Transportasi: sepeda

  • Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Surabaya (beritajatim.com) –  Bandit curanmor (pencurian kendaraan bermotor) ditangkap oleh warga Pergudangan Margomulyo Surabaya, Rabu (22/05/2024) siang. Curanmor itu pertama kali diketahui oleh pengunjung warung kopi dekat dengan UD. Damai Sentosa tempat para bandit curanmor melakukan aksinya.

    Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo mengatakan salah satu saksi berinisial E awalnya beristrahat di warung kopi yang dekat dengan lokasi sasaran. Saat itu, dua orang pelaku curanmor mengendarai Honda Supra X L 4494 AC dan berhenti di depan UD. Damai Sentosa.

    Satu pelaku berada di luar gudang untuk mengawasi situasi, sedangkan pelaku lainnya berperan sebagai eksekutor masuk ke dalam gudang. Karena gerak-geriknya mencurigakan, saksi E terus mengawasi kelakuan dua bandit itu.

    “Sempat dikira oleh saksi sebagai tamu gudang, sehingga tidak diperhtikan. Namun, karena gerak-geriknya mencurigakan saksi lantas mengawasi,” kata Budi Waluyo,Sabtu (25/5/2024).

    Saksi E lantas berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar usai salah satu pelaku curanmor yang masuk ke gudang keluar sambil membawa sepeda motor Honda Vario Hitam L 3099 PJ milik salah satu karyawan bernama Arifin.

    Merasa diteriaki, kedua pelaku panik dan kabur ke arah pergudangan Margomulyo. Tanpa disangka, pergudangan tempat dua pelaku curanmor kabur itu merupakan jalan buntu.

    “Mereka lari ke arah Asemrowo. Lalu karena buntu dan kebetulan ada anggota kami yang berpatroli salah satu pelaku ditangkap. Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil kabur dengan membawa sepeda motor curian,” imbuh Budi.

    Setelah tertangkap warga, diketahui pelaku adalah Zaifudin (37) warga Morokrembangan. Ia gagal kabur setelah warga dan sekuriti gudang lebih cepat untuk menutup portal pergudangan. Kini, polisi masih mengejar satu pelaku lainnya yang masih kabur.

    “Sudah kami kantongi identitasnya. Rekannya yang kabur warga Surabaya Utara. Saat ini kami masih lakukan pengejaran,” pungkasnya.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, bandit curanmor yang berhasil kabur itu bernama Hasan. Zaifudin mengaku bahwa dirinya hanya diajak oleh Hasan. Selain itu, keduanya juga pernah ditahan karena kejahatan pencurian kendaraan bermotor. [ang/suf]

  • 2 Siswi Tabrak Minibus di Magetan, Rombongan Wisata Batal ke Sarangan

    2 Siswi Tabrak Minibus di Magetan, Rombongan Wisata Batal ke Sarangan

    Magetan (beritajatim.com) – Dua orang siswi yang berboncengan menggunakan sepeda motor menabrak minibus wisata Azam Trans di Jalan Raya Maospati-Ngawi masuk Desa Baluk Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, Sabtu (25/5/2024). Akibatnya, keduanya pun mengalami luka.

    Kejadian berawal saat minibus yang dikendarai oleh Robi Anta Mawlaya (29) warga Desa Tertek Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Jawa Timur berjalan dari arah Ngawi ke arah Magetan. Robi hendak mengantar rombongan wisata ke Sarangan. Sampai di lokasi kejadian, dia berhenti karena jalan dibuka tutup untuk perbaikan jalan

    Tiba-tiba, Robi merasakan benturan keras dari belakang. Ternyata, ada dua orang gadis yang mengendarai motor sudah terjatuh. Salah satunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan.

    Keduanya adalah NI (16) warga Bojonegoro dan satunya adalah NA (16) warga Ngawi. Kondisi NI cukup serius sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Sayidiman Magetan.

    “Ini tadi saya sudah berhenti ada perbaikan jalan. Sudah ada antrean terus pengendara motor itu menghantam belakang saya. Korban dua satu kritis. Kami mau ke Sarangan tapi terus urusan gini,” kata Robi, si pengemudi minibus.

    Kejadian itu kini dalam proses penyelidikan Satlantas Polres Magetan. Pun, belasan penumpang asal Bojonegoro itu batal menuju Sarangan. [fiq/ian]

  • Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak keluarga dari Maya Dwi Ramdani, mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/05/2024) malam belum melapor ke pihak kepolisian.

    Diketahui, Maya menjadi korban penjambretan saat melintas di Jalan Arjuno. Saat itu, Maya mengendarai Honda PCX L 2657 ME untuk mengejar dua pelaku jambret yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Keluarga masih belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah memeriksa satu saksi dan mengamankan CCTV dari lokasi,” kata Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes saat dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (24/5/2024) malam.

    Dari rekaman CCTV yang diamankan polisi mengetahui bahwa pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor berkopling. Saat ini Polsek Sawahan masih bekerja untuk menemukan dua pelaku jambret yang membuat mahasiswi Prodi Manajemen Dakwah UINSA itu tewas dengan menderita cidera otak ringan dan pendarahan pada kepala bagian kanan.

    “Kami masih memeriksa dan melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku. mohon bersabar,” imbuh Domingos.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono memastika anggotanya akan bekerja maksimal untuk mengejar pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. Sehingga, keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya bisa kondusif.

    “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan. Kami pastinya akan bekerja maksimal untuk masyarakat kota Surabaya,” pungkas Hendro.

    Diketahui, Maya sempat dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dalam kondisi kritis oleh BPBD Kota Surabaya. Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter, Maya menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal. Saat ini, jenazah Maya sudah dikebumikan oleh keluarga. [ang/suf]

  • Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Ini Barang yang Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya, Maya Dwi Ramdani tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/5/2024) malam. Ia menjadi korban jambret di Jalan Arjuno, Sawahan arah ke Jalan Semarang.

    Dari Informasi yang dihimpun beritajatim.com, petugas yang melakukan evakuasi tidak menemukan handphone beserta dompet yang berisikan identitas di lokasi tewasnya mahasiswi  itu. Dari data laporan yang dikeluarkan oleh command center 112, petugas hanya menemukan tas warna ungu berisikan alat-alat make up dan sepeda motor Honda PCX L 2657 ME yang dikendarai Maya.

    “Tidak ada saksi yang mengetahui peristiwa penjambretan itu secara utuh. Kami baru memeriksa satu saksi dan mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ujar Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes, Jumat (24/5/20240 malam.

    Dari informasi yang dihimpun, Maya saat itu melintas di Jalan Arjuno usai bertransaksi bahan untuk kegiatan Jumat berkah. Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor berkopling berhasil merampas tas Maya. Korban yang kaget langsung mengejar dua pelaku yang mengarah ke Jalan Semarang.

    Saat berada di Jalan Semarang, tidak ada yang tahu pasti bagaimana Maya bisa jatuh dan tergeletak. Warga sekitar dan pengendara yang kebetulan melintas hanya mendengar suara sepeda motor yang jatuh dan teriakan dari Maya.

    Sejumlah warga sekitar hanya mengetahui Maya yang mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan celana hitam sudah tergeletak di pinggir jalan Semarang tepatnya di depan Indomaret dengan luka pendarahan di bagian kepala kanan.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono berkomitmen untuk segera menangkap pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. dirinya akan mengerahkan anggotanya untuk segera menangkap pelaku. “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan warga Kota Surabaya,” pungkasnya.

    Diketahui, dalam waktu sebulan telah terjadi 2 kali peristiwa jambret di Jalan Arjuno. Aksi pertama terjadi di dekat simpang empat Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang. Dalam peristiwa itu, korban berhasil mempertahankan tasnya dan pelaku kabur setelah diteriaki.

    Peristiwa kedua dialami oleh Maya, Mahasiswi program studi Manajemen Dakwah yang dikenal sebagai aktivis kampus itu menjadi korban jambret oleh dua pelaku mengendarai sepeda motor kopling. Maya sempat mengejar kedua pelaku sebelum akhirnya jatuh di Jalan Semarang dan mengalami pendarahan kepala. [ang/suf]

  • Begini Kronologi Penangkapan Penjudi Sabung Ayam Ngawi 

    Begini Kronologi Penangkapan Penjudi Sabung Ayam Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi menangkap 6 orang tersangka kasus judi sabung ayam. Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya terjadi pembubaran yang menewaskan satu orang warga dan dua lainnya luka di lokasi judi sabung ayam di Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, pada Minggu (19/5/2024) sore.

    Salah satu tersangka, Sumono (49) ditangkap saat mencoba kabur ke Jakarta dengan menggunakan bus umum di Terminal Bus Kertonegoro, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, pada Selasa (21/5/2024) siang.

    Tersangka lainnya, Pamujiono (40) ditangkap di rumahnya di Desa Kauman, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Petugas harus menghadapi perlawanan dari anak Pamujiono yang masih kecil saat melakukan penangkapan.

    Keenam tersangka memiliki peran berbeda dalam judi sabung ayam, di antaranya sebagai penyelenggara, pengepul uang judi, dan peserta. “Jadi yang kami amankan pertama kali penyelenggara. Tersangka yang saat itu mencoba kabur ke jakarta melalui terminal bus ngawi kemudian kita amankan yang lainya ada enam tersangka dan mereka bagian dari peserta yang tewas terjatuh ke jurang,” ujar Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono.

    Petugas juga menyita barang bukti berupa empat ekor ayam aduan, arena sabung ayam, uang tunai Rp 1.400.000 dan empat unit sepeda motor milik tersangka. Keenam tersangka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Sebelumnya diberitakan, Seorang penjudi sabung ayam di Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 80 meter saat berusaha kabur dari penggerebekan polisi pada Minggu (19/5/2024). Korban bernama Gunawan (37) warga Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Magetan.

    Penggerebekan tersebut dilakukan oleh anggota Polsek Geneng Ngawi yang berpakaian preman sekitar pukul 16.30 WIB. Mendengar suara letusan senjata api peringatan, puluhan orang yang sedang menonton dan bermain judi langsung kabur menyelamatkan diri.

    Naas, beberapa dari mereka terjatuh ke jurang, termasuk Gunawan dan Rokib Pustoko (41) warga Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Ngawi. Keduanya langsung dievakuasi ke Puskesmas Widodaren dan dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

    Namun, Gunawan tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia sesaat setelah mendapatkan pertolongan medis. Rokip Pustoko, yang juga terluka, masih dalam perawatan.

    Menurut Sareh, salah satu warga, penggerebekan tersebut berlangsung tiba-tiba dan disertai dengan tembakan peringatan. “Polisi datang tiba-tiba, terus ada tembakan peringatan ‘dor’ gitu. Semuanya langsung lari, ada yang terjun ke jurang,” ujar Sareh.

    Kepala Desa Randusongo, Edi Susilo, mengatakan bahwa ia mendapat telepon tentang kejadian tersebut dan langsung bergegas ke lokasi. “Saya dapat telepon, terus kesini. Sudah orang-orang berhamburan, ada yang ke jurang. Saya lihat tiga orang yang luka, satu meninggal di rumah sakit. Polisi amankan ayam dan motor,” jelas Edi.

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi hanya mengamankan 4 ekor ayam dan 4 sepeda motor yang diduga milik para penjudi. [fiq/kun]

  • Jalan Arjuno Lokasi Favorit Pelaku Jambret, Mahasiswi Tewas Jadi Korban

    Jalan Arjuno Lokasi Favorit Pelaku Jambret, Mahasiswi Tewas Jadi Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Jalan Arjuno Surabaya tampaknya masih menjadi tempat favorit bagi para pelaku jambret untuk melancarkan aksinya. Terbaru, Mahasiswi UINSA Maya Dwi Ramdani tewas di Jalan Semarang setelah sebelumnya menjadi korban jambret di Jalan Arjuno, Kamis (23/05/2024) malam. Maya reflek mengejar pelaku sampai ke Jalan Semarang dan terjatuh di jalan.

    Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos de Fatima Ximenes mengatakan dalam sebulan terakhir sudah ada 2 kejadian jambret di Jalan Arjuno. Pada aksinya yang pertama, pelaku gagal melakukan aksinya setelah korban berhasil menarik kembali tas miliknya. Kejadian itu terjadi di dekat perempatan Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang.

    “Di sepanjang jalan (Arjuno) itu sudah kejadian 2 kali. Kemarin beberapa waktu sempat terjadi namun pelaku gagal,” kata Domingos, Jumat (24/05/2024).

    Domingos menjelaskan, Jalan Arjuno tampaknya menjadi favorit para pelaku jambret karena track jalan yang lurus dan panjang. Kalaupun korban mengejar pelaku, banyak jalan tembusan untuk kabur. Selain itu, penerangan di Jalan Arjuno juga redup jika malam hari.

    “Jalan Arjuno itu kan track nya lurus. Lalu penerangannya kan juga kurang. Itu yang dibuat pelaku menjadi celah biar bisa beraksi. Selain itu jalan untuk kabur juga banyak. Bisa masuk Pakis, Petemon sampai Jalan Semarang,” imbuh Domingos.

    Selain itu, menurut analisa Domingos selama menjadi Kapolsek Sawahan, pelaku jambret kerap kali menjadikan ibu-ibu dan perempuan remaja menjadi sasaran. Oleh sebab itu, ia menghimbau kepada masyarakat Surabaya khususnya perempuan untuk tidak keluar pada jam rawan. “Himbauan kita itu keluar tidak kepentingan jangan keluar sampai tengah malam. Remaja perempuan itu jadi incaran. Kebanyakan menjadi korban itu ibu-ibu atau remaja perempuan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa kejahatan jalanan seperti jambret selalu menjadi perhatian khusus pihaknya. Karena kejahatan jalanan seperti jambret meresahkan warga Kota Surabaya dan berpeluang besar menghilangnkan nyawa. “Perkara jambret tetap kami atensi. Krn sangat meresahkan,” tegasnya.

    Diketahui, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tewas di RSUD dr. Soetomo setelah jatuh dari motornya pada Kamis (23/05/2024) malam di Jalan Semarang. Sebelum jatuh dari motornya, Mahasiswi bernama Maya Dwi Ramdani itu menjadi korban jambret di Jalan Arjuno dan memutuskan untuk mengejar pelaku jambret sampai di Jalan Semarang. Dari keterangan saksi di lapangan diduga pelaku berjumlah 2 orang dan mengendarai sepeda motor berkopling. (ang/kun)

  • Mahasiswi Surabaya Tewas Kecelakaan Usai Dijambret

    Mahasiswi Surabaya Tewas Kecelakaan Usai Dijambret

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tewas di RSUD dr. Soetomo setelah jatuh dari motornya pada Kamis (23/5/2024) malam di Jalan Semarang. Sebelum jatuh dari motornya, mahasiswi bernama Maya Dwi Ramdani itu menjadi korban jambret di Jalan Arjuno dan memutuskan untuk mengejar pelaku jambret sampai di Jalan Semarang.

    Parno salah satu saksi di lokasi mengatakan bahwa Maya saat itu melaju dari arah Jalan Pasar Kembang menuju ke arah Jalan Semarang. Saat melintas di Jalan Arjuno, korban dipepet dua orang yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Pelaku dua orang mas. Saat itu korban sempat teriak lalu dikejar sendiri sama korban,” kata Parno, Jumat (24/5/2024) malam.

    Saat tiba di Jalan Semarang, korban kehilangan kendali atas motornya karena terserempet mobil hingga terjatuh. Korban terjatuh ke arah trotoar jalan. Maya sempat dilarikan ke RS Soewandi sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dan meninggal dunia pada Jumat (24/05/2024) subuh.

    Sementata itu, Kapolsek Sawahan Kompol Domingos Xe Ximenes mengatakan pihaknya sudah mengetahui kejadian penjambretan itu. Saat ini polisi masih menganalisa rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi untuk menangkap pelaku.

    “Tadi kami sudah minta rekaman CCTV. Saat ini masih kami selidiki untuk menangkap pelaku,” kata Domingos.

    Domingos menjelaskan sampai saat ini keluarga belum membuat laporan di Polsek Sawahan. Namun, pihaknya tetap menyelidiki kasus ini agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

    “Keluarga belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah melakukan pemeriksaan pada 1 saksi dan mengamankan CCTV di lokasi,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja maksimal untuk menangkap pelaku. Apalagi, kejahatan jambret merupakan tindakan yang meresahkan warga Kota Surabaya.

    “Perkara jambret tetap kami atensi. Krn sangat meresahkan,” tutupnya. [ang/beq]

  • Pemuda Madiun Laka Tunggal di Magetan, Ini Kronologinya

    Pemuda Madiun Laka Tunggal di Magetan, Ini Kronologinya

    Magetan (beritajatim.com) – Pemuda berinisial AA (22), warga Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, meninggal karena kecelakaan (laka) tunggal di Kabupaten Magetan pada Jumat (24/5/2024) pukul 08.00 WIB.

    Insiden itu berlangsung di Jalan Raya Barat-Jiwan, tepatnya di tikungan timur Puskesmas Ngujung, Desa Ngujung, Kecamatan Maospati.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Ipda Agnes Triananta mengatakan, kejadian berawal saat sepeda motor Honda Scoopy nomor polisi AE-2434-DW yang dikendarai AA melaju dari barat ke timur atau dari Magetan menuju Madiun.

    “Sampai di tempat kejadian diduga oleng ke kiri selanjutnya menabrak pohon kemudian pengendaranya terpental ke dalam selokan sedangkan sepeda motornya terpental 10 meter dari posisi jatuhnya korban,” kata Agnes.

    Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian. Kemudian, korban dievakuasi ke Ruang Jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan.

    Pihak kepolisian kemudian mengamankan sepeda motor korban ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan. [fiq/beq]

  • Polisi Kantongi Identitas Jambret Handphone di Pasar Kembang yang Kabur

    Polisi Kantongi Identitas Jambret Handphone di Pasar Kembang yang Kabur

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah melakukan interogasi dan pemeriksaan kepada Ahmad Fuad (25) jambret handphone yang tertangkap warga di Traffic Light (TL) flyover Pasar Kembang, Rabu (22/05/2024) kemarin, polisi mendapatkan identitas dari pelaku lainnya yang kabur.

    Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Sentosa mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas dari eksekutor jambret yang kabur. Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran.

    “Tersangka yang diamankan adalah Ahmad Fuad (25) yang masih buron Maulana. Saat ini anggota sudah melakukan pengejaran,” kata Rizki saat dihubungi Beritajatim.com, Kamis (23/05/2024).

    Rizki menjelaskan dalam peristiwa penjambretan itu, pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario L 4693 WG warna putih. Diduga, korban berinisial UC dan FL sudah diikuti ketika keluar dari sebuah diskotik di Surabaya Pusat. Saat itu, kedua korban hendak pulang ke kamar kosnya di Jalan Putat Jaya.

    Ketika di sampai di TL Flyover Pasar Kembang, kedua pelaku langsung menjambret handphone UC yang saat itu dibonceng oleh FL. Dengan reflek cepat, FL sempat memberikan tendangan ke sepeda motor pelaku hingga keduanya terjatuh. “Posisi Ahmad Fuad tertindih sepeda motor. Sedangkan Maulana berhasil kabur dengan membawa hasil kejahatan,” imbuh Rizki.

    Ahmad Fuad yang tidak bisa kabur lantas diamankan warga dan diserahkan ke Polsek Tegalsari. Rizki memastikan pihaknya akan bekerja maksimal untuk menangkap Maulana yang saat ini tengah buron. “Untuk detailnya nanti ya mas. Saat ini masih penyelidikan. Semoga cepat tertangkap,” pungkas Rizki.

    Diketahui, Jambret HP Surabaya dibekuk warga Tegalsari saat beraksi di TL Flyover Pasar Kembang, Rabu (22/05/2024) subuh. Dari peristiwa itu, 1 eksekutor handphone berhasil lari sambil membawa hasil kejahatannya.

    Uci (26) korban penjambretan itu mengatakan saat kejadian dirinya baru saja pulang dari tempat kerjanya di sebuah diskotik di Pusat Kota Surabaya. Ia saat itu melintas di Jalan Pasar Kembang untuk pulang ke rumahnya di jalan Putat Jaya. Dari keterangan Uci, pelaku yang tertangkap mengatakan bahwa rekannya yang berhasil kabur bernama Ahmad. Diduga, para jambret ini kerap menjadikan para gadis diskotik sebagai target sasaran. (ang/kun)

  • Ibu dan Anak di Kediri Tewas Kecelakaan, Begini Kronologinya

    Ibu dan Anak di Kediri Tewas Kecelakaan, Begini Kronologinya

    Kediri (beritajatim.com) – Nasib malang menimpa S (62) dan anaknya K (36) warga Tarokan, Kabupaten Kediri. Mereka tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Dusun Selang, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Kediri Kota Ipda Andris Siswarno mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi, pada Selasa petang (21/5/2024). Korban mengendarai motor matic dengan kecepatan tinggi hingga keluar jalur.

    “Kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Muhamadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis. Tetapi nyawanya tidak tertolong,” ungkap Ipda Andris, pada Rabu (22/5/2024).

    Awaknya, kedua korban mengendarai sepeda motor Vario dengan anaknya sebagai pengemudi. K membonceng ibunya dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara.

    Sesampainya di lokasi kejadian, jalanan dalam kondisi menurun tajam. Tetapi korban tetap melaju dengan kencang hingga berjalan lurus keluar jalur. Mereka menerobos semak-semak dan masuk ke parit hingga keduanya terpental dan membentur tanah.

    Akibat kejadian tersebut sang anak mengalami luka lecet pipi kiri dan kanan, memar dada dan bahu kiri, lecet dan memar pada hidung, keluar darah dari telinga, lecet pada bibir dan kedua tangan. Korban dinyatakan meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit. Lalu sang ibu mengalami luka benjol pipi kanan dan kiri, keluar darah dari hidung, memar mata kiri dan dinyatakan meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit. [nm/kun]