Transportasi: Sepeda Motor Listrik

  • Daftar Harga Motor Listrik Honda Terbaru

    Daftar Harga Motor Listrik Honda Terbaru

    Jakarta

    Harga motor listrik Honda terbaru belum berubah. Paling murahnya mulai Rp 28 juta. Nah berikut ini rinciannya.

    Honda sudah punya tiga motor listrik yang dijual di Indonesia. Spesifikasinya berbeda-beda, bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Harganya juga bervariasi, namun kalau dibandingkan motor matic konvensional harganya masih lebih tinggi motor listrik Honda. Motor listrik Honda termurahnya dibanderol Rp 28 juta. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga mobil listrik Honda.

    Harga Motor Listrik HondaHonda Icon e: Rp 28 jutaHonda EM1 e: Rp 40 jutaHonda EM1 e: Plus: Rp 40,5 jutaHonda CUV e: Rp 54,45 jutaHonda CUV e: Roadsync Duo: Rp 59,65 jutaSpesifikasi Motor Listrik Honda

    Dari ketiga itu, CUV e: merupakan yang termahal. Punya banderol tembus Rp 50 jutaan, Honda CUV e: ditenagai motor listrik yang bisa menghasilkan power 6 kW. Motor listrik ini bisa melaju hingga kecepatan 83 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 80,7 km.

    Sumber tenaganya berasal dari dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat di-swap (ditukar) atau di-charge sendiri dengan off-board charger. Honda CUV e: dibekali baterai lithium-ion dengan voltase 50,26 V x 2 dan kapasitas 29,4 Ah x 2. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu 6 jam dan 2,7 jam (160 menit) buat pengisian dari 25% ke 75%.

    Sementara Icon e: mengambil basis model EM1 e:, dilengkapi dengan Honda Mobile Power Pack e:. Komponen listrik utama, termasuk baterai telah diganti, dan juga eksteriornya telah didesain ulang sesuai selera konsumen Indonesia.

    Honda Icon e: hadir untuk konsumen yang mencari fleksibilitas mengendarai sepeda motor listrik, dengan menawarkan bodi yang ringan dan kelincahan di jalan raya. Honda ICON e: mengusung konsep Advance – Compact yang cocok untuk penggunaan harian. Konsumen dapat melakukan pengisian daya dengan Honda Power Pack Charger e: dengan waktu pengisian daya 2,7 jam (160 menit) untuk 25%-75% dan 6 jam untuk 0%-100%.

    Pajak Motor Listrik Honda

    Nah itu tadi harga dan spesifikasi motor listrik Honda terbaru. Meski harganya ada yang tembus Rp 50 juta, namun pajak tahunannya masih lebih murah. Pajak tahunannya dibebaskan, sehingga setiap tahun kamu hanya perlu membayar SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) sebesar Rp 35 ribu. Bagi yang belum tahu, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kendaraan listrik masih dinolkan, alias gratis. Pun untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak dikenakan biaya.

    Aturan ini berlaku sejak diundangkan pada 11 Mei 2023 yang tercantum Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, dan Pajak Alat Berat Tahun 2023. Berikut ini bunyi pasal 10:

    1. Pengenaan PKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB
    2. Pengenaan BBNKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan BBNKB

    (dry/rgr)

  • Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Jakarta

    VinFast, merek asal Vietnam mencatatkan sejarah baru dengan beroperasinya pabrik di Subang, Jawa Barat. VinFast menjadi penantang serius bagi merek Jepang, Korea Selatan, dan China di Indonesia, seberapa banyak penjualannya?

    Saat ini VinFast hanya memasarkan mobil listrik. Berdasarkan data wholesales Gaikindo, sebanyak 82.525 unit mobil listrik terjual sepanjang Januari-November 2025. VinFast mengambil 3,78 persen dari total penjualan mobil listrik secara nasional.

    Bila dirinci lebih jauh, sebanyak 3.118 unit mobil listrik VinFast sudah terdistribusi sepanjang tahun ini di Indonesia. Model terlarisnya, VF 3 dengan capaian 1.562 unit, disusul VF e34 sebesar 1.452 unit, VF 5 sebanyak 75 unit, dan VF 6 laku 29 unit.

    Melihat capaian tersebut, VinFast perlu kerja keras lagi untuk bisa tembus tiga besar penjualan mobil listrik terlaris di Indonesia. Merek-merek China masih mendominasi penjualan.

    Di lain sisi, VinFast memiliki komitmen besar di Indonesia. Pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada fase lanjutan, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit kendaraan per tahun. Tak hanya buat memenuhi permintaan pasar domestik, pabrik ini juga berpeluang dijadikan sebagai basis produk ekspor.

    Pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    VinFast juga menyiapkan area khusus untuk supplier park (kawasan industri pemasok), yang akan menjadi pusat pengembangan pemasok dan pelaku industri lokal. Kawasan ini direncanakan terus diperluas untuk mendukung lokalisasi yang mendalam dan berkelanjutan.

    Saat beroperasi penuh, pabrik VinFast di Subang diproyeksikan menciptakan 5.000 hingga 15.000 lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan.

    Ke depannya, pabrik Subang juga akan merakit model-model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk sepeda motor listrik (e-scooter) dan MPV listrik yang dioptimalkan untuk kebutuhan komersial dan layanan.

    (riar/dry)

  • Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Mantap! Pabrik VinFast di Subang Bakal Jadi Basis Ekspor

    Jakarta

    Pabrik VinFast di Subang resmi beroperasi. Pabrik ini bisa diselesaikan hanya dalam 17 bulan sejak peletakan batu pertama. Fasilitas ini merupakan pabrik keempat VinFast secara global, serta pabrik pertama VinFast di Indonesia dan Asia Tenggara di luar Vietnam. Tak hanya buat domestik, pabrik ini juga buat memenuhi pasar ekspor.

    Dijelaskan dalam keterangan resminya, pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada fase lanjutan, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit kendaraan per tahun. Tak hanya buat memenuhi permintaan pasar domestik, pabrik ini juga berpeluang dijadikan sebagai basis produk ekspor.

    Pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    VinFast juga menyiapkan area khusus untuk supplier park (kawasan industri pemasok), yang akan menjadi pusat pengembangan pemasok dan pelaku industri lokal. Kawasan ini direncanakan terus diperluas untuk mendukung lokalisasi yang mendalam dan berkelanjutan.

    Saat beroperasi penuh, pabrik VinFast di Subang diproyeksikan menciptakan 5.000 hingga 15.000 lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung. Hal ini akan mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi Subang sebagai pusat industri baru di Jawa Barat.

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda dan keluarga modern.

    Ke depannya, pabrik Subang juga akan merakit model-model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk sepeda motor listrik (e-scooter) dan MPV listrik yang dioptimalkan untuk kebutuhan komersial dan layanan.

    Dalam waktu kurang dari dua tahun beroperasi di Indonesia, VinFast telah menghadirkan portofolio produk yang beragam serta memperluas ekosistem layanan secara agresif, mulai jaringan dealer dan layanan purna jual, hingga pengembangan infrastruktur pengisian daya melalui kolaborasi dengan V-Green, serta kemitraan dengan perbankan dan institusi keuangan.

    Melalui kebijakan inovatif dan pendekatan berorientasi konsumen, VinFast terus mempercepat transisi menuju mobilitas hijau di Indonesia dengan kawasan yang lebih luas.

    (lua/dry)

  • MAKA Motors Perbanyak Jaringan Fast Charging Ada di Masjid Hingga Warteg!

    MAKA Motors Perbanyak Jaringan Fast Charging Ada di Masjid Hingga Warteg!

    Jakarta

    Jaringan infrastruktur pengisian listrik merupakan jantung bagi pemilik kendaraan listrik. Soalnya tanpa jaringan pengisian listrik, bisa dipastikan kendaraan listrik tidak akan bisa lenggang beraktivitas.

    Menyadari hal tersebut, produsen motor listrik MAKA Motors menyatakan komitmen mereka untuk terus menambah jaringan pengisian listrik di Indonesia. Seperti dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Komitmen MAKA Motors terhadap industri sepeda motor listrik nasional tidak hanya diimplementasikan melalui produk yang berkualitas dan relevan serta riset dan pengembangan yang matang, tapi juga dengan memberikan perhatian penuh pada layanan purnajual dan ekosistem pendukung. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan fast charging station yang masif di berbagai kota dalam waktu yang singkat.

    Hingga Desember 2025, atau satu tahun sejak MAKA Cavalry diluncurkan ke publik, MAKA Motors telah membangun fast charging station setidaknya di 33 lokasi dengan total 70 nozzle. Saat ini, ke-33 lokasi tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Pembangunan fast charging station MAKA Motors yang masif di 33 lokasi dengan jumlah nozzle hingga 70 colokan dalam satu tahun ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun ekosistem pendukungnya,” CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo.

    Foto: dok. MAKA Motors

    “Kami percaya, kunci adopsi motor listrik adalah kemudahan. Dengan menempatkan fast charging station di tempat-tempat bisnis dan keseharian, seperti warteg hingga masjid, kami harap dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada konsumen. Awal tahun depan, kami masih akan memperbanyak jumlah fast charging station di kota-kota lainnya,” Raditya menambahkan.

    Raditya menambahkan agar lebih memudahkan pemilik dan pengguna MAKA Cavalry dalam melakukan pengecasan, fast charging station MAKA Motors tidak hanya terletak di area bisnis seperti MAKA Showroom, bengkel-bengkel rekanan, hotel, atau apartemen, tapi juga di area komunitas dan keseharian seperti masjid, pujasera, bahkan warteg.

    Radita juga menambahkan langkah MAKA Motors ini fokusnya untuk mengintegrasikan fasilitas fast charging ke dalam rutinitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat, menghilangkan kekhawatiran jarak tempuh, serta menjadikan penggunaan sepeda motor listrik semakin praktis dan nyaman.

    Fast charging station MAKA Motors sendiri khusus diperuntukkan bagi MAKA Cavalry. Untuk mengecas baterai sebesar 4kWh hingga penuh (0-100%) yang menghasilkan jarak tempuh maksimal 160 km dapat diselesaikan dengan cepat, yaitu hanya dalam waktu sekitar 1 jam hingga 1 jam 30 menit.

    (lth/din)

  • Diskon Motor Listrik Honda Ada Lagi, Segini Besarnya

    Diskon Motor Listrik Honda Ada Lagi, Segini Besarnya

    Jakarta

    Ada lagi diskon motor listrik Honda yang berlaku di penghujung tahun 2025. Simak rincian diskonnya.

    Ada diskon buat motor listrik Honda Icon e: dan CUV e: pada Desember 2025. Dilihat detikOto dalam laman Wahana Honda, untuk Honda Icon e:, potongan harganya hingga Rp 1 juta berupa diskon penjualan dan potong tenor.

    Potongan harga ini berlaku untuk konsumen retail dengan pembayaran kredit. Dengan harga OTR Rp 28 juta, maka ada potongan kredit maksimal Rp 1 juta dan tenornya dipotong sampai tiga kali.

    Selanjutnya, ada juga potongan harga Honda CUV e: hingga Rp 2,5 juta. Program penjualan itu juga berlaku untuk pembayaran kredit. Dengan demikian, pembeli Honda CUV e: mendapatkan potongan angsuran maksimal Rp 2,5 juta dan potongan tenor sampai tiga kali. Motor ini punya banderol OTR Rp 54,45 juta.

    CUV e: merupakan yang termahal. Punya banderol tembus Rp 50 jutaan, Honda CUV e: ditenagai motor listrik yang bisa menghasilkan power 6 kW. Motor listrik ini bisa melaju hingga kecepatan 83 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 80,7 km.

    Sumber tenaganya berasal dari dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat di-swap (ditukar) atau di-charge sendiri dengan off-board charger. Honda CUV e: dibekali baterai lithium-ion dengan voltase 50,26 V x 2 dan kapasitas 29,4 Ah x 2. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu 6 jam dan 2,7 jam (160 menit) buat pengisian dari 25% ke 75%.

    Sementara Icon e: mengambil basis model EM1 e:, dilengkapi dengan Honda Mobile Power Pack e:. Komponen listrik utama, termasuk baterai telah diganti, dan juga eksteriornya telah didesain ulang sesuai selera konsumen Indonesia.

    Honda Icon e: hadir untuk konsumen yang mencari fleksibilitas mengendarai sepeda motor listrik, dengan menawarkan bodi yang ringan dan kelincahan di jalan raya. Honda ICON e: mengusung konsep Advance – Compact yang cocok untuk penggunaan harian. Konsumen dapat melakukan pengisian daya dengan Honda Power Pack Charger e: dengan waktu pengisian daya 2,7 jam (160 menit) untuk 25%-75% dan 6 jam untuk 0%-100%.

    (dry/din)

  • Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Tangerang

    Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menegaskan pihaknya berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dalam gelaran GAIKINDO Jakarta Auto Week 2025 (GJAW) yang digelar di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kerry mengatakan VinFast membawa semangat untuk ‘memajukan rakyat, memajukan bangsa’.

    “Seperti yang Anda ketahui, VinFast lahir dari VinGroup, perusahaan swasta terbesar di Vietnam, dan salah satu korporasi paling visioner di kawasan. Berpegang pada filosofi menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat, VinGroup telah membangun ekosistem dinamis yang mencakup enam pilar utama, yaitu industri dan teknologi, real estate dan layanan infrastruktur, energi hijau, budaya, serta usaha sosial,” kata Kerry, di acara GJAW, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Semuanya disatukan oleh satu tujuan, yaitu meningkatkan kualitas hidup dan menginspirasi kemajuan. Di dalam ekosistem kuat tersebut, VinFast hadir sebagai simbol transformasi, perwujudan revolusi hijau, dan semangat kebangkitan Asia Tenggara.

    “VinFast merepresentasikan aspirasi kita bersama untuk menembus batas, menguasai teknologi global dengan kecerdasan, ketangguhan, dan tekad tak tergoyahkan dari masyarakat kita,” ujar Kerry.

    Dalam kesempatan itu, Kerry menyebut Indonesia bukan sekadar target pasar, tetapi rumah kedua bagi VinFast. Hal itulah yang membuat VinFast Indonesia berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    “Di sini kami melihat sebuah visi nasional yang besar dan menginspirasi, Indonesia Emas 2045. Sebuah visi tentang kekuatan, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Kerry.

    Oleh karena itu, VinFast Indonesia berkomitmen membangun ekosistem mobilitas ramah lingkungan dan menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat RI. Kerry mengatakan dalam waktu kurang dari dua tahun, VinFast Indonesia telah menghadirkan beragam lini kendaraan listrik seperti VF 3 (mini-SUV), VF 5 (A-SUV), VF 6 (B-SUV), VF e34, hingga VF 7 (C-SUV), yang menyasar berbagai kebutuhan mobilitas, dari penggunaan pribadi hingga keluarga, dari perkotaan hingga pedesaan.

    “Dan ini tentu saja baru memulai. Dalam waktu dekat, kami akan memperkenalkan sepeda motor listrik, serta lebih banyak kendaraan ramah lingkungan lainnya,” kata Kerry.

    Kerry menegaskan kontribusi VinFast Indonesia dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya hadir melalui produk kendaraan listrik. Lebih dari itu, komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan ekosistem lengkap dari hulu ke hilir.

    Salah satunya yaitu pabrik VinFast Indonesia yang tengah dibangun di Subang, Jawa Barat. Adapun pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2026.

    Kapasitas pabrik VinFast Indonesia mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang. Fasilitas pabrik VinFast Indonesia di Subang ini akan mencakup beberapa area produksi utama, seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, area pengujian, dan masih banyak lainnya.

    “Upaya kita mendukung Indonesia Emas tentu melalui mobilitas hijau itu sendiri, dari sisi produk dan juga ekosistem lengkap yang kita bangun, mulai dari pabrik, charging, BSM, hingga taksi listrik,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa keberadaan pabrik VinFast Indonesia di Subang akan membawa dampak berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. Tak sekadar memenuhi target penjualan, melalui pembangunan pabrik, VinFast Indonesia juga mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), mentransfer teknologi (transfer of technology), dan menyerap tenaga kerja.

    “Dampak ekonomi yang tercipta akan mendukung pencapaian Indonesia Emas. Jadi kontribusinya hadir dari hulu ke hilir,” tutur Kerry.

    Debut Model Baru: Limo Green-VF Wild Jadi Sorotan

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Pada GJAW 2025, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ dua model baru, salah satunya Limo Green, yang menjadi highlight booth produsen otomotif asal Vietnam ini – menandai semakin agresifnya VinFast Indonesia di pasar kendaraan listrik RI.

    Mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp319.000.000, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.

    Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    Dengan memberikan ‘Exclusive First Look’ terhadap model-model yang inovatif, VinFast Indonesia menegaskan kembali upayanya dalam menghadirkan teknologi canggih, desain berkelas, dan membangun kepercayaan pelanggan di pasar Indonesia.

    “Berbeda dari Limo Green, kehadiran model ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Apa Kabar Neos Listrik? Ini Kata Yamaha

    Apa Kabar Neos Listrik? Ini Kata Yamaha

    Jakarta

    Berbeda dengan mobil listrik, motor listrik di Indonesia bisa dikatakan lebih struggle karena masyarakat Indonesia belum terlalu menyerap motor listrik buat beraktivitas dan bermobilitas. Serta, dipastikan pengguna mobil listrik jauh lebih banyak dibandingkan motor listrik.

    Kendati demikian, Yamaha tidak mau menyerah begitu saja. Berbagai riset terus dilakukan supaya sepeda motor listrik Yamaha bisa benar-benar diperkenalkan di Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan berbeda dengan melakukan studi motor listrik dengan sistem tukar baterai. Dan motor listrik Yamaha yang digunakan ialah Yamaha Neos. Lalu sudah sampai mana nih perkembangannya?

    “Sudah sejak Oktober 2025 (Yamaha meriset Neos di Indonesia). Ya itulah salah satu strategi Yamaha Indonesia untuk elektrifikasi (dengan menjalin kerjasama dengan Ojol untuk melakukan pengetesan Yamaha Neos-Red),” ucap Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifqi Maulana.

    Memang Rifqi secara tidak gamblang membocorkan perkembangan riset yang dilakukan Yamaha, pada Neos listrik. Namun dirinya memastikan, Yamaha sangat berhati-hati sekali untuk bisa memperkenalkan satu varian tertentu di Indonesia.

    “Kita memang sangat berhati-hati, seperti Pak Dion juga bilang kan. Maka itu, dari saat ini setelah kemarin E01 kita sudah selesai support YMC dan ini juga sebenarnya proyeknya dimilikinya sama YMC. Yamaha Indonesia cukup support saja (ikut perintah prinsipal-Red),” Rifki menambahkan.

    Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Rifqi juga sudah menyatakan pengujian motor Yamaha listrik di Indonesia terus dilakukan.

    “Ini program dari Yamaha Motor Company (YMC) ya. Yang kerja sama dan memang difasilitasi juga oleh Yamaha Indonesia untuk kerja sama dengan grab, ride hailing lah ya.” bilang Rifki.

    Yamaha NEO’S di IIMS 2023. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Sebelumnya Yamaha melakukan studi dengan baterai yang tertanam pada model Yamaha E01, konsumen bisa menjajal. Tapi untuk motor listrik swap baterai ini belum tersedia untuk dijajal publik.

    Sebagai catatan pengujian Yamaha Neos masih terbatas di Jabodetabek. Sebagai pendukung utama proyek ini, Yamaha telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan stasiun tukar baterai mandiri yang tersebar di berbagai lokasi strategis di wilayah Jabodetabek.

    Melalui stasiun-stasiun ini, Yamaha juga akan mempelajari secara mendalam ekosistem penanganan baterai, mulai dari sisi hulu hingga hilir.

    Skema yang dijalankan Yamaha pun sama seperti sebelumnya, yakni sistem sewa. Jadi, pengemudi Grab yang ingin menggunakan Yamaha Neo bisa menyewa motor listrik tersebut melalui platform yang sudah disiapkan.

    (lth/lua)

  • Pendapatan NFC Indonesia (NFCX) Turun 37%, Bisnis Agregator Produk Digital Lesu

    Pendapatan NFC Indonesia (NFCX) Turun 37%, Bisnis Agregator Produk Digital Lesu

    Bisnis.com, JAKARTA — PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) perusahaan yang bergerak di bidang jasa informasi, digital dan telekomunikasi mengalami penurunan pendapatan pada kuartal III/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, rugi bersih perusahaan membaik. 

    Merujuk pada laporan keuangan perusahaan, Selasa (25/11/2025), pendapatan NFCX pada kuartal III/2025 tercatat sebesar Rp3,07 triliun atau turun 37,2% secara Year on Year (YoY). Adapun, pada kuartal III/2024 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp4,88 triliun.

    Pendapatan itu berasal dari bisnis agregator produk digital sebesar Rp2,80 triliun atau turun 39,4% YoY. Bisnis iklan berbasis cloud sebesar Rp165,8 miliar atau meningkat naik 29,36% YoY. Produk layanan energi bersih sebesar Rp95,36 miliar atau turun 6,33% YoY. Konten dan hiburan sebesar Rp235, 85 juta.

    Pada kuartal III/2025 NFCX menghapus bisnis grosir digital yang pada kuartal III/2024 membubukan pendapatan Rp17,3 miliar. 

    Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok perusahaan juga menurun 37,6% menjadi Rp2,97 triliun pada kuartal III/2025, yang didominasi oleh barang tersedia untuk dijual persediaan akhir dan beban pokok penjualan.

    Sejalan dengan pencapaian tersebut, rugi bersih berjalan NFC Indonesia menurun dari Rp99,3 miliar menjadi Rp17,7 miliar pada kuartal III/2025. Angka tersebut menurun signifikan sebesar 82,2% di bandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dari sisi aset, aset lancar NFCX tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp30,94 miliar. Pada 2025, perusahaan memiliki aset lancar senilai Rp896 miliar, meningkat dari Rp865 miliar pada kuartal III/2024. Dengan demikian, aset lancar NFCX tumbuh sekitar 3,57%. 

    NFC Indonesia sendiri menyediakan infrastruktur kendaraan listrik (EV) yang lengkap mulai dari pembuatan sepeda motor listrik hingga stasiun pertukaran baterai.

    Tidak hanya berfokus pada sektor kendaraan listrik, perseroan juga menawarkan berbagai solusi platform aktivasi pemasaran, seperti aggregator produk digital, iklan berbasis cloud, layanan grosir digital, serta konten dan hiburan

    Pada Juli 2025, anak usaha NFC Indonesia, Volta Indonesia Semesta, bekerja sama dengan PT Gesits Motor Nusantara menghadirkan produk baru GV1 Gesits by Volta. Motor listrik ini tampil lebih fresh dan modern cocok untuk wilayah urban. 

    CEO Volta Group Okie Octavia Kurniawan mengatakan, kolaborasi antara Gesits dan Volta bertujuan untuk memperkuat jaringan distribusi yang dimiliki kedua pihak dalam menghadirkan produk dengan teknologi dan inovasi terkini guna mendorong percepatan program kendaraan listrik nasional yang berkelanjutan. 

  • Kelanjutan Program Subsidi Motor Listrik Tak Jelas, Polytron Bilang Begini

    Kelanjutan Program Subsidi Motor Listrik Tak Jelas, Polytron Bilang Begini

    Jakarta

    Kelanjutan program subsidi motor listrik di Indonesia tidak jelas. Sebelumnya insentif motor listrik dijanjikan akan keluar pada Agustus 2025. Namun, sampai saat ini belum ada kabar lagi. Apa tanggapan Polytron sebagai salah satu produsen motor listrik lokal?

    Head of Group Product EV 2W Polytron Ilman Fachrian Fadly mengatakan, subsidi motor listrik memang diperlukan buat mendongkrak penjualan dan membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Tapi bagaimanapun, Polytron tetap patuh terhadap setiap program dan keputusan yang ditetapkan pemerintah.

    “Kalau ditanya perlu ya perlu (subsidi dari pemerintah). Tapi kan kita hanya bergerak berdasarkan peraturan yang sekarang berlaku. Ya sudah, itu aja yang kita perhatikan,” bilang Ilman kepada wartawan di sela-sela peluncuran Fox 350 di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengajukan program insentif pembelian motor listrik tahun depan. Program ini diketahui pertama kali meluncur pada tahun 2023 dengan besaran subsidi Rp 7 juta.

    Agus mengatakan usulan tersebut sudah diajukan sejak awal tahun 2025. Tapi hingga sekarang tak kunjung mendapatkan kepastian lantaran keputusan tersebut berada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Jadi kalau berkaitan motor listrik yang kami anggap penting, siapkan insentif atau stimulus. Karena sedikit banyak dia punya backward dan power linkage, itu kami penting. Oleh sebab itu kami usulkan,” ujar Agus kepada awak media, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

    “Untuk 2026 akan diajukan kembali. Tapi sekali lagi, bolanya tidak ada di kami,” sambung Agus.

    Ketidakpastian kelanjutan subsidi motor listrik ini berdampak signifikan terhadap penurunan penjualan motor listrik. Konsumen menunda pembelian karena insentif yang tak kunjung turun.

    Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), pada kuartal pertama 2025, penjualan motor listrik turun hingga 30-40%. Artinya, penjualan motor listrik sangat bergantung kepada bantuan pemerintah. Sebab, harga motor listrik dirasa masih cukup mahal tanpa insentif maupun diskon dealer.

    (lua/dry)

  • Daftar Harga Motor Listrik Honda Terbaru

    Motor Listrik Masih Butuh Insentif

    Jakarta

    Raksasa sepeda motor Indonesia, PT Astra Honda Motor bilang insentif masih dibutuhkan untuk meningkatkan minat sepeda motor listrik. Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian diketahui akan mengajukan kembali usulan pemberian insentif motor listrik.

    “Kalau ngomongin EV tahun depan, salah satu pendorongnya adalah insentif, dan kita harapkan bisa diberikan lagi oleh government, sehingga ini bisa dinikmati oleh konsumen, secara tidak langsung ini akan bisa mendorong meningkatkan permintaan di segmen motor listrik,” kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin saat di Garut, Jawa Barat.

    “Kami menanti itu, karena memang sangat berarti buat mendorong tumbuhnya permintaan para konsumen yang pengin motor listrik,” tambah dia.

    Kelanjutan dari subsidi motor listrik ini memang sempat jadi tanda tanya. Ketidakpastian itu pun sudah berdampak signifikan terhadap penurunan penjualan motor listrik. Konsumen menunda pembelian karena insentif yang tak kunjung turun.

    Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), pada kuartal pertama 2025, penjualan motor listrik turun hingga 30-40%. Artinya, penjualan motor listrik sangat bergantung kepada bantuan pemerintah. Sebab, harga motor listrik dirasa masih cukup mahal tanpa insentif maupun diskon dealer.

    Honda mengamini penjualan motor listrik masih kecil. Sepanjang Januari-Oktober 2025, Honda sudah menjual motor sebanyak 4,2 juta unit.

    “Motor listrik masih kecil (kontribusi penjualan). Sepertinya belum sampai,” ujar Muhib saat disinggung apakah penjualan motor listrik Honda sudah menyentuh satu persen.

    “Kita agak challenging ngomongin motor EV ini, kami di Honda terus melakukan penetrasi ke market,” tambah dia.

    “Insentif ini penting sebagai, namanya insentif ya, daya dorong supaya mereka bisa tertarik beli di segmen EV ini. Paralel kami juga berusaha menyempurnakan proses-proses yang ada di kita, terutama terkait infrasktruktur yang ada di kita,” jelas Muhib.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengajukan program insentif pembelian motor listrik tahun depan. Program ini diketahui pertama kali meluncur pada tahun 2023 dengan besaran subsidi Rp 7 juta.

    Agus mengatakan usulan tersebut sudah diajukan sejak awal tahun 2025. Namun, hingga sekarang tak kunjung mendapatkan kepastian lantaran keputusan tersebut berada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Jadi kalau berkaitan motor listrik yang kami anggap penting, siapkan insentif atau stimulus. Karena sedikit banyak dia punya backward dan power linkage, itu kami penting. Oleh sebab itu kami usulkan,” ujar Agus kepada awak media, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

    “Untuk 2026 akan diajukan kembali. Tapi sekali lagi, bolanya tidak ada di kami,” sambung Agus.

    (riar/dry)