Transportasi: mobil listrik

  • Raksasa Ojol Ini Cabut dari RI, Pimpin Revolusi yang Ancam Para Driver

    Raksasa Ojol Ini Cabut dari RI, Pimpin Revolusi yang Ancam Para Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi Uber tengah menjadi ancaman bagi para driver online. Sempat berkiprah di Indonesia hingga tahun 2018, Uber kini memimpin revolusi taksi tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).

    Bersama anak perusahaan Google yakni Waymo, Uber memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas.

    Layanan ini menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir. Tak hanya efisien, pengguna hanya dikenakan tarif setara UberX atau Comfort, tanpa opsi memberikan tip. Dengan kata lain, ini akan menjadi era ancaman bagi para supir atau driver taksi online karena posisi mereka mulai diganti teknologi.

    Uber diketahui menjual divisi kendaraan otomatis pada 2020, menyusul tragedi fatal yang menewaskan pejalan kaki akibat mobil otomatis perusahaan pada 2018.

    Namun kini, Uber kembali ke dunia robotaxi dengan strategi baru, yakni menggandeng mitra teknologi seperti Waymo.

    Kedua perusahaan pertama kali mengumumkan rencana ini pada September 2024, dengan cakupan wilayah seluas 168 kilometer persegi di Atlanta. Layanan ini memungkinkan pengguna memesan mobil otonom Waymo langsung melalui aplikasi Uber, demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6/2025).

    Saat ini, terdapat 100 mobil Waymo yang beroperasi di platform Uber di Austin, dan puluhan lainnya akan meluncur di Atlanta.

    Waymo sebelumnya juga menyatakan akan menghadirkan layanan taksi otonom penuh di Washington D.C. pada tahun depan.

    Perusahaan kini memiliki lebih dari 1.500 kendaraan dan menangani lebih dari 250.000 perjalanan per minggu di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin.

    Namun, industri robotaxi yang makin kompetitif membawa kekhawatiran soal punahnya profesi driver di masa depan.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tesla Makin Hancur Lebur, Elon Musk Bye!

    Tesla Makin Hancur Lebur, Elon Musk Bye!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla makin terpuruk. Penjualan mobilnya terus mengalami penurunan di saat CEO Elon Musk terlibat perseteruan dengan Presiden AS Donald Trump.

    Dalam laporan Produksi, Pengiriman, dan Penerapan Tesla yang dipublikasikan di situs resmi Tesla, raksasa tersebut melaporkan pengiriman mobil listrik sebanyak 384.122 unit sepanjang kuartal-II (Q2) 2025.

    Angka itu turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 443.956 unit.

    Laporan ini sesuai dengan prediksi analis Wall Street yang mengatakan penjualan Tesla lesu di Eropa. Faktornya beragam, mulai dari tekanan persaingan dari merek mobil listrik China, reputasi politik Musk juga membuat konsumen enggan membeli produk Tesla, menurut laporan Business Insider.

    Tak cuma itu, Tesla juga masih menjual produk-produk lawas. Perusahaan sudah berkali-kali mengumbar akan merilis mobil listrik murah, namun belum juga terealisasi.

    Pada April lalu, Tesla mengumumkan penundaan untuk Model Y versi terjangkau. Cybertruck merupakan peluncuran besar terakhir Tesla, tetapi harganya yang dipatok mulai US$60.000 (Rp970 jutaan) kurang diminati secara luas, dikutip dari PCMag, Jumat (4/7/2025).

    Tesla juga berinvestasi besar dalam bidang otonomi dan memperkenalkan 10 robotaxi Model Y yang dapat mengemudi sendiri di Austin bulan lalu. Namun, inisiatif itu dikatakan bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan pendapatan.

    Laporan kinerja Tesla yang buruk sudah menjadi hal normal dalam beberapa periode belakangan. Sepanjang 2024, kinerja perusahaan turun 1%.

    Pada Q1 2025, Tesla menunjukkan penurunan 13% dibandingkan Q1 2024 dan anjlok 20% dibandingkan Q1 2023.

    PCMag mencatat, Musk harus menyiapkan jawaban yang masuk akal pada 23 Juli 2025 mendatang, ketika perusahaan mengumumkan hasil kinerja keuangan dan menghadapi rentetan pertanyaan dari para analis.

    Secara keseluruhan, minat konsumen terhadap mobil listrik memang jatuh ke level terendah sejak 2019, menurut studi pada Juni 2025 dari AAA. Hanya 16% orang dewasa di AS yang mengaku berniat membeli mobil listrik.

    Angka itu turun dari 25% pada 2022 silam. Alasannya beragam, antara lain harga yang mahal, kecemasan jangkauan, hingga kekhawatiran terkait perbaikan baterai mobil yang ribet dan berbiaya tinggi.

    Politik juga memainkan peran kecil, terutama kecemasan atas berakhirnya keringanan pajak federal sebesar US$7.500. Versi terkini dari RUU Big Beautiful, yang sekarang sedang dipertimbangkan di DPR, akan mengakhiri keringanan pajak pada bulan September 2025 mendatang.

    Namun, masih ada kemungkinan untuk meraih kesuksesan dalam bisnis mobil listrik di AS. Penjualan mobil listrik General Motors naik 111% dari tahun-ke-tahun (YoY).

    Namun, produsen mobil lain melaporkan penurunan, termasuk Ford, Kia, dan Hyundai, menurut laporan The Wall Street Journal. Kasus Ford unik, dan terkait dengan pergantian pabrik untuk versi 2025 untuk dua dari tiga modelnya, menurut Bloomberg.

    Di sisi lain, minat terhadap mobil hibrida (bukan EV penuh) tengah tumbuh di AS. Ford kini melaporkan angka penjualan gabungan untuk mobil listrik murni dan hibrida tumbuh 6,6% pada Q2 2025, menurut laporan CNBC International.

    Toyota, pembuat Prius, berencana untuk menawarkan lebih banyak mobil hibrida plug-in (PHEV) yang menawarkan jarak tempuh tertentu dengan tenaga listrik penuh beserta tangki bensin sebagai cadangan.

    Perusahaan tersebut mengumumkan rencana pada bulan Mei untuk meningkatkan kategori penjualan tersebut dari 2,4% menjadi 20% pada tahun 2030.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Mendadak Jadi Idola di China Usai Kritik Trump

    Elon Musk Mendadak Jadi Idola di China Usai Kritik Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Elon Musk dan Donald Trump membawa fenomena baru di China. Ramai-ramai melontarkan dukungan terhadap CEO Tesla dan SpaceX melalui platform media sosial Weibo.

    Pada Rabu (4/7/2025), setelah RUU yang ditentang Musk dan didukung Trump lolos di Senat AS, tanda pagar #MuskWantsToBuildAnAmericaParty (Musk ingin membangun Partai Amerika) viral di Weibo.

    Tak tanggung-tanggung, tagar tersebut menghimpun lebih dari 37 juta views dalam waktu singkat. Para netizen China mengutarakan dukungan mereka terhadap Musk dan inisiatifnya untuk membuat partai baru yang menengahi Demokrat-Republik.

    “Jika Elon Musk mendirikan partai politik, pola pikirnya yang digerakkan oleh teknologi dapat menyuntikkan energi baru ke dalam politik. Potensi perubahannya signifikan dan patut diperhatikan,” tulis seorang pengguna Weibo, dikutip dari The Guardian, Jumat (4/7/2025).

    “Jika Anda sudah merasa muak, Anda tidak perlu lagi terus-terusan menahannya,” tulis yang lain.

    Salah satu komentar merangkum keseluruhan ‘tone’ obrolan di Weibo terkait pertikaian antara Musk dan Trump, serta inisiatifnya membentuk partai.

    “Saudara Musk, Anda mendapat dukungan dari miliaran orang [China],” tulis komentar tersebut.

    Kedekatan Musk dan China

    Musk merupakan sosok yang sangat dihormati di China karena inovasinya di sektor teknologi. Ia merupakan pendiri dan CEO banyak perusahaan seperti Tesla, SpaceX, xAI, dan X.

    Mobil listrik Tesla adalah satu-satunya merek Barat yang mengaspal di jalanan China dan dapat menyaingi perusahaan domestik. Pabrik terbesar Tesla berdasarkan volume berada di Shanghai.

    Musk juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan perdana menteri China, Li Qiang. Sementara itu, ibu Musk, Maye Musk, adalah selebritas media sosial di China.

    Popularitas Musk di China juga sejalan dengan tren masyarakat China yang antusias menyambut inovator teknologi AS. Biografi pendiri Apple, Steve Jobs, karya Walter Isaacson menjadi bestseller di China.

    Masalah Elon Musk Vs Trump

    Seperti diketahui, Musk beberapa saat lalu menghujat RUU yang didukung Trump terkait pemotongan pajak, belanja pertahanan, dan penguatan perbatasan.

    Musk mengatakan RUU itu akan menghancurkan ekonomi AS dan mencetak banyak pengangguran. Ia juga menuduh pemerintahan Trump mengutamakan industri masa lalu dan tak berpihak pada inovasi masa depan.

    Sebagai informasi, dalam RUU yang didukung Trump, akan ada kenaikan pajak untuk sejumlah proyek energi surya, baterai, panas bumi, angin dan nuklir. RUU juga akan memberikan subsidi baru pada batu bara yang digunakan dalam produksi baja.

    Menanggapi kritik tajam dari Musk, Trump membalas dengan keras melalui akun Truth Social miliknya.

    Trump mengatakan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) perlu mengusut tuntas praktik bisnis Musk. Trump mengatakan selama ini Musk adalah sosok pengusaha yang paling banyak mendapatkan subsidi di muka Bumi.

    Seperti diketahui, Musk yang tadinya merupakan penasihat khusus Trump sempat ditunjuk untuk mengepalai DOGE. Musk lantas mengundurkan diri dengan alasan ingin lebin fokus mengurus bisnisnya. DOGE dibentuk untuk memangkas anggaran pemerintah federal.

    “Tanpa subsidi, Elon Musk kemungkinan harus menutup bisnis dan kembali ke Afrika Selatan,” kata Trump, dikutip dari akun Truth Social-nya.

    “Tak ada lagi peluncuran roket, satelit, dan produksi mobil listrik. Negara kita akan menghemat sangat besar,” Trump menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sampai Kapan Produsen Mobil China Perang Harga di Indonesia?

    Sampai Kapan Produsen Mobil China Perang Harga di Indonesia?

    Jakarta

    Pertarungan merek mobil China di Indonesia makin hari makin sengit. Itulah mengapa, untuk memenangkan hati konsumen, mereka berlomba-lomba menurunkan harga jual kendaraan. Namun, sampai kapan strategi gila itu diterapkan?

    Pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, perang harga mobil-mobil China masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. Meski demikian, dia menegaskan, situasinya bisa sangat tergantung kebijakan pemerintah.

    “Kemungkinan besar strategi penurunan harga ini akan berlanjut terus dalam waktu dekat. Alasannya, persaingan pasar di Indonesia semakin ketat, ditambah lagi so far terjadi kelebihan pasokan dari produsen China akibat blokade pasar Eropa dan Amerika,” ujar Yannes kepada detikOto, Kamis (3/7).

    “Tetapi durasinya akan sangat bergantung pada perkembangan kondisi geopolitik dan geoekonomi global, permintaan pasar, dan bagaimana respons produsen lain terhadap tren ini,” tambahnya.

    Ilustrasi Mobil China. Foto: AFP via Getty Images/STR

    Yannes menjelaskan, seandainya pasar tetap lesu dan persaingan makin sengit, maka strategi ini bisa bertahan lebih lama.

    “Sebaliknya, kalau ada perubahan besar, lalu permintaan melonjak atau regulasi baru dari pemerintah terkait perlindungan industri multinasional yang sudah ada di dalam negeri, mungkin mereka akan menyesuaikan pendekatannya,” kata dia.

    Menurut catatan detikOto, MG Motors merupakan salah satu produsen mobil China yang memulai tren pemangkasan harga mobil di Indonesia. Bahkan, mereka menjadi nama yang paling radikal dalam menurunkan harga jual.

    Salah satu mobil listrik andalan mereka, MG4 EV mulanya dibanderol Rp 640 juta. Namun, kendaraan itu mengalami revisi harga tiga kali menjadi hanya Rp 395 jutaan atau turun Rp 240 jutaan!

    Bukan hanya MG, produsen China lain seperti BAIC dan Chery juga gila-gilaan menurunkan harga mobilnya di Indonesia. BAIC memangkas harga BJ40 Plus hingga Rp 92 jutaan, sementara Chery memotong harga E5 hingga Rp 105 jutaan.

    (sfn/din)

  • Ada Merek Jepang dan Eropa, Kenapa Orang Indonesia Lebih Pilih Mobil Listrik China?

    Ada Merek Jepang dan Eropa, Kenapa Orang Indonesia Lebih Pilih Mobil Listrik China?

    Jakarta

    Ada ragam mobil listrik yang tersaji di Indonesia. Dari merek Jepang hingga Eropa pun ada. Tapi kenapa mobil listrik China justru lebih populer?

    Makin ke sini, jumlah mobil listrik yang meramaikan pasar domestik kian ramai. Masing-masing pabrikan berlomba-lomba untuk menyajikan mobil listriknya di dalam negeri dengan keunggulan, fitur, dan juga harga kompetitif.

    Ada yang merek Jepang, merek Eropa, namun yang terlihat masif belakangan adalah pabrikan China. Sebut saja merek seperti BYD, Wuling, GWM, Aion, dan merek China lainnya bersaing di segmen kendaraan listrik dalam negeri.

    Merek Jepang pun sebenarnya juga sudah menjual mobil listriknya di Indonesia. Ada Toyota yang mengenalkan bZ4X, Nissan dengan Leaf, hingga Mazda juga sudah memboyong mobil listrik ke Tanah Air. Merek Eropa tak ketinggalan, Citroen misalnya yang juga ikut meramaikan pasar mobil listrik dalam negeri. Namun dari ragam merek itu, rupanya masyarakat Indonesia justru lebih banyak kepincut mobil listrik China.

    Dalam riset yang dilakukan Populix, terungkap unggulnya mobil listrik China di Indonesia karena faktor harga terjangkau. Menurut Populix, mobil listrik sebenarnya belum umum di kalangan masyarakat, maka harga terjangkau menjadi kuncinya.

    Nah harga terjangkau itu memang ditawarkan para produsen mobil listrik China. Kondisi ini justru berbeda dengan mobil listrik merek Jepang, Eropa, ataupun Korea Selatan.

    “Merek Jepang dan Eropa dipandang mahal, menghadapi persaingan yagn ketat karena biayanya yang lebih tinggi dan fiturnya lebih sedikit,” demikian ditulis Populix.

    Populix menjelaskan, merek mobil Jepang memang menawarkan ragam model mobil yang sudah cukup familiar di kalangan masyarakat dan juga kualitasnya sudah terbukti. Layanan purna jual juga sudah tersedia dengan luas sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan perawatan mobilnya. Namun beberapa menilai mobil Jepang terlalu mahal.

    Sementara mobil Eropa, umumnya memang mengisi segmen premium. Sering juga merek Eropa dilihat sebagai merek mewah yang memprioritaskan kemewahan di atas fungsionalitas. Tak cuma itu, harganya juga dianggap terlalu mahal. Merek Korea juga dianggap terlalu mahal sementara fiturnya tak jauh berbeda dengan mobil Jepang.

    (dry/din)

  • Xiaomi HyperOS 3 Bawa Tampilan Liquid Glass, Ikuti Apple? – Page 3

    Xiaomi HyperOS 3 Bawa Tampilan Liquid Glass, Ikuti Apple? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi berencana untuk menyiapkan peluncuran HyperOS 3, versi terbaru dari sistem operasinya.  

    Salah satu hal yang disebut-sebut dari sistem operasi ini adalah bahasa desain Liquid Glass yang baru. 

    Terdengar familiar? Ya, Apple juga belum lama ini mengungkap desain Liquid Glass pada peluncuran iOS 26. Apakah sama?

    Mengutip Gizchina, Kamis (3/7/2025), Liquid Glass milik HyperOS 3 ini hadir untuk membawa tampilan modern dan halus pada antarmukanya, sembari menjaga semuanya tetap mudah digunakan. 

    Berdasarkan bocoran yang cukup terpercaya di Tiongkok, Digital Chat Station, desain baru ini menampilkan ikon kaca dan pusat kontrol yang transparan. 

    Tujuannya penerapan Liquid Glass adalah untuk menciptakan visual yang halus tanpa membuat antarmuka lebih sulit digunakan.

    Tak seperti desain milik pesaing, Xiaomi disebut menempatkan fokus pada keterbacaan dan kesederhanaan, melalui tampilan yang ditingkatkan. 

     

     

    Xiaomi memamerkan mobil listrik pertamanya, SU7, di ajang Mobile World Congress 2024 di Fira Gran Via, Barcelona Spanyol, Senin (26/2/2024).

  • BYD Luncurkan Seagull Free Edition, Harga Rp 170 Jutaan

    BYD Luncurkan Seagull Free Edition, Harga Rp 170 Jutaan

    Jakarta

    BYD meluncurkan hatchback listrik murah, Seagull Free Edition, di China. Apa spesialnya?

    BYD Seagull Free Edition meluncur di China dengan beberapa pembaruan. Dikutip Carnewschina, versi terbaru dari mobil listrik termurah BYD ini memiliki kabin cerah, fitur keselamatan yang diperluas, dan jarak tempuh hingga 405 km (CLTC).

    BYD Seagull Free Edition dibangun di atas e-Platform 3.0 BYD. Mobil listrik ini menggunakan motor listrik bertenaga 55 kW di depan dengan torsi maksimal 135 Nm. Mobil ini menggunakan baterai LFP 38,88 kWh yang mendukung pengisian cepat. Dengan arus DC, mengisi ulang baterai dari 30 persen hingga 80 persen cuma butuh waktu 30 menit.

    Pembaruan desain meliputi emblem “BYD” yang direvisi di bagian belakang yang senada dengan fasia depan. Di bagian dalam ada lapisan atap baru berbahan kain untuk meningkatkan daya tahan. Interiornya juga memperkenalkan versi dua warna dari trim “Sand Dune Pink” BYD.

    Port pengisian daya gadget Type-A dan Type-C kini menjadi standar di baris depan. Khusus untuk port Type-C, bisa menghasilkan daya hingga 60W.

    BYD Seagull Free Edition dilengkapi layar sentuh mengambang 12,8 inci yang didukung oleh sistem infotainment DiLink 100 BYD. Sistem hiburan itu menawarkan interaksi suara dan layanan cloud.

    Trim yang lebih tinggi mencakup rangkaian bantuan pengemudi tiga kamera “God’s Eye C”. Enam kantung udara menjadi standar di seluruh tipe. Penyempurnaan telah dilakukan pada sistem pencahayaan, klakson, dan AC.

    Seagull tetap menjadi model entry-level BYD dalam seri Ocean. Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.540 mm, dengan wheelbase 2.500 mm. Model ini diposisikan untuk menarik minat pembeli mobil listrik perkotaan dan konsumen muda yang mencari kendaraan listrik kompak.

    Di China, BYD Seagull Free Edition dijual dengan harga 78.800 yuan. Kalau dirupiahkan berarti sekitar Rp 178 jutaan.

    Kabarnya, BYD juga sedang menyiapkan model Seagull untuk dijual di Indonesia. Bahkan, tenaga penjual BYD sudah mulai membuka keran pemesanan alias pre order calon mobil listrik murah BYD Seagull di Indonesia. “Harga mulai Rp 200 jutaan,” kata tenaga penjual yang tidak ingin disebutkan namanya.

    (rgr/dry)

  • Tak Terduga! Bukan Harga, Ini Alasan Utama Orang RI Beli Mobil Listrik

    Tak Terduga! Bukan Harga, Ini Alasan Utama Orang RI Beli Mobil Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil listrik tipe battery electric vehicle (BEV) terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski kendaraan bensin masih mendominasi, namun pangsa pasar BEV di Indonesia dilaporkan naik dari 1,7% di 2023 menjadi 5% di tahun 2024.

    Berdasarkan riset Populix berjudul Electric Vehicles in Indonesia: Consumer Insights and Market Dynamics ada banyak faktor yang memengaruhi masyarakat membeli kendaraan listrik, paling besar ialah bebas polusi udara sebanyak 67%.

    Kemudian 60% karena bebas polusi suara atau suara mesin yang senyap, 54 persen karena dampaknya pada lingkungan yang positif.

    “Orang-orang Indonesia sekarang mulai melek terkait lingkungan kalau kita lihat,” kata Associate Head of Research for Automotive Populix Susan Adi Putra dalam diskusi Populix x Forwot dikutip Kamis (3/7/2015).

    Lalu mudahnya perawatan dibandingkan mobil bensin sebesar 45% serta disusul biaya perawatan dan pemeliharaan yang lebih rendah sebesar 45% dan biaya operasional yang rendah 41%.

    Faktor pajak tahunan yang lebih rendah juga berpengaruh (34%), kemudian regulasi pemerintah juga menjadi pertimbangan yakni subsidi yang nilainya mencapai puluhan juta (34%), dan peraturan pemerintah yang mendukung kepemilikan EV (32%).

    “Insentif dari pemerintah ini juga mendukung mereka untuk beli akhirnya, ini sangat memengaruhi mereka, ini memegang peranan penting juga selain dari aspek lingkungan,” ujar Susan.

    Faktor lain yang memengaruhi yakni pengisian daya baterai yang cepat (28%), model berbeda yang unik dan disukai (28%), serta fitur keselamatan (28%).

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dirakit Lokal, Harga Mobil Listrik Xpeng Bakal Berubah?

    Dirakit Lokal, Harga Mobil Listrik Xpeng Bakal Berubah?

    Purwakarta

    Xpeng resmi mengoperasikan pabrik perakitan lokal mereka di Purwakarta, Jawa Barat. Dengan dirakit lokal, maka mobil listrik Xpeng juga diwajibkan menggunakan part- part lokal. Apakah nantinya harga mobil Xpeng bakal berubah menjadi lebih murah?

    Dijelaskan Hari Arifianto selaku VP of Marketing Xpeng Indonesia, pihaknya belum bisa memastikan apakah harga mobil Xpeng yang dibuat di Purwakarta akan mengalami perubahan atau tidak.

    “Ya penginnya sih kan tidak ada perubahan harga. Namun demikian kan kita tidak boleh menjadikan promise (janji) ya. Karena ada komponen yang tadi diproduksi secara lokal,” ungkap Hari kepada wartawan di Purwakarta, Jawa Barat (1/7).

    Hari menambahkan, masih terlalu dini untuk menentukan apakah harga mobil Xpeng, khususnya MPV premium X9, akan mengalami perubahan harga atau tidak. Pastinya, Xpeng ingin memberikan yang terbaik buat konsumen Indonesia.

    “Agak terlalu prematur kalau kita sampaikan. Oh tidak ada perubahan harga atau harganya menjadi murah. Karena kita harus melihat komponen-komponen kontributor,” sambung Hari.

    “Tadi yang misalnya sampai 40% (TKDN) sebagai komponen produksinya berapa sih kontribusi? Kontribusinya sama overall pricing-nya gitu. Ya penginnya sih kasih yang terbaik ya (buat konsumen Indonesia). Cuma nggak boleh terlalu prematur untuk menyatakan bahwa harganya tetap lebih tinggi atau lebih rendah,” bilang Hari.

    Sebagai informasi, pabrik Xpeng yang ada di Purwakarta menjadi pabrik Xpeng pertama yang dibangun di luar China. Pabrik ini tak sekadar memproduksi mobil, tapi juga berkontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja untuk warga Indonesia, serta transfer teknologi canggih Xpeng ke Indonesia.

    Xpeng X9 menjadi model pertama yang dirakit di Purwakarta. Nantinya model mobil SUV G6 juga bakal dirakit pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) tersebut.

    (lua/dry)

  • Banyak Orang Ogah Beli Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Banyak Orang Ogah Beli Mobil Listrik, Ini Alasannya

    Jakarta

    Masih banyak orang yang ogah membeli mobil listrik. Setidaknya ada beberapa faktor di belakangnya. Berikut ini penjelasannya.

    Mobil listrik tengah naik daun. Popularitasnya pun terus mengalami peningkatan. Hal itu juga diiringi banyaknya model mobil listrik yang dijual ke pasaran. Di Indonesia pun demikian. Dalam dua tahun terakhir setidaknya, makin banyak mobil listrik bermunculan. Para pabrikan pun berlomba-lomba untuk meluncurkan mobil listrik andalannya.

    Kendati demikian, tidak semua masyarakat langsung tertarik dengan pesona mobil listrik. Masih ada sebagian yang justru ragu untuk membeli mobil listrik. Dalam riset internal yang dilakukan Populix terungkap banyak faktor di balik enggannya masyarakat beralih membeli mobil listrik.

    Keraguan pertama berkaitan bengkel. Tidak semua bengkel bisa menerima meski kerusakan yang dialami tak berkaitan dengan kelistrikan. Tak cuma itu, lokasi pengecasan baterai masih sedikit dan jauh.

    Banyak juga yang meragukan soal jarak tempuh baterai dalam satu kali pengecasan. Bagi sebagian orang, harga mobil listrik juga dianggap masih terlalu mahal. Waktu pengecasan juga dinilai terlalu lama, sehingga membuat masyarakat enggan membelinya. Ya, bila dibandingkan dengan mengisi bensin, waktu mengecas memang jauh lebih lama.

    Meski mendapat subsidi dari pemerintah, tidak sedikit yang menganggap subsidi tersebut terlalu kecil. Sebagai informasi, mobil listrik saat ini mendapat subsidi PPN sebesar 10 persen, sehingga PPN yang dibayarkan hanya 2 persen. Tak cuma itu, mobil listrik juga dibebaskan dari PPnBM. Tapi tidak semua mobil listrik bisa mendapatkannya, melainkan bila memenuhi persyaratan TKDN minimal 40 persen.

    Faktor selanjutnya berkaitan dengan keselamatan. Ada yang menilai fitur keselamatan di mobil listrik itu masih buruk. Dua faktor lain yang membuat masyarakat ogah membeli mobil listrik karena modelnya mirip dengan model lainnya serta kesulitan dalam melakukan registrasi kendaraan.

    (dry/din)