Transportasi: sepeda

  • Lansia Pensiunan TNI Tewas Terlindas Truk di Medan Satria Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 November 2024

    Lansia Pensiunan TNI Tewas Terlindas Truk di Medan Satria Bekasi Megapolitan 18 November 2024

    Lansia Pensiunan TNI Tewas Terlindas Truk di Medan Satria Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – SM (72), seorang purnawirawan TNI tewas tertabrak truk wing box saat melintas di Jalan Raya Sultan Agung, Kelurahan Kalibaru, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (18/11/2024) pukul 13.00 WIB.
    “Pengendara sepeda motor atas nama SM mengalami luka dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Kanit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Suwandi dalam keterangannya.
    Kecelakaan ini bermula ketika korban yang membawa sepeda motor jenis Honda Vario datang dari arah Harapan Indah menuju Kranji, Bekasi Barat.
    Setibanya di Jalan Sultan Agung, sepeda motor yang dibawa korban mengalami benturan dengan roda belakang truk wing box yang dikemudikan AK (34).
    “Terjadi benturan dengan bagian roda kiri belakang kendaraan truk wing box B 9674 SEU yang dikemudikan AK,” ucap Suwandi.
    Benturan tersebut membuat korban terjatuh. Setelah itu, kepala korban mengalami luka berat usai terlindas truk wing box tersebut.
    Akibat kejadian ini, korban tewas di tempat.
    “Akibat yang timbulkan pengendara sepedamotor Honda bagian kepalanya terlindas oleh roda ban belakang kiri dan mengalami luka dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Minta Maaf Usai Kasusnya Viral
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 November 2024

    Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Minta Maaf Usai Kasusnya Viral Megapolitan 18 November 2024

    Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Minta Maaf Usai Kasusnya Viral
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Polda Metro Jaya
    meminta maaf karena sempat menolak laporan polisi seorang pria bernama Lachlan Gibson usai mengalami
    kecelakaan
    lalu lintas pada 2023.
    Permintaan maaf ini juga untuk aksi arogansi anggota polisi lalu lintas (polantas) terhadap Lachlan Gibson di daerah SCBD, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) pukul 22.10 WIB.
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, permintaan maaf disampaikan langsung olehnya saat bertemu dengan Lachlan Gibson, Senin (18/11/2024).
    “Tentunya saya juga meminta maaf kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh masyarakat, dan saya menyampaikan kepada masyarakat jangan takut untuk menyampaikan hal yang benar,” kata Latif saat dihubungi, Senin.
    Pernyataan Lachlan Gibson melalui media sosial akan dijadikan sebagai bahan evaluasi institusinya.
    “Saya sangat mengapresiasi dan dia berani mengkritik, dan ini suatu (hal) untuk membuat institusi saya akan lebih baik,” ujar Latif.
    Kini, laporan polisi Lachlan Gibson sudah diterima oleh Polda Metro Jaya. Ia mengakui terjadi kesalahan prosedur saat Lachlan Gibson membuat laporan di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya pada 2023.
    “Dan kepada anggota yang terutama masalah arogansi anggota, ini juga menjadi penekanan Bapak Kapolri. Tidak boleh kita melakukan arogansi karena kita pelayan, pelindung, pelayan masyarakat, harus mengedepankan pelayanan,” tegas Latif.
    Dalam kesempatan terpisah, Lachlan Gibson mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya karena telah menindaklanjuti laporannya.
    “Iya (bertemu Latif), itu di Polda Metro Jaya tadi, dipanggil. Dari Bapak Dirlantas berterima kasih banget dengan konten aku dan berterima kasih atas keberanian aku,” kata Lachlan Gibson saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram, Senin.
    Mengenai anggota polantas yang bertindak arogansi di SCBD, Lachlan Gibson memastikan bahwa Polda Metro Jaya telah bergerak.
    “Akan ditindaklanjuti, sekarang lagi proses ambil footage CCTV. Katanya Ibu Kompol Diella, anggota sudah diarahkan ke sana dan saya lihat sendiri anggota menuju sana,” ungkap Lachlan Gibson.
    Peristiwa
    Viral di media sosial yang memperlihatkan Lachlan Gibson engah melupakan kekecewaan karena laporan polisi atas kecelakaan yang dialaminya ditolak Polda Metro Jaya.
    Luapan kekecewaan pria itu diunggah melalui akun Instagram @lbj_jakarta. Lachlan Gibson mengaku mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Polda Metro Jaya, Sabtu (21/1/2023) dengan mobil HRV berwarna hitam.
    “Di mana, saya terlindas mobil, tulang tangan saya sampai keluar, dan itu tabrak lari, terjadi di depan Polda Metro Jaya,” ungkap Lachlan Gibson dikutip Kompas.com dari akun Instagram @lbj_jakarta, Senin (18/11/2024).
    Atas kejadian itu, Lachlan Gibson harus menjalani perawatan selama dua bulan di rumah sakit.
    Usai sembuh, dia melaporkan peristiwa yang dialami ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
    Namun, petugas mengarahkan Lachlan Gibson untuk membuat laporan polisi ke Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
    Dia membawa barang bukti berupa
    mudflap
    HRV yang copot di tempat kejadian perkara (TKP) usai kecelakaan lalu lintas terjadi.
    “Dan responnya, ‘wah, enggak bisa, Mas. Karena, kamera E-TLE atau kamera jalanan itu datanya di-
    reset
    setiap enam jam’,” ujar Lachlan Gibson.
    “Bagian mana di sini yang masuk akal? Sebuah kamera yang dipasang untuk keamanan, datanya di-
    reset
    setiap 6 jam. Ini dikatakan oleh seorang anggota polisi, pangkatnya strip satu (Iptu) kepada saya, pada hari itu,” tambah dia.
    Oleh karena itu, Lachlan Gibson sangat kecewa dengan pernyataan oknum polisi tersebut.
    “Sampai hari ini, uang nominal lebih dari Rp 100 juta sudah hilang kayak begitu saja, karena dia (pelaku) enggak tanggung jawab,” ucal Lachlan Gibson.
    Di sisi lain, Lachlan Gibson juga mengaku juga pernah mendapatkan aksi arogansi oleh seorang anggota polisi lalu lintas (polantas) di kawasan SCBD, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) pukul 22.10 WIB.
    Melalui unggahan Instagram @lachlangibs, Lachlan Gibson mengatakan, mulanya dia sedang melintas menggunakan sepeda motor di lajur tengah, tiba-tiba ada mobil patroli polisi yang memotong dari kanan ke kiri.
    “Saya yang di jalur tengah mau lurus, saya kaget dan motor hampir slip. Alhasil, saya klakson panjang,” tulis dia.
    Kendati demikian, anggota polantas yang disebut berinisial F itu tidak terima dan mengejar Lachlan Gibson.
    Lachlan Gibson bilang, F langsung menyalakan lampu strobo pada mobil patroli tersebut. Cekcok mulut antara keduanya tidak terhindarkan.
    “Mulailah oknum F ini membentak-bentak saya. ‘Pak, tolong beri saya arahan, pencerahan, di Undang Undang mana yang menyatakan mobil dari jalur paling kanan boleh langsung memotong ke kiri?” tanya LG kepada F.
    Sontak, F meminta Lachlan Gibson untuk menelusuri melalui Google soal Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009.
    “Setelah itu saya difoto, motor saya difoto, dan lain-lain. Saya mau ditarik ke polda karena kesalahan dia sendiri? Bisa banget cek CCTV SCBD pada jam tersebut. Itu jelas banget,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Akui Salah Usai Kasusnya Viral
                        Megapolitan

    3 Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Akui Salah Usai Kasusnya Viral Megapolitan

    Tolak Laporan Kecelakaan Warga, Polda Metro Akui Salah Usai Kasusnya Viral
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria berinisial LG tengah melupakan kekecewaan karena laporan polisi atas
    kecelakaan
    yang dialaminya ditolak
    Polda Metro Jaya
    .
    Luapan kekecewaan pria itu diunggah melalui akun Instagram @lbj_jakarta.
    LG mengaku mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Polda Metro Jaya, Sabtu (21/1/2023) dengan mobil HRV berwarna hitam.
    “Di mana, saya terlindas mobil, tulang tangan saya sampai keluar, dan itu tabrak lari, terjadi di depan Polda Metro Jaya,” ungkap LG dikutip Kompas.com dari akun Instagram @lbj_jakarta, Senin (18/11/2024).
    Atas kejadian itu, LG harus menjalani perawatan selama dua bulan di rumah sakit.
    Usai sembuh, LG melaporkan peristiwa yang dialami ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
    Namun, petugas mengarahkan LG untuk membuat laporan polisi ke Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
    Dia membawa barang bukti berupa mudflap HRV yang copot di tempat kejadian perkara (TKP) usai kecelakaan lalu lintas terjadi.
    “Dan responnya, ‘wah, enggak bisa, Mas. Karena, kamera E-TLE atau kamera jalanan itu datanya direset setiap enam jam’,” ujar LG.
    “Bagian mana di sini yang masuk akal? Sebuah kamera yang dipasang untuk keamanan, datanya direset setiap 6 jam. Ini dikatakan oleh seorang anggota polisi, pangkatnya strip satu (Iptu) kepada saya, pada hari itu,” tambah dia.
    Oleh karena itu, LG sangat kecewa dengan pernyataan oknum polisi tersebut.
    “Sampai hari ini, uang nominal lebih dari Rp 100 juta sudah hilang kayak begitu saja, karena dia (pelaku) enggak tanggung jawab,” ucal LG.
    Di sisi lain, LG juga mengaku juga pernag mendapatkan aksi arogansi oleh seorang anggota polisi lalu lintas (polantas) di kawasan SCBD, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) pukul 22.10 WIB.
    Melalui unggahan Instagram @lachlangibs, LG mengatakan, mulanya dia sedang melintas menggunakan sepeda motor di lajur tengah, tiba-tiba ada mobil patroli polisi yang memotong dari kanan ke kiri.
    “Saya yang di jalur tengah mau lurus, saya kaget dan motor hampir slip. Alhasil, saya klakson panjang,” tulis dia.
    Kendati demikian, anggota polantas yang disebut berinisial F itu tidak terima dan mengejar LG. LG bilang, F langsung menyalakan lampu strobo pada mobil patroli tersebut. Cekcok mulut antara keduanya tidak terhindarkan.
    “Mulailah oknum F ini membentak-bentak saya. ‘Pak, tolong beri saya arahan, pencerahan, di Undang Undang mana yang menyatakan mobil dari jalur paling kanan boleh langsung memotong ke kiri?” tanya LG kepada F.
    Sontak, F meminta LG untuk menelusuri melalui Google soal Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009.
    “Setelah itu saya difoto, motor saya difoto, dan lain-lain. Saya mau ditarik ke polda karena kesalahan dia sendiri? Bisa banget cek CCTV SCBD pada jam tersebut. Itu jelas banget,” pungkas LG.
    Tanggapan Polda Metro Jaya
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengakui bahwa ada kesalahan pada anggotanya saat LG membuat laporan polisi di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya pada 2023 lalu.
    “Ada prosedur yang salah di saya, saya akui. Jadi, pada saat menerima laporan, ada yang salah di saya dan sehingga ini akan segera kami tindak lanjut,” kata Latif saat dikonfirmasi, Senin (18/11/2024).
    Latif mengapresiasi dan berterima kasih kepada LG karena telah mengoreksi tindakan dari anggota Polda Metro Jaya.
    “Nah, ini kan menjadi koreksi saya dan tentunya saya juga meminta maaf kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh masyarakat,” ujar Latif.
    Oleh karena itu, Latif meminta masyarakat agar tidak takut menyampaikan hal yang benar melalui media sosial.
    Di sisi lain, Latif telah menerima laporan LG atas peristiwa yang terjadi pada 2023 lalu.
    Berdasarkan laporan yang dia terima, LG sempat cekcok dengan pengendara HRV.
    “Ternyata, bukan tabrak lari, tapi ternyata dia setelah terjadi perdebatan setelah dia jalan 10 meter dia dikejar, ditabrak, gitu lho. Jadi bukan tabrak lari,” ujar Latif.
    Dengan begitu, Latif menduga ada unsur kesengajaan oleh pelaku untuk mencelakai LG.
    “Nah, ini sedang kami proses. Nanti kalau itu memang bukan laka lantas, akan kami serahkan ke Reskrim,” ucap Latif.
    Mengenai anggota polantas yang bersikap arogansi terhadap LG di SCBD, Latif tidak mengungkapkan apakah akan menindaklanjuti atau tidak.
    “Kepada anggota yang terutama masalah arogansi anggota, ini juga menjadi penekanan Bapak Kapolri, tidak boleh kita melakukan arogansi,” kata Latif.
    “Karena kita pelayan, pelindung pelayan masyarakat harus mengedepankan pelayanan,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Rumah Ketua RT di Purworejo Dirampok, Emas 25 Gram dan Uang Rp 7 Juta Raib
                        Regional

    7 Rumah Ketua RT di Purworejo Dirampok, Emas 25 Gram dan Uang Rp 7 Juta Raib Regional

    Rumah Ketua RT di Purworejo Dirampok, Emas 25 Gram dan Uang Rp 7 Juta Raib
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Rumah seorang
    ketua RT
    di Desa Prigelan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten
    Purworejo
    , Jawa Tengah, disatroni maling pada siang hari.
    Kejadian ini berlangsung saat korban berinisial N sedang mengikuti kerja bakti dan istrinya menjemput anak sekolah.
    Dalam peristiwa tersebut, emas seberat 25 gram dan uang tunai sebesar Rp 7 juta raib tanpa jejak.
    Kepala Desa Prigelan, Supratno, mengungkapkan bahwa
    pencurian
    terjadi pada Senin (18/11/2024) pukul 09.45 WIB.
    Selain uang dan emas, dua ponsel milik keluarga juga turut diambil oleh para pelaku.
    “Betul, telah terjadi pencurian di rumah Pak N ketika beliau kerja bakti dan istrinya menjemput anak sekolah,” kata Supratno, saat dihubungi pada hari yang sama.
    Supratno menambahkan bahwa para pencuri sempat terlihat oleh warga setempat.
    Terdapat dua orang pelaku yang menggunakan helm dan masker, yang berada di dekat lokasi rumah korban sebelum melakukan aksinya.
    “Ciri-ciri pencurinya dua orang naik sepeda motor, berbadan tegap, tinggi, hitam. Yang satu besar tapi pendek, semua pakai masker. Warga tidak terlalu curiga karena waktunya siang. Awalnya dikira bank plecit atau
    debt collector
    ,” ujar Supratno.
    Setelah kejadian tersebut, N melaporkan insiden pencurian kepada Polsek Pituruh.
    Kejadian ini mengejutkan warga sekitar, yang tidak menyangka bahwa pencurian bisa terjadi di siang hari.
    Video yang menunjukkan kondisi rumah korban yang berantakan pun viral di media sosial.
    Dalam video tersebut, terlihat bahwa para pelaku mengobrak-abrik barang-barang milik korban untuk mencuri emas, uang tunai, serta ponsel.
    Kepala Desa Supratno mengimbau agar warga lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah.
    Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
    “Saya mengimbau kepada warga desa agar apabila mau bepergian, mohon dicek kembali pintu rumahnya sudah dikunci atau belum,” tutup Kades.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Tabrakan "Adu Banteng", Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas
                        Surabaya

    2 Tabrakan "Adu Banteng", Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas Surabaya

    Tabrakan “Adu Banteng”, Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
     – Pebalap Nasional
    Hokky Krisdianto
    , tewas setelah mengalami
    kecelakaan
    lalu lintas pada pukul 08.30 WIB, Senin (18/11/2024).
    Kecelakaan
    persisnya terjadi di Jalan Raya Banyuglugur, Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur.
    Jenazah Hokky yang adalah warga Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah itu, saat ini berada di kamar mayat RSUD Besuki, menunggu dijemput oleh pihak keluarga.
    “Iya mayat korban (Hokky Krisdianto) masih di rumah sakit, dan akan dibawa ke rumah duka, menunggu pihak keluarga yang sedang dalam perjalanan,” kata Kanit Laka Polres Situbondo Ipda Rachman, Senin petang.
    Dia menyatakan, Hokky mengalami kecelakaan adu banteng atau tabrakan depan dengan sepeda motor Verza plat nomor P 4882 FM, yang dikendarai Fatdillah warga Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.
    Hokky Krisdianto diketahui menggunakan motor Yamaha X Max dengan plat nomor AB 5670 NX. Motor korban mengalami kerusakan di bagian depan namun masih bisa berjalan.
    Semula, Fatdillah melaju dari arah timur ke barat. Ketika berada di lokasi yang jalannya menikung, tiba-tiba motor yang dikendarai Hokky muncul lawan arah melampaui marka jalan.
    Pada saat itulah kecelakaan adu banteng tak dapat dihindari. “Korban (Hokky) mengalami luka parah di bagian kepala, sedangkan Fatdillah hanya mengalami luka ringan di tangan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kakek Rela Nyebur Cari Cacing Demi Bisa Makan, Utang Bensin Imbas Banjir, Gubuknya Buat Trenyuh

    Kakek Rela Nyebur Cari Cacing Demi Bisa Makan, Utang Bensin Imbas Banjir, Gubuknya Buat Trenyuh

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kisah Kakek Budiman (73) rela berbasah-basahan nyebur ke kali untuk mencari cacing untuk dijual demi bisa makan viral di media sosial.

    Video yang beredar memperlihatkan sang kakek yang mengendarai sepeda motor butut mengharapkan belas kasih penjual bensin agar boleh berutang.

    Sang penjual bensin itu pun memperbolehkan kakek Budiman mengutang bensin.

    “Mau nganter cacing,” kata Budiman dikutip TribunJakarta.com dari akun instagram @sayaphati, Senin (18/11/2024).

    “Ngutang bensin lagi?” tanya penjual bensin.

    “Iya besok pagi yak,” kata Budiman.

    Penjual bensin itu lalu bertanya mengenai tempat tingggal Kakek Budiman. 

    Ia lalu mengaku tinggal seorang diri. “Cari buat makan saja susah,” katanya.

    Saat itu Kakek Budiman tampak mengenakan jaket lusuh, tas dan celana traning.

    “Makasih ya,” kata Kakek Budiman.

    Tim Sayaphati lalu mendatangi kediaman Kakek Budiman. Ia mengaku telah tinggal selama 30 tahun di kebun tersebut sekaligus menjaga dan menempati perkarangan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Raut Wajah Kelelahan Terlihat Saat Kakek Sadimin (72), Penjual Kayu Bakar, Beristirahat Di Depan Rumah Warga. Tangis Pecah Terima Rezeki.

    Kakek Budiman lalu mendirikan gubug sederhana dan sangat kecil. Gubuk tersebut tampak beralaskan tanah.

    Bangunan semi permanen itu hanya berisi tempat tidur dan lemari. Kamar mandi terbuka tanpa atap.

    Sedangkan dinding gubuk hanya triplek dan hebel tanpa pintu. 

    Ia bercerita sehari-hari mencari cacing di sungai untuk dijual.

    Uang tersebut digunakannya untuk membeli makan.

    “Paling lima liter cacing harganya Rp 15 ribu,” katanya.

    Namun, curah hujan yang tinggi membuat sungai meluap. Akhirnya, ia pun tidak mendapatkan cacing sama sekali.

    Kakek Budiman tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.

    “Cuma sekarang banjir itu kali itu, dari tadi nyari sampai Bekasi, Cikarang, Tambun, balik lagi kosong,” katanya.

    Kakek Budiman mengaku ingin berusaha mandiri bila memiliki modal.

    “Kata kakek selalu bersyukur apapun yang dia punya,” imbuhnya.

    Kakek Budiman (73) rela berbasah-basahan nyebur ke kali untuk mencari cacing demi makan. Terpaksa utang bensin imbas banjir. Gubuknya bikin trenyuh. (Kolase Foto TribunJakarta/Akun Instagram @sayaphati)

    Sosok dibalik akun instagram @sayaphati

    Dikutip dari Tribunnews.com, sosok dibalik akun instagram @sayaphati bernama Windi.

    Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan “Project Bahagia”.

    Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).

    “Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia,” cerita Windi.

    Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.

    “Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru.”

    “Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian,” ucapnya

    Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.

    “Sayap Hati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota,” ucapnya.

    Windi menceritakan lebih detal tentang Sayap Hati.

    “Jadi Sayap Hati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik,” ucapnya.

    Ia menceritakan Sayap Hati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.

    “Sayap Hati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu Sayap Hati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur,” ujarnya.

    Windi menceritakan Sayap Hati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.

    “Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube,” ceritanya.

    Windi juga menyampaikan perekrutan relawan Sayap Hati dilakukan secara sukarela. Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu Sayap Hati ini.

    Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.

    Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.

    “Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama,” ucap Windi tegas.

    Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.

    “Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang,” ucapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Polres Mojokerto Kota Pilot Project Ungkap Kasus TPPU Rp2 Miliar

    Polres Mojokerto Kota Pilot Project Ungkap Kasus TPPU Rp2 Miliar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota menjadi polres pertama di wilayah hukum Polda Jawa Timur yang berhasil mengungkap kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Pengungkapan kasus TPPU yang sebelumnya dari kasus narkoba dengan perputaran transaksi senilai Rp2 miliar tersebut mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Didampingi Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri dan Kasat Narkoba Polres Mojokerto Kota, Iptu Suparlan, Ditnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa mengatakan, Satnarkoba Polres Mojokerto Kota mengungkapkan kasus penyalahgunaan narkoba tersebut berhasil dikembangkan menjadi kasus TPPU.

    “Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang menjadi program prioritas dari Direktorat Narkoba terkait dengan prioritas pemberantasan narkoba. Karena perintah dari Mabes Polri untuk memberantas narkoba harus dimiskinkan, salah satunya dengan Tindak Pidana Pencucian Uang,” ungkapnya, Senin (18/11/2024)

    Polres Mojokerto Kota telah berhasil mengungkap kasus TPPU berawal dari pengungkapan kasus peredaran narkoba dari tersangka MM (43). Tersangka warga Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini merupakan residivis yang baru keluar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pada bulan Agustus 2024. Tersangka kembali ditangkap dalam perkara narkotika bulan Oktober 2024.

    “Ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Polres Mojokerto Kota dan menjadi polres yang pertama melaksanakan penyidikan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang. Dari tersangka MM dan dari tracing aset yang dimiliki oleh tersangka didapatkan aset kurang lebih Rp2 milliar. Tersangka melakukan peredaran narkoba sejak tahun 2023 sampai Oktober 2024,” jelasnya.

    Masih kata Ditnarkoba, dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satnarkoba Polres Mojokerto Kota, tersangka melakukan transaksi narkoba 1-2 kg sabu dengan perputaran nilai sebesar Rp2 milliar setiap bulannya. Sehingga penyidik melakukan penyitaan aset milik tersangka dalam proses kasus TPPU tersebut.

    tersangka TPPU Polres Mojokerto Kota

    “Itu perputaran yang sudah dilakukan penyelidikan oleh anggota sehingga kita melakukan tracing asetnya. Dan aset yang kita dapat kurang lebih Rp2,5 milliar, anggota masih terus kembangkan. Semoga bisa kita dapatkan lagi dan juga ke jaringannya. Jadi yang bersangkutan termasuk juga pengendali. Ini merupakan pilot project dari polres,” ujarnya.

    Polda Jawa Timur sendiri sudah menanggani satu kasus TPPU, lanjutnya, saat ini lagi berjalan dua kasus TPPU. Sementara untuk polres jajaran, Polres Mojokerto Kota merupakan polres pertama yang berhasil mengungkap kasus TPPU. Ditnarkoba menjelaskan jika penyalahgunaan narkoba merupakan sindikat tidak berjalan sendiri namun sendirinya terputus.

    “Sehingga diperlukan kerjasama dari masyarakat, aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk bisa mengungkap kasus Tindak Pidana Pencucian Uang. Karena tracing aset terkait instansi kementrian lembaga lainnya. Dalam kasus ini, perputaran transaksi Narkoba perbulan Rp2 milliar tersebut dari peredaran 1-2 kg sabu per bulannya,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Mojokerto Kota, Iptu Suparlan menjelaskan, tersangka MM diamankan pada bulan Oktober tahun 2024 dengan barang bukti narkotika golongan 1 jenis sabu dengan berat bruto 1,16 gram. “Aset hasil dari transaksi narkoba selama satu tahun yang berhasil diamankan dari tersangka yakni senilai Rp2,5 milliar,” tambahnya.

    Barang bukti yang diamankan berupa satu unit mobil Mitsubishi Xpander beserta kunci, STNK dan BPKB, satu unit mobil Honda Brio warna merah beserta kunci, STNK dan BPKB, satu unit sepeda motor Kawasaki KLX warna merah beserta kunci, STNK dan BPKB, satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja warna merah beserta kunci dan STNK.

    Satu unit sepeda motor Yamaha Vixion custom (modifikasi) warna kuning, satu unit Mobil Mitsubishi L 300 warna hitam beserta kunci, STNK dan BPKB, satu unit mobil Daihatsu Feroza warna biru gelap, satu Handphone (HP) merk Iphone 14 Pro Max, uang tunai senilai Rp530 juta, satu ATM BCA tahapan Xpresi BCA.

    Tersangka dijerat Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara atau denda paling banyak Rp10 milliar. [tin/beq]

  • Ngeri! Cerita Pemotor Hampir ‘Lewat’ Terjerat Kawat

    Ngeri! Cerita Pemotor Hampir ‘Lewat’ Terjerat Kawat

    Jakarta

    Seorang pebalap off-road, Taddy Blauziak, curhat ada orang yang tidak senang dengan olahraga motor off-road. Bahkan dia bercerita nyaris mati, jika kawatnya turun sampai ke leher.

    Dalam akun instagramnya, Taddy Blazusiak menderita luka yang dalam di wajahnya. Luka tersebut didapat minggu ini ketika Taddy Blazusiak menuju rute latihan.

    Dia menabrak kawat yang direntangkan di rute pelatihannya. Kawat itu bersentuhan dengan wajahnya, dia menderita luka yang dalam.

    Padahal pebalap motocross 41 tahun itu mengendarai sepeda motor listrik Stark Varg, jadi dia sama sekali tidak membuat suara.

    “Jadi inilah yang terjadi pada saya, saat mengendarai motor trail dalam perjalanan menuju tempat latihan saya pada hari Senin 11.11, saya bertemu dengan kawat yang sengaja digantung oleh seseorang di jalan setapak,” kata Blazusiak dikutip dari akun instagramnya.

    Dia masih bersyukur lantaran perangkap kawat itu tidak mengenai lehernya.

    “Untungnya entah bagaimana saya terkena di sudut keluar dari tikungan sehingga bahu kanan saya dan di antara pelindung dagu, helm saya dan kacamata, jika kawat itu akan melewati bagian dagu ke leher saya, kemungkinan besar saya tidak akan menulis postingan ini,” kata dia.

    [Gambas:Instagram]

    “Semua baik-baik saja di sini, saya dijahit dengan operasi plastik, jadi saya berharap otot-otot wajah dan bekas luka saya akan baik-baik saja. Saya tidak bisa berhenti memikirkan, bagaimana jika saya mengenai langsung di leher saya,” jelasnya lagi.

    Pihak berwenang Polandia telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Peristiwa tersebut, menurut apa yang telah ditemukan sejauh ini, dilakukan dengan sengaja.

    Dikutip dari quotidianasport, peristiwa kawat yang mencelakai motocross bukan kali pertama terjadi.

    Di Italia pada tahun 2007 Marco Badiali (48 tahun) meninggal dunia, setelah pergi untuk tamasya motocross yang tenang dengan teman-teman di Modena Apennines, dia fatal menabrak kawat berduri setinggi manusia.

    Lalu pada tahun 2011, Manuel Colantuono (19 tahun) dia kehilangan nyawanya dengan cara yang sama: kabel baja berkarat, ditempatkan setinggi manusia, yang disamarkan dengan vegetasi.

    (riar/rgr)

  • Ratusan Warga dan Pedagang Sayur Keliling Geruduk Kantor DPRD Trenggalek, Protes Jalan Rusak

    Ratusan Warga dan Pedagang Sayur Keliling Geruduk Kantor DPRD Trenggalek, Protes Jalan Rusak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Ratusan masyarakat dari Kecamatan Dongko dan Kecamatan Munjungan menggeruduk Kantor DPRD Trenggalek, Jalan A Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (18/11/2024).

    Mereka menggelar aksi sebagai wujud protes rusaknya jalan yang menghubungkan Desa Masaran, Kecamatan Munjungan dengan Desa Pandean, Kecamatan Dongko via Hutan Plumpit.

    Dari massa yang datang, terdapat 20 tukang sayur keliling atau yang biasa disebut tukang etek ikut datang membawa sepeda motor lengkap dengan gerobaknya.

    Berbagai tulisan tertempel di gerobak sayur yang sehari-hari mereka gunakan untuk mengais rezeki, mulai dari “Dalan Ajur Ra Iso Tuku Sayur” (jalan hancur tidak bisa jualan sayur), hingga sindiran kepada pejabat Trenggalek “Golek Bukti Ra Golek Janji” (Cari Bukti, Bukan Janji).

    Mereka tidak berorasi di depan Gedung DPRD Trenggalek melainkan memilih untuk langsung bertemu dengan anggota DPRD Trenggalek serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mewakili.

    Perwakilan warga, Mei Wahyudin menceritakan jalan hutan plompit yang menghubungkan dua kecamatan tersebut jalan rusak parah sepanjang 3 kilometer.

    “Kami sering melaksanakan kerja bakti untuk tembel-tembel dan itu kami minta dari masyarakat umum terutama tukang etek, masyarakat yang sering ke pasar legi dan pasar pon kemudian masyarakat yang sering lewat kami mintai bantuan,” kata Mei, Senin (18/11/2024)

    Menurut warga Kecamatan Munjungan tersebut, jalan hutan plompit sangat vital bagi masyarakat Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Dongko terutama untuk bekerja dan bertani.

    “Dari arah Dongko ke Munjungan saja, tukang etek yang sebelum Subuh sudah melewati jalan itu ada 20 orang lebih, belum lagi petani, dan masyarakat umum yang beraktivitas di siang harinya,” jelas Mei.

    Jalan penghubung antar kecamatan tersebut sebenarnya selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten berupa rehabilitasi jalan, pada tahun ini juga ada pembangunan jembatan di sisi Desa Masaran, Kecamatan Munjungan.

    “Namun yang parah 3 kilometer tersebut malah tidak disentuh sama sekali, padahal beberapa kali ada orang jatuh karena rusaknya jalan tersebut, selain itu waktu tempuh juga menjadi lebih lama lebih dari dua kali lipat,” terang Mei.

    Hasil dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut pemerintah menyanggupi untuk menganggarkan kembali ruas jalan tersebut senilai Rp 500 juta, namun menurut Mei hal tersebut percuma karena tidak bisa menyelesaikan total 3 kilometer yang rusak.

    “Harapan kami ya diperbaiki total 3 kilometer itu, karena kalau dicicil, yang diperbaiki lebih dahulu sudah rusak duluan padahal ruas yang 3 kilometer tersebut belum tuntas,” pungkasnya.

  • Banjir Melanda Kota Madiun, Genangi Puluhan Rumah Warga dan Jalan Penghubung Daerah

    Banjir Melanda Kota Madiun, Genangi Puluhan Rumah Warga dan Jalan Penghubung Daerah

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MADIUN – Puluhan warga di Jalan Pilang Muda, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, mengeluarkan air yang merendam sejumlah perabotan rumah tangga, Senin pagi (18/11/2024).

    Selain di Jalan Pilang Muda, banjir juga menggenangi kawasan pemukiman warga di Jalan Tawang Sakti, Kecamatan Kartoharjo.

    Seorang Warga Jalan Pilang Muda Yati (60) menuturkan, hujan deras mengguyur pada Minggu (17/11/2024), sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Air masuk rumah jam 9 malam. Tinggi air pinggang orang dewasa,” ujar Yati.

    Menurutnya, banyak rumah yang kebanjiran dengan ketinggian berbeda beda. Mulai setinggi mata kaki, sampai dengan lutut orang dewasa.

    “Semua rumah di sekitar sini sama sama kemasukan air. Sampai sekarang kami kerja bakti,” ucapnya.

    Banjir yang terjadi di Jalan Pilang Muda, ternyata membuat jalan penghubung kabupaten kota, jadi terputus.

    Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil, nekat melintasi wilayah tersebut. Namun nahas, tak sedikit pengendara sepeda motor yang mogok. Sehingga mereka memilih untuk menepikan kendaraan ke jalan yang kering.

    Salah Satu Pengendara Sepeda Motor Herianto (45), mengatakan, jalan ini sering dilewati, walaupun dekat dengan Jembatan Kali Piring, dan sering terjadi banjir.

    “Saya lihat aliran air tersendat karena tumpukan sampah bambu,jadi titik awal banjirnya disini,” ujar pria asal Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun tersebut.

    “Nekat saya lintasi akhirnya kendaraan mogok. Posisi saya perjalanan berangkat kerja ke Kota Madiun. Kalau ambil jalan alternatif jaraknya jauh, lewat sini lebih dekat,” tuntasnya.