salah satu warga, Mahmud (54).

    Saat diinterogasi, lanjut Mahmud, ternyata terduga pelaku tersebut memang dicari petugas karena usai melakukan aksi pencuriam sepeda di dua tempat berbeda. Sampai saat ini, kedua terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Mojokerto Kota. [tin/beq]

  • Pengendara Motor di Jombang Tewas Usai Serempet Pejalan Kaki

    Pengendara Motor di Jombang Tewas Usai Serempet Pejalan Kaki

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pengendara motor Rina Rahmawati (23), warga Desa/Kecamatan Jogoroto meninggal di lokasi kejadian usai kecelakaan di Jl Raya Dusun Bongsorejo Desa Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Kamis (18/4/2024) pagi.

    Kecelakaan ini melibatkan dua sepeda motor dan seorang pejalan kaki. Ceritanya, Rina yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio S-4697-XI melaju dari utara ke selatan. Mendekati lokasi kejadian, motor tersebut oleng ke kiri hingga menyerempet pejalan kaki, Yosi Rachmawati (54), warga setempat.

    Rina berikut kendaraannya terjatuh ke arah kanan. Nah, pada saat bersamaan melaju kencang sepeda motor Honda Supra X Nopol S-2415-OBY yang dikendarai Ibnu Satya Purnama (24), warga Desa/Kecamatan Ngoro.

    Karena jarak sudah dekat, Ibnu tidak bisa menguasai keadaan. Sepeda motor yang dikendarainya menabrak korban dengan keras. “Korban mengalami luka akibat tertabrak motor Supra. Hingga meninggal di lokasi,” ujar Nur Dwi Pamuji (62), saksi mata warga setempat.

    Kepala Unit Gakkum (Penegakan Hukum) Sat Lantas Polres Jombang Iptu Anang Setiyanto membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung turun ke lokasi guna melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).

    “Satu orang meninggal dan satu luka ringa dalam kecelakaan itu. Nah, untuk memastikan penyebab kecelakaan tersebut kami masih melakukan penyelidikan. Termasuk melakukan olah TKP sebagai bahan penyelidikan,” pungkas Anang. [suf]

  • Pengemudi Mabuk, Mobil Katana Tabrak 2 Sepeda Motor di Blitar

    Pengemudi Mabuk, Mobil Katana Tabrak 2 Sepeda Motor di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Mobil Katana bernopol AG 1392 RA terbalik di Jalan Raya Penataran – Tawangsari Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Diduga sang sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya lantaran mabuk.

    Sebelum terbalik, mobil Catana tersebut sempat menabrak dua pengendara sepeda motor. Diduga kuat sopir mobil Katana tersebut mengemudi dalam keadaan mabuk terpengaruh minuman keras beralkohol.

    Kanit Gakkum Polres Blitar Ipda Anggit Purba Sukma membenarkan adanya sebuah mobil Katana yang terbalik usai berusaha melarikan diri setelah menabrak 2 sepeda motor. Saat ini polisi masih melakukan identifikasi terhadap sopir mobil Katana yang diduga mabuk saat berkendara itu.

    “Kronologi pastinya masih kami dalami, masih meminta keterangan dari saksi dan korban,” kata Ipda Anggit Purba, Rabu (17/04/24).

    Dari hasil penyelidikan sementara, pengemudi mobil Katana tersebut sempat terlibat tabrak lari dan di bawah pengaruh alkohol. Namun hal itu masih akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan menunggu hasil visum dari Rumah Sakit.

    “Kita masih menunggu visum di Rumah Sakit, baik pengemudi maupun korban. Dugaannya (pengaruh alkohol) seperti itu,” terangnya.

    Keterangan saksi, mobil Katana berwarna putih itu melaju dari arah timur (Kaliputih, Desa Karangrejo) menuju barat (Kelurahan Tawangsari). Saat tiba di lokasi, mobil Katana itu tiba-tiba oleng hingga menabrak 2 sepeda motor.

    Usai kejadian itu, sang sopir berusaha melarikan diri. Namun karena dalam kondisi mabuk, akhirnya mobil Katana yang kemudikan justru kecelakaan dan terbalik.

    Mobil Katana putih yang kecelakaan di Blitar.

    Saat ini sopir mobil Katana itu sudah diamankan di Mapolres Blitar untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebelum diamankan, sang sopir sempat dihajar massa.

    Beruntung polisi segera datang dan mengembangkan sopir mobil itu.

    “Sudah diamankan, tadi sempat mendapatkan penghakiman dari warga karena tidak mau berhenti. Sekarang masih kami dalami untuk kronologi lengkapnya, nanti kami sampaikan lebih lanjut,” tutupnya. [owi/but]

     

  • Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Ditemukan Setelah Pintu Dam Dibuka

    Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Ditemukan Setelah Pintu Dam Dibuka

    Jombang (beritajatim.com) – Korban tenggelam di Sungai Brantas Desa Jombatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada pencarian hari ketiga, Rabu (17/4/2024). Korban ditemukan setelah pintu Dam Karet atau bendungan Menturus dibuka.

    Korban ditemukan berjarak sekitar 270 meter dari TKM (tempat kejadian musibah). Jasad Anton mengambang di tepi sungai terpanjang di Jawa Timur tersebut. Selanjutnya, tim SAR gabungan mengevakuasi jasad  ke atas tanggul.

    Karena permintaan keluarga, jasad warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben itu dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang. “Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad tersebut mengambang di tepi Sungai Brantas,” ujar Adhie Dwi S, Dantim (Komandan Tim) Basarnas.

    Adhie menjelaskan, awalnya tim kesulitan untuk menemukan korban. Karena hingga wilayah Kabupaten Mojokerto dilakukan penyisiran, jasad Anton tak kunjung ditemukan. Tim kemudian melakukan koordinasi. Hasilnya, ada dugaan jasad tersebut berada di sekitar pintu air atau dam.

    Pasalnya, di tempat tersebut terdapat pusaran air yang cukup deras. Sehingga kuat dugaan jasad Anton tersangkut di bawah pusaran itu. Tim kemudian melakukan koordinasi dengan petugas pintu air dan meminta izin agar pintu tersebut dibuka.

    Permintaan tersebut dikabulkan dengan syarat, dibukanya pintu air tidak terlalu lama. Yakni maksimal 30 menit. Walhasil, beberapa saat setelah pintu air dibuka, tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad korban yang tenggelam pada Senin (15/4/2024) itu.

    Diberitakan sebelumnya, pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), tenggelam ke Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal.

    Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. Itu setelah ada rekaman CCTV milik Dam Karet Sungai Brantas. Dalam rekaman itu korban nampak tercebur lalu terseret arus. [suf]

  • Sadis! Pembacokan di Sampang Duga Motif Asmara

    Sadis! Pembacokan di Sampang Duga Motif Asmara

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria inisial H diamankan polisi karena diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap korban inisial IA yang dibacok saat di jalan raya Dusun Toragan, Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.

    Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Deli R, membenarkan bahkan pihaknya mengamankan satu tersangka inisial H.

    “Inisial H ini diamankan saat berada di jalan raya Kedungdung, Sampang,” terangnya, Rabu (17/4/2024).

    Dedy menjelaskan, selain tersangka H, kemungkinan akan ada tersangka lainya. Sebab, palaku diduga lebih dari satu orang.

    “Kita masih melakukan pengembangan, dagaan palaku lebih dari satu orang, dan berdasarkan keterangan H. Motifnya sakit hati atau cemburu,” imbuhnya.

    Informasi yang berkembang di kalangan masyarakat dugaan kuat mengarah pada motif asmara. Yakni korban diduga menjalin hubungan dengan istri tersangka.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, Warga Dusun Tarogan, Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura. Digegerkan oleh kasus penganiayaan dengan senjata tajam hingga mengakibatkan seorang pria mengalami luka bacok dan tergeletak di pingir jalan raya, sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (14/4/2024).

    Informasi yang berhasil dihimpun korban penganiayaan yakni inisial IA warga Desa Banyusokah, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.

    Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor Scoopy dari arah timur ke barat, ternyata korban dibuntuti oleh mobil Avanza warna putih. Sesampainya di tempat kejadian perkara. Pelaku turun dari mobil lalu menganiaya korban.

    Korban sempat lari namun dikejar oleh pelaku lainya dan melakukan penganiayaan serupa. Setelah itu pelaku meninggalkan korban yang telah mengalami luka bacok.

    Warga yang berada di lokasi, kemudian menolong korban dan mengevakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis namun nyawanya tidak tertolong.[sar/aje]

  • Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Jombang (beritajatim.com) – Pencarian korban tenggelam di Sungai Brantas Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang terus dilakukan, Selasa (16/4/2024). Namun pencarian hari kedua tersebut masih nihil atau belum membuahkan hasil.

    Tim pencarian berasal dari beberapa unsur. Di antaranya, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Basarnas Surabaya, serta relawan dari Jombang dan Mojokerto. Pencarian dilakukan sejak pagi.

    Tim SAR dibagi menjadi empat sru atau kelompok. Rinciannya, sru 1 yang terdiri dari Basarnas melakukan penyisiran di Dam Karet atau Bendungan Menturus sampai Tambangan Betro Kabupaten Mojokerto. Tim ini bergerak sejauh 5 kilometer.

    Sedangkan sru 2 yang berasal dari BPBD Jombang melakukan penyisiran dari Tambangan Betro sampai Dam Sipon. Kelompok kedua ini melakukan pencarian hingga 6 kilometer. Lalu sru 3 dari unsur RAPI melakukan pemantauan darat mulai Dam Menturus Jombang sampai Dam Sipon Mojokerto. Jaraknya kisaran 11 kilometer.

    “Sedangkan sru ke-empat atau terakhir, melakukan pemantauan korban di Dam Sipon. Namun hingga pukul 17.00 WIB korban belum kita temukan. Hari ini nihil. Pencarian kita lanjutkan besok pagi,” kata Adhie Dwi S, Dantim (Komandan Tim) Basarnas.

    Diberitakan sebelumnya, pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), tenggelam ke Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal.

    Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. Itu setelah ada rekaman CCTV milik kantor BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang ada di Dam Menturus Kecamatan Kudu Jombang. [suf]

  • Terekam CCTV, Detik-detik Pria di Jombang Ditelan Arus Sungai Brantas

    Terekam CCTV, Detik-detik Pria di Jombang Ditelan Arus Sungai Brantas

    Jombang (beritajatim.com) – Detik-detik tenggelamnya pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), ke Sungai Brantas setempat, terekam CCTV (Close Circuit Television).

    Dalam rekaman itu nampak Anton menuruni tangga yang ada di tanggul sungai. Dia hanya mengenakan celana dalam. Sedangkan bagian atas memakai kaus. Sementara celana panjang, sandal dan sepeda lipat miliknya ditaruh di atas tanggul.

    Anton turun dengan langkah memburu. Dugaannya, Anton tergesa-gesa karena hendak buang air besar. Nah, pada anak tangga yang sudah dekat dengan arus sungai atau terakhir, Anton tiba-tiba terjatuh. Tubunya limbung. Dia langsung digulung arus Sungai Brantas. Anton berusaha menggapai tepian sungai, namun derasnya arus membuat korban tak berdaya.

    Arus sungai menyeretnya ke arah dam atau bendungan. Tentu saja, karena konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air, arus sungai semakin deras. Anton timbul tenggelam di antara derasnya aliran Sungai Brantas. Namun akhirnya warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben ini tidak muncul lagi ke permukaan. Dia terseret arus.

    Berdasarkan rekaman CCTV itu, pada saat yang sama di tanggul yang lebih atas lagi nampak seseorang sedang menjemur padi. Dia mengeluarkan padi dari karung warna putih. Namun sosok ini tidak tahu sama sekali ketika Anton ditelan arus sungai.

    Rekaman CCTV tersebut milik BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang dipasang di dam karet Menturus Kecamatan Kudu Jombang. “Pagi ini pencarian terhadap korban kita lanjutkan lagi,” kata M Syaroni, dari Pusdalops BPBD Jombang, Selasa (16/4/2024).

    Anton dilaporkan tenggelam pada Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal. Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. [suf]

  • Kualitas Udara di Jatim Kian Memburuk, Begini Langkah yang Bisa Diambil

    Kualitas Udara di Jatim Kian Memburuk, Begini Langkah yang Bisa Diambil

    Surabaya (beritajatim.com) – Kualitas udara di Jawa Timur dikabarkan kian memburuk karena mengalami penurunan drastis, menempatkannya sebagai yang terburuk di Indonesia pada pagi ini.

    Berdasarkan data dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada Senin (15/4/2024) pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara di Jawa Timur mencapai angka 97.

    Hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di wilayah ini berada dalam kategori “sedang” yang berpotensi merugikan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.

    ISPU, yang menggambarkan tingkat pencemaran udara di suatu wilayah, mengacu pada dampaknya terhadap kesehatan manusia, keberlangsungan makhluk hidup lainnya, dan nilai estetika.

    Pengukuran ISPU didasarkan pada tujuh parameter pencemar udara, termasuk PM10, PM2.5, NO2, SO2, CO, O3, dan HC, yang dipantau di 72 stasiun tersebar di berbagai daerah.

    Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 14 Tahun 2020, rentang ISPU 0-50 menandakan kualitas udara baik, 51-100 menunjukkan kualitas udara sedang, dan 101-200 menandakan kualitas udara tidak sehat yang berpotensi merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.

    Meskipun Jawa Timur menduduki peringkat teratas, provinsi-provinsi lain di Indonesia juga mengalami masalah serupa. Jawa Barat menempati posisi kedua dengan ISPU 90, sedangkan Banten berada di posisi ketiga dengan ISPU 84.

    Bahkan, tidak ada provinsi yang memiliki kualitas udara berbahaya dalam daftar ini, meskipun perlu diingat bahwa kualitas udara yang tidak baik tetap dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan.

    Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Memperbaiki Kualitas Udara

    Melihat kondisi ini, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif guna meningkatkan kualitas udara. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi ini:

    1. Pengendalian Emisi Industri

    Pemerintah perlu mengatur dan mengawasi emisi dari berbagai industri untuk memastikan bahwa standar lingkungan dipatuhi.

    2. Penggunaan Energi Bersih

    Beralih ke sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan seperti energi surya dan angin dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya.

    3. Transportasi Ramah Lingkungan

    Mendorong penggunaan transportasi publik, sepeda, dan mobil listrik dapat mengurangi emisi kendaraan bermotor yang menjadi penyumbang utama polusi udara.

    4. Penanaman Pohon

    Melakukan reboisasi dan penanaman pohon dapat membantu menyerap karbon dioksida dari udara dan memperbaiki kualitas udara secara keseluruhan.

    5. Kesadaran Masyarakat

    Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara-cara mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi polusi udara, seperti dengan cara membatasi pembakaran sampah.

    6. Teknologi Pembersih Udara

    Penggunaan teknologi pembersih udara di rumah dan pabrik dapat membantu mengurangi emisi polutan udara. [ian]

  • Pria Asal Jombang Hilang Misterius di Sungai Brantas

    Pria Asal Jombang Hilang Misterius di Sungai Brantas

    Jombang (beritajatim.com) – Pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang berinisial AB (40) hilang misterius di dam karet Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Sebelumnya, AB diketahui naik sepeda lipat menuju sungai tersebut.

    Warga menduga, AB hilang ditelan arus Sungai Brantas. Karena satu jam setelah turun, yang bersangkutan tidak kelihatan batang hidungnya. Sedangkan sepeda lipat warna biru muda kombinasi putih masih tergeletak di tanggul sungai.

    Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kesamben. Selanjutnya, korps berseragam coklat melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang. Sejurus kemudian tim dari BPBD meluncur ke lokasi hilangnya korban.

    Pencarian pun dilakukan. Tim juga menerjunkan perahu karet untuk menyusuri Brantas. Awalnya, petugas curiga ketika ada gundukan di sekitar sungai. Penyisiran dilakukan. Namun gundukan itu ternyata batang pisang.

    Hingga petang, korban belum juga ditemukan. Bahkan ketika hari gelap, AB tak kunjung ditemukan. Sehingga pencarian dilanjutkan esok hari. “Hari ini pencarian nihil. Kita lanjutkan besok,” kata M Syaroni, dari Pusdalops BPBD Jombang.

    Syaroni menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, korban awalnya mengendarai sepeda lipat. Dia menuju Sungai Brantas. Sepeda lipat diletakkan di tanggul sungai. Dia melepas celana, lalu menuruni tanggul menuju sungai.

    “Hingga dua jam berlalu, korban tak kembali. Warga hanya menemukan sandal dan sepeda lipat milik korban. Kita sudah melakukan penyisiran, namun hingga pukul 17.00 WIB korban belum ditemukan,” pungkas Syaroni. [suf]

  • Rumah Milik Lansia di Gresik Dilalap Api, 2 Unit Motor Turut Hangus Terbakar

    Rumah Milik Lansia di Gresik Dilalap Api, 2 Unit Motor Turut Hangus Terbakar

    Gresik (beritajatim.com) – Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini melanda rumah milik Solon Harsono (77) seorang lansia yang beralamat di Jalan Panglima Sudirman Gang III/11 Kota Gresik. Imbas dari kejadian tersebut, 2 unit motor dan 1 unit sepeda angin ludes dilalap si jago merah.

    Rumah yang terbuat dari kayu tersebut, dalam hitungan detik hangus terbakar. Beruntung dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian material ditaksir puluhan juta rupiah.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun kejadian kebakaran itu, bermula pemilik rumah Solon Harsono menerima seorang tamu. Setelah itu, pemilik rumah rumah dan tamunya meninggalkan lokasi. Kurang lebih sekitar 30 menit terlihat asap mengepul dari dalam rumah.

    Selanjutnya api membesar sehingga melalap seluruh bangunan rumah yang terbuat kayu. Salah satu warga Erma yang melihat kejadian itu. Kemudian berkordinasi dengan pengurus RT melaporkan kebakaran ini ke kantor Damkarla Gresik.

    Mendapat laporan ada kebakaran, petugas piket Damkarla Gresik langsung menuju ke lokasi kejadian. Untuk memadamkan kobaran api yang terus membesar. Damkarla setelah mengerahkan 1 unit grace, 1 karba besar serta 2 unit mobil suplai air.

    “Laporan yang kami terima kejadian kebakaran pukul 14.14 wib. Api berhasil dipadamkan pukul 16.00 wib. Belum diketahui yang menjadi penyebab munculnya api,” ujar Rizal S.Nugoroho, Senin (15/4/2024).

    Ia menambahkan, dalam penanganan kebakaran ini Damkarla Gresik mengerahkan 14 orang yang dibagi dua grup. Masing-masing grup berjibaku menjinakkan api agar tidak merembet ke tempat lain.

    “Api berhasil dipadamkan setelah berjibaku selama 2 jam. Titip api dipastikan tidak muncul lagi setelah petugas di lapangan mengecek tidak ada lagi titik api,” imbuhnya. (dny/ted)