Transportasi: mobil listrik

  • Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alphabet melalui unit usahanya, Waymo, memperluas uji coba layanan taksi tanpa sopir (robotaxi) ke Denver dan Seattle pekan ini. 

    Waymo mengatakan uji coba akan dimulai dengan pengemudi manusia di balik kemudi sebagai safety driver, sebelum layanan benar-benar beroperasi secara otonom penuh.

    “Kami akan memulai dengan mengemudi secara manual sebelum memvalidasi teknologi dan operasi untuk layanan otonom penuh di masa depan,” kata juru bicara Waymo melalui unggahan blog, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/9/2025).

    Armada yang digunakan mencakup mobil listrik Jaguar i-Pace dan Geely Zeekr AV, dengan sekitar 12 unit di masing-masing kota.

    Perusahaan teknologi ini sebelumnya telah meluncurkan operasi komersial di Austin, Atlanta, San Francisco, Phoenix, dan Los Angeles. Di beberapa pasar seperti Austin dan Atlanta, robotaxi Waymo hanya bisa dipesan melalui aplikasi Uber, sementara di kota lain harus lewat aplikasi Waymo One.

    Langkah ini menandai semakin luasnya penetrasi layanan ride-hailing tanpa sopir di AS, yang berpotensi menjadi ancaman besar bagi jutaan pengemudi transportasi online.

    Di tingkat global, pesaing utama Waymo adalah Apollo Go milik Baidu dari China, yang telah mengoperasikan layanan robotaxi di berbagai wilayah Asia.

    Sementara itu, Tesla telah mengantongi izin untuk membuka bisnis ride-hailing di Texas dan kini menguji layanan robotaxi dengan pengemudi di Austin dan San Francisco.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ternyata Konsumen Kayak Gini yang Beli Mobil Baru Masih Mikirin Harga Bekasnya

    Ternyata Konsumen Kayak Gini yang Beli Mobil Baru Masih Mikirin Harga Bekasnya

    Jakarta

    Masih ada sebagian konsumen Indonesia yang memikirkan harga jual kembali. Berikut ini profil konsumennya.

    Harga jual kembali masih jadi pertimbangan utama bagi sebagian orang Indonesia saat hendak membeli mobil. Bukan tanpa alasan, bagi banyak orang mobil termasuk salah satu investasi. Makanya, saat dijual kembali setidaknya harganya tidak anjlok tajam.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu mengungkap mereka yang mempertimbangkan harga jual kembali saat membeli mobil umumnya berusia 40 tahun ke atas. Kata Yannes, konsumen tersebut termasuk generasi baby boomers dan juga gen X.

    “Merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” urai Yannes saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Hal ini juga yang mempengaruhi harga jual kembali mobil-mobil bermesin konvensional masih cukup tinggi di pasaran. Berbeda halnya dengan harga jual kembali mobil listrik bekas yang terjun bebas. Sebab, kebanyakan mereka yang membeli mobil listrik justru tak memikirkan harga jual kembali. Nah konsumen tersebut berasal dari generasi milenial dan gen Z.

    “Gen Y (millennials) dan Gen Z (usia di bawah 40 tahun) mulai mengesampingkannya relatif, dengan hanya 40-50 persen yang menjadikannya prioritas, lebih memilih BEV untuk manfaat lingkungan dan fitur teknologi seperti sistem ADAS yang membuat mengemudi semakin menjadi pengalaman yang menyenangkan, meskipun masih dipengaruhi oleh subsidi pemerintah yang mengurangi beban awal dan meningkatkan daya saing resale di masa depan,” ujar Yannes.

    Kendati demikian, Yannes menyebut harga jual kembali masih akan jadi pertimbangan seseorang sebelum membeli mobil, sekalipun generasi milenilal dan generasi Z ini tak terlalu memikirkannya.

    “Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil hingga 70-80 persen setelah tiga tahun penggunaan, didukung oleh pasar sekunder yang kuat dan merek-merek Jepang yang mapan seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota atau Honda,” tutup Yannes.

    (dry/rgr)

  • Pengamat Sebut Ini soal Prabowo ke China Ketemu Xi-Putin & Kim Jong Un

    Pengamat Sebut Ini soal Prabowo ke China Ketemu Xi-Putin & Kim Jong Un

    Jakarta, CNBC Indonesia– Presiden Prabowo Subianto hadir dalam parade militer memperingati 80 tahun kemenangan China dan menyerahnya Jepang, Rabu (3/9/2025). Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan hal tersebut Selasa malam, setelah sebelumnya mengatakan penundaan pada Sabtu.

    Menurutnya hal tersebut karena permohonan China langsung. Prabowo-pun akan segera kembali Rabu malam.

    Menurut sejumlah pengamat kehadiran Prabowo menunjukkan Indonesia sebagai middle power ingin mendengar langsung apa posisi negara-negara lain, yang saat ini sedang merasa tertekan oleh kekuatan-kekuatan lain. “Dan harapan saya, Presiden menindaklanjuti dengan menjaga situasi global tetap tenang dan tidak terprovokasi juga dengan berapi-apinya Xi,” ujar praktisi dan pengajar hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja, menanggapi perjalanan Prabowo, kepada CNBC Indonesia.

    Hal sama juga disorot Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira. Ia menyebut posisi China yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia berperan dalam keputusan kehadiran Prabowo.

    “Ya ini karena posisi China sebagai investor dan juga mitra dagang sangat signifikan bagi Indonesia. Dan, Ini juga coba meredam kunjungan Prabowo, bahwa kondisi Indonesia sangat terkendali,” ujarnya menjawab CNBC Indonesia.

    Meski demikian, menurut Bhima, kesempatan ini justru bisa dimanfaatkan oleh Prabowo untuk bertemu Xi Jinping. Khususnya untuk memperbaiki kualitas kerja sama.

    “Seperti dari sisi kualitas tenaga kerjaan, investasi-investasi China dihilirisasi, permasalahan terkait dengan lingkungan, limbahnya, masyarakat lokal di sekitar lokasi nikel… Ini harus disampaikan oleh Prabowo ke Xi Jinping,” jelasnya.

    “Sehingga hubungan kerja sama win-win, termasuk mendorong peningkatan nilai tambah pada hilirisasi. Jangan hanya sekedar berhenti pada smelter. Kemudian China akhirnya membangun investasi pabrik mobil listrik. Tetapi yang diharapkan kekosongan di tengah industri atau hollow in the middle, di mana antara smelter sampai menjadi kendaraan listrik itu butuh investasi antara. Itu investasi intermediary yang jauh lebih besar,” katanya berharap China nantinya bisa bekerja sama baik dengan BUMN ataupun Danantara.

    Trump dan Perang Dagang

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga berkomentar. Dalam unggahannya di media sosial, Trump menuduh pertemuan ketiga pemimpin itu “berkonspirasi melawan Amerika Serikat”.

    “Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari perayaan yang agung dan abadi. Mohon sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” tulis Trump.

    Menurut Bhima, sejak Indonesia bergabung di BRICS, sebagian menilai Indonesia makin dekat dengan China. Ini, kata dia, membuat Indonesia, seolah lebih pro terhadap China.

    “Nah ini yang memang dikhawatirkan. Kalau Presiden AS masih Trump, maka Trump akan menekan Indonesia dengan berbagai hambatan tarif yang lebih tinggi, hambatan non tarif yang akan melukai pelaku usaha,” kata Bima.

    “Memang mem-balancing itu penting, balance itu penting sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang tetap non blok. Itu sebenarnya bisa untuk mengamankan posisi Indonesia. Sebenarnya kalau eskalasi perang dagangnya tetap berlanjut. Ya Indonesia bisa bersiap kehilangan pasar di AS. Nah sementara untuk negara BRICS selain China, penetrasi dagang kita masih kecil, mungkin sama India,” tambahnya.

    Ia meminta risiko tadi dicermati. Sehingga jangan sampai Indonesia terlihat seperti pro Beijing atau memberikan insentif-insentif perpajakan tertentu hanya untuk perusahaan-perusahaan China.

    Dina sendiri melihat imbas lain. Ini dikhawatirkan berdampak ke Jepang.

    “Efeknya yang pasti sebagai salah satu mitra investasi, dagang dan pembangunan. Acara China kan ingin menohok Jepang,” katanya.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penjualan Mobil China Ini Meroket 316 Persen

    Penjualan Mobil China Ini Meroket 316 Persen

    Jakarta

    Merek asal China sudah menarik perhatian orang Indonesia. Great Wall Motor (GWM), merek mobil asal China yang tergolong baru berjualan di sini, sudah bisa meningkatkan penjualan hingga 316 persen.

    GWM Indonesia menyebut pada Agustus 2025 berhasil membukukan 241 unit wholesales (distribusi pabrik ke dealer). GWM Indonesia mengklaim angka tersebut meningkat 316 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sebagai pembanding, berdasarkan data Gaikindo periode Agustus, GWM mendistribusikan Tank sebanyak 51 unit, Haval sejumlah 7 unit.

    Sementara untuk retail sales (distribusi dealer ke konsumen) mencatatkan angka 210 unit. GWM Indonesia menyebut capaian itu tumbuh 218 persen secara year on year.

    Pencapaian ini menjadi kelanjutan dari kesuksesan GWM saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 lalu, di mana GWM membukukan 578 pemesanan kendaraan, atau tumbuh 225% dibanding pameran sama tahun sebelumnya. Dua model terbaru, SUV Tank 300 Diesel Turbo dan Mobil Listrik ORA 03, menjadi kontributor utama pemesanan tersebut.

    “Terlepas dari berbagai tantangan, kami senang telah membangun momentum kuat di Indonesia. Kesuksesan Mobil Listrik ORA 03 dan SUV Tank 300 Diesel Turbo menunjukkan sambutan yang positif dari konsumen Tanah Air,” kata Bagus Susanto, CEO GWM Indonesia dalam keterangannya, Rabu (3/8/2025).

    Spek mobil yang jadi kontribusi utama GWM

    SUV Tank 300 Diesel Turbo ditenagai mesin 2.4L Diesel Turbo berteknologi Variable Geometry Turbocharger (VGT) elektronik yang menghasilkan 135 kW pada 3.600 RPM serta torsi puncak 480 Nm pada 1.500-2.500 RPM. Mesin tersebut dipasangkan dengan transmisi otomatis 9-percepatan hasil pengembangan GWM, yang memberikan efisiensi maksimal dengan konsumsi bahan bakar 8 liter per 100 km (berdasarkan uji internal di jalanan Indonesia). Harga SUV Tank 300 Diesel Turbo (OTR Jakarta):

    Rp 658.000.000 untuk varian 4x4Rp598.000.000 untuk varian 4×2

    Sementara itu, mobil listrik berdesain retro-futuristik ORA 03 memadukan gaya ekspresif dengan teknologi berkendara cerdas. Tampilan ikoniknya diperkuat dengan siluet membulat dan detail khas seperti Cat’s Eye Headlights, Flowing Water Light Curtain Taillights, automatic sunroof dan sporty alloy wheel 18 inches.

    Dengan jarak tempuh hingga 410 km per pengisian daya dan konsumsi listrik hanya 13,1 kWh/100 km, hanya membutuhkan biaya operasional di kisaran Rp22.000-Rp39.000 per 100 km – lebih hemat hingga 58% dibanding kendaraan konvensional sekelasnya. Mobil Listrik ORA 03 dipasarkan dengan harga Rp379.000.000 (OTR Jakarta).

    (riar/rgr)

  • Sempat Komplain, Kini Pemilik Sealion 7 Puji Habis-habisan Dealer BYD

    Sempat Komplain, Kini Pemilik Sealion 7 Puji Habis-habisan Dealer BYD

    Jakarta

    Pemilik mobil listrik Sealion 7 yang sempat viral bulan lalu memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk pelayanan dealer BYD Puri dan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Padahal, sebelumnya, dia sempat komplain di media sosial.

    Sebagai pengingat, pemilik BYD Sealion 7 dengan nama akun @jamjamanshop itu komplain soal kendaraannya yang bermasalah. Namun, ketika itu dia mengklaim, dealer terkait tak memberikan jalan keluar.

    Faktanya, BYD Sealion yang sempat dikomplain itu kini sudah diurus dealer BYD dengan tuntas. Bahkan, kendaraan tersebut diklaim sudah kembali normal. Kondisi itu membuat pandangannya terhadap dealer terkait berubah dari negatif menjadi positif.

    “Hubungan saya dengan BYD Arista sangat baik. BYD Arista sangat baik, sangat ramah dan sangat mendampingi. Nah, dari sekarang sampai ada kasus itu viral, mereka tetap mendampingi saya dengan senyuman, keramahan dan kekeluargaan,” ujar pemilik BYD Sealion 7 melalui akun media sosial resminya, dikutip Selasa (2/9).

    “Jadi hubungan saya dengan BYD Arista baik. Saya yakin jikalau penerima unit normal, akan sangat senang dan happy kalau belanja di BYD Arista. Saya jamin, saya nggak dibayar buat ngomong kayak begini,” tambahnya.

    Mobil listrik BYD Sealion 7. Foto: Dok. BYD Indonesia

    Dia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya untuk dealer BYD yang dengan sungguh-sungguh mengurus kendaraannya. Dia juga memastikan, kasus tersebut sudah sepenuhnya selesai.

    “Untuk masalah mobil saya, sudah ada penyelesaian dari BYD Arista PIK dan Puri. Saya apresiasi yang sebesar-besarnya untuk mereka,” tuturnya.

    “Kita dalam kehidupan, belajar kebijaksanaan. Kali ini dalam hubungan antara penjual dan pembeli tidak selalu sempurna. Nah dalam kasus ini, BYD Arista PIK dan Puri sudah sangat bertanggung jawab,” tambahnya lagi.

    @tokojamjaman Penyelesaian pengalaman pembelian BYD. Terima kasih banyak warganet Indonesia atas semua perhatiannya dan kebaikannya. Terima kasih BYD Arista PIK, BYD Arista Puri dan BYD Indonesia. Semoga sehat dan berkah selalu #BYD #Sangatbertanggungjawab #Terimakasihindonesia #IloveIndonesia @byd_indonesia @bydarista.pik ♬ original sound – jamjamanshop

    Soal testimoni pemilik Sealion 7 tersebut, Luther Pandjaitan selaku Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia menegaskan, pihaknya memang berkomitmen memberikan kenyamanan dan kepuasan untuk konsumen di Tanah Air.

    “Kami mengapresiasi bahwa testimoni dari konsumen tersebut juga telah diperbaharui dengan klarifikasi bahwa permasalahan telah diselesaikan team dealer dengan baik,” ujarnya kepada detikOto melalui pesan singkat.

    “Sesuai komitmen, Kami akan terus mengutamakan keselamatan, kenyamanan, serta kepuasan pelanggan dengan memperkuat quality assurance, meningkatkan terus kecepatan respons dan pelatihan bagi teknisi,” kata Luther menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Simak Jadwal dan Lokasi Ganjil Genap di Jakarta Tanggal 2 September 2025

    Simak Jadwal dan Lokasi Ganjil Genap di Jakarta Tanggal 2 September 2025

    Jakarta: Pasca kerusuhan demonstrasi yang terjadi di ibu kota, aturan ganjil genap kembali diberlakukan di sejumlah ruas jalan protokol Jakarta pada tanggal 2 September 2025. 

    Kebijakan ini diharapkan mampu mengurai potensi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota meski hari ini ada rencana demo lanjutan yang digelar mahasiswa dari Alians BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). 

    Pemerintah dan kepolisian memastikan bahwa rekayasa lalu lintas ini tidak berlaku selama 24 jam penuh, melainkan hanya pada jam sibuk, yakni pagi dan sore hari.

    Jadwal ganjil-genap Jakarta pada tanggal 2 September 2025:

    – Pagi: 06.00 – 10.00 WIB
    – Sore: 16.00 – 21.00 WIB
     

    Daftar  kendaraan yang bebas aturan ganjil genap:

    – Mobil listrik
    – Kendaraan TNI-Polri
    – Ambulans
    – Pemadam kebakaran
    – Kendaraan tenaga kesehatan (termasuk dokter)
    – Angkutan kota dan taksi
    – Lokasi Ganjil Genap Jakarta

    Pembatasan berlaku di berbagai ruas jalan utama, antara lain:

    Jalan Pintu Besar Selatan
    Jalan Gajah Mada
    Jalan Majapahit
    Jalan Medan Merdeka Barat
    Jalan MH Thamrin
    Jalan Jenderal Sudirman
    Jalan Sisingamanganraja
    Jalan Panglima Polim
    Jalan Fatmawati
    Jalan Suryopranoto
    Jalan Balikpapan
    Jalan Kyai Caringin
    Jalan Tomang Raya
    Jalan Jenderal S Parman
    Jalan Gatot Subroto
    Jalan HR Rasuna Said
    Jalan MT Haryono
    Jalan Jenderal A Yani
    Jalan Pramuka
    Jalan Salemba Raya sisi Barat
    Jalan Salemba Raya sisi Timur dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro
    Jalan Kramat Raya
    Jalan Stasiun Senen
    Jalan Gunung Sahari

    Jakarta: Pasca kerusuhan demonstrasi yang terjadi di ibu kota, aturan ganjil genap kembali diberlakukan di sejumlah ruas jalan protokol Jakarta pada tanggal 2 September 2025. 
     
    Kebijakan ini diharapkan mampu mengurai potensi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota meski hari ini ada rencana demo lanjutan yang digelar mahasiswa dari Alians BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). 
     
    Pemerintah dan kepolisian memastikan bahwa rekayasa lalu lintas ini tidak berlaku selama 24 jam penuh, melainkan hanya pada jam sibuk, yakni pagi dan sore hari.

    Jadwal ganjil-genap Jakarta pada tanggal 2 September 2025:
     
    – Pagi: 06.00 – 10.00 WIB
    – Sore: 16.00 – 21.00 WIB
     

     
    Daftar  kendaraan yang bebas aturan ganjil genap:
     
    – Mobil listrik
    – Kendaraan TNI-Polri
    – Ambulans
    – Pemadam kebakaran
    – Kendaraan tenaga kesehatan (termasuk dokter)
    – Angkutan kota dan taksi
    – Lokasi Ganjil Genap Jakarta
     
    Pembatasan berlaku di berbagai ruas jalan utama, antara lain:

    Jalan Pintu Besar Selatan
    Jalan Gajah Mada
    Jalan Majapahit
    Jalan Medan Merdeka Barat
    Jalan MH Thamrin
    Jalan Jenderal Sudirman
    Jalan Sisingamanganraja
    Jalan Panglima Polim
    Jalan Fatmawati
    Jalan Suryopranoto
    Jalan Balikpapan
    Jalan Kyai Caringin
    Jalan Tomang Raya
    Jalan Jenderal S Parman
    Jalan Gatot Subroto
    Jalan HR Rasuna Said
    Jalan MT Haryono
    Jalan Jenderal A Yani
    Jalan Pramuka
    Jalan Salemba Raya sisi Barat
    Jalan Salemba Raya sisi Timur dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro
    Jalan Kramat Raya
    Jalan Stasiun Senen
    Jalan Gunung Sahari

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Jakarta

    Ada ragam pertimbangan orang Indonesia sebelum membeli. Apakah harga jual kembali masih jadi salah satu pertimbangan utama?

    Membeli mobil baru bukan perkara mudah. Salah-salah pilih yang ada malah menyesal di kemudian hari. Maka dari itu, ada banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Mulai dari model, harga, dan tak kalah penting harga jual kembali.

    Dijelaskan Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial sebelum orang RI membeli mobil baru.

    Yannes mengungkap berdasarkan riset tim kendaraan listrik ITB, dalam perbandingan generasi antara pembeli, generasi baby boomers dan Gen X (usia 40 tahun ke atas) cenderung lebih memprioritaskan resale value sebagai aset investasi, dengan 65-75 persen responden dalam survei nasional memasukkannya sebagai kriteria utama untuk ICE dan HEV karena pertimbangan finansial jangka panjang.

    “Kelompok konsumen yang secara dominan mempertimbangkan nilai jual kembali (resale value) mobil sebagai bagian dari investasi mencakup generasi baby boomers dan Gen X (usia di atas 40 tahun), merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” terang Yannes kepada detikOto belum lama ini.

    Yannes menyebut beberapa kendaraan bermesin konvensional harga jual kembalinya masih stabil bahkan 70-80 persen setelah digunakan tiga tahun. Sebut saja merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, hingga Honda, harga jual kembalinya masih kompetitif.

    Kondisi ini justru berbeda dengan generasi milenial dan gen Z dengan usia 40 tahun ke bawah yang mulai mengesampingkan faktor tersebut. Hanya sekitar 40-50 persen yang menjadikan resale value itu prioritas sebelum membeli mobil. Bahkan mereka lebih menyoroti faktor lingkungan sekaligus teknologi canggih yang mengarah ke mobil listrik.

    “Semakin tinggi income-nya, generasi muda ini semakin tidak memperhatikan resale value. Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah,” lanjut Yannes.

    Seiring berjalannya waktu, menurut Yannes tak menutup kemungkinan harga jual kembali itu makin tak dilihat. Ini beriringan dengan pergantian generasi kelompok pembeli dari baby boomers ke gen millenial ataupun gen Z.

    (dry/rgr)

  • Harga HR-V Hybrid Jadi Lebih Murah, Honda Bersyukur Dapat Insentif Pemerintah

    Harga HR-V Hybrid Jadi Lebih Murah, Honda Bersyukur Dapat Insentif Pemerintah

    Jakarta

    Harga Honda HR-V kini lebih murah dibandingkan versi sebelumnya. Honda pun berterima kasih ke pemerintah yang memberikan insentif untuk mobil hybrid.

    Mobil hybrid buatan lokal dapat insentif dari pemerintah. Ya, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025, tarif PPnBM mobil hybrid bisa jadi lebih rendah.

    Tarif PPnBM mobil hybrid yang harusnya 6-8 persen jadi hanya 3-5 persen. Mobil dengan teknologi mild hybrid pajaknya beda lagi. Tarifnya sebesar 8-12 persen tergantung dari emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan adanya insentif, tarif PPnBM mobil mild hybrid menjadi 5-9 persen. Mobil berjenis plug-in hybrid juga dapat insentif. Harusnya dikenai 5 persen berkat insentif jadi hanya 2 persen.

    Adanya insentif itu membuat harga mobil jadi lebih murah. HR-V termasuk salah satunya. Buktinya saat peluncuran HR-V Hybrid belum lama ini, harganya bahkan lebih murah. Khusus varian hybrid, harga paling mahalnya bahkan tak sampai Rp 500 juta. HR-V paling mahal saat ini harganya Rp 488 juta. Sebagai perbandingan, pada model turbo RS, harga HR-V itu sebelumnya Rp 540 jutaan.

    “Karena hybrid produksi lokal itu dapat insentif pajak tambahan jadinya bisa lebih murah daripada HR-V sebelumnya, itu alasannya kita bisa considering harga lebih murah,” ungkap Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili ditemui di Surabaya belum lama ini.

    Menurut Arfi, insentif tersebut sudah cukup membantu pabrikan. Namun demikian, lantaran memiliki emisi rendah dan juga punya mode berkendara ala mobil listrik, mobil hybrid seharusnya bisa mendapat keistimewaan ganjil genap di Jakarta.

    “Sebenarnya di dalam kota kalau tujuannya mengurangi emisi, di dalam kota tuh hybrid mostly listrik yang jalan, mode ev, di dalam kota tuh hampir pasti. Jadi kalau lihat tujuannya dibuat insentif nonfiskal untuk mobil listrik ya hybrid sama aja, akan sangat membantu kalau ada,” tambah Arfi.

    Seperti diketahui bersama, saat ini kebijakan nonfiskal berupa penerapan ganjil genap hanya didapat oleh kendaraan listrik murni bertenaga baterai. Kendaraan tanpa asap itu bebas melintas kapan pun di jalanan Jakarta.

    (dry/rgr)

  • Masih Ingat BYD Sealion 7 yang Dikomplain Konsumen? Kini Sudah Ditangani

    Masih Ingat BYD Sealion 7 yang Dikomplain Konsumen? Kini Sudah Ditangani

    Jakarta

    Masih ingat kasus mobil listrik BYD Sealion 7 yang dikomplain konsumen bulan lalu? BYD Indonesia sebagai produsen mengklaim, masalah tersebut sudah ditangani dengan baik dan tuntas!

    Kepastian itu disampaikan langsung Luther Panjaitan selaku Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia. Menurutnya, sejak ada laporan perdana mengenai keluhan tersebut, pihaknya langsung mengambil langkah cepat.

    “Menanggapi perhatian dan masukan terkait case konsumen BYD Sealion 7, BYD Indonesia telah dengan langsung menindaklanjuti laporan melalui tim aftersales di jaringan dealer,” ujar Luther Pandjaitan kepada detikOto, dikutip Selasa (2/9).

    “Kendaraan telah diperiksa menyeluruh, dilakukan tindakan teknis yang diperlukan, dan dipastikan kembali berfungsi semestinya,” tambahnya.

    Test drive BYD Sealion 7 dari Jakarta-Tangerang Foto: Dok. BYD Indonesia

    Pemilik BYD Sealion 7 juga sudah menyampaikan testimoni melalui akun media sosial resminya soal respons BYD dan dealer terkait. Dia memastikan, seluruhnya memang sudah diurus secara tuntas.

    “Kami mengapresiasi bahwa testimoni dari konsumen tersebut juga telah diperbaharui dengan klarifikasi bahwa permasalahan telah diselesaikan tim dealer dengan baik,” tuturnya.

    “Sesuai komitmen, kami akan terus mengutamakan keselamatan, kenyamanan, serta kepuasan pelanggan dengan memperkuat quality assurance, meningkatkan terus kecepatan respons dan pelatihan bagi teknisi,” kata dia menambahkan.

    Kronologi BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen

    Beberapa pekan lalu, akun TikTok bernama @jamjamanshop mengeluh soal BYD Sealion 7 miliknya yang diklaim bermasalah. Pengelola akun itu cerita, dia mulanya membeli mobil di dealer BYD Arista Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Juli lalu. Namun, tak lama setelah penyerahan unit, muncul bunyi-bunyian di bagian depan kendaraan.

    “Tanggal 8 Agustus, saya booked sendiri buat masuk ke bengkel Arista Puri buat betulin suara ngik-ngiknya. Lalu paginya pas nganter mobilnya, tiba-tiba keluar tulisan battery vehicle limited,” tulis akun @jamjamanshop, belum lama ini.

    “Saya masih pakai nih mobil buat anter anak sekolah ke PIK, terus di jembatan tenaga hilang, digas nggak keluar tenaga. Jadi serem karena posisi kenceng lagi mau nyalip. Setelah itu saya kaget, saya bilang ke sales kalau mobilnya tidak ada tenaga. Gimana?” tambahnya.

    Akun tersebut kemudian mengaku diminta pihak bengkel untuk membawa kendaraan ke BYD Arista. Ketika itu, mereka percaya, penyebabnya hanya terletak di bagian aki. Pemilik mobil listrik itu, tanpa pikir panjang, langsung mengikuti saran tersebut.

    “Saya sampai Puri Arista, saya servis diminta tinggal sehari. Setelah sehari dites, ternyata baterai rusak, harus diganti. Lalu diganti lah baterainya sekitar 8 hari. Saya marah, saya bilang ini mobil kan masih baru masih sebulan, saya ganti unit aja,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • BMW Sudah Jual 3 Juta Kendaraan Elektrifikasi, Separuhnya Mobil Listrik!

    BMW Sudah Jual 3 Juta Kendaraan Elektrifikasi, Separuhnya Mobil Listrik!

    Jakarta

    BMW Group resmi menorehkan pencapaian bersejarah. Produsen asal Jerman ini baru saja melakukan pengiriman mobil elektrifikasi ke-3 juta kepada konsumen, dengan setengahnya sudah berupa mobil listrik murni.

    Tonggak baru ini diraih lewat penyerahan BMW Seri 3 plug-in hybrid dari pabrik Munich, Jerman. Angka tersebut tercapai berkat meningkatnya penjualan mobil listrik penuh dan plug-in hybrid pada paruh pertama 2025.

    “Dengan tercapainya tiga juta kendaraan elektrifikasi, BMW Group menunjukkan bahwa mobil listrik dan plug-in hybrid sudah menjadi pilar utama dalam portofolio produk kami,” ujar Jochen Goller, Member of the Board of Management of BMW AG Customer, Brands, Sales.

    Tampang BMW iX M70 xDrive 2025 Foto: (dok. BMW/Fabian Kirchbauer)

    Saat ini, lebih dari satu dari empat kendaraan BMW Group yang terjual sudah menggunakan teknologi elektrifikasi,” lanjut Goller.

    Dari total penjualan, Eropa menyumbang porsi terbesar. Lebih dari 60% kendaraan elektrifikasi BMW Group mengalir ke konsumen di Benua Biru.

    Bahkan, di kawasan ini, pangsa kendaraan elektrifikasi dalam total penjualan BMW sudah melampaui 40%.

    Menariknya, bukan hanya mobil listrik penuh yang mencatat lonjakan penjualan. Model plug-in hybrid BMW juga semakin diminati, dengan pertumbuhan signifikan sepanjang paruh pertama 2025 dibandingkan periode tahun sebelumnya.

    BMW Group sebelumnya juga sudah merayakan pencapaian 1,5 juta unit mobil listrik murni. Momen itu ditandai dengan penyerahan MINI Countryman listrik dari pabrik Leipzig, Jerman kepada konsumen di Portugal pada Juli lalu.

    Fakta menariknya, BMW menggambarkan, jika seluruh mobil listrik yang dijual BMW sejak era i3 hingga sekarang disusun berbaris, panjangnya bisa mencapai 6.500 kilometer atau setara jarak dari markas mereka di Jerman ke New York, Amerika Serikat.

    Strategi BMW Group ke depan tetap berfokus pada mobilitas elektrik, digital, dan berkelanjutan. Saat ini, konsumen bisa memilih lebih dari 15 model mobil listrik penuh dari berbagai merek di bawah BMW Group, ditambah lebih dari 10 model plug-in hybrid.

    Salah satu yang jadi sorotan adalah BMW iX terbaru, yang kini menawarkan jarak tempuh lebih jauh ketimbang versi sebelumnya. Perlu diingat, model iX terbaru ini sudah dijual oleh BMW Indonesia per GIIAS 2025 lalu.

    Kehadiran model-model baru ini sekaligus menunjukkan konsistensi BMW dalam menghadirkan inovasi elektrifikasi yang praktis dan relevan untuk kebutuhan konsumen global.

    Lebih dari setengah abad BMW sudah bereksperimen dengan teknologi elektrifikasi. Dari pionir lewat BMW i3, hingga kini menjadi salah satu pemain kunci dengan 3 juta unit kendaraan elektrifikasi di tangan konsumen, perjalanan panjang ini seolah jadi bukti bahwa masa depan mobilitas memang tak bisa dilepaskan dari listrik.

    (mhg/dry)