Transportasi: mobil listrik

  • Calon Mobnas i2C Dibuat Mulai dari Konsep, Pengamat: Niatnya Bagus

    Calon Mobnas i2C Dibuat Mulai dari Konsep, Pengamat: Niatnya Bagus

    Jakarta

    PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) meluncurkan mobil SUV listrik konsep, i2C, di arena GIIAS 2025. Tak seperti mobil nasional sebelumnya, i2C dirancang mulai dari gambar sketsa dan dibentuk konsep tiga dimensinya dengan clay. Pengamat otomotif menilai hal itu sebagai niat yang bagus.

    Mobil konsep ini tampil perdana di booth TMI di GIIAS 2025 dan diklaim sebagai bentuk komitmen terhadap inovasi dan visi mobilitas masa depan Indonesia. Desain mobil ini merupakan buah kerja sama intensif tim TMI dengan Italdesign asal Italia, menggabungkan identitas lokal dengan standar internasional.

    Desain dibuat langsung tim PT TMI dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign. Mobil konsep ini ditampilkan dalam bentuk clay model skala 1:1, memberi gambaran nyata tentang arah desain yang akan dikembangkan lebih lanjut.

    “Kolaborasi ini adalah langkah penting bagi kami buat menunjukkan potensi kompetensi di bidang otomotif dan bagaimana visi Presiden Prabowo terhadap kemandirian bangsa dapat diterjemahkan dalam sebuah karya nyata,” tulis PT TMI dalam keterangan resminya.

    Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, membangun mobil nasional dari konsep, niatnya sudah bagus. Jadi tak sekadar rebadge atau mengganti merek dari mobil yang sudah eksis di pasaran.

    “Kalau ini (i2C) konsepnya nggak (rebadge), dia pakai konsep kayak (perusahaan teknologi) Apple. Jadi, paten, HAKI-nya, atau IP-nya saya dulu yang punya. Bikinnya boleh di mana-mana,” ungkap Yannes ditemui detikOto di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang, belum lama ini.

    PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) memperkenalkan sebuah konsep mobil listrik yang diprakarsai dan didesain langsung oleh talenta-talenta terbaik bangsa Indonesia di ajang GIIAS 2025, Jumat (25/7/2025). Foto: Grandyos Zafna

    Meski begitu, Yannes tetap menekankan bahwa masyarakat harus tetap mengawasi jalannya proyek ini. Saat ini proyek tersebut baru sekadar kampanye, belum jadi mobil utuh yang benar-benar diproduksi massal.

    “Ini baru campaign. Ya, pasar tunggu barang ada, ada rupa, ada barang, ada harga. Baru kita percaya. Kita harus tetap awas terhadap berbagai kampanye. Tapi intinya ini niat yang bagus,” sambung Yannes.

    Sebagai informasi, i2C merupakan kependekan dari Indigenous Indonesian Car. Indigenous merujuk pada kata pribumi atau asli lokal. Menurut Muliandy Nasution selaku CFO i2C, karena i2C dikembangkan sejak prototipe atau konsep, maka ketika sudah menjadi produk massal, PT TMI akan memiliki IP Intellectual Property (IP) atau kekayaan intelektual, sehingga bisa dipastikan IP-nya berasal dari Indonesia.

    “Jadi IP itu nggak sembarangan, karena untuk mobil penumpang itu harus melalui banyak tes. Maka selalu kita tekankan IP. Itu yang membedakan (dengan mobil-mobil lokal sebelumnya). Karena banyak sekali mobil lain yang bilangnya mobil lokal, akhirnya mengambil IP luar. Kerja sama dengan merek A merek B merek C. IP itu sendiri bisa 1-2 tahun kerja, harus ada platform, uji bakar, uji tabrak, uji beban, segala macam. Nah di situ tantangannya, banyak yang nggak sabar, mau ngambil jalur pintas, akhirnya menjalin kerja sama dengan (merek) luar,” bilang Muliandy di arena GIIAS 2025 belum lama ini.

    (lua/rgr)

  • Dijual di Bawah Rp 300 Juta, Daihatsu Rocky Hybrid Ikut ‘Perang’ Harga?

    Dijual di Bawah Rp 300 Juta, Daihatsu Rocky Hybrid Ikut ‘Perang’ Harga?

    Jakarta

    Persaingan harga mobil elektrifikasi di Indonesia semakin seru. Kini mobil hybrid yang statusnya Completely Built Up (CBU) dari Jepang dijual di bawah Rp 300 juta.

    Mobil tersebut ialah Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid. Statusnya masih diimpor utuh dari Jepang.

    “Ya memang Rp 293,9 itu harga OTR DKI (Jakarta). Hari ini kalau berbicara harga, patokannya mengacu di DKI karena tidak ada opsennya,” ujar Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation Tri Mulyono di ICE BSD City, Tangerang Selatan.

    Perang harga di segmen mobil elektrifikasi Indonesia mulai terlihat. Terutama kompetisi harga strategis mobil listrik dari merek-merek Tiongkok yang agresif ingin merebut pangsa pasar.

    Daihatsu menyebut strategi harga Rocky hybrid sebagai bagian dari pendekatan khusus untuk menarik minat konsumen selama periode pameran otomotif terbesar di Tanah Air.

    “Ketika men-setting harga tersebut, ini menjadi salah satu strategi buat di masing-masing brand. Kita mencoba untuk mendapatkan animo sejauh mana, konsumen Daihatsu, apakah masyarakat pada umumnya, apakah tertarik dengan ini atau tidak. Tapi memang kita mencoba sesuatu yang spesial, memberikan penawaran yang spesial selama periode di GIIAS ini,” kata Tri.

    Meskipun Daihatsu memberi harga spesial pada Rocky hybrid selama pameran, Daihatsu tidak melihat itu sebagai bagian dari “perang harga” yang agresif seperti di segmen lain.

    “Kalau terkait perang harga rasanya elektrifikasinya di level berbeda, kalau teknologi hybrid ataupun elektrifikasi yang lain, perangnya tidak sepenuhnya di situ,” katanya.

    Dengan harga spesial yang ditawarkan, Rocky hybrid menyasar konsumen yang ingin merasakan SUV dengan teknologi mumpuni namun tetap kompetitif. Apakah strategi ini cukup untuk memenangkan hati pasar di tengah tekanan persaingan yang ketat?

    “Masukan dari konsumen yang sudah melihat ataupun memang belum melihat artinya di luar GIIAS, responsnya positif, harganya, dan produk yang kami tawarkan.” kata Tri.

    (riar/rgr)

  • Harganya Rp 70 Jutaan, Mobil Listrik Ini Punya Jarak Tempuh 222 Km!

    Harganya Rp 70 Jutaan, Mobil Listrik Ini Punya Jarak Tempuh 222 Km!

    Jakarta

    Bukan China namanya kalau tak mampu menjual mobil listrik canggih dengan harga terjangkau. Bahkan, baru-baru ini, produsen setempat meluncurkan kendaraan nonemisi yang banderolnya hanya Rp 70 jutaan. Kok bisa, ya?

    Mobil listrik itu merupakan Besturn Pony EV buatan perusahaan bernama First Automobile Works (FAW). Kendaraan itu memang ditujukan untuk konsumen pemula atau entry level. Itulah mengapa, harganya sangat murah.

    Namun, perlu dicatat, Pony EV bukan meluncur di Indonesia, ya, detikers, melainkan di China. Kendaraan bersuara senyap itu hanya ditawarkan mulai dari 34.900 yuan atau Rp 79 juta. Meski murah, spesifikasinya bisa dibilang lumayan mumpuni.

    Besturn Pony EV. Foto: Doc. FAW

    Nah, biar kenal lebih dekat dengan mobil listrik China tersebut, berikut kami rangkum spesifikasinya!

    Spesifikasi Besturn Pony EV

    Pony EV mengusung tampilan layaknya micro EV buatan China pada umumnya, misalnya seperti Wuling Air ev atau Geely Panda EV. Kendaraan tersebut punya dimensi mungil dengan aksen mematah di hampir seluruh bagian.

    Pony EV juga punya konfigurasi tiga pintu dan kursi 2+2. Sementara dimensi panjangnya 3.000 mm, lebar 1.510 mm, tinggi 1.630 mm dan jarak sumbu roda 1.953 mm. Secara umum, mobil listrik tersebut memang dirancang imut dan menggemaskan.

    Besturn Pony EV. Foto: Doc. FAW

    Di bagian dalam, produsen menghadirkan nuansa manis melalui warna cocoa brown. Meski murah, kendaraan itu sudah dibekali layar kontrol tengah pintar berukuran 10,1 inci (pada varian tertinggi), sistem keyless, sistem masuk tanpa kunci (passive entry), pembaruan sistem hiburan OTA, asisten pintar DeepSeek dan perekam perjalanan.

    Sementara untuk performa, pabrikan membekalinya dengan motor listrik yang hanya mampu menyemburkan tenaga 42 dk dan torsi 90 Nm. Kemudian baterainya lithium iron phosphate berkapasitas 18,11 kWh dengan jangkauan maksimum 222 km.

    (sfn/dry)

  • 8 Hari GIIAS 2025, SPK Toyota Tembus Segini

    8 Hari GIIAS 2025, SPK Toyota Tembus Segini

    Jakarta

    Pameran GIIAS 2025 belum rampung. Selama delapan hari GIIAS 2025, Toyota sudah mencatat ribuan SPK.

    PT Toyota Astra Motor (TAM) meraup untung besar di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Karuan saja, selama delapan hari acara, mereka telah menjual ribuan unit kendaraan!

    Jap Ernando selaku Direktur Pemasaran PT TAM mengaku bersyukur, penjualan mobil Toyota di GIIAS 2025 masih terbilang stabil. Padahal, tahun ini, pesertanya jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Jadi berdasarkan pencapaian selama 8 hari, dari segi penjualan kami masih sangat bersyukur karena di tengah kondisi market yang menantang, ternyata masyarakat Indonesia masih menaruh kepercayaannya terhadap Toyota,” ujar Jap Ernando di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (2/8).

    “Ini tercermin dari hasil yang kami capai (sepanjang pameran). SPK Toyota di GIIAS 2025 masih stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Selama 8 hari pameran, total sudah ada 4.250 unit lebih,” tambahnya.

    Angka tersebut, kata Jap, kurang lebih mirip-mirip dengan tahun lalu. Namun, perlu dicatat, peserta pameran tahun ini jauh lebih banyak. Sehingga, secara porsi tentu lebih baik.

    “Dari angka tadi, komposisi elektrifikasinya 34 persen atau dibandingkan tahun lalu meningkat 7 persen,” kata dia.

    Di kesempatan yang sama, Jap juga menjelaskan, kontributor terbesar penjualan Toyota di GIIAS 2025 merupakan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Kendaraan itu menyumbang 25 persen dari seluruh penjualan mereka di pameran tahunan tersebut.

    Sayangnya, Jap tak mengurai, mobil terlaris lain setelah Kijang Innova Zenix Hybrid. Di GIIAS 2025, Toyota menyajikan line up lengkap mulai dari mobil bermesin konvensional, hybrid, listrik, hingga hidrogen. Tak cuma itu, di pembukaan GIIAS 2025, Toyota juga mengenalkan dua mobil listrik anyar bZ4X rakitan lokal dan juga Urban Cruiser EV yang merupakan kembaran Suzuki e Vitara. Ini sekaligus sejalan dengan rencana Toyota dalam merambah ranah elektrifikasi lewat strategi multipathway.

    (sfn/dry)

  • BYD Atto 1 Cocok untuk Pembeli Mobil Pertama? Honda Bilang Begini

    BYD Atto 1 Cocok untuk Pembeli Mobil Pertama? Honda Bilang Begini

    Jakarta

    BYD Atto 1 mencoba menggoda pembeli mobil pertama di Indonesia dengan harganya yang menarik. Apa kata Honda terkait kemunculan BYD Atto 1?

    Opsi para pembeli mobil pertama kini bertambah dengan kehadiran BYD Atto 1. Kalau diperhatikan dari sisi harga, BYD Atto 1 setara dengan deretan mobil di segmen LCGC (Low Cost Green Car) yang menyasar para pembeli mobil pertama. Tapi Honda punya pandangan lain terkait hal itu. Sales & Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor Yusak Billy justru menyebut, harga BYD Atto 1 itu lebih menarik untuk mereka yang mencari mobil listrik dengan harga ramah kantong.

    Honda Brio Satya. Foto: CNBC / Tri Susilo

    “Tapi belum tentu buat segmen orang yang first time buyer, seperti orang yang mencari LCGC seperti Brio Satya,” ujar Billy dilansir CNN Indonesia.

    Menurutnya, para pembeli mobil pertama itu tak ingin mengambil risiko. Makanya, mobil yang bakal dibeli itu bisa memberikan ketenangan selama memilikinya.

    “First time buyer itu biasanya ingin mencari peace of mind, kayak ketenangan waktu beli, makai, rawat, sampai dijual lagi. Jadi kami rasa memang itu menarik, tapi untuk orang yang cari mobil listrik yang murah,” tambah Billy.

    Senada dengan Honda, Toyota juga santai menanggapi keberadaan BYD Aato 1 yang digadang-gadang bisa menjegal laju penjualan Agya. Menurut Toyota, baik BYD Atto 1 ataupun Agya memiliki konsumennya tersendiri.

    “Agya punya loyalis, jadi masing-masing punya spesifik market,” kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Jap Ernando Demily di kesempatan terpisah.

    Di lain pihak, Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu justru punya penilaian lain. Menurutnya, keberadaan BYD Atto 1 ini bisa saja menggerogoti pasar Agya-Brio Satya Cs. Selain harganya kompetitif, biaya perawatan mobil listrik yang lebih murah jadi pertimbangan lainnya.

    “Terutama bagi konsumen gen millenial dan gen Z kota besar atau Tier-1 khususnya Jabodetabek yang mengutamakan biaya operasional rendah, aksesibilitas ke wilayah ganjil-genap, performa yang lebih baik, dan fitur konektivitas modern,” tutur Yannes.

    Tak bisa dipungkiri, saat ini mobil listrik mendapat karpet merah dari pemerintah. Mulai dari pengenaan pajak yang lebih rendah hingga mendapat keistimewaan saat ada ganjil genap, seperti di Jakarta. Tujuannya adalah agar masyarakat mau beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu angka polusi udara harapannya bisa diminimalisir.

    (dry/din)

  • Rencana Besar Jetour di Indonesia

    Rencana Besar Jetour di Indonesia

    Jakarta

    PT Jetour Motor Indonesia memperkenalkan dua model barunya: Jetour T2 dan Jetour X20e EV dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Keduanya debut global untuk versi setir kanan, sekaligus membuktikan keseriusan Jetour di Indonesia.

    Setelah peluncuran awal model internal combustion engine (ICE) lewat Jetour Dashing dan X70 Plus pada 2024, kini Jetour mulai menghadirkan varian elektrifikasi lewat X20e EV. Mobil listrik kompak yang tersedia dengan jarak tempuh sampai 405 km.

    Jetour x20e mejeng di GIIAS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Lanjut produk yang kedua, Jetour T2, sebuah SUV boxy yang lekat dengan citra kekuatan dan jiwa petualang. Secara global, Jetour T2 telah mencapai penjualan melebihi 200.000 unit di berbagai pasar internasional.

    Jetour T2 yang dibawa ke GIIAS 2025 sudah menggunakan setir kanan atau sesuai pasar Indonesia. Sayangnya, meski sudah dikenalkan, namun mobil gagah tersebut belum dijual di Tanah Air.

    PT Jetour Motor Indonesia (JMI) mengenalkan mobil off road terbarunya di ajang GIIAS 2025, Jumat (25/7/2025). Jetour T2 yang dibawa ke GIIAS 2025 sudah menggunakan setir kanan atau sesuai pasar Indonesia. Foto: Grandyos Zafna

    Produsen belum mengungkap spesifikasi Jetour T2 yang dihadirkan di GIIAS 2025. Namun, di China, mobil tersebut menggunakan mesin anyar dengan efisiensi tinggi, yakni ACTECO 1.5 TGDI generasi kelima yang mampu menyemburkan daya 115 kW dan torsi 220 Nm. Pengaturan motor listrik mencakup motor ganda, dengan daya gabungan 280 kW dan torsi gabungan 610 Nm.

    Bukan cuma mejeng, Jetour berencana memasarkan produk tersebut di Indonesia tahun ini. Jetour juga menjanjikan harga yang kompetitif di pasar Indonesia. Lewat kehadiran dua produk tersebut, Jetour menambah portofolio yang semakin lengkap.

    “Kami tidak sekadar hadir di pasar Indonesia, tetapi datang dengan visi jangka panjang yang jelas. Jetour membawa roadmap lima tahun ke depan yang mencakup pengembangan lini produk berbasis mesin bensin (ICE), plug-in hybrid (PHEV), hingga kendaraan listrik murni (EV). Ini bukan keputusan instan, melainkan hasil dari riset pasar yang mendalam dan pemahaman terhadap dinamika industri otomotif Indonesia yang sangat unik,” kata Caroline Ling, Vice President Sales and Marketing PT Jetour Motor Indonesia dalam keterangannya dikutip Sabtu (2/8/2025).

    Menariknya lagi, mobil Jetour itu akan diproduksi secara lokal, di pabrik Handal Indonesia Motor (HIM).

    Lebih lanjut, lewat strategi “Travel+”, Jetour tak hanya jualan mobil, tapi bangun pengalaman berkendara jangka panjang di Indonesia. Untuk menjawab kebutuhan konsumen yang makin rasional dalam mempertimbangkan total biaya kepemilikan, Jetour menerapkan strategi harga kompetitif, biaya perawatan terukur, dan layanan purnajual yang transparan.

    Jetour telah memiliki 16 showroom, yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung, Pontianak, Makassar, Batam, Semarang, Lampung, Surabaya, dan Pekanbaru. Hingga akhir tahun 2025, JETOUR menargetkan untuk mencapai 30 titik showroom di berbagai kota di Indonesia.

    “Kami percaya bahwa setiap model yang kami hadirkan harus relevan dengan kebutuhan aktual konsumen, baik dari sisi teknologi, efisiensi, gaya hidup, hingga pertimbangan daya beli. Komitmen kami adalah menghadirkan pilihan yang berkelanjutan, kompetitif, dan tetap mencerminkan standar kualitas global. Bagi Jetour, Indonesia bukan sekadar pasar, tetapi mitra strategis dalam membangun masa depan mobilitas regional,” ujar Caroline Ling.

    (riar/dry)

  • BYD Atto 1 Bakal Gerogoti Mobil LCGC? Belum Tentu!

    BYD Atto 1 Bakal Gerogoti Mobil LCGC? Belum Tentu!

    Jakarta

    Mobil listrik BYD Atto 1 bikin heboh dengan banderol murah mulai di bawah Rp 200 jutaan. Harga tersebut beririsan dengan segmen mobil LCGC (low cost green car) besutan pabrikan-pabrikan Jepang yang bermain di harga Rp 140 jutaan hingga Rp 200 jutaan. Lantas, apakah BYD Atto 1 bakal mengikis pasar mobil LCGC seperti Toyota Calya-Agya atau Daihatsu Sigra-Ayla?

    Marketing Planning General Manager PT Toyota Astra-Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja mengatakan, pihaknya sejauh ini masih menunggu dampak mobil listrik murah asal China itu di segmen mobil LCGC.

    Toyota Agya Foto: dok. Toyota-Astra Motor

    “Kita sekarang masih melihat, mungkin di enam bulan ke depan,” ujar Resha ditemui di pameran GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang (31/7/2025).

    Resha menjelaskan, jika mobil listrik murah asal negeri China mau menggeser tahta mobil LCGC, maka yang menjadi pertanyaan adalah, bisa tidak mobil listrik murah seperti BYD Atto 1 mendorong pengguna roda dua (sepeda motor) pindah ke roda empat (mobil)? Sebab tujuan awal dibuatnya mobil LCGC adalah untuk mendorong shifting dari pengguna motor ke mobil. Jadi, jika BYD Atto 1 ingin menggeser mobil LCGC, maka dia harus bisa menaikkan market mobil.

    “Kalau dia (mobil listrik murah) tidak menaikkan market, nggak bisa disamakan (dengan LCGC) menurut saya, karena konsepnya beda,” sambung Resha.

    Daihatsu Sigra Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Faktor selanjutnya terkait penyebaran pasar mobil listrik baterai (BEV) yang saat ini masih terkonsentrasi di kota besar seperti Jakarta. “Karena di sini (Jakarta) ada kebijakan yang cukup eksklusif, pertama ada ganjil-genap, kedua terkait (insentif) pajak. Jadi saya melihat masih ada perbedaan needs, khususnya di wilayah sentral yang tak mendapat dua kebijakan eksklusif tersebut,” terang Resha.

    “Nanti kita bisa lihat tiga bulan ke depan, siapa customernya, first buyer, replacement atau additional? Kalau memang ujug-nya additional (mobil kedua), mungkin itu dibilang berbeda dengan LCGC,” tukas Resha.

    (lua/dry)

  • Tom Lembong Usai Bebas dari Rutan Cipinang: Saya Kembali Dipersatukan dengan Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Agustus 2025

    Tom Lembong Usai Bebas dari Rutan Cipinang: Saya Kembali Dipersatukan dengan Keluarga Megapolitan 1 Agustus 2025

    Tom Lembong Usai Bebas dari Rutan Cipinang: Saya Kembali Dipersatukan dengan Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias
    Tom Lembong
    bebas dari Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang,
    Jakarta
    Timur, pada Jumat (1/8/2025) malam.
    Tom Lembong mengaku langsung pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga.
    “Saya sekarang kembali ke rumah, kembali dipersatukan dengan keluarga tercinta,” kata Tom Lembong di
    Rutan Cipinang
    , Jumat.
    Tom Lembong mengatakan kembali kehidupan normal karena sempat ditahan selama 9 bulan.
    Kembali kepada kehidupan normal yang sempat terhentikan secara selama 9 bulan. Saya mau menyampaikan rasa syukur yang dalam,” ucap dia.
    Usai memberikan keterangan dengan awak media, Tom Lembong bersama istrinya meninggalkan Rutan Cipinang menggunakan mobil listrik berwarna putih. 
    Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui permohonan
    abolisi
    untuk Tom Lembong yang diajukan oleh Prabowo.

    DPR RI
    telah memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap Surat Presiden Nomor R43/Pres tanggal 30 Juli 2025 tentang permintaan pertimbangan DPR RI tentang pemberian abolisi terhadap Saudara Tom Lembong,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Kamis malam.
    Abolisi
    adalah penghapusan atau peniadaan suatu peristiwa pidana.
    Istilah abolisi terdapat dalam Pasal 14 UUD 1945 yang mengatur hak prerogatif atau hak istimewa presiden.
    Diatur dalam Pasal 14 ayat (2) UUD 1945, presiden berhak memberikan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
    Selain konstitusi, abolisi juga diatur dalam Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.
    Tom Lembong dihukum 4,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta terkait impor gula kristal mentah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AS Mendadak Borong Produk Samsung, Ternyata Bukan Cuma HP

    AS Mendadak Borong Produk Samsung, Ternyata Bukan Cuma HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mendadak borong produk dari Samsung. Bukan hanya ponsel yang laku keras, tetapi juga untuk produk-produk teknologi lainnya seperti chip.

    Setelah mencatat lonjakan pengiriman smartphone di pasar AS, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu juga mengantongi kontrak besar senilai US$16,5 miliar (Rp 272 triliun) untuk memasok chip ke Tesla, perusahaan mobil listrik asal AS milik Elon Musk.

    Perkembangan ini datang seiring dengan kesepakatan dagang baru antara Korea Selatan dan AS yang memangkas tarif impor dari 25% menjadi 15%. Kesepakatan tarif ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Tesla mengungkap bahwa mereka telah menandatangani kontrak untuk membeli chip dari Samsung.

    Para analis menilai langkah ini bisa menjadi penyelamat bagi divisi manufaktur chip kontrak Samsung yang tengah kesulitan.

    “Bertumpu pada pencapaian ini, kami memperkirakan akan memperoleh tambahan pesanan dari pelanggan besar lainnya,” ujar Noh Mi-jung, Wakil Presiden Samsung, dalam panggilan konferensi pendapatan, dikutip dari Reuters, Jumat (1/8/2025).

    Samsung juga tengah menyiapkan pabrik chip canggih di Texas, AS, yang akan mulai produksi pada 2026. Proyek ini menjadi bagian penting dari strategi Samsung untuk memperluas bisnis manufaktur chip kontrak kelas atas, yang saat ini masih didominasi oleh TSMC asal Taiwan.

    Tak hanya dari sektor semikonduktor, Samsung juga mencatat pertumbuhan signifikan di pasar smartphone AS. Menurut laporan terbaru dari Canalys, pengiriman smartphone Samsung naik 38% secara tahunan, mencapai 8,3 juta unit pada kuartal II 2025. Kenaikan ini dipicu oleh ekspansi agresif seri Galaxy A yang menyasar pasar menengah.

    Di saat yang sama, Apple masih menjadi penguasa pasar dengan pangsa 49%, namun mengalami penurunan pengiriman sebesar 11% secara tahunan menjadi 13,3 juta unit. Samsung membuntuti dengan 31% pangsa pasar, disusul Motorola (12%), Google (3%), dan TCL (3%).

    Samsung dan Motorola juga telah meningkatkan pangsa pasokan yang ditujukan untuk AS dari India, meskipun pergeseran mereka jauh lebih lambat dan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan Apple.

    Motorola, serupa dengan Apple, memiliki pusat manufaktur utama di China, sedangkan Samsung lebih bergantung pada produksi smartphone-nya di Vietnam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penjualan Mobil Komersial di RI Perlu Diselamatkan

    Penjualan Mobil Komersial di RI Perlu Diselamatkan

    Jakarta

    Presiden Direktur (Presdir) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Minoru Amano menyoroti penjualan mobil komersial di Indonesia yang terus mengalami penurunan. Padahal, kendaraan tersebut punya andil besar dalam sektor perekonomian Tanah Air.

    Sebagai gambaran, penjualan mobil komersial low pick-up di Indonesia terus merosot sejak tiga tahun lalu. Bahkan, sepanjang 2022 hingga 2024, ada penurunan hingga 36 persen. Hal tersebut berdampak pada angka produksi yang semula 160.171 unit (2022) menjadi hanya 101.237 unit (2024).

    Amano menegaskan, pasar mobil komersial ringan di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Sehingga, menurutnya, harus ada upaya-upaya ekstra untuk ‘menyelamatkannya’.

    “Ini permintaan Suzuki untuk menyelamatkan sektor komersial. Kita mau lebih berusaha lagi lah supaya penjualan pikap bisa naik,” ujar Amano saat sesi tanya-jawab yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Rabu sore (30/7).

    Presdir Suzuki Minoru Amano. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Amano kemudian menyoroti struktur pajak kendaraan yang mengalami ketimpangan. Mobil komersial bensin saat ini dikenakan beban pajak 25 persen yang terdiri dari value added tax (PPN), annual tax (PKB) dan registration tax (BBNKB).

    Meski secara akumulatif lebih rendah dibandingkan mobil bensin, karena tak ada beban luxury tax (PPnBM), namun angkanya masih jauh lebih tinggi dibandingkan mobil listrik yang hanya 2 persen.

    Amano secara tak langsung bicara mengenai rekonstruksi pajak kendaraan komersial di Indonesia. Namun, ketika ditanya mengenai angka yang dimau, dia tak bisa mengungkapnya. Dia hanya ingin, daya beli konsumen di segmen tersebut kembali pulih.

    “Harapannya pemerintah bisa support SMI (Suzuki Motor Indonesia) dan UMKM di mana mereka beli pikap dengan uang mereka sendiri untuk mendukung logistik di Indonesia,” kata dia.

    New Suzuki Carry. Foto: Doc. SIS

    Mobil komersial ringan tak bisa dipisahkan dengan sektor UMKM (usaha mikro kecil menengah). Sehingga, penurunan penjualan kendaraan bisa berdampak langsung ke sektor tersebut.

    Tahun lalu, kontribusi UMKM terhadap GDP Indonesia mencapai 57 persen. Selain itu, kontribusi terhadap tenaga kerja domestik 97 persen dan ekspor di sektor nonmigas hingga 16 peren.

    (sfn/dry)