Transportasi: sepeda

  • Mau Hidup Sehat? Lakukan Aktivitas Fisik 30 Menit, Minimal 5 Hari per Minggu

    Mau Hidup Sehat? Lakukan Aktivitas Fisik 30 Menit, Minimal 5 Hari per Minggu

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sejak remaja perlu aktivitas fisik 30 menit per hari minimal 5 hari per minggu untuk hidup sehat. Selain itu, mengkonsumsi makanan real-food dan bukan junk-food, istirahat yang cukup, dan memiliki sahabat dan keluarga terdekat untuk membantu permasalahan kesehatan dan sosial.

    Tirta Mandira Hudhi kokter lulusan FK-KMK UGM mengungkapkan hal tersebut dalam gelar wicara “Move More, Stress Less: The Science Behind Sport Exercise and Mental Health in Adolescent and Young Adult (AYA)” mengatakan pandemi ikut andil dalam kompleksitas pola hidup sehat saat ini selain teknologi, dimana fenomena ini rentan terhadap sindrom metabolik. Seusai pandemi COVID-19, outdoor brand yang menjual perlengkapan kit lari, sepeda, mendaki, dan lainnya menjadi produk paling laris.

    “Selama pandemi banyak anak muda yang terkungkung, jadi mencari kesibukan di luar rumah. Ini hal bagus, walaupun di kerjain teknologi, tetapi tetap suka outdoor,” ujar Tirta di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM pada Jumat 8 November 2024.

    Tirta menyatakan telah terjadi penurunan usia pada penderita penyakit ginjal stadium 1 sampai 3 yang terjadi akibat gaya hidup yang buruk. Salah satunya mengkonsumsi minuman yang tidak sesuai dengan aturan kesehatan. “Mengkonsumsi makan sehat, tetapi tetap minum manis,” ujar Tirta.

    Sementara itu, Fransica Handy Pendiri Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia mengatakan, Indonesia memerlukan generasi yang sehat dan berkualitas saat masuk zaman dengan bonus demografi. Menurutnya hidup sehat perlu keseimbangan bagi anak muda dalam mengelola kesehatan diri atau “there is no health without mental health”. “Kalian ini akan jadi next parents, jadi orang tua adalah kunci dari kesehatan dan kesejahteraan generasi yang mereka besarkan. Jadi, semakin cepat dimulai (pola hidup sehat), maka semakin baik untuk ke depan,” jelas Fransica.

    Fransica bersama tim peneliti melakukan survei kesehatan mental, menemukan sekitar 30% anak remaja di usia 17 tahun mengalami gangguan kesehatan jiwa. Hasil temuan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia pada 2022 juga menunjukkan jika orang dengan rentang usia 20-30 tahun merupakan populasi yang paling banyak mengakses telekonsultasi psikologis. “Oleh karena itu, fenomena ini menjadi pertimbangan kritis bagi dunia kesehatan. Hal ini berkaitan erat pula pada optimalisasi bonus demografi untuk mendulang perwujudan generasi emas Indonesia.”

    Fitriana Murriya Ekawati, dari Departemen Kedokteran Keluarga FK-KMK UGM mengatakan untuk hidup sehat penting mendorong anak muda membiasakan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, mengonsumsi makanan bergizi dengan menghindari junk-food, istirahat cukup. Selain itu menjalin relasi dan komunikasi yang baik dalam lingkaran sosial, khususnya teman dan keluarga. “Olahraga sedikit demi sedikit, itu juga sambil merelaksasi pikiran kita. Sekitar 7% dari anak remaja itu punya gejala depresi dan anxiety, terjadi karena ambisius. Lalu, pola makan tidak terjaga sehingga mengganggu sistem metabolik,” pesan Fitriana.

  • Lima Pengeroyok Warga Peterongan Jombang saat Pulang Latihan Silat Belum Tertangkap

    Lima Pengeroyok Warga Peterongan Jombang saat Pulang Latihan Silat Belum Tertangkap

    Jombang (beritajatim.com) – Lima remaja yang mengeroyok Candra Harisandi (20), warga Dusun Pagotan Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan, hingga saat ini belum tertangkap. Untuk itu, polisi memburu para pelaku tersebut.

    Kapolsek Peterongan Iptu Solikin Budi Santoso mengatakan, korban sudah melaporkan kekerasan yan dialaminya. Polisi juga sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan menggali keterangan saksi.

    Bahkan, polisi juga sudah mengambil rekaman CCTV di lokasi. Dari rekaman tersebut Nampak kelas, korban dihajar beramai-ramai oleh lima orang yang mengendarai dua sepeda motor. Sebelum meninggalkan korban, salah satu pelaku menghantamkan helm ke kepala Candra.

    Akibat tendangan dan pukulan itu, korban menderita luka di mata kiri, kepala belakang, serta leher sebelah kanan. Penganiayaan dilakukan para pelaku di permukiman padat penduduk Dusun Pajaran Desa/Kecamatan Peterongan, Minggu (10/11/2024) dini hari.

    “Saat ini kami dibantu Satreskrim Polres Jombang sedang menyelidiki kasus tersebut. Kami masih mendalami kasus ini, termasuk mempelajari CCTV di sekitar lokasi, guna mengungkap pelakunya,” katanya.

    Seperti diberitakan, awalnya Candra bersama dua temannya datang dari arah Kecamatan Jogoroto menuju Desa Plosokerep, Sumobito untuk mengatar temannya pulang. Mereka naik dua sepeda motor.

    Dalam perjalanan itu, salah satu motor korban kehabisan bahan bakar. Salah satu motor harus didorong hingga ke penjual bensin. Setelah itu melanjutkan perjalanan. Korban masuk perkampungan, namun lima pelaku yang membuntuti tetap mengejar kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban.

    Sementara dua teman korban berhasil lolos dari kejaran pelaku dan meminta bantuan warga. Namun sesaat sebelum bantuan dating, lima pelaku yang mengendarai sepeda motor ini bergegas keluar gang menuju jalan raya ke arah Jombang kota. [suf]

  • Pemotor Trenggalek Tewas Tertimpa Pohon Asam saat Hujan dan Angin Kencang

    Pemotor Trenggalek Tewas Tertimpa Pohon Asam saat Hujan dan Angin Kencang

    Jakarta

    Seorang pengendara motor meninggal tertimpa pohon tumbang di ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung. Saat kejadian kondisi cuaca hujan deras disertai angin kencang.

    Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 18.10 WIB, Senin (11/11), di depan gudang Bulog, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

    “Korban atas nama Rizka Lutfiana Dewi (26) warga Desa Karangsoko. Yang bersangkutan mengendarai sepeda motor Honda BeAT nopol AG 2544 YAI,” kata Agus dilansir detikJatim, Selasa (12/11/2024).

    Menurut Agus, kejadian itu bermula saat wilayah Trenggalek diguyur hujan deras disertai angin kencang. Saat itu korban mengendarai sepeda motor dari arah selatan menuju Trenggalek kota untuk menjemput keponakannya pulang les.

    “Ketika di lokasi ada pohon asam Belanda berukuran yang tumbang ke jalan, sehingga menimpa korban dan sepeda motornya,” ujarnya.

    Akibat kejadian itu korban mengalami luka serius dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan sepeda motor korban rusak parah.

    (rfs/rfs)

  • Ini Sebabnya Motor Listrik Kurang Laku di Indonesia

    Ini Sebabnya Motor Listrik Kurang Laku di Indonesia

    Jakarta

    Motor listrik masih kurang diminati di Indonesia. Jika dibandingkan dengan penjualan motor konvensional, perbedaannya bak bumi dan langit. Motor konvensional bisa terjual di atas 6 juta unit per tahunnya, sementara motor listrik hanya terjual belasan ribu hingga puluhan ribu unit per tahunnya. Lantas kenapa motor listrik belum banyak diminati konsumen Indonesia?

    Dijelaskan Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Hari Budianto, tahun ini penjualan motor listrik di Indonesia diproyeksikan tembus 70 ribu unit. Angka tersebut tergolong kecil jika dibandingkan penjualan motor konvensional yang sepanjang Januari-Oktober 2024 terjual 5,4 juta unit.

    “Tahun ini kemungkinan akan mencapai angka 70 ribuan. Memang jauh perbandingannya (dengan motor konvensional). Motor listrik terjual 6.000-an per bulannya,” ungkap Hari kepada wartawan di Cikarang, belum lama ini.

    Capaian itu memang jauh dari kata ideal, apalagi sebelumnya pemerintah menargetkan industri roda dua untuk memproduksi motor listrik sebanyak dua juta unit pada tahun 2025.

    Kata Hari, motor listrik belum bisa diterima masyarakat umum di Indonesia lantaran merupakan teknologi baru, sehingga butuh waktu bagi masyarakat untuk bisa menerima keberadaan motor listrik.

    “Masih banyak faktor. Salah satunya harga. Oke dikasih insentif, tapi kan orang Indonesia itu naik motor supaya bisa dipakai kapan saja dan ke mana saja. Mereka melakukan kegiatan ekonomi, yang paling murah untuk sarana mobilitas itu sepeda motor,” jelas Hari.

    Menurut Hari, motor banyak diandalkan oleh pekerja di sektor non-formal maupun formal. Dengan mengendarai motor, mereka lebih bisa mengatur waktu. Nah, kalau mereka menggunakan motor listrik, mereka bisa direpotkan dengan urusan mengisi ulang daya baterai.

    “Oke motor sekarang sudah punya teknologi baterai swap. Tapi fokusnya di mana? Paling di Jakarta kan? Misalnya orang mau bepergian ke Cikarang mungkin masih berani ya, beberapa motor pakai dua baterai dengan jarak tempuh kurang lebih 60 km. Tapi kan tahu sendiri harga baterai itu masih mahal, 40% dari harga motor,” jelas Hari lagi.

    “Maka itu, hal seperti inilah yang harus diselesaikan oleh kita semua, supaya bagaimana motor listrik itu bisa dipakai ke mana saja dan kapan saja,” terang Hari.

    (lua/rgr)

  • Semangat Bangkitkan UMKM! Pj Wali Kota Tarakan Hadiri Pameran Dagang Bangayo Gusher – Page 3

    Semangat Bangkitkan UMKM! Pj Wali Kota Tarakan Hadiri Pameran Dagang Bangayo Gusher – Page 3

    Liputan6.com, Tarakan Penjabat Wali Kota Tarakan, Dr Bustan memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pameran Dagang Bangayo Gusher di Jalan Gajah Mada, Karang Rejo, demi menumbuhkan sector UMKM dan Tata Niaga yang sehat di Tarakan.

    Pameran Dagang Bangayo Gusher diselenggarakan oleh Garuda Surya Tarumanegara (GardaNegara) dalam rangka menyambut HUT Kota Tarakan ke-27. Pameran ini berlangsung selama 10 hari, pada 3 – 13 November 2024.

    “Acara ini menjadi salah satu aktivitas yang patut diapresiasi dan harus terus dilakukan, karena keberadaan event seperti ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi Masyarakat, dan menambah penghasilan Masyarakat, saya kira ini harus terus dilaksanakan,” ujar Bustan saat menghadiri cara Pameran Dagang Bangayo Gusher Tarakan pada Minggu, (10/11/2024).

    Pameran Dagang Bangayo Gusher menampilkan berbagai kuliner nusantara, jajanan jalanan atau street food dari UMKM Lokal serta sajian lain yang tidak dijual pada umumnya. Seperti krupuk kepiting kecil, menjalar, jajanan pentol bakso goreng dan kuah, juga terdapat mie kumpau, mochi-mochi dari berbagai varian rasa, kopi ala2 café, dunia hiburan mainan anak-anak dan lainnya.

    Tidak hanya menghadirkan berbagai produk kuliner dari UMKM lokal, tetapi juga menyajikan beragam hiburan bagi pengunjung. Seperti lomba sepeda hias, lomba tari tradisional, lomba joget TikTok dan lomba karaoke pop dangdut. Setiap harinya ada panggung music dangdut Bersama artis-artis lokal dan juga mereka yang pernah ikut kompetisi Bintang Pantura.

     

    (*)

  • 2 Hari Hilang Usai Tagih Utang, Remaja Maros Ditemukan Tewas di Sungai

    2 Hari Hilang Usai Tagih Utang, Remaja Maros Ditemukan Tewas di Sungai

    Maros, Beritasatu.com – Seorang remaja ditemukan tewas di sungai dalam hutan Dusun Banyo, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2024). Pria berusia 17 tahun itu sempat menghilang dua hari setelah menagih utang koperasi.

    Aparat Polres Maros dibantu TNI mengevakuasi jenazah korban yang terapung di sungai lalu dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Lapalaloi, Kabupaten Maros.

    Korban yang bekerja sebagai penagih utang di koperasi dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (9/11/2024). 

    “Hari ini merupakan kelanjutan informasi orang hilang, kemudian kami melakukan pencarian bersama masyarakat juga dari dandim,” ujar Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya di lokasi temuan mayat korban. 

    Polisi menindaklanjuti laporan keluarga korban lalu melakukan pencarian. Setelah dua hari dicari, petugas lalu mendapati barang korban seperti motor, hand phone, hingga tasnya di tengah hutan.  

    “Semalam kita sudah olah TKP dan dilanjutkan pagi ini hingga kami berhasil, yang kami cari sudah kami temukan. Barang bukti sepeda motor, helm, HP, sepatu, tas ditemukan di TKP,” tuturnya.

    Setelah penemuan barang berharga korban, petugas lalu mencari di sekitar lokasi itu dan mendapati korban sudah menjadi mayat dalam kondisi terapung di tepi sungai. 

    “Informasinya terakhir yang bersangkutan menagih (utang) setelah itu tidak kembali lagi. Korban di pinggir sungai sudah meninggal dunia,” ungkapnya.

    Untuk menindaklanjuti kasus ini, polisi akan melakukan autopsi guna menentukan penyebab tewasnya korban.

    “Kami akan lakukan penyelidikan terkait penyebab dan dugaannya, masih menunggu autopsi,” tandasnya.

  • Mobil Listrik Neta V Terbakar di Jalan Tol Malaysia, Begini Kronologinya

    Mobil Listrik Neta V Terbakar di Jalan Tol Malaysia, Begini Kronologinya

    Jakarta

    Sebuah mobil listrik Neta V mengalami kecelakaan di jalan tol PLUS, KM 277,6 arah utara, Malaysia, pada Sabtu (9/11) pagi. Kecelakaan tersebut mengakibatkan bodi mobil Neta V terbakar habis, sementara seorang pengemudi dan dua penumpang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut. Begini kronologi kecelakaan itu.

    Dikutip dari laman Paultan, pengemudi mobil itu menulis di akun facebook pribadinya soal kronologi kecelakaan tersebut. Awalnya, Neta V yang dikendarainya menabrak ban yang terlepas dari truk yang mogok di bahu jalan.

    Akibat menabrak ban itu, airbag Neta V mengembang dan pengemudi berhasil mengarahkan mobil ke jalur darurat dan berhenti. Dia juga menjelaskan bahwa mobil tersebut masih berfungsi normal, termasuk layar kontrol dan pintu bagasi elektriknya sehingga penumpang bisa mengambil semua barang bawaan mereka.

    Tapi sayangnya, lima menit kemudian mobil listrik Neta V itu mengeluarkan percikan api, hingga sekujur bodinya terbakar hebat. Pengemudi kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan sekitar pukul 03.31 waktu setempat.

    Stasiun Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Seremban 2 mengirimkan satu mobil pemadam kebakaran, satu truk tangki, dua sepeda motor dan sembilan anggota tim ke lokasi kejadian. Setelah menemukan mobil listrik itu terbakar habis, tim memadamkan api menggunakan semprotan air portabel dan selang. Proses ini berakhir jam 06.10.

    Tanggapan Neta Auto Malaysia

    Neta Auto Malaysia selaku agen pemegang merek Neta di Malaysia langsung merespons kejadian tersebut melalui pernyataan tertulis. Pernyataan itu ditulis oleh CEO dari Neta Auto Malaysia, Farok Maasom. Farok menegaskan kebakaran tersebut terjadi bukan karena cacat atau malfungsi di Neta V.

    “Laporan awal menunjukkan kendaraan tersebut menabrak puing-puing di jalan, khususnya pecahan ban truk. Setelah berhenti di pinggir jalan, sayangnya kendaraan tersebut terbakar. Pada tahap ini, tidak ada indikasi adanya cacat atau malfungsi produk,” terang Farok.

    Menurut analisis awal Neta, kebakaran Neta V lebih diakibatkan karena faktor kecelakaan eksternal. Meski begitu, Neta Auto Malaysia tetap menyelidiki peristiwa kecelakaan ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang.

    “Keamanan pelanggan dan masyarakat tetap jadi prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Kami telah mengerahkan tim teknis kami dan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait untuk menilai situasi secara rinci. Kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut segera setelah informasi lebih lanjut tersedia,” tambah Farok.

    “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat dan dukungan mereka. NETA tetap berkomitmen untuk menjaga standar keselamatan tertinggi dan memastikan kepercayaan dan keyakinan pelanggan kami terus berlanjut,” tukas dia.

    (lua/rgr)

  • Kasus Suami Lukai Istri di Blitar, Polisi Sebut Sudah Pisah Ranjang

    Kasus Suami Lukai Istri di Blitar, Polisi Sebut Sudah Pisah Ranjang

    Blitar (beritajatim.com) – Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon mengungkapkan fakta baru kasus suami melukai istri dengan senjata tajam di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (9/11/2024) lalu. Sebelum peristiwa itu terjadi, diketahui bahwa pasangan suami istri tersebut telah pisang ranjang selama 1 bulan.

    Meski masih berstatus suami istri namun keduanya telah pisah ranjang sebelum aksi penganiayaan itu terjadi. Keterangan itu didapat AKP Momon dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan.

    “Menurut para saksi antara pelaku dan korban ini sudah pisah ranjang selama 1 bulan,” ucap Momon, Senin (11/11/2024).

    Meski mendapatkan keterangan tersebut, namun Satreskrim Polres Blitar belum bisa memastikan motif penganiayaan yang dilakukan suami terhadap istrinya tersebut. Pasalnya hingga kini pelaku atau sang suami belum tertangkap usai melarikan diri sesaat setelah membacok istrinya.

    “Mohon doanya agar pelaku ini segera ditangkap, kini kita masih lakukan pengejaran ini,” tegasnya.

    Korban sendiri hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Aminah Kota Blitar. Perempuan yang memiliki anak berusia 2 tahun itu, harus menjalani perawatan intensif usai menerima lebih dari 10 bacokan.

    “Korban hingga kini masih menjalani perawatan di RSU Aminah usai kejadian itu,” tegasnya.

    Sebelumnya, nasib nahas dialami oleh Sendy Claudia. Perempuan asal Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar itu dibacok berkali oleh suaminya sendiri Candra Hermawan di pinggir jalan.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pagi. Pertikaian ini diduga dipicu oleh perselisihan handphone. Pelaku sendiri menganiaya korban dengan menggunakan parang Mandau.

    “Saat ini korban sedang dilakukan operasi di RSU Aminah Blitar. Hubungan korban dengan pelaku adalah suami istri Sah. Dugaannya membacok lebih dari 10 kali. Barang bukti yang diamankan yakni senjata parang dan pakaian yang dipakai korban,” ucap Kasubsi PDIM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi.

    Peristiwa ini bermula saat pelaku hendak meminjam sebuah handphone yang dipakai oleh korban. Namun oleh korban tidak perbolehkan karena handphone tersebut milik orang tuanya.

    Usai tak diizinkan meminjam handphone, pelaku langsung mengambil parang Mandau dan menghadang korban yang baru pulang membeli makan di warung dekat rumah. Keduanya pun sempat terlibat cekcok hingga akhir pelaku membacok korban lebih dari 10 kali.

    “Saat Bapak korban (Sukaryani) tiba di tempat kejadian melihat anaknya (korban) sudah terkapar bersimbah darah di pinggir jalan, sedangkan terlapor masih memegang parang yang baru digunakan untuk membacok korban lalu diacungkan ke arah Saksi Sukaryani setelah itu terlapor melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor,” bebernya. [owi/beq]

  • Karyawan Dealer di Purwosari Pasuruan Gelapkan 11 Unit Motor

    Karyawan Dealer di Purwosari Pasuruan Gelapkan 11 Unit Motor

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang karyawan dealer motor di Purwosari, Kabupaten Pasuruan, harus berurusan dengan polisi. Ia diduga telah menggelapkan 11 unit sepeda motor dari tempat kerjanya.

    Peristiwa ini terungkap pada awal Oktober lalu saat dilakukan audit internal. Ternyata, ada selisih antara jumlah motor yang terjual dengan uang yang masuk ke kas perusahaan.

    Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Kepolisian. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengidentifikasi pelaku sebagai Kriswanto Nugroho Kartiko, seorang karyawan sales counter.

    Modus operandinya cukup sederhana. Kriswanto menjual motor secara tunai kepada konsumen namun uang hasil penjualan tidak disetorkan ke perusahaan. Ia memalsukan kwitansi pembayaran dan surat jalan untuk menyembunyikan perbuatannya. Uang hasil penggelapan digunakannya untuk kebutuhan pribadi.

    “Pelaku memalsukan kwitansi pembayaran dan surat jalan, hingga perusahaannya tidak mengetahui. Sementara untuk uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi,” jelas Kapolsek Purwosari, AKP Sugiyanto, Senin (11/11/2024).

    Akibat perbuatannya, perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp314 juta. Atas perbuatannya, Kriswanto dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan.

    Polisi telah mengamankan Kriswanto beserta sejumlah barang bukti, di antaranya stempel palsu dan surat jalan palsu. Saat ini, tersangka telah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku berhasil kami amankan dan kami juga mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya. Diantaranya yakni stempel palsu dan juga surat jalan palsu,” jelasnya.

    Kasus ini menjadi peringatan bagi perusahaan untuk lebih memperketat pengawasan terhadap karyawannya, terutama yang berhubungan langsung dengan transaksi keuangan. Masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati saat melakukan transaksi pembelian kendaraan bermotor dan selalu meminta bukti pembayaran yang sah. [ada/beq]

  • Cekcok di Jalan Diduga Jadi Pemicu Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI di Deli Serdang
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        11 November 2024

    Cekcok di Jalan Diduga Jadi Pemicu Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI di Deli Serdang Medan 11 November 2024

    Cekcok di Jalan Diduga Jadi Pemicu Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI di Deli Serdang
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Suasana Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mencekam setelah penyerangan oleh puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan pada Jumat (8/11/2024) malam.
    Mereka datang tanpa seragam dan menggunakan sepeda motor. Tanpa pandang bulu, mereka memukuli warga dengan senjata tajam dan benda tumpul. Akibatnya, banyak warga terluka, dan Raden Barus (61) tewas.
    “Orang-orang yang datang itu memang membabi buta. Siapa yang ada di jalan, semua dihantamnya. Itu dari Armed. Ada sebagian rumah didobrak,” ujar Kepala Desa Selamat, Bahrun, saat diwawancarai di lokasi, Minggu (10/11/2024).
    Bahrun menjelaskan, sore sebelum penyerangan, pemuda desa sempat berseteru dengan prajurit Armed 2/105. Namun, ia tak tahu pasti masalah yang memicu pertikaian tersebut.
    “Tapi ada cerita, pemuda sini sempat cekcok dengan prajurit itu saat berpapasan di jalan. Setelah itu, malamnya terjadi penyerangan,” ucap Bahrun.
    Berdasarkan informasi yang didapat, ada 13 orang terluka.
    “Salah satunya ada yang tangannya putus, namanya Dedi Susanto. Untuk kejadian Raden, dia dianiaya saat keluar dari rumah untuk memastikan apa yang terjadi,” tambah Bahrun.
    Ia merasa kecewa atas peristiwa ini. Raden, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, tewas dengan luka memar di sekujur tubuh.
    ”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” ujarnya.
    Di lain sisi, Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyatakan bahwa 33 prajurit Armed 2/105 KS diduga terlibat dalam penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
    “Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang,” kata Dody di Media Center Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kota Medan, Minggu.
    Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan oleh anak buahnya.
    “Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” ucap Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.