Transportasi: mobil listrik

  • Sebelum Terbakar, Wuling Air EV Sempat Tabrak Kendaraan Lain

    Sebelum Terbakar, Wuling Air EV Sempat Tabrak Kendaraan Lain

    Jakarta

    Hasil investigasi Wuling Air EV yang terbakar bukan dipicu dari baterai dan motor listrik. Faktanya sebelum Wuling Air EV itu terbakar sempat tabrakan dengan kendaraan lain.

    Peristiwa terbakarnya mobil listrik ini terjadi di perempatan Jl.Soekarno Hatta -MochToha, Bandung, Jawa Barat. Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Fiekry Perdana mengatakan mulanya muncul asap dari kap mobil saat berhenti di persimpangan jalan.

    “Saat menunggu lampu merah, tiba-tiba dari mesin keluar kepulan asap disusul api dan membakar sehingga menghanguskan mobil listrik tersebut,” ujar Fiekry dalam keterangannya dikutip dari detikJabar.

    Fiekry mengatakan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, pemilik mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

    “Akibat dari kejadian tersebut mobil hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan materi,” katanya.

    Fiekry menambahkan berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, mobil tersebut awalnya sempat menabrak kendaraan lain. Namun, permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan.

    “Kemudian jalan kembali dan berputar di JL. Soekarno Hatta arah ke timur. Sebelum di perempatan JL. Soekarno Hatta – Jl. Moch Toha lampu merah, sehingga kendaraan berhenti. Saat menunggu lampu merah, tiba-tiba dari mesin keluar kepulan asap disusul api dan membesar,” tuturnya.

    Polisi menduga kebakaran tersebut akibat korsleting kelistrikan.

    “Kebakaran diakibatkan faktor kendaraan yaitu diduga ada korsleting kelistrikan pada kendaraan,” katanya.

    Maulana Hakim, Aftersales Director Wuling Motors menyebut penyebab kebakaran bukan berasal dari baterai dan motor listrik.

    Wuling saat ini sedang melakukan koordinasi pemeriksaan lebih lanjut bersama pihak-pihak terkait.

    “Untuk perkembangan kali ini dapat disampaikan bila kami sudah berhasil melakukan komunikasi dengan konsumen terkait melalui dealer setempat dan telah sepakat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut perihal asal usul penyebab kejadian ini bersama pihak pihak terkait,” kata Maulana Hakim dalam keterangan resminya kepada detikOto, Senin (7/6/2025).

    Hasil investigasi awal, Wuling memastikan bahwa komponen utama mobil listrik seperti baterai dan motor listrik tidak menjadi penyebab kebakaran. Insiden awal mobil terbakar diketahui berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap.

    “Kami juga ingin menyampaikan bahwa komponen baterai tegangan tinggi yang terletak di bawah kabin mobil dan motor listrik yang berada di bagian belakang mobil ditemukan dalam kondisi yang utuh dan normal usai proses pemadaman selesai,” kata Maulana Hakim.

    “Oleh karenanya dapat dipastikan bila komponen tersebut tidak ada kaitannya dan juga bukan pemicu dari insiden ini,” jelas dia.

    “Dengan demikian, investigasi yang lebih dalam tetap berjalan dan kami fokuskan terhadap area kap depan untuk dapat mengetahui penyebab insiden ini. Kami mohon untuk dapat menunggu perkembangan selanjutnya,” tambahnya lagi.

    (riar/din)

  • Tertarik Beli Mobil Listrik Xiaomi? Sabar, Tahun 2027 Bisa Masuk Indonesia

    Tertarik Beli Mobil Listrik Xiaomi? Sabar, Tahun 2027 Bisa Masuk Indonesia

    Jakarta

    Xiaomi mendobrak pasar mobil listrik di China dengan dua produk yang sudah mereka rilis. Kamu yang tertarik harus menunggu agak lama, soalnya Xiaomi baru akan mulai menjual mobilnya ke luar China mulai 2027.

    Sejak resmi mengumumkan niatnya untuk meramaikan industri otomotif pada 2021, Xiamoi hingga kini sudah meluncurkan dua mobil listrik. Yang pertama adalah SU7 yang meluncur pada Maret 2024, dan diikuti dengan launchhing YU7 pada Mei tahun ini.

    Dua produk mobil listrik tersebut mendapat sambutan positif dari pasar mobil listrik China. Puluhan ribu pesanan diklaim diterima Xiaomi hanya dalam waktu singkat. YU7 bahkan dipesan ratusan ribu unit dalam hitungan menit.

    Mobil listrik pertama Xiaomi, sedan SU7, meluncur pada April 2024. Foto: Xiaomi

    Sebagaimana mereka mobil listrik lain yang berasal dari China, Xiaomi tak puas bermain di kandang sendiri. Mereka berencana menembus pasar internasional dengan akan menjual mobil di beberapa negara.

    CEO Xiaomi, Lei Jun, pekan lalu menyatakan perusahaan yang dipimpinnya akan mulai mempertimbangkan pasar global paling tidak mulai tahun 2027. Demikian dikutip dari Reuters.

    Menjual mobil ke pasar internasional akan menjadi langkah besar penuh tantangan buat Xiaomi. Soalnya, saat ini saja mereka masih kesulitan memenuhi permintaan pasar lokal.

    Baru-baru ini Xiaomi mengumumkan ke calon komsumen, mereka yang tertarik memiliki SUV YU7 harus menunggu lebih dari setahun untuk bisa mendapatkan mobilnya. Meningkatkan kapasitas produksi masih menjadi pekerjaan besar buat Xiaomi, ini terkait dengan besarnya permintaan pasar terhadap dua produknya.

    Apakah Xiaomi akan menjual mobilnya di Indonesia?

    Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Xiaomi terkait rencana ekspansi pasar ke luar China. Lei Jun hanya mengumumkan kalau paling cepat mereka akan mulai mengirim mobil secara internasional pada 2027.

    Mobil listrik Xiaomi YU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Meski begitu, peluang Xiaomi menjual mobilnya di Indonesia terbuka sangat lebar. Pasar mobil listrik di Indonesia dianggap masih sangat besar. Selain itu, dari tahun ke tahun jumlah pemilik mobil jenis ini juga mengalami peningkatan.

    Kondisi ini membuat sangat banyak merek China memutuskan untuk bertarung di pasar Indonesia. Sampai awal tahun 2025 ini tercatat ada 16 mereka mobil China di Indonesia. Mayoritas merek-merek tersebut fokus pada kendaraan listrik.

    Di sisi lain, nama Xiaomi juga sudah sangat dekat dengan orang Indonesia. Tentu saja dengan statusnya sebagai produsen comsumer electronic, yang dikenal dengan produk harga terjangkau.

    (din/riar)

  • Sebelum Terbakar, Wuling Air EV Sempat Tabrak Kendaraan Lain

    Hasil Investigasi Air EV yang Terbakar, Wuling: Bukan dari Baterai

    Jakarta

    Wuling Motors Indonesia mengumumkan hasil investigasi terbakarnya Air EV di Bandung, Jawa Barat. Maulana Hakim, Aftersales Director Wuling Motors menyebut penyebab kebakaran bukan berasal dari baterai dan motor listrik.

    Wuling saat ini sedang melakukan koordinasi pemeriksaan lebih lanjut bersama pihak-pihak terkait.

    “Untuk perkembangan kali ini dapat disampaikan bila kami sudah berhasil melakukan komunikasi dengan konsumen terkait melalui dealer setempat dan telah sepakat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut perihal asal usul penyebab kejadian ini bersama pihak pihak terkait,” kata Maulana Hakim dalam keterangan resminya yang diterima detikOto, Minggu (6/6/2025).

    Hasil investigasi awal, Wuling memastikan bahwa komponen utama mobil listrik seperti baterai dan motor listrik tidak menjadi penyebab kebakaran. Insiden awal mobil terbakar diketahui berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap.

    “Kami juga ingin menyampaikan bahwa komponen baterai tegangan tinggi yang terletak di bawah kabin mobil dan motor listrik yang berada di bagian belakang mobil ditemukan dalam kondisi yang utuh dan normal usai proses pemadaman selesai,” kata Maulana Hakim.

    “Oleh karenanya dapat dipastikan bila komponen tersebut tidak ada kaitannya dan juga bukan pemicu dari insiden ini,” jelas dia.

    “Dengan demikian, investigasi yang lebih dalam tetap berjalan dan kami fokuskan terhadap area kap depan untuk dapat mengetahui penyebab insiden ini. Kami mohon untuk dapat menunggu perkembangan selanjutnya,” tambahnya lagi.

    Diberitakan detikcom sebelumnya sebuah Wuling Air EV terbakar di pinggir jalan. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @Viranurzahra17. Saat berita ini dimuat, unggahan itu telah ditonton lebih dari 5 juta kali dan menuai berbagai reaksi dari warganet.

    Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Fiekry Perdana mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, mobil tersebut awalnya sempat menabrak kendaraan lain. Namun, permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan.

    “Kemudian jalan kembali dan berputar di JL. Soekarno Hatta arah ke timur. Sebelum di perempatan JL. Soekarno Hatta – Jl. Moch Toha lampu merah, sehingga kendaraan berhenti. Saat menunggu lampu merah, tiba-tiba dari mesin keluar kepulan asap disusul api dan membesar,” dikutip dari detikJabar.

    Polisi menduga kebakaran tersebut akibat korsleting kelistrikan.

    “Kebakaran diakibatkan faktor kendaraan yaitu diduga ada korsleting kelistrikan pada kendaraan,” katanya.

    (riar/din)

  • Tanggapan Suzuki soal Produsen China Ramai-ramai Pangkas Harga Mobil

    Tanggapan Suzuki soal Produsen China Ramai-ramai Pangkas Harga Mobil

    Jakarta

    Suzuki buka suara soal strategi ‘gila’ produsen mobil China yang memangkas harga kendaraan di Indonesia. Mereka mengaku tak mau mengambil langkah yang sama!

    Donny Saputra selaku Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, ketimbang melakukan pengurangan harga gila-gilaan, pihaknya ingin fokus memberikan produk dan layanan terbaik. Namun, dia menghargai keputusan produsen China yang punya pendekatan berbeda.

    “Kami harapkan dengan aksi memangkas harga di merek-merek lain, itu strategi yang mereka lakukan, kami percaya bahwa kualitas produk dan layanan merupakan sesuatu yang harus kami jaga baik,” ujar Donny saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).

    “Jadi sampai saat ini kami tidak berniat memangkas harga dari model-model kami. Kalau program penjualan mungkin ada, tapi memangkas harga sih tidak,” tambahnya.

    Suzuki Fronx. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Donny menjelaskan, Suzuki sudah puluhan tahun di pasar otomotif Indonesia. Pihaknya juga sudah melakukan investasi besar-besaran di sini. Itulah mengapa, mereka ingin terus menjaga kepercayaan konsumen-konsumennya. Hal tersebut jauh lebih penting ketimbang sekadar memangkas harga.

    “Kami berupaya tidak hanya menyediakan produk yang mempunyai value, dalam arti harga dan benefit yang diterima konsumen. Kemudian yang kami tekankan adalah bagaimana kami mendeliver produk berkualitas tinggi yang bisa dipercaya konsumen kami,” tuturnya.

    “Nah dengan sisi itu, kami tentu mempertimbangkan hal-hal yang mungkin bisa mengurangi biaya pada konsumen, akan tetapi tidak mengurangi kepercayaan dari konsumen,” kata dia menambahkan.

    Mobil China MG4 EV warna oren. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Menurut catatan detikOto, MG Motors merupakan salah satu produsen mobil China yang memulai tren pemangkasan harga mobil di Indonesia. Bahkan, mereka menjadi nama yang paling radikal dalam menurunkan harga jual.

    Salah satu mobil listrik andalan mereka, MG4 EV mulanya dibanderol Rp 640 juta. Namun, kendaraan itu mengalami revisi harga tiga kali menjadi hanya Rp 395 jutaan atau turun Rp 240 jutaan!

    Bukan hanya MG, produsen China lain seperti BAIC dan Chery juga gila-gilaan menurunkan harga mobilnya di Indonesia. BAIC memangkas harga BJ40 Plus hingga Rp 92 jutaan, sementara Chery memotong harga E5 hingga Rp 105 jutaan.

    (sfn/din)

  • Mobil Listrik Xpeng G7 Terjual 10 Ribu Unit dalam 9 Menit, Apa Hebatnya?

    Mobil Listrik Xpeng G7 Terjual 10 Ribu Unit dalam 9 Menit, Apa Hebatnya?

    Jakarta

    Mobil listrik Xpeng G7 baru saja meluncur di China dan langsung mencatatkan angka penjualan fantastis.

    Dilansir dari CNEVPost, hanya butuh waktu 9 menit sejak peluncuran, SUV listrik Xpeng G7 ini laku sebanyak 10.000 unit.

    Konsumen diminta membayar deposit 5.000 yuan atau sekitar Rp 11 juta untuk mengamankan unit. Ini jadi sinyal kuat bahwa peminat mobil listrik di China masih tinggi, apalagi dengan banderol G7 yang tergolong menggoda yakni mulai dari 195.800 yuan atau sekitar Rp442 juta.

    Xpeng G7 Foto: dok. Xpeng

    Lantas apa yang membuat Xpeng G7 sangat diminati masyarakat China?

    Perlu diketahui bahwa Xpeng G7 menempati segmen SUV menengah. Artinya mobil listrik ini bermain melawan Tesla model Y atau Xiaomi YU7 di pasar China.

    Xpeng G7 tetap menawarkan performa impresif lewat motor listrik 218 kW (sekitar 297 PS) yang ditanamkan ke roda belakang. Diklaim mobil ini mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 6,5 detik saja.

    Soal baterai, G7 tersedia dalam dua opsi yakni 68,5 kWh yang sekali cas penuh bisa dibawa hingga 602 km (klaim CLTC) dan ada juga yang 80,8 kWh dengan jarak tempuh hingga 702 km (klaim CLTC).

    Kedua opsi tersebut hadir dengan arsitektur pengisian cepat 800V dan mendukung charging rate tinggi sehingga waktu pengisiannya jadi lebih singkat.

    Xpeng G7 Foto: dok. Xpeng

    Nilai jual utama Xpeng G7 juga terletak pada teknologi AR-HUD (Augmented Reality Head-Up Display) yang mereka kembangkan bersama Huawei. Di mana, mobil ini memiliki layar proyeksi yang menggantikan panel instrumen konvensional dan mampu menampilkan navigasi AR, panduan saat persimpangan, hingga arahan ganti jalur secara dinamis.

    Versi tertinggi, G7 Ultra, dibekali chip AI Turing buatan Xpeng sendiri dengan daya komputasi mencapai 2.250 TOPS. Chip ini mengendalikan sistem bantuan berkendara semi otonom berbasis kamera, mulai dari City Navigation Guided Pilot (NGP), highway NGP, hingga fitur parkir otomatis.

    Di sisi lain,Xpeng G7 juga tampil menarik. Dari luar, G7 tampil hadir dengan “X Face” generasi baru, grille aktif, lampu DRL full-lebar, serta handle pintu tersembunyi. Dimensinya cukup bongsor dengan panjang 4.892 mm dan wheelbase 2.890 mm.

    Masuk ke dalam, kabinnya dibuat senyap dan mewah. Panel instrumen ditiadakan demi layar sentral 15,6 inci, ditambah layar kontrol 8 inci di baris kedua. Jok kulit Nappa dilengkapi pemanas, ventilasi, dan fitur pijat. Fitur lain seperti panoramic sunroof, ambient lighting, hingga audio 20-speaker 7.1.4 juga ikut disematkan.

    Sayang model SUV dari Xpeng G7 ini belum ada kabar untuk dibawa ke Indonesia. Saat ini, Xpeng Indonesia tengah fokus menjual model MPV premium X9 dan SUV G6.

    (mhg/din)

  • Harga Mobil Listrik Bekas di RI Turun Gila-gilaan, Kok Bisa?

    Harga Mobil Listrik Bekas di RI Turun Gila-gilaan, Kok Bisa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mobil listrik bekas di pasaran anjlok meski hanya selang pemakaian singkat seperti satu tahun. Anjloknya harga mobil listrik bekas terjadi di hampir semua brand, penyebab utamanya karena waktu pemakaian baterai.

    “Karena baterainya, makanya sekarang kaya Vinfast, Alva (motor listrik) dia jualan nggak pakai baterai, tapi sewa, jadi yang dijual cuma mobilnya aja,” ungkap Founder National Battery Research Institute Evvy Kartini di sela acara Populix x Forwot Outlook Discussion Rabu lalu dikutip Minggu (6/72025).

    Sebagai contoh, BYD Seal Premium di harga barunya Rp 639 juta serta Seal Performance AWD di Rp 750 juta. Namun selang satu tahun dari peluncuran, mobil bekasnya sudah anjlok lebih dari Rp 200 juta, misalnya di situs jual beli Carmudi dijual Seal Performance AWD di Rp 530 juta serta Rp 545 juta.

    Sementara itu harga mobil listrik bekas lainnya seperti Hyundai juga jeblok, harga Ioniq 5 Signature Long Range mulai dari Rp 844 juta, namun saat ini harga mobil bekasnya yang tahun 2023 menjadi Rp 465 juta-Rp 550 juta, perbedaan harga tergantung pada kondisi kendaraan. Namun tergambar bahwa hanya selang dua tahun perbedaan harganya mencapai Rp 300-400 juta.

    Foto: Freepik
    Parking

    Kemudian harga baru Chery J6 berkisar Rp 505,5 juta, namun untuk mobil bekasnya di tahun 2024 lalu saat ini harganya hanya Rp 450 juta. Anjloknya harga itu karena pertimbangan menurunnya kekuatan baterai.

    “Misal anda pakai mobil listrik 3 tahun, orang yang mau beli pasti menghitung, sisa masa pakai cuma 2 tahun, karena baterainya belum direcycle, ganti baterai juga setengah harga mobil, jadi makanya turun, bukan bodi atau apa, jadi baterainya,” kata Evvy.

    Hal itu berbeda dengan kendaraan bensin atau internal combustion engine (ICE), sedangkan kekuatan kendaraan listrik terus menurun setelah pemakaian lama.

    “Karena baterai punya lifetime, misal 1000 cycle, ketika dipakai 500 cycle berarti sisanya 500, itu ngga bisa digantikan, dalam sekian tahun harus diganti, jadi itu yang menyebabkan harga mobil listrik jatuh,” sebut Evvy.

    Harga komponen baterai juga tergolong sangat tinggi, bahkan mendominasi nilai dari mobil itu sendiri.

    “Harga baterai setengah harga mobil, jenis LFP dan semua. Jadi ketika harga baterai turun pasti mobil listrik turun,” ungkapnya.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Air EV Terbakar di Bandung, Wuling Langsung Lakukan Investigasi

    Air EV Terbakar di Bandung, Wuling Langsung Lakukan Investigasi

    Jakarta

    Sebuah mobil listrik Wuling Air EV dilaporkan terbakar di jalanan Kota Bandung pada Sabtu (5/7/2025) malam. Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

    Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @Viranurzahra17. Saat berita ini dimuat, unggahan itu telah ditonton lebih dari 5 juta kali dan menuai berbagai reaksi dari warganet.

    @viranurzahra17

    Lagi neduh , tiba tiba liat kejadian kebakaran di depan mata hhu🥹

    ♬ suara asli – Virazahra

    Menanggapi kejadian Air EV yang terbakar di Bandung, pihak Wuling Motors menyatakan keprihatinannya dan langsung melakukan investigasi. Mereka mengklaim telah memperoleh informasi awal terkait penyebab insiden tersebut.

    “Kami baru saja menerima informasi ini dan kami turut prihatin atas kejadian yang dialami konsumen. Menurut informasi di lapangan awal mula insiden ini berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap,” ujar Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors kepada detikOto pada Minggu (6/7/25).

    Tak lama setelah asap muncul, api diduga langsung menyambar ke bagian lain kendaraan. Dalam video viral tersebut terlihat jelas momen saat bagian depan Air EV mulai berasap hingga akhirnya dilalap api.

    Saat kejadian berlangsung, Kota Bandung tengah diguyur hujan. Kondisi ini justru memperparah penyebaran api. Meski demikian, Wuling mengapresiasi kesigapan petugas pemadam kebakaran yang cepat mengatasi api.

    “Kami juga berterima kasih kepada pihak pemadam kebakaran setempat yang dengan sigap melakukan pemadaman dengan singkat,” sambung Maulana.

    Hingga kini, Wuling belum merinci penyebab utama terbakarnya mobil tersebut. Mereka menyebut masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelidiki lebih lanjut.

    “Saat ini kami sedang melakukan kontak kepada konsumen dan juga berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dari kejadian ini. Karena bagi kami faktor keselamatan konsumen merupakan prioritas utama,” tutup Maulana.

    (mhg/din)

  • Mobil Murah Tak Kunjung Datang, Konsumen Kabur

    Mobil Murah Tak Kunjung Datang, Konsumen Kabur

    Jakarta

    Tesla makin keteteran di pasar mobil listrik global. Di saat persaingan makin sengit dan minat konsumen mulai goyah, merek mobil listrik asal Amerika Serikat ini justru belum menepati janjinya untuk menghadirkan kendaraan dengan harga terjangkau.

    Dikutip dari Forbes, lesunya penjualan Tesla terjadi hampir di seluruh pasar utama. Di Eropa, Tesla mencatat penurunan selama lima bulan berturut-turut.

    Data menyebutkan, penjualan Tesla di Amerika Serikat yang notabene pasar domestik sekaligus basis produksi utama mereka terus melemah. Bahkan di China yang selama ini jadi pasar kunci, penjualan Tesla turun hingga 15% di bulan lalu.

    Sepanjang kuartal II 2025, Tesla hanya mampu mengirimkan 384.122 unit kendaraan listrik ke pasar global. Angka itu turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan jadi penurunan kuartal ketiga berturut-turut.

    Tesla Model Y Foto: (Rangga Rahadiansyah/detikOto)

    Salah satu penyebab utama adalah absennya model entry-level yang sebelumnya dijanjikan Elon Musk. Model Y versi murah yang sempat digadang-gadang meluncur tahun ini, justru ditunda.

    Tak hanya itu, babak belur Tesla di pasar Otomotif ini terjadi karena berkurangnya minat beli masyarakat Amerika Serikat akan mobil listrik.

    Dari studi yang dilakukan oleh AAA (American Automobile Association) pada Juni 2025 minat beli masyarakat Amerika Serikat akan mobil listrik kian menurun. Disebutkan bahwa hanya 16% orang dewasa di Amerika Serikat yang menyatakan ingin membeli EV. Padahal pada 2022, angkanya masih di 25%.

    Reputasi pribadi Elon Musk yang belakangan dekat dengan Presiden AS Donald Trump juga mempengaruhi persepsi konsumen. Business Insider mencatat, banyak konsumen mulai berpaling dari Tesla karena citra politik Musk yang dianggap kontroversial.

    Di sisi lain, persaingan dari merek mobil listrik China semakin tajam. Tesla juga disebut salah strategi untuk menghadapi perang di skena otomotif global. Diketahui bahwa merek lain mulai mengalihkan fokus ke kendaraan hybrid sebagai alternatif, Tesla justru makin fokus ke teknologi futuristik seperti robotaxi dan AI. Padahal, bisnis utamanya saat ini masih bergantung pada penjualan mobil listrik dan baterai.

    Solusi Elon Musk: Pecat Orang Kepercayaannya

    Di tengah situasi sulit ini, CEO Tesla Elon Musk mengambil keputusan drastis. Ia memecat Omead Afshar, Kepala Operasional untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa.

    Padahal, Afshar dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Musk. Ia bergabung sejak 2017 sebagai insinyur, lalu naik menjadi Wakil Presiden yang membawahi operasional di dua pasar terbesar Tesla.

    Pemecatan dilakukan menjelang tutup kuartal II 2025, dan diyakini sebagai langkah Musk untuk merespons tekanan yang kian besar dari investor dan publik.
    “Afshar selama ini dikenal sebagai tangan kanan Musk. Bahkan dia yang memimpin perayaan peluncuran robotaxi Tesla di Austin bulan lalu,” tulis Forbes.

    (mhg/din)

  • Produsen Jepang Diminta Tiru China Pangkas Harga Mobil di Indonesia

    Produsen Jepang Diminta Tiru China Pangkas Harga Mobil di Indonesia

    Jakarta

    Produsen mobil Jepang diminta mengikuti jejak pabrikan China yang berani memangkas harga kendaraan di Indonesia. Sebab, dengan demikian, pertarungan produk makin seru dan kompetitif.

    Hal tersebut disampaikan pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu. Menurutnya, produsen Jepang tak boleh diam saja ketika China diam-diam mulai mendominasi pasar.

    “Produsen Jepang, yang sudah lama mendominasi pasar Indonesia, sepertinya memang perlu menyesuaikan strategi agar tetap kompetitif. Salah satu opsi yang bisa diambil adalah ikut menurunkan harga untuk menyaingi produsen China,” ujar Yannes kepada detikOto, dikutip Sabtu (5/7).

    Honda HR-V Hybrid Foto: Honda

    Strategi pemangkasan harga gila-gilaan sebenarnya sudah diterapkan satu produsen Jepang, yakni Honda Prospect Motor (HPM). Mereka membanderol HR-V Hybrid Rp 60 jutaan lebih murah dibandingkan varian tertinggi di model sebelumnya.

    “Tapi ini tentunya bukan satu-satunya jalan. Mereka juga bisa fokus pada peningkatan fitur dan kualitas produk. Misalnya, menawarkan teknologi lebih canggih, desain yang lebih menarik, atau bahkan menggarap segmen pasar yang lebih premium untuk membedakan diri dari kompetitor,” tuturnya.

    “Jadi, meskipun menurunkan harga bisa jadi langkah cepat untuk menjaga market positioning, Jepang sebetulnya punya peluang untuk bermain lebih smart dengan memanfaatkan rekam jejak reputasi mereka yang sudah kuat di Indonesia,” kata dia menambahkan.

    MG4 EV warna oren. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Menurut catatan detikOto, MG Motors merupakan salah satu produsen mobil China yang memulai tren pemangkasan harga mobil di Indonesia. Bahkan, mereka menjadi nama yang paling radikal dalam menurunkan harga jual.

    Salah satu mobil listrik andalan mereka, MG4 EV mulanya dibanderol Rp 640 juta. Namun, kendaraan itu mengalami revisi harga tiga kali menjadi hanya Rp 395 jutaan atau turun Rp 240 jutaan!

    Bukan hanya MG, produsen China lain seperti BAIC dan Chery juga gila-gilaan menurunkan harga mobilnya di Indonesia. BAIC memangkas harga BJ40 Plus hingga Rp 92 jutaan, sementara Chery memotong harga E5 hingga Rp 105 jutaan.

    (sfn/dry)

  • Banyak Dilirik Orang Indonesia, Ini Daftar Mobil Listrik China di RI

    Banyak Dilirik Orang Indonesia, Ini Daftar Mobil Listrik China di RI

    Jakarta

    Mobil listrik China banyak dilirik orang Indonesia. Berikut ini deretan mobil listrik China yang dijual di Tanah Air.

    Banyak orang Indonesia kepincut mobil listrik China. Bukan tanpa alasan, harga terjangkau jadi faktor utamanya. Padahal kalau bicara mobil listrik, bukan hanya merek China yang berjualan di Indonesia. Ada merek Jepang lewat Nissan, Honda, Toyota, hingga Mitsubishi.

    Merek Korea Selatan juga cukup agresif menghadirkan mobil listrik yang dibawa oleh Hyundai dan Kia. Di segmen premium, merek Eropa juga menjajakan mobil listriknya di dalam negeri. Ada BMW, Volvo, Mercedes-Benz, dan beberapa merek lainnya berlomba-lomba menyajikan mobil listrik buat orang Indonesia. Dalam riset yang dilakukan Populix, mobil listrik sebenarnya belum umum di kalangan masyarakat, maka harga terjangkau menjadi kuncinya.

    Nah harga terjangkau itu memang ditawarkan para produsen mobil listrik China. Kondisi ini justru berbeda dengan mobil listrik merek Jepang, Eropa, ataupun Korea Selatan.

    “Merek Jepang dan Eropa dipandang mahal, menghadapi persaingan yang ketat karena biayanya yang lebih tinggi dan fiturnya lebih sedikit,” demikian ditulis Populix.

    Masih dalam survei Populix, mobil listrik Eropa, Jepang, dan juga Korea Selatan dianggap kemahalan dibandingkan mobil China. Belum lagi fiturnya juga tak sebanyak mobil dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

    Merek China memang membanjiri pasar otomotif Indonesia dengan mobil listriknya. Berikut ini deretan mobil listrik China yang dijual di Indonesia.

    Daftar Mobil Listrik China di Indonesia1. BYDBYD M6BYD Sealion 7BYD SealBYD DolphinBYD Atto 32. Denza3. AION4. Chery5. Seres6. Geely7. WulingWuling Air evWuling BinguoEVWuling Cloud EV8. Xpeng9. Neta

    (dry/din)