Transportasi: Sepeda Motor Listrik

  • India Larang Penjualan Motor BBM, Wajib Listrik!

    India Larang Penjualan Motor BBM, Wajib Listrik!

    Jakarta

    Pemerintah Kota Delhi, India, mengeluarkan kebijakan tegas dengan melarang penjualan sepeda motor BBM mulai tahun depan. Semua kendaraan roda dua yang dijual mulai tahun depan harus bertenaga listrik.

    Dilansir media lokal India, Cartoq, Pemerintah Delhi menyatakan mulai Agustus 2026 tidak akan ada kendaraan roda dua berbahan bakar bensin, solar atau CNG yang dijual di kotanya. Semua kendaraan roda tiga bermesin bensin dan CNG juga akan dihapuskan pada Agustus 2025.

    Pemerintah Delhi menegaskan bahwa semua kendaraan ini harus diganti dengan kendaraan listrik. Hal ini untuk menurunkan tingkat polusi di kota itu.

    Menurut pemerintah Delhi, kebijakan baru ini bertujuan untuk sepenuhnya mentransisikan kendaraan roda dua ke sepeda motor listrik dalam tiga tahun ke depan. Pemerintah juga telah mengumumkan, untuk membuat EV lebih terjangkau, mereka akan menawarkan insentif pembelian. Selain itu, peraturan dan mekanisme penegakan yang lebih ketat akan diperkenalkan untuk memastikan kepatuhan.

    Untuk mendukung kebijakan ini, Pemerintah Delhi akan membantu pemasangan lebih dari 13.200 stasiun pengisian daya di seluruh kota. Pemasangan stasiun pengisian daya diwajibkan di gedung-gedung baru dan tempat-tempat umum. Selain itu, koridor pengisian daya cepat akan dikembangkan di jalan-jalan utama.

    Selain larangan pendaftaran kendaraan roda dua bermesin BBM dan gas, pemerintah Delhi telah mengumumkan bahwa tidak akan ada kendaraan roda tiga bertenaga bahan bakar fosil baru yang akan didaftarkan di Delhi mulai Agustus 2025. Selain itu, izin kendaraan CNG yang ada juga tidak akan diperbarui dan akan diubah menjadi izin kendaraan listrik.

    Selain aturan-aturan ini, telah ditegaskan bahwa kendaraan roda tiga CNG yang berusia lebih dari 10 tahun harus diganti dengan kendaraan listrik atau dipasangi mesin listrik. Telah diumumkan juga bahwa semua kendaraan pengangkut sampah kota akan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2027.

    Selain itu, pemerintah Delhi telah menambahkan bahwa sistem transportasi umum juga akan dirombak. Dinyatakan bahwa armada bus listrik Delhi akan ditingkatkan menjadi 3.000 bus pada akhir tahun ini. Selain itu, telah diumumkan bahwa semua kendaraan pemerintah harus bertenaga listrik.

    (rgr/dry)

  • Kemendag Minta Klarifikasi PT ZPT Terkait Penjualan Motor Listrik – Page 3

    Kemendag Minta Klarifikasi PT ZPT Terkait Penjualan Motor Listrik – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan insentif bagi motor listrik kembali hadir pada 2025 ini. Menurut dia, aturan tersebut sedang dalam tahap finalisasi.

    Insentif ini diharapkan mampu memudahkan masyarakat untuk membeli sepeda motor listrik. Diketahui, pemerintah juga tengah berupaya untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik.

    “Pemerintah sekarang juga sedang dalam proses dan InsyaAllah akan terbit dalam waktu dekat yaitu insentif untuk motor listrik InsyaAllah dalam waktu dekat akan terbit,” kata Agus dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Dia menerangkan, saat ini aturannya sudah masuk tahap finalisasi. Meski begitu, belum ada waktu pasti kapan aturan insentif motor listrik itu berlaku. “Dalam waktu dekat, ini sudah finishing up,” ungkapnya.

    Kendati demikian, Menperin Agus belum mengungkapkan berapa besaran insentif bagi pembelian motor listrik baru tersebut.

    “Masih dihitung, tapi pasti ada. Jadi untuk insentif motor listrik akan keluar dalam waktu dekat,” tegasnya.

    Dipastikan Lanjut

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan subsidi Rp 7 juta untuk motor listrik akan diperpanjang 2025. Insentif ini, kembali diberikan untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

    “Subsidi (motor listrik) harusnya masih tetap,”” jelas Airlangga, disitat dari Antara, ditulis Minggu, 9 Februari 2025. 

    Sementara itu, ketika ditanya terkait kemungkinan keberlanjutan subsidi motor listrik dengan mempertimbangkan kondisi fiskal saat ini. Airlangga menyatakan, program tersebut sudah mendapatkan persetujuan pemerintah sehingga tidak akan mengganggu program lain.

    “Mungkin (untuk diperpanjang), karena sudah setuju semua. Jadi program tidak terganggu,” ujarnya.

     

  • Baru Punya Tiga Model, Alva Isyaratkan Peluncuran Motor Listrik Baru di Tahun Ini

    Baru Punya Tiga Model, Alva Isyaratkan Peluncuran Motor Listrik Baru di Tahun Ini

    JAKARTA – Brand sepeda motor listrik dari Indonesia, Alva telah hadir di pasar kendaraan ramah lingkungan nasional sejak 2022 lalu dengan menawarkan mobilitas hijau untuk kebutuhan perkotaan.

    Selama tiga tahun eksistensinya di pasar nasional, merek di bawah naungan PT Indika Energy Tbk telah memperkenalkan One, Cervo, dan N3. Tidak hanya itu, Alva diproyeksikan bakal meluncurkan motor listrik terbarunya di tahun ini.

    CEO Alva, Purbaja Pantja mengisyaratkan pihaknya akan meluncurkan produk baru jika melihat tren merek tersebut yang selalu memperkenalkan motor listrik teranyarnya.

    “Apakah di tahun ini akan meluncurkan model baru? Ditunggu tanggal peluncurannya tapi dilihat dari sejarahnya, Alva selalu meluncurkan produk baru di setiap tahunnya,” ucap Purbaja saat ditemui wartawan dalam acara “Media Iftar 2025” di Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Maret.

    Sayangnya, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai produk terbarunya. Namun, pria yang akrab disapa Purba ini mengatakan bahwa Alva selalu meluncurkan setidaknya satu motor terbaru di setiap tahunnya.

    “Kalau melihat sejarah Alva yang belum panjang, kita setiap tahun selalu meluncurkan sesuatu selama tiga tahun ini, yakni One di 2022, Cervo di 2023, dan N3 di tahun lalu,” tambah Purba.

    Saat ini, Alva baru meluncurkan tiga produk yang memiliki berbagai varian berbeda. Misalnya, seri One yang hadir dalam versi standar dan XP, lalu Cervo dengan tipe Q, Boost Charge, dan standar, serta model N3.

    Alva One kini dijual dengan harga mulai dari Rp36.490.000 untuk varian standar dan XP mencapai Rp38.500.000. Kemudian, model Cervo tipe standar dibanderol mulai dari Rp42.750.000, Boost Charge seharga Rp45.500.000, dan Q senilai Rp49.500.000.

    Sementara itu, Alva N3 yang menduduki tipe entry-level dari seluruh jajaran dipatok seharga Rp28.500.000 untuk pasar Indonesia.

  • Pabrikan Jepang Mulai Jualan Motor Listrik, ALVA Bilang Begini

    Pabrikan Jepang Mulai Jualan Motor Listrik, ALVA Bilang Begini

    Jakarta

    Pabrikan Jepang seperti Honda mulai terjun ke industri kendaraan elektrifikasi dengan memasarkan motor listrik. Tak ayal hal itu pun menambah ketat persaingan kendaraan listrik roda dua yang belakangan ini sedang tumbuh di Tanah Air. Lalu gimana tanggapan ALVA sebagai produsen motor listrik lokal?

    Dijelaskan CEO ALVA, Purbaja Pantja, merek motor listrik ALVA terbuka terhadap segala persaingan di segmen sepeda motor listrik. Kata Purbaja, pihak Alva memang sudah memprediksi bahwa pabrikan besar seperti Honda pada akhirnya juga akan terjun ke dunia elektrifikasi.

    Motor listrik ALVA N3 Foto: Andhika Prasetia

    “Selama perjalanan kami, kami sebenarnya sudah mengantisipasi juga ya, bahwa brand-nya motor-motor listrik juga akan bertambah ke depannya,” ungkap Purbaja kepada wartawan dalam acara buka bersama media di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    “Bahwa motor listrik dari perusahaan-perusahaan yang sudah berkecimpung banyak di Indonesia, mereka juga mengeluarkan motor listrik, itu juga sudah kita antisipasi juga. Dan kita juga tahu bahwa di luaran, di luar Indonesia pun, mereka sudah ada motornya, gitu. Jadi bahwa mereka itu akhirnya bawa motor itu masuk, ya sesuai dengan apa yang kita perkirakan,” sambung Purbaja.

    Honda CUV e: Foto: Ridwan Arifin

    Sebagai informasi, pabrikan Honda sudah memasarkan tiga model motor listriknya, pertama ada EM1 e: dan EM1 e: PLUS yang masing-masing dibanderol Rp 40 juta dan Rp 45 juta. Kemudian ada Honda ICON e: yang dipasarkan Rp 28 juta. Lalu model ketiga ada CUV e: dan CUV e: RoadSync Duo yang masing-masing dipasarkan Rp 54,4 juta dan Rp 59,6 juta.

    Sementara ALVA memiliki beberapa model, antara lain Cervo Q seharga Rp 49,5 juta, N3 Rp 28,5 juta, Cervo Boost Charge Rp 45,5 juta, Cervo Rp 42,7 juta, One XP Rp 38,5 juta, dan ALVA One yang dibanderol Rp 36,4 juta.

    (lua/dry)

  • Kemhan pastikan jajaran TNI gunakan motor listrik untuk operasional

    Kemhan pastikan jajaran TNI gunakan motor listrik untuk operasional

    Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang (tengah), Staf Khusus Kementerian Pertahanan Deddy Corbuzier (tengah) dan Direktur Bisnis Pemasaran PT LEN Irwan Ibrahim (kanan) saat melihat sepeda motor listrik produksi PT LEN, di kantor PT LEN, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/2/2025) ANTARA/Walda Marison

    Kemhan pastikan jajaran TNI gunakan motor listrik untuk operasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 27 Februari 2025 – 07:32 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan jajaran TNI telah menggunakan motor listrik produksi PT LEN Industri untuk operasional prajurit tingkat daerah.

    “Jadi kalau yang motor listrik ya, itu kan sudah distribusi untuk Angkatan Darat, untuk Babinsa, termasuk juga dengan Satuan Pengawalan,” kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang saat ditemui awak media di kantor PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

    Frega menjelaskan, penggunaan kendaraan listrik ini diberlakukan demi mendukung kebijakan pemerintah dalam menggunakan energi baru terbarukan.

    Selain itu, TNI juga mendukung pemerintah dalam menekan polusi udara sehingga alam pun dapat terjaga dengan baik.

    Walau demikian, Frega mengaku seluruh kendaraan operasional belum sepenuhnya dialihkan ke kendaraan listrik. Dia mengatakan hal tersebut perlu dilakukan secara bertahap.

    “Tentunya ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan logistik,” kata Frega.

    Selain motor listrik, PT Eltran Indonesia yang merupakan bagian dari PT LEN juga memproduksi beberapa kendaraan listrik salah satunya becak listrik.

    Direktur Operasi PT Eltran Indonesia, Sentot, saat ditemui di tempat dan waktu yang sama mengatakan becak listrik itu diproduksi untuk kepentingan wisata.

    “Kita ke depan mau melakukan pemasaran becak listrik ini untuk kepentingan pariwisata, untuk kepentingan area-area yang di situ sifatnya itu adalah terkait dengan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia,” jelasnya.

    Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan proses pemasaran becak listrik ke beberapa pihak di bidang pariwisata.

    Sumber : Antara

  • DAM Resmi Perkenalkan Honda ICON e: dan Honda CUV e: di Jawa Barat

    DAM Resmi Perkenalkan Honda ICON e: dan Honda CUV e: di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Setelah diluncurkan secara perdana di dunia (world premiere) oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada Oktober lalu, PT Daya Adicipta Motora (DAM), sebagai Main Dealer Sepeda Motor dan Suku Cadang Honda di Jawa Barat, kini menghadirkan dua model sepeda motor listrik terbaru, Honda ICON e: dan Honda CUV e:, untuk masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya.

    Peluncuran dua motor listrik Honda berlangsung di Trans Studio Mall (TSM) Bandung pada Sabtu, 22 Februari 2025. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai aktivitas seru dan interaktif yang menambah antusiasme para pengunjung.

    Baca juga : DAM Luncurkan Honda ICON e: dan Honda CUV e: di Jawa Barat

    Selama acara berlangsung, konsumen dapat mengunjungi booth Honda EV Exhibition yang menawarkan berbagai program spesial untuk pembelian Honda ICON e: dan Honda CUV e:. Konsumen yang membeli Honda ICON e: berkesempatan mendapatkan potongan hemat hingga Rp4,2 juta.

    Sementara itu, bagi konsumen yang memilih Honda CUV e: atau Honda CUV e: RoadSync Duo, tersedia potongan hemat menarik hingga Rp25,7 juta.

    Bagi konsumen yang melakukan pembelian dengan sistem trade-in, DAM juga memberikan hadiah eksklusif tambahan berupa power bank dan phone holder.

    Sementara itu, bagi mereka yang membeli secara reguler, akan mendapatkan hadiah eksklusif berupa phone holder.

    Pengunjung juga dapat mencoba langsung performa serta fitur terbaik dari motor listrik Honda melalui sesi test ride, yang memberikan pengalaman berkendara ramah lingkungan dengan teknologi terbaru.

    Tak hanya itu, acara ini semakin menarik dengan adanya sesi talkshow yang mengupas informasi mendalam mengenai Honda ICON e: dan Honda CUV e:, serta community gathering yang mempererat hubungan antar pecinta motor Honda.

    Baca juga : Honda ADV Indonesia (HAI) Garut Chapter Rayakan Anniversary ke-5  

    Untuk menambah keseruan acara, penampilan spesial dari Parade Hujan turut memeriahkan panggung hiburan.

    Chief Operating Officer DAM, Lerri Gunawan menjelaskan, “Honda ICON e: dan Honda CUV e: dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, dari yang menginginkan kelincahan hingga daya tahan dan ketangguhan produk sepeda motor listrik. Honda ICON e: merupakan motor listrik yang lincah di jalan raya dan dapat di-charge langsung, sementara Honda CUV e: hadir untuk mendukung produktivitas tinggi dengan kapasitas baterai yang besar.”

  • DAM Luncurkan Honda ICON e: dan Honda CUV e: di Jawa Barat

    DAM Luncurkan Honda ICON e: dan Honda CUV e: di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES –  Setelah diluncurkan secara perdana di dunia (world premiere) oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada Oktober lalu, PT Daya Adicipta Motora (DAM), sebagai Main Dealer Sepeda Motor dan Suku Cadang Honda di Jawa Barat, kini menghadirkan dua model sepeda motor listrik terbaru, Honda ICON e: dan Honda CUV e:, untuk masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya.

    Peluncuran dua motor listrik Honda berlangsung di Trans Studio Mall (TSM) Bandung pada Sabtu, 22 Februari 2025. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai aktivitas seru dan interaktif yang menambah antusiasme para pengunjung.

    Selama acara berlangsung, konsumen dapat mengunjungi booth Honda EV Exhibition yang menawarkan berbagai program spesial untuk pembelian Honda ICON e: dan Honda CUV e:.

    Konsumen yang membeli Honda ICON e: berkesempatan mendapatkan potongan hemat hingga Rp4,2 juta. Sementara itu, bagi konsumen yang memilih Honda CUV e: atau Honda CUV e: RoadSync Duo, tersedia potongan hemat menarik hingga Rp25,7 juta.

    Bagi konsumen yang melakukan pembelian dengan sistem trade-in, DAM juga memberikan hadiah eksklusif tambahan berupa power bank dan phone holder.

    Sementara itu, bagi mereka yang membeli secara reguler, akan mendapatkan hadiah eksklusif berupa phone holder.

    Pengunjung juga dapat mencoba langsung performa serta fitur terbaik dari motor listrik Honda melalui sesi test ride, yang memberikan pengalaman berkendara ramah lingkungan dengan teknologi terbaru.

    Tak hanya itu, acara ini semakin menarik dengan adanya sesi talkshow yang mengupas informasi mendalam mengenai Honda ICON e: dan Honda CUV e:, serta community gathering yang mempererat hubungan antar pecinta motor Honda. Untuk menambah keseruan acara, penampilan spesial dari Parade Hujan turut memeriahkan panggung hiburan.

    Chief Operating Officer DAM, Lerri Gunawan menjelaskan, “Honda ICON e: dan Honda CUV e: dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, dari yang menginginkan kelincahan hingga daya tahan dan ketangguhan produk sepeda motor listrik.

    Honda ICON e: merupakan motor listrik yang lincah di jalan raya dan dapat di-charge langsung, sementara Honda CUV e: hadir untuk mendukung produktivitas tinggi dengan kapasitas baterai yang besar.”

  • Prabowo Pastikan Motor Listrik Dapat Subsidi Pajak Tahun Ini

    Prabowo Pastikan Motor Listrik Dapat Subsidi Pajak Tahun Ini

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memastikan subsidi motor listrik berlanjut tahun ini. Itu artinya, motor listrik akan mendapat keringanan subsidi pajak.

    Motor listrik akan kembali mendapat subsidi. Presiden RI Prabowo Subianto memastikan, motor listrik akan mendapat subsidi pajak ditanggung pemerintah. Sejauh ini, belum dijelaskan lebih lanjut skema subsidi untuk motor listrik.

    “Lima, paket stimulus ekonomi, a diskon tarif listrik, b PPN DTP pembelian properti dan otomotif, c PPnBM DTP otomotif, d subsidi pajak DTP (Ditanggung Pemerintah) motor listrik, e PPh DTP sektor padat karya,” demikian jelas Praboro dalam Keterangan Pers Presiden RI terkait kewajiban menyimpan DHE SDA di Dalam Negeri.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah memberikan sinyal soal kelanjutan subsidi motor listrik. Namun, dia tak memberi kepastian kapan ini dimulai dan berapa banyak penerima subsidinya.

    Lebih jauh, Airlangga meminta seluruh pihak bersabar dan menunggu terbitnya peraturan menteri keuangan (PMK) dari Sri Mulyani. Beleid tersebut akan menjadi kepastian kapan subsidi motor listrik itu akan dimulai.

    Di sisi lain, belum jelasnya aturan subsidi motor listrik itu membuat masyarakat justru menunda pembelian. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menyebut stok di dealer menumpuk karena motor listrik tak diminati.

    “Sekarang yang terpenting kita dari asosiasi meminta ada kecepatan dari pemerintah untuk membuat aturan segera, gitu. Karena sekarang ini kalau boleh dikatakan masyarakat masih menunggu,” ujar Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi.

    Budi mengungkap pihaknya sudah mengajukan skema subsidi yang sama tahun lalu yakni potongan harga sebesar Rp 7 juta. Namun tampaknya skema subsidi motor listrik tahun ini akan berbeda. Terlebih, kata Budi, kondisi keuangan negara sedang tidak baik-baik saja.

    “Kita sudah memberikan analisis cost benefit kalau pemerintah memberikan subsidi, kita minta kan Rp 7 juta, tapi kalau dilihat dari kondisi sekarang rasanya (sulit). Jadi, kalaupun bukan subsidi, ya paling insentif berupa PPN DTP,” tutur Budi.

    (dry/rgr)

  • Perbandingan Jualan Motor Listrik vs Bensin, Beda Jauh Banget

    Perbandingan Jualan Motor Listrik vs Bensin, Beda Jauh Banget

    Jakarta

    Pasar sepeda motor listrik di Indonesia masih punya potensi besar. Namun, faktanya penjualan motor bensin secara tahunan masih jauh lebih unggul.

    Wakil Menteri Industri Indonesia, Faisol Riza, membeberkan data penjualan motor listrik vs bensin pada tahun 2024.

    “Pasar sepeda motor listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Data menunjukkan bahwa pada 2024 penjualan motor konvensional di Indonesia mencapai 6,3 juta unit,” kata Faisol Riza di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    “Namun jumlah sepeda motor listrik yang terdaftar pada tahun yang sama, baru mencapai 77 ribu unit atau sekitar 1,2 persen dari total pasar. Angka ini menjadi peluang sangat besar bagi kendaraan listrik yang terus berkembang,” ungkapnya lagi.

    Jumlah motor listrik itu disinyalir juga berkat bantuan insentif motor listrik.

    Namun konsumen kini masih menanti pengumuman subsidi motor listrik yang telah berakhir sejak tahun lalu.

    Terungkap fakta stok motor listrik menumpuk di dealer usai subsidi pembelian belum mendapat kepastian dari pemerintah. Namun ternyata ada beragam faktor lain yang bikin motor listrik belum diminati.

    “Meningkatnya biaya hidup, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak konsumen memilih untuk menunda pembelian kendaraan baru, apalagi yang harganya lebih tinggi seperti motor listrik. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan motor listrik,” jelas Pengamat Otomotif Yannes Pasaribu.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bicara kemungkinan subsidi Rp 7 juta untuk setiap pembelian unit kendaraan motor listrik diperpanjang di 2025. Subsidi ini diberikan guna mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

    “Subsidi (motor listrik) harusnya masih tetap,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Meski ada pertimbangan kebijakan efisiensi anggaran, Airlangga menyebut program itu sudah mendapatkan persetujuan sehingga tidak akan terganggu.

    Motor listrik sudah mendapat guyuran insentif dari pemerintah tapi penjualannya jauh dari target. Skema bantuan pemerintah dengan potongan Rp 7 juta tidak diserap baik oleh pasar.

    (riar/rgr)

  • Subsidi Motor Listrik Masih Digantung Pemerintah, Honda Bilang Begini

    Subsidi Motor Listrik Masih Digantung Pemerintah, Honda Bilang Begini

    Jakarta

    PT Astra Honda Motor (AHM) buka suara soal subsidi motor yang masih ‘digantung’ pemerintah. Mereka berharap, bagaimanapun skemanya, program tersebut bisa berlanjut tahun ini.

    Octavianus Dwi selaku Direktur Pemasaran PT AHM mengatakan, pihaknya saat ini masih dalam tahap menunggu. Dia mengaku akan mendukung apa pun keputusan yang nantinya diambil pemerintah.

    “Kami menunggu dan berharap supaya masih bisa berlanjut, tapi kita akan ikut regulasi pemerintah. Karena itu pasti menunggu,” ujar Octavianus Dwi saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Motor listrik Honda Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Ketika ditanya mengenai potensi subsidi tak lagi potongan Rp 7 juta per unit, melainkan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP, Octa mengaku akan patuh dengan keputusan pemerintah. Sebab, semuanya pasti telah dipertimbangkan secara matang.

    “Kita masih menunggu, kita pasti akan support apa yang diputuskan pemerintah,” ungkapnya.

    Beberapa hari lalu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sinyal, subsidi motor listrik akan berlanjut tahun ini. Bahkan, rencananya akan diumumkan dalam waktu dekat.

    “Insentif motor (listrik) dalam waktu dekat (akan diumumkan), dalam waktu dekat ini, sudah finishing up,” ungkap Agus kepada wartawan di arena IIMS 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

    Agus belum bisa memastikan berapa kuota subsidi untuk motor listrik tahun ini. Tapi dia memastikan subsidi untuk motor listrik akan diberikan lagi tahun ini.

    “Masih diproses, masih dihitung, tapi pasti ada. Jadi untuk insentif motor listrik akan keluar dalam waktu dekat,” tambah Agus.

    Skema Lain Subsidi Motor Listrik

    Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dan rapat dengan Menko Perekonomian untuk membahas rencana revisi Perpres 55 tahun 2019. Dia secara tak langsung menegaskan, subsidi Rp 7 juta/unit tak lanjut tahun ini.

    Sebagai gantinya, kata Budi, negara telah menyiapkan skema lain, yakni pemberian pajak penyerahan negara ditanggung pemerintah atau PPN DTP. Namun, dia belum bisa mengurai detail skemanya akan seperti apa.

    “Kemungkinan besar (pemberian) PPN DTP, karena subsidi yang Rp 7 juta/tahun bisa dikatakan sudah tidak ada lagi,” ujar Budi Setiyadi saat ditemui detikOto di Senayan, Jakarta Pusat.

    Motor listrik Honda ICON e: dan CUV e: Foto: Ridwan Arifin

    Budi menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah mengajukan skema subsidi yang sama seperti tahun lalu. Sebab, besarannya dirasa cukup untuk meringankan beban konsumen yang ingin beralih ke motor ramah lingkungan. Namun, dia juga sadar, keuangan negara saat ini sedang sulit.

    “Kita sudah memberikan analisis cost benefit kalau pemerintah memberikan subsidi, kita minta kan Rp 7 juta, tapi kalau dilihat dari kondisi sekarang rasanya (sulit). Jadi, kalaupun bukan subsidi, ya paling insentif berupa PPN DTP,” tuturnya.

    Terlepas soal itu, Budi meminta agar pemerintah segera menerbitkan aturan mengenai subsidi motor listrik tahun ini. Menurutnya, jika pengumumannya diundur-undur, konsumen akan terus menahan diri untuk membeli kendaraan baru.

    (sfn/rgr)