Transportasi: mobil listrik

  • EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    EV Fun Rally in Heritage di Jakarta

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengajak komunitas otomotif untuk segera beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan dalam gelaran E-Rallytage: EV Fun Rally in Heritage di Jakarta.

    Kegiatan ini digagas oleh IMI dan diselenggarakan dalam rangka menyambut Formula E Jakarta E-Prix 2025, sekaligus menggugah semangat otomotif dengan pelestarian sejarah dan budaya bangsa. Seluruh peserta rally menggunakan mobil listrik berbagai merek dan menempuh rute yang dirancang secara khusus untuk melewati sejumlah titik bersejarah di Jakarta.

    Rally dimulai dari Sekretariat IMI di kawasan Gelora Bung Karno, kemudian melintasi Gedung Joang 45, Taman Ismail Marzuki, Museum Sumpah Pemuda, Museum Nasional, hingga Gereja Katedral, dan berakhir di Sirkuit Formula E Ancol.

    “Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana dunia otomotif bisa bersinergi dengan misi kebangsaan. Sebanyak 50 kendaraan listrik akan melintasi rute ikonik yang tidak hanya menggambarkan transformasi Kota Jakarta, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah perjuangan dan kebudayaan bangsa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

    Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua IMI DKI Jakarta, Ananda Eko; Sekjen IMI DKI Jakarta, Dodi Irawan; Ketua Penyelenggara, Roni Arifudin; serta sejumlah pimpinan IMI Pusat seperti M. Riyanto, Jeffrey JP, Erwin Indrianto, dan Cokro Kusnadi.

    Bamsoet menambahkan bahwa rute yang dilalui peserta memiliki makna historis kuat. Gedung Joang 45 misalnya, dulunya pernah menjadi tempat pendidikan politik pemuda masa revolusi, kini menjadi simbol semangat juang. Museum Sumpah Pemuda mengingatkan lahirnya semangat persatuan nasional, sementara Museum Nasional menyimpan artefak budaya dari seluruh Nusantara. Gereja Katedral, sebagai bangunan tertua dan berarsitektur Eropa klasik di Jakarta, menampilkan kekayaan warisan spiritual bangsa.

    “Dengan menjadikan titik-titik sejarah tersebut sebagai checkpoint, E-Rallytage mengajak para peserta dan publik untuk mendalami kembali makna-makna kebangsaan yang terkadang terpinggirkan dalam kehidupan modern. Di sinilah komunitas otomotif dapat memainkan peran penting membawa cerita sejarah ke jalanan, membingkainya dalam semangat kebersamaan dan inovasi,” ujarnya.

    Bamsoet juga menyoroti rendahnya minat masyarakat terhadap museum. Mengutip data Badan Pusat Statistik, pada 2023 hanya sekitar 1,8% penduduk Indonesia yang tercatat mengunjungi museum. Karena itu, pendekatan baru seperti E-Rallytage ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi sejarah yang lebih menarik, kreatif, dan inklusif.

    “Melalui kegiatan seperti E-Rallytage, kita semua diingatkan bahwa menjadi bagian dari bangsa bukan hanya soal masa kini dan masa depan, tetapi juga soal bagaimana kita menghargai masa lalu. Karena hanya bangsa yang mengenal sejarahnya, yang mampu melangkah mantap menuju masa depan,” pungkasnya.

    (prf/prf)

  • Penjualan Tembus 10.000 Unit dalam Setahun, Ini Tipe BYD M6 yang Terlaris

    Penjualan Tembus 10.000 Unit dalam Setahun, Ini Tipe BYD M6 yang Terlaris

    Jakarta

    Penjualan BYD M6 diklaim tembus 10.100 unit setahun setelah peluncuran. Dari total penjualan itu, tipe apa yang paling laris?

    BYD sudah meluncurkan lima mobil listrik di dalam negeri lewat model Dolphin, Atto 3, Seal, Sealion 7, dan M6. Dari kelima model tersebut, MPV listrik M6 menjadi yang terlaris sekaligus tulang punggung dari keseluruhan penjualan BYD. BYD mengklaim, meski baru satu tahun meramaikan pasar otomotif dalam negeri, sudah ada 10.100 M6 yang dikirim ke garasi konsumen Tanah Air.

    “Jangan lupa, ini masih tahun pertama, lebih dari 10.100 unit telah terjual setelah peluncuran,” kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao belum lama ini.

    Saat ini BYD M6 ditawarkan dalam tiga varian yaitu M6 Standard, M6 Superior, dan M6 Superior Captain. Di antara ketiga varian itu, rupanya versi 7-seater lebih banyak diburu ketimbang versi 6-seater yang mengusung jok captain seat.

    “6-seater biasanya buat mereka yang family membernya nggak terlalu banyak tapi jadi ada bisa flexibility ke belakang,” jelas Head of Marketing PR & Governement BYD Indonesia Luther Panjaitan.

    Spesifikasi BYD M6

    Untuk diketahui, BYD M6 ini menawarkan opsi konfigurasi tempat duduk 6-seater dan 7-seater yang bisa mengakomodir keluarga di Indonesia. BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dan jarak sumbu roda 2.800 mm. Tinggi ground clearancenya 170 mm.

    BYD M6 menggunakan Blade Battery milik BYD. Ada dua opsi baterai yang ditawarkan BYD M6. Untuk versi standard menggendong baterai berkapasitas 55,4 kWh. Berkat baterai itu, mobil bisa menempuh jarak sejauh 420 km. Versi standar ini memiliki kapasitas 7-seater. Khusus versi ini, baterai bisa dicas dengan DC 89 kW dan AC 7 kW. Akselerasi 0-100 km/jam menggunakan baterai ini dapat ditempuh dalam waktu 10,1 detik.

    Selanjutnya ada baterai berkapasitas 71,8 kWh yang tersemat pada varian Superior Captain dan Superior. Varian Superior Captain mengusung konfigurasi 6 tempat duduk sedangkan Superior 7-seater. Baterai yang diusung Superior Captain dan Superior ini bisa menempuh jarak sejauh 530 km. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh lebih cepat yaitu 8,6 detik. Soal pengecasan, baterai 71,8 kWh ini bisa menggunakan DC 115 kW dan AC 7 kW.

    Harga BYD M6

    Bicara harga, BYD M6 paling murah dijual Rp 380 jutaan. Berikut daftar lengkap harga BYD M6:

    BYD M6 Standard (7-seater): Rp 383 juta
    BYD M6 Superior (7-seater): Rp 423 juta
    BYD M6 Superior Captain (6-seater): Rp 433 juta.

    (dry/rgr)

  • Kesan Pertama Jajal Mobil Listrik VinFast VF6

    Kesan Pertama Jajal Mobil Listrik VinFast VF6

    Jakarta

    Mobil listrik compact crossover, VinFast VF6, resmi dipasarkan di Indonesia. VinFast Indonesia pun memberi kesempatan kepada awak media untuk merasakan performa awal kendaraan ramah lingkungan buatan negeri jiran tersebut. Seperti apakah rasanya?

    Kesan luas langsung terasa begitu masuk kabin. Desain dasbor, door trim, juga layout kokpit pengemudi tampak simpel, sehingga membuat pandangan mata cukup nyaman. Material kulit dan aksen jahitan juga tampak di bagian dasbor dan door trim, meningkatkan kesan mewah di mobil ini.

    Test drive Vinfast VF6 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Satu hal yang cukup menarik adalah, panel instrumen dan head unit mobil ini menjadi satu. Jadi informasi mengenai kendaraan tak lagi berada di balik lingkar kemudi, tetapi ada di layar head unit. Namun jangan khawatir kesulitan melihat atau mengakses berbagai fungsi mobil, sebab layar head unit diposisikan mengarah ke pengemudi.

    Interior VF6 dirancang modern dan intuitif serta berorientasi pada pengemudi (driver-oriented), dilengkapi unit layar sentuh 12,9 inci yang mengintegrasikan kontrol pintar dan hiburan, setir D-cut dengan kontrol multifungsi, serta kursi pengemudi yang dapat disesuaikan secara elektrik. Selain itu, tersedia 18 mode berkendara.

    Soal kualitas material, mobil ini juga memiliki build quality yang solid, tampak dari pintu yang cukup berbobot saat ditutup. Material plastik yang ada di bagian door trim juga dasbor pun cukup berkualitas.

    VinFast VF6 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Tiba saatnya menjajal performa mobil ini. Yang unik, pengaturan mode berkendaranya terletak ‘menggantung’ di bagian tengah tepat di bawah layar head unit. Pengoperasian ini pun memudahkan pengemudi, ketimbang pengaturan mode berkendara yang diletakkan di konsol tengah.

    Selayaknya mobil listrik, VinFast VF6 pun menghadirkan nuansa berkendara yang senyap dengan akselerasi yang cepat. Kabin mobil ini pun terasa cukup kedap dan bantingan suspensinya cukup empuk. Yang perlu dicatat, pengaturan lampu sein ada di tuas kiri dan pengaturan wiper ada di tuas kanan. Jadi jangan sampai salah.

    Karena waktu dan ruang pengetesan yang terbatas, kami belum bisa mengeksplorasi lebih jauh mobil listrik buatan Vietnam ini. Namun dengan harga dari Rp 384,9 juta, mobil ini bisa menjadi pertimbangan bagi konsumen Indonesia. Apalagi VinFast menawarkan banyak benefit, seperti gratis ngecas di V-Green selama tiga tahun, juga layanan purnajual berupa garansi kendaraan 7 tahun dan garansi baterai 8 tahun.

    (lua/rgr)

  • VinFast Hapus Skema Langganan Baterai, Ini Alasannya

    VinFast Hapus Skema Langganan Baterai, Ini Alasannya

    Jakarta

    VinFast resmi menghapus skema langganan baterai untuk konsumen mobil listrik mereka. Sebelumnya VinFast menawarkan skema ini untuk menekan harga jual kendaraan listrik mereka.

    “Jadi buat seluruh kendaraan VinFast mulai tahun ini kami sudah hilangkan untuk skema battery subscription (berlangganan baterai),” ujar CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di Epiwalk, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    Kata Kariyanto, langganan baterai merupakan strategi VinFast saat dulu pertama kali masuk ke pasar Indonesia. “Pada saat kami masuk dulu, kami ingin menawarkan harga yang kompetitif. Sehingga kami menawarkan opsi subscription atau baterai included,” bilang Kariyanto.

    “Tapi seiring dengan berjalannya waktu, di mana ekosistem sudah lebih tercapai, terstruktur, orang sudah memiliki confidence lebih tinggi. Produk line up kami juga semakin lengkap, sehingga kami merasa sudah lebih beneficial jika kami istilahnya fokus kepada termasuk baterai own, bukan subscription lagi,” tambahnya.

    Lantas bagaimana nasib pengguna mobil listrik VinFast, yang menggunakan skema langganan baterai? Menurut Kariyanto, VinFast akan mendorong mereka untuk beralih ke skema kepemilikan baterai.

    “Kami encourage (mendorong) kalau bisa juga pindah ke baterai own. Tapi kalau memang customer insist (bersikeras), kami juga masih ada asistensi mereka sesuai dengan komitmen awal kami,” terang Kariyanto.

    Diketahui pada awal tahun 2024, VinFast memperkenalkan skema langganan baterai untuk para calon kustomernya. Biaya berlangganan untuk model VFe34 pelanggan akan membayar Rp 1.500.000 per bulan untuk jarak hingga 3.000 km dan Rp 2.600.000 per bulan untuk perjalanan melebihi 3.000 km.

    Saat itu strategi berlangganan baterai ini dinilai dapat mengatasi masalah degradasi baterai, serta memangkas harga pembelian, juga biaya operasional bulanan dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin di kelas yang sama.

    (lua/rgr)

  • Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    Video

    Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    News

    1 jam yang lalu

  • Pabrik VinFast di Indonesia Siap Ngebul Akhir 2025

    Pabrik VinFast di Indonesia Siap Ngebul Akhir 2025

    Jakarta

    VinFast tak hanya berjualan di Indonesia. Merek mobil listrik asal Vietnam itu juga akan membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, termasuk membangun fasilitas perakitan di Subang, Jawa Barat. VinFast menargetkan pabrik tersebut bisa beroperasi akhir tahun ini.

    “Pembangunan semua sudah berjalan lancar, on track, sesuai planning. Kita harapkan pabrik kami bisa beroperasi di akhir tahun 2025 ini,” kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di Epiwalk, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    Kariyanto bilang, kapasitas terpasang pabrik ini bisa mencapai 50 ribu unit per tahun. Tapi pada tahap-tahap awal, tentu pabrik tersebut belum bisa beroperasi dengan kapasitas penuh.

    “Nanti akan dimulai dengan VF3 yang akan diproduksi di pabrik kami di Subang, diikuti lagi nanti dengan model-model yang lainnya. Antara produk yang diproduksi di Vietnam dan di Indonesia nanti akan menggunakan standar yang sama,” ucap Kariyanto.

    Sebagai informasi, pabrik VinFast punya lahan seluas 120 hektare. VinFast telah menetapkan target awal investasi sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,2 triliunan.

    Kapasitas pabrik VinFast mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    Selain itu pabrik ini akan menjadi basis produksi mobil VinFast untuk setir kanan. Pabrik ini diharapkan bisa membantu target Indonesia mencapai netralitas karbon.

    Fasilitas pabrik VinFast akan mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop area pengujian, dan lain-lain.

    (lua/dry)

  • Spesifikasi VinFast VF6, Crossover Listrik yang Dijual Mulai Rp 384 Jutaan

    Spesifikasi VinFast VF6, Crossover Listrik yang Dijual Mulai Rp 384 Jutaan

    Jakarta

    VinFast resmi meluncurkan crossover listrik terbaru mereka, VF6. Mobil compact ramah lingkungan ini dipasarkan mulai Rp 384 jutaan OTR Jakarta. Seperti apa spesifikasinya?

    Melanjutkan kesuksesan VF3, VF5, dan VF e34, VinFast memperkenalkan VF 6 ke pasar Indonesia dengan menawarkan berbagai insentif menarik. Contohnya konsumen yang melakukan pemesanan sebelum 30 Juni 2025 maka berkesempatan mendapatkan cashback sebesar Rp 20.000.000. Selain itu, VinFast juga memberikan fasilitas pengisian daya gratis di stasiun VinFast yang dioperasikan oleh V-GREEN hingga 1 Maret 2028, serta paket aksesori senilai Rp 13.345.000.

    VF6 diposisikan sebagai pilihan ideal bagi pengusaha dan keluarga muda Indonesia. SUV listrik segmen B ini dirancang untuk mendukung mobilitas optimal di area perkotaan, dengan dimensi panjang 4.241 mm, lebar 1.834 mm, tinggi 1.580 mm, dan jarak sumbu roda 2.730 mm.

    Dari sisi desain eksterior, VF6 menampilkan gaya Eropa yang modern dan elegan dengan filosofi desain The Duality in Nature, yang dirancang studio ternama Torino Design. Karakter stylish VF6 diperkuat dengan pencahayaan LED berbentuk sayap khas VinFast, garis krom ganda membentang di sepanjang bodi, serta velg 18 inci.

    Interior VF 6 dirancang modern dan intuitif serta berorientasi pada pengemudi (driver-oriented), dilengkapi unit layar sentuh 12,9 inci yang mengintegrasikan kontrol pintar dan hiburan, setir D-cut dengan kontrol multifungsi, serta kursi pengemudi yang dapat disesuaikan secara elektrik. Selain itu, tersedia 18 mode berkendara yang dapat dipersonalisasi sesuai preferensi pengguna.

    VinFast VF6 dibekali dengan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) yang mencakup 22 fitur keselamatan standar, seperti Adaptive Cruise Control, Auto Lane Change Assist, Highway Driving Assist, Traffic Jam Assist, Automatic Emergency Brake, Rear Cross Traffic Alert, Blind Spot Detection, kamera 360 derajat beresolusi tinggi, dan berbagai fitur lainnya.

    VinFast VF6 bakal ditawarkan dalam dua varian dan harga, varian VF6 ECO dijual Rp 384.995.000 dan varian VF6 PLUS dijual Rp 439.600.000. Dari segi performa, VF6 ECO punya output tenaga 174 dk dan torsi 250 Nm, dengan jarak tempuh 470 km dalam penghitungan NEDC.

    Sementara versi VF6 PLUS punya tenaga lebih buas, power 201 dk dan torsi 310 Nm. Performa lebih buas tentu punya konsekuensi berupa jarak tempuh yang lebih rendah, yakni 430 km.

    Soal layanan purnajual, VF6 dilindungi garansi kendaraan selama 7 tahun atau 160.000 km (mana yang lebih dahulu tercapai). Selain itu, VinFast memberikan garansi baterai dengan jarak tempuh tak terbatas selama 8 tahun, memberikan ketenangan bagi para pengguna dalam menikmati pengalaman berkendara mobil listrik jangka panjang.

    (lua/rgr)

  • Masih Dijual! Segini Harga Tiket Formula E Jakarta yang Digelar Pekan Ini

    Masih Dijual! Segini Harga Tiket Formula E Jakarta yang Digelar Pekan Ini

    Jakarta

    Setelah libur setahun, Formula E akhirnya kembali menyambangi Jakarta musim ini. Balapan tersebut akan digelar mulai Jumat (20/6). Bagi kalian yang berminat datang langsung ke lokasi, berikut kami rangkum daftar harga tiket Formula E Jakarta!

    Harga tiket Formula E Jakarta termasuk beragam, ada yang hanya Rp 500 ribuan untuk kategori Festival hingga Rp 11 jutaan untuk VVIP Royal Suite.

    Meski akan digelar beberapa hari lagi, namun panitia masih menjual tiket Formula E Jakarta. Balapan tersebut kembali digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Sementara pembelian tiket bisa dilakukan secara online melalui laman Jakarta e-Prix!

    Catat! Berikut daftar harga tiket Formula E Jakarta 2025. Foto: Pradita Utama

    Secara umum, kursi penonton Formula E Jakarta terbagi menjadi empat kategori berbeda, yakni Festival, Grandstand, VIP dan VVIP. Nah, untuk mengecek ketersediaan kursi, kalian bisa membuka laman https://jakartaeprix.goersapp.com.

    Berbeda dengan dua tahun lalu, Formula E Jakarta musim ini tak digelar dua kali (double header), melainkan hanya sekali. Sementara menurut kontrak yang berlaku, tahun ini merupakan musim terakhir Jakarta menjadi tuan rumah balapan mobil listrik tersebut.

    Berikut Harga Tiket Formula E Jakarta 2025

    Festival

    Grandstand

    Grandstand 2A – Rp 1,1 jutaGrandstand 2B – Rp 1,1 jutaGrandstand 2C – Rp 1,1 jutaGrandstand 2D – Rp 1,1 jutaGrandstand 2E – Rp 1,1 jutaGrandstand 2F – Rp 1,1 jutaGrandstand 2G – Rp 1,1 jutaGrandstand 2H – Rp 1,1 jutaGrandstand 2I – Rp 1,1 juta

    VIP

    VIP Suite Ombak Laut – Rp 3,3 jutaVIP Suite Walking Drums – Rp 3,3 jutaVIP Suite Jimbaran – Rp 3,3 juta.

    VVIP

    VVIP Royal Suite – Rp 11 juta.

    (sfn/dry)

  • BYD Seagull Sudah Tes Jalan di Indonesia, Meluncur di GIIAS 2025?

    BYD Seagull Sudah Tes Jalan di Indonesia, Meluncur di GIIAS 2025?

    Jakarta

    BYD Seagull sudah menjalani serangkaian tes di Indonesia. Mobil listrik termurah BYD itu diprediksi bakal meluncur di GIIAS 2025.

    BYD bakal menambah amunisi mobilnya di Indonesia. Rumor mencuat, mobil yang bakal dibawa BYD ke Tanah Air itu adalah Seagull. Pada Mei 2025, tenaga penjual BYD pun sudah membuka keran pemesanan BYD Seagull. Konon mobil listrik Seagull itu bakal dijual dengan banderol Rp 200 jutaan.

    “Harga mulai Rp 200 jutaan,” kata tenaga penjual yang tidak ingin disebutkan namanya.

    BYD masih enggan blak-blakan memberikan informasi terkait peluncuran Seagull. Kendati demikian, Head of Marketing PR & Government BYD Indonesia Luther Panjaitan menegaskan, mobil sudah menjalani serangkaian tes sebelum akhirnya bisa mengaspal di dalam negeri. Tak cuma itu, menurut Luther, pihaknya juga tengah mempersiapkan banyak hal termasuk soal layanan purna jual ketika nantinya ada mobil baru diluncurkan.

    “Sebagaimana persiapan sebuah produk, hal-hal yang penting dipersiapkan adalah dari sisi sertifikasi layak uji, logistik karena harusnya ini mobil yang sifatnya masif ya secara penggunaan,” kata Luther ditemui di Sukabumi baru-baru ini.

    Persiapan itu kata Luther penting mengingat mobil akan menjadi calon mobil yang digunakan secara massal. Terlebih menurut Luther, target penjualan BYD selalu melampaui target.

    “Nah kita berarti harus mempersiapkan lebih dari yang resources yang kita miliki baik jaringan, network, distribusi, people, kemudian aftersales hal-hal yang penting. Buat apa kita jual ini banyak tapi kita banyak menghadapi komplain dari sisi pelayanan, pengiriman,” lanjut Luther.

    Sinyal menguat BYD Seagull akan meluncur di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada 24 Juli-3 Agustus 2025. Umumnya pada ajang GIIAS, para pabrikan berlomba-lomba mengenalkan mobil terbarunya.

    “Kita harus akui GIIAS itu adalah pesta otomotif besar di Indonesia dan salah satu Auto Show terbesar di Asia Tenggara. Jadi kita harus memanfaatkan momentum, apa pun effort kita harus lakukan, memanfaatkan itu untuk memanfaatkan pesta besar otomotif,” kata Luther.

    Sinyal kehadiran Seagull di Indonesia sebenarnya sudah lama terendus. Beberapa waktu lalu, muncul nomenklatur mobil yang diduga BYD Seagull.

    Kode itu terdaftar di situs resmi Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi DKI Jakarta. Setidaknya ada dua tipe yang didaftarkan. NJKB kedua mobil listrik itu terdaftar sebesar Rp 200 jutaan. Berikut detailnya:

    – EQ-STD-1 (4X2) AT: Rp 218.000.000
    – EQ-ETD-1 (4X2) AT: Rp 233.000.000

    Mobil tersebut akan menjadi mobil ‘termurah’ BYD di Indonesia. Sebab, NJKB-nya menjadi yang paling rendah dibandingkan model BYD lain yang sudah dijual di Indonesia.

    (dry/rgr)

  • Setiap 2 Mobil Listrik di Indonesia, 1 Berasal dari BYD

    Setiap 2 Mobil Listrik di Indonesia, 1 Berasal dari BYD

    Jakarta

    BYD cukup mendominasi penjualan mobil listrik di Indonesia. Setiap dua mobil listrik yang terjual di Indonesia, salah satunya berasal dari merek BYD.

    Setahun lebih BYD menginjakkan kaki di Indonesia. Meski masih seumur jagung, catatan penjualan BYD di Tanah Air itu cukup mengesankan. Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengklaim saat ini di pasar kendaraan listrik Indonesia, pangsa pasar BYD dan sub-brand Denza mencapai 52 persen lebih. Itu berarti setiap dua mobil listrik yang terjual, satu unitnya berasal dari merek BYD.

    “Minggu lalu, BYD telah mengirimkan 30.000 unit kendaraan di Indonesia. Bersama sub-brand kami, Denza, BYD Group saat ini memegang pangsa pasar sebesar 52,6 persen di pasar kendaraan listrik nasional. 52 persen berarti, setiap 2 unit EV di Indonesia ada 1 mobil BYD yang terjual,” kata Eagle dalam EVentureland: BYD M6 First Anniversary di Lido Adventure Park, Sukabumi, Minggu (15/6/2025).

    Denza. Foto: (Dina Rayanti/detikOto)

    Menurut Eagle, salah satu model yang memberikan kontribusi signifikan adalah BYD M6. MPV listrik pertama di kelasnya ini sanggup bikin orang Indonesia kepincut. Buktinya meski baru berusia setahun, penjualannya sudah lebih dari 10.000 unit.

    “Jangan lupa, ini masih tahun pertama, lebih dari 10.100 unit telah terjual sejak peluncurannya,” beber Eagle.

    Posisi BYD dalam merek mobil terlaris di Indonesia memang belakangan terlihat meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara wholesales BYD sudah mengirimkan 12.013 unit mobil ke seluruh dealernya, sedangkan Denza 3.965 unit. Sementara itu secara retail selama lima bulan pertama tahun 2025 BYD sudah menjual 11.533 unit mobil atau sekitar 3,5 persen dari pangsa pasar. Denza mencatatkan penjualan 3.996 unit mobil ke konsumennya di dalam negeri.

    Dari keseluruhan merek yang berkecimpung di Indonesia, pangsa pasar BYD saat ini 3,5 persen sedangkan Denza 1,2 persen. Menariknya seluruh mobil yang dijual BYD dan Denza hingga saat ini, tak ada yang mengusung mesin konvensional. Keseluruhannya mengusung tenaga listrik.

    BYD diketahui memiliki lima model yang dijual di Indonesia yaitu Dolphin, Atto 3, M6, Seal, dan Sealion 7. Sementara Denza, hanya mengandalkan penjualan MPV listrik D9 yang bertarung melawan Alphard, Vellfire, Lexus LM cs.

    (dry/rgr)