Transportasi: mobil listrik

  • GAC AION Resmikan Pabrik Perakitan di Indonesia, Siap Dorong Produksi Mobil Listrik Nasional

    GAC AION Resmikan Pabrik Perakitan di Indonesia, Siap Dorong Produksi Mobil Listrik Nasional

    JAKARTA – GAC AION semakin serius menggarap pasar otomotif Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan mulai beroperasinya pabrik perakitan lokal yang dibangun melalui kerja sama dengan Indomobil Group lewat PT National Assemblers (NA).

    Mengusung konsep “Lighthouse Factory”, pabrik ini hadir sebagai simbol manufaktur cerdas berbasis teknologi tinggi, ramah lingkungan, dan terintegrasi secara digital. Kehadirannya dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, khususnya di segmen kendaraan listrik murni (EV).

    Sejalan dengan filosofi GAC yaitu “percepatan produksi dan pengembangan bertahap”, pabrik ini mengedepankan proses produksi yang fleksibel, efisien, dan berstandar global. GAC optimistis, fasilitas ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

    Dalam satu tahun terakhir, GAC bersama Indomobil telah memperkenalkan sejumlah model EV seperti AION Y Plus, AION V, dan Hyper HT. Kini, dengan diresmikannya pabrik perakitan ini, GAC menegaskan komitmen jangka panjangnya lewat slogan “Datang ke Indonesia, Untuk Indonesia”, sejalan dengan strategi global One GAC 2.0.

    “Indonesia merupakan pasar kunci dalam ekspansi global GAC. Dengan beroperasinya pabrik milik PT National Assemblers, kami ingin berkontribusi lebih dalam pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas industri, serta transformasi mobilitas berkelanjutan di Indonesia,” ujar President of GAC International Wei Haigang, saat peresmian pabrik.

    AION V Jadi Model Pertama yang Dirakit Lokal

    Model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah AION V, SUV listrik modern dengan fitur canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung target pemerintah untuk menekan emisi karbon sekaligus mempercepat pengembangan ekosistem EV nasional.

    “Kami bangga bisa menjadi bagian dari masa depan otomotif Indonesia. Pabrik ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk tumbuh bersama Indonesia — menciptakan lapangan kerja, serta mentransfer teknologi dan pengetahuan,” tambah Haigang.

    Seluruh proses perakitan mengadopsi sistem manufaktur pintar dari NEV Lighthouse Factories milik GAC di Tiongkok. Semua lini produksi terhubung 100 persen secara digital, memungkinkan efisiensi tinggi dan pengendalian kualitas yang presisi.

    Siap Produksi 4 Model, Termasuk Mobil 7-Seater

    Pabrik ini dirancang fleksibel untuk merakit lebih dari empat model kendaraan, mulai dari sedan, SUV, hingga MPV. Bahkan, GAC dan Indomobil telah menyiapkan model dengan konfigurasi tujuh tempat duduk guna memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

    Menariknya, pergantian lini produksi hanya memerlukan waktu 30 menit, memungkinkan proses yang cepat dan responsif. Saat ini, kapasitas pabrik mencapai 3 unit per jam (JPH) dan akan ditingkatkan menjadi 5 JPH seiring pertumbuhan permintaan.

    Pada tahap awal, kapasitas produksi mencapai 20.000 unit per tahun, dan akan dikembangkan menjadi 50.000 unit per tahun dalam beberapa tahun ke depan, guna memenuhi pasar domestik maupun ekspor.

    Tak hanya mobil listrik murni (EV), pabrik ini juga akan mendukung perakitan kendaraan hybrid (HEV dan PHEV) sesuai perkembangan strategi produk GAC di masa depan.

  • Tesla Hancur Lebur, Raksasa China Ramai-ramai Bantai Elon Musk

    Tesla Hancur Lebur, Raksasa China Ramai-ramai Bantai Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Tesla di pasar mobil listrik (EV) pelan-pelan mulai tergantikan. China makin gencar merilis produk EV dengan inovasi canggih. Di saat bersamaan, Tesla juga dihantam gerakan boikot yang membuat penjualannya merosot di beberapa negara.

    Raksasa EV China, BYD, menjadi pabrikan pertama yang mencoba menggeser dominasi Tesla dengan merilis mobil listrik canggih dan terjangkau. Kini, makin banyak pabrikan EV China lainnya yang unjuk gigi.

    BYD menghebohkan industri EV China pada awal tahun ini dengan menawarkan asisten driver yang disebut ‘God’s Eye’ secara gratis. Sistem serupa ditawarkan pula oleh Tesla, tetapi konsumen harus membayar US$9.000 (Rp146 jutaan) di China.

    “Dengan God’s Eye, strategi Tesla mulai hancur lebur,” kata investor BYD berbasis Shenzhen, Taylor Ogan, dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025).

    Ogan merupakan orang AS yang memiliki beberapa unit Tesla. Ia juga mengendarai mobil BYD dengan God’s Eye dan blak-blakan menyebut sistem buatan China itu lebih andal ketimbang sistem Full Self-Driving (FSD) milik Tesla.

    Bukan cuma BYD, raksasa otomotif dan teknologi China lainnya juga ramai-ramai menawarkan sistem serupa FSD Tesla bagi konsumen dengan harga terjangkau.

    Misalnya Leapmotor dan Xpeng yang menawarkan sistem bantuan otomatis untuk mengemudi di jalan raya dan perkotaan pada mobil-mobil seharga US$20.000 (Rp325 jutaan). Beberapa pabrikan China lainnya juga berlomba-lomba menghadirkan teknologi serupa untuk EV, dengan dukungan pemerintah setempat.

    Biaya hardware sistem bantuan pengemudian otomatis BYD jauh lebih murah daripada Tesla, menurut analisis pakar. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa biaya BYD untuk mendapatkan komponen dan membangun sistem dengan radar dan lidar hampir sama dengan FSD Tesla, yang tidak memiliki sensor tersebut.

    Hal itu melemahkan pendekatan teknologi Tesla yang lebih minim dengan tujuan menghemat biaya. Tesla menghilangkan sensor penting dan hanya mengandalkan kamera dan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem FSD-nya.

    Tantangan Besar Buat Tesla dan Elon Musk

    Meningkatnya persaingan dari pemain EV asal China merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi CEO Tesla Elon Musk setelah masa jabatannya yang sulit sebagai penasihat pemerintahan Trump.

    Sejak awal Mei 2025, Musk sudah sepenuhnya kembali fokus di kerajaan bisnisnya, termasuk Tesla. Namun, ia menghadapi tantangan penurunan penjualan Tesla dan sentimen negatif terkait perusahaannya tersebut.

    Taruhannya menjadi lebih tinggi dengan tantangan yang mengejutkan bulan ini di markas Tesla di Austin, Texas, tempat perusahaan berencana untuk meluncurkan uji coba robotaxi dengan 10 atau 20 kendaraan setelah satu dekade janji Musk yang tidak terpenuhi untuk menghadirkan mobil Tesla tanpa sopir.

    Tesla tak segera merespons permintaan komentar terkait para pesaingnya dari China. Sebelumnya, Musk mengatakan perusahaan-perusahaan mobil listrik China adalah yang paling kompetitif secara global.

    Persaingan dengan China merupakan salah satu faktor yang mendorong Tesla untuk beralih dari kendaraan listrik (EV) massal sejak tahun lalu. Kala itu, Reuters melaporkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana untuk membangun EV baru dengan harga terjangkau di kisaran US$25.000 (Rp407 jutaan).

    Sejak saat itu, Musk telah mempertaruhkan masa depan Tesla pada robotaxi yang dapat mengemudi sendiri.

    Kini Tesla menghadapi persaingan ketat yang sama dalam hal kendaraan otomatis (AV) dari banyak produsen mobil China yang sama yang melemahkan rencana EV murah Tesla.

    Tantangan tersebut makin berat karena adanya perusahaan teknologi termasuk raksasa HP China Huawei, yang memasok teknologi mengemudi otomatis ke produsen mobil besar China.

    Tanpa sistem pengemudian otomatis penuh, sistem bantuan pengemudi saat ini menawarkan keunggulan kompetitif yang penting di China, pasar mobil terbesar di dunia, di mana penjualan Tesla menurun di tengah perang harga yang berkepanjangan di antara sejumlah merek kendaraan listrik lokal.

    Selain itu, Tesla makin terhambat oleh peraturan China yang melarangnya menggunakan data yang dikumpulkan oleh mobil Tesla di China untuk melatih (AI) yang mendasari FSD. Tesla telah bernegosiasi dengan pejabat China, tetapi sejauh ini tak menghasilkan apa-apa.

    Di sisi lain, para pesaing Tesla di China memang diuntungkan oleh subsidi dan dukungan kebijakan lain dari Beijing untuk teknologi pengemudian berbantuan yang canggih.

    Keunggulan mereka juga berasal dari faktor penting lainnya. Misalnya persaingan kendaraan listrik pintar yang ketat dan telah menjadi ciri industri mereka selama satu dekade terakhir.

    Ledakan EV yang dihasilkan menciptakan skala ekonomi dan kecenderungan industri untuk mengorbankan sebagian margin keuntungan guna memperluas penetrasi pasar teknologi baru dengan cepat, yang mengarah pada biaya produksi yang lebih rendah.

    (fab/fab)

  • Pabrik GAC AION di Purwakarta Bisa Produksi Mobil Segini Banyak

    Pabrik GAC AION di Purwakarta Bisa Produksi Mobil Segini Banyak

    Purwakarta

    Merek mobil asal China, GAC AION, resmi memproduksi mobil listrik mereka secara lokal di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik ini dibangun oleh mitra lokal, Indomobil Group, melalui anak perusahaan PT National Assemblers (NA). Pabrik perakitan ini bisa menghasilkan hingga 20 ribu unit mobil per tahunnya.

    “Indonesia adalah pasar kunci dalam ekspansi global GAC dan menjadi garda depan strategi pengembangan luar negeri kami. Dengan peresmian pabrik perakitan milik PT National Assemblers, kami ingin memperkuat kontribusi kami untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas industri, dan transformasi mobilitas berkelanjutan di Indonesia,” ucap President of GAC International Wei Haigang.

    Untuk tahap awal, pabrik ini akan merakit mobil listrik GAC AION V dengan kapasitas produksi 20 ribu unit dan kandungan lokal (TKDN) hingga 40%.

    Fasilitas perakitan ini nantinya juga bisa memproduksi model GAC AION lainnya, termasuk model hybrid dan range extender. Pabrik ini bisa diekspansi dengan kapasitas produksi maksimal hingga 50 ribu unit per tahun.

    “Kami bangga bisa mengambil bagian dalam membangun masa depan otomotif berkelanjutan di Indonesia. Kehadiran pabrik perakitan unit GAC ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk tumbuh bersama Indonesia, menciptakan lapangan kerja, serta mentransfer teknologi dan pengetahuan,” tambah Wei.

    Seluruh pengoperasian perakitan diklaim mengadopsi sistem manufaktur canggih dari NEV Lighthouse Factories GAC di Tiongkok, dengan 100% konektivitas data di seluruh proses produksi. Hal ini disebut memungkinkan kontrol kualitas yang presisi, serta efisiensi operasional yang tinggi.

    Nantinya, lebih dari empat jenis kendaraan akan diproduksi di sini, termasuk sedan, SUV, dan MPV. Bahkan, untuk menjawab Indonesia, GAC dan Indomobil akan memenuhi kebutuhan pasar dengan menghadirkan model MPV 7-seater.

    Proses pergantian lini produksi dapat dilakukan hanya dalam waktu 30 menit, hal ini memungkinkan produksi yang cepat dan responsif. Kapasitas yang ada saat ini pun mampu memproduksi kendaraan dengan perhitungan 3 JPH (Jobs Per Hour) dan akan ditingkatkan menjadi 5 JPH.

    (lua/rgr)

  • Anak Muda Mulai Enggan Beli Mobil Baru

    Anak Muda Mulai Enggan Beli Mobil Baru

    Jakarta

    Anak muda makin jarang beli mobil baru. Tercatat pembeli mobil baru berusia 18-34 tahun menurun hingga 10 persen.

    Produsen mobil dibuat was-was karena adanya penurunan pembeli dari kalangan anak muda. Dilansir Carscoops, dalam studi yang dilakukan S&P Global Mobility pada warga di Negeri Paman Sam, ditemukan bahwa mobil baru yang dibeli golongan usia 18-34 tahun turun 12 persen pada kuartal pertama tahun 2021, turun 10 persen baru-baru ini. Sebaliknya, pembeli mobil baru yang berusia di atas 55 tahun justru mengalami peningkatan dari 45 persen menjadi 49 persen untuk periode yang sama.

    Ini berarti, generasi yang lebih tua justru berada di posisi terdepan. Hampir setengah mobil baru yang dijual di AS kebanyakan dibeli oleh generasi berumur. Konon, harga menjadi masalah besar bagi calon pembeli yang berusia muda.

    S&P Global Mobility mencatat cicilan bulanan mobil mengalami peningkatan hingga 30 persen dalam empat tahun belakangan. Tak cuma itu, seperlima harga mobil baru cicilannya lebih dari USD 1.000 per bulan.

    Bagi anak muda, ini cukup memberatkan. Terlebih kelompok demografis tersebut juga dibebani oleh pembayaran pinjaman mahasiswa. Sebelumnya biaya tersebut sempat disetop sejak Covid-19 merebak. Namun kini diberlakukan lagi.

    Tekanan finansial pada anak muda di AS itu membuat mereka beralih membeli mobil bekas. Sebab, cicilan bulanan dan biaya asuransinya lebih rendah. Tapi tidak sedikit juga yang justru memilih untuk tidak membeli mobil sama sekali. Mereka lebih memilih ‘memiliki’ mobil dengan biaya berlangganan, menggunakan platform berbagi mobil, menggunakan layanan ride-hailing, atau justru menggunakan transportasi umum yang lebih masuk akal.

    Sejatinya para produsen sudah menyadari bahwa konsep kepemilikan mobil memang akan menghilang. Tren penurunan pembelian mobil dari kalangan muda ini bisa jadi meluas dan diikuti oleh kelompok usia yang lebih tua.

    Meski tercatat penurunan, pembelian mobil baru oleh anak muda pada golongan usia 18-34 tahun tetap ada. Hingga Maret, ada 1,1 juta unit mobil baru dibeli oleh golongan usia tersebut. Soal modelnya, sejauh ini masih didominasi segmen mobil kompak. Potensi peningkatan penjualan pun masih terbuka, terlebih bila produsen mengenalkan mobil listrik yang punya biaya operasional lebih rendah.

    (dry/rgr)

  • Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    Tiga Model EV Masa Depan BMW akan Dirakit di AS, Apa Saja?

    JAKARTA – Produsen otomotif ternama dari Jerman, BMW tidak main-main dalam perencanaannya menghadirkan lebih banyak kendaraan listrik di masa depan yang dibuktikan dengan peluncuran konsep Vision Neue Klasse pada 2023 silam.

    Konsep tersebut memiliki sejumlah teknologi canggih dan bakal menjadi basis dari beberapa mobil listrik masa depannya, sebagai contoh X5, X6, dan X7 versi EV.

    Melihat pasar EV yang semakin berkembang di pasar seperti AS, BMW tidak hanya akan memperkenalkannya saja melainkan juga segera melokalisasi produksi model-model ini di negara tersebut.

    Melansir dari Wards Auto yang ditulis InsideEVs, Selasa, 10 Juni, model yang disebut sebagai iX5 dan iX7 akan dirakit di pabrik milik BMW tepatnya di Spartanburg, Carolina Selatan, AS dengan iX6 yang diharapkan dapat menyusul.

    Pabrik tersebut saat ini telah memproduksi tidak kurang dari delapan SUV bermesin pembakaran. Pada 2030, BMW ingin menambahkan setidaknya enam SUV listrik ke jalur perakitan.

    Model iX5 akan menjadi EV BMW pertama yang dirakit di pabrik AS pada tahun depan dan kemudian diikuti oleh produksi iX7 di 2027 mendatang.

    BMW iX5 akan memiliki ukuran sedang dan berpotensi menjadi pengganti dari iX yang ada saat ini. Di negeri paman Sam, model tersebut menjadi pesaing ideal bagi Tesla Model X.

    Untuk mengakomodir perakitannya, perusahaan berinvestasi sebanyak 700 juta dolar AS (Rp11,4 triliun) untuk membangun lini fasilitas baru untuk pembuatan baterai serta tambahan 1 juta miliar (Rp16,3 triliun) untuk jalur produksi kendaraan.

    Baik iX5 dan iX7 akan dibangun di atas arsitektur CLAR yang telah dimodifikasi, sehingga secara fleksibel dapat mendukung mobil bermesin bensin maupun EV murni.

    Keduanya akan mengusung teknologi serupa seperti konsep Vision Neue Klasse seperti motor listrik hingga baterai yang lebih efisien namun menghasilkan harga kompetitif.

    Sementara itu, model produksi pertama yang mengusung konsep ini yaitu iX3 belum dipastikan apakah akan dirakit di AS. Sumber lain menyebut bahwa SUV satu ini akan dirakit di Meksiko, di luar lini produksi utamanya di Debrecen, Hongaria.

  • Mensesneg: Anggaran mobil dinas eselon I hampir Rp1 miliar belum tentu dipakai

    Mensesneg: Anggaran mobil dinas eselon I hampir Rp1 miliar belum tentu dipakai

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan anggaran pengadaan mobil dinas pejabat eselon I yang dialokasikan hampir mencapai Rp1 miliar belum tentu dibelanjakan atau dipakai seluruhnya.

    Menurut Pras, sapaan Mensesneg Prasetyo yang juga juru bicara Presiden RI, anggaran yang ditetapkan Kementerian Keuangan itu sebatas pagu atau semacam standar biaya.

    “Itu kan standar biaya. Jadi, semua harus diatur ada standar biayanya. Bukan berarti, maknanya itu pasti dikeluarkan. Setiap tahun pemerintah pasti harus mengeluarkan ada standar biaya. Jadi, kalau kita belanja ada aturan mainnya,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

    Pada kesempatan sama, Mensesneg juga merespons pertanyaan wartawan mengenai alokasi anggaran untuk mobil dinas pejabat eselon I di tengah semangat efisiensi.

    “Efisiensi bukan berarti terus tidak boleh ngapa-ngapain. Kan tidak. Efisiensi itu filosofinya diperuntukkan kegiatan yang lebih produktif. Sebagaimana yang tadi saya sudah jelaskan, kalau pun di situ keluar angka, bukan berarti itu pasti harus dikeluarkan,” jelasnya.

    Kementerian Keuangan pada Senin (2/6) pekan lalu mengumumkan biaya pengadaan kendaraan dinas bagi pejabat eselon I sebesar Rp931.648.000 untuk tahun 2026, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2026.

    Direktur Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu Lisbon Sirait menjelaskan bahwa anggaran pengadaan kendaraan dinas tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp878.913.000.

    “Jadi, standar biaya ini kita bentuk berdasarkan harga rata-rata, harga rata-rata atau harga real di pasar. Jadi, memang kenaikan itu karena kita mempertimbangkan pengadaan mobil listrik dengan spek yang telah ditentukan,” kata Lisbon.

    Lisbon menekankan bahwa kenaikan anggaran tersebut tidak mengabaikan prinsip efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara. Pemerintah tetap memberlakukan kebijakan pembatasan pengadaan kendaraan dinas serta mendorong optimalisasi penggunaan kendaraan yang telah ada di masing-masing instansi.

    “Bukan karena kita tidak mempertimbangkan efisiensi. Lalu, bagaimana pertimbangan efisiensinya dari sisi penganggaran? Dari sisi penganggaran ya pemerintah ada kebijakan pengadaan kendaraan dengan mengoptimalkan kendaraan yang sudah ada. Dan bahkan ada pembatasan-pembatasan mengenai kendaraan dinas dari pemerintah,” jelas Lisbon.

    Adapun Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2026 ini ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 14 Mei 2025 dan mulai berlaku setelah diundangkan pada 20 Mei 2025.

    Aturan itu menjadi acuan dalam penyusunan anggaran kementerian/lembaga untuk tahun 2026.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pabrik GAC AION di Purwakarta Bisa Produksi Mobil Segini Banyak

    GAC AION Produksi Mobil Listrik di Purwakarta

    Jakarta

    Produsen asal China, GAC AION, resmi memproduksi mobil di Indonesia. Berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, pabrik ini merupakan kolaborasi antara Indomobil Group dan GAC AION.

    Presiden Director of Indomobil Group Jusak Kertowidjojo mengatakan, peresmian pabrik ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Indomobil bersama GAC AION untuk memproduksi dan mengembangkan kendaraan listrik secara lokal di Indonesia.

    “Kenapa kendaraan listrik? Jadi, nomor satu penetrasi kendaraan listrik dari tahun ke tahun itu meningkat terus. Dulu sekali dimulai dari Amerika dengan Tesla. Di Eropa ada Volkswagen, Stellantis, dan Renault. Di Jepang ada Nissan, Korea ada Hyundai dan Kia. Kemudian juga masuk ke India dan yang paling luar biasa adalah di China,” buka Jusak di sela-sela peresmian pabrik GAC-Indomobil di Purwakarta, Selasa (10/6/2025).

    Jusak menambahkan, inisiatif Indomobil Group untuk menggandeng produsen mobil listrik dari China telah dilakukan sejak 2018. Namun kemudian pada prosesnya terjadi pandemi Covid-19, sehingga proses memasukkan merek mobil listrik China ke Indonesia sedikit terganggu.

    “Dan begitu China dibuka (setelah pandemi Covid-19, kita langsung ke China. Dan kini kita lihat, perkembangan dari elektrik di China itu luar biasa. Jauh lebih maju dari negara lain yang kita tahu,” sambung Jusak.

    Jusak juga tak segan-segan menyebut China sebagai negara produsen otomotif terbesar di dunia dengan market nomor satu di dunia.

    “China terus growing, sekarang sudah lebih dari 20 juta passenger car itu terjual di China. AS hanya sekitar 15 juta. The whole Europe cuma sekitar 14 juta,” terang Jusak lagi.

    Sebagai tahap awal, pabrik GAC-Indomobil ini akan memproduksi mobil listrik AION V. Pabrik ini bisa memproduksi hingga 20 ribu mobil per tahunnya dan direncanakan bisa memproduksi hingga kapasitas maksimal 50 ribu unit mobil per tahunnya. Pabrik yang memakan nilai investasi sebesar Rp 1 triliun ini menempati lahan seluas kurang lebih 11 hektare.

    President of GAC International Wei Haigang merasa senang dengan berdirinya pabrik ini sesuai waktu yang ditargetkan. Diketahui, saat ini GAC AION menjadi satu-satunya produsen mobil listrik asal China yang menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal melalui skema joint venture.

    “Sejauh ini GAC adalah pabrikan China pertama yang joint venture di Indonesia bersama Indomobil Group. Kolaborasi ini tidak hanya ditujukan bagi konsumen

    Indonesia, melainkan juga keberlangsungan implementasi New Energy Vehicle di dalam negeri,” terang Wei Haigang.

    (lua/dry)

  • 7
                    
                        Pemerintah Cabut 4 Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
                        Nasional

    7 Pemerintah Cabut 4 Izin Usaha Tambang di Raja Ampat Nasional

    Pemerintah Cabut 4 Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah resmi mencabut empat izin usaha tambang yang ada di Raja Ampat, Papua.
    Menteri Sekretaris Negara
    Prasetyo Hadi
    menyebutkan, keputusan itu diambil Presiden
    Prabowo Subianto
    dalam rapat terbatas pada Senin (9/6/2025) kemarin.
    “Kemarin Bapak Presiden memimpin rapat terbatas salah satunya membahas tentang izin usaha pertambangan di kabupaten
    Raja Ampat
    ini,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
    “Dan atas petunjuk Bapak Presiden, beliau memutuskan bahwa pemerintah akan mencabut izin usaha pertambangan untuk 4 perusahaan di Kabupaten Raja Ampat,” ujar Prasetyo melanjutkan.
    Sebelumnya, aktivitas penambangan di Raja Ampat, khususnya di Pulau Gag, menjadi sorotan publik.
    Sejumlah pihak menolak adanya aksi penambangan di Pulau Gag karena dikhawatirkan merusak lingkungan dan ekosistem alam di wilayah Bumi Cendrawasih.
    Sorotan disampaikan dari kalangan masyarakat, aktivis, ahli, hingga sejumlah anggota DPR RI.
    Greenpeace Indonesia
    mendesak agar izin tambang di Raja Ampat sepatutnya dicabut, tidak cukup hanya memanggil para penambang.
    “Tentu ini langkah yang baik, tapi kita perlu yang lebih nyata, seperti pencabutan izin-izin tambang nikel di sana,” ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, saat dihubungi, Kamis (5/6/2025).
    Berdasarkan pengamatan Greenpeace Indonesia, hilirisasi nikel telah menyebabkan kerusakan alam secara masif.
    “Industrialisasi nikel yang makin masif seiring tren naiknya permintaan mobil listrik telah menghancurkan hutan, tanah, sungai, dan laut di berbagai daerah, mulai dari Morowali, Konawe Utara, Kabaena, Wawonii, Halmahera, hingga Obi,” kata Iqbal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Produsen China Diminta Setop Jual Mobil Terlalu Murah

    Produsen China Diminta Setop Jual Mobil Terlalu Murah

    Jakarta

    Perang harga mobil buatan China belakangan makin sengit dan tak masuk akal. Bahkan, sejumlah pabrikan mulai mematok nominal kendaraan yang jauh di bawah rata-rata.

    Kondisi itu, menurut pemerintah setempat, akan berdampak buruk untuk industri. Itulah mengapa, mereka memanggil beberapa petinggi perusahaan ke Beijing untuk menghentikan perang dagang tersebut. Mereka juga meminta produsen melakukan self-regulation sebelum terlambat.

    Pemerintah setempat menyadari, perang harga antarprodusen lokal di China memang berperan besar dalam peningkatan penjualan di sana. Namun, demi mencegah persaingan berlebihan dan potensi ‘race to the bottom’ antarprodusen, mereka meminta ini segera dihentikan.

    Ilustrasi Mobil China. Foto: AFP via Getty Images/STR

    Regulator pasar di China turut menyuarakan hal serupa. Mereka menyerukan upaya untuk ‘secara komprehensif merapikan kompetisi yang involusioner’. Istilah ‘involusioner’ digunakan juga Perdana Menteri Li Qiang dalam laporan kerja tahunan untuk menggambarkan dinamika pasar yang makin merugikan diri sendiri.

    Dalam dua tahun terakhir, harga mobil listrik dan hybrid baru di China memang mengalami penurunan drastis. Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) memperingatkan, perang harga yang tak masuk akal bisa memperburuk kompetisi di pasar lokal.

    Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT) berencana memperketat regulasi terkait persaingan yang tak produktif. Mereka ingin menegakkan hukum yang mendorong persaingan lebih sehat. Namun, sejumlah pihak pesimis itu akan berhasil. Mereka justru yakin perang harga akan semakin sengit di masa depan.

    Mobil buatan XPENG Foto: Dok. Xpeng

    He Xiaopeng selaku Chief Executive Officer (CEO) Xpeng merupakan salah satu pihak yang ragu perang dagang akan berakhir di China. Sebab, di masa depan, kompetisi makin ketat dan produsen makin bertambah banyak.

    “Persaingan akan menjadi lebih intens dalam lima tahun ke depan. Ini baru hidangan pembuka,” kata Xiaopeng, dikutip dari Carscoops, Senin (9/6).

    Selama dua tahun terakhir, rata-rata harga ritel mobil baru di China turun sekira 19 persen. Kini, harga tersebut berada di kisaran 165 ribu yuan atau Rp 370 jutaan. Pertanyaannya, apakah harga serendah itu bisa bertahan tanpa membuat sistemnya jebol di tengah jalan?

    (sfn/din)

  • Selesai Libur Cuti Bersama Idul Adha, Ganjil Genap Jakarta Berlaku Lagi Selasa 10 Juni 2025 – Page 3

    Selesai Libur Cuti Bersama Idul Adha, Ganjil Genap Jakarta Berlaku Lagi Selasa 10 Juni 2025 – Page 3

    Berkendara di Jakarta membutuhkan strategi yang matang, terutama saat aturan ganjil genap diberlakukan. Bagi pengemudi roda empat atau lebih, memahami dan menyesuaikan diri dengan kebijakan ini sangat penting agar perjalanan tetap lancar, efisien, dan bebas pelanggaran.

    Berikut tips berkendara saat ganjil genap di Jakarta dengan format poin dan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya:

    1. Selalu periksa kalender sebelum berkendara

    Pastikan Anda mengetahui apakah hari tersebut tanggal ganjil atau genap, lalu sesuaikan dengan angka terakhir pada pelat nomor kendaraan Anda.

    2. Gunakan fitur jalur bebas ganjil genap di aplikasi navigasi

    Aplikasi seperti Google Maps dan Waze kini menyediakan pilihan rute yang menghindari jalan-jalan yang terkena aturan ganjil genap.

    3. Rencanakan waktu perjalanan dengan cermat

    Jika memungkinkan, berangkatlah lebih awal atau tunda keberangkatan hingga di luar jam pemberlakuan ganjil genap untuk menghindari sanksi.

    4. Pertimbangkan moda transportasi publik

    Saat kendaraan Anda tak bisa digunakan, manfaatkan MRT, TransJakarta, LRT, atau KRL untuk mobilitas yang lebih efisien.

    5. Coba kendaraan ramah lingkungan

    Mobil listrik atau berbasis energi alternatif umumnya dikecualikan dari aturan ganjil genap, menjadikannya opsi menarik dalam jangka panjang.

    6. Gunakan skema berbagi kendaraan

    Carpooling bersama teman atau kolega yang memiliki pelat sesuai bisa menjadi solusi praktis dan ramah lingkungan.

    7. Ikuti perkembangan kebijakan dari pemerintah

    Aturan ganjil genap bisa berubah sewaktu-waktu, baik dari segi waktu maupun ruas jalan. Selalu ikuti informasi resmi agar tidak keliru.

    Dengan menerapkan tips di atas, pengendara dapat lebih siap menghadapi pembatasan ganjil genap tanpa harus mengorbankan mobilitas.

    Kepatuhan terhadap aturan tak hanya membantu kelancaran lalu lintas, tapi juga mendukung terciptanya udara yang lebih bersih dan lingkungan kota yang lebih tertib.