Transportasi: sepeda

  • 2 Petani Magetan Tertimpa Rumpun Bambu, 1 Meninggal 

    2 Petani Magetan Tertimpa Rumpun Bambu, 1 Meninggal 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua petani di Magetan tertimpa rumpun bambu saat melintas di jalan sawah Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) pukul 17.00 WIB. Keduanya menggunakan sepeda motor hendak pulang dari sawah saat hujan deras disertai angin kencang.

    Kejadian berawal saat Yono, warga Desa Kraton Maospati dan Gatot warga Kelurahan Maospati sehabis dari sawah melintasi jalan setapak sawah menggunakan motor KLX. Keduanya berboncengan.  Saat itu terjadi hujan dera dan angin kencang, sesampainya di lokasi kejadian, serumpun bambu tumbang dan menimpa keduanya.

    Keduanya pun ambruk Yono tak sadarkan diri. Sementara Gatot, masih sadar dan meminta tolong. Beruntung, warga sekitar mendengar teriakan Gatot. Hingga akhirnya warga meminta tolong BPBD Magetan. Pun, petugas gabungan pun menuju ke lokasi.

    Choirul Huda, Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Magetan mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu 1,5 jam untuk mengevakuasi keduanya.

    “Kami dapat laporan dan langsung menuju ke sini. Saat kejadian itu, hujan deras disertai angin kencang. Keduanya ini habis dari sawah dan tertimpa serumpun bambu,” kata Irul di lokasi kejadian.

    “Kami evakuasi menggunakan senso, dan rumpun bambu ini agak sulit dipotong. Tapi akhirnya kami bisa mengevakuasi keduanya. Korban pertama meninggal dunia, yang satu masih bisa tertolong dan langsung dibawa ke rumah sakit,” katanya.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan. Sekaligus, masyarkaat diminta segera menghubungi petugas jika terjadi kejadian bencana alam. [fiq/but]

     

     

  • Kecelakaan Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Meninggal Dunia

    Kecelakaan Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Meninggal Dunia

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kali ini, laka lantas yang melibatkan antara mobil pikap dan sepeda motor itu, terjadi di area kota, yakni di Jalan Sultan Agung. Akibat kejadian laka lantas itu, emak-emak yang mengendarai sepeda motor, meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Tadi memang terjadi laka lantas di Jalan Sultan Agung yang mengakibatkan 1 pengendara sepeda motor meninggal dunia,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Ponorogo, Ipda Ari Setiawan, Sabtu (20/04/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com, kecelakaan lalu lintas itu berawal saat mobil pikap dengan nomor polisi AE 8349 SK, yang dikendarai oleh Amirul melaju dari alah selatan. Saat di lokasi kejadian, ada sebuah sepeda motor dengan nomor polisi AE 3284 SAD yang dikendarai oleh Elmie Muftiana sedang menyeberang jalan dari arah barat ke timur. Nah, saat itulah tabrakan antara mobil pikap dan sepeda motor terjadi.

    “Ada pengendara sepeda motor dari arah barat mencoba menyeberang ke timur. Namun, saat akan menyeberang itu, juga melaju dari arah selatan mobil pikap, tabrakan pun tak terhindarkan,” katanya.

    Pengendara sepeda motor yang merupakan warga Kelurahan Nologaten akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban mengalami luka di bagian kepalanya. Dari keterangan saksi, ketika hendak menyeberang, korban memperhatikan situasi sekitar. Sehingga sepeda motor korban mengalami tabrakan dengan mobil pikap yang saat itu melaju dengan kecepatan kurang lebih 60 kilometer/jam.

    “Dari keterangan sejumlah saksi, korban kurang memperhatikan situasi sekitar saat menyeberang itu. Hingga akhirnya tabrakan itu pun terjadi,” pungkasnya. (end/kun)

  • Tour De Panderman Polda Jatim 2024 Diharap Bisa Jaring Atlet Baru

    Tour De Panderman Polda Jatim 2024 Diharap Bisa Jaring Atlet Baru

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam rangka menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto meresmikan Event Bersepeda “Tour De Panderman Polda Jatim 2024” di Jack’s Terrace Restaurant, Taman Dayu Golf Club’ & Resort, Bulu Kandang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (20/04/2024).

    Polda Jawa Timur bersama IS90-Cycling Community, akan menyelenggarakan Event Bersepeda Bersama dalam rangka memperingati “Hari BHAYANGKARA ke-78” dalam tajuk “Tour De Panderman dengan jarak tempuh 113 kilometer yang akan diselenggarakan pada 8 Juni 2024 mendatang.

    Tour De Panderman itu sendiri siap untuk melintasi antar kota di Jawa Timur disertai dengan tantangan finish tercepat dalam “Kategori Usia Kompetisi (8 Kelas) dan Kategori Non Kompetisi”.

    “Tujuannya untuk merangkul seluruh kalangan masyarakat olahraga sepeda sekaligus dapat melakukan pembinaan. Pasrinya diharap dari event ini bisa timbul bibit atlet balap sepeda,” kata Ketua Panitia Tour De Panderman Kombes Pol. Adewira Negara Siregar.

    Sementara itu untuk rute lintasannya sendiri akan melewati lima kota yang berawal dari Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, dan juga Batu. Rute ini dipilih tak hanya serta merta untuk dilewati namun juga bisa memanjakan mata dengan mengeksplore keindahan alamnya.

    Nantinya akan ada sekitar 1.500 peserta yang akan mengikuti kompetisi dengan jarak tempuh 113 kilometer. Dengan pembagian 800 peserta pembalap dan 700 peserta non pembalap.

    Para peserta sudah langsung bisa  mendaftarkan melalui website www.tdpanderman.ikutaja.id

    “Tak hanya itu, Event ini juga bertujuan menggalakkan Ekonomi Masyarakat karena di Kota Batu yang merupakan Kota Wisata nantinya akan ada Bazar UMKM guna membantu perekonomian warga setempat,” tutupnya. (ada/ian)

  • Motor Tabrak Truk Parkir di Ngawi, Pacar Anggota Polisi Meninggal

    Motor Tabrak Truk Parkir di Ngawi, Pacar Anggota Polisi Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ngawi-Caruban, tepatnya di depan Kantor Polisi Militer, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, pada Sabtu (20/4/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.

    Ahmad Alfians Zuhdi (22 tahun), seorang anggota polisi, mengendarai sepeda motor membonceng kekasihnya, Salsabila Dyah Ayu (21 tahun), mahasiswi, melaju dari arah Kota Ngawi menuju Caruban.

    Sesampainya di lokasi, sepeda motor yang dikendarai Alfian bersenggolan dengan sepeda motor lain yang tidak diketahui identitasnya. Alfian kemudian oleng ke kiri dan menabrak bagian belakang truk tronton yang sedang parkir di pinggir jalan. Truk tronton tersebut dikemudikan oleh Slamet Riyadi (59 tahun).

    Akibat benturan keras, Salsabila meninggal dunia di lokasi kejadian. Alfian mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

    “Benar telah terjadi kecelakaan, motor menabrak truk parkir. Kami mencari kendaraan yang sempat bersenggolan dengan motor korban. Korban ini merupakan anggota polisi,” katanya.

    Setelah kejadian, Slamet Riyadi, sopir truk tronton, melarikan diri dari lokasi. Petugas polisi militer yang berada di sekitar lokasi kemudian mengejar dan berhasil menghentikan truk tronton tersebut sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Raya Ring Road Ngawi.

    Petugas Satlantas Polres Ngawi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Jenazah Salsabila kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi untuk divisum. Slamet Riyadi, sopir truk tronton, saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Ngawi.

    Polisi juga masih memburu pengendara sepeda motor lain yang bersenggolan dengan Alfian. Petugas mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk membantu proses penyelidikan. [fiq/ted]

     

  • Mudik Balik Gratis Kapal Laut Jangkar-Raas Angkut 1.200 Orang Lebih

    Mudik Balik Gratis Kapal Laut Jangkar-Raas Angkut 1.200 Orang Lebih

    Surabaya (beritajatim.com) – Mudik gratis kapal laut yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk trayek Jangkar Situbondo menuju Pulau Raas Sumenep (PP) telah sukses mengantarkan lebih dari 1.200 pemudik selama musim Lebaran 2024.

    Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekdaprov) Jatim, Bobby Soemiarsono, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan mudik dan balik gratis ini.

    “Pelayanan mudik dan balik gratis ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam membantu masyarakat yang ingin pulang kampung merayakan Lebaran bersama keluarga,” ujar Bobby, Jumat (19/4/2024).

    Mudik gratis ini dilaksanakan pada tanggal 2-9 April 2024 untuk keberangkatan dari Jangkar menuju Raas, dan 15-20 April 2024 untuk balik dari Raas menuju Jangkar.

    Menurut Bobby, total ada tujuh perjalanan pulang pergi yang dilakukan, dengan empat perjalanan sebelum Hari Raya Idul Fitri dan tiga perjalanan setelahnya.

    “Pada pelayanan tahap 5 (16/4/2024) dari Raas menuju Jangkar, diberangkatkan sebanyak 275 orang penumpang dan 57 unit sepeda motor,” jelas Bobby.

    Salah satu pemudik, Kholil, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim atas penyelenggaraan mudik gratis ini.

    “Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang sudah menyediakan layanan kapal laut gratis tahun ini. Hal ini sangat membantu masyarakat Raas, khususnya yang kebanyakan merantau ke daerah Bali dan sekitarnya,” tuturnya.

    Kholil berharap program mudik gratis ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan pelayanan yang lebih baik lagi.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Nyono, melaporkan bahwa selama pelaksanaan mudik dan balik Lebaran, semuanya berjalan dengan lancar.

    “Kami juga memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat, baik dari operator kapal, tim keamanan, dan seluruh yang bertugas,” ungkap Nyono.

    Nyono juga menyampaikan terima kasih atas dukungan positif dari jajaran stakeholder Pemerintah Situbondo maupun Sumenep. [tok/beq]

  • Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, 3 Meninggal Dunia

    Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, 3 Meninggal Dunia

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat tiga warga meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dipicu intensitas hujan tinggi di Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berdasarkan laporan dari BPBD Lumajang, Jumat (19/4/2024). Hujan juga menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik.

    “Satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Dia menjelaskan, banjir lahar dingin ini menyebabkan sembilan kecamatan terdampak. Sembilan kecamatan tersebut yaitu Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh.

    Tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi, dan 17 jembatan rusak berat. Bahkan delapan jembatan di antaranya putus total akibat luapan lahar dingin dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik.

    “Peristiwa ini mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo yang hingga saat ini masih ditutup dan dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa -Bali,” kata Muhari.

    Sementara itu, lanjut Muhari, Pos Pantau Gunung Api Semeru pada pukul 18.30 WIB mencapai amak 40mm overscale. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk seluruhnya yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai agar berhati hati dan siaga serta meningkatkan kewaspadaannya dikarenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi Awan Panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.

    Dia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melakukan asesmen dan melakukan pembersihan material lahar dingin serta terus memonitoring dampak lahar dingin ini ke aparat Kecamatan, aparat Kelurahan serta aparat Desa setempat guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi, dikarenakan hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. [hen/beq]

  • Air Brantas Kediri Naik, Jasa Perahu Penyeberangan Waspada

    Air Brantas Kediri Naik, Jasa Perahu Penyeberangan Waspada

    Kediri (beritajatim.com) – Muka air Sungai Brantas di Kediri, Jawa Timur tengah naik akibat kiriman dari wilayah Malang. Kondisi ini membuat pelaku usaha jasa perahu penyeberangan waspada.

    “Sejak jam 02.00 WIB kemarin airnya naik sampai sekarang,” kata Giono, pemilik perahu penyeberangan Sungai Brantas di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (20/4/2024).

    Permukaan air Sungai Brantas di Kediri ini naik hampir 1 meter dari biasanya. Kondisi air berwarna keruh kecokelatan dengan debit yang meninggi, menandakan banjir yang terjadi di kawasan hulu yaitu Malang.

    “Biasanya kalau banjir di Malang air tinggi ini berlangsung lama,” kata Giono.

    Saat permukaan air naik dan debit meninggi ditandai dengan arus deras, kata Giono, kondisi tersebut menjadi kewaspadaan tersendiri bagi para pemilik perahu tambang. Giono pun harus ekstra hati-hati saat menyeberangkan masyarakat.

    Selain memastikan jumlah penumpang sesuai dengan kapasitas perahu, Giono juga menyiagakan peralatan keamanan. Mulai dari pelampung hingga rompi anti tenggelam.

    Di wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, terdapat sejumlah jasa penyeberangan Sungai Brantas. Mereka beroperasi sejak pagi hingga malam hari, bahkan ada yang sampai 24 jam.

    Umumnya mereka hanya melayani penyeberangan untuk orang, sepeda, maksimal sepeda motor. Adapun tarifnya sekitar Rp2.000 untuk sekali menyeberang.

    Sungai Brantas mengalir dari wilayah Malang dan bermuara di Surabaya. Sungai terpanjang di Provinsi Jawa Timur ini melewati sejumlah kota dan kabupaten, di antaranya Kediri. [nm/beq]

  • Pelajar di Tuban Tabrak Tembok saat Berangkat Sekolah, Tewas Seketika

    Pelajar di Tuban Tabrak Tembok saat Berangkat Sekolah, Tewas Seketika

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang pelajar di Tuban tewas usai terlibat kecelakaan saat berangkat ke sekolah, Jumat (19/04/2024) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Pelajar SMAN 1 Rengel itu adalah AA (16), warga Kecamatan Rengel. Dia mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pakah-Soko, Dusun Lampah, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Tuban Ipti Eko Sulistiono mengatakan, semula pelajar kelas X itu berjalan dari arah barat ke timur dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja W-3234-AB. Korban menuju ke sekolah.

    Mendekati lokasi kejadian, korban berupaya mendahului sepeda motor Honda Beat S-5255-GR yang dikendarai Sunaryo (48) asal Desa Rengel. “Saat mendahului, sepeda motor korban ini kurang ke kanan sehingga terjadi benturan,” ujarnya.

    Saat terjadi benturan, korban yang mengendarai Kawasaki Ninja langsung menghantam pagar rumah warga. Benturan keras pun terjadi. “Korban meninggal dunia di TKP, sedangkan pengendara Honda Beat mengalami luka-luka dan dievakuasi ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” ungkap Eko.

    Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, petugas kepolisian langsung menggelar olah TKP, meminta keterangan dari sejumlah saksi, serta mengamankan barang bukti berupa sepeda motor beserta surat kelengkapannya.

    “Kami mengimbau kepada para orangtua yang memiliki anak di bawah umur agar tidak diberikan izin terlebih dulu mengendarai sepeda motor di jalan raya. Jangan lupa selalu hati-hati di jalan,” pungkasnya. [ayu/suf]

  • Terpeleset di Telaga, Bocah 9 Tahun di Lamongan Tewas

    Terpeleset di Telaga, Bocah 9 Tahun di Lamongan Tewas

    Lamongan (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami bocah berusia 9 tahun berinisial AS, asal Kecamatan/Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Bocah ini ditemukan tewas di Telaga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, diduga AS tewas akibat terpeleset saat bermain di telaga setempat bersama dengan temannya FDP (11), yang juga asal Kelurahan Sukorejo.

    Kapolsek Lamongan Kota AKP Fadelan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 11.00 WIB, Rabu (17/4/2024). Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

    “Sebelumnya, korban bersama temannya FDP berangkat dari rumah untuk bermain dengan mengendarai sepeda. Sampai di lingkungan Tumenggung Baru, mereka sempat berhenti di Musala Al-Ihsan untuk meminta minum dan langsung menuju telaga,” ujar Fadelan, Kamis (18/4/2024).

    Lebih rinci, Fadelan menjelaskan bahwa setibanya di sekitaran telaga, korban langsung memarkir sepeda dan masuk ke area telaga melalui sisi selatan. Berdasarkan keterangan dari saksi, korban bahkan sempat duduk sebentar di area setempat.

    Selanjutnya, korban mengajak rekannya berjalan kaki menuju utara telaga melalui dinding penahan. Akan tetapi, kala itu temannya menolak ajakan tersebut hingga si korban berjalan sendirian ke arah utara melewati plesengan sebelah barat.

    “Apesnya sekitar baru berjalan 10 meter, korban terpeleset dan jatuh masuk ke dalam telaga. Kejadian itu sempat diketahui oleh temannya,” ujar Fadelan.

    FDP yang mengetahui korban telah terpeselet pun akhirnya takut dan berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan. Teriakan itu didengar oleh warga sekitar yang kemudian bergegas menuju sumber suara.

    Warga kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut hingga proses pencarian di telaga setempat dilakukan bersama-sama.

    “Pada sekitar pukul 14.30 WIB, korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan untuk visum,” kata Fadelan.

    Menurut Fadelan, pihak keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan tidak berkenan dilakukan autopsi. Pihak keluarga juga tidak menuntut pihak mana pun.

    “Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” tutup Fadelan, sembari mengimbau kepada para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain, khususnya di tempat-tempat yang membahayakan keselamatan. [riq/suf]

  • Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Tulungagung (beritajatim.com) – Nahas menimpa pegawai Puskesmas Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Mereka mengalami kecelakaan saat numpang mobil ambulans (ambulance) milik Dinas Kesehatan untuk acara halalbihalal.

    Kejadian itu berlangsung di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pada Kamis (18/4/2024). Mobil ambulance yang mengangkut 8 pegawai puskesmas terbalik.

    Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB mobil tersebut disopiri oleh Dwi Purnawati (48). Mobil melaju dari arah utara menuju selatan.

    Diduga sopir mengantuk, mobil ambulance yang berbelok ke arah kiri menabrak tiang telepon dan juga seorang bocah yang mengayuh sepeda angin.

    Warga yang berada di lokasi kejadian membantu mengevakuasi mobil ambulance ini. Ambulance tersebut diketahui mengangkut 8 pegawai Puskesmas Kedungwaru yang hendak mengikuti acara Halalbihalal.

    “Jadi di dalam mobil ambulance, tidak ada yang membawa pasien. Tapi berisikan pegawai puskesmas yang akan halalbihalal,” jelasnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tiga penumpang mengalami luka ringan pada bagian kaki dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Polisi sendiri masih melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini. Mereka mengamankan mobil ambulance serta sepeda angin sebagai barang bukti.

    “Kami akan memeriksa petugas puskesmas yang ikut dalam mobil ambulance setelah pemeriksaan kesehatan selesai. Dan mobil ambulance sudah kami amankan di unit laka,” pungkasnya. [nm/but]