Transportasi: mobil listrik

  • Laku Banget! Mobil China Ini Dipesan 10 Ribu Unit usai Meluncur 7 Menit!

    Laku Banget! Mobil China Ini Dipesan 10 Ribu Unit usai Meluncur 7 Menit!

    Jakarta

    All New Xpeng P7 baru saja meluncur di China. Mobil listrik ini menjadi perbincangan lantaran laris manis dipesan.

    Dikutip Carnewschina, All New Xpeng P7 terpesan 10 ribu unit selama tujuh menit di China. Ini merupakan model global yang akan dijual di Eropa dan pasar lainnya.

    P7 yang sepenuhnya baru adalah sebuah liftback ramping yang mengadopsi bahasa desain Xmart Face terbaru. Bagian depan mobil ini menggunakan strip LED ramping dan logo Xpeng yang menyala.

    Salah satu pembaruan dari mobil ini adalah memiliki intake udara aktif di bumper depan yang dapat ditutup untuk mengurangi hambatan angin.

    Fitur-fitur lain yang menarik dari gaya P7 termasuk garis atap yang ramping, gagang pintu yang dapat ditarik, dan spoiler aktif. Hasilnya, EV ini memiliki koefisien hambatan angin sebesar 0,201 Cd.

    Xpeng P7 menggunakan pelek berukuran 20 atau 21 inci. Dimensinya adalah panjang 5017 mm, lebar 1970 dan tinggi 1427 mm dengan jarak sumbu roda 3.008 mm.

    Varian performa dari Xpeng P7 dilengkapi dengan pintu gunting (scissor doors) dan rem Brembo empat piston. Tersedia enam pilihan warna bodi dengan nama yang unik: Rhythm Yellow, Twilight Purple, Starlight Blue, Starry Green, Crescent Silver, dan Star Gray.

    Dari bagian belakang, Xpeng P7 memiliki unit lampu belakang tunggal yang terdiri dari 220 elemen LED. Pintu bagasi belakangnya terbuka bersama dengan kaca belakang.

    Spoiler belakang aktif pada mobil ini mampu memberikan daya tekan (downforce) hingga 900N saat mobil melaju dengan kecepatan 230 km/jam. Selain itu, P7 juga dilengkapi dengan bagasi depan di bawah kap mesin berkapasitas 56 liter.

    P7 dilengkapi dengan layar tengah mengambang berukuran 15,6 inci yang dapat diputar 15 derajat ke kiri dan kanan, serta 10 derajat ke atas dan bawah. Monitor ini didukung oleh panel instrumen LCD berukuran 8,8 inci dan head-up display augmented reality seluas 87 inci.

    Untuk hiburan, Xpeng P7 memiliki 23 speaker dengan sistem suara 7.1.4. Kapasitas bagasi mobil ini adalah 575 liter, dan jika kursi baris kedua dilipat, total volume-nya bertambah menjadi 1929L.

    Xpeng P7 hadir dengan sistem tegangan tinggi 800V sebagai standar.

    Varian Penggerak Roda Belakang: Menggunakan satu motor listrik di gandar belakang dengan tenaga 270 kW (362 hp).Varian Penggerak Semua Roda (AWD): Menghasilkan gabungan daya puncak 437 kW (586 hp), memungkinkan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik.
    Tersedia dua pilihan baterai: LFP berkapasitas 74,9 kWh dan ternary NMC berkapasitas 92,2 kWh. Jarak tempuh mobil ini berkisar antara 702 hingga 820 km (CLTC).

    Berikut adalah terjemahan dan konversi harga Xpeng P7 ke dalam Rupiah (berdasarkan kurs saat ini).
    Xpeng P7 memiliki bobot yang hampir seimbang antara depan dan belakang, yaitu mendekati 50:50. Mobil ini menggunakan suspensi double wishbone di depan dan five-link di belakang, yang dilengkapi dengan suspensi udara dual-chamber dan peredam kejut variabel CDC.

    Harga dan Varian

    Xpeng P7 sudah bisa dibeli di Tiongkok dengan empat varian trim, yang harganya berkisar antara 219.800 hingga 301.800 yuan (sekitar Rp505 juta hingga Rp694 juta). Sebagai perbandingan, Xiaomi SU7 yang sangat laris dijual seharga 215.900 – 299.900 yuan.

    Pihak Xpeng mengumumkan bahwa P7 terbaru ini berhasil mendapatkan 10.000 pesanan hanya dalam 7 menit setelah peluncuran.

    Berikut adalah daftar varian dan perkiraan harga dalam Rupiah:

    Xpeng P7 720: 219.800 yuan (sekitar Rp505 juta)Xpeng P7 820: 239.800 yuan (sekitar Rp551 juta)Xpeng P7 750 AWD: 259.800 yuan (sekitar Rp597 juta)Xpeng P7 750 AWD Scissor Doors: 301.800 yuan (sekitar Rp694 juta)

    (riar/dry)

  • Kapal VinFast Berlabuh di Indonesia, Angkut Ribuan Mobil Listrik

    Kapal VinFast Berlabuh di Indonesia, Angkut Ribuan Mobil Listrik

    Jakarta

    Kapal Roro VinFast Silver Queen berlabuh di Tanjung Priok. Kapal itu diketahui mengangkut ribuan mobil listrik asal Vietnam tersebut.

    Ribuan mobil listrik VinFast yang diangkut menggunakan kapal RoRo ‘Silver Queen’ telah berlabuh di Indonesia. Akun Instagram pelabuhantanjungpriok memperlihatkan detik-detik kapal bertuliskan VinFast dengan latar berkelir merah itu bersandar di Tanjung Priok.

    “Kapal RoRo milik Vinfast ‘Silver Queen’ yang mampu membawa ribuan mobil listrik berlabuh di dermaga IPCC Pelabuhan Tanjung Priok,” demikian keterangan pada unggahan tersebut.

    Ini bukan kali pertama VinFast mengapalkan ribuan mobil listriknya ke Indonesia, melainkan yang kelima. Sebelumnya pada Maret 2025, diketahui 2.500 mobil listrik VinFast juga dikapalkan dari Pelabuhan MPC, Hai Phong, Vietnam dengan menggunakan kapal Silver Queen.

    Kala itu ada empat model mobil yang dikirim yaitu VF 3, VF 5, VF e34, dan Nerio Green. Model-model ini diproduksi khusus untuk pasar Indonesia dengan posisi setir di sisi kanan. Setibanya di pelabuhan Indonesia, VinFast akan mendistribusikan EV tersebut ke dealer untuk dapat segera dikirimkan kepada konsumen.

    Indonesia merupakan pasar utama bagi VinFast di kawasan Asia Tenggara. Meski baru satu tahun menginjakkan kaki di Indonesia, sambutan masyarakat cukup positif terbukti dari pengiriman mencapai ribuan unit tersebut.

    Tak cuma itu, VinFast juga tengah membangun fasilitas pabrik di Indonesia. pabrik VinFast punya lahan seluas 120 hektare. Pada tahap awal, VinFast akan mengeluarkan USD 200 juta terlebih dahulu buat membangun pabrik di Tanah Air. Untuk jangka panjang, secara total, target investasi mobil listrik di Indonesia sebesar USD 1,2 miliar. Pabrik ini akan menjadi basis produksi mobil VinFast untuk setir kanan dan diharapkan bisa membantu target Indonesia mencapai netralitas karbon.

    Fasilitas pabrik VinFast akan mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop area pengujian, dan lainnya. Kapasitas pabrik ini mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    (dry/din)

  • Mobil Listrik Impor Lagi Bulan Madu di Indonesia, Awalnya Cuma Nyicipin

    Mobil Listrik Impor Lagi Bulan Madu di Indonesia, Awalnya Cuma Nyicipin

    Jakarta

    Penjualan mobil listrik impor diibaratkan sedang menjalani masa “bulan madu”. Produsen yang mengimpor memiliki beragam kemudahan imbas kebijakan insentif mobil listrik CBU.

    Keringanan pajak untuk mobil listrik impor itu berdampak positif dari penjualan pasar. Ragam pabrikan yang memiliki komitmen investasi berbondong-bondong masuk ke Indonesia.

    “BEV (battery electric vehicles) CBU itu BEV honey moon, sebenarnya tujuannya nyicip-nyicip dulu,” kata Peneliti Senior dari LPEM FEB UI, Riyanto belum lama ini di Kantor Kemenperin.

    “Akhirnya sampai dicicipin sudah enak kan, harusnya diproduksi di sini,” kata dia.

    “Sehingga dengan demikian sebenarnya kalau kita lihat sebenarnya harusnya sudah harus 2025 berakhir, nyicipin sudah dikasih waktu, sudah kelihatan pasarnya, sudah bisa meraba,” jelasnya lagi.

    “Kalau tidak salah ngetes pasar juga ini. Ngetes bagaimana konsumen Indonesia dalam memilih kendaraan, sudah terlihat,” kata dia.

    Berdasarkan data Gaikindo yang dipaparkan, penjualan dari merek peserta program insentif CBU menunjukkan bahwa BYD mencatat penjualan terbanyak dengan total 16 ribu unit, diikuti oleh Denza sebanyak 6 ribu unit, AION sebanyak 3 ribu unit, Geely sebanyak 1.500 unit, Citroën sebanyak 839 unit, Xpeng sebanyak 75 unit, dan Maxus sebanyak 66 unit. Semuanya memiliki komitmen untuk melokalisasi produknya di Indonesia.

    Dalam paparan Kemenperin, perusahaan yang memanfaatkan fasilitas insentif impor CBU antara lain Citroen, Aion, Maxus, VW, BYD, Geely, VinFast, Xpeng, hingga Great Wall Motors (GWM).

    Aturan singkat insentif impor mobil listrik CBU

    Menyoal aturan insentif mobil listrik tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 (PMK 12/2025), yang diterbitkan dan mulai berlaku tanggal 4 Februari 2025. Melalui beleid tersebut, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) yaitu PPN DTP 10 persen dari harga jual untuk mobil listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) paling rendah 40 persen dan 5 persen untuk bus hingga Desember 2025.

    Kemudian Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 junto Nomor 1 Tahun 2024, sejak Februari 2024 pemerintah menerapkan insentif berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM untuk impor mobil listrik berbasis baterai dalam bentuk utuh.

    Namun terdapat ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor yang masuk Indonesia. Masa berlaku insentif ini akan berakhir hingga Desember 2025.

    Selanjutnya produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1. Nah, komitmen ini perlu dilakukan para pengimpor mulai tahun depan.

    Pasar mobil listrik pun melonjak dari tahun 2021 mencapai 0,08% menjadi 9,70% pada periode Juli 2025. Sebaliknya, kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (ICE) saat ini turun dari 99,64 persen menjadi 82,2 persen.

    Mobil listrik sekarang harganya yang kompetitif meskipun statusnya impor utuh alias Completely Built Up (CBU). Hal ini berkat insentif yang diberikan pemerintah Indonesia.

    Dia menjelaskan populasi meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat hanya mencapai 116.439 unit.

    “Total populasi dari tahun lalu mencapai 207.478 unit menjadi 274.802 unit,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono.

    Lebih rinci, kendaraan roda empat berpenumpang merupakan kontributor terbanyak yaitu mencapai 77.277 unit. Kemudian diikuti kendaraan roda dua sebanyak 15.064 unit, kendaraan roda tiga 617 unit, sisanya komersial dan lain-lain. Data ini diambil dari SRUT Kementerian Perhubungan per 24 Juni 2025.

    “Yang ikut program itu penjualannya jauh di atas yang tidak ikut program, karena itu wajar, pemerintah mau dorong ekosistem, memperbanyak kendaraan listrik di jalan, yang impor diberikan insentif,” kata Riyanto.

    (riar/dry)

  • Harga Nissan X-Trail e-Power di Surabaya, Nyaris Sentuh Angka Rp 800 Juta

    Harga Nissan X-Trail e-Power di Surabaya, Nyaris Sentuh Angka Rp 800 Juta

    Jakarta

    PT Nissan Motor Distributor Indonesia resmi memperkenalkan All-New Nissan X-Trail e-Power with e-4ORCE di ajang GIIAS Surabaya 2025. SUV elektrifikasi ini hadir sebagai strategi Nissan memperluas pasar kendaraan ramah lingkungan di Jawa Timur, sekaligus memperkuat posisi X-Trail sebagai ikon SUV keluarga. Harga Nissan X-Trail e-Power di Surabaya nyaris menembus angka Rp 800 juta.

    Model terbaru ini langsung mencuri perhatian berkat perpaduan teknologi elektrifikasi mutakhir dan sistem penggerak elektrik, all-wheel drive (e-4ORCE). Kombinasi tersebut menjanjikan performa bertenaga, efisiensi tinggi, serta kendali presisi di berbagai medan, mulai dari jalan perkotaan hingga jalur pegunungan di Jawa Timur.

    “All-New X-Trail e-Power with e-4ORCE kami hadirkan untuk konsumen yang menginginkan performa sekaligus kenyamanan dan rasa aman di berbagai kondisi jalan,” bilang Bima Aristantyo, Head of Sales and Product Planning PT Nissan Motor Distributor Indonesia, dalam keterangannya.

    Nissan X-Trail e-Power meluncur di Surabaya Foto: Dok. Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI)

    SUV ini mengandalkan dua motor listrik bertenaga 203 PS di depan dan 135 PS di belakang. Mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator buat mengisi baterai, tanpa perlu colokan eksternal. Hasilnya, akselerasi instan khas mobil listrik bisa dirasakan, namun tetap praktis layaknya mobil bermesin konvensional.

    Interiornya pun dirancang mewah dan lapang dengan kapasitas tujuh penumpang. Kenyamanan semakin ditunjang kursi Anti-Gravity, AC Tri-Zone, hingga audio premium dari BOSE 9-speaker. Fitur modern lain mencakup panel instrumen digital 12,3 inci, MID, dan Heads-Up Display 10,8 inci. Soal keamanan, X-Trail terbaru sudah dibekali Nissan Safety Shield dengan fitur canggih seperti Forward Emergency Braking, Blind Spot Warning, hingga Intelligent Cruise Control.

    Sebagai bagian dari peluncuran regional di Jawa Timur, Nissan membuka pre-booking X-Trail e-Power dengan banderol mulai Rp 799,8 juta on the road Surabaya. Sebagai perbandingan, saat meluncur pertama kali di GIIAS 2025 belum lama ini, X-Trail e-Power dijual Rp 795 juta OTR Jakarta khusus untuk 500 pelanggan pertama.

    Konsumen juga mendapat berbagai keuntungan ekstra, seperti gratis servis 4 tahun atau 50 ribu km, garansi kendaraan 3 tahun atau 100 ribu km, serta garansi baterai lima tahun atau 100 ribu km.

    All-New Nissan X-Trail e-Power tersedia dalam 12 pilihan warna, termasuk opsi two-tone dengan atap hitam yang menambah kesan sporty. Dengan harga yang nyaris menyentuh Rp 800 juta, X-Trail terbaru ini diharapkan mampu menjadi pilihan utama keluarga Surabaya yang mendambakan SUV premium elektrifikasi dengan teknologi terkini.

    (lua/din)

  • GWM Indonesia Sapa Surabaya, Andalkan Dua Mobil Ini

    GWM Indonesia Sapa Surabaya, Andalkan Dua Mobil Ini

    Jakarta

    Sukses merebut hati pencinta otomotif Indonesia dengan berhasil mengukuhkan 578 surat pemesanan kendaraan (SPK) pada GIIAS 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, produsen asal China Great Wall Motor (GWM) Indonesia kembali coba menggoda pencinta otomotif Indonesia dengan mengikuti GIIAS Surabaya 2025.

    Langkah GWM kali ini dilakukan sebagai komitmen GWM Indonesia dalam menghadirkan inovasi otomotif global berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar Tanah Air, khususnya di Jawa Timur, dengan mengandalkan SUV Tank 300 Turbo Diesel dan mobil listrik ORA 3.

    CEO GWM Indonesia, Bagus Susanto menyampaikan kehadiran SUV Tank 300 Turbo Diesel dan Mobil Listrik ORA 03 mempertegas semangat global ‘All Scenarios, All Powertrains, All Users’, yang kini semakin dekat dengan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur.

    “Bagi kami, konsumen berhak mendapatkan pilihan kendaraan sesuai gaya hidup, kebutuhan, dan aspirasinya,” Bagus menambahkan.

    Pada perhelatan GIIAS Surabaya 2025, GWM akan hadir di Exhibition Hall Lantai G, Grand City Convex, Surabaya. Selain lini produk terbaiknya, GWM juga menghadirkan beragam aktivitas menarik dan interaktif selama pameran berlangsung, termasuk kesempatan test drive, sesi eksplorasi teknologi, serta beragam program promo menarik.

    Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman berkendara bersama GWM melalui unit test drive GWM Indonesia yang disediakan mulai 27 Agustus hingga 31 Agustus 2025.

    GWM ikut meramaikan GIIAS Surabaya 2025. Foto: BTJPROFILMS-GWM Indonesia

    Sebagai catatan SUV Tank 300 Diesel Turbo ditawarkan dengan menggabungkan tenaga, kemewahan, dan kecerdasan teknologi. Ditenagai mesin 2.4L Diesel Turbo berteknologi Variable Geometry Turbocharger (VGT) elektronik, Tank 300 menghasilkan tenaga 135 kW pada 3.600 RPM serta torsi puncak 480 Nm pada 1.500-2.500 RPM.

    Mesin bertenaga ini dipadukan dengan transmisi otomatis 9-percepatan hasil pengembangan GWM, menghadirkan efisiensi tinggi dengan konsumsi bahan bakar hanya 8 liter per 100 km (berdasarkan uji internal di jalan Indonesia).

    SUV Tank 300 Diesel 4×2 dipasarkan dengan harga Rp 608.000.000 (OTR Surabaya), sementara varian 4×4 ditawarkan dengan harga Rp 668.000.000 (OTR Surabaya). Keduanya tersedia dalam empat pilihan warna eksterior: Ayers Grey, Hamilton White, Sun Black, dan 27 Orange.

    Di sisi lain, Mobil Listrik ORA 03 tampil dengan desain retro-futuristik berciri siluet membulat dan detail ikonik seperti Cat’s Eye Headlights, Retro Free Curving Waist, serta Flowing Water Light Curtain Taillights. Filosofi desain “Egg Aesthetic of Life” merepresentasikan harmoni antara kekuatan, keindahan, dan kehidupan.

    Mobil listrik ini menawarkan jarak tempuh sejauh 400 km per pengisian daya, dengan konsumsi listrik hanya 13,1 kWh per 100 km. Biaya operasional berkisar Rp 22.000-Rp 39.000 per 100 km, sehingga lebih hemat hingga 58% dibanding kendaraan mesin konvensional sekelasnya.

    Mobil Listrik ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp 389.000.000 (OTR Surabaya), dan tersedia dalam lima pilihan warna yang ekspresif.

    (lth/rgr)

  • BYD Pecahkan Rekor Mobil Listrik Tercepat di Dunia

    BYD Pecahkan Rekor Mobil Listrik Tercepat di Dunia

    Jakarta

    Tahu kan mobil listrik performa tinggi yang bisa melompat, joget-joget dan sempat unjuk gigi di GIIAS 2025? Kini mobil listrik tersebut memecahkan rekor baru.

    Yes, mobil itu adalah Yangwang U9, supercar listrik yang dilahirkan oleh BYD melalui sub-brand Yangwang. Kini, Yangwang U9 Track Edition telah mencapai kecepatan tertinggi 472,41 km/jam di trek uji di Jerman. Angka itu sekaligus membuat Yangwang U9 Track Edition menjadi mobil listrik tercepat di dunia.

    Rekor tersebut diraih di fasilitas ATP Automotive Testing Papenburg. Yangwang U9 Track Edition dikendarai oleh pengemudi profesional Marc Basseng.

    “Tahun lalu, saya pikir saya sudah mencapai puncaknya (dengan Yangwang U9 standar). Saya tidak pernah menyangka akan memecahkan rekor saya sendiri secepat ini. Tetapi di sinilah kita, di lintasan yang sama, dengan teknologi baru yang memungkinkan hal itu,” kata Basseng.

    Yangwang U9 mengalahkan rekor sebelumnya yang diciptakan Rimac Nevera R. Sebelumnya, Rimac Nevera R mencatatkan kecepatan tertinggi 431,45 km/jam.

    Perlu diketahui, mobil listrik yang memecahkan rekor ini adalah versi Track Edition. Mobil itu jauh lebih cepat daripada Yangwang U9 standar yang mencapai 391,94 km/jam.

    Yangwang U9 Track Edition Jadi Mobil Listrik Tercepat di Dunia Foto: Dok. BYD

    Track Edition dilengkapi dengan empat motor listrik yang masing-masing menghasilkan daya puncak 744 hp (555 kW / 755 PS). Menurut BYD, output gabungannya lebih dari 2.960 hp, yang menghasilkan power to weight ratio sebesar 1.200 hp per ton. Sebagai perbandingan, Nevera R memiliki 1.989 hp dan rasio 978 hp per ton.

    Untuk mengendalikan semua daya tersebut, Yangwang U9 Track Edition memanfaatkan kemampuan vektor torsi yang canggih, dan Sistem Kontrol Bodi Cerdas DiSus-X pada Platform e4. Teknologi itu dapat melakukan penyesuaian otomatis pada suspensi untuk cengkeraman maksimum.

    Mobil ini menggunakan platform kendaraan tegangan ultra-tinggi 1200V pertama yang diproduksi secara massal. Itu dipasangkan dengan sistem manajemen termal yang dioptimalkan untuk kondisi ekstrem.

    EV pemecah rekor ini menggunakan ban semi-slick yang dirancang khusus untuk lintasan balap dan dikembangkan bekerja sama dengan Giti Tire. Ban-ban ini dilengkapi material kompon yang dioptimalkan dan desain tapak yang dibuat khusus, serta pelumas viskositas tinggi dan perlakuan knurling khusus antara ban dan pelek untuk meminimalkan selip.

    (rgr/din)

  • Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan saat ini ada tiga merek yang hendak mendaftar menjadi anggota.

    “Ini ada tiga yang lagi diproses. Sekarang 59, kalau ini masuk jadi 62,” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara di Kemenperin, Senin (25/8/2025).

    Kukuh belum bisa menyebut siapa saja merek baru yang menjadi anggota Gaikindo. Termasuk apakah merek baru itu juga memasarkan model mobil listrik. Saat ini pendaftaran anggota masih dalam tahap verifikasi.

    “Saya belum baca, karena baru dikasih tahu mau ada yang daftar lagi tiga. Kemarin (minggu lalu),” kata Kukuh.

    “Datanya belum lengkap,” jelas dia lagi.

    Gaikindo saat ini menaungi berbagai merek kendaraan roda empat atau lebih. Ada sekitar 43 merek yang masih aktif melaporkan penjualannya di Indonesia. Merek-merek tersebut meliputi Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi Motors, Mitsubishi Fuso, Scania, GWM, Aion, VinFast, UD Trucks, Lexus, BMW, Mini, Peugeot, Polytron, Subaru, DFSK, Wuling, Mazda, Neta, Nissan, Ford, Chery, BYD, Jaecoo, Volkswagen, Audi, Maxus, Isuzu, Hyundai, Denza, Seres, Neta, Citroen, Hino, Geely, FAW, Mercedes-Benz, Volvo, Kia, Baic, VinFast, Jeep, Jetour dan Morris Garage.

    Ada beberapa merek China yang belum masuk Gaikindo namun bakal menjual mobil listrik di Indonesia. Pertama Changan Automobil melalui Indomobil. Merek lain yang belum gabung Gaikindo ialah Aletra. PT Aletra Mobil Nusantara resmi memperkenalkan dan mulai menjual mobil listrik Aletra L8 EV pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Jika melihat langkah Aletra di Indonesia, Aletra merupakan produk hasil kerjasama strategis antara Aletra dan Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.

    Selain itu, ada pula produsen roda empat asal China, JAC Motors, yang baru masuk Indonesia. Mereka menggandeng Indomobil Group untuk menjalankan bisnis dan produksi kendaraan di Tanah Air.

    Kemudian Lepas, ini merupakan sub-merek premium baru dari Chery yang meluncur pertama kali di Indonesia dalam ajang GIIAS 2025. Merek ini juga terpantau belum ada dalam data penjualan Gaikindo.

    (riar/rgr)

  • Tahun 2027 Uni Eropa Terapkan Paspor Baterai Mobil Listrik, Apa Maksudnya?

    Tahun 2027 Uni Eropa Terapkan Paspor Baterai Mobil Listrik, Apa Maksudnya?

    Jakarta

    Mulai Februari 2027, setiap kendaraan listrik yang dijual di Uni Eropa wajib dilengkapi dengan paspor baterai. Paspor baterai adalah dokumen digital yang akan memuat detail menyeluruh mengenai rantai pasokan, asal-usul bahan baku, hingga jejak karbon dari baterai yang digunakan di mobil listrik tersebut.

    Regulator Uni Eropa saat ini masih merumuskan daftar informasi yang akan dimasukkan dalam paspor tersebut. Untuk mempercepat penerapan, dibentuk Konsorsium Paspor Baterai dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim.

    Mengutip Carscoops, sejumlah pabrikan besar seperti Audi serta BMW ikut serta dalam program ini, sementara Circulor ditunjuk sebagai pemimpin teknis proyek ini. Circulor didirikan pada 2017 dan memiliki misi untuk menjadikan rantai pasokan global lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Teknologi yang digunakan perusahaan tersebut memungkinkan pelacakan material, mengukur dampak lingkungan, dan memastikan praktik pengadaan barang yang bertanggung jawab.

    Dalam proposal awal, paspor baterai akan memuat sekira 90 poin informasi dalam tujuh kategori. Data tersebut mencakup informasi umum baterai dan produsen, kepatuhan dan sertifikasi, label, jejak karbon, rantai pasokan, komposisi bahan, hingga kinerja serta daya tahannya.

    Menurut Ellen Carey, kepala urusan eksternal Circulor, biaya pembuatan paspor ini diperkirakan hanya €7-€12,8 per unit baterai atau sekitar Rp 133 ribu-Rp 243 ribu. “Paspor ini bertujuan menciptakan akuntabilitas rantai pasokan tersebut–siapa yang menyentuh apa, kapan, dan di mana,” kata Carey kepada Autocar.

    Paspor baterai yang dikembangkan Circulor mampu melacak sumber bahan baku penting seperti kobalt, grafit, litium, mika, dan nikel. Sistem ini memanfaatkan data Internet of Things (IoT), API (Application Programming Interface), hingga sistem ERP perusahaan untuk membentuk ‘digital copy’ dari baterai.

    “Kami mengambil informasi yang kami ketahui tentang nikel itu dan membuat replika digitalnya,” jelas Carey. “Di mana nikel itu ditambang? Bagaimana geolokasinya? Berapa beratnya? Berapa lama waktu pemrosesannya? Lalu, semua informasi yang kami kumpulkan-di setiap langkah perjalanan tentang nikel yang sama itu-dapat kami kaitkan dengan VIN atau kode QR tersebut,” tegas dia.

    Tapi akses informasi akan dibedakan. Produsen bisa melihat detail lengkap, sedangkan pemilik kendaraan hanya mendapat data sederhana terkait baterainya. Dengan aturan ini, Uni Eropa ingin menghadirkan transparansi penuh dalam ekosistem kendaraan listrik, sekaligus mendorong praktik produksi baterai yang lebih berkelanjutan.

    (lua/rgr)

  • Duh! Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas Bisa Capai 50 Persen

    Duh! Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas Bisa Capai 50 Persen

    Jakarta

    Depresiasi harga mobil listrik bekas di Indonesia makin ‘mengkhawatirkan’. Bahkan, penurunan angkanya bisa mencapai 50 persen! Kok bisa, ya?

    Chief Operating Officer (COO) Focus Motor Group, Azka mengatakan, harga mobil listrik baru di Indonesia belakangan makin terjangkau. Itulah mengapa, untuk kendaraan lama, harganya mengalami penurunan.

    “Penjualan (mobil listrik bekas) laku ya di sini, tapi dengan depresiasi harga yang lumayan (besar), bisa 40-50 persen dari harga mobil baru. Karena kami ikut juga diskon dari ATPM,” ujar Azka, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (28/8).

    Mobil listrik bekas. Foto: Andhika Prasetia

    Azka menjelaskan, depresiasi harga tersebut menjadi kabar baik untuk konsumen mobil listrik bekas. Sebab, mereka bisa menghemat banyak dana ketimbang membeli kendaraan baru.

    “Karena mobil kami habis terus. Seperti dua bulan lalu kami ada stok BYD Seal hampir 100 unit, itu habis karena harga sangat menarik,” kata Azka.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Direktur OLXMobbi Agung Iskandar tak menampik harga jual mobil listrik memang turun sangat tajam. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran banyak mobil listrik baru bermunculan.

    “Menurut kami, hal ini menjadi tantangan bagi pemilik mobil listrik yang menjual kembali kendaraannya. Hal ini dikarenakan harga mobil listrik baru yang cenderung turun karena persaingan yang sangat kompetitif,” kata Agung kepada detikOto belum lama ini.

    Sebagai gambaran, harga baru BYD Seal Premium senilai Rp 639 juta dan Seal Performance AWD Rp 750 juta. Namun, satu tahun setelah peluncuran, harga kendaraan tersebut turun Rp 200 jutaan. Kemudian ada Wuling BinguoEV berumur satu tahun yang harga bekasnya Rp 200 jutaan. Padahal harga baru untuk varian tertinggi masih Rp 330 jutaan.

    Kondisi tersebut menurutnya tak seperti harga jual kembali mobil bermesin konvensional yang cenderung stabil. Misalnya untuk Avanza yang berumur satu tahun, harga bekasnya di rentang Rp 230-250 jutaan. Padahal harga barunya juga tak jauh berbeda yakni mulai Rp 240 hingga Rp 280 juta.

    “Harga jual mobil listrik bekas di pasaran saat ini terpantau mengalami tingginya depresiasi, bahkan lebih tinggi dibandingkan mobil hybrid dan mobil konvensional atau non-listrik,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Tak Bisa Lagi Impor Utuh, Mobil Listrik Wajib Diproduksi di RI Mulai 2026 – Page 3

    Tak Bisa Lagi Impor Utuh, Mobil Listrik Wajib Diproduksi di RI Mulai 2026 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa masa impor berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) atau completely built up (CBU) yang mendapat insentif akan berakhir pada 31 Desember 2025.

    Setelah periode itu, insentif berupa pembebasan Bea Masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tidak lagi berlaku bagi mobil listrik. Pemerintah ingin memastikan bahwa insentif yang sudah dinikmati tidak berhenti di tahap perdagangan, tetapi berlanjut ke pembangunan industri di dalam negeri.

    Mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, para produsen diwajibkan memproduksi kendaraan listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor yang telah mereka terima. Produksi tersebut harus memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang sudah ditetapkan dalam regulasi.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan, dengan kondisi ini, maka para produsen bisa mulai memenuhi syarat TKDN mulai 2026.

    “Dalam perjalanannya, perusahaan juga harus memperhatikan nilai, besaran nilai TKDN. Dari 40 persen harus secara bertahap naik menjadi 60 persen besaran nilai TKDN,” ujar Tunggul dalam diskusi ‘Polemik Insentif BEV Impor’ di Kantor Kemenperin, Jakarta, ditulis Kamis (28/8/2025).

    Menurutnya, aturan TKDN ini menjadi bagian dari strategi pemerintah mendorong kemandirian industri otomotif sekaligus mempercepat transisi menuju transportasi rendah emisi.

    Aturan tentang TKDN mobil listrik telah ditetapkan di Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

    “Yang dilakukan melalui CKD (Completely Knocked Down) sampai dengan 2026, dan pada 2027 dilakukan melalui IKD (Incompletely Knocked Down). Karena kalau masih tetap CKD, nggak akan tercapai angka 60 persen. Kemudian angka 80 persen dicapai melalui skema manufaktur part by part,” jelas Tunggul.