Transportasi: mobil listrik

  • Video: Heboh! Mobil China Diuji Tabrakan Langsung dengan Truk

    Video: Heboh! Mobil China Diuji Tabrakan Langsung dengan Truk

    Jakarta, CNBC Indonesia –Merek Otomotif China, Li Auto terlibat kontroversi dalam peluncuran mobil listrik terbaru mereka, i8. Masalahnya, saat peluncuran i8, li auto memamerkan tingkat keamanan mobil itu dengan uji tabrak diadu dengan truk

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (05/08/2025).

  • Klarifikasi Produsen Mobil China soal Kontroversi Adu Tabrak dengan Truk

    Klarifikasi Produsen Mobil China soal Kontroversi Adu Tabrak dengan Truk

    Jakarta

    Produsen mobil listrik China, Li Auto, menuai kontroversi saat meluncurkan mobil listrik terbarunya, Li i8. Dalam peluncuran mobil itu baru-baru ini, Li Auto menunjukkan video demonstrasi uji tabrak dengan sebuah truk.

    Saat peluncuran i8, Li Auto memamerkan tingkat keamanan mobil itu dengan uji tabrak. Mobil listrik tersebut diadu dengan truk. Perusahaan merilis sebuah video yang menampilkan uji tabrakan langsung antara i8 dan sebuah truk, yang melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Rekaman tersebut memperlihatkan roda truk terangkat dari tanah, dengan kerusakan parah pada kabin dan area kargo, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan truk tersebut.

    Li Auto mengklaim setelah tabrakan pilar A, B dan C mobil Li i8 tetap utuh. Kesembilan airbag berhasil mengembang dan tidak ada kebocoran atau kebakaran baterai. Selain itu, pintu-pintu otomatis terbuka, dan gagang pintu terbuka.

    Di sisi lain, truk yang diuji adu banteng dengan mobil listrik tersebut justru ringsek. Truk itu diidentifikasi sebagai kendaraan Dongfeng Liuzhou Motors.

    Video uji tabrak mobil tersebut memicu beragam reaksi di kolom komentar halaman resmi truk tersebut. Beberapa pengguna mengkritik uji coba tersebut, sementara yang lain membelanya. Produsen truk itu menyatakan bahwa situasi tersebut menyesatkan dan mengklaim “orang pintar dapat melihat tipuan tersebut.”

    Produsen truk menuduh Li Auto melakukan pelanggaran, mengklaim bahwa video tersebut dirilis tanpa izin dan bahwa kondisi pengujian tidak mewakili skenario dunia nyata. Mereka berpendapat bahwa hal ini merusak persaingan yang adil dan menimbulkan kekhawatiran tentang manipulasi konsumen.

    Li Auto mengeluarkan pernyataan klarifikasinya. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Li Auto mengklaim tujuan pengujian ini semata-mata untuk memverifikasi dan meningkatkan kinerja keselamatan pasif Li i8, dan tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi kualitas produk merek lain. Hasil pengujian itu, menurut mereka, tidak boleh ditafsirkan sebagai penilaian terhadap kualitas produk merek lain.

    “Kami tidak bermaksud merek Dongfeng Liuzhou Chenglong secara tidak sengaja terjebak dalam kontroversi yang disebabkan oleh proses pengujian,” tulis Li Auto dalam pernyataan.

    “Sebagai merek acuan dalam industri truk China, kualitas dan keselamatan Dongfeng Chenglong selalu dipercaya oleh pelanggan truk,” kata Li Auto.

    “Li Auto tidak memiliki hubungan persaingan langsung dengan Dongfeng Liuzhou Chenglong. Kami fokus pada kendaraan penumpang keluarga, sementara pihak lainnya merupakan perwakilan terkemuka dari industri truk China dan perusahaan milik negara dengan sejarah puluhan tahun. Kami selalu menjunjung tinggi mereka,” sambungnya.

    Institut Penelitian Teknik Otomotif China (CAERI) yang melakukan uji coba tersebut juga mengeluarkan klarifikasinya. CAERI mengatakan timnya secara acak membeli truk bekas sebagai kendaraan tes dan menimbangnya hingga 8 ton.

    “Proyek uji coba ini semata-mata bertujuan untuk memverifikasi keselamatan kendaraan Li i8 dan bukan uji tabrakan antarkendaraan standar. Uji coba ini tidak melibatkan evaluasi keselamatan merek kendaraan lain,” kata CAERI dalam sebuah pernyataan.

    (rgr/din)

  • Pemerintah Dorong Regulasi Agar Produsen EV Beralih ke Baterai Nikel

    Pemerintah Dorong Regulasi Agar Produsen EV Beralih ke Baterai Nikel

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pemerintah bakal mendorong produsen mobil listrik di Indonesia menggunakan baterai berbasis nikel seperti nickel cobalt aluminium (NCA) dan nickel manganese cobalt (NMC).

    Menurutnya, saat ini banyak pabrikan mobil listrik (EV) mengadopsi kendaraan dengan baterai berbasis lithium atau lithium ferro phosphate (LFP). Dia mengatakan, shifting atau peralihan penggunaan baterai ini tak lepas dengan langkah pemerintah menggenjot ekosistem baterai EV di Tanah Air.

    Adapun, pabrik baterai EV di Indonesia memproduksi baterai berbasis nikel seperti NCA dan NMC. Oleh karena itu, peralihan penggunaan baterai menjadi berbasis nikel diharapkan bisa menyerap produksi dari pabrik tersebut,

    “Sambil pelan-pelan kami juga mendorong regulasi untuk yang pabrik-pabrik EV Indonesia sekarang yang produsen mobilnya supaya shifting juga dari lithium base ke nickel base,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    Tiko pun menyebut, pemerintah akan memberikan insentif bagi perusahaan EV yang membuat kendaraan dengan baterai berbasis nikel.

    “Kami ingin support dari kementerian-kementerian lain agar ada insentif buat shifting ke nickel base baterai juga di Indonesia,” tutur Tiko.

    Asal tahu saja, pemerintah tengah getol menggenjot pabrik ekosistem baterai EV di Tanah Air. Namun, pabrik-pabrik ini baru memproduksi baterai EV berbasis nikel.

    Terbaru, pemerintah meresmikan proyek serupa, yakni Proyek Dragon. Proyek ini merupakan proyek konsorsium Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan Antam dan IBC pada Juni 2025 lalu. CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Dengan investasi sebesar US$5,9 miliar, proyek ini dapat menghasilkan baterai EV dengan kapasitas hingga 15 GWh per tahun.

    Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan proyek serupa dari konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co dan BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek ini diharapkan rampung pada 2027 mendatang.

    Adapun, Huayou menggantikan posisi LG Energy Solution Ltd. yang hengkang dari proyek tersebut. LG sebelumnya berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$9,8 miliar atau setara Rp160,8 triliun (asumsi kurs Rp16.413 per US$) pada Proyek Titan dan Omega.

    Proyek Titan mencakup investasi pada proyek pertambangan nikel, smelter HPAL, pabrik prekursor/katoda, sementara Proyek Omega mencakup manufaktur sel baterai. Selain, Huayou dan IBC, PT Aneka Tambang Tbk alias Antam akan berperan sebagai pemasok bahan baku baterai EV berbasis nikel atau NMC dalam proyek ini.

  • DFSK Catat 565 Unit SPK di GIIAS 2025, Pesaing Air ev dan Atto 1 Laku Segini

    DFSK Catat 565 Unit SPK di GIIAS 2025, Pesaing Air ev dan Atto 1 Laku Segini

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile, distributor resmi DFSK dan Seres di Indonesia, mengumumkan perolehan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Merek asal China itu mengklaim mencatatkan sebanyak 565 unit SPK selama gelaran GIIAS 2025 dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD City, Tangerang. Mobil listrik Seres pesaing Wuling Air ev dan BYD Atto 1 laku berapa unit ya?

    Di segmen kendaraan niaga, DFSK Super Cab berhasil mencatatkan 110 unit SPK. Sementara itu, kendaraan niaga listrik DFSK Gelora E terus menunjukkan daya tariknya di kalangan pelaku usaha. Tipe Blind Van mencatatkan 150 unit SPK, sedangkan tipe Mini Bus membukukan 80 unit SPK.

    DFSK catatkan 565 unit SPK di GIIAS 2025 Foto: Dok. DFSK

    Untuk kendaraan penumpang, merek Seres yang fokus pada mobilitas listrik modern dan terjangkau, juga berhasil menarik minat konsumen, khususnya pembeli individu dan keluarga muda. Mobil listrik kompak Seres E1 meraih 105 unit SPK, mencerminkan daya tarik kendaraan urban yang stylish dan efisien. Di segmennya, Seres E1 bersaing dengan mobil listrik mungil China lainnya seperti Wuling Air ev dan BYD Atto 1 yang baru saja diluncurkan.

    Tak hanya mobil listrik kompak Seres E1, SUV listrik elegan, Seres 3 juga diklaim menarik minat konsumen dan membukukan 120 unit SPK.

    “Kami bangga dan berterima kasih atas sambutan luar biasa yang kami terima di GIIAS 2025,” buka Alexander Barus, CEO PT Sokonindo Automobile, dalam keterangan resmi.

    “Angka penjualan ini adalah bukti kepercayaan konsumen terhadap kendaraan kami. Kami berkomitmen terus menyediakan solusi listrik yang andal, dan terus melanjutkan misi kami dalam berinovasi dan mengangkat lanskap otomotif Indonesia,” tukas dia.

    (lua/rgr)

  • Takut Terbakar di Tengah Laut, Raksasa Logistik AS Ini Tolak Angkut Mobil Listrik

    Takut Terbakar di Tengah Laut, Raksasa Logistik AS Ini Tolak Angkut Mobil Listrik

    Jakarta

    Raksasa perusahaan logistik asal Amerika Serikat, Matson, Inc., menolak mengangkut mobil listrik jenis hybrid dan full baterai untuk sementara waktu. Penolakan itu didasari kekhawatiran mengenai potensi terbakarnya mobil listrik saat proses pengangkutan.

    “Karena meningkatnya kekhawatiran akan keselamatan pengangkutan kendaraan bertenaga baterai litium-ion (dalam kapasitas) besar, Matson menangguhkan penerimaan kendaraan listrik (EV) bekas atau baru dan kendaraan plug-in hybrid untuk transportasi di atas kapal,” demikian pernyataan perusahaan dikutip dari Carscoops.

    “Mulai saat ini, kami telah berhenti menerima pemesanan baru untuk pengiriman (mobil listrik) ini ke/dari semua jenis perdagangan,” sambung pernyataan dari Matson, Inc.

    Kekhawatiran Matson, Inc. tentunya beralasan, sebab pada awal Juni 2025 lalu telah terjadi peristiwa kebakaran kapal laut milik perusahaan logistik, Morning Midas. Kapal itu mengalami kebakaran di lepas Pantai Alaska saat sedang berlayar dari China menuju Meksiko dengan mengangkut 3.000 mobil, di mana 800 di antaranya merupakan mobil listrik (full baterai dan hybrid).

    Kapal Morning Midas yang terbakar tersebut sangat sulit dipadamkan. Setelah tiga minggu proses pemadaman, dengan kondisi cuaca buruk, dan masuknya air, kapal tersebut akhirnya tenggelam. Dan beruntungnya, seluruh awak kapal bisa diselamatkan.

    Selain berkaca dari kasus itu, keengganan Matson, Inc. membawa mobil elektrifikasi lantaran perusahaan tersebut belum memiliki dek terbuka yang luas untuk tempat parkir kendaraan listrik yang diangkut.

    Kapal-kapal Matson, Inc. masih mengandalkan peti-peti kontainer untuk mengangkut kendaraan, sehingga jika mobil listrik ditaruh di dalam peti kontainer tersebut dan lantas terjadi insiden kebakaran, maka akan sulit terdeteksi.

    Sekadar informasi, perusahaan logistik Matson, Inc. melayani beberapa wilayah, seperti Hawaii, Alaska, Guam, dan Mikronesia. Dengan perubahan kebijakan baru ini, artinya suplai kendaraan listrik ke pulau-pulau tersebut agak sedikit terhambat.

    (lua/rgr)

  • Heboh Harga BYD Atto 1 Naik usai GIIAS 2025, Beneran Nggak Sih?

    Heboh Harga BYD Atto 1 Naik usai GIIAS 2025, Beneran Nggak Sih?

    Jakarta

    Sejak beberapa hari terakhir, publik dihebohkan kabar mengenai harga BYD Atto 1 naik setelah pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Lantas, bagaimana tanggapan produsen mengenai kabar tersebut?

    Head of PR & Government BYD Indonesia Luther Pandjaitan menegaskan, hingga sekarang atau dua hari pasca-GIIAS 2025, pihaknya belum berencana menaikkan harga BYD Atto 1. Kendaraan tersebut masih dijual Rp 195 juta untuk varian Dynamic dan Rp 235 juta untuk versi Premium.

    “Sampai dengan hari ini, kita masih maintain (BYD Atto 1) dengan harga yang sama,” ujar Luther Pandjaitan kepada detikOto, Selasa (5/8).

    BYD Atto 1. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sayangnya, Luther tak mengurai lebih detail, sampai kapan harga BYD Atto 1 tetap sama seperti sekarang. Intinya, dia saat ini masih komitmen dengan angka yang telah diumumkan saat peluncuran pertama kendaraan.

    “Yang paling penting justru kita komitmen dengan harga yang berlaku saat hari kustomer melakukan pesanan,” kata dia.

    Sebagai catatan, kabar naiknya harga BYD Atto 1 ramai menjadi perbincangan di internet. Menurut informasi yang beredar, kenaikannya berkisar Rp 5-10 juta. Meski cenderung kecil, namun perubahan angka tentu mempengaruhi psikologi harga di kepala konsumen.

    Ketika peluncuran perdana Atto 1, Luther juga menegaskan, harga mobil listrik murah tersebut sudah fixed alias tak akan berubah. Sehingga, konsumen yang melakukan pemesanan setelah GIIAS 2025, tak perlu khawatir banderolnya naik.

    Spesifikasi BYD Atto 1BYD Atto 1. Foto: Doc. BYD

    BYD Atto 1 varian Dynamic menggunakan baterai Blade 30,08 kWh dengan jarak tempuh maksimum 300 km. Sementara varian Premium mengadopsi baterai Blade 38,88 kWh dengan jangkauan 380 km.

    BYD Atto 1 menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 75 kW, torsi 135 Nm dan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sedangkan untuk berakselerasi dari nol ke 50 km/jam hanya memerlukan waktu 4,9 detik.

    Kendaraan tersebut punya dimensi panjang 3.925 mm, tinggi 1.720 mm dan lebar 1.590 mm. Sementara jarak sumbu rodanya 2.500 mm dan ground clearance-nya 155 mm.

    Di Indonesia, BYD Atto 1 tersedia dalam sejumlah opsi warna, yakni Sprout Green, Apricity White dan Cosmos Black – Premium & Dynamic. Kemudian fiturnya ada layar sentuh 10.1 inch dengan Apple Carplay dan Android Auto, kamera parkir dengan tiga sensor dan masih banyak lagi.

    (sfn/rgr)

  • Merek China Sibuk Perang Harga, Toyota Punya Jurus Lain

    Merek China Sibuk Perang Harga, Toyota Punya Jurus Lain

    Jakarta

    Ketika produsen China ramai-ramai menjual mobil murah di Indonesia, Toyota justru punya pendekatan berbeda. Mereka menawarkan strategi lain yang berpusat ke ‘peace of mind’ atau ketenangan konsumen. Apa maksudnya?

    Jap Ernando selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) mulanya mengatakan, setiap produsen punya strategi berbeda dalam memasarkan produknya di Indonesia. Ketika para kompetitor ramai-ramai memasang harga murah, bukan berarti pihaknya ikut-ikutan.

    “Sekali lagi yang namanya kompetisi, menurut saya itu normal, masing-masing orang punya strategi berbeda,” ujar Jap Ernando saat ditemui di ICE BSD, Tangerang.

    “Kalau kami dari Toyota percaya, total ownership experience ini penting. Pada waktu orang Indonesia beli mobil, satu yang dipikirin produknya, kemudian harga dan konsumsi BBM. Setelah itu perawatan, spare part dan harga jual kembali,” tambahnya.

    Toyota tak mau ikutan perang harga seperti merek mobil asal China. Foto: Grandyos Zafna/detikcom

    Toyota menjadikan ‘total ownership experience’ sebagai fokus utama untuk memenangkan hati konsumen Indonesia. Ketimbang memangkas harga mobil, mereka lebih memilih menghadirkan program lain sesuai kebutuhan konsumen, salah satunya financing package yang memudahkan pembelian kendaraan.

    “Orang beli Toyota hari ini punya tiket, tiga tahun tidak perlu pusing perawatan mobil. Dengan harapan, kalau mau dijual kembali, harganya tetap bagus,” tuturnya.

    “Masing-masing brand punya strategi berbeda. Kami harus menghadirkan peace of mind, bukan hanya proses pembelian, melainkan juga proses penggunaan juga penting, termasuk ketika mau ganti lagi. Kita ngomongnya customer dan vehicle life circle,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, sejumlah produsen asal China membanderol produknya dengan angka tak masuk akal. Misalnya, BYD yang menawarkan mobil listrik Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan.

    Sebelum kemunculan BYD Atto 1, beberapa pabrikan setempat juga ramai-ramai memangkas harga kendaraan di Indonesia. Misalnya seperti Chery, MG Motors, Wuling, BAIC dan masih banyak lagi. Bahkan, penurunan angkanya bisa tembus Rp 100 jutaan.

    (sfn/rgr)

  • Bahlil Rayu Investor Bangun Pabrik Baterai di RI: Bahan Baku Pasti Murah

    Bahlil Rayu Investor Bangun Pabrik Baterai di RI: Bahan Baku Pasti Murah

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Ia mengatakan bakal banyak keuntungan yang didapatkan jika investor menanam modal di Indonesia dibanding dengan negara lain.

    Hal ini ia ungkapkan dalam acara International Battery Summit di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    Bahlil mengatakan, salah satu keuntungan yang didapatkan ialah bahan baku dari ekosistem baterai kendaraan listrik sangat besar. Ia mengatakan ada empat bahan utama baterai EV yakni nikel, kobalt, mangan, dan lithium. Dari empat bahan baku tersebut, RI mempunyai tiga jenis bahan baku melimpah yakni nikel, kobalt, dan mangan.

    Misalnya untuk nikel, dia mengatakan cadangan bijih nikel Indonesia merupakan terbesar di dunia dengan porsi sebanyak 42,1% dari seluruh cadangan dunia. Dengan cadangan tersebut maka biaya yang akan dikeluarkan oleh investor untuk membeli bahan baku lebih murah.

    “Saya menyarankan kepada teman-teman investor bangun industri di sini. Akan jauh lebih murah biaya produksinya ketimbang kalian bangun di tempat lain. Pertama, bahan baku ore nikelnya pasti jauh lebih murah. Transportnya pasti lebih murah. Mangan dan kobalt juga bisa dapat,” katanya.

    Selain itu, Bahlil mengatakan bahwa pasar untuk kendaraan listrik di Indonesia sudah sangat besar baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Ia mengatakan ke depan pemerintah tengah mendorong 120 juta unit kendaraan motor roda dua untuk dikonversi.

    “Jadi Bapak-Ibu semua, tidak ada alasan menurut saya untuk tidak melakukan investasi yang efisien di negara Indonesia. Marketnya ada, bahan bakunya ada, ekosistemnya sudah ada, energi baru terbarukan nya sudah ada,” katanya.

    Lihat juga Video ‘Momen Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang’:

    (acd/acd)

  • Perang Harga Mobil Makin Brutal, Gaikindo Tak Mau Intervensi

    Perang Harga Mobil Makin Brutal, Gaikindo Tak Mau Intervensi

    Jakarta

    Perang harga mobil di Indonesia makin memanas. Bahkan, sejumlah produsen ternama mulai berani mematok harga di luar nalar alias terlalu murah. Apa kata Gaikindo mengenai fenomena tersebut?

    Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi menegaskan, pihaknya tak bisa melakukan intervensi terharap keputusan produsen mematok harga produknya terlalu murah di Indonesia. Sebab, kata dia, ada aturan yang melarang tindakan tersebut.

    “Kami dari Gaikindo tidak pernah melakukan kontrol mengenai harga, kami menyerahkan sepenuhnya harga ke pemain otomotif nasional,” ujar Yohannes Nangoi saat ditemui di ICE BSD, Tangerang.

    “Karena kami juga tahu mengenai undang-undang perlindungan konsumen yang melarang kami melakukan monopoli atau apa lah begitu. Jadi meminta (produsen) menaikkan atau menurunkan harga sama-sama nggak boleh,” tambahnya.

    Gaikindo soal perang harga mobil di GIIAS 2025. Foto: Rifkianto Nugroho

    Menurut Nangoi, perang harga punya dampak positif dan negatif. Sebab, di satu sisi, konsumen yang baru beli diuntungkan. Namun, di sisi lain, konsumen lain akan merasa dirugikan.

    “Kami serahkan itu semua ke produsen. Kalau mereka mau turunin harga, mungkin baik untuk konsumen. Meski ada juga nggak baiknya, mereka yang udah beli duluan akan kecewa. Itu sih terserah,” kata dia.

    Sebagai catatan, sejumlah produsen asal China membanderol produknya dengan angka tak masuk akal. Misalnya, BYD yang menawarkan mobil listrik Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan.

    BYD Atto 1 resmi diluncurkan di GIIAS 2025 dengan harga mulai Rp195 juta. Mobil listrik murah ini langsung bikin pasar mobil bekas ketar-ketir. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Sebelum kemunculan BYD Atto 1, beberapa pabrikan setempat juga ramai-ramai memangkas harga kendaraan di Indonesia. Misalnya seperti Chery, MG Motors, BAIC dan masih banyak lagi. Bahkan, penurunan angkanya tembus Rp 100 jutaan.

    Bukan hanya China, produsen asal Jepang pelan-pelan mulai ikutan perang harga. Honda baru-baru ini membanderol HR-V Hybrid jauh lebih murah dibandingkan varian termahal di model sebelumnya. Mereka juga memasang harga StepWGN lebih rendah dibandingkan permintaan mayoritas konsumen.

    Selain Honda, Daihatsu juga tak mau ketinggalan. Karuan saja, mereka hanya membanderol Rocky Hybrid mulai dari Rp 290 jutaan. Nominal tersebut, untuk ukuran mobil hybrid yang berstatus CBU Jepang, tentu sangat terjangkau!

    (sfn/rgr)

  • Bisa Angkut Ribuan Mobil Listrik, Ini Profil Kapal BYD yang Berlabuh di Jakarta

    Bisa Angkut Ribuan Mobil Listrik, Ini Profil Kapal BYD yang Berlabuh di Jakarta

    Jakarta

    Kapal jumbo milik BYD yang dapat mengangkut ribuan unit mobil listrik merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal besar itu bernama BYD Zhengzhou.

    BYD Zhengzhou merupakan kapal pengangkut mobil ketujuh dari BYD. Sebelumnya kapal pengangkut mobil BYD ada BYD Explorer No. 1, BYD Hefei, BYD Changzhou, BYD Shenzhen, BYD Changsha dan BYD Xian. Kecuali BYD Explorer No. 1, kapal-kapal BYD lainnya dinamai sesuai kota-kota tempat basis produksi mobil BYD berada.

    Kapal ini baru diuji coba pada Juni lalu dan baru diberi nama sekitar 2 pekan yang lalu. Kini, kapal jumbo tersebut sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk mengirim ribuan unit mobil listrik BYD yang akan dijual di Indonesia.

    “Kami sungguh berharap BYD Zhengzhou akan alat yang memamerkan manufaktur Chuna di semua pelabuhan di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini akan menunjukkan kualitas luar biasa industri China,” kata Liu Xueliang, General Manager of BYD’s Asia-Pacific Auto Sales Division, dalam sebuah video peluncuran BYD Zhengzhou dikutip dari kanal YouTube BYD Indonesia.

    Nama BYD Zhengzhou diambil dari nama kota Zhengzhou, kota tempat basis perakitan kendaraan BYD berada. Pada tahun 2024, pabrik Zhengzhou dapat memproduksi 545.000 kendaraan, meningkat 169,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

    BYD Zhengzhou dapat mengangkut 7.000 mobil. Kapal kargo ini dibangun oleh Guangzhou Shipyard International Company Limited dan merupakan kapal saudara dari BYD Hefei.

    Kapal BYD Zhengzhou Pengangkut Ribuan Mobil Listrik Foto: Dok. BYD

    BYD Zhengzhou memiliki panjang 199,9 meter dan lebar 38 meter. Uniknya, kapal pengangkut ribuan mobil ini ditenagai oleh sistem propulsi bahan bakar ganda LNG (Liquefied Natural Gas atau gas alam cair). Kapal pengangkut mobil ini mengadopsi sistem propulsi bahan bakar ganda dan dilengkapi dengan permanent magnet shaft generator.

    Kapal BYD Zhengzhou Pengangkut Ribuan Mobil Listrik Foto: Dok. BYD

    BYD mengklaim, kapal dengan teknologi bersih dual-fuel LNG ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 20 persen. Daya adaptasinya yang kuat dapat memenuhi kebutuhan berbagai rute, baik pelayaran laut maupun transportasi dekat laut, dan dapat ditangani dengan mudah. Bergabungnya Zhengzhou akan memberikan dukungan yang solid bagi transportasi global BYD.

    Menurut BYD, kapal baru ini merupakan versi “Green Low-Carbon Version 2.0” yang telah ditingkatkan dari seri kapal pengangkut mobil yang dibangun oleh GSI.

    (rgr/din)