Transportasi: mobil listrik

  • Ini Sebabnya Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Ini Sebabnya Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Jakarta

    Mobil nasional bikinan Indonesia bakal dijual dengan harga di bawah Rp 300 juta. Ini alasan di baliknya.

    Pemerintah tengah menggodok mobil nasional bikinan anak bangsa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan menyebut akan ada anggaran tersendiri khusus untuk mengembangkan proyek mobil nasional. Sejauh ini belum dirinci lebih mendetail soal besar anggarannya. Namun yang jelas, proyek mobil nasional ini jadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto.

    “Arahan bapak presiden kita perlu menyediakan anggaran untuk pengembangan mobil nasional, jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional,” ujar Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Airlangga mengungkap lebih lanjut salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan mobil listrik nasional RI adalah keterjangkauan harga. Untuk bisa menyasar kalangan lebih luas, harga memang menjadi salah satu pertimbangan orang Indonesia dalam membeli mobil. Pun kalau mau bisa bersaing di pasar yang ‘kue’nya besar, maka harga mobil nasional juga tak bisa mahal-mahal. Paling tidak, harga mobil nasional harus di bawah Rp 300 juta. Sebab, mobil harga segitu paling banyak dipinang orang RI.

    “Kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” ujar Airlangga lagi.

    Proyek mobil nasional memang belum dijabarkan secara detail. Adapun kabarnya sudah ada perusahaan yang ditugaskan untuk menggarap proyek tersebut yaitu PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan PT Pindad. i2C atau Indigenous Indonesian Car diduga menjadi salah satu calon mobil nasional pertama yang bakal diproduksi. Desain mobil konsep ini dikerjakan oleh PT TMI dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign asal Italia.

    “i2C adalah electric vehicle tipe SUV yang dikembangkan oleh PT TMI, untuk versi sipil sebagai bagian dari penugasan,” ungkap Perwakilan TMI, Verly Joshua dikutip CNBC Indonesia.

    “PT. Pindad memiliki versi militer yang bisa dikonversi menjadi sipil seperti brand Hummer, juga sebagai bagian dari penugasan,” jelas Verly.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu juga sudah mengungkap sudah ada merek yang bakal menggarap proyek mobil nasional RI. Wujud mobilnya juga kata dia sudah mejeng di GIIAS 2025. Mengacu pada pernyataan Agus tersebut, mobil nasional yang disiapkan itu diduga adalah i2C. Konsep mobil itu memang sudah dipamerkan di GIIAS 2025, tapi baru berbentuk clay model skala 1:1.

    (dry/din)

  • Shenzhen dalam 24 jam pertama, kesan kota yang memproduksi masa depan

    Shenzhen dalam 24 jam pertama, kesan kota yang memproduksi masa depan

    Shenzhen bukan hanya kota hi-tech, tetapi laboratorium sosial yang memperlihatkan apa yang terjadi ketika keberanian inovasi bertemu disiplin eksekusi

    Shenzhen (ANTARA) – Kota Shenzhen tertidur hanya sebentar. Hingga pukul 02.00 dini hari, kota yang terletak di Provinsi Guangdong itu masih ruwet dengan kemacetan yang seolah tanpa ujung.

    Suara klakson beradu memecah malam yang seharusnya hening, dan ketika hiruk-pikuk itu akhirnya mereda, satu dua kendaraan tetap memacu kecepatannya di Huanggang Port, Futian District.

    Shenzhen adalah kota yang menolak jeda. Seakan-akan ada ritme tak terlihat yang terus memaksa kota ini bergerak.

    Di balik kilatan lampu-lampu tinggi dan layar raksasa yang tak pernah mati, tampak denyut yang mengingatkan bahwa transformasi dari wilayah agraris menjadi pusat inovasi global bukan hanya soal kebijakan dan uang, tetapi mentalitas sebuah kota yang tidak mau berhenti tumbuh.

    Bagi Indonesia, kota ini salah satu yang terpenting karena ada jejak jalan sutera maritim yang menghubungkan Nusantara dengan Tiongkok secara keseluruhan.

    Dalam 24 jam pertama di kota ini, yang akan tampak jelas adalah laboratorium raksasa-raksasa bisnis berteknologi canggih yang memproduksi instrumen dengan visi masa depan, yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

    Salah satu sudut di kantor pusat BYD di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. ANTARA/Hanni Sofia

    Sebut saja BYD, ikon elektrifikasi yang namanya kini bersanding dengan para pemain besar dunia. Ruang workshop BYD tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga logika masa depan.

    Di sana, baterai diperlakukan bukan sekadar komponen, melainkan organ pusat yang menentukan kelangsungan ekosistem transportasi. Para insinyur menjelaskan bahwa setiap baterai diuji seperti organisme hidup, dipantau, diprediksi, dan disesuaikan agar mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekstrem.

    Chip-chip kecil bekerja dalam koordinasi yang nyaris musikal, mengubah rangka besi menjadi sistem mobilitas yang tidak hanya cerdas, tetapi punya intuisi mekanis.

    Seorang petugas di BYD mengatakan bahwa riset mobil listrik China tidak hanya mengejar efisiensi, tetapi “kemandirian sistemik” sebuah konsep bahwa teknologi harus mampu hidup, tumbuh, dan beradaptasi tanpa ketergantungan eksternal yang melemahkan.

    Di titik ini, semua bisa melihat bahwa inovasi mereka bukan hanya urusan industri, tetapi strategi geopolitik jangka panjang.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    Jakarta

    Chief Executive Officer (CEO) Ford, Jim Farley, belakangan banyak menjajal dan membedah mobil-mobil buatan China. Sebab, sebagai pemain lama, pihaknya khawatir tertinggal jauh dari mereka.

    Namun, faktanya, produsen mobil asal China sudah jauh meninggalkan merek Amerika Serikat seperti Ford. Bahkan, ketika merekrut Doug Field yang pernah kerja di Tesla dan Apple, Farley diberi tahu, teknologi Ford tertinggal 25 tahun atau seperempat abad dari mereka.

    “Doug bilang ke saya, ‘Jim, sistem rilis suku cadang, arsitektur TI, dan alat desain CAD Anda ketinggalan 25 tahun (dari brand China). Anda tidak bisa bersaing dengan BYD. Anda butuh keahlian yang sesungguhnya’,” ujar Farley yang menirukan kalimat Doug, dikutip dari La Nacion Kamis (4/12).

    Mobil Listrik Xiaomi SU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Kondisi tersebut membuat Farley makin yakin kompetisi terbesar Ford bukan lagi Tesla atau pemain tradisional, melainkan pabrikan EV China, termasuk Xiaomi yang baru debut tapi langsung tancap gas.

    “Ford telah melewatkan Jepang, Ford telah melewatkan Korea Selatan, jadi kita tidak boleh melewatkan China,” tutur Farley. “Pesan untuk tim saya jelas: jika CEO saja menghormati persaingan dengan China, maka semua orang di perusahaan juga harus melakukan hal serupa.”

    CEO Ford Coba Mobil China

    Sebelumnya, Farley sempat meminta manajemennya mengirim lima EV terbaik China ke AS, diterbangkan ke Chicago dan dikendarai ke markas Ford di Dearborn. Semua dilakukan agar tim Ford merasakan langsung kualitas dan kecepatan inovasi para rival dari Asia.

    Dari lima mobil yang dipinjam, salah satunya merupakan Xiaomi SU7. Dia menganggap, mobil tersebut secanggih Apple dan senyaman Porsche Taycan.

    “Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tak heran mereka sukses-mereka adalah Apple-nya China,” ungkapnya.

    Masuk mobil, ponsel otomatis dikenali tanpa proses pairing. Sistemnya mendukung pengenalan wajah, punya asisten AI, dan UI/UX yang diklaim “setara Apple” dalam hal konsistensi dan kemudahan penggunaan. Tak hanya digital, performanya pun membuat Farley terkesan.

    “Mobil ini memiliki pengenalan wajah, asisten AI di dalam kendaraan, dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam tiga detik dengan satu sentuhan tombol. Rasanya seperti (naik) Porsche Taycan,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Bos Ford Blak-blakan Sebut Tertinggal 25 Tahun dari Produsen Mobil China

    CEO Ford Terpukau Naik Mobil Xiaomi: Apple versi China

    Jakarta

    CEO Ford, Jim Farley, blak-blakan memuji Xiaomi SU7, mobil listrik China yang sukses bikin pasar global heboh. Menurutnya, Xiaomi bukan sekadar pendatang baru, mereka membawa standar tinggi soal pengalaman digital dalam sebuah kendaraan.

    “Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tak heran mereka sukses-mereka adalah Apple-nya China,” ujar Farley dalam wawancara dengan La Nación, dikutip Rabu (3/12).

    Komentarnya bukan basa-basi. Farley sendiri menggunakan Xiaomi SU7 untuk aktivitas hariannya, termasuk saat pergi ke kantor. Dia menilai kendaraan tersebut menawarkan pengalaman digital terbaik dibanding banyak mobil Eropa dan Amerika.

    Mobil Listrik Xiaomi SU7. Foto: Doc. Xiaomi

    Masuk mobil, ponsel otomatis dikenali tanpa proses pairing. Sistemnya mendukung pengenalan wajah, punya asisten AI, dan UI/UX yang diklaim “setara Apple” dalam hal konsistensi dan kemudahan penggunaan. Tak hanya digital, performanya pun membuat Farley terkesan.

    “Mobil ini memiliki pengenalan wajah, asisten AI di dalam kendaraan, dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam tiga detik dengan satu sentuhan tombol. Rasanya seperti (naik) Porsche Taycan,” kata dia.

    Pengalaman itu membuat Farley semakin yakin bahwa kompetisi terbesar Ford bukan lagi Tesla atau pemain tradisional, melainkan pabrikan EV China-termasuk Xiaomi yang baru debut tapi langsung tancap gas.

    “Ford telah melewatkan Jepang, Ford telah melewatkan Korea Selatan, jadi kita tidak boleh melewatkan China,” tutur Farley. “Pesan untuk tim saya jelas: jika CEO saja menghormati persaingan dengan China, maka semua orang di perusahaan juga harus melakukan hal serupa.”

    Farley bahkan meminta manajemennya mengirim lima EV terbaik China ke AS, diterbangkan ke Chicago dan dikendarai ke markas Ford di Dearborn. Semua dilakukan agar tim Ford merasakan langsung kualitas dan kecepatan inovasi para rival dari Asia.

    Pengakuannya tentang Xiaomi SU7 pun sejalan dengan komentar sebelumnya soal ketertinggalan Ford di area teknologi. Ia pernah menyampaikan bahwa setelah merekrut Doug Field (eks Tesla & Apple), Ford sadar mereka tertinggal 25 tahun dalam sistem rilis komponen, arsitektur IT, hingga tools desain.

    (sfn/dry)

  • Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun

    Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Menko Airlangga) menjelaskan, pasar otomotif Indonesia memasuki fase baru setelah kehadiran mobil listrik skala massal membuat harga mobil konvensional mengalami koreksi signifikan.

    Dalam pameran otomotif di Bumi Serpong Damai (BSD), harga rata-rata mobil turun hingga kisaran Rp 300 juta. Bahkan beberapa model kini ditawarkan hanya Rp 175–190 juta, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Kalau kita lihat kemarin di pameran di Bumi Serpong Damai harga mobil rata-rata Rp 300 juta rupiah dan bahkan ada mobil yang harganya Rp 175 sampai Rp 190 juta. Artinya, dengan kehadiran electric vehicle harga mobil tertekan ke bawah dan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Airlangga di Rapimnas Kadin, di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Airlangga menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan hasil dari meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baik dari produsen lokal maupun global. Kompetisi harga yang ketat memaksa produsen mobil berbahan bakar bensin untuk menyesuaikan harga agar tetap kompetitif.

    Koreksi harga tersebut dinilai dapat membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi, terutama di segmen menengah.

    Kondisi pasar menunjukkan bahwa selera konsumen mulai bergeser. Penjualan mobil listrik naik 18,27% sepanjang 2025, jauh melampaui pertumbuhan penjualan mobil konvensional yang cenderung stabil. Sementara itu, penjualan sepeda motor naik 8,4%, menandakan permintaan kendaraan pribadi tetap tinggi.

    “Penjualan mobil stabil namun penjualan mobil listrik naik 18,27 persen jadi terjadi shifting dari mobil bensin ke mobil listrik,” ujarnya.

     

  • Menko Airlangga Sebut Pembangunan Pabrik BYD Sudah 90 Persen

    Menko Airlangga Sebut Pembangunan Pabrik BYD Sudah 90 Persen

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan perkembangan pabrik BYD di Subang tinggal 10 persen lagi. Ini menjadi salah satu bagian investasi BYD di Indonesia.

    “Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp 7 triliun dalam 2 tahun dan oleh karena itu beberapa pabrik sudah dikomit untuk dibangun, BYD sudah 90 persen (pabriknya) investasinya Rp 11,2 triliun, produksinya 150 ribu per tahun,” ujar Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Senada dengan pernyataan Airlangga, PT BYD Motor Indonesia sudah memastikan pabriknya bakal beroperasi kuartal pertama tahun 2026.

    “Ini mulai start proses tahap terakhir, harusnya lancar. Itu semua dimulai di kuartal I 2026,” jelas Luther selaku Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia.

    Sebanyak 69.146 unit mobil listrik sudah terdistribusi sepanjang tahun 2025. BYD menjadi merek yang paling populer di Indonesia dengan capaian 30.670 unit. Sementara sub brand mewahnya, Denza mendistribusikan sebanyak 6.967 unit.

    BYD menjadi penikmat insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor otomotif. BYD dibebaskan dari bea masuk dan juga PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dinolkan.

    Namun BYD wajib membangun pabrik, sebab ada ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

    Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Investasi No. 6 Tahun 2023 jo No. 1 Tahun 2024. Berdasarkan aturan itu, ada sejumlah kewajiban yang harus ditunaikan produsen mobil listrik penerima insentif EV CBU. Sebelum mendapatkan insentif, pabrikan itu harus menyertakan surat komitmen yang salah satu isinya adalah janji untuk memproduksi mobil listrik di dalam negeri.

    Mereka harus mulai memproduksi mobil listrik di dalam negeri paling lambat 1 Januari 2026. Dalam rentang Januari 2026 sampai dengan 31 Desember 2027, pabrikan mobil listrik itu harus memproduksi mobil dengan jumlah dan spesifikasi teknis yang minimal sama dengan yang diimpor.

    (riar/rgr)

  • BYD Sealion 6 di Jepang Lebih Murah dari Mobil PHEV Tuan Rumah

    BYD Sealion 6 di Jepang Lebih Murah dari Mobil PHEV Tuan Rumah

    Jakarta

    BYD menyerbu pasar Jepang dengan meluncurkan mobil plug-in hybrid (PHEV) Sealion 6. Mobil ramah lingkungan asal China ini dijual dengan harga 3.982.000 yen atau Rp 425 jutaan. Sebelumnya BYD pertama kali masuk ke pasar Jepang pada 2023 dengan membawa empat mobil listrik full baterai.

    Mengutip Carnewschina, Sealion 6 telah menjadi SUV PHEV terlaris di dunia, dengan BYD menyumbang sekitar 30% dari penjualan PHEV global antara Januari dan Oktober. Model ini juga dijual di Eropa dengan nama ‘Seal U’.

    Di Jepang, Sealion 6 bersaing ketat dengan SUV hybrid maupun PHEV. Meski harganya sedikit lebih mahal daripada Toyota Prius PHEV (3.847.300 yen) Sealion 6 lebih murah dibanding Toyota Harrier (5.047.300 yen) dan Mitsubishi Outlander PHEV (5.294.300 yen). Hadirnya Sealion 6 bisa jadi opsi buat warga Jepang yang lebih suka mobil hybrid.

    SUV ini menggabungkan powertrain mesin pembakaran dalam dengan motor listrik, menghasilkan jarak tempuh sekitar 100 km dengan tenaga listrik saja untuk penggunaan perkotaan. Mesin bensin tersedia untuk menempuh perjalanan lebih jauh. Efisiensi bahan bakarnya diklaim bisa mencapai 22,4 km/liter, lebih hemat dibanding SUV hybrid sejenis. Mobil ini juga dilengkapi radar dan kamera beresolusi tinggi untuk mendukung fungsi bantuan pengemudi alias ADAS.

    BYD menyatakan bahwa Sealion 6 telah disesuaikan untuk pasar Jepang dengan peningkatan kenyamanan di kursi belakang dan pengurangan getaran, berdasarkan masukan konsumen di negeri matahari terbit. Selain itu, bagian velg juga dicat menggunakan warna hitam agar tidak mudah kelihatan kotor.

    Menurut Asosiasi Importir Mobil Jepang, BYD menjual 3.298 kendaraan dari Januari hingga Oktober, meningkat 64% dibanding tahun sebelumnya. Namun penjualan tersebut masih di bawah merek-merek impor terkemuka seperti Mercedes-Benz (41.684 unit) dan Tesla (sekitar 9.100 unit).

    Performa penjualan Sealion 6 di Jepang diyakini akan menjadi tolok ukur potensi pertumbuhan BYD di segmen plug-in hybrid Jepang.

    (lua/rgr)

  • Masuk Indonesia 2026, Suzuki e-Vitara Raih Bintang 5 saat Diuji Tabrak

    Masuk Indonesia 2026, Suzuki e-Vitara Raih Bintang 5 saat Diuji Tabrak

    Jakarta

    Suzuki e-Vitara telah menjalani uji tabrak di India. Hasilnya, mobil listrik yang mau masuk Indonesia tahun depan itu mendapat bintang lima alias nilai sempurna!

    Disitat dari Gaadiwaadi, Kamis (4/12), Suzuki e-Vitara mendapat bintang lima dalam uji perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak di bawah naungan Bharat NCAP. Prosesi pengujian dan penyerahan sertifikasi diberikan di New Delhi, India.

    Suzuki e-Vitara meraih skor 31,49 dari 32,00 poin dalam uji perlindungan penumpang dewasa dan 43,00 dari 49,00 poin dalam uji perlindungan penumpang anak. Arsitekturnya memang dirancang untuk menawarkan kekuatan besar dan 60 persen bodinya terbuat dari baja ultra kuat.

    Suzuki e-Vitara dites tabrak. Foto: Doc. NCAP

    Tak heran Suzuki e-Vitara mendapat bintang lima saat diuji tabrak. Sebab, kendaraan itu telah dibekali tujuh kantung udara sebagai standar di setiap varian, termasuk di bagian lutut pengemudi.

    Suzuki e-Vitara juga punya Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut Level 2. Fitur-fitur tersebut antara lain Pengereman Darurat Otomatis, Peringatan Tabrakan Depan, Bantuan Tetap di Jalur, Pencegahan dan Peringatan Keberangkatan di Jalur, dan Kontrol Jelajah Adaptif dengan fungsi penyesuaian tikungan dan kecepatan.

    Selain itu, e-Vitara juga dilengkapi fitur keamanan tambahan seperti Pemantauan Titik Buta, Peringatan Lalu Lintas Belakang, kamera 360 derajat, rem cakram di semua roda, dan sistem pemantauan tekanan ban.

    Suzuki e-Vitara Masuk Indonesia 2026

    Diberitakan sebelumnya, Donny Ismi selaku Deputy Sales and Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan sinyal kuat, Suzuki e-Vitara akan meluncur di Indonesia awal tahun depan. Namun, dia tak mengurai detailnya akan seperti apa.

    “Sebetulnya sudah pernah kami sampaikan saat pertama kali mendisplay e-Vitara bahwa di awal tahun depan kita akan meng-introduce versi BEV-nya,” ujar Donny Ismi saat ditemui di Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025.

    “Jadi akhir tahun ini kita meluncurkan versi minor change-nya, kemudian awal tahun depan kita akan meluncurkan yang full baterainya,” tambahnya.

    Meski tak disebutkan secara tegas, namun mobil listrik tersebut kemungkinan besar, bahkan hampir pasti, meluncur di IIMS 2026. Sebab, pameran tersebut digelar setiap awal tahun.

    “Timing-nya kira-kira di motorshow awal tahun, kita nggak usah sebutin di mana ya, kalian pasti tahu lah,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Dalam 2 Tahun, Pemerintah Guyur Rp 7 Triliun Buat Insentif di Sektor Otomotif

    Dalam 2 Tahun, Pemerintah Guyur Rp 7 Triliun Buat Insentif di Sektor Otomotif

    Jakarta

    Pemerintah telah menyalurkan Rp 7 triliun dalam pemberian insentif untuk industri otomotif Tanah Air selama dua tahun.

    Ada sejumlah insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor otomotif. Misalnya untuk pabrikan yang ingin membangun pabrik kendaraan listrik, dibebaskan dari bea masuk dan juga PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dinolkan.

    Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 1 Tahun 2024, pada Pasal 2 ayat (2) dijelaskan, pemerintah memberikan insentif untuk impor mobil listrik berbasis baterai completely knock down (CKD) dalam jumlah tertentu yang akan dirakit di Indonesia dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 20% dan paling tinggi kurang dari 40% selama jangka waktu pemanfaatan insentif.

    Insentif ini harus memiliki syarat kerja sama internasional dengan Indonesia, yang berbunyi:

    (2a) insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) huruf b hanya dapat diberikan kepada Pelaku Usaha yang melakukan impor dari negara yang memiliki perjanjian atau kesepakatan internasional dengan Indonesia.

    Untuk mendapatkan kedua insentif tersebut, perusahaan wajib memenuhi tiga kriteria yaitu:

    Perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Tak cuma itu, ada juga ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah. Dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah lalu dapat mengeksekusi klaim atas bank garansi dari peserta program yang gagal memenuhi kewajiban produksinya pada tahun 2028.

    Insentif juga diberikan untuk para produsen yang sudah memiliki pabrik di Indonesia dan juga memproduksi mobil listrik. Pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk kendaraan listrik yang memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen. Ada juga beberapa insentif lain yang diberikan termasuk untuk mobil hybrid dan motor listrik.

    Menteri Koordinator Airlangga Hartarto mengungkap, total sudah Rp 7 triliun insentif yang diberikan untuk sektor otomotif dalam negeri.

    “Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif 7 triliun dalam 2 tahun dan oleh karena itu beberapa pabrik sudah dikomit untuk dibangun,” kata Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Dia menjabarkan deretan pabrikan yang baru ataupun menambahkan investasi di Indonesia di antaranya ada BYD, Chery, VinFast, Wuling, hingga Hyundai.

    “BYD sudah 90 persen (pabriknya) investasinya Rp 11,2 triliun, produksinya 150 ribu per tahun, Chery inves tambahan Rp 5,2 triliun, dia sudah punya dua sampai tiga merek sampai dengan tahun 2030, Wuling investasi Rp 9,3 triliun untuk otomotif dan pabrik baterai 7,5 triliun, Vinfast dari Vietnam sudah invest Rp 3,7 triliun, kapasitasnya 50.000 unit per tahun, Hyundai investasi tambahan Rp 20 triliun,” terang Airlangga.

    Namun tampaknya mulai tahun depan, insentif untuk sektor otomotif belum jelas kelanjutannya. Airlangga pada kesempatan sebelumnya menyebut sektor otomotif sudah cukup kuat sehingga tak lagi butuh insentif. Berbanding terbalik dengan Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita justru menyebut pemerintah bakal tetap memberikan insentif buat industri otomotif dalam negeri. Menurut Agus, pemberian insentif sangat penting untuk keberlanjutan industri otomotif Tanah Air yang sedang lesu-lesunya.

    “Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun,” ujar Agus.

    (dry/rgr)

  • Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Jakarta

    Pemerintah bakal mengembangkan mobil nasional buatan Indonesia. Diharapkan mobil itu bisa dijual dengan harga Rp 300 jutaan.

    Mobil-mobil yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia berada di rentang harga di bawah Rp 300 juta. Nggak heran kalau mobil dengan banderol segitu populer dan penjualannya juga laris. Sebut saja mobil-mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang kebanyakan dijual di bawah Rp 200 juta. Selanjutnya, mobil di segmen Low MPV sekelas Avanza, seluruh modelnya tak sampai Rp 300 juta.

    Sejumlah pendatang baru yang menghadirkan mobil listrik juga membanderol produknya dengan harga di bawah Rp 300 jutaan. Misalnya ada BYD Atto 1 dengan harga termahal Rp 235 juta. Atau ada juga Jaecoo yang menawarkan SUV listrik dengan harga termahal Rp 299,9 juta.

    Keterjangkauan harga tersebut juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah dalam pengembangan mobil nasional buatan Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah bakal mendorong pengembangan mobil nasional dengan harga di bawah Rp 300 juta tersebut.

    “Jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” terang Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Dia juga menyebut, Presiden Prabowo Subianto telah meminta anggaran khusus dalam pengembangan mobil nasional Indonesia.

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri dalam negeri sudah siap merealisasikan proyek mobil nasional yang merupakan salah satu kebijakan Prabowo. Agus juga menyebut bahwa calon merek mobil nasional itu juga sudah ada.

    “Mereknya sudah ada, dan perusahaannya juga saya sudah ketemu, tapi mungkin saya tidak bisa buka sekarang atau tidak bisa menampilkan sekarang ke publik, tapi semuanya sudah siap sebetulnya,” bilang Agus.

    “Saya udah lihat, waktu itu sudah ditampilkan di GIIAS, GIIAS yang terakhir kemarin. Itu sudah ditampilkan jadi calon mobnas. Itu yang kemarin disampaikan oleh Bapak Presiden dalam rapat paripurna kabinet sebetulnya sudah ditampilkan ke publik di dalam GIIAS kemarin,” jelasnya lagi.

    Mengacu pada pernyataan Agus tersebut, mobil nasional yang disiapkan itu diduga adalah i2C. Konsep mobil itu memang sudah dipamerkan di GIIAS 2025, tapi baru berbentuk clay model skala 1:1.

    (dry/rgr)