Transportasi: mobil listrik

  • Mobil Listrik Retro Modern GWM Pakai Nama ‘ORA’, Ini Artinya

    Mobil Listrik Retro Modern GWM Pakai Nama ‘ORA’, Ini Artinya

    Jakarta

    GWM Indonesia resmi meluncurkan model mobil listrik terbarunya, ORA 03. Bukan tanpa alasan GWM memberikan nama ‘ORA’ di mobil ramah lingkungan dengan tampang retro-modern itu. Ini arti dan makna ‘ORA’.

    Sebagai informasi, ORA merupakan merek mobil Battery Electric Vehicle (BEV) dari Great Wall Motors (GWM) di China. Merek ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas generasi urban muda di era elektrifikasi.

    Diresmikan pada 20 Agustus 2018, ORA hadir dengan DNA teknologi ramah lingkungan, desain unik, dan fitur cerdas buat masyarakat modern yang aktif dan peduli tentang
    keberlanjutan.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika Prasetia

    Menurut keterangan resmi GWM Indonesia, nama “ORA” terinspirasi ilmuwan matematika dunia Leonhard Euler, dengan pelafalan dalam Bahasa Mandarin yang menyerupai “Euler”, sekaligus merupakan akronim yang mencerminkan tiga pilar utama.

    Jadi ORA adalah kependekan atau akronim dari:

    1. Open: semangat GWM dalam merangkul inovasi dan kolaborasi secara terbuka.

    2. Reliable: penekanan pada kualitas, performa dinamis, serta standar keamanan kendaraan listrik yang dapat diandalkan.

    3. Alternative: kemampuan ORA dalam menawarkan pengalaman berkendara yang modern, cerdas, dan bernuansa premium, sekaligus membangun posisi unik di pasar otomotif.

    Sementara itu logo ORA berbentuk tanda seru (!) yang merepresentasikan tekad Great Wall Motor untuk terus menghadirkan produk-produk luar biasa yang memberikan kejutan positif bagi konsumen.

    “Lini produk GWM ORA berfokus pada pasar BEV. GWM ORA merupakan model perdana yang dikembangkan memakai platform GWM Lemone, memanfaatkan GWM Forest Ecosystem dan dirancang sesuai standar global sebagai produk flagship kelas dunia,” bilang Zhen Boyang selaku Director of GWM Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    “Tahun lalu, kami sukses memperkenalkan Haval H6 HEV, Haval Jolion HEV, Tank 300 HEV, dan Tank 500 HEV ke pasar Indonesia. Tahun 2025 ini, GWM akan memantik trend mobil listrik baru di Indonesia dengan peluncuran GWM ORA 03. Kami sangat bahagia menyambut ORA sebagai keluarga baru GWM Indonesia,” sambung Zhen.

    (lua/din)

  • Dari Tes Tabrak Nilai 0 sampai Krisis di China

    Dari Tes Tabrak Nilai 0 sampai Krisis di China

    Jakarta

    Merek mobil listrik asal China, Neta, dikabarkan sedang di ambang kebangkrutan. Start-up mobil listrik yang berbasis di Shanghai, China, itu sedang diterpa krisis.

    Dilaporkan Reuters, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, sebagai pemilik merek kendaraan listrik China Neta, secara resmi memasuki proses kebangkrutan. Hal itu dilaporkan oleh media lokal China CCTV. Menurut laporan itu, beberapa showroom Neta di Shanghai juga telah ditutup.

    “Menurut platform pengungkapan kebangkrutan perusahaan nasional China, seorang kreditor bulan lalu mengajukan petisi kebangkrutan terhadap perusahaan tersebut,” demikian dikutip Reuters.

    Dikutip situs berita Thailand The Nation, seorang kreditor, Shanghai Yuxing Advertising telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap Hozon. Kreditor itu mengutip biaya pencetakan pameran yang belum dibayar.

    Neta beberapa kali diterpa isu miring. Mulai dari krisis di China, bahkan sampai mobil listriknya yang dites tabrak tapi dapat nilai nol.

    Tes Tabrak Nilai Nol

    Belum lama ini, lembaga penilaian mobil baru untuk negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN NCAP (New Car Assessment Program) melakukan uji tabrak untuk mobil listrik Neta V. Hasilnya mengecewakan, Neta V diganjar nilai nol bintang dalam tes tabrak ASEAN NCAP tersebut.

    Dalam pengujian ini, ada dua tes tabrak yang dijalani Neta V, yaitu tabrakan depan dan tabrakan samping. Saat dites tabrak depan, dua airbag untuk sopir dan penumpang depan langsung keluar. Namun, ASEAN NCAP menilai, Neta V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Sampel boneka pengemudi dalam pengetesan menerima perlindungan yang buruk di kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan. Alhasil, ASEAN NCAP diberi nilai 0,00 untuk tes tabrak depan.

    Selanjutnya, ASEAN NCAP menguji tabrakan samping. ASEAN NCAP menilai, boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di bagian dada saat tes tabrak samping. Dalam uji benturan samping, model ini hanya memperoleh 6,31 poin dari 8,00 poin dengan boneka menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk penilaian. Totalnya, Neta V hanya mendapat skor 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori perlindungan penumpang dewasa (AOP).

    Lalu, untuk perlindungan penumpang anak (COP), Neta V hanya meraih skor 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00 poin. Dalam penilaian dinamis untuk kategori COP, NETA V tampil baik dalam uji tabrakan depan dan benturan samping. Namun, Neta V menerima poin buruk untuk penilaian pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    Untuk penilaian Safety Assist, Neta V cuma mendapat nilai 7,14 poin dari nilai maksimal 20 poin. Sebab, mobil ini tidak memiliki fitur Autonomous Emergency Braking (AEB) untuk jalan perkotaan maupun luar kota, Forward Collision Warning (FCW), Lane Keep Assist (LKA) dan Lane Departure Warning (LDW). Neta V cuma memiliki ABS, ESC dan pengingat penggunaan sabuk pengaman sisi pengemudi.

    Kemudian untuk kategori keselamatan untuk pengendara sepeda motor, Neta V diganjar nilai nol. Sebab, mobil ini tidak memiliki fitur-fitur seperti Blind Spot Technology (BST), Auto High Beam (AHB) dan Pedestrian Protection (PP).

    Berdasarkan penilaian itu, ASEAN NCAP memberikan skor 28,55 poin untuk Neta V. Nilai itu membuat Neta V diganjar rating penilaian nol bintang.

    Krisis Neta di China

    Tak cuma itu, Neta juga diterpa isu krisis di negara asalnya. Pada November 2024, Neta dikabarkan menyetop produksi sekaligus memangkas gaji karyawannya di China.

    Penyebabnya, penjualan mobil Neta di China disebut-sebut menurun drastis. Dikutip Car News China, berdasarkan informasi dari sumber di industri kendaraan energi terbarukan China, penjualan mobil Neta merosot 40 persen pada Oktober 2024 dibandingkan periode sebelumnya. Media DoNews memberitakan bahwa pabrik Neta di Tongxiang, Zhejiang, menghentikan produksi selama setengah bulan. Gaji karyawan ikut dipangkas menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

    Neta juga diterpa isu miring lagi. Merek yang berbasis di Shanghai itu disebut-sebut telah membubarkan tim riset dan juga pengembangan (R&D), serta tak mampu membayar kewajibannya ke para vendor.

    Namun, Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.

    “Rumor yang beredar di internet mengenai “NETA AUTO membubarkan Tim R&D serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.

    Tapi, isu krisis Neta semakin menjadi-jadi. Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.

    Hingga kabar terbaru, Neta disebut resmi memasuki proses kebangkrutan. Beberapa showroom Neta di Shanghai juga tutup.

    Lakukan Restrukturisasi

    Belum lama ini, Neta juga mengumumkan proses restrukturisasi. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum.

    “Perusahaan induk Neta Auto, yakni Hozon New Energy Automobile Co., Ltd. telah memulai proses restrukturisasi hari ini. Restrukturisasi ini merupakan tindakan penyelamatan diri yang aktif yang dipimpin oleh pemerintah dan diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing di Provinsi Zhejiang, dengan tujuan menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum, memperkenalkan sumber daya strategis, mengoptimalkan sistem manajemen, dan membuka jalur baru untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan. Kami memahami bahwa pilihan ini mempengaruhi setiap mitra, karyawan, dan pemilik mobil,” demikian dikutip dari pernyataan resmi Neta.

    Dalam pernyataan tertulisnya, Neta mengakui bahwa Hozon New Energy menghadapi rintangan berkala akibat persaingan ketat di sektor energi baru. Penurunan penjualan, beban utang, dan masalah rantai pasokan semuanya mengakibatkan kesulitan operasional.

    Namun, sebagai merek yang pernah menduduki puncak tangga penjualan di antara kekuatan baru dengan penjualan tahunan sebesar 152.000 kendaraan, Hozon New Energy masih memiliki akumulasi teknologi inti dan nilai pasar. Tujuan utama restrukturisasi ini adalah untuk memastikan produksi, menstabilkan pengiriman, dan melindungi hak dan kepentingan. Perusahaan akan direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen, dan suntikan modal.

    “Hozon New Energy dengan tulus berterima kasih kepada pemerintah di semua tingkatan, kreditor, pemasok, dan pemilik mobil global atas kepercayaan dan dukungan mereka. Selama masa restrukturisasi, kami akan mematuhi prinsip komunikasi yang transparan dan mengungkapkan progress secara berkala melalui situs web resmi dan saluran resmi kami. Meski jalan menuju kelahiran kembali itu sulit, kami sungguh yakin bahwa dengan kerja sama semua pihak, Hozon New Energy akan kembali ke pasar dengan cara yang lebih stabil dan berkontribusi pada pengembangan industri energi baru yang berkualitas tinggi,” katanya.

    (rgr/din)

  • Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Jakarta

    Nasib nahas menimpa kapal kargo yang membawa lebih dari 3.000 mobil dari China. Setelah berminggu-minggu terbakar di laut, kapal tersebut akhirnya tenggelam di Samudera Pasifik.

    Kapal bernama Morning Midas berbendera Liberia itu pertama kali dilaporkan terbakar pada Selasa, 3 Juni 2026. Kapal akhirnya tenggelam pada Senin, 23 Juni 2026, di perairan internasional sekitar 724 km barat daya Adak, Alaska.

    Penjaga Pantai Amerika Serikat menyebut kapal itu terbalik sekitar pukul 17.35 waktu setempat, lalu tenggelam hingga kedalaman sekitar 16.400 kaki (sekitar 4.999 meter). Total ada 3.048 kendaraan di dalamnya, termasuk 681 mobil hybrid dan 70 mobil listrik (EV).

    Mengutip CBS News, Morning Midas berangkat dari Yantai, China, pada 26 Mei dengan tujuan Meksiko. Laporan awal menyebutkan asap besar terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik.

    Belum diketahui merek mobil apa saja yang diangkut kapal tersebut, namun seluruhnya disebut sebagai unit baru.

    Kerusakan akibat kebakaran diperparah oleh cuaca buruk dan rembesan air. Hal ini menyebabkan kapal tersebut tenggelam di perairan sedalam 16.400 kaki.

    Kapal itu dilaporkan memiliki 350 metrik ton minyak gas laut dan 1.530 metrik ton bahan bakar minyak sulfur yang sangat rendah di atas kapal.

    “Tidak ada polusi yang terlihat,” kata Petty Officer Cameron Snell, Juru Bicara Penjaga Pantai.

    Penjaga pantai mengatakan belum ada laporan tentang pencemaran yang terlihat, tetapi mereka terus memantau situasi. Dua kapal penyelamat juga masih berada di lokasi kejadian dan memiliki peralatan tanggap pencemaran di dalamnya, jika diperlukan.

    (riar/mhg)

  • Harga Chery C5 dan E5 Turun Drastis, Bagaimana Nasib Konsumen Lama?

    Harga Chery C5 dan E5 Turun Drastis, Bagaimana Nasib Konsumen Lama?

    Jakarta

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) telah melakukan rebranding untuk dua mobil terbarunya, yakni Chery C5 dan E5. Kendaraan tersebut saat ini tak lagi menggunakan embel-embel ‘Omoda’ dan harganya turun hingga Rp 100 jutaan! Bagaimana nasib konsumen lama?

    Sebagai catatan, Chery C5 dibanderol mulai Rp 319 jutaan dengan status on the road Jakarta. Dulu, ketika namanya masih Omoda 5, kendaraan tersebut ditawarkan mulai Rp 346 jutaan atau Rp 27 jutaan lebih mahal.

    Kondisi yang sama juga berlaku untuk Chery E5 yang berstatus sebagai produk rebranding Omoda E5. Tak tanggung-tanggung, harga mobil listrik itu turun hingga Rp 100 jutaan!

    Chery C5. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Perubahan angka tersebut lantas menimbulkan satu pertanyaan besar: bagaimana nasib konsumen lama yang terlanjur membayar lebih mahal? Bukankah mereka seharusnya merasa rugi?

    Vice President (VP) PT CSI, Zeng Shuo menegaskan, konsumen lama tak perlu khawatir merasa rugi. Sebab, pihaknya telah menyiapkan kejutan untuk mereka. Kejutan tersebut, kata dia, bisa diakses melalui aplikasi My Chery.

    “Kustomer lama harus download aplikasi, nanti dia akan dapat surprise-nya di dalam aplikasi. Jadi ini secret-nya cuma kustomer lama yang tahu,” ujar Zeng Shuo saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam (25/6).

    Chery C5. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Meski demikian, Zeng Shuo tak bisa mengungkap, kejutan seperti apa yang telah disiapkan Chery untuk konsumen lamanya. Bahkan, dia juga bungkam saat ditanya apakah kejutan itu berbentuk cashback atau bukan.

    “Pokoknya ini untuk kustomer lama kita aja. Mereka yang download (aplikasi), mereka yang cek. Tapi soal detailnya bagaimana, itu secret,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Ada Sunroof, 15 Fitur ADAS, Bisa Tempuh Jarak 400 Km

    Ada Sunroof, 15 Fitur ADAS, Bisa Tempuh Jarak 400 Km

    Jakarta

    GWM ORA 03 resmi dipasarkan di Indonesia. Mobil listrik bertampang retro modern itu menawarkan banyak keunggulan, seperti fitur sunroof, hingga paket ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang lengkap. Ini spesifikasi lengkap GMW ORA 03.

    Desain dan Dimensi

    GWM ORA 03 tampil dengan konsep desain Retro Futuristik, menggabungkan estetika klasik dengan sentuhan modern. Diperkuat tampilan Magic Retro Cat’s Eye Headlight di sisi depan mobil dan Flowing Water Curtain Taillight pada sisi belakang mobil.

    Bodi GWM ORA 03 juga menampilkan Retro Free Curving Waist di sisi samping kiri dan kanan bodi mobil yang memberikan lekukan indah, anggun dan modern. GWM ORA 03 juga dibekali Large Panoramic Sunroof dan diklaim jadi satu-satunya di kelasnya. Geser ke kaki-kaki, mobil ini pakai velg alloy 18 inci yang memberikan tampilan agresif dan stylish.

    Secara dimensi, mobil yang masih diimpor dari Thailand itu memiliki panjang 4.235 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.596 mm, jarak sumbu roda 2.650 mm, dan jarak terendah ke tanah 145 mm. Adapun bobot GWM ORA 03 mencapai 1.510 kg.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika PrasetiaInterior dan Fitur

    Geser ke bagian interior, tema Retro Futuristic berlanjut ke area ini, dengan penyematan aksen menarik pada bagian steering wheel, dashboard, arm rest. Bagian interiornya menggunakan Soft Touch Panel di dashboard, armrest, door trim, hingga ke baris kedua, serta menggunakan 3D Mesh Cladding Process berbahan ramah lingkungan.

    Soal fitur, pengemudi juga dapat menikmati layar 17,25″ Integrated Display, yang terdiri dari 7″ Digital Instrument Cluster serta 10,25″ Central Touchscreen, lengkap dengan Android Auto, Apple CarPlay, hingga Wireless Charger.

    Performa dan Baterai

    GWM ORA 03 dibangun di atas platform smart modular Lemon E-Platform, sebuah platform pure electric dengan konsep desain modular pada 7 bagian utama: layout ruang
    mesin, sistem pendingin, lantai depan, lantai belakang, suspensi depan, suspensi belakang, dan baterai.

    Modularitas ini memungkinkan pengoptimalan dari segi performa, efisiensi, ruang yang lebih luas, bobot kendaraan, serta keamanan dari segala sisi. Keunggulan desain ini memungkinkan optimalisasi dari segi performa, efisiensi, keamanan, ruang yang lebih luas, dan juga bobot kendaraan yang lebih ringan.

    GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dan torsi maksimal 210 Nm. Sementara baterainya pakai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi.

    Mobil ini bisa menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian. Soal kemampuan pengisian daya, GWM ORA 03 didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    Large Panoramic Sunroof GWM ORA 03 Foto: IstimewaSafety dan ADAS

    GWM ORA 03 diklaim telah menjalani berbagai pengujian intensif ketat mulai ketahanan kondisi ekstrem, pengujian iklim dan ketahanan, hingga pengujian baterai untuk standar keselamatan dan keandalan terbaik.

    Mobil ini disebut-sebut menggunakan lebih dari 63% rangka bodi high-strength steel, diperkuat 8 komponen baja thermoformed, terutama di bagian samping kendaraan untuk meredam energi benturan.

    GWM ORA 03 dilengkapi enam airbag di bagian front, side, curtain, lalu Electronic Stability Program (ESP) Bosch 9.3, EPB (Electronic Parking Brake) & TPMS (Tire Pressure Monitoring System), hingga seatbelt dengan pre-tensioner dan force limiter.

    Mobil ini juga dilengkapi 15 fitur ADAS, meliputi Autonomous Emergency Braking (AEB) Pedestrian, Autonomous Emergency Braking (AEB) Vehicle, Autonomous Emergency Braking (AEB) Junction, Front Collision Warning (FCW), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), Lane Centering Keeping (LCK), Traffic Sign Recognition (TSR), dan Cruise Speed Limit.

    Selain itu masih ada Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist, Intelligent Cruise Assist (ICA), dan Wisdom Dodge System. Ada juga fitur Park Assist dengan paket fitur 360° Panoramic Camera dan Low Speed Emergency Brakes.

    Pilihan warna GWM ORA 03 Foto: Dok GWM IndonesiaHarga dan Pilihan Warna

    GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah, yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird, Rp 369.000.000 sampai akhir GIIAS 2025, 3 Agustus.

    Untuk pilihan warnanya tersedia Hazel Wood Beige with Brown Roof yang dipasangkan dengan warna interior Beige with Brown, Verdant Green with White Roof dikombinasi warna interior Green with Grey, Mars Red with Black Roof yang dipasangkan dengan warna interior Black, Hamilton White with Black Roof yang dipasangkan dengan warna interior Black, Sun Black yang dipasangkan dengan warna interior Black.

    GWM ORA 03 Foto: Andhika Prasetia

    (lua/rgr)

  • Sudah Dua Tahun Lalu Diperkenalkan, Kenapa GWM ORA 03 Baru Dijual Sekarang?

    Sudah Dua Tahun Lalu Diperkenalkan, Kenapa GWM ORA 03 Baru Dijual Sekarang?

    Jakarta

    Mobil listrik retro-modern, GWM ORA 03, akhirnya resmi dijual di Indonesia. Kilas balik ke belakang, sebenarnya mobil listrik mungil tersebut sudah diperkenalkan sejak dua tahun lalu melalui ajang pameran GIIAS 2023. Tapi kenapa baru sekarang GWM Indonesia menjual model tersebut?

    Dijelaskan Strategy & Marketing Director GWM Indonesia Martina Danuningrat, alasan kenapa ORA 03 baru dijual resmi sekarang adalah, GWM ingin memastikan lebih dulu, produk ini sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen Indonesia.

    “Jadi kita memang ingin memastikan, bahwa ORA 03 hadir sesuai dengan kebutuhan pasar konsumen Indonesia. Kita membutuhkan pendalaman. Jadi untuk sekarang, kita memberikan harga yang sangat menarik dan itu sesuai kebutuhan konsumen Indonesia,” kata Martina di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Sebagai informasi, GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird dengan banderol Rp 369.000.000 on the road Jakarta. Harga spesial tersebut berlaku sampai akhir pameran GIIAS 2025, atau tanggal 3 Agustus.

    Daya tarik utama GWM ORA 03 terletak pada desainnya dengan cerminan filosofi ‘ORA Egg Aesthetic of Life’. GWM ORA 03 menampilkan struktur bodi indah dengan lekukan kuat yang menciptakan bentuk kendaraan estetis, layaknya bentuk sebuah telur.

    Di atas kertas, GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dan torsi maksimal 210 Nm, memastikan performa yang responsif saat bernavigasi di jalanan perkotaan.

    Mobil ini ditenagai baterai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi. GWM ORA 03 mampu menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian.

    Mobil ini juga didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit. Sementara jika menggunakan pengecasan tipe AC, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya mencapai 8 jam.

    (lua/rgr)

  • Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Semua Orang Berhak Punya Mobil Listrik

    Jakarta

    Persaingan mobil listrik di Indonesia makin memanas seiring semakin banyak brand yang ikut bermain di dalamnya. Menyadari hal tersebut, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memilih mengatur strategi untuk ‘bermain’ tenang namun pasti.

    “Izinkan saya sedikit merefleksikan perjalanan kita bersama. Lebih dari satu tahun yang lalu, VinFast mengambil langkah besar dengan masuk ke pasar Indonesia. Saat itu, kami menyampaikan komitmen yang jelas: membangun ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia,” ucap CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Kariyanto menambahkan untuk bisa bersaing di Indonesia tidaklah cukup dengan mengandalkan produk terbaik. Ada beberapa langkah pasti yang juga dilakukan VinFast di tanah air.

    “Namun kendaraan saja tidak cukup, kami juga terus membangun infrastruktur pendukung agar pengalaman menggunakan EV menjadi semakin mudah dan menyenangkan,” kata Kariyanto.

    “Saat ini kami telah membuka 22 showroom di seluruh Indonesia agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses produk dan layanan kami. Secara paralel, kami menargetkan pembangunan purnajual yang mencakup 500 bengkel resmi hingga akhir tahun, untuk memastikan layanan purnajual yang andal,” Kariyanto menambahkan.

    Tidak puas, Kariyanto memastikan akan membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar.

    VinFast VF6 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Bersama mitra kami, V-GREEN, kami tengah membangun ribuan titik pengisian daya di kota-kota besar. Kami menawarkan pengisian daya publik gratis selama 3 tahun, dan kebijakan buyback hingga 90% untuk memberikan rasa tenang dan kepastian bagi konsumen,” Kariyanto.

    “Tak hanya itu, Kami pun bekerja sama dengan bank lokal agar skema pembiayaan bisa lebih mudah dan fleksibel. Semua ini lahir dari satu keyakinan: bahwa keluarga Indonesia berhak memiliki kendaraan listrik yang mudah digunakan, mudah dimiliki, dan bisa dipercaya. Di VinFast, kami ingin memastikan bukan hanya kendaraan tapi seluruh pengalaman – mulai dari pembelian hingga penggunaan – berjalan lancar, nyaman, dan tanpa rasa khawatir,”

    Sebagai catatan VinFast di Indonesia menggoda konsumen Indonesia dengan 4 pilihan mobil listrik, di antaranya VinFast VF 3, VinFast VF 5, VinFast VF e34, dan VinFast VF 6.

    VinFast Hadir di Jakarta Fair 2025

    Mulai 19 Juni-13 Juli 2025, VinFast hadir di Jakarta Fair 2025, tepatnya di Hall A dan Pre Function Hall D. Kehadiran VinFast di ajang ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan beragam lini kendaraan listriknya kepada masyarakat luas. Pengunjung dapat melihat langsung dan mengenal lebih dekat berbagai model unggulan VinFast, mulai dari VF 3, VF 5, VF 6, hingga VF e34.

    Sebagai bentuk apresiasi kepada warga Jakarta dan pengunjung Jakarta Fair, VinFast memberikan penawaran spesial bagi pelanggan yang melakukan pemesanan kendaraan selama acara berlangsung. Program ini dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen, sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju mobilitas ramah lingkungan.

    Pelanggan yang memesan VF 6 di lokasi juga berhak menerima voucher belanja senilai Rp 2.500.000, sementara pembeli model VinFast lainnya akan mendapatkan voucher senilai Rp 1.500.000.

    Dalam program undian spesial (lucky draw), pelanggan juga berkesempatan menjadi satu dari empat pemenang yang akan mendapatkan Samsung Z Fold 6. Hadiah ini berlaku untuk dua pelanggan pemesan VF 6, serta dua pelanggan pembeli model VinFast lainnya.

    Penawaran ini berlaku khusus selama periode pameran sebagai bagian dari promo eksklusif dari VinFast dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebijakan Penjualan Menarik dan Fleksibel Selain promo eksklusif tersebut, VinFast juga terus menawarkan kebijakan penjualan standar yang sangat kompetitif. Pelanggan dapat menikmati pengisian daya gratis di seluruh stasiun pengisian VinFast yang dioperasikan oleh V-GREEN hingga 1 Maret 2028.

    VinFast juga menyediakan program tukar tambah dan buyback, dengan nilai buyback hingga 90% setelah 6 bulan dan 70% setelah 3 tahun. Kebijakan ini dirancang untuk memberikan ketenangan, nilai tambah, dan fleksibilitas kepada pelanggan dalam memiliki dan meningkatkan kendaraan listrik mereka seiring perubahan kebutuhan.

    (lth/rgr)

  • Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jangan Kaget! Segini Jumlah Penonton Formula E Jakarta 2025

    Jakarta

    Formula E Jakarta 2025 telah selesai digelar, Sabtu (21/6). Perlombaan mobil listrik yang bertempat di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, itu diramaikan puluhan ribu penonton dari berbagai negara!

    Ivan C Permana selaku Project Director Jakarta e-Prix mengatakan, Formula E Jakarta musim ini disaksikan langsung 23 ribu penonton di tribun lintasan. Angka itu tergolong ramai untuk perlombaan yang digelar single header atau sekali balapan.

    “Kami sangat bangga melihat bagaimana Jakarta E-Prix 2025 bukan hanya menjadi panggung balap kelas dunia, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor,” ujar Ivan melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Rabu (26/5).

    “Kehadiran 23 ribu penonton dan sederet brand besar yang bergabung membuktikan bahwa event ini membawa dampak positif, tidak hanya untuk citra Jakarta, tetapi juga untuk perekonomian dan industri olahraga Indonesia,” tambahnya.

    Penonton Formula E Jakarta 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Kesuksesan penyelenggaraan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk kolaborasi pemerintah, pelaku industri, serta komunitas global. Sejumlah brand nasional dan internasional menunjukkan komitmennya untuk turut serta dalam gelaran ini sebagai sponsor dan mitra strategis.

    Selain menjadi ajang balap berteknologi ramah lingkungan, Formula E juga menjadi platform promosi kolaboratif yang mempertemukan pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas dalam mewujudkan masa depan mobilitas yang lebih hijau.

    Dengan dukungan sponsor dan mitra strategis, balapan mobil listrik tersebut juga ikut mendorong pertumbuhan sport tourism, memperkuat ekosistem kendaraan listrik, serta mempromosikan Jakarta sebagai kota inovatif dan berdaya saing global.

    Sebagai catatan, Formula E Jakarta 2025 dimenangkan pebalap Kiro Racing asal Inggris, Dan Ticktum. Menurut kontrak, ini merupakan kali terakhir Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil listrik tersebut. Hingga sekarang belum ada pembahasan soal perpanjangan kontrak.

    (sfn/rgr)

  • Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Subaru Belum Lirik Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Jakarta

    Mayoritas produsen mobil di dunia sudah memiliki kendaraan listrik sebagai salah satu lini produknya. Tapi berbeda dengan Subaru, brand asal Jepang ini masih konsisten memproduksi mobil bermesin konvensional alias ICE (internal combustion engine). Apa alasannya ya?

    Dijelaskan CEO Subaru Indonesia Arie Christopher, saat ini Subaru memang belum memiliki lini mobil listrik. Soalnya, target konsumen Subaru masih menginginkan mobil bermesin konvensional.

    “Jadi memang, kenapa belum ada EV (mobil listrik)? Karena sesuai dengan target market kita yang kita sasar. Segmentasi yang kita sasar. Jadi segmen konsumen kita tak memprioritaskan EV,” bilang Arie kepada wartawan dalam acara Subaru Luncheon di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Arie menambahkan, tipikal konsumen Subaru adalah konsumen yang membeli mobil tidak sekadar untuk alat transportasi. Melainkan juga untuk mencari experience atau pengalaman berkendaranya.

    “Jadi profil pembeli Subaru adalah, mereka tidak membeli mobil sebagai alat transportasi biasa belaka, yang saya mau pindah dari titik A ke titik B, saya butuh mobil, dan belilah mobil, mobilnya bisa merek Subaru, bisa merek yang lain. Tidak seperti itu,” kata Arie lagi.

    “Maka customer Subaru itu membeli Subaru, karena mereka memang kepingin dapat experience. Experience apa? Experience dalam mengemudi,” sambung Arie. Diketahui Subaru memang menawarkan kesenangan berkendara atau fun to drive. Sebab, Subaru memiliki konfigurasi mesin boxer yang unik.

    Selain itu, kata Arie, konsumen Subaru memiliki ikatan emosional dengan mobilnya. “Jadi kita pemilik Subaru dengan Subaru itu punya ikatan emosional. Jadi (mobil itu) it’s not only barang,” ujar Arie.

    Diketahui saat ini Subaru Indonesia memiliki beberapa line up model, seperti BRZ, WRX, Crosstrek, Outback, termasuk Forester.

    (lua/rgr)

  • Ada Sunroof, 15 Fitur ADAS, Bisa Tempuh Jarak 400 Km

    Mobil Listrik Retro-Modern GWM ORA 03 Meluncur di RI, Segini Harganya

    Jakarta

    GWM Indonesia resmi meluncurkan produk mobil listrik terbaru mereka, ORA 03. Ini adalah mobil listrik murni bergaya retro futuristis dengan fitur intelligent driving dan kenyamanan premium yang dirancang khusus untuk mobilitas urban.

    Daya tarik utama GWM ORA 03 terletak pada desainnya, dengan cerminan filosofi ‘ORA Egg Aesthetic of Life’. GWM ORA 03 menampilkan struktur bodi yang indah dengan lekukan kuat yang menciptakan bentuk kendaraan estetis, layaknya bentuk sebuah telur.

    “Lini produk GWM ORA berfokus pada pasar BEV. GWM ORA merupakan model perdana yang dikembangkan memakai platform GWM Lemone, memanfaatkan GWM Forest Ecosystem dan dirancang sesuai standar global sebagai produk flagship kelas dunia,” bilang Zhen Boyang selaku Director of GWM Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
    “Tahun lalu, kami sukses memperkenalkan Haval H6 HEV, Haval Jolion HEV, Tank 300 HEV, dan Tank 500 HEV ke pasar Indonesia.

    Tahun 2025 ini, GWM akan memantik trend mobil listrik baru di Indonesia dengan peluncuran GWM ORA 03. “Kami sangat bahagia menyambut ORA sebagai keluarga baru GWM Indonesia,” sambung Zhen.

    GWM ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 379.000.000 on the road Jakarta. Nah, yang menarik, GWM akan memberikan harga special early bird, Rp 369.000.000 sampai akhir GIIAS 2025, 3 Agustus.

    GWM ORA 03 Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    GWM ORA 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dengan torsi maksimal 210 Nm, memastikan performa yang responsif saat bernavigasi di jalanan kota.

    Mobil ini ditenagai oleh baterai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi, GWM ORA 03 mampu menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian.

    Mobil ini juga didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    (lua/rgr)