Transportasi: sepeda

  • Waduh Maling Ini Nekat Gasak Motor Milik Polisi Anggota Polsek Lowokwaru, Begini Akibatnya

    Waduh Maling Ini Nekat Gasak Motor Milik Polisi Anggota Polsek Lowokwaru, Begini Akibatnya

    Malang (beritajatim.com) – Anggota polisi Polsek Lowokwaru menangkap pelaku curanmor asal Pasuruan berinisial AM (22 tahun). AM tergolong nekat sebab motor yang dia curi milik anggota polisi yang terparkir di Jalan MT Haryono, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada 18 Mei 2024.

    “Jadi seorang anggota polisi berkunjung ke rumah temannya pada malam hari. Anggota itu memarkir sepeda motornya di luar rumah. Saat motor ditinggal di dalam rumah sekitar 30 menit, motor anggota itu dibawa kabur oleh seseorang,” ujar Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo, Senin, (27/5/2024).

    Anggota Polsek Lowokwaru yang menjadi korban pencurian itu lantas membuntuti pelaku yang kabur hingga wilayah Paserpan, Pasuruan.

    “Kemudian anggota ini menghubungi rekan rekan di polsek. Lalu di hari itu juga dilakukan penangkapan pelaku sekitar pukul 22.00 WIB,” ujar Anton.

    Anton mengungkapkan, bahwa saat beraksi pelaku sebanyak 2 orang. Pengakuan tersangka motor ini akan diserahkan ke penadah. Namun, saat akan ditangkap penadah dan seorang tersangka lainnya kabur.

    “Hasil pemeriksaan, tersangka mengaku diajak MT. Bahasanya, Ayo Kerja. Mereka berangkat dari Pasuruan. Mereka mengintai motor yang parkir di tepi jalan, alfamart, indomart di Lawang, Singosari, Rampal hingga dapat sasaran di TKP Jalan MT Haryono itu” ujar Anton.

    Modus yang dilakukan pelaku merusak kunci motor dengan menggunakan kunci T. Apesnya, motor itu ternyata milik anggota polisi. Sebelumnya pelaku juga mengaku pernah sekali mencuri motor scoopy di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang.

    “Saat itu, dia dapat upah Rp1,2 juta. Tersangka kita jerat Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan ancaman 7 tahun penjara,” ujar Anton. (luc/ian)

  • Sempat Sembunyi di Kos Prigen, Pelaku Curanmor Pasuruan Akhirnya Diamankan

    Sempat Sembunyi di Kos Prigen, Pelaku Curanmor Pasuruan Akhirnya Diamankan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang pria pencuri motor di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan akhirnya berhasil diamankan. Pelaku diamankan setelah mencoba bersembunti di sebuah kamar kos di Kecamatan Prigen.

    Diketahui pelaku sendiri berinisial SN (37) warga Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Kapolsek Purwosari, AKP Sugiyanto mengatakan bahwa pelaku berhasil diamankan setelah kabur dan bersembunyi kurang lebih satu bulan lamanya.

    “Kami berhasil mengamankan seorang pelaku tindak kejahatan pencurian dengan pemberatan. Pelaku, berusaha mencuri sepeda motor korban yang terparkir depan rumahnya Desa Pucangsari, Kecamatan Purwisari,” jelas Sugiyanto, Senin (27/5/2024).

    Sugiyanto juga menjelaskan bahwa mulanya pada  Selasa (30/04/2024) pukul 23.30 WIB pelaku mencoba melihat-lihat suasana. Dirasa sudah aman, pelaku kemudian melancarkan aksi tunggalnya dengan mencongkel rumah kunci kendaraan Honda Beat Nopol N-5447-TCV.

    Saat hendak melarikan diri, pelaku salah menekan tombol oada sepeda motor miliknya. Alhasil, dirinya membunyikan klason yang mengakibatkan sang oemilik motor mengetahui aksinya.

    Mendengar suara klakson motor miliknya berbunyi, korban langsung menuju kedepan dan ternyata sepeda motor miliknya hendak dicuri maling. Sontak korban langsung berteriak hingga seluruh warga keluar dan berusaha mengejar pelaku.

    “Tapi kondisi tersangka yang gugup membuatnya sulit untuk berkonsentrasi untuk menyetir. Jadinya jatuh di deoan toko klontong, saat di samoerin, oelaku sudah lari terbirit-birit,” lanjutnya.

    Dari aksinya tersebut kini pelaku harus mendekam di penjara. Dengan dijerat asal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan/Curanmor dan diancam dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun. (ada/ian)

  • Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya (beritajatim.com) – Tingginya angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya telah mencapai tahap mengkhawatirkan. Bahkan, laporan kehilangan sepeda motor terjadi hampir setiap hari.

    Kondisi ini memicu desakan dari anggota DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, agar Pemerintah Kota segera mengambil tindakan preventif.

    “Maraknya kasus pencurian dan kehilangan motor di Surabaya perlu diambil tindakan tepat dan tegas. Terlebih menjadi kewajiban Pemkot untuk menjaga keamanan, ketertiban serta kenyamanan warga kota,” tegas Aning di DPRD Surabaya, Senin (27/5/2024).

    Salah satu solusi konkret yang diusulkan Aning adalah pemasangan CCTV di setiap kampung, terutama di lokasi-lokasi rawan. Ia meyakini bahwa keberadaan CCTV tidak hanya akan menekan angka curanmor, tetapi juga membantu melacak dan mengidentifikasi pelaku.

    “Partisipasi masyarakat perlu dikuatkan, namun di samping itu pemkot melalui dinas terkait juga harus memfasilitasi pemasangan CCTV di titik-titik rawan,” ujar Aning, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya.

    Selain pemasangan CCTV, Aning juga mendorong keterlibatan Satpol PP Surabaya dalam upaya pengawasan dan pencegahan curanmor. Kolaborasi dengan kepolisian diharapkan dapat memperkuat upaya penanganan kasus ini.

    “Kasus curanmor yang semakin marak ini perlu untuk disolusikan dan dilakukan penanganan yang tepat,” pungkas Aning.

    Data dari Kecamatan Semampir menunjukkan betapa seriusnya masalah curanmor di Surabaya. Dalam satu bulan terakhir, tercatat sekitar 40 sepeda motor raib digondol maling, berdasarkan laporan tiga pilar. [asg/but]

  • Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

    Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

    Surabaya (beritajatim.com) – Usai kasus jambret, Jalan Arjuno Kota Surabaya kembali jadi lokasi tindak kriminal. Kali ini. terjadi pengeroyokan oleh gangster di jalan tersebut.

    Tindak kriminal itu terjadi pada Sabtu (25/5/2024), 2 hari setelah kasus jambret yang dialami mahasiswi UINSA Surabaya. Dalam peristiwa itu, dua remaja asal Bubutan berinisial GL (14) dan PC (21) jadi korban pengeroyokan oleh gangster hingga luka memar dan sobek terbuka pada beberapa bagian tubuh.

    Riska (28), tante dari GL mengatakan, saat itu keponakannya dan PC yang masih tetangga rumah hendak membeli makan di Jalan Arjuno. Di tengah perjalanan, kedua korban menyadari terdapat rombongan konvoi kendaraan bermotor gangster melintasi jalan yang sama.

    Posisinya, rombongan konvoi berada di belakang kendaraan PC dan GL sehingga kedua warga Bubutan itu merasa dibuntuti. Mereka berdua yang ketakutan lantas memilih untuk berkendara sambil menepi, bermaksud agar tidak menghalangi laju konvoi bermotor tersebut.

    “Mereka baru saja mereparasikan motor ke bengkel. Karena salah satu kabel instalasi kelistrikan motor korslet. Perkiraan kejadian sekitar pukul 00.30 WIB,” kata Riska, Senin (27/5/2024).

    Maksud baik kedua korban untuk menepi malah disambut pukulan ke kepala GL. Menurut Riska, keponakannya dipukul menggunakan benda tumpul seperti tongkat.

    GL yang dipukul lantas teriak kesakitan. PC yang mengetahui pemukulan itu langsung menggeber sepeda motornya kabur karena takut dibegal. Apalagi, dua hari sebelumnya terjadi aksi Jambret di lokasi yang sama.

    “Dua korban tetap dikejar sampai dipepet sekitar 15 sepeda motor. Keponakan saya dan temannya terus jatuh dan dipukuli,” imbuh Riska.

    Setelah terjatuh, GL langsung lari untuk menyelamatkan diri. Sementara PC tidak dapat lari karena sudah dikepung. PC pun menjadi samsak hidup dipukuli kelompok gangster itu.

    Pengeroyokan berhenti setelah PC terluka parah. Dari kepala, tangan, dan kaku bercucuran darah karena luka terbuka. Kelompok gangster itupun kabur meninggalkan PC.

    GL yang sudah lari mencari bantuan lantas kembali ke lokasi dan melihat PC berlumuran darah. Dari penuturan Riska, tidak ada barang dari dua korban yang diambil oleh gerombolan itu.

    Kedua korban dibantu warga sekitar lantas menuju apotik di Jalan Arjuno untuk membeli obat dan mengobati luka-lukanya. Sambil mengobati luka, kedua korban menghubungi sanak saudara yang berada di Bubutan.

    “Waktu keponakan saya diobatin di apotik itu, gerombolan pemotor itu balik lagi. Mereka meledek dua korban,” tutur Riska.

    Akibat aksi pengeroyokan tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Korban GL mengalami, luka sobek pada punggung bagian kanan bawah, lalu memar pada punggung dan lutut. Sedang Korban PC mengalami luka sobek di bagian kening, mata, hidung, bibir, tangan kanan kiri, dan betis kanan kiri.

    “GL setelah dipukul besi dan jatuh terpereset dari motor, GL bisa sempat berdiri kabur. Tapi versi PC cerita ke saya, kelompoknya membawa sajam tapi dia tidak tau benda apa itu karena dia melindungi wajahnya dengan tangan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, pihaknya telah menerima adanya laporan kasus pengeroyokan tersebut. Saat ini anggotanya sedang bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap gangster yang melakukan aksi pengeroyokan di Jalan Arjuno itu.

    “Masih dalam proses penyelidikan. Kami memeriksa saksi-saksi,” ujarnya. [ang/beq]

  • Ini Hasil Razia Balap Liar dan Knalpot Brong Polres Ponorogo

    Ini Hasil Razia Balap Liar dan Knalpot Brong Polres Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tanggapi keluhan  masyarakat, Polres Ponorogo gelar razia balap liar dan penggunaan knalpot brong. Bahaya yang ditimbulkan dari balap liar dan bisingnya suara dari knalpot brong, membuat sejumlah masyarakat di bumi reog wadul ke korps bhayangkara itu. Razia pun digelar seputaran wilayah Ponorogo pada Minggu (26/5/2024) dini hari.

    Razia yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Ponorogo Kompol Edi Suyono dan Kasat Samapta Polres Ponorogo Iptu Dul Hajis ini, berhasil mengamankan 9 motor. Pemilik dari 9 motor itu pun dilakukan penilangan.

    “Razia ini menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah dengan maraknya aksi balap liar dan penggunaan knalpot brong yang menimbulkan kebisingan,” ungkap Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo, Senin (27/5/2024).

    Dalam razia tersebut, petugas menyasar beberapa lokasi yang kerap dijadikan ajang balap liar di wilayah Ponorogo. Mulai Jalan Trunojoyo, Jalan Jendral Ahmad Yani, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Jalan Juanda, Jalan Suromenggolo, Jalan Pramuka, dan Alun-alun Ponorogo.

    “Selain menanggapi keluhan masyarakat, razia ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) di wilayah hukum Polres Ponorogo,” katanya.

    Anton mengatakan babea razia ini akan terus dilakukan secara berkala.  Hal itu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar lalu lintas. Terutama bagi mereka yang sering mengadakan balap liar maupun sepeda motornya menggunakan knalpot brong.

    “juga mengimbau kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan knalpot brong yang dapat mengganggu kenyamanan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya,” ujar mantan Kapolres Madiun itu.

    Razia ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polres Ponorogo dalam menjaga ketertiban dan keamanan di jalan raya, serta menanggapi keluhan masyarakat terkait kebisingan dan bahaya yang ditimbulkan oleh balap liar dan knalpot brong. Dengan langkah ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan di Kota Ponorogo.

    “Kita terus berupaya untuk zero balap liar dan knalpot brong di Ponorogo,” pungkas Anton. [end/beq]

  • Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Surabaya (beritajatim.com) – Tas mahasiswi UINSA yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang ternyata gagal diambil oleh kedua pelaku. Tas berisi handphone, dompet dan kabel cas itu ditemukan tepat di Jalan Arjuno dalam kondisi tali terputus tepat di lokasi Maya Dwi Ramadhani (21) menjadi korban jambret.

    Milah (44) ibunda korban mengatakan, ada saksi mata kunci dalam peristiwa penjambretan itu. Saksi saat itu naik ojek online tepat di belakang korban. Saksi yang tidak diketahui identitasnya itu melihat kedua pelaku jambret memepet sepeda motor korban dari arah kiri. Saat itu, tas korban dicantolkan di pundak kiri. Kedua pelaku lantas menarik tas Maya hingga talinya putus.

    “Saksi itu pekerja kantoran. Anak saya dijambret beberapa meter sebelum Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Tas selempangnya itu jatuh. Tapi, anak saya tetap mengejar karena mungkin tasnya berhasil dijambret,” kata Milah, Minggu (26/05/2024).

    Saksi saat itu sempat meneriaki Maya. Namun, korban tetap memacu sepeda motor Honda PCX merahnya mengejar dua pelaku yang mengendarai sepeda motor kopling.

    Saksi yang enggan namanya disebut itu lantas mengambil tas yang jatuh dan berusaha mengejar Maya. Namun, saat di persimpangan Jalan Arjuna-Jalan Semarang, saksi bingung kemana arah Maya mengejar jambretnya.

    “Sempat diklakson-klakson sama saksi dan Ojolnya. Namun, mungkin anak saya sudah fokus sama jambretnya. Dia ga berhenti. Akhirnya tas anak saya sempat dibawa pulang oleh saksi,” imbuh Milah.

    Saksi saat itu sampai rumah sekitar pukul 00.15 dini hari. Tas milik Maya itu berbentuk persegi panjang 10×5 sentimeter berwarna abu-abu.

    Sekitar pukul 01.30 ponsel Maya yang dibawa saksi berbunyi. Ternyata yang menghubungi adalah kekasih Maya. Dari percakapan telepon itu, saksi bercerita kalau Maya menjadi korban penjambretan. Tas milik Maya saat ini berada di rumah saksi di Jalan Dupak. Pacar Maya pun lantas menghubungi ayah korban.

    “Suami,anak saya yang pertama dan pacar Maya yang ke Dupak. Sampai di Dupak lalu mereka mencari keberadaan Maya. Mereka nyari berpencar,” tutur penjual sayur di Pasar Tembok itu.

    Pencarian berakhir ketika kakak korban mencari lewat aplikasi GPS yang terkoneksi dengan sepeda motor Maya. Saat itu, dari pencarian GPS ditemukan lokasi sepeda motor Maya berada di Polsek Bubutan. Mereka pun akhirnya sama-sama menuju Polsek Bubutan.

    Sesampainya di Polsek Bubutan, anggota polisi yang piket menyampaikan bahwa Maya menjadi korban kecelakaan di Jalan Semarang. Maya saat itu dilaporkan kritis dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Soetomo. Ayah Maya lantas mengabari Milah untuk segera berangkat ke RSUD dr. Soetomo.

    Sesampainya di RSUD dr. Soetomo, Keluarga Maya mencari di IGD RSUD dr. Soetomo. Pikiran mereka, Maya masih menjalani pemeriksaan intensif di salah satu ruangan. Setelah mencari dan tidak menemukan Maya, Keluarga lantas bertanya ke petugas jaga. Oleh petugas jaga, keluarga Maya dibawa ke salah lorong di luar IGD.

    “Saya melihat anak saya sudah ditutup kain putih. Itu saya sudah menangis, dada saya sesak. Petugas bilang Maya sudah dinyatakan meninggal dunia. Saya pandangi rambut dan wajahnya sambil saya tutup hati saya bilang; Ya Allah, Nak, kamu masuk surga,” tutur Milah sambil terisak.

    Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil kerja dari polisi untuk memburu pelaku. Walaupun ternyata tidak ada barang milik Maya yang hilang, namun suara Maya tidak mungkin akan terdengar lagi oleh Milah selama-lamanya. [ang/but]

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Keajaiban datangnya tidak bisa diperkirakan. Keajaiban hanya datang ketika manusia terus berusaha tanpa mengenal lelah. Dalam kasus tewasnya Maya Dwi Ramadhani (21) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret. Keajaiban datang kepada kakak kandung Maya yang saat itu kebingungan mencari lokasi keberadaan adik gadisnya.

    Jam sudah menunjukan pukul 01.30 WIB, Maulidia Eka bingung mencari keberadaan adiknya yang baru saja menjadi korban Jambret di Jalan Arjuno pada Kamis (23/05/2024) malam. Saat itu, Maulidia baru saja mendapatkan informasi dari saksi yang melihat adiknya di Jambret. yang diketahui oleh Maulidia, dua pelaku jambret gagal membawa tas milik adiknya. Tas itu lalu diamankan saksi dan kembali diambil oleh Maulidia di rumah saksi di Jalan Dupak.

    Perempuan berusia 23 tahun itu melihat barang-barang yang diamankan seperti dompet, Iphone dan chargernya benar milik adiknya. Walaupun barang adiknya ditemukan, pikiran Maulidia kalut. karena Maya tidak diketahui keberadaanya. Maulidia pun memutuskan untuk mencari adiknya berkeliling di sekitar Jalan Arjuno.

    Waktu terus berlalu, angin malam semakin menusuk ke dalam tulang. Maulidia saat itu bersama ibunya Millah menyusuri jalan Tanjung Perak hingga ke BG Junction. Mereka berkeliling melewati Pom Bensin Bubutan hingga Jalan Pahlawan.

    Sambil keliling, Maulidia tersadar bahwa motor Honda PCX Merah yang dikendarai adiknya dipasangi oleh GPS. Ia pun membuka aplikasi GPS itu untuk menemukan lokasi sepeda motor Maya. Asumsinya, sepeda motor Honda PCX itu masih dikendarai oleh Maya.

    “Namun, karena aplikasi GPS nya akhir-akhir ini belum dibayar, jadi ga bisa kelacak posisinya dimana,” kata Milah, ibu kandung dari Maya, Minggu (26/05/2024).

    Selama satu jam lebih Maulidia dan Millah mencari Maya namun tidak menemukan hasil. Aplikasi GPS itu merupakan satu-satunya cara agar Maya cepat ditemukan, pikir Maulidia. Maulidia tidak berhenti memencet aplikasi GPS-nya.

    Rasa lelah fisik dan pikiran sudah mulai menyerang. Harapan untuk menemukan Maya sudah semakin menipis.

    Di sela-sela rasa pasrah itu, keajaiban datang. Tiba-tiba aplikasi GPS yang sudah tidak dibayar dan tidak bisa digunakan itu menunjukan dimana letak sepeda motor Maya. Lokasinya berada di kantor Polsek Bubutan. Maulidia bersama Milah pun langsung menuju kantor Polsek Bubutan.

    Sesampainya di kantor Polsek Bubutan, Maulidia dan Milah menemukan sepeda motor honda PCX merah milik Maya. Namun tetap keberadaan Maya tidak ditemukan.

    Mereka pun menanyakan keberadaan Maya ke anggota Polsek Bubutan. Bak disambar petir, Maulidia kaget ketika anggota Polsek Bubutan memberi tahu bahwa Maya dalam kondisi kritis karena kecelakaan usai mengejar jambret di Jalan Semarang.

    Maya kritis setelah pelaku jambret bisa menendang sepeda motor Honda PCX yang dikendarai Maya. Maya lalu terlempar ke sisi kanan. disaat yang bersamaan, ada mobil yang melintas. Tubuh Maya lantas terlindas mobil. Sekujur tubuh Maya pun luka-luka.

    “Saya melihat ada jahitan baru di tulang rusuk dekat ketiaknya. Lalu di bagian punggung anak saya itu memar semua,” tutur Milah dengan nafas berat menahan tangis.

    Oleh petugas Polsek Bubutan, Mauilidia dan Milah diarahkan menuju RSUD dr. Soetomo karena Maya dievakuasi dalam kondisi kritis setelah dengan luka pendarahan di kepala.

    Maulidia dan Milah pun menuju rumah sakit. Di sepanjang jalan, Milah dan Maulidia tidak berhenti mengucap permohonan kepada sang Khalik agar Maya diberi keselamatan.

    Sesampainya di Rumah Sakit dr Soetomo Maulidia mencari keberadaan adiknya di IGD. Namun ternyata Maya sudah dipindah ke salah satu lorong dalam kondisi tertutup kain putih.

    “Di situ saya sudah histeris. Saya lihat rambut dan pakaiannya benar anak saya. Sambil menutup kainnya, saya bilang;ya Allah Surga kamu, Nak,” ucap Milah sambil menangis.

    Kini keluarga akan medesak dan berdoa agar pelaku jambret yang menyebabkan Maya tewas segera ditangkap. Keluarga akan terus berusaha sampai keajaiban datang. Sama seperti ketika notifikasi GPS yang sudah tidak bisa muncul karena tidak dibayar kembali muncul normal. Keluarga akan terus menunggu keajaiban sembari mendoakan Maya agar tenang di sisi Allah SWT. [ang/but]

  • Begini Kondisi Anak Pria yang Tenggelam di Waduk Kedungbendo Ngawi 

    Begini Kondisi Anak Pria yang Tenggelam di Waduk Kedungbendo Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36) warga Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi meninggal tenggelam di Waduk Kedungbendo desa setempat pada Minggu (19/5/2024) lalu. Harto meninggalkan dua putri yakni HF (10) dan AR (7) serta balita lelaki yakni AD (3). Ketiganya kini tinggal bersama neneknya yang sudah lansia.

    Sebelumnya, video HF dan AR menangisi kepergian bapaknya viral. Dua gadis cilik itu melihat bagaimana sang ayah yang berenang menyeberang waduk justru tak muncul ke permukaan. Keduanya menangis di pinggir waduk dan ditenangkan oleh petani lain yang berada di dekat lahan jagung yang digarap Harto.

    Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono beserta sang istri, Marina Argo mendatangi rumah duka pada Jumat (24/5/2024). Argo sempat menyapa ketiga anak Harto yang kii hanya tinggal dengan sang nenek.

    ‘’Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum Bapak Harto,” ungkap Kapolres Argo saat di rumah duka.

    Bantuan yang diberikan oleh Polres Ngawi dan Bhayangkari Cabang Ngawi berupa paket sembako, peralatan sekolah, sepeda, dan boneka untuk kedua anak korban.

    “Semoga bantuan ini bermanfaat dan tetap semangat untuk sekolah,” ucap Kapolres Ngawi.

    Mewakili keluarga korban, Kades Gunungsari Minto (45) mengucapkan terima kasih atas kepedulian Polres Ngawi.

    “Saya mewakili keluarga korban almarhum Bapak Harto, mengucapkan matur suwun kepada Bapak Kapolres Ngawi dan Ibu Kapolres. Alhamdulillah bantuan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak korban,” kata Minto.

    Sebelumnya, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan satu unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Pun, jenazah Harto ditemukan pada Senin (20/5/2024) dalam kondisi meninggal dunia. [fiq/but]

     

     

  • Pistol di Dalam Jok Motor Anggota LSM di Sampang Ternyata Korek Api

    Pistol di Dalam Jok Motor Anggota LSM di Sampang Ternyata Korek Api

    Sampang (beritajatim.com) – Hasil penyelidikan dan pemeriksaan pemilik sepeda motor yang di dalamnya terdapat senjata tajam, id card Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan replika senjata api atau pistol, ternyata semuanya merupakan benda hiasan.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata senjata tajam itu hendak dijadikan hiasan sementara senjata api mirip pistol tersebut adalah korek api,” terang, Ipda Dedy Dely Rasidei Kasi Humas Polres Sampang, Minggu (26/5/2024).

    Dedy menambahkan, sajam dan korek api mirip pistol tersebut didapatkan dari pembelian secara online dan rencananya akan dipajang di kantor LSM tersebut.

    “Barang-barang itu dibeli secara online oleh pemiliknya,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumya, berawal dari mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti kasus penganiayaan yang melibatkan oknum anggota LSM.

    Jajaran Kepolisian Resor Sampang, menemukan senjata tajam, id card dan diduga sepucuk pistol di dalam jok sepeda motor.

    “Kami masih melakukan lidik lebih lanjut atas temuan barang tersebut,” ujar Dedy, Selasa (21/5/2024).

    Dedy juga belum menjelaskan secara detail apakah benda yang ditemukan tersebut merupakan senjata api atau sejenis replika lainya. Karena ia menilai kasus penganiayaan dan penemuan sejumlah benda itu berbeda.

    “Awalnya penganiayaan dialami anggota LSM kemudian korban meninggalkan sepeda motornya,” ujarnya.

    Masih kata Dedy, kejadian dugaan penganiayaan itu berlangsung di antara wilayah Desa Anggersek hingga Sampang kota. Motor korban ditinggalkan di daerah tersebut.

    “Kasus penganiayaan dan penemuan benda sajam serta sepucuk mirip senjata api itu masih kita kembangkan,” pungkasnya. [sar/aje]

  • Pejalan Kaki di Mojokerto Tewas Tertabrak Motor

    Pejalan Kaki di Mojokerto Tewas Tertabrak Motor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pejalan kaki tewas di Jalan Raya Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (26/5/2024). Korban yang diketahui atas nama, Djuwari (78) ini tewas di lokasi karena tertabrak sepeda motor saat hendak menyebrang jalan.

    Kecelakaan lalu-lintas tersebut terjadi sekira pukul 06.15 WIB. Saat itu, warga Dusun Kedung Maling II RT 15 RW 06, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berjalan kaki di bahu jalan sisi kiri di sebelah utara. Sampai di lokasi kejadian, korban hendak menyebrang ke selatan.

    Dari arah barat atau dari arah Jombang melintas sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 6272 EBI yang dikendarai Agung Candra Setyawan warga Dusun Sambirejo, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Diduga karena jarak sudah dekat sehingga kecelakaan tak bisa dihindari.

    Korban tertabrak sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 6272 EBI dan tewas di lokasi kejadian dengan luka serius pada bagian kepala. Petugas Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Usai dilakukan identifikasi jenazah, sejumlah relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto mengevakuasi korban. Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, Iptu Muhammad Hariyazie Syakhranie mengatakan, kecelakaan lalu-lintas tersebut terjadi diduga karena kurang hati-hatinya atau lalainya pengendara sepeda motor Yamaha Vixion nopol 7272 EBI pada saat berkendara dengan kecepatan tinggi.

    “Pengendara sepeda motor Honda Vixion tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga tidak bisa mengantisipasi arus lalu-lintas yang ada didepannya sehingga menyebabkan terjadinya laka lantas. Korban meninggal di lokasi kejadian,” ungkapnya. [tin/suf]