Transportasi: mobil listrik

  • Bebas Khawatir, VinFast Tawarkan Ekosistem Mobil Listrik Menyeluruh Buat Konsumen RI

    Bebas Khawatir, VinFast Tawarkan Ekosistem Mobil Listrik Menyeluruh Buat Konsumen RI

    Jakarta

    VinFast mengklaim memiliki ekosistem mobil listrik paling lengkap di antara merek mobil listrik lainnya yang ada di Indonesia. Dengan ekosistem menyeluruh tersebut, para calon konsumen diharapkan tidak khawatir lagi ketika memutuskan membeli mobil listrik.

    “Strategi kita masih fokus pada ekosistem. Kita menawarkan fasilitas free charging, garansi buyback atau garansi resale value. Itu yang menurut kami masih tetap menjadi keunggulan dan belum diikuti oleh brand-brand lain. Jadi kita confident dengan itu,” kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto kepada detikOto di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang (24/7).

    CEO V-Green Edison Mai dan CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Bila dijabarkan, VinFast memiliki dua program benefit buat para calon konsumennya di Indonesia. Pertama ada program pengisian daya gratis selama tiga tahun di stasiun pengisian daya VinFast yang dioperasikan oleh V-Green (berlaku hingga 1 Maret 2028).

    “Kami sudah siapkan hingga 1.500 unit charging station yang beroperasi di seluruh Indonesia. Jadi sekarang konsumen ketika beli mobil tidak perlu pusing lagi mengisi daya. Kami berikan gratis tiga tahun pengisian daya listrik,” bilang CEO V-Green Edison Mai dalam kesempatan yang sama.

    Terkait program komitmen buyback, VinFast menawarkan salah satu kebijakan tukar tambah dan pembelian kembali kendaraan baru yang paling menarik di pasar Indonesia. Skemanya, setelah tim penjualan dan teknis VinFast melakukan inspeksi, evaluasi, serta konfirmasi kelayakan, VinFast akan menawarkan opsi tukar kendaraan baru (bagi pelanggan yang ingin upgrade) atau membeli kembali kendaraan dengan harga kompetitif.

    VinFast VF 3 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Kebijakan pembelian kembali dan tukar tambah VinFast tawarkan harga hingga 90% setelah 6 bulan, 86% setelah 1 tahun, 78% setelah 2 tahun, dan 70% setelah 3 tahun.

    Dengan kebijakan jaminan nilai kendaraan ini, VinFast tidak hanya menegaskan komitmen jangka panjangnya di pasar Indonesia, tetapi juga menunjukkan kepercayaan kuat terhadap kualitas produknya. Dikombinasikan dengan kebijakan penjualan yang menarik dan program pengisian daya gratis, produsen kendaraan listrik asal Vietnam yang terdaftar di Nasdaq ini memiliki tujuan untuk meningkatkan daya tarik di pasar Indonesia sekaligus berkontribusi terhadap upaya transisi energi hijau secara nasional.

    Saat ini VinFast juga sedang membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Pabrik yang bisa memproduksi hingga 50 ribu unit kendaraan setiap tahunnya itu berencana beroperasi pada akhir 2025 dengan VF 3 sebagai model pertama yang dirakit.

    VinFast terus memperluas kehadirannya di Indonesia dengan cepat, mencakup berbagai segmen populer melalui jajaran produk seperti VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, hingga VF 7.

    (lua/riar)

  • Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Jakarta

    Kamera dasbor atau dashcam saat ini menjadi kebutuhan buat pemilik kendaraan. Rekaman dari dashcam dapat menjadi bukti jika terjadi sesuatu di jalan. Namun, ada kekhwatiran soal instalasi dashcam di mobil listrik, apakah kelistrikan dan kesehatan baterai tetap aman?

    Dashcam berfungsi sebagai “saksi mata digital” yang tidak memihak. Dalam kasus kecelakaan, rekaman dashcam bisa menjadi alat bukti yang kuat dan mencegah konflik hukum. Selain itu, dashcam juga membantu mencegah penipuan lalu lintas, mendeteksi aksi kriminal seperti pencurian, pemalakan dan vandalisme, memberikan pemantauan saat parkir, dan mendokumentasikan perjalanan.

    Namun, ada kekhawatiran umum yang sering muncul dari pengguna kendaraan listrik (EV), apakah dashcam bisa mengganggu sistem kelistrikan EV atau memperpendek usia baterai?

    Salah satu produsen dashcam, BlackVue, mengklaim, kamera dasbornya tetap aman digunakan oleh kendaraan listrik. “Banyak pengguna EV kami di Asia, AS, dan Eropa memilih BlackVue karena sistem kami aman, efisien, dan tidak mengganggu sistem kendaraan modern, termasuk EV dengan fitur ADAS sekalipun,” kata Direktur Pemasaran Blackvue Indonesia, Rudy.

    Salah satunya karena adanya fitur dashcam yang tidak memiliki daya tinggi. Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, BlackVue meluncurkan dashcam flagship terbarunya, Elite 8 Series. Dashcam itu diklaim memiliki kualitas rekaman tinggi, efisiensi daya, dan konektivitas canggih.

    Dashcam Elite 8 memiliki fitur Power Saving Parking Mode. Fitur itu memastikan kamera tetap aktif hingga berminggu-minggu tanpa menguras aki, berkat konsumsi daya ultra-rendah di bawah 1mA. Kamera akan aktif otomatis saat ada benturan, dengan waktu respon kurang dari 1 detik.

    Dengan konsumsi daya di bawah 1mA dan sistem voltase cut-off otomatis, ELITE 8 cocok untuk kendaraan listrik seperti Tesla, Hyundai IONIQ, Nissan Leaf, Wuling EV, hingga BYD yang mementingkan efisiensi penggunaan baterai.

    Dashcam ini dilengkapi dengan Dual HDR dan sensor Sony STARVIS 2, ELITE 8 memberikan video jernih di segala kondisi, termasuk cahaya rendah di bawah 0.03 Lux atau hampir gelap total. ELITE 8 juga memiliki fitur Full-Color Night Vision, hasil rekaman tetap berwarna dalam kondisi gelap, hal ini berguna untuk melihat detail seperti warna kendaraan, pelat nomor dan rambu lalu lintas.

    Ketika terjadi tabrakan, dashcam Blackvue Elite 8 memiliki Event buffer. Ketika mobil mengalami tabrakan, Blackvue akan memastikan rekaman 10 detik sebelum terjadinya tabrakan tetap terekam dan bisa digunakan untuk memperjelas bukti rekaman sebelum kejadian. Ini berarti klip video peristiwa yang direkam saat mengemudi atau parkir menyertakan rekaman lima detik yang terjadi sebelum peristiwa pemicu terjadi.

    ELITE 8 juga menyertakan Built-in GPS, Wi-Fi.GPS yang menyematkan data kecepatan dan lokasi dalam video yang direkam, memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi kamera di peta selama pemutaran di Aplikasi Blackvue atau BlackVue Viewer.Wi-Fi memungkinkan pengguna untuk terhubung ke aplikasi BlackVue mereka dengan smartphone atau tablet untuk transfer file cepat.

    Fitur penting lainnya dari ELITE 8 termasuk speaker internal, sensor benturan, dan deteksi gerakan.Kamera dasbor memberi tahu pengguna saat menyala, mati, atau mendeteksi kesalahan, melalui speaker yang disematkan di kamera depan. Akselerometer internal kamera depan mendeteksi benturan untuk memicu perekaman event, dan mengaktifkan Mode Parkir saat tidak bergerak selama lima menit. BlackVue menandai semua video (Normal, Event, Mode Parkir, dll.) sehingga pengguna dapat memfilternya dan dengan cepat menemukan yang mereka butuhkan di aplikasi atau BlackVue Viewer.

    Blackvue memiliki fitur tahan panas, sehingga bisa tetap beroperasi pada suhu yang sangat tinggi. Hasil rekaman akan selalu ada pada saat dibutuhkan.

    (rgr/riar)

  • Transformasi 45 Tahun, China Sulap Shenzen dari Desa Nelayan Menjadi Kota Teknologi – Page 3

    Transformasi 45 Tahun, China Sulap Shenzen dari Desa Nelayan Menjadi Kota Teknologi – Page 3

    Menurut Direktur Jenderal Kantor Urusan Luar Negeri Shenzhen, Cao Saixian, terdapat 10 prinsip yang menjadi kunci keberhasilan kota ini. Pertama, waktu adalah uang, efisiensi adalah hidup.

    “Artinya, waktu dan efisiensi adalah dua hal yang dipegang teguh oleh masyarakat di Shenzen,” kata Cao saat menjumpai para jurnalis ASEAN Media Capacity Building Workshop saat jamuan makan siang, pada Kamis (17/7/2025).

    Selanjutnya, Cao mengatakan adalah berani. Berani dimaksud adalah berani menjadi yang pertama dan terdepan. Ketiga tidak ada omong kosong alias tidak basa-basi, semua yang diinginkan langsung dikerjakan.

    “Prinsip keempat adalah keterbukaan dan perubahan adalah, kelima adalah mau menyambut dunia dan tidak ada jarak antara Shenzhen terhadap dunia,” ungkap Cao.

    Keenam adalah solidaritas antar sesama. Cao menyebut, kotanya memiliki 4 juta sukarelawan yang tidak sungkat membantu bagi masyarakat lain yang membutuhkan.

    “Prinsip ketujuh adalah menjamin kehidupan budaya warga Shenzhen. Kedelapan adalah cinta membaca, karena warga Shenzen mempunyai kesukaan membaca yang tinggi,” jelas Cao.

    Kesembilan, Cao mengatakan prinsip saling terbuka. Ketika ada seorang pendatang ke Shenzen maka dia sudah dianggap sebagai Shenzener atau warga Shenzen. Terakhir, adaah inovasi. Shenzen telah melahirkan banyak perusahaan yang awalnya merintis namun dapat menjelma menjadi raksasa dunia.

    “Kuncinya jika gagal hal itu bukan masalah, teruslah kembali mencoba, tidak akan ada yang menertawakan di Shenzen. Banyak kegagalan artinya banyak kesempatan untuk kembali memulai,” Cao menandasi.

    Pameran otomotif GIIAS 2025 di ICE BSD City menjadi panggung peluncuran sederet mobil baru dari berbagai merek ternama dunia. Mulai dari mobil listrik murah BYD Atto 1 seharga Rp195 juta, hingga sedan premium Denza Z9 yang tembus Rp1,3 miliar.

  • Tak Seperti Mobil Nasional Sebelumnya, Ini yang Bikin i2C Berbeda

    Tak Seperti Mobil Nasional Sebelumnya, Ini yang Bikin i2C Berbeda

    Jakarta

    Calon merek mobil nasional, i2C, unjuk gigi di arena GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025. i2C merupakan mobil SUV listrik konsep yang dirancang oleh PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). Mobil ini dipastikan berbeda dengan proyek-proyek mobil nasional yang ada sebelumnya di Indonesia.

    Seperti dikatakan oleh Budi Wuraskito selaku Design Advisor TMI, proyek mobil i2C atau Indigenous Indonesian Car adalah proyek yang benar-benar Indonesia. Proyek mobil ini dipastikan bukan proyek mobil rebadge karena i2C mulai dirancang dari konsep.

    “Bisa saya pastikan nggak (rebadge). Kita sebenarnya nggak mau ngomong ini mobil nasional karena ada trauma masa lalu, ada rebadging, dan lain-lain. Makanya kita bilang Indigenous Indonesian Car,” ungkap Budi kepada wartawan di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Rabu (23/7/2025).

    Mobil listrik konsep buatan bangsa Indonesia meluncur, namanya i2C Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Indigenous sendiri merujuk pada kata pribumi atau asli lokal. Menurut Muliandy Nasution selaku CFO i2C, karena i2C dikembangkan sejak prototipe atau konsep, maka ketika sudah menjadi produk massal, PT TMI akan memiliki IP Intellectual Property (IP) atau kekayaan intelektual, sehingga bisa dipastikan IP-nya berasal dari Indonesia.

    “Jadi IP itu nggak sembarangan, karena untuk mobil penumpang itu harus melalui banyak tes. Maka selalu kita tekankan IP. Itu yang membedakan (dengan mobil-mobil lokal sebelumnya). Karena banyak sekali mobil lain yang bilangnya mobil lokal, akhirnya mengambil IP luar. Kerja sama dengan merek A merek B merek C. IP itu sendiri bisa 1-2 tahun kerja, harus ada platform, uji bakar, uji tabrak, uji beban, segala macam. Nah di situ tantangannya, banyak yang nggak sabar, mau ngambil jalur pintas, akhirnya menjalin kerja sama dengan (merek) luar,” bilang Muliandy dalam kesempatan yang sama.

    Untuk membuat sebuah mobil dari sketsa desain, hingga jadi produk massal, dibutuhkan prototipe 20 hingga 30 mobil untuk dilakukan banyak pengujian. “Kita uji tabrak dari samping, depan, belakang. Diuji berkali-kali. Kita komplet lah, sampai kita dapat IP yang beneran punya kita,” timpal Budi.

    Sebagai info, mobil konsep i2C ini tampil perdana di booth TMI di GIIAS 2025 dan diklaim sebagai bentuk komitmen terhadap inovasi dan visi mobilitas masa depan Indonesia.

    Desain mobil konsep ini merupakan buah kerjasama intensif tim TMI dengan Italdesign asal Italia, menggabungkan identitas lokal dengan standar internasional. Desain dibuat langsung oleh tim TMI dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign. Mobil konsep ini ditampilkan dalam bentuk clay model skala 1:1, memberi gambaran nyata tentang arah desain yang akan dikembangkan lebih lanjut.

    “Kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi kami untuk menunjukkan potensi kompetensi di bidang otomotif dan bagaimana visi Presiden Prabowo terhadap kemandirian bangsa dapat diterjemahkan dalam sebuah karya nyata,” tulis PT TMI dalam keterangan resminya.

    (lua/din)

  • Bedah Kecanggihan Teknologi e-Power dan e-4ORCE di Nissan X-Trail Terbaru

    Bedah Kecanggihan Teknologi e-Power dan e-4ORCE di Nissan X-Trail Terbaru

    Jakarta

    Nissan X-Trail generasi terbaru resmi diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Model ini mengusung teknologi e-Power with e-4ORCE yang canggih. Seperti apa keunggulannya?

    Teknologi e-Power bekerja dengan menggerakkan roda sepenuhnya menggunakan motor listrik, sedang mesin bensin, hanya berfungsi sebagai generator pengisi daya baterai. Artinya, sensasi akselerasi instan dan senyap khas mobil listrik tetap bisa dirasakan, tanpa kekhawatiran soal infrastruktur charging station atau stasiun pengisian listrik.

    Berbeda dari hybrid konvensional, e-Power memberi tenaga penuh dari motor listrik ke roda, sehingga pengemudi dimanjakan dengan akselerasi dan performa sporty, namun efisien. Dengan kata lain, teknologi ini cocok bagi konsumen yang ingin merasakan performa kendaraan listrik, namun belum siap berpindah ke EV murni.

    Semakin spesial, teknologi e-Power dikombinasikan dengan e-4ORCE, yakni sistem all-wheel drive (AWD) elektrik pintar yang menggunakan dua motor listrik, masing-masing di roda depan dan belakang untuk mendistribusikan torsi secara presisi sesuai kebutuhan.

    Kelebihan sistem ini bukan hanya pada kemampuannya melintasi jalan licin, basah, atau berbatu, tetapi juga pada pengendalian stabil di tikungan, pengurangan gejala body roll, dan peningkatan kenyamanan penumpang saat akselerasi maupun pengereman. Dengan kontrol individual di masing-masing roda, e-4ORCE mampu menciptakan traksi optimal bahkan saat berkendara di cuaca dan rute ekstrem sekalipun.

    Performa instan yang bertenaga dengan dua motor listrik menghasilkan tenaga 203 PS (front) + 135 PS (rear). Akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai dalam waktu 7,2 detik. Sensasi fun to drive juga ditunjang lewat fitur e-Pedal 2.0 serta Head Unit 12,3 inci dan Multi Information Display (MID) 12,3 inci, ditambah Heads-Up Display 10,8 inci dirancang untuk memberikan kendali intuitif dan pengalaman berkendara yang cerdas dan menyenangkan.

    Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) resmi meluncurkan Nissan X-Trail e-Power untuk pasar otomotif Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Rabu (23/7/2025). Mobil berteknologi e-Power terbaru dari Nissan itu dibanderol di bawah Rp 800 juta. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Banjir fitur canggih

    Tak hanya soal performa, Nissan juga menyematkan berbagai fitur canggih untuk mendukung kenyamanan serta keamanan pengemudi maupun penumpang. Beberapa fitur unggulan di X-Trail e-Power with e-4ORCE terbaru ini meliputi teknologi keselamatan Nissan Safety Shield, seperti Intelligent Emergency Braking, Blind Spot Warning, dan Intelligent Cruise Control untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan secara otomatis, sehingga mengurangi beban kerja pengemudi, terutama saat berkendara di jalan tol atau dalam kondisi lalu lintas padat.

    Lalu ada Intelligent Around View Monitor + Moving Object Detection, teknologi kamera 360 derajat yang memudahkan parkir dan manuver di area sempit. Kabin Luas 3-Row Seating konfigurasi 5+2 seat dengan fleksibilitas bangku baris ketiga dapat dilipat rata untuk kebutuhan bagasi lebih besar.

    Mobil ini juga dilengkapi beberapa mode berkendara antara lain Auto, Eco, Sport, Off-road, hingga Snow untuk menyesuaikan performa dengan kondisi jalan dan preferensi pengemudi. Tak ketinggalan, panoramic Sunroof dan material premium memberikan kesan mewah dan nyaman dalam kabin.

    Dari sisi kenyamanan, kabin lapang dan premium dipadukan dengan kursi Zero Gravity Seat, AC Tri-Zone, serta sistem audio premium BOSE 9 speaker menjadikannya teman perjalanan ideal bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

    Secara keseluruhan, The All New Nissan X-Trail e-Power with e-4ORCE menjadi solusi tepat bagi konsumen yang menginginkan performa, efisiensi bahan bakar, pengalaman berkendara elektrik, serta kemampuan melibas berbagai medan bahkan rute ekstrem sekalipun. Kombinasi sistem penggerak e-4ORCE AWD canggih, teknologi e-Power yang responsif, dan fitur lengkap menjadikannya salah satu SUV elektrifikasi paling menarik di pasar saat ini.

    “The All New Nissan X-Trail e-Power dengan teknologi e-4ORCE akan memberikan pengalaman berkendara SUV yang premium bagi pecinta mobil SUV termasuk para pecinta X-Trail di Indonesia; mulai dari rangkaian teknologi canggih terkini untuk mendukung performa tangguh dan keselamatan, hingga kabin bercita rasa mewah dengan fitur-fitur kenyamanan lengkap,” ujar Managing Director Nissan ASEAN Importer Business Unit, Yoshinori Kanazawa.

    Nissan Motor Distributor Indonesia resmi membuka pemesanan Nissan X-Trail e-Power with e-4ORCE dengan harga Rp 795 juta (OTR Jakarta) selama GIIAS 2025 untuk 500 pelanggan. Premium SUV elektrifikasi ini hadir dalam 12 pilihan warna yang menarik, memberikan lebih banyak opsi bagi konsumen sesuai preferensi.

    Sebagai bagian dari program pre-booking, Nissan turut menghadirkan berbagai keuntungan eksklusif dan nilai lebih bagi konsumen seperti gratis biaya perawatan selama 4 tahun atau 50.000 km, garansi kendaraan selama 3 tahun atau 100.000 km, serta garansi baterai lithium-ion dan komponen e-Power selama 5 tahun atau 100.000 km.

    (lua/riar)

  • Mobil Listrik Mungil, Harga Bakal Menarik?

    Mobil Listrik Mungil, Harga Bakal Menarik?

    Jakarta

    Jetour Motor Indonesia memamerkan calon mobil listrik yang bakal dipasarkan di Tanah Air dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Punya modal apa Jetour X20e untuk membetot perhatian masyarakat Indonesia?

    Indonesia menjadi pasar yang penting bagi Jetour. Buktinya Indonesia menjadi pasar pertama yang mendapatkan Jetour X20e setir kanan di dunia.

    Jetour belum mengungkap kapan mobil listrik ini segera diperkenalkan di Indonesia. Di sisi lain, mobil listrik kompak juga sedang ramai-ramainya dikeluarkan oleh pabrikan lain.

    “Saat ini masih fase perkenalan untuk konsumen Indonesia. Tujuannya untuk men-courage calon-calon konsumen Indonesia dari media dengan berbagai platform untuk gathering produk dan juga pricing nantinya,” kata Moch Ranggy Radiansyah selaku Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia, Kamis (24/7/2025).

    Lantas punya spesifikasi seperti apa Jetour X20e ini untuk membetot perhatian masyarakat Indonesia?

    Irwan Nugraha Kurnia, Product Senior Manager Jetour Motor Indonesia menjelaskan Jetour menyiapkan dua varian berdasarkan jarak tempuh; 305 kilometer (km) dan 405 km.

    “Ada dua opsi dua baterai 28,5 kW dan 39,3 kW,” kata Irwan dalam kesempatan yang sama.

    Dari segi tampilan, Irwan menjelaskan tampilannya terinspirasi dari mata burung elang. Tampilan makin modern berkat Daytime Running Light yang juga berfungsi sebagai lampu sein. Masih seputar lampu, Jetour X20e ini dibekali fitur Automatic Headlight with height adjuster; lampu utama yang dapat menyala otomatis ketika gelap atau malam hari.

    Jetour x20e mejeng di GIIAS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Masuk ke dalam kabin terpampang head unit berukuran 10,25 inch yang bisa terintegrasi dengan Apple Carplay dan Android Auto. Kemudian layar 6,7 inch TFT Meter Cluster yang membantu pengemudi mendapatkan informasi kendaraan.

    Interior Jetour x20e yang mejeng di GIIAS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    X20e juga dirancang sebagai mobil perkotaan yang kompak. X20e model mobil listrik 5-pintu, dengan desain kompak berukuran 3.700×1.700×1.608 mm dan wheelbase sepanjang 2.500 mm. Lebih besar dari pada Wuling Air EV, namun dimensinya lebih kompak dari BYD Atto 1.

    Tampilan belakang Jetour x20e yang mejeng di GIIAS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Untuk kemudahan pengisian, X20e menggunakan tipe colokan CCS2 yang bisa digunakan AC dan DC Charger. Waktu pengisian 30 menit dari 30 ke 80 persen untuk mode fast charging, sementara jika memakai home charging bisa memakan waktu 9 jam dari 30 ke 80 persen.

    x20e juga direncanakan bakal dirakit lokal seperti produk Jetour Dashing dan X70 Plus. Ranggy mempertegas pihaknya bakal memberikan harga yang kompetitif, mengingat BYD Atto 1 yang baru saja meluncur bisa dijual Rp 195 juta.

    “Terkait pricing apakah bisa kompetitif? target kita memang memberikan opsi untuk compact EV ini. Kita inginnya kompetitif, atau mungkin melebih ekspektasi konsumen, momen ini sangat penting untuk kita develop, saat ini masih dalam fase introduction,” kata Ranggy.

    “Target market anak muda dan jiwa muda masih masuk, membutuhkan kendaraan untuk mobilitas perkotaan, masuk kabin itu simple namun tetap fun,” jelas dia.

    Well, kira-kira berapa harga yang pas untuk x20e ini?

    (riar/din)

  • MG Punya Baterai yang Lebih Tipis dari Kaleng Minuman, Ini Keunggulannya

    MG Punya Baterai yang Lebih Tipis dari Kaleng Minuman, Ini Keunggulannya

    Jakarta

    MG punya teknologi baterai canggih untuk menunjang keamanan mobil listriknya. Baterai canggih ini punya ukuran yang tipis, lebih tipis dari ketebalan minuman kaleng. Apa keunggulannya?

    Dalam kendaraan listrik, baterai bukan sekadar sumber tenaga, dia adalah inti dari performa, efisiensi, dan keselamatan. Karena itu, MG menetapkan standar tinggi dalam pengembangan baterai, menjadikannya sebagai bagian utama dari komitmen terhadap keselamatan pengguna.

    “Transisi menuju kendaraan listrik harus dibarengi dengan rasa aman dan keyakinan penuh dari konsumen. Keamanan baterai bukan hanya soal spesifikasi teknis ini adalah komitmen mendasar kami dalam merancang setiap kendaraan listrik MG,” ujar Jason Huang selaku CEO MG Motor Indonesia.

    Desain Tipis, Tangguh, dan Canggih

    MG mengandalkan teknologi baterai ‘Magic Cube’ berkonsep Cell-to-Pack yang memungkinkan integrasi sel baterai langsung ke struktur kendaraan tanpa modul tambahan. Dengan ketebalan hanya 110 mm atau lebih tipis dari kaleng minuman, baterai ini mendukung pusat gravitasi yang lebih rendah untuk kestabilan optimal, sekaligus memaksimalkan ruang kabin demi kenyamanan penumpang.

    Meski ringkas, baterai ini diklaim dirancang dengan kepadatan energi tinggi hingga 180 Wh/kg, memungkinkan jarak tempuh jauh tanpa mengorbankan efisiensi ruang. Struktur baterai ini juga diperkuat dengan isolasi nano, lapisan tahan api, dan katup pelepas tekanan otomatis-menghadirkan pendekatan multilayer protection yang menyatukan perlindungan aktif dan pasif dalam satu sistem.

    “Meskipun sangat tipis, baterai ini memiliki kepadatan energi yang luar biasa berkat inovasi baterai kami berupa horizontal cell layout. Konsep ini adalah konsep satu-satunya di dunia dan memungkinkan baterai kami yang digunakan pada berbagai kendaraan MG menjadi lebih efisien, memberikan kenyamanan untuk pemanfaatan ruang kabin yang lebih luas, kapasitas baterai yang lebih baik, keamanan baterai yang berstandar tinggi,” ujar Joy Zheng selaku Managing Director Unified Advanced Battery System (UABS) Indonesia, di acara Media Dialogue di booth MG, di GIIAS 2025, ICE-BSD City, Jumat (25/7/2025).

    Baterai MG diklaim telah melalui berbagai uji ekstrem, termasuk paparan suhu hingga 55°C, benturan keras, hingga penetrasi langsung menggunakan paku besi. Semua baterai MG juga memiliki sertifikasi IP67 yang menjamin ketahanan terhadap air dan debu-faktor penting untuk iklim tropis seperti Indonesia.

    Sistem Intelligent Battery Temperature Control Management juga tertanam di seluruh unit EV MG, memantau kondisi baterai 24 jam non-stop. Ketika suhu naik, sistem pendingin otomatis bekerja menjaga suhu tetap ideal di kisaran 20°C-memastikan baterai tetap aman dan masa pakainya lebih panjang.

    Baterai ini dikembangkan di atas platform E2 Battery, hasil riset dan pengujian selama tiga tahun sejak 2019 sebelum memasuki tahap produksi pada 2021. Platform ini jadi fondasi dari desain baterai horizontal pertama dan satu-satunya di dunia. Proyek ini dikembangkan bersama SAIC dengan CATL menjadikan MG sebagai salah satu produsen kendaraan listrik dengan baterai yang efisien dan sangat aman.

    Morris Garage (MG) Motors resmi meluncurkan dua mobil listrik baru di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025, yakni MG4 EV Max dan MG Cyberster versi Modern Beige dengan atap khusus, Rabu (23/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Usia Pakai Panjang, Fleksibel untuk Didaur Ulang atau Diganti

    Selain performa dan keamanan, MG juga memikirkan kelangsungan baterai hingga akhir siklus pakainya. Baterai ini dirancang untuk bertahan hingga ±12 tahun. Namun setelah itu, bukan berarti baterai menjadi limbah.

    “Di China, kami telah membangun sistem e-cycle yang sangat matang bersama CATL dan Psychomotor. Bisnis ini kini mulai kami kembangkan di Indonesia. Kami juga bekerja sama dengan pemasok lokal untuk mendaur ulang baterai dan limbah padat dengan cara yang benar,” tambah Joy.

    Setelah masa pakai, baterai akan melalui proses evaluasi performa. Bila tak lagi layak digunakan, MG siap mendaur ulang secara bertanggung jawab. Namun berkat teknologi one-pack magic block, pengguna juga bisa mengganti baterai tanpa mengganti mobil-proses penggantian cepat (fast-swapping) ini memberi fleksibilitas luar biasa bagi pemilik kendaraan.

    Kebanyakan konsumen mungkin tidak menggunakan mobil mereka selama lebih dari satu dekade. Namun jika mereka memilih untuk mempertahankannya, baterai MG diklaim dapat dengan mudah diganti-baik sebagian maupun seluruhnya-tanpa perlu mengganti kendaraan.

    Diterapkan pada Seluruh Model MG EV – dari Mobil Harian hingga Mobil Sport

    Teknologi baterai ini telah digunakan pada MG ZS EV, MG4 EV, dan model terbaru MG4 EV Max yang diluncurkan di GIIAS 2025. MG4 EV menawarkan daya jelajah hingga 425 km (NEDC), MG ZS EV hingga 403 km, dan MG4 EV Max dengan 64 kWh mampu mencapai 540 km (NEDC).

    Tak hanya itu, teknologi baterai ultra-tipis MG juga telah diuji pada kendaraan sport berperforma tinggi seperti MG Cyberster. Banyak yang mengira baterai tipis berarti performa terbatas. Faktanya, teknologi dari MG justru memungkinkan pelepasan arus besar berkat power density tinggi, sehingga performa tinggi tetap terjaga tanpa kompromi.

    “Dimensinya mungkin kecil, tapi kapasitas dan kepadatan dayanya sangat besar. Tidak ada kompromi performa, bahkan untuk kendaraan sport sekalipun. Inilah bukti nyata bahwa desain tipis tidak berarti kemampuan terbatas,” tegas Joy.

    Morris Garage (MG) Motors resmi meluncurkan dua mobil listrik baru di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025, yakni MG4 EV Max dan MG Cyberster versi Modern Beige dengan atap khusus, Rabu (23/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Selain itu, sistem manajemen baterai yang canggih memastikan suhu baterai tetap stabil meskipun mobil digunakan pada beban tinggi. Ini menjadikan MG Cyberster bukan hanya mobil performa tinggi yang stylish, tetapi juga aman dan efisien dari sisi baterainya.

    Untuk menjaga pasokan baterai yang stabil dan berkelanjutan, pada 2024, MG bermitra dengan Unified Advanced Battery System (UABS) Indonesia, joint venture antara UABS Co. dan PT Agung Kentjana Abadi, untuk memproduksi baterai EV secara lokal. Inisiatif ini mendukung industri otomotif nasional dan komitmen pemerintah membangun ekosistem kendaraan listrik.

    Dengan baterai tertipis di dunia, sistem perlindungan berlapis, performa tinggi bahkan untuk kendaraan sport, dan komitmen penuh terhadap daur ulang serta fleksibilitas penggunaan jangka panjang, MG menegaskan dirinya sebagai pionir dalam teknologi baterai EV yang aman, cerdas, dan berkelanjutan.

    MG turut tampil di arena GIIAS 2025 dan menampilkan line up yang lengkap dari ICE, BEV, hingga HEV. MG juga meluncurkan varian baru MG4 EV Max dan MG Cyberster dengan warna eksklusif Modern Beige, menegaskan inovasi desain dan gaya hidup EV.

    (lua/riar)

  • Pertamina Lubricants Luncurkan Fastron Diesel Terbaru, Ini Keunggulannya

    Pertamina Lubricants Luncurkan Fastron Diesel Terbaru, Ini Keunggulannya

    TANGERANG – Meski perkembangan mobil listrik terus berkembang, tapi segmen mobil mesin diesel tetap memiliki tempat dan cukup banyak pemainnya. Berkaca dari hal itu, PT Pertamina Lubricants (PTPL) meluncurkan Fastron Diesel 5W-30.

    Pelumas sintetis terbaru itu dirancang khusus untuk kebutuhan mesin diesel modern dengan teknologi tinggi, yang diformulasikan dengan viskositas rendah.

    Hal tersebut  memungkinkan pelumas bersirkulasi lebih cepat sejak mesin dinyalakan, memberikan perlindungan maksimal sekaligus membuat tarikan mesin terasa lebih ringan.

    VP Marketing Pertamina Lubricants Nugroho Setyo Utomo, mengatakan, dengan hadirnya Pertamina Fastron Diesel 5W-30 ini, Pertamina Lubricants ingin terus menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang sesuai dengan perkembangan teknologi otomotif yang memiliki standar internasional.

    “Langkah ini juga menjawab kebutuhan pengguna kendaraan diesel di Indonesia,” katanya, saat peluncuran, di ICE BSD, Tangerang, Jumat, 25 Juli.

    Terdapat berbagai keunggulan yang ditawarkan, misalnya mampu menjaga kestabilan suhu komponen turbo dan mesin, sekaligus memastikan kinerja tetap optimal.

    Selain mendukung performa dan daya tahan mesin, Fastron Diesel 5W-30 juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar.

    Tak hanya itu saja, kekentalan rendahnya membantu mengurangi hambatan di dalam mesin, sehingga pembakaran menjadi lebih efisien dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat,  menjadikannya solusi pelumasan ideal untuk kendaraan diesel masa kini.

    Pelumas ini sangat ideal untuk kendaraan diesel penumpang seperti SUV dan MPV, termasuk mesin diesel modern yang dilengkapi dengan turbocharger dan sistem exhaust gas recirculation (EGR).

    “Jadi cocok untuk mobil diesel tipe SUV dan MPV karena formulanya membanTu mengurangi gesekan, hingga menjaga suhu mesin tetap stabil,” ungkap Brand Ambassador Pertamina Fastron, Rifat Sungkar.

    Pelumas ini sudah tersedia di Enduro Motor Service, Fastron Auto Service, dan Bright Store dengan harga Rp120 ribu untuk kemasan satu liter, sedangkan untuk 4 liter ada di angka Rp400 ribu.

  • Jetour Punya Mobil Listrik Penantang BYD Atto 1, Kapan Mulai Dijual?

    Jetour Punya Mobil Listrik Penantang BYD Atto 1, Kapan Mulai Dijual?

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Jetour telah mengenalkan mobil listrik kompak di Indonesia, yakni Jetour X20e. Kendaraan tersebut kemungkinan besar akan menjadi penantang kuat BYD Atto 1 yang baru saja meluncur di Tanah Air. Lantas, kapan unitnya mulai dijual ke konsumen?

    Moch Ranggy Radiansyah selaku Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia (JMI) mengatakan, mobil listrik Jetour X20e yang meluncur di Indonesia berstatus sebagai ‘global launch’ untuk model setir kanan. Meski telah dikenalkan, kendaraan itu masih harus melalui sejumlah studi.

    Ranggy belum bisa mengungkap, kapan unitnya mulai dijual di Indonesia. Namun, dia tak menutup kemungkinan, akan ada sejumlah penyesuaian atau optimalisasi di kendaraan tersebut.

    “Jetour X20e ini juga model setir kanan yang pertama kali dikenalkan di Indonesia. Ini first appearance in the world juga. Harganya belum ada, karena ini masih part of research di Indonesia,” ujar Ranggy saat ditemui detikOto di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    “Walaupun setir kanan, tapi masih ada potensi untuk pengembangan sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. Jadi setelah ini kita akan lanjut survey, termasuk juga ke media. Bukan hanya produk, melainkan juga harga,” tambahnya.

    Jetour X20e. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Secara ukuran dan segmen, Jetour X20e kemungkinan besar akan bersinggungan dengan BYD Atto 1 yang baru saja meluncur di Indonesia. Kendaraan tersebut mengusung desain kompak untuk penggunaan di wilayah perkotaan.

    Sebelum meluncur di Indonesia, redaksi detikOto sempat melihat langsung unitnya di Shanghai, China. Ketika itu, kendaraan tersebut dipajang bersama model-model lain yang akan masuk ke Indonesia sebentar lagi.

    Sayangnya, belum ada informasi resmi mengenai spesifikasi dan fitur Jetour X20e. Sebab, kendaraan itu memang masih benar-benar baru. Bahkan, kami tak diperbolehkan membuka pintunya saat unitnya dipajang di Shanghai.

    Secara tampilan, Jetour X20e punya desain yang simpel dengan aksen membulat di seluruh bagian. Lampunya dirancang terhubung melalui garis yang melengkung, sementara grilnya model honeycomb dengan beberapa bagian yang terbuka.

    (sfn/lth)

  • Vinfast Buktikan Industri Otomotif dan Budaya Bisa Selaras!

    Vinfast Buktikan Industri Otomotif dan Budaya Bisa Selaras!

    Jakarta

    Jika pabrikan lain pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) hanya memamerkan berbagai kelebihan dari satu produk. Bagi Vinfast hal itu tidaklah cukup, ini yang membuat produsen nomor satu asal Vietnam ini coba keluar dari pakem dengan coba mengkawinkan industri otomotif dengan budaya, melalui karya Didiet Maulana.

    Pendekatan unik yang dilakukan Vinfast kali ini menampilkan empat busana yang mengkawinkan budaya Indonesia yang dikemas dalam desain tradisional Vietnam, dilakukan untuk membangun kedekatan emosional dengan masyarakat Indonesia.

    CEO Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengungkapkan bahwa kerja sama ini lahir dari komitmen untuk tidak hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga secara kultural di Indonesia.

    “Kalau hanya fokus di bisnis saja, tetapi tidak mengangkat budaya Indonesia, saya rasa itu kurang lengkap,” ujar Kariyanto

    Dipilihnya Didiet Maulana tidak lepas dari jati dirinya yang kerap dikenal sebagai desainer yang setia mengusung warisan tekstil Nusantara. Didiet pun diberi tantangan untuk memasukkan filosofi budaya Indonesia ke dalam desain ao dai, busana tradisional Vietnam yang menjadi dasar bentuk kostum usher Vinfast.

    “Beberapa bulan kami riset tentang busana tradisional Vietnam, ao dai. Bentuknya cantik dan elegan. Tapi yang paling unik adalah motif yang kami sesuaikan dengan arahan Vinfast, menggabungkan budaya dengan teknik ikat yang sudah kami kembangkan belasan tahun,” jelas Didiet.

    Produsen nomor satu asal Vietnam, VinFast coba keluar dari pakem dengan coba mengkawinkan industri otomotif dengan budaya, melalui karya Didiet Maulana. Foto: dok. VinFast

    Didiet Maulana menjelaskan inspirasi yang ia gunakan dalam membuat busana tersebut adalah bunga teratai. Motif bunga teratai, simbol nasional Vietnam, yang menjadi elemen utama kemudian dikombinasikan dengan teknik tenun ikat khas Indonesia.

    Ia malah mengatakan teratai itu punya filosofi sendiri. Menurutnya teratai dapat tumbuh indah meski dari air keruh. Hal ini kata Didiet Maulana selaras dengan semangat Vinfast yang membawa perubahan.

    “Saya tersentuh karena Vinfast ingin memasukkan nuansa budaya Indonesia ke dalam Vinfast. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan saya merasa tertantang untuk memberikan sesuatu yang baru,” imbuh Didiet Maulana.

    Busana hasil kolaborasi ini dikenakan oleh para usher Vinfast selama pameran GIIAS 2025. Mereka akan mendampingi jajaran mobil listrik unggulan Vinfast yang dipamerkan di Hall 2 ICE BSD, yakni VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, dan VF 7. Perpaduan teknologi masa depan dengan warisan budaya menjadi daya tarik tersendiri di booth Vinfast tahun ini.

    VinFast Lebarkan Sayap Gaet Bengkel Lokal

    VinFast, produsen kendaraan listrik murni asal Vietnam yang terdaftar di Nasdaq, hari ini mengumumkan penandatanganan dan implementasi perjanjian kerja sama strategis dengan sejumlah mitra bengkel terkemuka di Indonesia. Langkah strategis ini secara signifikan memperluas jaringan layanan purna jual VinFast, menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pelanggan yang ingin beralih menggunakan kendaraan listrik.

    Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang dibuka untuk umum mulai 24 Juli hingga 3 Agustus, VinFast menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tiga mitra strategis baru yaitu Nawilis, Warna Warni Ban, dan Raperind. Kerja sama ini akan semakin memperluas jaringan bengkel resmi VinFast yang terus berkembang di seluruh Indonesia.

    Sebanyak 9 bengkel Nawilis akan menjadi bengkel resmi VinFast dengan klasifikasi sebagai bengkel Level 1. Sementara itu, Warna Warni Ban akan bergabung dengan 5 bengkel Level 1, dan Raperind akan menambahkan 5 bengkel, yang terdiri dari 2 bengkel Level 1 dan 3 bengkel Level 2. Penambahan ini semakin memperluas layanan VinFast di Indonesia.

    Seluruh bengkel mitra resmi ini diklasifikasikan berdasarkan keahlian mereka, guna memastikan pelanggan VinFast di Indonesia selalu menerima layanan yang profesional dan sesuai kebutuhan. Bengkel Level 1 diberi wewenang untuk menyediakan berbagai layanan utama, termasuk perawatan, perbaikan dasar, penanganan garansi, pembaruan perangkat lunak, serta pemeriksaan diagnostik untuk kendaraan listrik VinFast.

    Sementara bengkel Level 2 akan fokus pada layanan inti seperti perawatan berkala, perbaikan dasar, dan layanan garansi dasar, sehingga memastikan pengalaman purna jual yang optimal bagi setiap pelanggan dalam perjalanan mereka memiliki kendaraan listrik.

    Mitra-mitra baru ini melengkapi daftar mitra strategis yang sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan VinFast, termasuk Otoklix dan Bengkel BOS. Otoklix telah menambahkan 150 bengkel ke dalam jaringan layanan VinFast, yang terdiri dari 41 bengkel Level 1 dan 109 bengkel Level 2. Bengkel BOS juga turut berkontribusi dengan 12 bengkel Level 1. Dengan demikian, VinFast kini memiliki jaringan nasional yang mencakup total 181 bengkel resmi, terdiri dari 69 bengkel Level 1 dan 112 bengkel Level 2.

    (lth/din)