Transportasi: mobil listrik

  • Pindad Siapkan Pabrik Mobil Nasional, Mobil Apa yang Diproduksi?

    Pindad Siapkan Pabrik Mobil Nasional, Mobil Apa yang Diproduksi?

    Jakarta

    Pindad dikabarkan sedang menyiapkan pabrik untuk produksi mobil nasional. Mobil jenis apa yang akan diproduksi Pindad?

    Baru-baru ini, Kementerian PPN/Bappenas bersama Himpunan Kawasan Industri (HKI) dan PT Pindad menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 serta akselerasi Program Mobil Nasional sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). MoU ini menjadi langkah awal penyelarasan kebijakan dan pembangunan ekosistem industri yang terintegrasi.

    Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa, mengatakan proyek mobil nasional tidak boleh berhenti pada slogan. Pindad telah menyiapkan lahan industri di Subang dan menargetkan kapasitas produksi 500.000 unit per tahun. Disebutkan, pabrik itu akan dimulai dengan 100.000 unit pada 2028 sebagai tahap awal fase produksi.

    “Pesan yang sama dari semua komisi kepada Pindad adalah: jangan jadi euforia kalah. Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kita harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” kata Sigit dikutip dari keterangan tertulis Bappenas.

    Sigit bilang, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas research dan pengembangan memperkuat kemampuan produksi dan rantai pasok nasional, serta menghasilkan setiap tahapan pembangunan mobil nasional berjalan sesuai dengan arahan serta keputusan jangka panjang pemerintah.

    “Kesempatan yang diberikan ini tentunya menjadi wadah para akademisi kita untuk berkecimpung di bidang pengembangan produk otomotif dari hulu sampai hilir, mulai dari pengembangan desain konsep, kemudian development, mass production, sampai after salesnya,” tutur Sigit.

    2 Proyek Mobil Nasional

    Hingga kini, belum dipastikan jenis mobil nasional apa yang akan diproduksi Pindad. Namun, saat ini Pindad sudah memiliki lini mobil nasional buatan dalam negeri, yaitu Maung. Namun, Maung untuk saat ini baru tersedia untuk kalangan terbatas, yaitu sebagai kendaraan taktis (rantis) TNI dan Polri, serta kendaraan kepresidenan.

    Pindad belum memproduksi massal Maung untuk pasar konsumen sipil. Begitu juga rencana menjadikan Maung sebagai kendaraan dinas menteri, belum ada unit produksinya.

    Selain Maung, ada satu lagi dugaan calon mobil nasional Indonesia. Di GIIAS 2025 lalu, sempat dipamerkan mobil yang disebut-sebut menjadi calon mobil nasional yaitu i2C atau Indigenous Indonesian Car dari PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).

    PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) memperkenalkan sebuah konsep mobil listrik yang diprakarsai dan didesain langsung oleh talenta-talenta terbaik bangsa Indonesia di ajang GIIAS 2025, Jumat (25/7/2025). Foto: Grandyos Zafna

    i2C atau Indigenous Indonesian Car diduga menjadi salah satu calon mobil nasional pertama yang bakal diproduksi. Desain mobil konsep ini dikerjakan oleh PT TMI dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign asal Italia.

    “i2C adalah electric vehicle tipe SUV yang dikembangkan oleh PT TMI, untuk versi sipil sebagai bagian dari penugasan,” ungkap Perwakilan TMI, Verly Joshua dikutip CNBC Indonesia.

    “PT. Pindad memiliki versi militer yang bisa dikonversi menjadi sipil seperti brand Hummer, juga sebagai bagian dari penugasan,” jelas Verly.

    (rgr/dry)

  • Litium Diduga Pemicu Kebakaran Terra Drone, Pemilik Mobil Listrik Perlu Waspada

    Litium Diduga Pemicu Kebakaran Terra Drone, Pemilik Mobil Listrik Perlu Waspada

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat. Sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat kebakaran ini.

    Dari hasil pemeriksaan saksi, sementara penyebab kebakaran diduga bersumber dari baterai drone. Meski begitu, keterangan ini akan didalami lewat pemeriksaan tim labfor.

    “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim Labfor masih bekerja. Mohon waktunya agar tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dikutip detikNews.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.

    “Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.

    Baterai Litium Banyak Dipakai Mobil Listrik

    Baterai litium saat ini juga umum digunakan di mobil listrik. Dalam kasus mobil listrik, kebakaran akibat baterai litium bahkan sulit dipadamkan dengan pemadaman biasa.

    Tahun lalu, ada kasus kebakaran mobil listrik di Malaysia. Mobil itu disebut tengah dicas dengan menggunakan arus DC. Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad berkata, insiden itu terjadi karena adanya kerusakan pada komponen baterai yang kemudian menyebabkan hubungan listrik arus pendek alias korsleting.

    “Hasil investigasi dengan produsen mobil dan tim ahli kami menemukan bahwa kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel,” kata Nor Hisham.

    Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini patut menjadi perhatian bagi semua produsen mobil untuk bersiap menghadapi insiden semacam itu dan mempertimbangkan buat memperkenalkan perlindungan tambahan guna memperingatkan pengguna.

    Kendaraan listrik dengan baterai litium yang terbakar tak bisa serta-merta disiram atau disemprot air untuk memadamkan api. Bahkan pada sejumlah kasus di luar negeri, menyiramkan air ke mobil listrik yang terbakar justru tak berdampak apa-apa.

    “Jadi di beberapa negara ketika terjadi kebakaran kendaraan listrik dia dimasukkan kolam air. Sudah biarkan saja sampai habis di situ, karena terjadi proses berantai, jadi dalam box itu ada ribuan sel baterai, satu sel baterai mengalami thermal runaway, dia akan menimbal-nimbal terus, itu nggak akan padam sebelum itu habis semua,” kata Investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan beberapa waktu lalu.

    Untuk menangani kebakaran mobil listrik dengan baterai litium, dibutuhkan fire blanket khusus EV yang mampu menahan suhu hingga 1.600°C. Ada juga teknik pemadaman menggunakan cairan HARTINDO AF31 Lithium Fire Killer (LFK) yang efektif menghentikan reaksi berantai pada baterai, sesuai standar keselamatan internasional.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, APAR konvensional saja tidak mempan untuk memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai litium. Soalnya APAR konvensional biasanya dibuat berbahan dasar bubuk.

    Disarankan para pemilik kendaraan listrik menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai litium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.

    “Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai litium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” kata Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

    (rgr/dry)

  • Skema Nyicil Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Geely EX2, per Bulan Bayar Segini

    Skema Nyicil Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Geely EX2, per Bulan Bayar Segini

    Jakarta

    Geely EX2 jadi opsi baru buat kamu yang cari mobil listrik Rp 200 jutaan. Kalau belinya dengan kredit, berikut skema cicilannya.

    Pilihan mobil listrik dengan harga ramah di kantong makin bertambah dengan kehadiran Geely EX2. Sebab, hathcback listrik itu dibanderol Rp 200 jutaan. Ada dua varian Geely EX2 yang ditawarkan. Pertama ada EX2 Pro seharga Rp 233 juta dan EX2 Max harganya Rp 273 juta.

    Jika belinya dengan skema kredit, besar cicilannya akan bervariasi. Terendah mulai Rp 4 jutaan, bila uang muka yang dibayarkan sekitar 30 persen dari harga. Skema lengkap cicilannya sebagai berikut.

    Skema Cicilan Geely EX2

    Geely EX2 Max: Rp 233 juta
    DP 30 persen: Rp 69,9 juta

    Tenor: 12 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 91.155.794
    Cicilan per bulan: Rp 15,059 jutaTenor: 24 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 84.274.508
    Cicilan per bulan: Rp 8,169 jutaTenor: 36 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 82.044.197
    Cicilan per bulan: Rp 5,931 jutaTenor: 48 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 80.931.374
    Cicilan per bulan: Rp 4,811 jutaTenor: 60 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 80.323.037
    Cicilan per bulan: Rp 4,196 juta

    Geely EX2 Pro: Rp 273 juta
    DP 30 persen: Rp 81,9 juta

    Tenor: 12 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 106.029.514
    Cicilan per bulan: Rp 17,644 jutaTenor: 24 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 97.958.332
    Cicilan per bulan: Rp 9,564 jutaTenor: 36 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 95.342.112
    Cicilan per bulan: Rp 6,94 jutaTenor: 48 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 94.290.521
    Cicilan per bulan: Rp 5,63 jutaTenor: 60 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 93.578.329
    Cicilan per bulan: Rp 4,91 juta

    Itu tadi skema cicilan Geely EX2. Jika dirasa berat, maka kamu bisa menyesuaikan besar uang mukanya. Terpenting, sebelum nyicil pastikan kondisi finansial kamu memadai ya.

    Spesifikasi Geely EX2

    Sekadar informasi tambahan, Geely EX2 merupakan hatchback listrik dengan ukuran panjang 4.135 mm, lebar 1.805 mm, dan tinggi 1.580 mm. Jarak sumbu rodanya 2.650 mm. Mobil ini sanggup menampung lima orang di dalamnya.

    Mengusung sistem penggerak roda belakang, Geely EX2 menggendong baterai 40,8 kWh yang menjanjikan jarak tempuh hingga 395 km. Mobil memiliki tenaga 85 kW dan torsi 150 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 11,5 detik.

    Dengan harga Rp 200 jutaan, ada ragam fitur yang disematkan pada Geely EX2. Fitur-fitur itu di antaranya, empat airbag, kamera belakang, kamera panoramic 540 derajat, hingga ADAS level 2 dengan 12 fungsi.

    (dry/rgr)

  • BYD Atto 1 Nggak Kekejar, Tinggal Jauh Avanza-Innova dkk

    BYD Atto 1 Nggak Kekejar, Tinggal Jauh Avanza-Innova dkk

    Jakarta

    BYD Atto 1 belum terkalahkan di bulan November 2025. Mobil listrik mungil lagi-lagi berada di puncak daftar mobil terlaris di Indonesia.

    Dominasi BYD Atto 1 jelang penghujung tahun 2025 masih amat kuat. Buktinya, BYD Atto 1 lagi-lagi memuncaki daftar mobil terlaris di Indonesia periode November 2025. Atto 1 meninggalkan jauh rival-rivalnya yang bertengger di bawahnya. Berdasarkan data distribusi wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pada bulan kesebelas ini, distribusi BYD Atto 1 mencapai 8.333 unit. Dari keseluruhan distribusi BYD, Atto 1 bahkan menyumbang 87 persen barulah sisanya model lain. Tak cuma itu, pencapaian ini juga membuat BYD menjadi satu-satunya mobil listrik di daftar mobil terlaris Indonesia.

    Torehan ini membuat BYD Atto 1 melesat. Kijang Innova yang biasanya memuncaki posisi teratas pun belum sanggup mengejar. Sebab, distribusinya ‘hanya’ mencapai 4.475 unit. Ini sekaligus menempatkan Innova jadi mobil terlaris nomor dua setelah BYD Atto 1. Selanjutnya di posisi ketiga ada Daihatsu Gran Max pikap. Meski berhadapan langsung dengan deretan mobil penumpang, nyatanya Gran Max pikap patut diperhitungkan sebagai rival berat. Selama November, distribusi Gran Max pikap itu mencapai 4.421 unit.

    Selanjutnya di posisi keempat ada Toyota Avanza yang mencatatkan distribusi sebanyak 3.912 unit. Toyota Avanza dibuntuti Suzuki Carry pikap yang menempati posisi kelima dalam daftar mobil terlaris bulan November 2025. Lengkapnya, berikut ini daftar mobil terlaris di Indonesia.

    Daftar Mobil Terlaris di Indonesia November 2025

    1. BYD Atto 1: 8.333 unit
    2. Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 4.475 unit
    3. Daihatsu Gran Max pikap: 4.421 unit
    4. Toyota Avanza: 3.912 unit
    5. Suzuki Carry pikap: 3.157 unit
    6. Toyota Calya: 3.122 unit
    7. Toyota Rush: 2.597 unit
    8. Daihatsu Gran Max (blind van dan minibus): 2.569 unit
    9. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.147 unit
    10. Daihatsu Sigra: 2.105 unit
    11. Honda Brio (Satya dan RS): 1.839 unit
    12. Mitsubishi Destinator: 1.814 unit
    13. Toyota Hilux pikap: 1.534 unit
    14. Toyota Agya: 1.416 unit
    15. Toyota Fortuner: 1.412 unit
    16. Suzuki Fronx: 1.412 unit
    17. Mitsubishi L300: 1.411 unit
    18. Daihatsu Terios: 979 unit
    19. Mitsubishi Pajero Sport: 912 unit
    20. Honda HR-V: 609 unit

    Secara keseluruhan, penjualan mobil di Indonesia periode November tercatat naik tipis yakni 0,3 persen. Sedangkan secara retail, peningkatannya mencapai 6,1 persen. Sepanjang November, penjualan wholesales mencapai 74.252 unit dan secara retail 79.310 unit. Total selama 11 bulan tahun ini, sudah ada 700 ribu unit lebih mobil yang terjual di Indonesia.

    (dry/rgr)

  • Spesifikasi SUV Gagah Seharga Rp 212 Jutaan yang Sudah Ada di Dealer

    Spesifikasi SUV Gagah Seharga Rp 212 Jutaan yang Sudah Ada di Dealer

    Jakarta

    Produsen roda empat asal India, Tata Motors, mulai membuka keran pemesanan untuk mid-SUV terbarunya, Tata Sierra. Kendaraan tersebut sudah tersedia di dealer setempat dan dibanderol mulai dari Rp 212 jutaan!

    Dilansir dari Gaadiwaadi, Rabu (10/12), Tata Sierra tak meluncur di Indonesia, melainkan di India. Meski pemesanan baru dibuka sekarang, namun mobil bertampang unik itu sebenarnya sudah meluncur sejak bulan lalu.

    Di India, Tata Sierra tersedia dalam beberapa varian, misalnya seperti Pure, Smart dan Adventure. Sementara harganya mulai dari 11.49 lakh rupee atau Rp 212 jutaan. Nominal itu termasuk murah untuk kendaraan sekelasnya.

    Lantas, dengan harganya yang cukup terjangkau, bagaimana spesifikasi Tata Sierra di India? Benarkah mobil tersebut secanggih tampangnya?

    Spesifikasi Tata SierraTata Sierra Foto: Doc. Tata Motors

    Tata Sierra punya tampilan gagah dan futuristis. Bahkan, di bagian depan atau muka, kendaraan tersebut mengingatkan kita dengan mobil-mobil listrik yang belakangan ramai di Indonesia.

    Secara umum, Tata Sierra punya desain yang serba tajam dan mengotak. Detailnya dirancang minimalis, namun tetap memikat mata. Meski demikian, tetap saja, ada detail minor yang auranya agak ke-India-India-an, terutama di area bumper depan.

    Tata Sierra tersedia dalam dua opsi mesin, yakni bensin dan diesel. Mesin bensinnya berkapasitas 1,5 liter turbocharged dengan tenaga maksimum 160 PS dan torsi puncak 255 Nm.

    Sementara mesin dieselnya berkapasitas 1,5 liter dengan semburan tenaga 120 PS dan torsi hingga 280 Nm. Seluruhnya tersedia dalam pilihan transmisi DCT serta manual dan AT enam percepatan.

    Kendaraan tersebut menggunakan platform ARGOS yang baru dan modular. Bahkan, saking tangguhnya, Tata Sierra ditargetkan mendapat lima bintang dalam pengujian NCAP yang akan digelar sebentar lagi.

    Di bagian dalam, SUV tersebut benar-benar terlihat modern berkat penggunaan layar tiga panel, sistem audio buatan JBL dengan teknologi Dolby Atmos dan material jok serta dasbor yang memang dirancang kekinian. Kemudian ada ADAS Level 2 dengan 20 kamera 360 derajat, enam airbags, pengisian daya ponsel nirkabel dan masih banyak lagi.

    (sfn/rgr)

  • Kembaran Toyota Yaris Cross Hybrid bakal Meluncur di Malaysia, Pakai Merek Perodua

    Kembaran Toyota Yaris Cross Hybrid bakal Meluncur di Malaysia, Pakai Merek Perodua

    Jakarta

    Perodua terus tancap gas memperkenalkan kendaraan elektrifikasi di Malaysia. Setelah meluncurkan mobil listrik pertamanya, QV-E, beberapa waktu lalu, kini merek mobil nasional Malaysia tersebut siap merilis mobil hybrid pertamanya yang menggunakan basis Toyota Yaris Cross Hybrid.

    Dalam sebuah teaser video terbaru di kanal YouTube resminya, Perodua tampilkan sosok mobil crossover baru dengan tagline simplicity continues. Mengutip Paultan, mobil tersebut diduga adalah crossover segmen B dengan kode D66B.

    Toyota Yaris Cross Hybrid Foto: Dok. TYCI

    D66B diperkirakan akan berbagi banyak komponen dengan Toyota Yaris Cross Hybrid berbasis DNGA. Laporan sebelumnya menyebut bahwa Yaris Cross akan diproduksi di Malaysia untuk pasar lokal, dan model yang sama akan dipasarkan juga oleh Perodua.

    Kalau merujuk pada pengajuan merek dagang beberapa tahun lalu, Perodua kemungkinan akan menamai model ini sebagai Perodua Nexis atau Traz. Sebelumnya, Perodua pernah berbagi platform yang sama pada model Perodua Alza dan Toyota Veloz. Ibaratnya, Perodua adalah Daihatsu versi Malaysia.

    Pada teaser terbarunya, Perodua menampilkan bagian grille depan dengan pola L yang jelas berbeda dari desain U-shaped milik Yaris Cross. Video itu juga memperlihatkan siluet bodi yang menegaskan ciri khas Yaris Cross, lampu depan ramping hingga aksen krom yang menukik ke pilar C.

    Untuk urusan jantung pacu, Perodua masih menyimpan informasi itu secara rapat. Namun sebagai gambaran, bisa dilihat dari pilihan mesin Yaris Cross di beberapa negara. Kalau di Indonesia, model ini pakai mesin 1.5 liter 2NR-VE bertenaga 106 PS dan torsi 138 Nm, dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan atau CVT dan ada pilihan mesin hybrid 1.5 liter 2NR-VEX (91 PS/121 Nm) dipadukan motor listrik 80 PS/141 Nm, dengan total output 111 PS. Di Thailand, model ini hanya tersedia pilihan hybrid.

    Peluncuran Perodua D66B awalnya direncanakan pada April 2024, namun fokus Perodua terhadap model Q-VE membuat jadwal itu mundur. Kini, dengan teaser resmi yang mulai bermunculan, peluncuran Perodua D66B bisa dipastikan sudah semakin dekat.

    (lua/din)

  • Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone Dipicu Ledakan Baterai Lithium

    Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone Dipicu Ledakan Baterai Lithium

    Jakarta: Kebakaran melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025.

    Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.

    Ledakan baterai lithium drone memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone.  Salah satu karyawan, Dimitri, yang berada di dalam gedung saat kejadian, menggambarkan kondisi ketika ledakan terjadi.

    Ia menyebut baterai drone berada di lantai satu. Saat meledak, asap langsung merambat ke lantai dua. “Baterai di lantai satu. Kami di tanggal lima,” ujar Dimitri dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 9 Desember 2025.
     

    Api yang kian membesar memaksa Dimitri dan sejumlah pekerja lainnya naik ke rooftop. Sekitar setengah jam mereka menunggu pertolongan, namun tidak ada akses untuk dievakuasi.

    Mereka akhirnya berinisiatif mencari jalur penyelamatan sendiri. Sebuah tangga luar gedung menjadi satu-satunya pilihan, dan Dimitri turun lebih dulu. Namun kondisi tangga tidak stabil. “Karena goyang, jebol atapnya hingga jatuh ke bawah,” katanya.

    Dimitri terjatuh ke bangunan di sebelah gedung dan menembus atap. Ia mengalami luka memar pada tangan dan cedera di kepala, namun kondisinya masih lebih baik dibandingkan korban lain yang terjebak di dalam gedung. Total 24 jenazah berhasil dievakuasi pascakebakaran tersebut.

    Jakarta: Kebakaran melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025.
     
    Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.
     
    Ledakan baterai lithium drone memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone.  Salah satu karyawan, Dimitri, yang berada di dalam gedung saat kejadian, menggambarkan kondisi ketika ledakan terjadi.

    Ia menyebut baterai drone berada di lantai satu. Saat meledak, asap langsung merambat ke lantai dua. “Baterai di lantai satu. Kami di tanggal lima,” ujar Dimitri dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 9 Desember 2025.
     

     
    Api yang kian membesar memaksa Dimitri dan sejumlah pekerja lainnya naik ke rooftop. Sekitar setengah jam mereka menunggu pertolongan, namun tidak ada akses untuk dievakuasi.
     
    Mereka akhirnya berinisiatif mencari jalur penyelamatan sendiri. Sebuah tangga luar gedung menjadi satu-satunya pilihan, dan Dimitri turun lebih dulu. Namun kondisi tangga tidak stabil. “Karena goyang, jebol atapnya hingga jatuh ke bawah,” katanya.
     
    Dimitri terjatuh ke bangunan di sebelah gedung dan menembus atap. Ia mengalami luka memar pada tangan dan cedera di kepala, namun kondisinya masih lebih baik dibandingkan korban lain yang terjebak di dalam gedung. Total 24 jenazah berhasil dievakuasi pascakebakaran tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Faktor Baterai Lithium Bisa Meledak

    Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Faktor Baterai Lithium Bisa Meledak

    Jakarta: Kebakaran hebat melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. 

    Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.

    Ledakan baterai lithium drone terjadi di lantai 1 sehingga memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone. 
     

    Faktor penyebab baterai lithium-ion bisa meledak

    Baterai lithium dikenal memiliki efisiensi tinggi dan ukuran ringkas, namun di balik keunggulannya tersimpan risiko besar seperti mudah terbakar dan berpotensi meledak.

    Akar dari sebagian besar insiden ledakan adalah thermal runaway atau pelarian panas, yaitu kondisi ketika suhu dalam baterai meningkat tak terkendali hingga memicu reaksi berantai yang menghasilkan panas, gas, dan akhirnya ledakan. 

    Begitu proses ini terjadi, energi yang tersimpan dalam baterai akan dilepaskan secara cepat dan agresif, membuat kebakaran sulit dihentikan. Berikut ini faktor-faktor penyebab baterai lithium meledak: 

    1. Faktor Kimia dan Desain Baterai

    Baterai lithium memiliki kepadatan energi sangat tinggi, sehingga ketika terjadi gangguan kecil saja, panas yang dihasilkan bisa berlipat ganda. Selain itu, litium adalah logam yang sangat reaktif, mudah bereaksi dengan udara atau air.

    Elektrolit yang digunakan pun berbahan dasar organik yang mudah menyala dan dapat terbakar jika suhu baterai meningkat akibat korsleting atau tekanan internal.

    2. Kesalahan Penggunaan

    Kesalahan penggunaan seperti pengisian daya yang tidak benar menjadi salah satu penyebab baterai meledak. 

    – Overcharge membuat bahan elektroda rusak, memicu pembentukan gas dan meningkatkan tekanan dalam baterai.
    – Overdischarge (pengosongan berlebih) juga dapat memicu reaksi kimia yang tidak stabil.
    – Arus berlebih, misalnya karena penggunaan perangkat berat atau charger palsu, meningkatkan panas internal.
    – Lingkungan ekstrem, baik terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembap juga mempercepat degradasi komponen baterai, membuatnya lebih mudah mengalami kegagalan.
    – Kerusakan fisik seperti tertekan, terjatuh, atau tertusuk dapat merobek struktur sel hingga menyebabkan korsleting langsung antara elektroda positif dan negatif.

    Ketika ini terjadi, arus besar mengalir di dalam baterai, memicu panas ekstrem yang dapat menyebabkan ledakan.

    3. Cacat Produksi

    Masalah pada proses manufaktur juga berperan besar dalam insiden baterai meledak. Kontaminasi kotoran di bagian dalam sel dapat memicu korsleting.Lapisan elektroda tidak merata membuat distribusi panas tidak stabil.

    Diafragma (separator) rusak memungkinkan kedua elektroda bersinggungan langsung, memicu arus pendek internal.

    4. Faktor Lain yang Memperbesar Risiko

    Menggunakan charger yang tidak kompatibel, sel baterai berkualitas rendah, atau papan proteksi yang tidak sesuai dapat menghilangkan fungsi pengaman yang seharusnya mencegah baterai memasuki kondisi berbahaya.

    Dalam beberapa kasus, korsleting internal yang tak terdeteksi membuat tekanan gas meningkat cepat, dan karena litium sangat aktif, cangkang baterai akhirnya tidak mampu menahan tekanan sehingga terjadi ledakan dan kebakaran.

    Jakarta: Kebakaran hebat melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. 
     
    Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.
     
    Ledakan baterai lithium drone terjadi di lantai 1 sehingga memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone. 
     

    Faktor penyebab baterai lithium-ion bisa meledak

    Baterai lithium dikenal memiliki efisiensi tinggi dan ukuran ringkas, namun di balik keunggulannya tersimpan risiko besar seperti mudah terbakar dan berpotensi meledak.

    Akar dari sebagian besar insiden ledakan adalah thermal runaway atau pelarian panas, yaitu kondisi ketika suhu dalam baterai meningkat tak terkendali hingga memicu reaksi berantai yang menghasilkan panas, gas, dan akhirnya ledakan. 
     
    Begitu proses ini terjadi, energi yang tersimpan dalam baterai akan dilepaskan secara cepat dan agresif, membuat kebakaran sulit dihentikan. Berikut ini faktor-faktor penyebab baterai lithium meledak: 
     
    1. Faktor Kimia dan Desain Baterai
     
    Baterai lithium memiliki kepadatan energi sangat tinggi, sehingga ketika terjadi gangguan kecil saja, panas yang dihasilkan bisa berlipat ganda. Selain itu, litium adalah logam yang sangat reaktif, mudah bereaksi dengan udara atau air.
     
    Elektrolit yang digunakan pun berbahan dasar organik yang mudah menyala dan dapat terbakar jika suhu baterai meningkat akibat korsleting atau tekanan internal.
     
    2. Kesalahan Penggunaan
     
    Kesalahan penggunaan seperti pengisian daya yang tidak benar menjadi salah satu penyebab baterai meledak. 
     
    – Overcharge membuat bahan elektroda rusak, memicu pembentukan gas dan meningkatkan tekanan dalam baterai.
    – Overdischarge (pengosongan berlebih) juga dapat memicu reaksi kimia yang tidak stabil.
    – Arus berlebih, misalnya karena penggunaan perangkat berat atau charger palsu, meningkatkan panas internal.
    – Lingkungan ekstrem, baik terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembap juga mempercepat degradasi komponen baterai, membuatnya lebih mudah mengalami kegagalan.
    – Kerusakan fisik seperti tertekan, terjatuh, atau tertusuk dapat merobek struktur sel hingga menyebabkan korsleting langsung antara elektroda positif dan negatif.
     
    Ketika ini terjadi, arus besar mengalir di dalam baterai, memicu panas ekstrem yang dapat menyebabkan ledakan.
     
    3. Cacat Produksi
     
    Masalah pada proses manufaktur juga berperan besar dalam insiden baterai meledak. Kontaminasi kotoran di bagian dalam sel dapat memicu korsleting.Lapisan elektroda tidak merata membuat distribusi panas tidak stabil.
     
    Diafragma (separator) rusak memungkinkan kedua elektroda bersinggungan langsung, memicu arus pendek internal.
     
    4. Faktor Lain yang Memperbesar Risiko
     
    Menggunakan charger yang tidak kompatibel, sel baterai berkualitas rendah, atau papan proteksi yang tidak sesuai dapat menghilangkan fungsi pengaman yang seharusnya mencegah baterai memasuki kondisi berbahaya.
     
    Dalam beberapa kasus, korsleting internal yang tak terdeteksi membuat tekanan gas meningkat cepat, dan karena litium sangat aktif, cangkang baterai akhirnya tidak mampu menahan tekanan sehingga terjadi ledakan dan kebakaran.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Pembeli Mobil Pertama Mulai Incar Mobil Listrik

    Pembeli Mobil Pertama Mulai Incar Mobil Listrik

    Jakarta

    Pembeli mobil pertama di China mulai mengincar mobil listrik. Harga yang murah jadi satu faktornya.

    Makin banyak pembeli mobil pertama di China yang menginginkan mobil listrik ketimbang mobil bensin. Dalam survei yang dilakukan Bloomberg Intelligence, harganya yang terjangkau, model makin beragam, seiring dengan makin banyaknya SPKLU, membuat mobil listrik makin menarik di mata pembeli mobil pertama.

    Dalam studi yang dilakukan pada November, dari 1.000 responden yang ingin membeli mobil dalam 12 bulan ke depan di China, 47 persen calon pembeli mobil pertama berencana untuk meminang mobil listrik. Angka ini tercatat naik 25 persen dari survei sebelumnya yang dilakukan pada Februari.

    Meskipun China merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia, namun keterjangkauan dan kinerja baterai juga bikin konsumen khawatir. Terlebih saat cuaca dingin. Kendati demikian, teknologi mobil listrik yang makin canggih, biaya perawatan makin rendah, serta adopsi platform yang memungkinkan pengisian daya lebih cepat, menjadi faktor pemikat bagi konsumen, demikian menurut survei tersebut.

    Dari segmen konsumen pemilik mobil, 52 persen responden mengatakan bahwa pembelian mobil berikutnya adalah berjenis EV. Angka tersebut naik 34 persen dibandingkan survei pada Februari.

    “Negara ini mengungguli Eropa dan AS dengan mobil listrik baterai yang harganya sudah setara dibandingkan mobil bensin, sementara minat konsumen yang kuat terhadap fitur teknologi canggih memberikan keunggulan bagi startup lokal dan raksasa teknologi Huawei Technologies dan Xiaomi dalam persaingan pasar yang ketat,” demikian ditulis analis Bloomberg Intelligence.

    Kendaraan energi baru, termasuk EV maupun hybrid, diprediksi untuk pertama kalinya akan menyumbang lebih dari setengah penjualan mobil baru di China. Lebih dari seperempatnya berupa mobil listrik bertenaga baterai.

    Di sisi lain, melambatnya penjualan seiring pemerintah mengurangi insentif bagi konsumen juga bikin kekhawatiran tersendiri terkait kesenjangan adopsi EV di kota besar dan kota kecil.

    (dry/din)

  • Sudah Ada di Dealer, Mobil SUV Gagah Ini Dijual Rp 212 Jutaan

    Sudah Ada di Dealer, Mobil SUV Gagah Ini Dijual Rp 212 Jutaan

    Jakarta

    Setelah meluncur bulan lalu, Tata Sierra akhirnya tersedia di dealer dan sudah bisa dipesan konsumen. Medium SUV bertampang gagah tersebut dibanderol mulai dari Rp 200 jutaan.

    Disitat dari Gaadiwaadi, Selasa (9/12), Tata Sierra bukan dijual di Indonesia, melainkan di India. Kendaraan itu tersedia dalam beberapa varian berbeda, yakni Pure, Smart dan Adventure.

    Konsumen setempat yang berminta membelinya cukup menyiapkan mahar mulai dari 11.49 lakh rupee atau sekira Rp 212 jutaan. Namun, untuk varian tertinggi, banderolnya mencapai Rp 300 jutaan.

    Tata Sierra 2025. Foto: Doc. Tata Motors

    Tata Sierra merupakan mid-SUV dengan desain gagah dan futuristis. Bahkan, di bagian depan atau muka, kendaraan itu mengingatkan kita dengan mobil-mobil listrik yang belakangan ramai di Indonesia.

    Secara umum, Tata Sierra punya desain yang serba tajam dan mengotak. Detailnya diracang minimalis, namun tetap memikat mata. Meski demikian, tetap saja, ada detail minor yang auranya agak ke-India-India-an, terutama di area bumper depan.

    Tata Sierra tersedia dalam dua opsi mesin, yakni bensin dan diesel. Mesin bensinnya berkapasitas 1,5 liter turbocharged dengan tenaga maksimum 160 PS dan torsi puncak 255 Nm.

    Sementara mesin dieselnya berkapasitas 1,5 liter dengan semburan tenaga 120 PS dan torsi hingga 280 Nm. Seluruhnya tersedia dalam pilihan transmisi DCT serta manual dan AT enam percepatan.

    Kendaraan tersebut menggunakan platform ARGOS yang baru dan modular. Bahkan, saking tangguhnya, Tata Sierra ditargetkan mendapat lima bintang dalam pengujian NCAP yang akan digelar sebentar lagi.

    Di bagian dalam, SUV tersebut benar-benar terlihat modern berkat penggunaan layar tiga panel, sistem audio buatan JBL dengan teknologi Dolby Atmos dan material jok serta dasbor yang memang dirancang kekinian. Kemudian ada ADAS Level 2 dengan 20 kamera 360 derajat, enam airbags, pengisian daya ponsel nirkabel dan masih banyak lagi.

    (sfn/sfn)