Transportasi: mobil listrik

  • Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Bandung

    Mobil hybrid Suzuki di Indonesia masih mengandalkan sistem hybrid ringan atau mild hybrid. Beberapa mobil Suzuki yang telah disuntik teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) antara lain Suzuki Ertiga, XL7, Grand Vitara dan yang terbaru Suzuki Fronx.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, Suzuki memang merencanakan program multi-pathway untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan beragam teknologi kendaraan ramah lingkungan. Itu diawali dengan sistem mild hybrid dan tahun depan Suzuki akan menjual mobil listrik berbasis baterai.

    “Kenapa lebih ke mild hybrid daripada strong hybrid? Yang pertama itu sebenarnya Suzuki karakternya sukanya step-by-step. Jadi dia bukan tipikal brand yang tiba-tiba langsung strong hybrid atau tiba-tiba langsung electrically hybrid. Jadi kita percaya bahwa dengan step-by-step itu kita bisa membuat sebuah teknologi yang teruji, peace of mind buat konsumen-konsumen kita,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Harold menegaskan, sistem mild hybrid yang ada di Indonesia sudah berdasarkan sistem yang dianut Suzuki di Jepang. Jadi, sistem mild hybrid itu sudah teruji.

    Harold tak menutup kemungkinan ke depannya Suzuki akan membawa teknologi strong hybrid ke Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan kapan mobil-mobil Suzuki di Indonesia disematkan teknologi strong hybrid.

    “Habis itu nanti perkembangannya ke strong hybrid sama electrically hybrid. Makanya lebih ke mild hybrid di pasar Indonesia dulu.Tapi soon itu nanti seiring dengan berjalannya waktu ya soon akan ter-serve juga kok. Walaupun strong hybrid-nya jadi terkesan lebih lama daripada electric vehicle-nya itu sendiri kan. Karena di 2026 kan rencananya kita udah BEV (mobil listrik berbasis baterai). Cuma bukan berarti kita pengin loncat. Tuntutan memang memaksa Suzuki harus bisa multi pathway,” sebut Harold.

    (rgr/din)

  • Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Neta di Ambang Bangkrut, Terancam Sanksi Kembalikan Subsidi Mobil Listrik

    Jakarta

    Neta dilaporkan sedang di ambang kebangkrutan. Merek mobil listrik asal China ini terancam sanksi untuk mengembalikan subsidi mobil listrik yang telah dinikmati.

    Dikutip Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV.

    Diberitakan Bangkok Post, Neta Auto Thailand, yang memproduksi mobil listrik secara lokal dengan merek Neta, mungkin diharuskan membayar lebih dari 2 miliar baht (Rp 998 miliar) kembali ke pemerintah jika gagal memenuhi target.

    Hozon Auto, perusahaan induk Neta Thailand di Tiongkok, sedang merestrukturisasi tim manajemennya karena mencoba menyelesaikan masalah keuangan, yang dapat mencakup mengubah utang menjadi ekuitas, serta mengumpulkan dana. Kondisi ini membuat rencana pendirian pabrik gagal.

    Sementara itu, pemerintah Thailand telah memberikan subsidi mobil listrik kepada Neta dengan syarat untuk membangun pabrik manufaktur mobil listrik di Thailand.

    “Jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, perusahaan harus mengembalikan dana tersebut,” kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Paopoom Rojanasakul.

    Di Negeri Gajah Putih, mobil listrik mendapat subsidi hingga 100.000 baht (hampir Rp 50 juta) per unit. Pemerintah Thailand juga mengurangi bea masuk untuk kendaraan listrik yang diimpor utuh hingga batas maksimal 40% untuk tahun 2024-25, dan mengurangi pajak cukai menjadi 2% dari tarif awal 8%.

    Pembuat mobil yang berpartisipasi dalam skema ini harus mendirikan pabrik untuk memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, perusahaan harus memproduksi kendaraan di dalam negeri untuk mengimbangi impor dengan rasio dua kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap kendaraan impor pada tahun 2026.

    Jika merek otomotif itu tidak dapat memenuhi target produksi ini, mereka harus mengimbanginya dengan rasio tiga kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang diproduksi secara lokal untuk setiap satu kendaraan impor pada tahun 2027.

    Kepala Bisnis Asia Tenggara untuk Hozon Auto Sun Baolong meyakinkan kepada pelanggan Thailand bahwa rencana produksi di dalam negeri dan penjualan tetap berjalan. Dia memperkirakan kesulitan keuangan di perusahaan akan teratasi dalam waktu dekat.

    (rgr/din)

  • Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Lepas Nama ‘Omoda’, Harga Mobil Listrik Chery E5 Turun Rp 100 Juta!

    Jakarta

    Di sela-sela peluncuran Chery C5, PT Chery Sales Indonesia (CSI) turut mengenalkan Chery E5 di Tanah Air, Rabu malam (25/6). Kendaraan listrik tersebut kini tak lagi membawa embel-embel ‘Omoda’ dan mengalami penurunan harga!

    Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, meski harganya turun, namun Chery E5 mengalami peningkatan fitur dan performa. Sehingga, konsumen menjadi lebih diuntungkan.

    “Jadi mobil ini sekarang tanpa nama Omoda, kita pakai Chery aja. Kalau soal penurunan harga, kita bilangnya perang inovasi,” ujar Budi saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (26/5).

    Chery E5 meluncur di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Jika saat masih menggunakan embel-embel ‘Omoda’ Chery E5 dibanderol Rp 505 jutaan, kini kendaraan tersebut hanya ditawarkan Rp 399 jutaan. Bahkan, khusus untuk varian Pure, harganya sekarang mulai Rp 369 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Meski namanya tak lagi menggunakan Omoda, namun emblem tersebut masih melekat di Chery E5. Menurut Budi, pihaknya masih dalam masa transisi sebelumnya menghapus nama itu sepenuhnya.

    Secara tampilan, nyaris tak ada perubahan di mobil listrik tersebut. Namun, pabrikan melakukan optimalisasi di bagian baterai dan motor listrik. Mereka mengklaim, kendaraan kini lebih senyap, bertenaga dan efisien.

    Dengan skema 7 in 1 yang menggantikan 3 in 1, Chery E5 saat ini punya semburan tenaga maksimum 155 dk atau naik 5 dk dibandingkan model sebelumnya. Namun, torsinya turun menjadi hanya 288 Nm untuk mengejar efisiensi.

    Pembekalan tersebut membuat Chery E5 mampu melesat dari nol ke 100 km/jam hanya dalam 7,2 detik. Sedangkan top speed atau kecepatan maksimumnya tembus 172 km/jam!

    Baterainya masih sama, yakni berkapasitas 61.06 kwh dengan jarak tempuh maksimum 430 km melalui pengujian WLTP. Sementara fitur standarnya ada kamera 540 derajat, electric sunroof, electric tailgate dan masih banyak lagi.

    (sfn/din)

  • 5 Bulan Mengaspal di RI, Pesanan Mobil Listrik Geely EX5 Tembus 1.000 SPK

    5 Bulan Mengaspal di RI, Pesanan Mobil Listrik Geely EX5 Tembus 1.000 SPK

    Jakarta

    Geely resmi hadir lagi di Indonesia sejak awal tahun 2025. Memanfaatkan momentum tersebut, pabrikan asal China ini memperkenalkan mobil listrik andalan mereka Geely EX5 pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, bulan Februari lalu. Setelah lima bulan berselang, pesanan Geely EX5 tembus angka 1.000 SPK.

    “Secara wholesales itu udah 600-an unit yang dikirim ke dealer. Tapi untuk SPK, (surat pemesanan kendaraan) itu udah 1.000 unit lebih,” ungkap Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori saat berkunjung ke kantor detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

    Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori (tengah) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Seperti diketahui, Geely Auto Indonesia memasarkan model EX5 ini dalam dua tipe, yakni EX5 Max dan EX5 Pro. Geely EX5 Pro dipasarkan Rp 475 juta dan Geely EX5 Max dijual Rp 515 juta. Saat ini Geely EX5 masih diimpor utuh dari China, tapi nantinya model tersebut juga akan dirakit secara lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor.

    “Akan dirakit lokal di Handal nanti kuartal ketiga (2025),” sambung pria yang akrab disapa Ori ini.

    Sebagai informasi, Geely EX5 dibangun di atas platform GEA (Global Intelligent Electric Architecture). Platform ini bisa memaksimalkan ruang dan juga kenyamanan berkat teknologi Cell To Body (CTB) untuk baterai kendaraan listriknya.

    Geely EX5 diperkenalkan di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 Foto: Agung Pambudhy

    Mobil listrik ini mengusung baterai Geely Short Blade Battery. Sekali cas sampai penuh, mobil listrik ini diklaim bisa menempuh jarak hingga 495 km. Baterai itu mengadopsi fitur pengisian cepat dengan mengisi 30%-80% hanya dalam 20 menit.

    Tak hanya itu, Geely EX5 juga dilengkapi berbagai fitur safety, dari active safety, battery safety, pedestrian safety, passive safety, health safety, hingga cyber security. Mobil tersebut juga sudah memiliki fitur-fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang membuatnya semakin aman dikendarai.

    (lua/rgr)

  • Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membeberkan saat ini produksi mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri masih jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025.

    Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi, Elektronika, dan Komoditas Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, produksi mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2025 baru mencapai 25.861 unit dari target yang telah ditentukan sebanyak 400.000 unit.

    “Karena dalam perencanaan nasional di Indonesia, dalam target 400.000 unit di tahun 2025, kita baru produksi 25.861 unit,” jelasnya dalam acara Korea-Indonesia Economic Partnership Forum, di Jakarta, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Untuk angka penjualannya, kata Atong, lebih tinggi dibandingkan angka produksi yakni per saat ini tercatat mencapai 43.189 unit. Atong mengatakan, ketimpangan tersebut mengartikan, banyak mobil listrik yang digunakan di dalam negeri merupakan produk impor.

    “Kemudian penjualannya 43.189 unit. Itu artinya EV dipastikan impor. Ya, seperti yang disebutkan, karena investasi terkait dengan fasilitas impor EV,” tambahnya.

    Walau masih jauh dari target produksi mobil listrik di Tanah Air, Atong mengatakan, hal tersebut jadi potensi bagi industri mobil untuk bisa berinvestasi di Indonesia lantaran dia menilai pasar mobil dalam negeri besar.

    “Dan kita lihat targetnya sendiri, masih produksi 400.000 unit. Kemudian produk di tahun 2025, masih banyak gap. Itu artinya ada potensi pasar bagi produsen. Jadi, ini potensi di Indonesia,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lihat Lebih Dekat Mobil Listrik VinFast VF6 yang Dimodifikasi Gaya Adventure

    Lihat Lebih Dekat Mobil Listrik VinFast VF6 yang Dimodifikasi Gaya Adventure

    Dari eksterior, mobil VinFast VF6 yang dimodifikasi ala adventure ini mengusung warna yang gonjreng, memadukan ungu muda dan aksen warna orange yang disematkan di spion, side skirt, lampu DRL, juga lampu kabut. Pada bagian atap dan pilarnya, disematkan warna putih. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

  • Pramono Anung Masih Pertimbangkan Perpanjangan Kontrak Formula E Jakarta – Page 3

    Pramono Anung Masih Pertimbangkan Perpanjangan Kontrak Formula E Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Formula E Jakarta 2025 sukses digelar pada 21 Juni di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol. Ajang ini menjadi kali ketiga Jakarta menjadi tuan rumah balapan mobil listrik tersebut, setelah sebelumnya diselenggarakan pada 2022 dan 2023. Sempat absen pada 2024, ajang ini kembali hadir di 2025.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa pemerintah daerah masih mempertimbangkan kelanjutan kontrak penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

    “Ini race (balapan) yang ketiga. Nanti yang berikutnya apakah akan dilanjutkan atau enggak (kontraknya), tentunya antara penyelenggara dan pemerintah Jakarta bisa duduk-duduk bareng (berdiskusi),” ujar Pramono, Sabtu 21 Juni 2025.

    Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyampaikan bahwa dirinya sempat bertemu dengan pembalap asal Belanda, Nyck de Vries, yang memiliki darah Indonesia dari Malang.

    Menurutnya, kehadiran Nyck menunjukkan bahwa Jakarta sebagai kota global siap bersaing dan menjadi bagian dari ajang internasional seperti Formula E. “Kalau kemudian akan ada kembali (kegiatannya), pasti pemerintah Jakarta akan memberikan dukungan (support),” katanya dikutip dari Antara.

    Pramono menegaskan, jika ajang ini kembali digelar di Jakarta, maka pelaksanaannya harus dilakukan secara baik, jujur, dan adil.

  • Gaya Mobil Listrik VinFast VF6 Dimodifikasi ala Petualang

    Gaya Mobil Listrik VinFast VF6 Dimodifikasi ala Petualang

    Jakarta

    VinFast Indonesia resmi memperkenalkan mobil listrik crossover terbaru, VF6, beberapa waktu lalu. Berbarengan dengan momen tersebut, VinFast turut memamerkan satu unit VF6 yang telah dimodifikasi bergaya adventure atau petualang.

    Dari eksterior, mobil VinFast VF6 yang dimodifikasi ala adventure ini mengusung warna yang gonjreng, memadukan ungu muda dan aksen warna orange yang disematkan di spion, side skirt, lampu DRL, juga lampu kabut. Pada bagian atap dan pilarnya, disematkan warna putih.

    Modifikasi mobil listrik VinFast VF6 bergaya petualang Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sejumlah aksesoris penunjang kegiatan alam pun hadir di mobil ini. Dari area kaki-kaki misalnya, velg bawaan dilengserkan dan diganti velg Pako jenis Fortis dengan bentuk jari-jari. Velg ini menggunakan finishing hitam doff, sehingga terlihat maskulin. Selain itu, bannya sudah menggunakan Bridgestone Dueler AT dengan profil 235/60 R17.

    Bagian paling menarik tentu ada di atapnya yang menggunakan roof rack dipasangkan dengan roof box besutan Thule. Tak hanya itu, di bagian sampingnya juga ada awning yang siap mendukung kegiatan camping. Melengkapi tampilan adventure, disematkan pula empat lampu tembak berbentuk bulat di bagian atap depan.

    Gimana? Bisa jadi inspirasi modifikasi adventure buat para calon pemilik VinFast VF6 nih.

    Modifikasi mobil listrik VinFast VF6 bergaya petualang Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sebagai informasi, VinFast VF6 bakal ditawarkan dalam dua varian dan harga, varian VF6 ECO dijual Rp 384.995.000 dan varian VF6 PLUS dijual Rp 439.600.000. Dari segi performa, VF6 ECO punya output tenaga 174 dk dan torsi 250 Nm, dengan jarak tempuh 470 km dalam penghitungan NEDC.

    Sementara versi VF6 PLUS punya tenaga lebih buas, power 201 dk dan torsi 310 Nm. Performa lebih buas tentu punya konsekuensi berupa jarak tempuh yang lebih rendah, yakni 430 km.

    Soal layanan purnajual, VF6 dilindungi garansi kendaraan 7 tahun atau 160.000 km (mana yang lebih dahulu tercapai). Selain itu, VinFast pun memberikan garansi baterai dengan jarak tempuh tak terbatas selama 8 tahun, memberikan ketenangan bagi para pengguna dalam menikmati pengalaman berkendara mobil listrik jangka panjang.

    Modifikasi mobil listrik VinFast VF6 bergaya petualang Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/rgr)

  • Ini Tantangan BYD Jualan Mobil Listrik di Indonesia

    Ini Tantangan BYD Jualan Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    BYD baru setahun mengisi pasar otomotif Indonesia. Berikut ini tantangan yang harus dihadapi BYD saat berjualan mobil listrik di Tanah Air.

    BYD meramaikan pasar kendaraan listrik dalam negeri setahun belakangan. Meski terhitung sebagai pendatang baru, kehadiran BYD di pasar kendaraan listrik cukup disambut antusias masyarakat. Sebagai buktinya, penjualan mobil listrik BYD laris manis. Bahkan kini BYD sudah merambah daftar 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia dalam tiga bulan terakhir.

    Meski mencatatkan penjualan moncer, tak berarti perjalanan BYD menjajakan mobil listrik di dalam negeri mulus. Nyatanya ada tiga tantangan utama yang dialami BYD saat menjual mobil listrik di Indonesia. Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengungkap, tantangan pertama berkaitan dengan pemahaman soal mobil listrik.

    “Kalau kita kendalanya kita menghadapi customer, belum pernah pakai EV, belum tahu EV itu sebenarnya hanya masalah mengubah gaya hidup. Banyakan mereka itu kan ter-brainstorm dengan hal-hal yang mungkin beredar di luar yang tidak benar gitu tentang penggunaan EV itu bagaimana baik dari sisi keamanan, kerepotan, kemudian dari range dan segala macam,” tutur Luther belum lama ini.

    Tenaga penjual BYD pun harus lebih menjelaskan lebih detail soal mobil listrik karena berbeda dengan mobil konvensional.

    Tantangan kedua, banyak merek mobil listrik bermunculan di Indonesia. Harga yang ditawarkan pabrikan juga cukup kompetitif. BYD harus mencari celah agar konsumen mau meminang produknya.

    “Nah itu harus kita jelaskan juga ‘Oh BYD ini sebagai number one EV company in the world, saat ini juga number one di Indonesia, kita fokus dan konsen dengan pengembangan bisnis di Indonesia’, jaringan kita bagaimana, ada di mana, kemudian aftersales kita bagaimana, nah itu berbeda dengan brand lain,” lanjut Luther.

    Dibandingkan pabrikan lain sekelas Toyota, Honda, hingga Suzuki, jaringan purnajualnya memang sudah sangat luas. Layanan purnajual yang luas memang sangat memudahkan konsumen dalam melakukan perawatan kendaraannya.

    Tantangan terakhir yang harus dihadapi adalah penerimaan di daerah-daerah. Meski sudah masuk di beberapa daerah, nyatanya penerimaan pasar masih belum cukup baik.

    “Kita mau mengenalkan ke daerah itu, bahwa daerah itu pun layak menggunakan mobil EV yang baik untuk lingkungan,” pungkas Luther.

    (dry/rgr)

  • Raja Ojol Tinggalkan RI, Kini Bawa Petaka Buat Driver

    Raja Ojol Tinggalkan RI, Kini Bawa Petaka Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Uber, raksasa transportasi online yang sempat menguasai jalanan Indonesia sebelum hengkang pada 2018, kini memimpin revolusi taksi tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS). Industri robotaxi yang makin kompetitif membawa kekhawatiran soal punahnya profesi driver di masa depan.

    Bersama Waymo, anak perusahaan Google, Uber memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas.

    Layanan ini menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir. Tak hanya efisien, pengguna hanya dikenakan tarif setara UberX atau Comfort, tanpa opsi memberikan tip. Dengan kata lain, ini akan menjadi era ancaman bagi para supir atau driver taksi online karena posisi mereka mulai diganti teknologi.

    Uber diketahui menjual divisi kendaraan otomatis pada 2020, menyusul tragedi fatal yang menewaskan pejalan kaki akibat mobil otomatis perusahaan pada 2018.

    Namun kini, Uber kembali ke dunia robotaxi dengan strategi baru, yakni menggandeng mitra teknologi seperti Waymo.

    Kedua perusahaan pertama kali mengumumkan rencana ini pada September 2024, dengan cakupan wilayah seluas 168 kilometer persegi di Atlanta. Layanan ini memungkinkan pengguna memesan mobil otonom Waymo langsung melalui aplikasi Uber, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (25/6/2025).

    Saat ini, terdapat 100 mobil Waymo yang beroperasi di platform Uber di Austin, dan puluhan lainnya akan meluncur di Atlanta.

    Waymo sebelumnya juga menyatakan akan menghadirkan layanan taksi otonom penuh di Washington D.C. pada tahun depan.

    Perusahaan kini memiliki lebih dari 1.500 kendaraan dan menangani lebih dari 250.000 perjalanan per minggu di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]