Transportasi: mobil listrik

  • Mobil Listrik Ora 03 Diklaim Ramai Peminat, Dikirim Mulai Agustus

    Mobil Listrik Ora 03 Diklaim Ramai Peminat, Dikirim Mulai Agustus

    Jakarta

    Setelah meluncur dua pekan lalu, mobil listrik GWM Ora 03 diklaim ramai peminat. Meski angka pastinya tak diungkap, namun jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari.

    Strategy & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat mengatakan, peminat GWM Ora 03 melampaui perkiraannya. Kendaraan listrik berdimensi kompak tersebut rencananya akan dikirim ke konsumen mulai bulan depan.

    “Sekarang kan baru SPK ya, nanti delivery-nya bulan Agustus. Antusiasmenya sangat tinggi, dealer-dealer-nya juga ramai didatengin. SPK dan list-nya meningkat tajam,” ujar Martina Danuningrat saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Rabu sore (9/7).

    Mobil listrik GWM Ora 03. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sayangnya, Martina enggan mengungkap angkanya secara pasti. Pengumuman soal penjualan kemungkinan akan disampaikan beberapa pekan ke depan.

    “Angkanya nanti lah, ketertarikannya sih sangat tinggi. Kalau persentasenya belum tahu pasti, karena baru dua minggu. Intinya antusiasmenya tinggi,” ungkapnya.

    Sebagai catatan, mobil listrik GWM Ora 03 mengusung desain ‘retro-futuristik’, mobil listrik tersebut mengadopsi aksen membulat yang elegan, lengkap dengan detail ikonik seperti Extreme Magic Retro Cat’s Eye Headlights, Retro Free Curving Waist, hingga Flowing Water Light Curtain Taillights.

    Mobil listrik GWM Ora 03. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Secara dimensi, kendaraan unik tersebut memiliki panjang 4.235 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.596 mm, jarak sumbu roda 2.650 mm, dan jarak terendah ke tanah 145 mm. Adapun bobot GWM Ora 03 mencapai 1.510 kg.

    GWM Ora 03 mampu menghasilkan performa optimal dengan output tenaga 105 kW dan torsi maksimal 210 Nm. Sementara baterainya pakai Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg dan sistem manajemen BMS terintegrasi.

    Mobil tersebut bisa menempuh jarak hingga 400 km (NEDC) dalam sekali pengisian. Soal kemampuan pengisian daya, GWM Ora 03 didukung teknologi DC Fast Charging 69 kW yang dapat mengisi daya dari 30% hingga 80% hanya dalam 30 menit.

    Kendaraan yang telah dibekali 15 fitur ADAS itu dibanderol Rp 379 juta dengan status on the road Jakarta. Namun, khusus untuk pembelian hingga pameran GIIAS 2025, ada potongan Rp 10 juta.

    (sfn/dry)

  • Beli Kolor Dapat Mobil Listrik

    Beli Kolor Dapat Mobil Listrik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka memperingati 70 tahun kiprahnya di industri pakaian dalam Indonesia, Rider Underwear meluncurkan program undian berhadiah bertajuk “Beli Kolor Dapat Mobil Listrik”. Program ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada pelanggan setia yang telah mendampingi perjalanan panjang Rider sejak 1955.

    Zaldy Handi Aditia, Public Relations and Marketing Communications Rider Underwear, menyampaikan bahwa selama tujuh dekade, Rider telah melalui berbagai fase sejarah dan tantangan di Indonesia, namun tetap konsisten dalam inovasi dan kualitas.

    “Namun Rider Underwear tetap konsisten berkembang dan melangkah maju atas dukungan dari karyawan dan juga pelanggan setia,” ujar Zaldy kepada awak media.

    Program undian ini berlangsung mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2025 dan terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia. Cara mengikuti undian ini pun cukup mudah. Peserta hanya perlu mengirimkan tiga kemasan produk Rider Underwear, dilengkapi fotokopi identitas, nama, nomor telepon aktif, dan tempat pembelian produk yang ditulis di balik kemasan.

    Kemasan tersebut bisa dikirimkan melalui PO BOX RIDER JAKARTA 10000 atau DROP BOX yang tersedia di toko-toko perwakilan Rider di seluruh Indonesia.

    “Semua masyarakat dapat berpartisipasi mengikuti undian berhadiah tersebut, karena caranya sangat mudah sekali,” tambah Zaldy.

    Pemenang akan mendapatkan Grand Prize berupa mobil listrik BYD Series M6. Selain itu, tersedia hadiah utama seperti kulkas, mesin cuci, dan smart TV, serta berbagai hadiah hiburan mulai dari smartphone Android, air fryer, standing fan, kompor gas, hingga paket produk Rider.

  • Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Honda Disebut Batalkan Proyek SUV Listrik 3 Baris, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Honda dikabarkan membatalkan proyek SUV listrik tiga baris mereka. Penyebabnya, Honda melakukan pemangkasan anggaran besar-besaran hingga 30% untuk beberapa model mobil listrik terbaru mereka yang akan dirilis pada 2030 mendatang.

    Seperti dikutip dari Nikkei Asia, pada bulan Mei 2025 Honda mengumumkan akan memangkas anggaran R&D untuk model-model yang akan dirilis pada tahun 2030 dari 10 triliun yen (Rp 1.300 triliun) menjadi 7 triliun yen (Rp 910 triliun).

    Kabarnya sebagian dana yang dihemat tersebut akan difokuskan untuk pengembangan mobil hybrid. Honda juga disebut-sebut tak lagi menargetkan 30% penjualan mobil listrik BEV dari total penjualan mereka pada 2030 nanti.

    Tentunya bukan hal aneh jika pabrikan-pabrikan otmotif ternama dunia merevisi ulang target mereka terkait kendaraan elektrifikasi. Sebelum Honda, Ford dan Toyota sudah lebih dahulu menunda peluncuran crossover EV terbaru mereka.

    Pabrikan besar lainnya seperti Nissan juga menunda peluncuran Xterra listriknya selama sepuluh bulan hingga November 2028 dan saudaranya, Infiniti, hingga Maret 2029.

    Langkah Honda dipandang sebagai reaksi terhadap melambatnya permintaan kendaraan listrik di banyak negara, dan perubahan pajak kendaraan listrik di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

    Kendati ada efisiensi, Honda masih memiliki beberapa kendaraan listrik yang siap diproduksi, termasuk 0 SUV dan 0 Saloon sedan yang rencananya diluncurkan secara global tahun depan.

    Honda juga sedang mengembangkan Afeela 1 bekerja sama dengan Sony. Sementara itu di China, perusahaan ini sudah memiliki tiga mobil listrik ‘Ye’ – SUV P7 dan S7, serta GT yang akan segera diluncurkan.

    Sehubungan dengan peralihan fokus, Honda akan mengumumkan model hybrid terbaru mereka, termasuk Prelude yang akan segera hadir pada tahun 2027. Arsitektur baru ini disebut-sebut dapat mengurangi biaya hingga 30% dan meningkatkan penghematan bahan bakar hingga 10%.

    Honda memperkirakan penjualan mobil hybrid akan mencapai angka 2,2 juta unit pada tahun 2030, dengan penjualan EV berkurang menjadi sekitar 750.000 unit.

    (lua/dry)

  • Ingat! Mobil Listrik Jangan Dimodifikasi Sembarangan

    Ingat! Mobil Listrik Jangan Dimodifikasi Sembarangan

    Jakarta

    Pengguna mobil listrik semakin banyak di Indonesia. Maka itu, perlu diketahui hal-hal apa saja yang bisa berisiko terhadap mobil listrik. Salah satu hal yang bisa berpotensi menimbulkan bahaya di mobil listrik adalah modifikasi. Kok bisa?

    Seperti dikatakan After Sales Director PT Neta Auto Indonesia Raditio Hutomo, memodifikasi mobil listrik, khususnya modifikasi yang terkait dengan sistem kelistrikan, bisa menjadi penyebab terjadinya hubungan listrik arus pendek, yang berujung kebakaran.

    “Sebagai bagian dari edukasi keselamatan, penting bagi setiap pemilik mobil listrik Neta untuk memahami potensi risiko yang dapat menyebabkan korsleting listrik (short circuit), percikan api, atau panas berlebih,” ungkap Raditio dalam keterangan resminya.

    “Salah satu penyebab umum dari risiko tersebut adalah penambahan atau modifikasi perangkat kelistrikan yang tidak sesuai standar, seperti instalasi audio system, lampu, GPS, atau aksesori elektronik lainnya yang tidak dianjurkan oleh pihak Neta,” sambung Raditio.

    Selain bisa membuat korsleting kelistrikan di mobil listrik dan mengakibatkan kebakaran, memodifikasi kelistrikan mobil listrik juga berpotensi menggugurkan garansi resmi pabrikan. “Memodifikasi kelistrikan dapat menghilangkan atau membatalkan garansi kendaraan listrik tersebut,” jelas Raditio.

    Berkaca dari hal itu, maka disarankan kepada para pengguna atau pemilik mobil listrik agar tidak menyentuh bagian kelistrikan hanya demi modifikasi. Jika ingin melakukan modifikasi, pemilik mobil listrik bisa menyasar modifikasi yang tak berkaitan dengan area kelistrikan, contohnya seperti modifikasi eksterior mobil.

    Modifikasi eksterior bisa dilakukan dengan mengganti velg aftermarket yang lebih kekinian, pemasangan decal sticker yang lebih trendy, atau pemasangan roof box yang bisa dimanfaatkan untuk membawa barang tambahan.

    (lua/dry)

  • Xiaomi Tegaskan Tak ‘Cerai’ dengan Leica – Page 3

    Xiaomi Tegaskan Tak ‘Cerai’ dengan Leica – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi akhirnya memberikan respons atas rumor yang beredar baru-baru ini, bahwa mereka telah mengakhiri kolaborasi dengan Leica. 

    Lewat konfirmasinya, brand smartphone asal Tiongkok ini membantah kalau pihaknya berpisah dengan Leica. Bahkan, Xiaomi juga menyebut tak ada rencana untuk mengakhiri kolaborasi dengan brand kamera Jerman itu. 

    Sekadar informasi, sebagaimana dikutip Gizchina, Rabu (9/7/2025), spekulasi tentang berakhirnya hubungan kerja sama Xiaomi dan Leica ini berasal dari sebuah unggahan oleh tipster Digital Chat Station. Mereka mengklaim kalau kemitraan Xiaomi dan Leica segera berakhir. 

    Rumor ini pun langsung membuat heboh jagat media sosial dan berbagai media yang mengulas teknologi. 

    General Manager Public Relations Xiaomi Wang Hua resmi membantah rumor Xiaomi akhiri kemitraan dengan Leica dan menganggapnya adalah informasi tak mendasar. 

    Mengacu pada rumor pada Juni 2023 lalu, Wang kembali mengulangi sikap sebelumnya, dengan menekankan kalimat berikut:

    “Terakhir kali, seorang blogger mengatakan Xiaomi 14 akan menjadi seri terakhir (yang berkolaborasi) dengan Leica. Aku menyebutnya omong kosong. Kali ini bahkan ada penulis ternama, jadi jawaban saya perlu ditambahkan: itu masih omong kosong,” kata Wang. 

     

    Xiaomi memamerkan mobil listrik pertamanya, SU7, di ajang Mobile World Congress 2024 di Fira Gran Via, Barcelona Spanyol, Senin (26/2/2024).

  • Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juni 2025: Denza Menyala!

    Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juni 2025: Denza Menyala!

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia periode Juni 2025 mengalami penurunan. Di tengah ambrolnya penjualan berbagai merek, Denza sebagai brand premium dari BYD mencatat rekor baru.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales (distribusi pabrik ke dealer) pada bulan Juni 2025 tercatat 57.760 unit. Minus 4,7 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

    Kemudian secara retail sales (distribusi dealer ke konsumen), Gaikindo mencatat angka penjualan 61.647 unit. Sedikit mengalami kenaikan 0,6 persen dari bulan Mei yang mencapai 61.307 unit.

    Secara akumulatif, penjualan mobil year to date dari Januari sampai Juni 2025 mencatatkan angka wholesales sebanyak 374.740 unit. Turun dari tahun lalu yang mencapai 410.020 unit.

    Begitu juga dengan retail sales. Gaikindo mencatat, retail sales Januari-Juni 2025 sebanyak 390.467 unit. Angka itu turun dari 432.453 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Toyota masih jadi favorit masyarakat Indonesia. Merek ini masih mengisi posisi puncak wholesales penjualan pada Juni 2025 dengan angka 17.819 unit. Penguasa pasar mobil di Indonesia ini turun dari bulan sebelumnya mencapai distribusi 20.995 unit. Pun demikian dengan retail sales-nya dengan capaian 19.824 unit, minus 1,7 persen dari bulan Mei.

    Di bawah Toyota, ada Daihatsu. Penjualan Daihatsu secara wholesales terpantau menurun dari sebelumnya 11.166 unit menjadi 9.356 unit. Sedangkan penjualan retail Daihatsu naik tipis dari 9.997 unit menjadi 10.001 unit.

    Mitsubishi Motors menghuni tempat ketiga dengan distribusi wholesales sebanyak 5.053 unit dan retail 5.505 unit. Suzuki dan Honda menggenapi posisi empat dan lima besar.

    Menariknya secara wholesales masuk nama baru, yakni brand premium dari BYD, Denza. Mobil listrik yang baru menjual satu model itu tercatat wholesales-nya 1.768 unit atau melampaui torehan Wuling dan Hyundai. Ini merupakan angka tertinggi yang dicapai Denza di sepanjang semester pertama 2025.

    Angka wholesales Chery juga terpantau ngegas. Brand yang berasal dari China ini mendistribusikan sebanyak 2.271 unit. Tepat di bawah Chery ada BYD dengan capaian 2.079 unit pada Juni 2025.

    Lebih lengkapnya, berikut ini daftar merek mobil terlaris di Indonesia periode Juni 2025:

    Wholesales

    1. Toyota: 17.819 unit
    2. Daihatsu: 9.356 unit
    3. Mitsubishi Motors: 5.053 unit
    4. Suzuki: 4.940 unit
    5. Honda: 4.179 unit
    6. Mitsubishi Fuso: 2.256 unit
    7. Chery: 2.271 unit
    8. BYD: 2.079 unit
    9. Isuzu: 1.825 unit
    10. Denza: 1.768 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 19.824 unit
    2. Daihatsu: 10.001 unit
    3. Mitsubishi Motors: 5.505 unit
    4. Honda: 5.238 unit
    5. Suzuki: 4.570 unit
    6. Isuzu: 2.196 unit
    7. BYD: 2.172 unit
    8. Chery: 2.150 unit
    9. Mitsubishi Fuso: 2.121 unit
    10. Hino: 1.402 unit

    (riar/din)

  • Video: Penjualan Lesu, Mobil Listrik Hadapi Ujian Serius

    Video: Penjualan Lesu, Mobil Listrik Hadapi Ujian Serius

    Video

    Video: Penjualan Lesu, Mobil Listrik Hadapi Ujian Serius

    News

    3 jam yang lalu

  • Ini Cara Aman Pakai APAR di Mobil Listrik

    Ini Cara Aman Pakai APAR di Mobil Listrik

    Jakarta

    Alat Pemadam Api Ringan (APAR) menjadi perangkat yang wajib ada di kendaraan roda empat yang dijual di Indonesia, tak terkecuali mobil listrik. Ini cara aman memakai perangkat APAR di mobil listrik.

    Sebagai informasi, penyematan APAR di kendaraan roda empat, sejalan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia No. KP.972/AJ.502/DRJD/2020, yang mengatur tentang penyediaan APAR pada kendaraan bermotor, termasuk kendaraan listrik.

    APAR berfungsi sebagai alat penyelamatan pertama dalam kondisi darurat, seperti kebakaran ringan yang dapat terjadi akibat korsleting listrik atau insiden teknis lainnya.

    Dijelaskan Neta Auto Indonesia dalam keterangan resminya, berikut tips menggunakan APAR yang aman di mobil listrik:

    1. Mengetahui Letak APAR

    Letak APAR pada mobil listrik Neta ada di dalam laci dashboard pada sisi penumpang depan (sebelah kiri). Konsumen Neta cukup membuka laci tersebut untuk mengambil APAR saat dibutuhkan. Penempatan ini dirancang agar mudah diakses dalam kondisi darurat, sekaligus tetap rapi dan tidak mengganggu kenyamanan kabin.

    2. Cek APAR

    Setelah mengambil APAR yang terletak di dalam laci dashboard (di sisi penumpang depan), pengguna mobil disarankan terlebih dahulu memeriksa kondisi APAR. Pastikan segel pengaman pada tabung masih utuh, sebagai tanda bahwa APAR belum pernah digunakan. Selain itu, periksa informasi tanggal kedaluwarsa atau expired date yang tercantum pada tabung, karena masa pakai APAR ini mencapai hingga 8 tahun sejak tanggal produksi. Jika APAR akan digunakan, konsumen bisa melanjutkan dengan membuka segel berwarna kuning yang terdapat pada tabung sebelum mengoperasikannya.

    Tips aman pakai APAR di mobil listrik Foto: Dok. Neta Auto Indonesia

    3. Pemakaian APAR

    Setelah membuka segel berwarna kuning, pengguna mobil dapat menekan katup merah yang terletak di bagian atas tabung. Pastikan bubuk atau asap putih keluar dari tabung sebagai indikasi bahwa APAR berfungsi dengan baik. Arahkan semprotan ke sumber api ringan untuk membantu memadamkan kebakaran dalam kondisi darurat. Jangan lupa baca petunjuk manual yang tertera langsung pada badan tabung APAR.

    “Penggunaan tabung APAR pada kendaraan diperuntukkan khusus dalam kondisi darurat atau emergency, seperti munculnya panas berlebih, percikan api, atau api ringan di dalam kendaraan. Meski demikian, penggunaan APAR hanya sebagai tindakan penanganan awal. Konsumen tetap sangat disarankan untuk segera menghubungi petugas pemadam kebakaran atau pihak berwenang setempat agar penanganan dapat dilakukan secara cepat, aman, dan menyeluruh,” kata Raditio Hutomo selaku After Sales Director PT Neta Auto Indonesia.

    “Sebagai bagian dari edukasi keselamatan, penting bagi setiap pemilik mobil listrik Neta untuk memahami potensi risiko yang dapat menyebabkan korsleting listrik (short circuit), percikan api, atau panas berlebih. Salah satu penyebab umum dari risiko tersebut adalah penambahan atau modifikasi perangkat kelistrikan yang tak sesuai standar, seperti instalasi audio system, lampu, GPS, atau aksesori elektronik lainnya yang tidak dianjurkan oleh pihak Neta, yang di mana dapat menghilangkan atau membatalkan garansi kendaraan tersebut,” sambung Raditio.

    Dengan mengikuti tips-tips di atas, konsumen mobil listrik dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat secara sigap dan tepat.

    (lua/din)

  • Xiaomi Smart Band 10 Bawa 150 Mode Olahraga dan Deretan Fitur Kebugaran – Page 3

    Xiaomi Smart Band 10 Bawa 150 Mode Olahraga dan Deretan Fitur Kebugaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi meluncurkan Xiaomi Smart Band 10 di Indonesia. Ini merupakan gelang yang mampu memantau kebugaran dan kesehatan pengguna dengan gaya hidup aktif. 

    Beberapa fitur andalannya adalah adanya lebih dari 150 mode olahraga, fitur pemantau detak jantung dan tidur yang akurat, daya tahan baterai hingga 21 hari, dan tampilan layar AMOLED 1,72 inci. 

    Terdapat empat warna dari gelang pintar ini, yakni  edisi spesial pearl white yang menggunakan material ceramic dengan bingkai berahan keramik putih premium.  

    Lalu tiga warna lainnya adalah midnight black, glacier silver, dan mystic rose. Ketiganya memakai material aluminium alloy yang ringan dan tahan lama. 

    Secara desain, gelang pintar ini hadir dengan desain ramping namun modern membuatnya bisa dipakai tak hanya untuk olahraga tapi juga saat santai.  

    Marketing Director Xiaomi Indonesia Andi Renreng mengatakan, “Xiaomi Smart Band 10 bukan hanya alat bantu kebugaran tetapi juga representasi gaya hidup modern yang menyatukan konektivitas, kesehatan, dan lifestyle.”

    Ia menambahkan, gelang pintar Xiaomi ini bisa menjadi pendamping ideal bagi pengguna yang ingin hidup lebih cerdas, berkualitas, sekaligus gaya. 

    Xiaomi memamerkan mobil listrik pertamanya, SU7, di ajang Mobile World Congress 2024 di Fira Gran Via, Barcelona Spanyol, Senin (26/2/2024).

  • Harga Jual Kembali Mobil Listrik Anjlok Parah, Ini Biang Keroknya

    Harga Jual Kembali Mobil Listrik Anjlok Parah, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Harga jual kembali mobil listrik di Indonesia ternyata kurang baik. Bahkan, meski baru dipakai kurang dari setahun, penurunan angkanya benar-benar drastis. Apa biang keroknya?

    “Baterai,” ujar Founder National Battery Research Institute Evvy Kartini, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (8/7).

    Baterai merupakan komponen termahal yang terdapat di mobil listrik. Banderol komponen tersebut bisa 40-50 persen dari total harga jual kendaraan. Itulah mengapa, kata Evvy, mulai banyak produsen yang menjual mobil listrik dengan sistem sewa baterai.

    “Harga baterai setengah harga mobil, jenis LFP dan semua. Jadi ketika harga baterai turun pasti mobil listrik turun,” ungkapnya.

    BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sebagai gambaran, harga baru BYD Seal Premium senilai Rp 639 juta dan Seal Performance AWD Rp 750 juta. Namun, satu tahun setelah peluncuran, harga kendaraan tersebut di marketplace turun Rp 200 jutaan!

    Harga mobil bekas lain seperti Hyundai juga jeblok. Ioniq 5 Signature Long Range yang harga barunya Rp 844 juta, hanya ditawarkan Rp 465 juta-Rp 550 juta di lama jual-beli kendaraan bekas. Kendaraan tersebut umumnya keluaran dua tahun lalu.

    Selain BYD dan Hyundai, harga mobil listrik buatan Chery juga mengalami penurunan besar. Chery J6 yang dibanderol Rp 505 jutaan bisa ditebus Rp 450 jutaan di pasar kendaraan bekas.

    “Misal Anda pakai mobil listrik 3 tahun, orang yang mau beli pasti menghitung, sisa masa pakai cuma 2 tahun, karena baterainya belum direcycle, ganti baterai juga setengah harga mobil, jadi makanya turun, bukan bodi atau apa, jadi baterainya,” tuturnya.

    Chery J6 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Hal itu berbeda dengan kendaraan bensin atau internal combustion engine (ICE), sedangkan kekuatan kendaraan listrik terus menurun setelah pemakaian lama.

    “Karena baterai punya lifetime, misal 1000 cycle, ketika dipakai 500 cycle berarti sisanya 500, itu nggak bisa digantikan, dalam sekian tahun harus diganti, jadi itu yang menyebabkan harga mobil listrik jatuh,” kata Evvy.

    (sfn/din)