Transportasi: sepeda

  • Bocah 12 Tahun Hanyut di Sungai Sraten Banyuwangi

    Bocah 12 Tahun Hanyut di Sungai Sraten Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang bocah belasan tahun hanyut di sungai Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Hingga saat ini, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

    Kronologi berdasarkan keterangan warga, anak tersebut mengendarai sepeda motor di dekat sungai. Lantaran jalan yang sempit dan licin, bocah itu kemungkinan terpeleset kemudian terjebur ke sungai.

    Kebetulan, kondisi sungai sedang deras dan volume air tinggi. Sontak, air sungai membawa tubuh korban bersama motor yang dikendarainya.

    “Korban anak-anak usia sekitar 12- 13 tahun dan bukan warga sini, bukan warga TKM. Saat ini masih dalam pencarian,” ungkap Ade Setiawan, salah seorang petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Banyuwangi di lokasi.

    Meski demikian, petugas dan warga tetap melakukan penyisiran dan pencarian. Namun, belum ada tanda-tanda bocah tersebut ditemukan.

    “Jadi korban terjatuh ke dalam sungai bersama dengan motornya. Saat itu volume air sungai sedang tinggi, namun saat ini telah menyusut sekitar 30 – 50 centimeter,” katanya.

    Sejauh ini belum diketahui identitas korban. Petugas gabungan dari TNI/ Polri, BPBD Banyuwangi, relawan dan warga terus melakukan pencarian. (rin/ian)

  • Kecelakaan Maut di Sampang, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Pikap

    Kecelakaan Maut di Sampang, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Pikap

    Sampang (beritajatim.com) – Mahmud (50) warga Dusun Garuan, Desa Karpote, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, meninggal dunia karena motor yang dikendarainya terlibat kecelakaan dengan pikap atau mobil bak terbuka di jalan raya Tambaan, Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (24/4/2024).

    Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Rukimin mengatakan, kecelakaan maut itu berawal mobil bak terbuka dengan nopol M 9530 WD yang dikendarai oleh Abd Manap (19) dengan seorang penumpang bernama Moh Taufiqur Rohman (19), warga Dusun Campalok, Desa Tambak Agung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep melaju dari arah timur ke barat hendak mendahului kendaraan yang ada di depanya.

    Tanpa diketahui ternyata dari arah berlawanan terdapat sepeda motor Honda Beat yang dikemudikan oleh Mahmud dan memboceng Ubaidillah. Kerena jarak terlalu dekat akhirnya kecelakaan tidak bisa dihindari.

    “Mahmud meninggal sementara yang dibonceng dilarikan ke RSUD setempat,” imbuhnya.

    Akibat kecelakaan maut ini, AKP Rukimin tidak bosan mengimbau kepada penguna jalan untuk lebih berhati-hati saat berkendara dan mengutamakan keselamatan. Sebab, awal terjadinya kecelakaan karena disebabkan oleh pelanggaran.

    “Kecelakaan ini tidak hanya merugikan kita melainkan juga orang lain, ingat saat kita di jalan ada keluarga menunggu di rumah,” pungkasnya. [sar/ian]

  • BHS Peduli Santuni Keluarga Korban dan Pemilik Jasa Perahu Tambang Taman

    BHS Peduli Santuni Keluarga Korban dan Pemilik Jasa Perahu Tambang Taman

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Peringati Hari Angkutan Nasional, ketua harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi lokasi jasa penyebrangan manual ‘perahu tambang’ di Dusun Banjarpertapan Desa Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman Rabu (24/4/2024).

    Lokasi perahu tambang milik Ari Santoso tersebut, beberapa hari lalu ada tragedi bapak dan anak balitanya tercebur sungai dan keduanya ditemukan meninggal di hari berikutnya. Kedatangan BHS bersama tim pedulinya itu ingin melihat secara dekat standarisasi layanan keselamatan penumpang, kenyamanan dan lainnya.

    Di lokasi Bambang Haryo meminta pemerintah provinsi untuk memperhatikan jasa penyeberangan yang menghubungkan dua wilayah tersebut, yakni Sidoarjo dengan Gresik. Terlebih, di daerah tersebut terdapat belasan jumlahnya jasa penyeberangan yang sama.

    Menurut Bambang Haryo, jasa perahu tambang di daerah tersebut, kebanyakan setiap hari dijadikan kepentingan masyarakat umum, para pekerja dan lainnya. “Pemerintah provinsi harus memperhatikan masalah ini agar tidak terulang kejadian yang tidak diinginkan bersama ini,” ucapnya

    Ia menilai jasa seperti ini sangat mulia nilainya dibandingkan ongkos yang di dapatkan pemilik jasa. Nilainya sangat kecil dibandingkan pemerintah harus membuat jembatan.

    “Jasa penyebrangan yang dimiliki warga ini juga berijin, dan sebaliknya perhatian pemerintah yang memberi ijin juga harus ada terhadap usaha jasa mereka,” papar politisi Partai Gerindra tersebut.

    Aparat desa dan Tim BHS Peduli doa bersama di atas perahu tambang Desa Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman

    Lebih jauh Bambang Haryo menjelaskan, resiko transportasi publik demikian tinggi dan tentu harus ada regulasi atau aturan payung hukumnya yang dibuat oleh pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten sebagai patokan atau pedoman dari pengusaha maupun pedoman dari konsumen yang menginginkan penyeberangan atau pelayaran sungai ini aman dan nyaman

    Di lintas sungai antar kota tersebut masih belum ada aturan. Bambang memohon dan menghimbau pemerintah proponsi untuk segera membuat regulasinya agar tidak terjadi kecelakaan yang serupa. Misalkan pada saat naik perahu sepeda motor harus dimatikan mesinnya, pengemudi harus turun dari motornya, bagi pengusaha pelayarannya ada penutup berupa pagar/rantai dari perahu yang ada.

    “Pada saat melakukan operasional terutama cuaca buruk jaket keselamatan wajib dipakai oleh pengusaha dan masyarakat. Tapi karena belum ada payung hukumnya, pengusaha belum bisa dijerat hukum,” tegasnya.

    Di sela-sela kunjungannya, Founder Tim BHS Peduli bersama aparat desa setempat juga melakukan doa bersama di atas perahu tambang. BHS juga memberikan santunan terhadap pemilik jasa perahu tambang, kemudian mengunjung rumah korban Nanda Freda Eryansyah (27) dan Erlangga (2,5) di Driyorejo Gresik serta memberikan santunan di terima oleh isteri korban. [isa/beq]

  • Diseruduk Mobil, Ibu Anak di Madiun Meninggal Tertabrak Pikap

    Diseruduk Mobil, Ibu Anak di Madiun Meninggal Tertabrak Pikap

    Madiun (beritajatim.com) – Ibu dan anak meninggal tertabrak pikap di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Keduanya mengalami kecelakaan tragis usai tersenggol mobi. 

    Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, yaitu sepeda motor nopol AE-4787-BH, Mitsubishi Pikap nopol AE-8664-SF, dan mobil putih yang identitasnya masih dalam proses penyelidikan Kepolisian.

    Menurut keterangan saksi, sepeda motor dikendarai Aditia Putra Miranda (37), warga Kelurahan Pandean, Taman, Kota Madiun. Aditia membonceng ibunya, Wiwik Winarti (63), melaju dari arah Kota Madiun menuju Ponorogo.

    Sesampainya di TKP, sepeda motor tersebut diduga diseruduk mobil warna putih yang berjalan searah di belakangnya. Akibat benturan, Aditia dan Wiwik jatuh ke kanan dan langsung ditabrak pikap yang dikemudikan Erik Farkhan (33) dari arah berlawanan.

    Kecelakaan ini mengakibatkan Aditia dan Wiwik meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara Erik, pengemudi Mitsubishi Pikap tidak mengalami luka-luka.

    ‘’Faktor penyebab kecelakaan ini masih dalam proses lidik oleh pihak kepolisian. Petugas telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan saksi,’’ kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun, Ipda Roni Susanto. 

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas. [fiq/beq]

     

  • Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang buruh tani tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia saat panen padi di persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/4/2024). Korban Jamali (66) tiba-tiba ambruk saat berjalan di pematang sawah.

    Sekitar pukul 11.45 WIB, korban usai memanen padi bersama rekannya bermaksud pulang. Namun baru beberapa langkah dari pematang sawah, tiba-tiba tubuh buruh tani asal Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk.

    Rekan korban yang berada di belakangnya merupaya menopang saat melihat korban hendak terjatuh. Namun tak lama, diketahui korban sudah tak bernyawa. Rekan korban kemudian meminta bantuan warga untuk menyampaikan ke perangkat desa dan pihak Polsek Mojoanyar.

    Tak lama anggota Polsek Mojoanyar bersama sejumlah relawan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Lokasi buruh tani meninggal mendadak ini berada di jalan alternatif Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto sehingga menjadi perhatian masyarakat.

    Anggota Inafis Satreskrim Polres Mojokerto yang datang ke TKP langsung melakukan identifikasi jenazah. Tampak sejumlah keluarga korban datang ke lokasi untuk menyaksikan proses identifikasi jenazah. Jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menuju mobil ambulans.

    Jenazah korban dibawa ke UPT Puskesmas Gayaman guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara barang-barang milik korban diamankan sebagai barang bukti. Seperti sabit yang digunakan untuk memanen tanaman padi dan sepeda motor milik korban.

    Evakuasi jenazah buruh tani dari area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.comRekan korban, Sauman (66) mengatakan, korban mengajak korban menjadi buruh panen padi di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Dia (korban) ngajak saya mreman (buruh panen padi). Ayo meneh budal isuk-isuk ae soal e adoh (ayo besok berangkat pagi-pagi soalnya jauh),” ungkapnya.

    Rekan korban yang merupakan tetangganya ini berangkat bersama korban sekira pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda motor milik korban. Korban mengatakan jika Dhuhur selesai pekerjaannya sehingga saat mendengar adzan Dhuhur, korban mengajaknya pulang.

    “Dengar suara adzan terus ngajak berhenti dan mau pulang. Dia (korban) berjalan di depan saya kemudian jatuh, saya berusaha menolong. Saya teriak minta tolong Tidak tahu, tidak mengeluh apa-apa. Mreman, ya baru hari ini sama saya,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Desa Jabon, Achmad Fahrudin mengatakan, ia mendapatkan informasi dari masyarakat ada mayat di tengah area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Saya koordinasi dengan teman-teman dan mendatangi lokasi,” tambahnya.

    Di TKP, lanjut , sudah banyak masyarakat yang sudah berkumpul. Korban merupakan warga Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang bekerja sebagai buruh tani di lokasi. Korban istirahat dan hendak pulang namun ambruk saat di pematang sawah.

    “Katanya tidak mengeluh sakit, keduanya (korban dan rekan korban) sempat sarapan bareng di lokasi sebelum melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan luar,” tegasnya. [tin/beq]

  • Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Lamongan (beritajatim.com) – Satu unit mobil pikap di Kabupaten Lamongan menabrak warung lalu terbalik. Sebelumnya, pikap ini juga sempat menabrak median jalan dan oleng hingga menabrak sebuah motor.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, pikap yang mengalami laka itu bernopol L 9475 CG dan dikemudikan oleh Arga Umami (32), warga asal Kabupaten Bojonegoro. Nahasnya, ia tak sendirian, ditemani istri dan anaknya yang baru berusia 5 bulan.

    “Iya mas, terjadi kecelakaan lalu lintas di ruas jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan yang ada di Desa Kebonsari, Sukodadi,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto, Selasa (23/4/2024).

    Mengenai kronologinya, Ipda Hadi menyebutkan bahwa awalnya pikap tersebut melaju di jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan atau dari arah timur menuju barat.

    Setibanya di TKP, sambung Hadi, pengemudi pikap tidak mampu mengendalikan kemudinya. Alhasil pikap mengalami oleng ke arah kanan.

    “Saat oleng itulah, pikap lalu menabrak median tengah jalan. Miring ke kiri dan sempat menabrak sepeda motor bernopol G 6750 MI,” imbuhnya.

    Sepeda motor itu, tutur Hadi, dikendarai oleh Suparman (35), warga asal Tegal, yang membonceng Siti. Kala itu, sepeda motor itu berjalan dari arah timur ke barat di lajur kiri. Setelah itu, pikap menabrak warung hingga kemudian terbalik.

    Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, ungkap Hadi, namun pengendara motor yang berboncengan itu mengalami luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Bagi para pengendara agar lebih berhati-hati. Patuhi rambu lalu lintas dan istirahat sejenak apabila mengantuk atau lelah selama perjalanan,” tutupnya. [riq/ian]

  • Nyamar Jadi Ojol, Pelaku Curanmor di Mojokerto Cari Sasaran untuk Beli Narkoba

    Nyamar Jadi Ojol, Pelaku Curanmor di Mojokerto Cari Sasaran untuk Beli Narkoba

    Mojokerto (beritajatim.com) – Para pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Mojokerto menyamar sebagai driver ojek online (ojol) untuk mencari sasaran. Setelah berhasil melakukan aksi pencurian, hasil dari kejahatan tersebut digunakan untuk membeli narkoba.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Achmad Rudi Zaeny mengatakan, modus yang dilakukan oleh para pelaku yakni mencari sasaran di Kota Mojokerto dan berpura-pura sebagai tukang ojol. “Dengan menggunakan jaket ojol, setelah menerima kode dari temannya menemukan sasaran, salah satu dari pelaku melakuka eksekusi,” ungkapnya, Senin (22/4/2024).

    Masih kata Kasat, pelaku Jaka Saifudin (24) warga Kelurahan Ambengan, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya ini sebagai eksekutor. Pelaku mengambil sepeda motor korban yang terparkir dengan kondisi terkunci ganda atau kunci stang dengan menggunakan kunci T atau kunci palsu serta merusak rumah kunci.

    “Setelah berhasil menguasai kendaraan korban, kendaraan hasil curian dibawa ke Surabaya untuk dijual kepada tersangka lain, inisial SF. Namun saat ini, kita masih melakukan pengejaran dan ditetapkan sebagai DPO. Motif yang dilakukan para tersangka, tersangka melakukan pencurian sepeda motor untuk membeli narkoba,” jelasnya.

    Kasat menjelaskan, selama ini para pelaku membeli narkoba dari hasil pencurian sepeda motor. Dari hasil penjualan sepeda motor tersebut, lanjut Kasat, para pelaku memperoleh keuntungan antara Rp3 juta sampai Rp5 juta.

    “Ada 4 TKP di Mojokerto yakni di Jagalan dan Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Jetis Kabupaten Mojokerto, Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Empat TKP ini dilakukan dalam kurun waktu, mulai Januari sampai dengan April ini. Dari barang bukti yang diamankan kita temukan sabu seberat 0,1 gram dari JS, sudah kita limpahkan ke Satnarkoba,” paparnya.

    “Mencuri baru menjual, tidak ada yang pesan. Saya nyetir, tidak ada orang saya ambil (sepeda motor sasaran). Punya teman (jaket ojol). Honda harga lebih (sasaran). Mulai tahun ini, pemakai. Nggak kerja, kecanduan,” tegas pelaku Jaka Saifudin (24) yang merupakan residivis kasus curanmor Polrestabes Surabaya 2017 ini.

    Dua pelaku yang diamankan tersebut yakni KM (24) dan JS (24) warga Kelurahan Ambengan, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Kedua pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4e, 5e KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara. Sementara dua pelaku lain yakni RZ dan PR masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). [tin/kun]

  • 2 Pelaku Curanmor Diringkus, 2 Pelaku Lainnya Masuk DPO Polres Mojokerto Kota 

    2 Pelaku Curanmor Diringkus, 2 Pelaku Lainnya Masuk DPO Polres Mojokerto Kota 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota berhasil mengamankan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beraksi di beberapa kabupaten/kota. Dua pelaku lainnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Dua pelaku yang diamankan yakni Kresna Mukti (24) dan Jaka Saifudin (24) warga Kelurahan Ambengan, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Kedua pelaku dan barang bukti diamankan ke Mapolres Mojokerto Kota, sementara dua RZ dan PR masuk dalam DPO.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Achmad Rudi Zaeny mengatakan, penangkapan kedua pelaku berdasarkan laporan pada, Selasa (9/4/2024) sekira pukul 10.30 WIB. Sepeda motor Honda Vario 125 nopol S 4471 TQ warna putih milik TD dicuri oleh keempat pelaku.

    “Setelah dikumpulkan alat bukti mengarahkan pelaku inisial KM dan JS. Hari Kamis, kita berhasil melakukan penangkapan terhadap KM dan JS yang saat itu bersama kedua temannya yang berinisial RZ dan PR. Namun saat pengejaran, RZ dan PR berhasil melarikan diri,” ungkapnya, Senin (22/4/2024).

    Kamis (18/4/2024) sekira pukul 07.30 WIB, anggota satreskrim melihat para pelaku melintas di Jalan Benteng Pancasila, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Keempat pelaku mengendarai dua sepeda motor masing-masing berboncengan dan dilakukan pengejaran.

    “Mengetahui dikejar, para pelaku melarikan diri dan motor yang dikendarai pelaku terjatuh di simpang empat Jalan Penanggungan Perum Wates. Dua pelaku yakni KM dan JS berhasil diamankan, sedangkan kedua temannya yang lain RZ dan PR berhasil melarikan diri,” ujarnya.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Achmad Rudi Zaeny merilis pelaku curanmor. [Foto : ist]Saat dilakukan penangkapan, para pelaku baru selesai melakukan pencurian Honda Vario di wilayah Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Berdama dengan barang bukti sepeda motor, keduanya diamankan ke Mapolres Mojokerto Kota.

    “Para pelaku beraksi di empat TKP berbeda yakni di Jagalan dan Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Jetis Kabupaten Mojokerto, Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Selain melakukan aksi di empat TKP tersebut, pelaku juga mengaku melakukan pencurian di wilayah Jombang, Lamongan dan Sidoarjo,” jelasnya.

    Selain mengamankan dua pelaku, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, satu buah flashdisk yang berisi rekaman CCTV, satu bendel surat keterangan dari Kantor BRI Cabang Mojokerto Unit Prajurit Kulon, satu buah kunci sogem.

    Satu buah mata kunci T, empat buah kunci palsu, satu unit sepeda motor honda vario warna putih, tidak ada plat nomornya dan satu buah jaket ojek online (ojol). Kedua pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4e, 5e KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

    Sebelumnya, warga di Jalan Kelud, Perumnas Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto berhasil meringkus dua pemuda yang diduga merupakan maling motor, Kamis (18/4/2024). Keduanya diringkus warga saat hendak bersembunyi dari kejaran petugas. [tin/ted]

  • Pasutri Terseret Banjir di Kedunggalar Ngawi, Berhasil Diselamatkan Warga

    Pasutri Terseret Banjir di Kedunggalar Ngawi, Berhasil Diselamatkan Warga

    Ngawi (beritajatim.com) – Pasangan suami istri terseret banjir di Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, pada Minggu (21/4/2024) malam. Beruntung, keduanya berhasil diselamatkan oleh warga dengan peralatan seadanya.

    Hujan deras mengguyur wilayah Ngawi selama lebih dari satu jam pada Minggu malam. Banjir kemudian melanda Desa Pelang Lor, menyebabkan beberapa akses jalan desa terputus dan air setinggi 50 sentimeter menggenangi rumah warga.

    Pasangan suami istri yang menjadi korban banjir tersebut nekat menerobos derasnya air banjir dengan sepeda motor. Namun, mereka terseret arus dan terjatuh ke sungai.

    Warga yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha menyelamatkan pasangan suami istri tersebut. Dengan menggunakan tali, mereka berhasil menarik istri korban dari derasnya air sungai.Tak berselang lama, warga kembali berhasil menolong suami korban.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sepeda motor korban belum dapat dievakuasi dan masih tersangkut bambu di sungai.

    “Selain di Desa Pelang Lor, banjir juga menggenangi jalan dan rumah warga di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, dan Desa Pojok, Kecamatan Kwaringan, Ngawi,” kata Joko Supriyanto, petugas BPBD Ngawi.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi telah turun ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak banjir.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat hujan deras. Hindari menerobos banjir dan carilah tempat aman. [fiq/aje]

  • Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Magetan (beritajatim.com) – Bencana angin puting beliung dan pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Maospati dan berimbas di dua desa, yaitu Kelurahan Mranggen dan Kelurahan Kraton.

    “Di Kelurahan Mranggen, tujuh rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Di Kelurahan Kraton, terjadi pohon tumbang yang menimpa dua orang pengendara sepeda motor. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang lainnya mengalami luka berat,” kata Kapolsek Maospati Kompol Sumantri.

    Korban meninggal dunia adalah Lagiono, warga Kelurahan Kraton yang sedang mengendarai sepeda motor KLX bersama Gatot wsrga Kelurahan Maospati. Saat hujan lebat, mereka tertimpa pohon bambu besar saat melintasi jalan di Kelurahan Kraton.

    Lagiono meninggal dunia di tempat karena tertimpa batang pohon di bagian tubuhnya, sedangkan Gatot mengalami luka patah kaki dan sudsh dilarikan ke RSUD dr Sayidiman Magetan.

    “Kami bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan segera turun ke lokasi kejadian setelah menerima informasi dari masyarakat. Petugas BPBD membantu evakuasi korban dan melakukan perbaikan kerusakan,” kata Sumantri.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat dan angin kencang. [fiq/but]